Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cicely Delfina H.
Abstrak :
ABSTRAK
Setiap investor pasti ingin memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi dari investasi yang dilakukannya. Untuk itu mereka akan berhati ? hati dalam memilih suatu keputusan mengenai dimana ivestasi akan ditempatkan. Semakin baik kinerja dari perusahaan maka diharapkan perusahaan tersebut akan lebih baik dalam usaha meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya. Tetapi bagaimana cara mengukur kinerja suatu perusahaan kembali kepada masing ? masing investor untuk memilih salah satu dari sekian banyak metode penilaian perusahaan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menilai apakah kebijakan manajemen telah memberikan nilai tambah bagi pemegang saham adalah metode Economic Value Added (EVA) yang dikembangkan oleh G. Bennet Steward dan Joel M. Stern. EVA adalah suatu konsep yang berusaha menjembatani kesenjangan antara perhitungan Laba (Rugi) atas dasar akuntansi dengan nilai pemegang saham yang sebenarnya (true shareholder value). Konsep ini didasari oleh konsep residual income yang didefinisikan sebagai operating profit dikurangi dengan capital charges. Dalam karya akhir ini, penulis akan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) untuk menilai kinerja cabang PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart), sebuah perusaahaan yang bergerak dalam industri perdagangan, dan menyarankan strategi yang dapat ditempuh untuk meningkatkan penciptaan nilai pemegang saham.Dari hasil analisis karya tulis ini akhirnya ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Selama periode 2002 ? 2004 perusahaan telah berhasil memperoleh tingkat laba bersih yang semakin besar. Namun bila kinerja cabang hanya mendasar pada perhitungan Laba (Rugi) dan atau pertumbuhan tanpa mempertimbangkan faktor shareholder value dapat menyebabkan cabang mengorbankan shareholer value untuk mengejar pertumbuhan yang tinggi. 2. Perhitungan EVA untuk seluruh cabang Alfamart menunjukkan hasil yang berbeda dengan perhitungan laba bersih. Hasil EVA yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu memberikan nilai tambah yang positif sesuai harapan pemegang saham. 3. Strategi yang dapat digunakan oleh cabang agar diperoleh EVA yang positif adalah melakukan efisiensi dengan menghilangkan non value added activities sebagai penyebab besarnya biaya overhead, meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan kualitas pelayanan yang lebih baik, dan brand equity yang lebih kuat. Atas dasar kesimpulan diatas, penulis menyarankan penggunaan EVA sebagai indikator kinerja tambahan atas indikator kinerja yang telah digunakan selama ini, dan agar EVA sebagai indikator kinerja dapat efektif, maka sistem kompensasi dan rewarding system dapat dikaitkan dengan kinerja cabang menurut EVA. Pada level operasional, cabang perlu lebih kreatif dalam menemukan cara ? cara untuk meningkatkan customer value. Selain itu cabang juga harus selekif dalam mengevaluasi pembukaan toko ? toko baru jangan sampai pembukaan toko tersebut menyebabkan shareholder value destruction.
2007
T 23849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini
Abstrak :
ABSTRAK
Koperasi merupakan salah satu jenis badan usaha yang turut berperan serta dalam perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan. Untuk menjaga kesinambungan usaha koperasi, manajemen koperasi tentunya memiliki peran penting dalam hal ini. Oleh karena itu diperlukan alat untuk mengukur kinerja manajemen koperasi. Pada umumnya pengukuran kinerja banyak dilakukan dengan menggunakan analisis laporan keuangan baik berupa rasio maupun dinyatakan dalam nilai absolut mutlak. Pengukuran ini mempunyai kelemahan yaitu perhitungan kurang akurat karena hanya mengandalkan pada data keuangan saja yang tidak terlepas dari estimasi yang dapat menimbulkan berbagai macam distorsi akuntansi dan hanya memperhitungkan biaya hutang saja, tidak memasukkan biaya ekuitas. Untuk mengatasi permasalahan timbullah pengukuran kinerja keuangan berdasarkan value added yaitu Economic Value Added (EVA) yang dikembangkan oleh sebuah konsultan di Amerika Serikat, Stern Stewart & Co. EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh suatu badan usaha sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen selama periode tertentu. Kelebihan pengukuran kinerja dengan EVA dibandingkan dengan pengukuran lain diantaranya adalah menghilangkan distorsi akuntansi dan memasukkan biaya ekuitas ke dalam perhitungan EVA. Karya akhir ini bertujuan untuk menjelaskan perhitungan EVA yaitu penyesuaian accounting profit menjadi economic profit dan perhitungan seluruh biaya modal, baik cost of debt maupun cost of equity dan menilai kinerja manajemen Koperasi Pegawai PT Indosat Tbk. (Kopindosat) sebagai obyek penelitian dalam meningkatkan nilai koperasi dengan menggunakan EVA sebagai parameter. Ruang lingkup dibatasi pada laporan keuangan tahun 2004 dan 2005, laporan keuangan sebelum tahun 2004 tidak digunakan karena mulai tahun 2004 terjadi konsolidasi antara Kopindosat dengan PT Puriperkasa Farmindo dan Koperasi Karyawan ?Antariksa?. EVA diperoleh dari laba usaha dikurangi biaya-biaya (charges) atas kapital yang diinvestasikan (invested capital) disebut juga capital charges. Perbedaan mendasar pada perhitungan EVA yaitu adanya penyesuaian terhadap standar akuntansi yang dilakukan pada laba usaha setelah pajak dan modal yang diinvestasikan. Penyesuaian yang terjadi pada Kopindosat yaitu aktiva pajak tangguhan dan penyisihan piutang ragu-ragu. Berdasarkan hasil perhitungan, selama periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2005, kinerja Kopindosat berdasarkan laba bersih mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. EVA juga positif mengalami peningkatan dari tahun 2004 ke tahun 2005. Ini berarti, Kopindosat berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang sahamnya, dan nilai tambah tersebut meningkat dari tahun 2004 ke tahun 2005. Tetapi perlu diingat bahwa peningkatan laba bersih tidak selalu diikuti dengan peningkatan EVA karena adanya penyesuaian atas NOPAT dan invested capital dalam perhitungan EVA, sehingga dimungkinkan terjadi peningkatan laba bersih tapi penurunan EVA atau sebaliknya. Perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi operasional untuk meningkatkan EVA. Diantaranya adalah dengan menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dan meningkatkan utilisasi aset.
2007
T 23845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Indriani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap profitabilitas. Pengelolaan modal kerja diukur dengan menggunakan siklus konversi kas (CCC) dan komponennya yang berupa periode perputaran piutang, persediaan, dan hutang, sedangkan profitabilitas diukur menggunakan arus kas dari aktifitas operasi. Semakin pendek siklus konversi kas berarti semakin efektif pengelolaan modal kerja perusahaan, dan diekspektasi akan berpengaruh positifterhadap arus kas perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur di Indonesia sebanyak 56 perusahaan selama periode tahun 2000-2004. Hasil pengujian menunjukkan bahwa siklus konversi kas tidak mempengaruhi arus kas perusahaan. Pengujian dengan menggunakan komponen pembentuknya (perputaran piutang, perputaran persediaan dan perputaran hutang) juga memberikan hasil yang sama. Artinya semakin pendek siklus konversi kas, dan juga periode perputaran piutang, persediaan, dan hutang tidak menyebabkan peningkatan arus kas operasi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Ningrum Kusuma
Abstrak :
Perbankan Indonesia merupakan sektor yang diminati investor sebagai sasaran M&A, terutama dengan dukungan Regulator akan konsolidasi bank. Seiring peningkatan M&A bank, kebutuhan akan uji tuntas keuangan menjadi signifikan. Namun, tidak adanya standar khusus dalam melakukan uji tuntas keuangan bank dapat menghambat proses penugasan, terutama bagi pihak yang belum berpengalaman di sektor perbankan. Tesis ini membahas tentang cara mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi risiko utama bank melalui uji tuntas keuangan serta penyusunan pedoman uji tuntas keuangan. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan studi kasus di Bank XYZ. Penelitian meliputi studi dokumentasi, wawancara dan observasi terhadap pihak yang terlibat uji tuntas keuangan bank. Hasil penelitian adalah pedoman uji tuntas keuangan dengan fokus risiko keuangan utama bank seperti kredit, AYDA, DPK dan karyawan. Risiko kredit dievaluasi dengan menilai kualitas kredit menggunakan analisis tiga pilar yang berdampak pada CKPN. Risiko AYDA dievaluasi dengan menilai kualitas dan nilai wajar yang berdampak pada impairment. Risiko DPK dievaluasi melalui maturity mismatch dan LDR. Risiko karyawan terletak pada kecukupan nilai pesangon bank yang dievaluasi dengan mengacu pada UU Ketenagakerjaan. Pedoman ini membantu pelaksana uji tuntas keuangan melakukan penugasan dengan berfokus pada risiko keuangan utama bank. ......Banks in Indonesia is a sector that investors are interested in as M&A target, notably with the support of the Regulatory Body for Bank consolidation. As the ramp-up of Bank M&A, the need to perform FDD becomes significant. However, the absence of standard in performing FDD for banking can hamper the FDD process, especially for the parties with no experience in banking. This thesis provides study concerning ways in identifying, analyzing and evaluating the Bank's main risks through FDD along with the preparation of FDD guidelines. The study was conducted qualitativly using case study at Bank XYZ. The study involved documentation study, interviews and observation on parties engaged in the FDD on Bank. The study result is FDD guidelines focusing on Bank's main financial risks such as loan, foreclosed assets, deposits and employees. Loan risk was evaluated by assessing the loan quality using three pillars analysis that has impact on the allowance for credit losses. Foreclosed assets risk was evaluated by assessing its quality and fair value that has impact on the impairment. Third party funds risk was evaluated using maturity mismatch and LDR. Employees risk lies in the sufficiency of bank severance pay, which is evaluated by referring to the Manpower Act. This guidelines assist FDD implementers in performing FDD by focusing on the Bank’s main financial risks.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rintha Theresia
Abstrak :
ABSTRAK
Sejak awal dekade 2000, ? modernisasi? telah menjadi salah satu kata kunci yang melekat dan bahan pembicaraan di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan. Hal ini bertujuan untuk menerapkan ?good governance? dan ?pelayanan prima? kepada masyarakat demikian pula dengan tuntutan pelayanan yang lebih baik bagi stakeholder perpajakan. Citra DJP yang dinilai harus diperbaiki dan ditingkatkan, tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang masih rendah, integritas dan produktivitas sebagian pegawai yang masih rendah melatar belakangi dilakukannya modernisasi perpajakan dengan pelaksanaan good governance bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak untuk mengisi pundi-pundi negara dalam pembiayaan APBN. Dengan didasari oleh alasan tersebut, penulis merasa perlu untuk meneliti sejauh mana penerapan GCG yang dilakukan oleh KPP Pratama Jakarta Gambir Dua selaku unit vertikal dibawah Direktorat Jenderal Pajak serta mengukur keberhasilan GCG tersebut dengan studi kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research).. Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis menemukan beberapa hal penting terkait dengan pelaksanaan GCG tersebut yakni dari perspektif pemerintah dan wajib pajak, reformasi birokrasi yang telah dilakukan telah berjalan secara efektif dan berhasil memenuhi kepuasan wajib pajak terhadap kualitas pelayanan yang diberikan namun penerapan GCG tersebut belum berhasil menumbuhkan kepatuhan administrasi perpajakannya meskipun tingkat kepercayaan kepada petugas pajak sudah mulai tumbuh. Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu tidak melakukan pengukuran dari semua aspek stakeholder dalam menilai keberhasilan penerapan GCG seperti tingkat kepuasan karyawan, tingkat pelanggaran kode etik yang dapat memperkuat manfaat diterapkannya GCG, sehingga untuk penyempurnaan penelitian dimasa yang akan datang akan lebih baik bila peneliti selanjutnya bisa mendapatkan data-data komprehensif tersebut.
2008
T 25084
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Kurnia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran dewan, female representation dalam dewan, dan konsentrasi kepemilikan terhadap kinerja perusahaan, yang diukur dengan PBV. Sampel penelitian berjumlah 51 perusahaan yang bergerak pada industri bahan dasar dan kimia yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian dari tahun 2001 sampai dengan 2006. Ukuran dewan komisaris berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan PBV. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pasar tidak melihat ukuran dewan komisaris sebagai faktor yang signifikan berpengaruh terhadap kinerja. Sedangkan ukuran dewan direksi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan PBV. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Yermack (1996) yang menemukan bahwa semakin besar ukuran dewan direksi maka akan semakin besar kecurangan dalam pelaporan keuangan dan kemampuan dewan direksi untuk memonitor akan berkurang karena dengan semakin besarnya ukuran dewan direksi karena akan menimbulkan masalah dalam koordinasi, komunikasi dan pembuatan keputusan. Hasil penelitian ini menunjukkan female representation di dewan komisaris berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan PBV. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Robinson dan Denchant (1997), Van der Walt dan Ingley (2003), Stephenson (2004) dan Catalyst (2004), yang mengatakan bahwa board diversity meningkatkan efektivitas dewan dan produktivitas kinerja perusahaan dan hasilnya akan meningkatkan profitabilitas dan nilai shareholders. Tetapi female representation di dewan direksi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PBV. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya agar kinerja perusahaan meningkat, bukan hanya mengelola diversitas dengan mengembangkan kemampuan para wanita saja.Konsentrasi Kepemilikan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan PBV. Hasil ini sama dengan hasil penelitian Xu dan Wang (1999 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara konsentarsi kepemilikan dan kinerja perusahaan. Kepemilikan saham yang terkonsentrasi dapat memonitor manajemen secara lebih efektif sehingga akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T25295
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina Ernawati
Abstrak :
Karya Akhir ini membahas peranan Transaksi Pinjam Meminjam Efek di PT KPEI sebagai salah satu sarana penyelesaian transaksi bursa bagi Anggota Kliring, dalam rangka menghindari kegagalan serah saham dan berbagai strategi perdagangan. Dari pembahasan didapat kesimpulan bahwa fasilitas Transaksi Pinjam Meminjam Efek di KPEI membantu Anggota Kliring dalam penyelesaian kewajiban serah sahamnya. Fasilitas PME juga memberikan banyak manfaat bagi Anggota Kliring dalam memfasilitasi berbagai transaksi yang memberikan dampak bagi peningkatan pendapatan bagi PT KPEI. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan PT KPEI sebagai obyek pengambilan data dan informasi. Penelitian ini juga membahas hubungan transaksi PME terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia dan variabel makro lainnya yaitu Kurs, BI rate dan Inflasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara IHSG terhadap transaksi PME, Kurs, dan Inflasi, kecuali dengan variabel BI rate yang memiliki hubungan negatif sginifikan dengan IHSG. Untuk itu penelitian ini menyarankan bahwa sosialisasi Fasilitas Pinjam Meminjam Efek di KPEI harus terus dilakukan dalam rangka memaksimalkan fungsinya dan memberikan kontribusi bagi IHSG.
This final paper discusses the role of Securities Lending and Borrowing Transaction in PT KPEI as tools of settlement of exchange transactions for Clearing Member, in order to avoid the securities payment default and various trading strategies. From the discussion, it concludes that the Securities Lending and Borrowing transaction facility in KPEI assists the Clearing Member to settle its securities obligations. SLB facilities also provide many benefits to the Clearing Member in facilitating various transactions to give effect to the increase in revenue for PT KPEI. This research is a case study research with PT KPEI as an object of data and information. This study also discusses the relationship of the SLB transaction toward the Indonesia Composite Index and other economic macro variables, namely exchange rate, BI Rate and Inflation. Results of research indicate that there was no significant effect on the transactions between the Indonesia Composite Index with the SLB Transaction, Exchange Rate, BI Rate and the Inflation. Therefore, this research suggests that the socialization of Securities Lending and Borrowing Facility in KPEI should be continued in order to maximize its function and contributing to the Indonesia Composite Index.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26532
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Lazuarni
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S26005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Utami
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh diversifikasi terhadap manajemen laba akrual dan riil. Objek penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2008-2011. Manajemen laba akrual diestimasikan dengan model Jones (1991) dan Kothari et al. (2005). Sedangkan manajemen laba riil menggunakan model Roychowdhury (2006) berbasis biaya produksi dan biaya diskresioner abnormal. Diversifikasi diukur dengan dummy segmen, indeks Herfindahl dan jumlah segmen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi berhubungan negatif dengan manajemen laba akrual dan berhubungan positif dengan manajemen laba riil.
The purpose of this research is to find the effect of diversification on accrual and real earnings management. This research is held in non-financial companies listed in Indonesian Stock Exchange for period 2008-2011. Accrual earnings management is estimated by Jones (1991) and Kothari et al. (2005) model. Moreover, real earnings management is estimated by Roychowdhury (2006) model based on abnormal production cost and discretionary expenses. Diversification is measured by dummy segment, Herfindahl index and number of segment. The result shows negative relationship between diversification and accrual earnings management. While, the positive relationship exists between diversification and real earnings management.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marika Suma Raya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme corporate governance (CG), kualitas audit, dan impementasi IFRS terhadap kualitas laba pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011. Mekanisme CG diproksikan dengan efektivitas dewan komisaris dan komite audit, kualitas audit diproksikan dengan ukuran KAP dan masa perikatan audit, dan implementasi IFRS diproksikan dengan dummy tahun. Kualitas laba dalam penelitian ini dilihat dari empat dimensi, yaitu prediktabilitas, netralitas ketepatan waktu, dan penyajian jujur. Hasil pengujian menemukan bahwa efektivitas dewan komisaris memiliki pengaruh positif signifikan terhadap prediktabilitas dan ketepatan waktu laba. Efektivitas komite audit juga terbukti memiliki pengaruh positif signifikan pada dua dimensi tersebut ditambah netralitas. Lebih lanjut penelitian ini tidak menemukan bukti empiris pengaruh kualitas audit pada dimensi netralitas dan penyajian jujur. Untuk dua pengukuran lain, ukuran KAP dan masa perikatan audit memiliki pengaruh positif signifkan terhadap prediktabilitas dan ketepatan waktu laba. Pasar terbukti mempunyai respon positif atas implementasi IFRS. Namun pada dimensi lain, secara keseluruhan penelitian ini tidak menemukan indikasi implementasi IFRS mampu mempangaruhi kualitas laba di Indonesia. ......The purpose of this study is to investigate the impact of corporate governance (CG) mechanisms, audit quality, and IFRS adoption on earnings quality of non- financial companies listed on Indonesia Stock Exhange for five years period (2007-2011). CG mechanisms is measured by board of commisioner and audit commitee effectiveness, audit quality is measured by audit firm size and audit tenure, and IFRS adoption is measured by year dummy. A multidimensional method is developed to measure earnings quality i.e predictability, neutrality, timeliness, and representational faithfulness. The results demonstrate significant evidence of a positive association between board commisioner effectiveness and predictive value and timeliness. Audit committee also indicates similar results with an additional influence on neutrality. Furthermore, there is no evidence with regard to the impact of audit quality on earnings neutrality and timeliness. Audit firm size and audit tenure tend to have positive significant impact on earnings quality measured by predictability and timeliness. This study also documents positive market response on IFRS adoption. Overall findings do not suggest IFRS adoption associated with earnings quality in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>