Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emmy Harniyati
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan perumahsalatan akibat bergesernya nilai dan norma yang ada di masyarakat menuntut pelayanan yang bermutu dari rumah sakit. Rumah sakit diharapkan mampu menjawab semua tantangan yang ada sesuai keinginan dan tuntutan dari masyarakat sendiri dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan kesehatan.Unit rawat jalan merupakan basis terdepan dan sebagai ujung tombak pelayanan sehingga merupakan "image" pertama yang dinilai oleh pengguna jasa rumah sakit. Oleh karenanya dalam rangka upaya meningkatkan mutu pelayanan pihak manejerial rumah sakit memerlukan suatu pendekatan yang berorientasi kepada pihak pengguna jasa melalui persepsi mereka.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik pengguna jasa dan memperoleh gambaran persepsi mereka melalui pengukuran skala kepuasan serta akan mencari faktor-faktor mana yang berhubungan dengan kepuasan ataupun ketidak puasan mereka.
Tehnik analisa yang dipakai selain secara deskriptif untuk memperoleh gambaran karakteristik pengguna jasa juga digunakan analisa Bivariat dengan uji Chi Square untuk melihat hubungan kepuasan pengguna jasa dengan faktor-faktor yang melatar belakanginya.
Hasil penelitian diperoleh gambaran karakteristik pengguna jasa dan dari analisa hubungan menunjukkan hampir semua faktor yang diduga mempengaruhi persepsi pengguna jasa terbukti mempunyai hubungan kecuali faktor persepsi Biaya. Selain itu diperoleh gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak puasan mereka yang mempunyai jumlah yang terbesar pada faktor Perilaku disusul faktor Waktu dan Lingkungan. Apabila dijabarkan adalah sebagai berikut:
Untuk faktor Perilaku terutama terhadap Perilaku Perawat, faktor Waktu terutama adalah lamanya menuuggu Obat di Apotik dan menugggu pemeriksaan sedangkan untuk faktor Lingkungan terutama adalah masalah kebersihan Toilet.
Untuk itu beberapa Saran yang dapat disumbangkan untuk kepentingan RSAB Harapan Kita adalah perlunya pembinaan terhadap petugas yang berfungsi sebagai " The major Caring Profession "dalam melayani penggtma jasa melalui Komite Medik dan melibatkan mereka dalam kegiatan fungsi marketing rumah sakit. Disamping itu disarankan pula beberapa saran lain yang menyangkut usaha perbaikazi,tindakan korektif dan tindakan inovatif.

ABSTRACT
Perceptions of Users on The Appearance of Outpatients Unit of "Harapan Kita" Maternity and Children's Hospital in 1995The fast growth of hospital business as the result in the shift of values and norms within the community demands quality service from the hospital. A hospital is expected to be able to meet all existing challenges in accordance with the wishes and demands of the community itself in carrying out its function as a health service. The outpatients unit constitutes the fore-most base and the spearhead of service so that it constitutes the first "image" that will be evaluated by hospital service users. Therefore, in the effort to improve the quality of service, the hospital management needs to have an approach which is oriented to service users through their perceptions.
The purpose of this research is to find out the characteristics of users and to have their perceptions by measuring their scales of satisfaction and to find out which factors are connected with the satisfaction or none satisfaction of the users.
The techniques of analysis used besides the descriptive one in order to get the characteristics of the users, also the Bivariat analysis with the Chi Square test to see the connection between the users satisfaction and the background factors.
The results of the study indicate that from the characteristics of service users and the analysis of connection, we can see that almost all factors suspected to influence th"users4 perceptions do have a connection except for the perception on costs. Besides this, The factors which cause dissatisfaction on their part the largest in number are Behaviour followed by Time and Environment. Broken down they are like this: For the Behavioural factor particularly of the Nurses, for the time factor, the length of time one has to wait to get medicine at the Dispensary and waiting to be examined, for the Environment factor, the foremost the cleanliness of the Toilets.
For this reason, we recommend in the interest of "Harapan Kita" Maternity and Children Hospital (RSAB) to develop the personnel whose function is that of "Major Caring Profession" in serving the users through a Medical Committee and involving them in the marketing function of the hospital.
Besides this, it is also recommended actions regarding improvements, corrective actions and innovative actions.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurchadidjah Busthami
"ABSTRAK
Pengawas PLKB mempunyai posisi yang strategis dalam jajaran Gerakan KB Nasional. Seluruh kegiatan pembangunan, khususnya KB yang akan dioperasionalkan di tingkat Kecamatan ke bawah adalah merupakan tanggung jawab aparat ini beserta jajarannya.
Sebagai pengendali operasional KB di tingkat Kecamatan, PPLKB dituntut mampu mengkoordinir seluruh kegiatan di lapangan, membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan pembinaan baik institusi maupun perorangan, melaksanakan rakor KB, membuat catatan dan menyusun laporan kegiatan serta berbagai hal yang menyangkut administrasi dan manajemen.
Sampai saat ini di DKI Jakarta yang mempunyai 43 PPLKB kemampuan manejemen ini belum dikuasai sebagaimana yang kita harapkan. Hal tersebut terlihat pada penampilan kerja yang digambarkan dalam ruang lingkup tugas PPLKB dilihat dari aspek perencanaan misalnya, membuat dokumen rencana kerja, aspek pelaksanaan dilihat dari catatan umum harian, aspek pembinaan dilihat dari angka "droup out" peserta KB yang dibina serta pencatatan pelaporan yang harus dibuat secara baik, benar dan tepat waktu.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan manajerial PPLKB dengan penampilan kerjanya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan mengadakan wawancara terhadap seluruh PPLKB di Jakarta yang berjumlah 43 orang yang tersebar di lima wilayah kota. Selain itu dilakukan pengamatan langsung khususnya yang menyangkut dokumen seperti rencana kerja, pencatatan pelaporan, notulen rapat koordinasi, umum harian, catatan droup out dan diuji silang di tingkat wilayah kota.
Analisis statistik tidak dilakukan karena hasil penelitian ini adalah parameter dari populasi, sehingga hubungan yang ada dianalisis secara persentasi saja.
Dari penelitian ini diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Ketrampilan konseptual dan manusiawi yang dimiliki PPLKB tergolong baik.
2. Pengetahuan dan ketrampillan teknis masih kurang, terutama dalam hal pelaksanaan pencatatan, pelaporan mulai dari tingkat desa.
3. Dari ketiga faktor eksternal peringkat utama yang berperanan dalam tugas PPLKB adalah KPL, kemudian Camat dan Dokter Puskesmas.
4. Motivasi kerja sebagian besar mereka yang berpendidikan Akademi ke atas tidak lebih baik dari sejawatnya yang hanya berpendidikan SMTA.
5. Pengetahuan dan ketrampilan teknis berhubungan dengan pelaksanaan, pembinaan dan pencatatan pelaporan. Ketrampilan konseptual dan manusiawi berhubungan dengan perencanaan dan pembinaan. KPL dan Camat berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pencatatan pelaporan.
6. Dokter Puskesmas berhubungan dengan pelaksanaan dan pencatatan pelaporan.
Pendidikan formal berhubungan dengan perencanaan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan kemampuan manajemen PPLKB dengan penampilan kerjanya.
Saran selanjutnya, secara umum adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas melalui pendidikan dan latihan berkelanjutan secara periodik. Hubungan baik dengan lintas sektoral ditingkatkan khususnya dengan Camat dan aparatnya tetap dibina. Demikian pula dengan Dokter Puskesmas dengan stafnya. Mengkaji kembali Buku Petunjuk Tata Cara Kerja PPLKB disesuaikan dengan situasi dan keadaan di lapangan saat ini. Dan tidak kalah pentingnya untuk mempertimbangkan kembali biaya operasional petugas, mengingat DKI Jakarta sebagai kota metropolitan yang mempunyai unit biaya kehidupan relatif tinggi dibandingkan kota lainnya."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasril Hasan
"Sejak Oktober 2010 terjadi penurunan kinerja saham LQ45, ditunjukkan oleh lebih rendahnya rata-rata imbal hasil (return) dan lebih tingginya risiko volatilitas terhadap IHSG. Hal ini diduga dipengaruhi oleh metode penetapan saham-saham yang masuk kelompok LQ45 kurang tepat. Selain itu, diduga dipengaruhi juga oleh ketidakkonsistenan dalam menerapkan ARS. Ada tiga tujuan dari penelitian ini; (1) menguji dampak kebijakan BEI dalam penetapan saham-saham pada LQ45 dan ARS terhadap risiko pasar; (2) menguji risiko strategis dari variable-variabel dalam penetapan LQ45, seperti nilai transaksi dan kapitalitasi pasar serta frekuensi pelanggaran batas harga terhadap risiko pasar; dan (3) menginvestigasi risiko operasional akibat kelalaian, pelanggaran dan kemungkinan dampaknya terhadap risiko reputasi. Hasil pengujian menunjukkan selain disebabkan oleh faktor eksternal, risiko pasar juga disebabkan oleh faktor internal. Pemilihan 26 saham yang tetap pada LQ45, 19 diantaranya memiliki Beta (risiko pasar) lebih besar dari Beta LQ45. Analisis risiko strategis menunjukkan nilai transaksi dan frekuensi pelanggaran batas harga berdampak positif dan signifikan terhadap Risiko Pasar 26 saham. Analisis risiko operasional menunjukkan bahwa 21 saham yang dikeluarkan dari LQ45 memiliki kinerja lebih baik. Hal ini mengindikasikan adanya pelanggaran yang dilakukan BEI dalam penetapan saham-saham dalam kelompok LQ45. Selain itu, ada indikasi ketidakkonsistenan dalam penerapan sistem penolakan otomatis atau ARS. Pengumuman daftar saham yang keluar dari LQ45 juga berdampak pada risiko reputasi (reputational risk).

Since October 2010, LQ45 Stock performance has been decreasing, that is shown by lower return and higher volatility risk to IHSG. It is hypothesized that the causing of this problems are the implementation method of stocks categorized in LQ45 is inappropriate and Automatic Rejection System (ARS) is not conducted consistently. The objetives of this research are (1) to investigate the impact of BEI policy in implementing stocks on LQ45 and ARS to market risk; (2) to investigate strategic risk of variables which are used to determines stocks into LQ45 group, for instance, transaction value and market capitalization and frequency its violation on limit prices range to market risk; and (3) to investigate operational risk that caused by carelessness, violating, and its impact to reputation risk. The result of this study shows that market risk is caused not only by external factors but also internal factors. Nineteen of 26 stocks in LQ45 index, have higher market risk than LQ45. The analysis of strategic risk shows that transaction value and the violation of prices range have postive and significant impact to 26 stocks risk market. The analysis of operational risk shows that 21 stocks that have been excluded from LQ45 have better performance. It is found that implementation of ARS is not conducted consistenly for LQ45 group. Moreover, the announcement of stock list in LQ45 has affected to reputational risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pangastuti
"Kebutuhan akan datum vertikal yang akurat di Jawa dan Sumatera sangat mendesak karena pada kedua pulau tersebut banyak dilakukan pembangunan infrastruktur. Saat ini referensi tinggi yang tersedia di Jawa dan Sumatera adalah geoid EGM2008. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa geoid EGM2008 di Jawa dan Sumatera memiliki ketelitian 89.8 cm dan 33.4 cm. Penelitian terdahulu menggunakan asumsi bahwa mean sea level (MSL) berhimpit dengan geoid. Pada kenyataannya, geoid tidak berhimpit dengan MSL. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui ketelitian geoid EGM2008 di Jawa dan Sumatera dengan mengasumsikan MSL tidak berhimpit dengan geoid, yaitu dengan menggunakan parameter mean dynamic topography (MDT) dari ocean model.
Pada penelitian ini, MDT digunakan dalam penghitungan geoid geometris di Jawa dan Sumatera. MDT yang digunakan adalah hasil simulasi dari asimilasi altimetri dan Hybrid Coordinate Ocean Model (HYCOM). Berdasarkan hasil penelitian, dengan memasukkan parameter MDT pada penghitungan geoid geometris dan melakukan fitting terhadap jaring kontrol vertikal (JKV), ketelitian geoid EGM2008 di Jawa dan Sumatera meningkat menjadi 5.6 cm dan 4.4 cm. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa geoid EGM2008 sudah mencukupi untuk pemetaan skala besar dan menengah.

The needs for accurate vertical datum in Java and Sumatera are urgent, due to rapid development of infrastructure in both islands. Nowadays, the only vertical datum available in Java and Sumatera is the geoid of EGM2008. Previous research indicates that the accuracies of geoid EGM2008 were 89.8 cm and 33.4 cm in Java and Sumatera, respectively. Those results used assumption that geoid coincides with mean sea level (MSL). In fact, geoid does not coincide with MSL. Therefore, this research was conducted to investigate the accuracy of geoid of EGM2008 using mean dynamic topography (MDT) parameter from an ocean model.
In this research, the mean dynamic topography was introduced to calculate the geoid geometries. The MDT used was the result of assimilation of altimeter data and Hybrid Coordinate Ocean Model (HYCOM). Using MDT parameter has improved the accuracies of the geoid of EGM2008 to be 5.6 cm and 4.4 cm for Java and Sumatera, respectively, after it has been fitted by local reference. Hence, it can be concluded that these accuracies comply for medium and large-scale mapping.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudi Riamon
"ABSTRAK
Pada sektor migas, pengukuran geofisika dilakukan di suatu lapangan
minyak dengan tujuan yang beragam baik terkait dalam proses eksplorasi,
eksploitasi, maupun monitoring. Untuk itu hingga kini telah dilakukan
pengukuran gravitasi berkelanjutan di Talang Jimar, salah satu lapangan
minyak yang berlokasi di Prabumulih, Sumatera Selatan. Hasil pengolahan
dan pemodelan dua dimensi data gravitasi Lapangan Talang Jimar periode
September - Oktober 2003 menggunakan metode Talwani menunjukkan
adanya pola anomali gravitasi rendah yang berkorelasi dengan struktur
patahan normal/graben dengan tren timur laut-barat daya serta pola anomali
gravitasi tinggi yang berkorelasi dengan struktur patahan naik dengan tren
barat laut-tenggara."
2007
S29334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Wira Perdana
"Metode Controlled Source Audio Frequency Magnetotelluric (CSAMT) memanfaatkan sumber buatan guna mendapatkan sinyal yang stabil dengan cara menginjeksikan arus dari transmitter dan diterima oleh receiver. Menggunakan frekuensi yang telah diatur yaitu frekuensi 6400 Hz - 2 Hz dengan target kedalaman > 1 km dan lama waktu pengukuran 30 menit pada setiap titik pengukuran. Hasil pengukuran yang didapat berupa medan magnet dan medan listrik yang ditangkap oleh receiver kemudian dengan persamaan Cagniard diperoleh nilai resistivitas semu. Pengukuran dilakukan di daerah ?A? dengan sistem hidrotermal tipe epitermal. Dari data lapangan dilakukan proses editing dan smoothing menggunakan software CMTpro kemudian dilakukan inversi menggunakan Bostik Inversion pada software MTSoft2D
Penggunaan metode CSAMT ini didukung dengan metode geofisika lain seperti IP, resistivity, dan magnetik. Metode CSAMT dapat memberikan gambaran bawah permukaan dengan penetrasi yang lebih dalam zona penyebaran emas serta didukung metode IP, resistivity dan magnetik untuk mendapatkan korelasi pada kedalaman yang lebih dangkal. Hasil pengolahan ditampilkan secara 2D dengan software surfer 9 dan 3D dengan software Geoslicer-X. Terdapat korelasi hasil CSAMT dengan respon resistivitas > 350 Ohm.m pada kedalaman 400 meter serta diperkuat dari data pendukung metode resistivity dengan resistivitas > 350 Ohm.m dengan respon profil magnetik yang berundulasi, dan nilai PFE tinggi > 4%, yang merupakan zona silifikasi pada lintasan 8 dan 9.

Controlled Source Audio Frequency Magnetotelluric (CSAMT) method is using an artificial to obtain a stable signal by injecting current from the transmitter and received by the receiver. Using preset frequency is 6400 Hz frequency - 2 Hz with a target depth of> 1 km and a long measurement time of 30 minutes, in each point of measurement. The measurement results obtained a magnetic field and electric field. and then use the equation Cagniard to get an apparent resistivity values. Measurements were taken in the area ?A? with type epithermal hydrothermal system. From the field data editing and smoothing process is carried out using software CMTpro. For the inversion is using a Bostik Inversion method with MTsoft2D.
CSAMT method is supported by other geophysical methods such as IP, resistivity and megntic. CSAMT method can provide subsurface with a deeper penetration of the gold zone, supported method for distributing IP, resistivity and magnetic fields to obtain the correlation in the lower depth. The processing results is present in 2D with surfer 9 and 3D software with software Geoslicer-X. There is a correlation of results with a response CSAMT resistivity > 350 Ohm.m at a depth of 400 meters and reinforced the supporting data with the resistivity method resistivity > 350 Ohm.m with an undulation magnetic response profile, and high PFE values > 4%, which is a silicified zone on lines 8 and line 9.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1148
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aviandra Prakasa Utama
"Metode analisa dekomposisi spektral adalah salah satu metode seismik interpretasi dengan mengubah sinyal seismik menjadi banyak sinyal dengan frekuensi ? frekuensi tertentu untuk menampilkan struktur dan target reservoar dengan lebih jelas. Metode ini diaplikasikan pada data seismic 3 dimensi dan merupakan metode lanjutan setelah melakukan pengolahan data seismik. Metode ini sangat efektif dalam memberikan informasi geologi bawah permukaan termasuk pemisahan fasies/litologi dan fitur-fitur geologi dari reservoar pada lapangan shaco dengan formasi klinjau yang didominasi sand dan shale. Metoda dekomposisi spektral menghasilkan peta distribusi sand dari reservoar secara jelas, memetakan sand yang tebal maupun tipis, menentukan edge atau ujung dari reservoar, serta boundaries atau batasan dari reservoar.

Spectral decomposition analysis is one of seismic interpretation methods that transforming seismic signal into multiple signals with specific frequency to display the structure and reservoir targets clearly. This method applied to three-dimensional seismic data and is an advanced method after seismic data processing. This method is very effective in providing information including the separation of the subsurface geological facies / lithology and geological features of the reservoir in the shaco field that have klinjau formations and dominated by sand and shale. Spectral decomposition method results a distibution of sands map from the reservoir clearly, mapping the thick and thin sand, determine the edge of the reservoir, as well as the boundaries of the reservoir."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1203
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dzil Mulki Heditama
"Sekarang ini metode MT cukup berkembang dan seringkali digunakan sebagai metode geofisika yang mampu memetakan kondisi bawah permukaan dengan baik, khususnya sistem panasbumi. Namun di sisi lain, keberadaan software atau program yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data MT masih terbatas dan harganya relatif mahal. Dengan demikian penulis berupaya untuk melakukan penelitian dalam pembuatan program pengolahan data MT tersebut, terutama yang dapat mengolah data mentah MT berupa time series sampai menjadi data resistivitas semu dan fase. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada pembuatan program menggunakan MATLAB yang dapat melakukan pengolahan data time series menjadi resistivitas semu dan fase. Ada beberapa tahapan penting yang perlu dilakukan dalam melakukan proses pengolahan data time series, yaitu proses transformasi Fourier dengan teknik Fast Fourier Transform (FFT) yang bertujuan untuk mentransformasi data dari domain waktu menjadi domain frekuensi. Selanjutnya dilakukan penentuan interval frekuensi yang nantinya akan diproses pada tahapan selanjutnya. Kemudian dilakukan teknik robust processing yang tujuannya adalah untuk membuat data menjadi lebih smooth. Setelah itu dapat dihitung nilai tensor impedansinya untuk perhitungan resistivitas semu dan fase. Adapun hasil pengolahan data MT dari program yang telah dibuat sangat baik, dimana terdapat adanya kesesuaian antara kurva resistivitas semu dan fase yang dihasilkan dari program yang dibuat dan yang dihasilkan dari software komersial (SSMT2000). Perbandingan dengan menggunakan hasil inversi 2-D dengan input berupa data resistivitas semu dan fase dari kedua program pun menunjukkan adanya kesesuaian.

Recently, Magnetotelluric (MT) Method has been developed and often used as geophysical method which has good ability for subsurface mapping, especially geothermal system. However, software and program that could be used to carry out MT data processing is limited and expensive. Accordingly, the author attempted to do research in developing MT data processing program, especially time series data processing to be apparent resistivity and phase data. In this research, the author focuses on developing the computer program using MATLAB to proces the time series data transformation to be apparent resistivity and phase. There are several important steps to do in time series data processing, firstly Fourier transformation using Fast Fourier Transform (FFT) technique to transform the data from time domain to frequency domain. The next step is determination of frequency interval to be used for the next step. After that, a robust processing technique is performed to make the data smoother. Then, further step is calculation of tensor impedance for calculating apparent resistivity and phase. The MT data processing result produced from the computer program is excellent, where there is similarity between the apparent resistivity and phase curve produced from the computer program and those produced from the commersial software (SSMT2000). Comparison using 2-D inversion by inputting the apparent resistivity and phase data produced from both computer programs shows good agreement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wambra Aswo Nuqramdha
"Daerah prospek panasbumi Arjuno-Welirang terletak di wilayah Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu. Daerah prospek ini berada di lingkungan geologi yang didominasi oleh batuan vulkanik berumur Kuarter. Manifestasi permukaan yang terdapat di daerah prospek ini berupa fumarol ? Solfatar yang terletak di puncak Gunung Welirang serta mata air panas yang berada di sebelah barat dan baratlaut Gunung Welirang. Mata air panas ini bertipe bicarbonate, dengan suhu berkisar antara 39,4 ? 55 0C.
Dari hasil perhitungan geothermometer Na-K, suhu reservoir area prospek ini sekitar 310-314 0C. Untuk mengetahui informasi bawah permukaan daerah prospek panasbumi Arjuno-Welirang, dilakukan survey magnetotelurik. Selanjutnya hasil dari data MT akan di integrasikan dengan data geologi dan geokimia. Data magnetotelurik diolah dari time-series data hingga mendapatkan kurva resistivitas versus frekuensi, dan fase, lalu dilakukan filtering, rotasi dan koreksi static shift untuk mendapatkan kurva MT yang lebih representatif. Selanjutnya dilakukan inversi 2-dimensi dan divisualisasikan secara 3-dimensi.
Hasil penelitian ini memperlihatkan lapisan konduktif (<15 ohm-m) dengan ketebalan sekitar 1 km, diindikasikan sebagai clay cap dari sistem panasbumi. Lapisan yang berada di bawah clay cap dengan nilai resistivitas sedikit lebih tinggi (>30 ohm-m), diindikasikan sebagai zona reservoir. Updome shape dengan nilai resistivitas yang tinggi (±1000 ohm-m), mengindikasikan hot rock, yang berada di bawah Gunung Welirang dan masih meluas kearah Selatan dan Tenggara. Model konseptual dibuat dengan mengintegrasikan data MT, geologi dan geokimia, sebagai pedoman dalam melakukan pengeboran eksplorasi.

Arjuno-Welirang geothermal prospect area is located in the district of Malang, Mojokerto, Pasuruan, dan Batu Town. The prospect area is located in the geological environment that is dominated by Quaternary volcanic rocks. Surface manifestations occurred in this prospect area are fumaroles-solfatara found on the top of Mount Welirang and hot springs located on the West and Northwest of Mount Welirang. These hot springs are bicarbonate types, with temperature range between 39.4 to 55 0C.
From the calculation of Na-K geothermometer, the temperature of the reservoir is about 310-314 0C. To understand the subsurface information of the Arjuno-Welirang geothermal prospect for further development, a magnetotelluric survey was carried out. The result was then integrated with geological and geochemical data. The Magnetotelluric data was processed from the time-series data to obtain resistivity and phase versus frequency. Further processing were filtering, rotation and static shift correction to obtain a more representative MT curve. The final processing was two-dimensional inversion and 3-D visualization.
The results show a conductive layer (<15 ohm-m) with a thickness of about 1 km, indicating a clay cap of the geothermal system. A slighty higher resistivity values (>30 ohm-m) is found below the clay cap, indicating as reservoir zone. An updome shape of high resistivity zone (± 1000 ohm-m) is encountered below the indicated reservoir zone. This resistive zone indicating the hot rock is located below the Mount Welirang cone and is still expanding towards the south and southeast. A conceptual model of the geothermal system was then developed on the basis of the MT data, integrated with geological and geochemical data. This model could be used for a guidance in conducting exploration drilling.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S911
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>