Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dadi
"Tesis ini disusun berdasarkan hasil analisis yang beranjak dari permasalahan pokok, apakah faktor kondisi sanitasi lingkungan ada pengaruhnya terhadap kematian anak di Indonesia. Tujuan umum yang ingin dicapai dan studi ini adaiah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi sanitasi lingkungan terhadap risiko kematian anak di Indonesia.
Kondisi sanitasi ingkungan digambarkan oleh tiga karakteristik sanitasi lingkungan yang tercantum dalam kuesioner SDKI 1997, yaitu sumber air utama rumah tangga, jenis kakus, dan status keberadaan sumber air dan jarak dengan sumber rembesan terdekat. Sedangkan kematian anak dibagi ke dalam lima kelompok, yaitu kematian neonatal (usia 0-28 had), kematian post neonatal (usia 1-11 bulan), kematian infant (usia 0-11 bulan), kematian child (usia 1-4 tahun), dan kematian under-five (usia 0-4 tahun). Mengingat faktor penyebab kematian anak sangat kompleks maka dalam studi ini hubungan antara kondisi sanitasi Iingkungan dan kematian anak dikontrol dengan beberapa variabei biodemografi, yaitu nomor urut kelahiran anak, umur saat ibu melahirkan, interval kelahiran dengan anak berikutnya, dan jenis kelamin anak.
Studi ini dilakukan melalui analisis deskriptif dan inferensial dengan sampel rumah tangga yang diambil dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997. Analisis deskriptif bertujuan untuk mendapatkan pola dan perbedaan kematian anak menurut kondisi sanitasi Iingkungan, sedangkan analisis inferensial menggunakan regresi logistik berganda bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kondisi sanitasi Iingkungan yang mempengaruhi kematian anak.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa secara umum kondisi sanitasi Iingkungan berpengaruh terhadap seluruh kematian anak kecuali terhadap kelompok kematian neonatal. Karakteristik sanitasi Iingkungan yang secara statistik berpengaruh signifikan adaiah sumber air utama dan jenis kakus yang dipergunakan rumah tangga, sedangkan status keberadaan sumber air dan jarak dengan rembesan kotoran terdekat secara statistik tidak berpengaruh terhadap kematian anak. "
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T1316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ashov Birry
"Meskipun mungkin belum banyak diketahui, setidaknya 29 pabrik tekstil di Indonesia telah secara sukarela mengungkapkan informasi data pelepasan bahan kimia berbahaya dari fasilitasnya kepada publik. Pengungkapan informasi dilakukan melalui media internet dengan alamat http://wwwen.ipe.org.cn/. Dalam periode 2013 hingga 2019, secara bersama-sama, tercatat 75 kali pengungkapan informasi dilakukan. Pengungkapan informasi dilakukan dengan pendekatan sistem PRTR yang dilakukan secara individu atau detail per pabrik; detail mengungkap 11 grup bahan kimia berbahaya serta parameter konvensional sebagaimana diatur standar baku mutu pembuangan limbah cair Indonesia khususnya untuk industri tekstil; kemana, misal badan air apa, limbah cair tersebut dibuang; dan detail dari fasilitas perusahaan yang melepaskan polutan tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis komparatif kualitatif yang berorientasi pada kasus.
Penelitian ini menemukan tujuh lajur dengan konfigurasi faktor-faktor yang menghasilkan pengungkapan informasi. Terdapat tiga faktor yang bersifat ‘tidak cukup’ namun ‘diperlukan’ dalam semua lajur menuju pengungkapan informasi. Faktor tersebut yaitu: tingkat kepadatan di mana pabrik beroperasi, keberadaan IPAL dalam fasilitas pabrik, dan keterlibatan pembeli dalam proses pengungkapan informasi. Penelitian ini juga mengurai proses pengungkapan informasi yang dilakukan, serta persepsi dari para pemangku kepentingan terkait manfaat, biaya atau risiko, dan skema adaptasi atau adopsi ideal atas inisiatif tersebut oleh pemerintah Indonesia.

Although perhaps not yet well known, at least 29 textile factories in Indonesia have voluntarily disclosed information on the release of hazardous chemicals from their facilities to the public. Disclosure of information is done through an internet platform at http://wwwen.ipe.org.cn/. In the period of 2013 to 2019, together, 75 information disclosures were made. Disclosure of information is done with the PRTR system approach that is done individually or detailed per factory; reveals 11 groups of hazardous chemicals as well as conventional parameters as regulated by the Indonesian waste water discharge standards, especially for the textile industry; where, for example what body of water, the waste water is discharged; and details of the company's facilities that release the pollutants. The study used a qualitative approach and qualitative comparative analysis methods which is case- oriented.
This study found seven paths with a configuration of factors that resulted in information disclosure. There are three factors that are 'insufficient' but 'necessary' in all paths leading to information disclosure. These factors are: the level of density at which the factory operates, the presence of WWTP in factory facilities, and the involvement of buyers in the information disclosure process. The study also describes the information disclosure process undertaken, as well as the perceptions of stakeholders regarding the benefits, costs or risks, and the ideal adaptation or adoption scheme for the initiative by the Indonesian government.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murdahayu Makmur
"Ledakan alga berbahaya di perairan Teluk Jakarta dipicu oleh tingginya input pencemar organik, memberikan risiko terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat melalui perpindahan saksitoksin dari kerang hijau yang banyak dibudidayakan di perairan Cilincing. Dalam penelitian ini dilakukan analisis tekanan ekologis pada Sungai Cakung Drain dan kawasan budidaya kekerangan perairan Cilincing, dan analisis keberadaan saksitoksin pada kerang hijau serta implikasinya terhadap kesehatan masyarakat. Tingginya bahan pencemar organik yang masuk melalui sungai Cakung Drain ke perairan Cilincing menyebabkan gangguan terhadap keberlangsungan hidup biota. Rasio redfield di perairan antara 2?12,5 banding 1, dengan dominasi diatom. Hasil pengukuran saksitoksin pada sampel kerang di beberapa pasar berkisar dari 4,93?17,34 μg STX eq. per 100 g, masih di bawah ambang yang diperbolehkan yaitu 80 μg STX eq. per 100 g. Konsentrasi saksitoksin di Kerang hijau Cilincing pada uji akumulasi berkisar dari 4,11-11,96 μg STX eq. per 100 g. Konstanta depurasi 1,416/jam pada 8 jam pertama dan 0,141/jam pada 16 jam berikutnya. Menggunakan ukuran porsi maksimum masyarakat Cilincing sebesar 650,70 g, didapatkan nilai RQ sebesar 0,35 (RQ<1), berarti pola konsumsi dan konsentrasi saksitoksin pada kerang hijau belum memberikan risiko terhadap kesehatan konsumen. Temuan baru dari penelitian ini adalah model konseptual skenario intervensi perpindahan saksitoksin dari alga ke manusia melalui biomarker kerang di Teluk Jakarta, dengan penguatan temuan bahwa determinasi saksitoksin pada biomarker seperti kerang hijau merupakan critical point pada keamanan pangan dari produk laut dan sistem depurasi menjadi metode intervensi jangka pendek.

Harmful Algae bloom in the Jakarta Bay trigged by the nutrient input dan give the impact to the environmental and the human health by food webs transfer via green mussel from Mussel farming area, Cilincing. This study analyzes the ecological pressures on the Cakung Drain and Cilincing water, and saxitoxin prescence in the green mussel and implication to the human health. The high nutrient input via Cakung Drain to the bay causing disruption to the survival of biota. Redfield ratio between 2?12.5/1 with diatom domination. The results of measurements saxitoxin concentration in mussels in some markets range from 4.93 to 17.34 g STX eq. per 100 g shellfish meat, and still below the permitted threshold of 80 g STX eq. per 100 g. In the accumulation study, saxitoxin concentration in the green mussel range from 4.11 to 11.96 μg STX eq. per 100 g. Depuration constant is 1.416/hour at the first 8 hours and 0.141/hour in the next 16 hours. By using the maximum portion size of 650.70 g, the RQ value is 0.35 (RQ <1), means the consumption patterns and the concentration of toxin in the mussels do not give health risk to consumers, in the saxitoxin concentration view. The conceptual model of intervention scenario to saxitoxin transfer from algae to humans through Green Mussel in Jakarta bay proposed as a novelty, with the the strengthening of the saxitoxin determination on biomarkers is critical points in the food safety of marine products and depuration systems is a method for prevention saxitoxin transfer in the short term."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhadi, translator
"Tesis ini membahas kemampuan unit pengolahan limbah UASB, UASB-DHS dan DHS dalam menyisihkan pencemar di Waduk Setiabudi Jakarta Selatan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif; dan data diperoleh dari penelitian parameter kualitas air di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan teknologi kombinasi UASB~DHS mampu menyisihkan pencemar paling baik diikuti dengan sistem pengolahan tunggal DHS. Berdasarkan pertimbangan kesesuaian, kapabilitas teknologi, lahan tersedia, serta kelayakan finansial, satu unit pilot project teknologi DHS dapat dibangun di Waduk Setiabudi Jakarta Selatan.

The focus of this study is to research capability of wastewater treatment units UASB, UASB-DHS and DHS for reducing contaminant in Setiabudi reservoir in South Jakarta. The purpose of this study is to determine the best technology for reducing contaminant. This research is quantative descriptive interpretive, and the data were collected by researching in laboratory. The result of this study shows that technology combination of UASB-DHS is the best for reducing contaminant. Based on suitability considerations, technological capability, land available, as well as the financial feasibility, a unit of DHS technology can be built as a pilot project in South Jakarta Setiabudi Reservoir."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33252
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Dhiny Rarastri
"Mekanisme pembangunan bersih, sebagai salah satu instrumen dalam mitigasi perubahan iklim, hingga saat ini adalah satu-satunya mekanisme fleksibel yang melibatkan negara-negara berkembang dalam pelaksanaanya. CDM memiliki dua tujuan utama yaitu menbantu negara berkembang yang menjadi tuan rumah proyek CDM untuk mencapai pembangunan berkelanjutan; dan membantu negara maju untuk mencapai target pengurangan emisinya (yang tidak mungkin dipenuhi di dalam negerinya) dengan cara mengambil kredit dari pengurangan emisi yang dihasilkan dan proyek-proyek yang dilakukan di negara berkembang. Emisi metan total TPA Piyungan tahun 1995-2010 sebesar 1.661,6 tCO2e dengan pemanfaatan gas metan tahun 2011-2019 dapat mereduksi emisi gas metan sebesar 447919 tCO2e menghasilkan listrik sebesar 24.605124 KwH/tCO2e dengan jumlah CERs senilai Rp.44.344.005.790. Dengan nilai IRR implementasi CDM TPA Piyungan sebesar 20,32% lebih besar dari suku bunga acuan (BI rate) saat ini sebesar 6,5%, kemudian nilai NPV bernilai positif, berarti kegiatan ini layak untuk dijalankan dan pengembalian modal kegiatan pada tahun 2015, total pengembalian modal sebesar Rp. 1S.408.909.401. Tahun 2011-2019 potensi emisf redulsi sebesar 447919 tCO2e.

Clean development mechanism as one of the instruments in the climate alteration mitigation at present is the only flexible mechanism that involved developing countries in their implementation. CDM owns two main intentions, such as: to help developing countries as a host of CDM project no achieve sustainable development; and to help developed or established countries to decrease the target of their emission (may not possibly fulfilled in their home country) by taking credit from the decrease of emission produced from the projects carried in the developing countries. Total landfill methane emissions in 1995-2010 amounted to 1661.6 Piyungan tCO2e with methane gas utilization in 2011-2019 to reduce methane emissions by 447,919 tCO2e generate electricity of 24,605,124 KwH/tCO2e with the number of CERs worth Rp.44.344.00S.790. with the implementation of CDM Landfill IRR of 20.32% Piyungan greater than the benchmark rate (BI Rate) is currently at 65%, then NPV is positive, it means that this activity is eligible to run and retum on capital activities in 2015, total payback amount of Rp 15,408,909,401. Year 2011-2019 emission reduction potential of 447,919 tCO2e."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Wulyanto Danusastro
"Penelitian ini membahas tentang kondisi tren pembangunan perumahan di Tangerang sebagai daerah perkotaan terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuasi kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah adanya hambatan atas kondisi pengetahuan perencana rumah dan kawasan perumahan sebagai hambatan yang dominan. Pengembang perumahan berupaya menerapkan konsep perumahan berkelanjutan dengan cara bervariasi. Ancaman degradasi lingkungan dapat terjadi seperti terhambatnya peningkatan kualitas hidup penghuni, terhambatnya peningkatan ekonomi pengembang, dan tingkat percepatan pencapaian batas daya dukung lingkungan apabila pembangunan perumahan selanjutnya tidak berkelanjutan.

This research analyzes the development trend of housing conditions in sub-urban areas of Tangerang according to principle of sustainable development. The study was conducted with a quasi-qualitative approach. Results from this study are the existence of barriers on the condition knowledge of planners according to sustainable home concept as an obstacle barrier. Housing developers trying to apply the concept of sustainable housing in different way of implementation. The threat of environmental degradation can occur, such as pursuing increased quality of life of residents, developers pursuing economic improvement, and acceleration to achieve carrying capacity limits in housing development if the next developments are unsustainable."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Auria Dwiputri
"ABSTRAK
Pelaksanaan program rehabilitasi hutan di Indonesia masih belum menunjukkan hasil yang maksimal. Program ini dapat berhasil apabila didukung oleh peran serta masyarakat dan strategi komunikasi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis kondisi lingkungan dan kondisi masyarakat; 3) menyusun desain strategi komunikasi; 4) menyusun rencana pelaksanaan strategi komunikasi; 5) memonitor dan mengevaluasi strategi komunikasi. Penelitian dilakukan di Kampung Padajaya Desa Purwabakti dan Kampung Babakan Pamatang Desa Purasari, Bogor. Penelitian ini menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan di kedua lokasi penelitian mengalami degradasi lahan dan krisis air. Sayangnya, tingkat pemahaman dan kesadaran lingkungan masyarakat di kedua desa masih rendah. Desain strategi komunikasi yang disusun berupa program kampanye dengan pendekatan pendidikan lingkungan. Rencana pelaksanaan program berorientasi pada taktik pelaksanaan tahapan program, susunan pesan, media, komunikator, rencana anggaran, dan pembagian tugas yang berorientasi pada peningkatan partisipasi warga dalam kegiatan rehabilitasi hutan. Monitoring dan evaluasi program komunikasi dilakukan dengan cara observasi lapangan dan check list, dan kuesioner.

ABSTRACT
The implementation of forest rehabilitation program is still not showing a maximum results. Forest rehabilitation program could be done with a great support of participation of local community and an effective communication strategy. This research aims to 1) analyze the environmental and society condition; 2) design communication strategy; 3) create an action plan; 4) monitor and evaluate the communication strategy. This research was conducted in Kampung Padajaya Desa Purwabakti and Kampung Babakan Pamatang Desa Purasari, Bogor and it used both qualitative and quantitative methods. Research results: 1) Forest corridor area has been degraded to a great extent and it is facing a water insufficiency problem; 2) The campaign program with environmental education approaches has been proven as the most effective communication strategy; 3) The main focus of the action plan was on tactics such as program stages, lessons, media, sources, budget plan, and tasks division which aimed to increase the participation of local people in forest rehabilitation program; 4) Monitoring was conducted by field observation and check list, while the evaluation program still has to take place, which will be done by both field observation and check list, as well as using a questionnaire."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Setia Ritma Pamungkas
"ABSTRAK
Pengolahan emas dengan cara amalgamasi menghasilkan limbah merkuri. Pengelolaan limbah merkuri yang tidak baik dapat mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur konsentrasi merkuri pada limbah padat dan cair (tailing) dalam bak penampung limbah; dan menganalisis pengelolaan limbah/tailing yang mengandung merkuri pada pertambangan emas rakyat. Metode yang digunakan adalah survey dan spasial. Sampel yang diambil adalah penambang emas rakyat sebagai responden, sampel limbah cair dan padat, dan sampel lingkungan (air, tanah, talas, dan bayam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan limbah merkuri di Desa Cisungsang sebesar 78,31% responden, tidak sesuai dengan peraturan pemerintah. Berdasarkan hasil uji limbah pada bak penampung, terdapat konsentrasi merkuri limbah cair 0,083-0,265 ppm; dan konsentrasi merkuri limbah padat 0,304- 0,407 ppm. Potensi sebaran merkuri di Cisungsang mencapai 42,2 Ha, dengan mempertimbangkan sebaran gelundung; kemiringan lereng mencapai 35°; curah hujan yang tinggi yakni 4000 mm/tahun; dan kondisi bak penampung limbah yang terbuka, namun tidak mempertimbangkan aspek geohidrologi. Hasil uji pada sampel lingkungan menunjukkan konsentrasi merkuri rata-rata pada air sebesar 0,00036 ppm, tanah 0,00378 ppm, bayam 2,31 ppm, dan talas 25x10-8 ppm.

ABSTRACT
The amalgamation process in gold processing will produce mercury waste. Poor waste management of mercury can pollute the environment. The objectives of research is to measure concentration of mercury in liquid and solid waste in the pond; and to analyze the management of waste/tailing containing mercury on artisanal gold mining. The methods used are survey and spatial analysis. Samples taken are the gold miners as responden, samples of liquid and solid waste, and samples from the environment (water, soil, spinach, and taro). The research results showed that management of mercury waste in Cisungsang are 78% from responden, didn?t suitable with the government regulation. Based on the results of the waste in ponds, concentration of mercury in liquids waste are 0.083-0.265 ppm and the concentration of mercury in solids waste are 0.304-0.407 ppm. The potential distribution of mercury in Cisungsang reached 42,2 Ha, with consider of distribution ball mil; the slopes reached 35°; the precipitation reached 4000 mm/year; and the open condition of the waste pond, but it isn?t considered of geohydrology aspect. Test result on environmental samples showed the average concentration of mercury in water are 0,00036 ppm, soils are 0,00378 ppm, spinach is 2,31 ppm, and taro is 25x10-8 ppm."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Puspita
"Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Tarakan menyatakan bahwa kualitas air Sungai Karang Anyar yaitu parameter COD, Amonia dan TSS tahun 2010- 2013 melebihi baku mutu. Penurunan kualitas air tersebut diduga disebabkan oleh perilaku masyarakat. Fokus penelitian adalah air Sungai Karang Anyar sebagai sumber air bersih harus baik kualitasnya padahal kualitas air sungai Karang Anyar menurun dipengaruhi oleh perilaku masyarakat kawasan bantaran sungai. Tujuan penelitian adalah memahami perilaku masyarakat kawasan bantaran sungai dalam perlakuan aliran sungai dan menguji penurunan kualitas air sungai; dan menghasilkan strategi-strategi pengelolaan air sungai. Pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan gabungan metode kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian yaitu perilaku membuang air limbah domestik langsung ke sungai diduga mempengaruhi parameter COD dan Amoniak; perilaku tidak mengolah kotoran ayam diduga mempengaruhi parameter Amoniak; perilaku mengambil tanah dari bukit/gunung diduga tidak mempengaruhi parameter TSS; perilaku menambang pasir di sungai diduga mempengaruhi parameter Amoniak tetapi diduga tidak mempengaruhi parameter TSS.
Kesimpulan adalah tidak semua perilaku warga yang bermukim dan berkegiatan di kawasan bantaran sungai mengakibatkan penurunan kualitas air sungai. Strategi pengelolaan air sungai adalah masyarakat perlu meningkatkan kinerja SDM, partisipasi, informasi dan pengetahuan; mengurus perizinan (IMB dan SITU) dan meningkatkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam pengawasan pembuangan air limbah domestik dan nondomestik.

Environmental status data of Tarakan City stated that water quality of Karang Anyar's river for parameter COD, BOD5, Ammonia and TSS from year 2010- 2013 are above the government regulation for quality standard. Karang Anyar's river water quality decreased because of society behavior. Karang Anyar's river as fresh water resources should be improved their quality. This is the point of this research. The aim of this research is understanding the regional society's behavior, examining water quality and to compose the strategies of river water management. I use the combination between quantitative and qualitative methods for this research.
The result is that society's behavior of disposing domestic wastewater directly to the river was suspected as the cause of parameter level of COD and Ammonia; disposing untreated chicken's dirt to the river was suspected increased ammoniac parameter; taking soil from the hills/mountains suspected influenced TSS parameter; behavior of river sand mining suspected affecting Ammonia parameter but not TSS parameter.
The conclusion is that not all behavior of regional society along the riverbanks affect to decreasing Karang Anyar's river water quality. River water management's strategies are community had to improve human resources' performance, participation, information, knowledge, managing the government's licenses (IMB and SITU) and increasing the cooperation between community with local government to control the disposal of non-domestic and domestic waste water.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Riri Indriani
"Ketidaknyamanan masyarakat dapat dipengaruhi oleh suhu dan kelembapan udara yang tinggi. Ketidaknyamanan beraktivitas di kota dan daerah sekitarnya dapat disebabkan oleh kenaikan suhu, padahal kenyamanan beraktivitas di kota sangat penting karena kota adalah pusat sosial dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan indeks humidex dan indeks ketidaknyamanan untuk melihat ketidaknyamanan akibat suhu udara, selain melihat perbedaan suhu udara di siang dan malam hari yang mempengaruhi sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di kota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan suhu udara siang dan malam hari, adanya perbedaan antara suhu udara di udara dengan suhu udara yang dirasakan oleh masyarakat, dan tidak ada adanya hubungan antara sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat terhadap kenaikan suhu udara. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat walaupun hasil perhitungan kedua indeks menunjukkan adanya sensasi panas yang menyengat dan tidak nyaman beraktivitas di kota.

High temperature along with high humidity is one of many factors that causes inconvenient feeling to urban community. The increase of air temperature at daytime and nighttime could result in a education convenience in the activity of urban communities considering urban communities are residing inside a city which center of economic and social activities. This study uses humidex index and discomfort index to analyze and to correlate urban thermal sensation with discomfort sensation. Quantitative research method is used h the primary data from questionnaire and secondary data from BMKG. This study found that there is no correlation between the discomfort sensation from humidex index and discomfort index with urban community thermal sensation."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>