Depok, 6 Juni 2024. Perpustakaan Perguruan Tinggi saat ini mengalami transformasi besar dalam perkembangan teknologi, perubahan dalam cara belajar dan mengajar, serta kebutuhan pengguna (pemustaka) yang semakin dinamis. Oleh karena itu, diperlukan peran pemimpin yang baik dan transformasional di mana dapat mengorganisir suatu perpustakaan agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Pentingnya peran pemimpin perpustakaan untuk menunjang perkembangan perpustakaan menjadi topik yang dirasa penting untuk diangkat dalam kegiatan The Crystal of Knowledge Festival 2024 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Universitas Indonesia (UI).
Seminar Nasional Perpustakaan UI tahun ini mengambil tema “Gaya Kepemimpinan Transformasional: Pemimpin Masa Depan Perpustakaan.” Seminar Nasional diadakan secara hybrid (luring dan daring) pada Kamis, 6 Juni 2024 di Ruang Apung. Turut hadir 84 orang dari target 100 peserta. Sementara peserta yang hadir melalui siaran YouTube Perpustakaan UI sebanyak 23 orang, dan melalui Zoom Meetings sebanyak 317 orang peserta.
Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA., yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset hadir secara daring menyampaikan sambutannya. “Dalam era digital ini, perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai pusat sumber daya informasi yang dinamis dan inovatif. Untuk itu, kepemimpinan yang efektif di dalam perpustakaan sangat diperlukan guna memastikan institusi ini dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan terus memberikan layanan yang terbaik. Perpustakaan membutuhkan pustakawan yang kompeten untuk dapat beradaptasi di tengah perkembangan arus teknologi informasi yang pesat. Pustakawan yang kompeten tentunya membutuhkan arahan pimpinannya. Salah satu konsep kepemimpinan yang diperlukan adalah konsep kepemimpinan transformasional,” tutur Prof. Dedi dalam sambutannya.
Seminar Nasional kali ini menghadirkan dua orang narasumber yang kompeten di bidang kepemimpinan di perpustakaan. Kedua narasumber tersebut merupakan praktisi dan telah memiliki track record yang mumpuni dalam memimpin Perpustakaan, yaitu Santi Kusuma, S.Pd., M.Sc (Kepala Perpustakaan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya) dan Mariyah, S.Sos., M. Hum. (Kepala Perpustakaan Universitas Indonesia).
Sebagai narasumber pertama, Ibu Mariyah, S.Sos., M. Hum. menyampaikan bahwa pemimpin transformasional harus memiliki visi yang jelas, dan kemampuan untuk mengkomunikasikan visi tersebut dengan cara yang menginspirasi, serta memimpin dengan contoh yang baik. Seorang pemimpin transformasional dalam menghadapi tantangan perpustakaan di masa depan, harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi karena itu dapat menjadi kunci kesuksesan. Perpustakaan harus mampu memanfaatkan teknologi terbaru, mengembangkan program dan layanan baru yang relevan dengan kebutuhan pemustaka, serta menciptakan ruang yang mendukung kolaborasi dan pembelajaran.
Bu Mariyah juga menjelaskan pemimpin masa depan perpustakaan (future leader) plus digital leader, yaitu responsif terhadap tantangan global, seperti Disruption Era; Revolusi Industri 4.0; Digital Transformasi; Generasi Millenial; dan kompetensi cross function. Hal ini karena saat ini dunia telah memasuki era V.U.C.A. (Votality, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang penuh dengan ketidakpastian. Perpustakaan harus menghadapi era disruption (VUCA) dengan menjadi organisasi (perpustakaan) yang AGILE (cepat beradaptasi dan responsive terhadap perubahaan).
Sejalan dengan pemaparan narasumber pertama, Ibu Santi Kusuma, S.Pd., M.Sc., menjelaskan kompetensi kunci pemimpin perpustakaan masa depan, yaitu mereka harus memiliki kompetensi dalam mengelola perpustakaan dengan efektif, efisien dari segi teknologi, kebutuhan pengguna, maupun tuntutan organisasi; menciptakan lingkungan yang adaptif, inovatif, dan responsif terhadap perubahan (rapid changing situation); dan memastikan perpustakaan tetap relevan dan bermanfaat bagi semua pengguna. Bu Santi juga menjelaskan tantangan kepemimpinan transformasional yaitu adanya resistensi terhadap perubahan, keterbatasan sumber daya, dan kesenjangan keterampilan.
Setelah sesi pemaparan materi yang intens, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dalam sesi tersebut pustakawan dari berbagai daerah menyampaikan pertanyaan mereka dan dijawab dengan baik oleh kedua narasumber. Seminar nasional ini dimoderatori oleh Luluk Tri Wulandari, M.Hum., CDILS selaku Koordinator Administrasi dam Fasilitas Perpustakaan UI. Seminar ini ditutup dengan library tour yang diikuti oleh peserta seminar nasional.
*****
Mariyah, S.Sos., M.Hum.
Kepala UPT Perpustakaan UI
Media Contact: Moethia Anggraeni, S.Hum
(Media Relations Perpustakaan UI, pro.lib@ui.ac.id ; @ui_library; 0821-1389-3177)