Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ary Satia Dharma
"Sejak ditetapkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, telah terjadi perubahan yang signifikan pada pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Dalam bidang politik timbul tuntutan demokrasi di tingkat lokal, dan dalam bidang administrasi timbul tuntutan agar pemerintah daerah mampu memberikan pelayanan yang cepat, efisien, dan responsif kepada masyarakatnya. Kemampuan suatu Pemerintah Daerah dalam menjalankan peran yang diinginkan tersebut sangat ditentukan oleh tersedianya aparat pemerintah yang profesional dan berkualitas.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan administrasi aparaturnya, pemerintah daerah telah menyelenggarakan berbagai program diktat aparatur dengan biaya yang cukup besar. Namun evaluasi terhadap program diktat aparatur tersebut biasanya hanya dilakukan pada level learning ( yaitu mengevaluasi seberapa baik peserta diktat mampu menangkap materi-materi yang diberikan di dalam diktat). Sedangkan evaluasi program diktat pads level job application (yaitu mengevaluasi seberapa baik transfer pelatihan tetjadi di tempat kerja) masih sangat minim, khususnya di kabupaten Kepulauan Riau evaluasi tersebut belum pernah di lakukan.
Menurut model Transfer of Training ada tiga variabel yang secara langsung mempengaruhi keberhasilan transfer suatu pelatihan yaitu karakteristik peserta pelatihan, dan lingkungan kerja peserta pelatihan (input pelatihan), serta basil pembelajaran dalam diktat (output pelatihan). Dalam penelitian ini dianalisis hubungan antara karakteristik peserta pelatihan, lingkungan kerja peserta pelatihan, dan hasil pembelajaran dalam diktat (sebagai variabel independent) dengan kondisi transfer pelatihan (sebagai variabel), yang didasarkan pada teori Baldwin dan Ford (1988).
Menurut Baldwin dan Ford (1988) dalam upaya memaksimalkan transfer pelatihan dari suatu program diktat perlu diperhatikan dimensi inti dari karakteristik peserta pelatihan, yaitu : ability, motivation dan personality; dimensi inti hasil pembelajaran, yaitu : pengetahuan, keterampilan, dan sikap; serta dimensi inti lingkungan kerja, yaitu : supportive organizational climate, dan opportunity to use. Karena itu selain melihat hubungan antara variabel-variabel independent utama dengan variabel dependent, juga akan dilihat bagaimana hubungan antara dimensi inti masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Diasumsikan bahwa masing-masing variabel independent beserta dimensi-dimensi intinya mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap transfer pelatihan (variabel dependent).
Subyek penelitian yang dipilih adalah para alumni diklat ADUMLA angkatan VIII dan IX di Lingkungan Pemerintah Daerah kabupaten Kepulauan Riau, dengan populasi sebanyak 90 orang. Pada penelitian ini seluruh populasi diambil sebagai sampel (total sampling). Kepada para alumni diklat tersebut diberikan kuesioner untuk mengungkap variabel-variabel di atas.
Sebelum alat ukur ini digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada 30 orang responden untuk melihat apakah alat ukur tersebut valid dan reliabel. Perhitungan validitas menggunakan metode konsistensi internal, sedangkan reliabilitas menggunakan metode alpha Cranbach . Hasil perhitungan menunjukkan alat ukur valid dan reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
Metode analisis menggunakan teknik uji korelasi tata jenjang Kendall (tau) karena data penelitian diasumsikan berskala ordinal. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara karakteristik peserta pelatihan dengan transfer pelatihan (kekuatan hubungan pada tingkat sedang = 0,491). Demikian juga halnya dengan variabel lingkungan kerja, terdapat hubungan yang positip dan signifikan dengan transfer pelatihan, dimana kekuatan hubungan pada tingkat kuat (0,619), Namun hasil penelitian juga menunjukkan bahwa antara variabel hasil pembelajaran dengan transfer pelatihan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan, dimana kekuatan hubungan pada tingkat rendah (- 0,233).
Untuk melihat hubungan murni masing-masing variabel independent dengan variabel dependent, dilakukan korelasi parsial Kendall (tau). Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan angka korelasi dari masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga variabel independent tersebut saling mempengaruhi (dalam hal ini memperkuat) hubungannya dengan transfer pelatihan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja peserta pelatihan merupakan variabel yang paling mempengaruhi kondisi transfer pelatihan di tempat kerjanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T1384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zamilah Chairani
"Pembangunan yang terbaik adalah yang berwajah manusia mencakup peningkatan kualitas manusia sehingga dapat lebih meningkatkan taraf hidupnya, mengelola sumber-sumber alamnya secara optimal dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
Kebijakan nasional tentang pendidikan telah diatur dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2/1989. Dalam kaitan ini, Pemerintah Indonesia telah mengatur mekanisme dan prosedur pelaksanaan desentralisasi pengelolaan pendidikan dasar pada skala nasional, lokal khususnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dasar yang salah satu programnya adalah wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Beberapa penelitian tentang penyelenggaraan pendidikan dasar tersebut telah merekomendasikan beberapa pola manajemen dan strategi-strategi sejak diperkenalkannya konsep desentralisasi dan otonomi daerah.
Fokus penelitian ini adalah mengenai (1 ) pemantauan dan evaluasi proses pengambilan keputusan di tingkat taktis yang dilakukan dalam hal ini oleh staf Bappeda dan/atau dinas pendidikan di tingkat kabupaten dalam menterjemahkan kebijakan nasional ke dalam kebijakan dan/atau progam lokal yang sifatnya lebih spesifik dan operasional; (2) Penataan kelembagaan pendidikan di daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi pendidikan.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive dengan mengambil salah satu kabupaten yang termasuk ke dalam Proyek Percontohan Otonomi Daerah untuk Daerah Tingkat II, yaitu Kabupaten Bandung dan satu kabupaten yang tidak termasuk proyek percontohan yaitu Kabupaten Bogor. Dari proses pengumpulan data dan informasi melalui wawancara dengan para narasumber di dua kabupaten sampel, terungkap sejumlah temuan bahwa ke dua sampel tidak jauh berbeda dalam menanggapi/merespon isu desentralisasi tersebut.
Setelah adanya desentralisasi dan otonomi daerah, kebijakan kedua daerah agak berbeda; di mana Kabupaten Bogor (yang tidak termasuk proyek percontohan otda) merasa bahwa bidang pendidikan merupakan bidang sangat prioritas dalam menyongsong era globalisasi. Perbedaan tersebut disebabkan karena (1) adanya ketidaksamaan persepsi tentang pendidikan dasar; (2) Kapasitas Bappeda dan kantor dinas; serta (3) kebutuhan atau tuntutan masyarakat. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian Pegawai Sekretariat Negara terhadap dimensi struktural Organisasi Sekretariat Negara serta hubungan antara masing-masing dimensi tersebut. Di samping itu, untuk menjelaskan model perubahan apa yang diinginkan menurut Mode of Change Management.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dengan melalui penelusuran berbagai kepustakaan dan dokumentasi. Analisis data yang terkumpul dari kuesioner dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik t-test pooled varians dan untuk mengidentifikasi hubungan antarvariabel dilakukan dengan uji korelasi rank-Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan penilaian terhadap dimensi struktural organisasi antara Pejabat dan Staf Sekretariat Negara. Hubungan antar dimensi tersebut positif yang berarti mempengaruhi satu sama lainnya, dan sangat signifikan. Model perubahan yang diinginkan pegawai Sekretariat Negara adalah Tuning Mode.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Sekretariat Negara, karena memberikan masukan berupa penilaian pegawai yang terdiri dari pejabat dan staf terhadap dimensi struktural organisasi. Selain itu, dengan mengetahui mode perubahan yang diinginkan pegawai, diharapkan pula dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pembuat kebijakan dalam mengadakan restrukturisasi guna mencapai efektivitas organisasi Sekretariat Negara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Amin Djohar
"PT (Persero) Indosat, Tbk. merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi internasional. Sejak tahun 1994 PT (Persero) Indosat, Tbk. telah menjadi perusahaan publik dengan melakukan perdagangan saham di luar maupun di dalam negeri, yaitu di New York Stock Exchange, Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Dengan adanya perubahan tatanan regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI dan perkembangan industri telekomunikasi, maka PT (Persero) Indosat, Tbk. perlu mempersiapkan diri untuk mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut agar perusahaan dapat tetap eksis dan dapat bersaing dengan kompetitor. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia juga akan diwarnai dengan masuknya operator luar negeri, pemberlakuan kawasan perdagangan babas Asia atau Asia Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003, peran globalisasi, serta kesepakatan Pemerintah Republik Indonesia dengan IMF pada tahun 2000 dalam rangka restrukturisasi bisnis telekomunikasi di Indonesia.
Seiring dengan adanya kompetisi bisnis telekomunikasi, maka untuk memenangkan persaingan PT. (Persero) Indosat, Tbk. menerapkan strategi "4 in 1". Strategi "4 in 1? ini digunakan untuk mentransformasikan perusahaan menjadi penyelenggara telekomunikasi yang terintegrasi penuh melalui kegiatan usaha utamanya yaitu Backbone (lnfrastruktur Jaringan), Telekomunikasi Tetap (Fixed), Telekomunikasi Bergerak (Mobile), Multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI), yang keempatnya berbasis pada Internet Protocol (1P Based Network Platform).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak penerapan strategi "4 in 1" terhadap PT (Persero) Indosat, Tbk. Untuk menganalisis penerapan strategi tersebut digunakan metoda Balanced Scorcard yang menggunakan empat aspek, yaitu : finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran. Sedangkan Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data melalui hasil kuesioner, kemudian untuk analisis data lapangan digunakan metoda "Sign Test (Uji Tanda)".
Dari hasil analisis penerapan strategi "4 in 1" diperoleh bahwa penerapan strategi tersebut tidak memberikan dampak perubahan kepada perusahaan, sehingga perusahaan perlu mengkaji kembali strategi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warno Hidayat
"Kajian utama dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjawab inti permasalahan; sejauh manakah hubungan yang terjalin antara ikiim organisasi, motivasi dan kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan RS Mitra Keluarga Jatinegara. Ini berarti ada 4 variabel yang diteliti, yaitu variabel iklim organisasi (X1), motivasi (X2), kompensasi (X3) dan variabel kepuasan kerja (Y).
Penulis melakukan penelitian ini karena melihat bahwa aspek Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang sangat penting dalam pengembangan organisasi, baik organisasi bisnis maupun non bisnis. Didalam pengembangan organisasi, khususnya organisasi Rumah Sakit, peningkatan kualitas sistem dan teknologi harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan dengan cara pembudayaan sikap dan perilaku dari semua anggota organisasi. Jadi agar visi, misi dan tujuan dari Rumah sakit dapat tercapai dengan baik, pelaku organisasi, dalam hal ini seluruh tenaga kerja/karyawan adalah pihak yang sangat berperan dalam hal tersebut. Oleh karena itu, kepuasan kerja karyawan harus diperhatikan. Jika kepuasan kerja karyawan tinggi, karyawan akan bekerja dan memberikan kontribusi yang maksimal untuk pengembangan dan peningkatan kualitas Rumah Sakit. Iklim organisasi, motivasi dan kompensasi adalah faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja mereka. Untuk itu penelitian terhadap 4 hal tersebut sangat penting dilakukan sebagai bahan kajian dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan organisasi Rumah Sakit itu sendiri.
Untuk mendapatkan data, penulis menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada karyawan di lingkungan RS Mitra Keluarga Jatinegara dengan jumlah 310 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik sensus guna menghindari kesalahan dalam pengambilan sampling.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan 4 hipotesis mengenai hubungan, yaitu antara iklim organisasi (X1), motivasi (X2) dan kompensasi (X3) masing-masing dengan kepuasan kerja (Y) serta hubungan antara iklim organisasi (X1), motivasi (X2) dan kompensasi (X3) secara bersamaan dengan kepuasan kerja (Y). Untuk pengujian hipotesis ini ditetapkan nilai taraf signifikan α≤ 0,05. Ho yang menyatakan tidak ada hubungan akan ditolak jika α≤ 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk hubungan X1 (iklim organisasi) dengan Y (kepuasan kerja) diperoleh nilai r = 0,597 pada to = 000 dan r2 = 0,356. Maka Ho ditolak, tingkat hubungan sedang dan pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 35,6%. Untuk hubungan X2 (motivasi) dengan Y (kepuasan kerja) diperoleh nilai r = 0,141 pada to = 0,013 dan r2 = 0,020. Maka Ho ditolak, tingkat hubungan sangat rendah dan pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja sebesar, 2%. Untuk hubungan X3 (kornpensasi) dengan Y (kepuasan kerja) diperoleh nilai r = 0,625 pada to = 0,000 dan r2 = 0,391. Maka Ho ditolak, tingkat hubungan kuat dan pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja sebesar 39,1%. Untuk hubungan X1 (iklim organisasi), X2 (motivasi) dan X3 (kompensasi) secara bersamaan dengan Y (kepuasan kerja) diperoleh nilai r = 0,683 pada α = 0,000 dan r2 = 0,467. Maka Ho ditolak, tingkat hubungan kuat dan pengaruh iklim organisasi, motivasi dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja sebesar 46,7%.
Terakhir, teknik regresi digunakan untuk mendapatkan model persamaan yang akan memprediksi pengaruh hubungan antar variabel. Dari hasil pengolahan data, diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 12,733 + 0,582 X1, untuk persamaan hubungan antara X1 dengan Y.
Y = 30,154 + 0,129 X2, untuk persamaan hubungan antara X2 dengan Y.
Y = 18,787 + 0,473 X3, untuk persamaan hubungan antara X3 dengan Y.

Relations Analysis Between Organization Climate, Motivation,Compensation And Employee Satisfaction In Mitra Keluarga Jatinegara HospitalThe major study in this research is to getting to know and answer the question " How far is the relationship between organization climate, motivation, and compensation could impact to the employee satisfaction in Mitra Keluarga jatinegara Hospital. This mean they are exist 4 the variable which will be research are: organization climate variable (X1), motivation (X2), compensation (X3) and work satisfaction variable (Y).
The reason of the writer doing this research, because of seeing that the Human Resource aspect is the most important aspect in organization development, whether in business organization or unprofitable organization, in relation to develop the organization, especially in Hospital organization, system quality improvement and technology has grow together with service quality improvement, the way to do it is by cauterizing the attitude and behavior for all organization members. Therefore to achieve the vision, mission and the goal of hospital going well, organization behavior, in this case, all employees have the most important role. Moreover their satisfaction has to be noticed, if their satisfaction is high, they will work hard and give maximal contribution for developing and increasing the hospital quality. Organization climate, motivation and compensation are the factor which could influence their work satisfaction. Therefore, the fourth (4) element above is important to be researched for studies material in the effort to increase the quality of Human Resources and hospital organization it selves.
For gathering the data, the writer use questioner which spread to employee in Mitra Keluarga Jatinegara Hospital, in the amount of 310 employee. The data collection being taken by using census technique for avoiding a mistake.
This research have a goal to proof four (4) hypothesis concerning the relation between variable which are : organization climate (X1), motivation (X2) and compensation (X3) each of them compare with work satisfaction (Y) and also the relationship between organization climate (X1), motivation (X2) and compensation(X3) together with work satisfaction (Y). for testing this hypothesis , determined the standard significant value α≤0,05. Ho which state there are no relation will rejected if α≤0,05.
For relationship XI (organization climate) against Y (work satisfaction) get the score r = 0,597 at α = 0,000 and r2 = 0,356. therefore Ho rejected, the level of relationship is medium and side effect of organization climate against work satisfaction is 35,6%. For relationship X2 (motivation) against Y (work satisfaction) get the score r = 0,141 at α = 0,013 and r2 = 0,020, therefore Ho rejected, the level of relationship is very low and side effect of motivation against work satisfactions is 2%. For relationship X3 (compensation) against Y (work satisfaction) get the score r = 0.625 at α = 0,000 and r2 = 0.391. therefore Ho rejected, the level of relationship is strong and side effect of compensation against work satisfactions is 39,1%. For relationship X1 (organization climate), X2 (motivation) and X3 (compensation) together with Y (work satisfaction) will get the score r = 0,683 at α = 0,000 and r2 = 0,467. Therefore Ho rejected, the level of relationship is strong and side effect of organization climate, motivation and compensation together against work satisfactions is 46, 7%.
For the last one, regression technique being use for getting an equation model which will estimate / predict the relation influences among the variable. Base on processing data result, the equation model are as follows:
Y = 12,733 + 0,582 X1, for relation equation between X1 and Y
Y = 30,154 + 0,129 X2, for relation equation between X2 and Y
Y= 18,787 + 0,473 X3, for relation equation between X3 and Y."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T2869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Acep R. Jayaprawira
"PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia (BMI) adalah bank swasta pertama di Indonesia yang beroperasi berdasarkan sistem syariah. Didirikan pada tahun 1991 dengan lebih dari 800.000 pemegang saham, baik perorangan maupun lembaga, dengan demikian BMI adalah public company tetapi tidak listed di bursa efek.
Krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak tahun 1997 hingga kini, telah menimbulkan cukup banyak kesulitan pada sektor keuangan khususnya perbankan di Indonesia. Sebagai akibat memburuknya kinerja keuangan, antara lain mengalami negative spread, banyak bank dan ribuan debiturnya berada dalam pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Tidak sedikit yang harus menghentikan aktivitas operasionalnya karena harus di-merger atau bahkan dilikuidasi. BMI termasuk diantara bank yang mampu bertahan dalam bahkan tidak dilikuidasi. BMI termasuk diantara bank yang mampu bertahan dalam badai krisis ini tanpa Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sama sekali, sehingga tidak berada dalam pengawasan BPPN.
Penelitian produktivitas dilakukan untuk dapat melihat kinerja suatu lembaga atau perorangan yang dimulai melalui suatu proses pengukuran produktivitas. Adalah cukup menarik untuk mengukur produktivitas sebuah bank syariah, sebagai salah satu dasar untuk mengevaluasi kinerjanya, yang terbukti berhasil bertahan bahkan berkembang di era krisis ini.
Masalahnya adalah, model pengukuran yang khusus bagi bank syariah belum pernah dikembangkan. Model pengukuran produktivitas yang telah dikembangkan saat ini umumnya berorientasi atau dilator belakangi sistem manufaktur. Demikian pula dengan Model Value Added yang dikembangkan oleh Asian Productivity Organization, namun model ini cenderung bersifat fleksibel dan dapat diterapkan pada sektor jasa non keuangan. Khusus untuk sektor keuangan dan perbankan, lebih khusus lagi perbankan syariah, perlu dikembangkan model pengukuran yang merupakan modifikasi terhadap Model Value Added dimaksud."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hisyam Ma`sum
"IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebuah Perguruan Tinggi Islam berstatus negeri di bawah Departemen Agama. Kampus IAIN menempati lahan seluas 18 Ha, terdiri atas kampus I (7Ha), kampus II (4 Ha) dan perumahan (7Ha). Kini memiliki 13.146 mahasiswa S1, S2 dan S3, 365 dosen tetap, 342 dosen tidak tetap dan 358 pegawai administrasi.
Pegawai administrasi di IAIN sebagaimana layaknya pegawai negeri mempunyai hak dan kewajiban yang diatur dalam Undang-undang No.8 tahun 1974 yang dalam implementasinya dijabarkan lebih lanjut oleh PP No.30 tahun 1980 dan KMA No.400 tahun 1984 tentang status IAIN serta Keputusan Rektor No.28 tahun 1983 tentang Job Description.
Dalam pelaksanaan tugas di lapangan banyak hal yang dijumpai ketidak sesuaian antara konsep peraturan dengan implementasi sehingga tidak diperoleh hasil optimal. Permasalahan yang ada adalah lemahnya kinerja pegawai administrasi yang disebabkan oleh kurangnya dorongan motivasi kerja dan kondisi lingkungan yang kurang kondusif. Sebab dengan motivasi kerja yang tinggi dari lingkungan kerja yang kondusif akan diperoleh kinerja yang baik dan produktifitas yang tinggi.
Ketiga aspek inilah yaitu kinerja, motivasi kerja dan lingkungan kerja yang menjadi sasaran penelitian yang mencoba diukur pengaruh ketiga variabel tersebut dengan konstelasi: Hubungan Motivasi Kerja (variabel Xl) dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y).
Penelitian mengunakan metode survai dengan analisis statistik deskriptif eksploratif. Uji coba dilakukan pada 32 orang pegawai dan pada saat penelitian dilakukan pada 80 orang responden pegawai golongan II, III dan IV sebagai sampel Disproportionate Random Sampling dan tidak bermaksud untuk generalisasi. Data dijaring dengan menggunakan kuesioner menurut keadaan yang sebenarnya, dan setelah itu data ditabulasi dan diolah menggunakan komputer program SPSS versi 10.01.
Hasil uji analisis korelasi dan regresi menunjukkan ada hubungan yang kuat dan positif antara variabel Xl dengan variabel Y (0.56) dan variabel X2 dengan variabel Y (0.53). Sedangkan pengaruh variabel Xl terhadap Y (0.54) dan variabel X2 terhadap Y (0.28) dan jika secara bersama pengaruh variabel X1 dan variabel X2 terhadap variabel Y (0.42 dan 0.22). Dari variabel bebas tersebut yang mempunyai hubungan paling kuat terhadap variabel terikat (kinerja) adalah motivasi kerja."
2002
T4744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Yana Sutisna
"Peningkatan kualitas pelayanan umum oleh aparatur pemerintah sudah merupakan tuntutan masyarakat di era reformasi sekarang ini, dimana masyarakat sudah mulai kritis dan mengerti akan haknya sebagai warga negara dan warga masyakarat.
Pelayanan Umum Terpadu Satu Atap Kota Bandung (Yantap) dianggap merupakan salah satu jawaban terbaik perwujudan dari reformasi pelayanan publik dan kompetensi pelayanan prima serta merupakan salah satu paradigma baru dalam pelayanan umum.
Dengan adanya penerapan pola pelayanan umum terpadu satu atap, maka masyarakat telah mendapatkan kemudahan dalam mengurus sesuatu jenis pelayanan perijinan, melalui proses pelayanan yang lebih cepat, baik, murah dan transparan.
Hasil penelitian terhadap 75 (tujuh puluh lima) responden yang dijadikan sampel penelitian, menunjukkan bahwa pengaruh penerapan pola pelayanan umum terpadu satu atap terhadap peningkatan kualitas pelayanan umum adalah sebesar 45,2%. Hal ini berarti peningkatan kualitas pelayanan umum di Kota Bandung dipengaruhi oleh penerapan pola pelayanan umum terpadu satu atap dan 54,8% dipengaruhi oleh faktor lain.
Pelaksanaan pola pelayanan umum terpadu satu atap tersebut, perlu lebih disempurnakan terutama menyangkut aspek mekanisme, sistem dan prosedur pelayanan, khususnya mengenai keberadaan loket pelayanan dari 14 (empat belas) loket pelayanan, disederhanakan menjadi 2 (dua) loket pelayanan. Kondisi ini akan memudahkan masyarakat dalam mengurus sesuatu jenis pelayanan.
Dengan penyederhanaan tersebut, diharapkan kontak langsung antara petugas dan masyarakat dapat sedini mungkin dikurangi, sehingga petugas pelayanan dapat lebih berkonsentrasi terhadap proses penyelesaian berkas pelayanan melalui proses koordinasi intern antar Dinas/lnstansi terkait."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Ferry
"Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya antrian layanan begitu panjang pada sebuah bank. Faktor-faktor yang menjadi penyebab tersebut; seperti : model, struktur antrian dan jumlah pelayanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian untuk meningkatkan pelayanan, terutama dalam memperpendek waktu layanan yang diberikan saat nasabah datang untuk melakukan transaksi di bank.
Metode Penelitian yang digunakan adalah :
  • Pengamatan selama jangka waktu 20 (dua puluh) had kerja dimulai tanggal 25 Maret - 22 April 2002 atas transaksi yang terjadi di front line pada Bank BNI Cabang Q dari pukul 08.00 Wib sampai 16.00 Wib.
  • Pengumpulan data primer melalui penelitian lapangan sedangkan data
    sekunder dikumpulkan dengan melakukan desk research.
Cara pengumpulan data dengan melakukan teknik-teknik standar yaitu dengan mengunakan data laporan dari mesin antrian di Bank BN1 Cabang Q.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam pengkajian dan analisis adalah teori antrian multy channel single phase yang perhitungannya dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak komputer Quantitative Method modul waiting lines. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pelayanan 8 (delapan) teller pada tanggal sibuk ( tanggal 25 s.d 5 ) kurang optimal ditandai dengan terjadinya antrian nasabah yang cukup lama.
Saran yang diberikan dalam rangka meningkatkan pelayanan ialah dengan melakukan penambahan maksimal 2 (dua) orang menjadi 10 (sepuluh) teller pada setiap jam 08.00 -- 11.00 Wib, namun tetap dapat menggunakan 8 (delapan) teller untuk jam 11.00 - 14.00 Wib, dan mengurangi jumlah teller menjadi 5 (lima) untuk jam 14.00 -- 16.00 Wib sehingga biaya akibat penambahan teller tidak terlalu besar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Robert
"PAM Jaya adalah Badan Usaha Milik Daerah dari Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang bertugas untuk menyediakan dan mendistribusikan air minum kepada penduduk Jakarta, Sejak 1 Februari 1998 PAM Jaya melakukan langkah strategis bekerjasama dengan swasta, yaitu Lyonnaise Des Faux yang mendirikan PT.Pam Lyonnaise Jaya (Palyja) dan Thames Water International yang mendirikan PT.Thames Pam Jaya (TPJ).
Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi akibat privatisasi, maka dilakukan penelitian mengenai perubahan organisasi dan kinerjanya. Penelitian ini menggunakan dua alat analisis, yaitu: (1) uji tanda (sign test) untuk menganalisis pengaruh privatisasi, dan (2) Balanced Scorecard (aspek pembelajaran, aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan dan aspek keuangan) untuk menganalisis kinerjanya.
Populasi penelitian ini adalah pegawai PT. Palyja (1585 orang) dan pelanggan PT. Palyja (240.000 orang). Dari populasi pegawai PT. Palyja, diambil 33 orang yang mempunyai jabatan tertentu secara sengaja untuk variabel perubahan organisasi, 175 orang yang diambil secara acak untuk variabel pembelajaran dan pertumbuhan. Kemudian dari populasi pelanggan diambil 700 orang secara acak untuk variabel proses bisnis internal, dan variabel kepuasan pelanggan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
(1) Program privatisasi tidak memberikan keadaan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum terjadi privatisasi. Ketidakberhasilan ini disebabkan oleh karena umur PT Palyja yang masih muda, yaitu kurang lebih 2.5 tahun, adanya penolakan yang dilakukan oleh sebagian pegawai dan bergejolaknya nilai tukar rupiah menyebabkan terganggunya kegiatan operasional, sehingga progam privatisasi tidak maksimal.
(2) Kinerja PT. Palyja secara keseluruhan yang nilai skornya 86,10 tingkat kesehatannya adalah "sehat AA". Aspek kinerja yang diukur adalah: (a) aspek pertumbuhan dan pembelajaran memberikan nilai skor 11,95 (cukup baik), (b) aspek proses bisnis internal memberikan nilai skor 8,8 (baik), (c) aspek pelanggan memberikan nilai skor 9,65 (sangat baik), dan (d) aspek keuangan memberikan nilai skor 55,70 (sangat baik)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>