Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anshor Nugroho
Abstrak :
Radioterapi merupakan salah satu bidang ilmu kedokteran yang memanfaatkan radiasi untuk terapi pada penyakit kanker. Jumlah pelayanan radioterapi yang berada di Yogyakarta sampai saat ini berjumlah 3 rumah sakit yang aktif beroperasi melakukan kegiatan pelayanan terapi. Peraturan mengenai standar pelayanan radioterapi di Indonesia diatur oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir, namum belum melampirkan mengenai syarat konstruksi dan desain bagunan secara spesifik dan lengkap. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan melakukan studi literatur mengenai persyaratan fasilitas radioterapi di Indonesia. Hasil dari tinjauan persyaratan radioterapi adalah peraturan radioterapi di Indonesia sudah sesuai dengan pedoman radioterapi internasional, namun belum mengatur detail mengenai persyaratan konstruksi yang berkaitan dengan layout desain. Berdasarkan uji hasil statistik Kruskall – Wallis untuk ruangan terdapat perbedaan dengan pedoman dengan nilai p value 0.0009 sedangkan pada konstruksi, utilitas dan equipment tidak terdapat perbedaan dengan hasil p value lebih besar dari 0.05 sehingga hasil hipotis dapat diterima tanpa adanya perbedaan dengan regulasi. Hasil rekomendasi persyaratan dan perancangan fasilitas radioterapi berupa room layout, mechanical electrical dan equipment di rancang berdasarkan hasil literatur dan observasi survey di 3 fasilitas radioterapi. Hasil perancangan room layout radioterapi dinyatakan valid dengan expert judgement kepada 4 expert di bidang radioterapi ......Radiotherapy is a medical field that utilizes radiation for cancer treatment. Currently, there are three active hospitals in Yogyakarta providing radiotherapy services. The standards for radiotherapy services in Indonesia are regulated by the Ministry of Health and the Nuclear Energy Regulatory Agency. However, specific and comprehensive requirements regarding construction and building design have not yet been included in these regulations. To address this gap, the author conducted a literature review on the requirements for radiotherapy facilities in Indonesia. The findings indicate that while Indonesia's radiotherapy regulations align with international guidelines, they lack detailed provisions concerning construction requirements related to layout design. Based on the statistical test using Kruskall-Wallis for the rooms, there is a difference from the guidelines with a p-value of 0.0009. However, in construction, utilities, and equipment, there is no difference with p-values greater than 0.05. Hence, the hypothesis results can be accepted without any deviation from regulations. Based on recommendations derived from the literature review and observations made at the three radiotherapy facilities, the proposed requirements and design elements for radiotherapy facilities include room layout, mechanical and electrical aspects, and equipment specifications. The room layout design for radiotherapy was validated through expert judgment by consulting four experts in the field of radiotherapy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dymiargani Nandaputra M.
Abstrak :
Analisis gerakan kinematik telah memberikan kontribusi wawasan berharga ke dalam ilmu fisiologi koordinasi gerakan. Analisis gerakan kinematik ini juga digunakan untuk menggambarkan kerusakan fungsi motorik yang spesifik secara rinci dan membantu untuk diagnosis klinis yang lebih baik. Sebagai teknik kuantitatif obyektif, beberapa aplikasi telah mengklaim untuk melacak perubahan dalam fungsi motorik dari waktu ke waktu lebih akurat daripada perangkat klinis. Gait Analysis manusia telah terbukti menjadi indikator penting kesehatan, yang berlaku dalam berbagai aplikasi, seperti diabetes, penyakit neurologis, dan prediksi jatuh. Gait Analysis pada penelitian ini diharapkan untuk menjadi sitem yang akurat, tidak mengganggu voluntir, dan low cost. Gait Analysis dalam kiprah klinis memiliki banyak aplikasi dalam diagnosis, pemantauan, pengobatan dan rehabilitasi. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk merancang sebuah parameter pengukuran untuk rehabilitasi medik dengan menggunakan gait analysis. Pada penelitian ini, hasil classification learner untuk mendeteksi siklus stance dan swing memiliki akurasi sebesar 90 dan hasilclassification learner untuk mendeteksi apakah pola jalan voluntir normal atau tidak memiliki akurasi sebesar 94.4. ......The analysis of kinematic movements has contributed valuable insights into the physiology of movement coordination. It is also used to describe specific damage to motor function in detail and thereby increase the clinical diagnosis. As an objective quantitative technique, some applications have claimed to track changes in motor function over time more accurately than clinical ratings. Human gait analysis have proven to be an important indicator for a few application such as diabetic, neuro impairment and fall prediction. In this research, the parameter of gait analysis was made to be an accurate, easy to use and low cost system. There are lots of clinical applications on gait analysis such as in diagnosis, treatment, and rehabilitation. The purpose of this research is to design a parameter for medical rehabilitation using gait analysis. The result on classification that are used to detect the stance and swing cycle have an accuracy percentage of 90 and for the classification of walking abnormalities are 94.4
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Chevi Daffa Ulhaq
Abstrak :
Salah satu pergeseran paradigma terbesar dalam dunia kedokteran saat ini adalah pergeseran model pelayanan kesehatan dari disease-centric care menjadi patient-centric care. Bedah plastik rekonstruksi dan estetik menjadi spesialis kedokteran yang membutuhkan implementasi model tersebut, didorong oleh rendahnya tingkat konversi pasien di tahap pre-operatif, teknik operasi tanpa panduan di tahap intra-operatif, dan masih tingginya tingkat permintaan revisi operasi di tahap pasca-operatif. Saat ini, implementasi patient-centric care melalui penggunaan model spesifik-pasien, yaitu replika anatomis bagian wajah atau tubuh pasien yang dapat digunakan dokter sebagai simulator bedah dan alat visualisasi pasien, menjadi instrumen paling efektif dalam memecahkan masalah tersebut. Namun, model spesifik-pasien yang ada di pasaran saat ini masih menggunakan modalitas pemindai yang rumit, mahal, dan model spesifik-pasien masih sulit diakses khususnya untuk negara berkembang. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis mengusulkan sebuah rancang bangun model spesifik-pasien yang dikhususkan pada bagian maxillofacial untuk pemandu operasi dengan metode pemindaian 3D berbasis smartphone dengan sensor TrueDepth™ dan pemodelan 3D berbasis Growing Neural Gas yang jauh lebih sederhana, murah, dan terjangkau. Akurasi model spesifik-pasien yang dirancang diukur nilai indeks similaritasnya sebesar 0,2101 terhadap topologi wajah subjek asli yang dinilai cukup akurat. ......One of the biggest paradigm shifts in medicine today is the shift in health care models from “disease-centric care” to “patient-centric care”. Plastic and aesthetic surgery become one of the medical field who urgently need this model implementation, driven by the low conversion rates of patients in pre-surgery phase, unguided surgery technique encountered in intra-operative phase, and high surgery revision demand in postoperative phase. Currently, patient-centric care implemented through patient-specific models, which is an anatomical replica of the patient's face or body which surgeons can use as a surgical simulator and patient visualization tool, this instrument proven to be the most effective in solving those mentioned problems. However, patient-specific models on the market today still use complex and expensive scanning modalities and the patient-specific models that are still difficult to access, especially in developing countries. Therefore, in this research the author propose a patient-specific model prototype for surgical guidance in maxillofacial region with 3D scanning methodology which utilized smartphone with TrueDepth™ sensor and Growing Neural Gas-based 3D modelling methodology which more simple, low-cost, and accessible. The accuracy of patient-specific model measured in similarity index against the subject’s real face topology resulted in the amount of 0,2101 which sufficiently accurate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saad abdurrahman Fakhry
Abstrak :
Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) adalah teknologi telekomunikasi nirkabel yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik frekuensi radio untuk mendeteksi sebuah tag khusus untuk mengirim dan menerima data tanpa bersentuhan. RFID dapat digunakan dalam aplikasi sistem monitoring pasien secara jarak jauh dan real time. Untuk itu dirancang sebuah antena tag RFID yang dapat berkomunikasi pada frekuensi yang dialokasikan untuk RFID di Indonesia yaitu 924 MHz. Antena ini akan diimplan kedalam lengan pasien diantara lapisan kulit dan lemak. Antena yang dirancang berbentuk dipole dengan kombinasi bentuk helical dan folded. Antena kemudian diinsulasi menggunakan silicone untuk mengurangi Specific Absorption Rasio (SAR) dan diimplan ketubuh pasien. Untuk mengetahui karakteristik dan parameter-parameter maka antena disimulasi dengan menggunakan model lengan manusia dengan tipe phantom homogen di frekuensi 924 MHz dan dilakukan fabrikasi antena dan pengukuran menggunakan model phantom liquid di frekuensi 924 MHz. Simulasi dilakukan menggunakan software CST. Setelah disimulasikan didapat bahwa Antena memiliki gain sebesar -15.92 dB dan dengan bandwidth 852.44 MHz – 1006,8 MHz sebesar 154.36 MHz. Dan setelah antena difabrikasi dan diukur didapat bandwidth 844 – 964 MHz. sebesar 120 MHz. ......Radio Frequency Identification (RFID) is a wireless telecommunication technology that utilizes electromagnetic waves (EM) at a radio frequency to detect a special tag to transmit and receive data without touching. RFID can be applied in long-distance and real-time patient monitoring system. For this reason, an RFID tag antenna is designed that can communicate at the allocated frequency for RFID in Indonesia at 924 MHz. This antenna will be implanted into the patient’s arm between the skin layer and the fat layer. The designed antenna is a dipole antenna with combination of helical and folded antenna. The Antenna then insulated using silicone to reduce Specific Absorption Ratio (SAR) and implanted in patient’s body. To find out characteristics and parameters of the designed antenna, the antenna is simulated using a human arm model with homogenous phantom at a frequency of 924 MHz and the antenna is fabricated and measured using a tissue equivalent liquid phantom at a frequency of 924 MHz. The simulation is done using CST software. After simulation, it is found that the antenna has a gain of -15.92 dB and a bandwidth of 154.36 MHz from 852.44 MHz to 1006.8 MHz. After fabrication and measurement, it is found that the antenna has a bandwidth of 120 MHz from 844 – 964 MHz.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Rizki Septianto
Abstrak :
Penggunaan smartphone dan tingkat cakupan internet di Indonesia setiap tahun semakin bertambah pesat dan luas. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, lebih dari 100 juta dari 250 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna smartphone aktif pada tahun 2018. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia merupakan negara dengan pengguna aktif smartphone keempat di dunia setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat. Selain itu, tingkat cakupan internet di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 82%. Salah satu jenis jaringan yang paling sering digunakan adalah jaringan pada pita ISM dengan frekuensi 2,45 GHz. Banyaknya pengguna smartphone dan internet di Indonesia saat ini mendorong penelitian terhadap pengaruh paparan gelombang radio terhadap jaringan-jaringan dalam tubuh baik dalam waktu yang relatif singkat maupun lama. Oleh karena itu, dirancang sebuah percobaan dengan menggunakan sebuah smartphone dengan Planar Inverted F Antenna (PIFA) pada frekuensi 2,45 GHz terhadap kepala manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat besarnya pengaruh frekuensi 2,45 GHz (rentang frekuensi Wi-Fi) terhadap kepala manusia dalam bentuk specific absorption rate (SAR). Penelitian ini dijalankan menggunakan sebuah software dan kepala manusia disubstitusikan dengan sebuah phantom kepala homogen yang terdiri dari tiga lapisan pada bagian otak manusia sebagai simulasi dan phantom semisolid yang diberi wadah kepala manusia hasil cetakan 3-D dalam percobaan nyata. Hasil sementara yang telah didapat melalui percobaan ini berupa persebaran SAR yang terkonsentrasi pada daerah yang dekat dengan penggunaan smartphone. ......Smartphone usage and the level of internet coverage in Indonesia are increasing rapidly every year. According to Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia, more than 100 million of Indonesia’s 250 million residents are active smartphone users in 2018. With such a large number, Indonesia is a country with the fourth most active smartphone users in the world after China, India and United States. In addition, the level of Indonesia’s internet coverage in 2018 reached 82%. One of the most commonly used types of networks is ISM band network with frequency of 2,45 GHz. The number of smartphone and internet users in Indonesia currently encourages researches on the effects of radio wave exposure on human body tissues in a relatively short and long time. Therefore, an experiment that uses smartphone with Planar Inverted F Antenna (PIFA) at resonance frequency of 2,45 GHz against human head. The purpose of this experiment is to see how big the influence of 2,45 GHz frequency (Wi-Fi frequency range) on the human head in form of specific absorption rate (SAR). This experiment is run using software and the human head is substituted with a homogenous head phantom consisting of three layers in the human brain as simulation and semisolid phantom given a printed human head container using 3-D printer as real experiment. The temporary result obtained through this experiment is the concentrated form of SAR spread in areas close to smartphone usage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edgar Dimas Isaadrazak
Abstrak :
Peralatan Kesehatan yang ada di Indonesia masih mengandalkan teknologi yang di impor ataupun belum ada barangnya sama sekali. Sebagai contoh, pada masalah Parkinson, belum ada teknologi yang mampu untuk mendeteksi dan getaraan yang ada pada pasien. Sebagian besar penanganan medis untuk Parkinson Untuk itulah penulis ingin mengembangkan jam tangan untuk dapat mendeteksi Parkinson serta mampu untuk meredam gejala Parkinson dengan menggunakan motor DC Vibrator sebagai Aktuator untuk peredam. Penelitian yang dilakukan adalah mengambil data accelerometer dan gyroscope tangan getar kencang dan lambat dari penulis yang kemudian di proses data tersebut dengan deep learning pada keras beserta dengan perubahan-perubahan parameter. Setelahnya hasil dari pelatihan diinstall ke Arduino BLE 33. Setelah terinstall divais diuji coba apakah bisa mendeteksi getaran pada tangan.Dengan menggunakan jumblah data sebanyak 4800 menggunakan 3 layer dengan fungsi aktivasi ReLU, Training loss adalah 2,537 × dan Validation Loss 1,7315 × . Dari perbandingan data hasil training dan data testing untuk Train Accuracy dan validation accuracy pada Keras memiliki tingkat akurasi 1.0, yang bisa dianggap tinggi. Pada saat diuji coba kepada penulis, disaat penulis menggetarkan tangan dengan cukup kencang, divais mampu untuk mendeteksi getaran dan menggetarkan motor pada tangan.
Health instruments in Indonesia are currently still using either imported technology or are not yet available locally. As for example, Parkinson's disease does not yet have the solution for detecting and supressing the tremor that happens in the patient's hand. For that reason, the writer intend to invent a device that could detect and suppress tremor called NASA-S.Research is conducted by taking the accelerometer and Gyriscope data of heavy and light vibration from the writer's hand and then being processed using deep learning by keras with changing and testing it's parameter variation. After the training, the result of the training will be installed in Arduino BLE 33. After the Installation, the device will be teste wether it can or not to perform the detection of arm vibration type. With using total 4800 number of data wiht 3 layer and activation function of ReLU, The result shows that The training loss of the model resulter 2.536e-04 and Validation loss 1.7315e-06. From the comparison of the training data and the testing data the Train accuracy and validation accuracy at Keras gived the Accuracy value of 1.0, which consideribly high. When tested at the hand of the writer, when the writer vibrate hand with enough vibration strength, the device could detect vibraton and vibrate the motor on writer's hand
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Rachmatika
Abstrak :
Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu penyakit yang masih banyak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia sendiri, KPD menempati peringkat pertama terbanyak dari berbagai jenis kanker yang terjadi.  Pendeteksian kanker ini dapat dilakukan sejak dini dengan memeriksa manual apakah terdapat benjolan atau kelainan pada payudara. Jika terasa ada benjolan, maka disarankan untuk diperiksa ke dokter dengan berbagai metode, seperti mammogram, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan USG. Diagnosa citra ini sering terkendala karena tidak setiap rumah sakit memiliki tenaga spesialis radiologi. Maka dari itu, untuk mengatasinya diperlukan bantuan komputer untuk mendiagnosa citra tersebut yang sering disebut computer aided diagnostis (CAD). Algoritma Convolutional Neural Network didasari pada hasil pemeriksaan rutin citra x-ray payudara normal/abnormal yang cenderung menunjukkan perubahan, salah satunya tekstur (konten). Data yang digunakan pada penelitian ini diambil dari website Pilot European Image Processing Archive (PEIPA) yaitu dataset Mammographic Image Analysis Society (MIAS). Sistem dimulai dengan mengenal dan mempelajari data 3 jenis mamografi, yakni mamografi normal (sehat), mamografi benign, dan mamografi malignant. Setelah mempelajari data tersebut, sistem akan mencoba untuk mendeteksi jenis kanker payudara dari data baru yang dimasukkan. Nilai akurasi yang didapatkan adalah 100%, dengan rasio data pembelajaran sebanyak 1247 data (setelah diaugmentasi) dan data pengujian sebanyak 93 data, sehingga disimpulkan bahwa sistem ini baik. Namun nilai ini hanya untuk data MIAS, sehingga masih perlu pengembangan lebih lanjut supaya dapat diterapkan ke data-data yang lain juga.
Breast Cancer (BC) is one of the diseases that still occur a lot in developing countries like Indonesia. In Indonesia alone, BC is the number one most occurrence cancer. This cancer detection can be done early by manual, checking if there is any lump or abnormality in breast. If there are any lump, it is recommended to go check in hospital. There are a lot of methods like Magnetic Resonance Imaging (MRI), and Ultrasonography (USG). This image diagnostics sometimes got constrained by the lack of radiology specialist in some hospital. Therefore, to counter this problem, Computer Aided Diagnostics (CAD) help is needed to detect those images. Convolutional Neural Network algorithm is based on the result of the routine x-ray's check of breast, both normal and abnormal which tend to show some changes, which one of them is texture (content). Data used in this research came from Pilot European Image Processing Archive (PEIPA) website, Mammographic Image Analysis Society (MIAS) database. The system start by recognizing and learning 3 types of mammograph data, normal (healthy), benign and malignant. Then, system will try to detect and classify breast cancer type from the new input data. The accuracy score is 100%, with a ratio of 1247 datas for learning (after augmented) and 93 datas for testing, so it can be concluded that this system is good. But this score is achieved only for MIAS data, it still need further improvement  so it can be applied to another data.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Diodharma
Abstrak :
Pencitraan gelombang mikro sudah banyak digunakan di dunia dalam berbagai bidang yang berbeda, salah satunya digunakan pada bidang kesehatan. Penerapan dari gelombang mikro dapat digunakan untuk mendiagnosis tumor/kanker payudara dengan menggunakan sensitivitas yang tinggi untuk mendeteksi jaringan abnormal payudara yang memiliki kontras dielektrik yang rendah, dibandingkan dengan jaringan normal lainnya. Skripsi ini merancang sistem validasi algoritma sensitivity-maps pencitraan gelombang mikro yang telah dilakukan dipenelitian sebelumnya. Metode ini memanfaatkan pengukuran dua jenis objek sebagai kalibrasi sistem, yaitu: objek referensi sebagai latar yang tidak terdapat penghambur dan objek kalibrasi berupa objek kecil sebagai penghambur (scattering). Objek yang diuji terdiri dari objek dengan kontras dielektrik rendah yang terbuat dengan menggunakan material Polyurethane Foam, Balsa Wood, dan Expanded Polystyrene. Rekonstruksi dilakukan pada tiga jenis data pengukuran S-Parameter yaitu S11, S21, dan gabungan keduanya. S-parameter diukur pada dua frekuensi, yaitu 3 dan 10 GHz. Hasil pengukuran akan direkonstruksi menggunakan MATLAB untuk dijadi sebuah citra. Selian itu, parameter relative root mean squared error (RRMSE) dan structural similarity index (SSIM) digunakan untuk menganalisis citra secara kuantitatif. Hasil rekonstruksi menunjukkan pengukuran gabungan ( S11 dan S21) dengan kualitas citra terbaik dengan nilai RRMSE 0.082  dan SSIM 0.477 ......Microwave imaging has been widely used in the world in a variety of different fields, one of which is used in the health sector. The application of microwaves can be used to diagnose tumors/breast cancer by using a high sensitivity to detect abnormal breast tissue that has a low dielectric contrast, compared to other normal tissues. This thesis designs a validation system for the sensitivity-maps algorithm for microwave imaging that has been carried out in previous studies. This method utilizes the measurement of two types of objects as system calibration, namely: a reference object as a background where there are no scatterers and a calibration object in the form of small objects as scattering. The objects tested consist of objects with low dielectric contrast made using Polyurethane Foam, Balsa Wood, and Expanded Polystyrene materials. Reconstruction was carried out on three types of S-Parameter measurement data, namely S11, S21, and a combination of both. S-parameters are measured at two frequencies, namely 3 and 10 GHz. The measurement results will be reconstructed using MATLAB to become an image. In addition, the relative root mean squared error (RRMSE) and structural similarity index (SSIM) parameters are used to analyze the image quantitatively. The reconstruction results show the combined measurements (S11 and S21) with the best image quality with an RRMSE value of 0.082 and SSIM 0.477.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armelia Ramandha
Abstrak :
Electrical Impedance Tomography (EIT) adalah salah satu teknik pencitraan dengan merekronstruksi gambar dari wilayah tertentu dalam tubuh manusia berdasarkan konduktivitas dari jaringan biologis. Terdapat perangkat EIT yang telah dirancang bangun dan mampu mengambil data berbasis Arduino dan MATLAB EIDORS. Namun, untuk mengakuisisi data, menyimpan, mengubah, dan melakukan visualisasi datanya kembali masih cukup sulit dilakukan.  Terdapat salah satu teknik rekonstruksi citra EIT sejak tahun 2017 berbasis Python bernama pyEIT yang dapat memudahkan pengguna untuk melakukan visualisasi data EIT. Sehingga, penulis berharap untuk merancang sebuah software berbasis pyEIT dan Tkinter yang memudahkan pengguna untuk mengakuisisi data dari perangkat EIT secara otomatis dan melakukan visualisasi data EIT dengan berbagai parameter. ......Software berbasis pyEIT dan Tkinter telah berhasil dirancang yang dapat memudahkan pengguna untuk melakukan akuisisi data dari perangkat EIT secara otomatis dan menyimpan serta melakukan visualisasi data EIT dalam bentuk pyEIT. Jumlah mesh yang dihasilkan oleh software berbasis pyEIT adalah 376 elemen yang dapat diatur lagi dengan elektrodanya yang berputar secara clockwise. Beberapa parameter yang dapat ditentukan oleh pengguna akan mempengaruhi grafik dan citra data EIT yang dihasilkan. Selain itu, software ini mampu memiliki SSIM tertinggi 0.8819 namun bergantung juga dengan tipe rekonstruksi, urutan pengambilan data, dan salinitas dari phantom yang digunakan. Electrical Impedance Tomography (EIT) is an imaging technique that reconstructs images of certain areas of the human body based on the conductivity of biological tissue. An EIT device has been designed and capable of retrieving data based on Arduino and MATLAB EIDORS. However, to acquire data, store, modify, and visualize the data again is still quite difficult. There is a Python-based EIT image reconstruction technique since 2017 called pyEIT which can make it easier for users to visualize EIT data. Thus, the authors hope to design a software based on pyEIT and Tkinter that makes it easier for users to acquire data from EIT devices automatically and visualize EIT data with various of parameters. Software based on pyEIT and Tkinter has been successfully designed, making it easier for users to automatically acquire data from EIT devices and store and visualize EIT data in the form of pyEIT. The number of meshes generated by the pyEIT-based software is 376 elements which can be rearranged with the electrodes rotating clockwise. Several parameters that can be defined by the user will affect the graphs and images of the resulting EIT data. In addition, this software is capable of having the highest SSIM 0.8819 but it also depends on the type of reconstruction, the sequence of data retrieval, and the salinity of the phantom used.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Putri
Abstrak :
Dalam penelitian ini dikembangkan kolagen dan hidroksiapatit untuk rekayasa jaringan tulang dari limbah pengolahan ikan. Kolagen diekstraksi dari kulit salmon norway (Salmon salar) meggunakan metode Acid Soluble Collagen (ASC) sementara hidroksiapatit disintesis dari tulang ikan tuna dengan menggunakan metode kalsinasi pada suhu 600°C dan 800°C. Material dievaluasi untuk sifat fisika-kimia, kolagen dievaluasi dengan fourier transform infrared spectroscopy(FTIR), differential scanning calorimetry (DSC), dan scanning electron microscopy with energy dispersive X-ray (SEM-EDX). Kolagen hasil ekstraksi memiliki morfologi dalam bentuk lembaran dengan yield 0,8%. Persentase karbon yang didapatkan dari kolagen yang diekstraksi adalah 47% dan termasuk dalam kelas standar, sementara persentase karbon/nitrogen yaitu 2,63% yang sedikit lebih rendah dari standar. Hidroksiapatit yang telah disintesis dievaluasi dengan fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), scanning electron microscopy with energy dispersive X-ray (SEM-EDX), dan X-ray diffraction (XRD). Hidroksiapatit yang diperoleh setelah proses kalsinasi menunjukkan struktur yang serupa yaitu kristal bubuk. HAp yang dikalsinasi pada suhu 600°C dan 800°C tidak memiliki pita sesempit HAp standar, namun lebih sempit daripada HAp yang dikalsinasi pada suhu 600°C. Rasio atom Ca/P HAp 600°C dan 800°C yaitu 2,15 dan 2,01 secara berurutan. Penelitian menunjukkan bahwa kolagen dari kulit salmon dan hidroksiapatit dari tulang tuna memiliki kualitas baik dan aplikasi luas dalam rekayasa jaringan tulang. ......In this research, collagen and hydroxyapatite were developed for bone tissue engineering from fish processing waste. Collagen was extracted from the skin of Norwegian salmon (Salmon salar) using the Acid Soluble Collagen (ASC) method, while hydroxyapatite was synthesized from tuna bones using the calcination method at 600°C and 800°C. Materials were evaluated for physico-chemical properties, collagen was evaluated by fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), differential scanning calorimetry (DSC), and scanning electron microscopy with energy dispersive X-ray (SEM-EDX). The synthesized hydroxyapatite was evaluated by fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), scanning electron microscopy with energy dispersive X-ray (SEM-EDX), and X-ray diffraction (XRD). Extracted collagen have a sheet looking morphology with yield of 0.8%. The percentage of carbon obtained from extracted collagen is 47%, while the percentage of carbon/nitrogen is 2.63% which is slightly lower than the standard. The hydroxyapatite obtained after the calcination process shows a similar structure which is powder crystals. HAp calcined at 600°C and 800°C did not have a band as narrow as standard HAp, although HAp calcined at 800°C had narrower bands than HAp calcined at 600°C. The atomic ratios of Ca/P HAp at 600°C and 800°C are 2.15 and 2.01 respectively. The research findings indicate that collagen from salmon skin and hydroxyapatite from tuna bones are expected to have broad applications in bone tissue engineering.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>