Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simatupang, Obeth Mangara
"Setiap organisasi baik swasta maupun publik mempunyai visi dan misi sebagai gambaran akan apa yang akan dicapai di masa yang akan datang. Untuk mengimplementasikan visi dan misi tersebut, organisasi menyusun rencana strategis. Dalam pelaksanaan rencana strategis diperlukan dukungan SI/TI yang selaras dengan tujuan organisasi. Peningkatan dukungan SI/TI membuat nilai investasi SI/TI meningkat. Investasi SI/TI tersebut perlu dikelola dengan baik melalui tata kelola TI. Salah satu proses pada tata kelola TI adalah mengukur kinerja SI/TI. Pengukuran SI/TI dapat menggunakan Balanced Scorecard dengan mengadaptasikannya ke dalam IT Balanced Scorecard yang nantinya diturunkan menjadi pemetaan strategi SI/TI. Pemetaan strategi SI/TI akan dilaksanakan pada Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum.

Strategic plan is a tool to deliver organization?s vision and goals in achieving its future depiction. In order to perform organization?s strategic plan, Information Technology is essential to be developed. The enhancement of Information Technology generates its investment value that need systematized procedure through Information Technology governance. Information Technology governance facilitate its process by means of measuring IT performance. Balanced Scorecard can be used to measure IT performance which require an adaptation into IT Balanced Scorecard in order to improve IT Strategy Map. IT Strategy Map will be executed in Directorate of Spatial Planning, Ministry of Public Works."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Usep Solehudin
"Pada tahun 2005-2006, untuk meningkatkan kualitas dan penyebaran layanan informasi yang telah ada dan memberikan bahan pendidikan yang simple dan menarik bagi siswa dan guru, sehubungan dengan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual remaja, YPI mengembangkan proyek baru berupa pengembangan module/kurikulum kesehatan reproduksi remaja berbasis web. YPI melakukan proses adaptasi terhadap modul WSWM (The World Start With Me) ke dalam versi Indonesia (disebut modul DAKU!), melakukan uji coba di 3 sekolah, melakukan revisi, dan mengimplementasikanya di 3 sekolah baru. Belajar dari proyek WPF (World Population Foundation) di East Afrika, modul ini akan memberikan keuntungan bagi siswa dan guru.
Tujuan dari proyek akhir ini adalah untuk menganalisa prospek dari pemanfaatan TIK (Tehnologi Informasi dan Komunikasi) dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah menengah atas dari sisi pengembangan dan implementasinya, menganalisa keunggulan dan kelemahan dari pemenfaatan TIK di sekolah, dan menganalisa hambatan serta solusi pemecahannya. Berdasarkan pengalaman dalam pengembangan dan implemantasi modul DAKU! YPI. Dari proyek akhir ini didapatkan bahwa secara umum proses pengembangan modul DAKU! hampir sesuai dengan pendekatan phased development; pemanfaatan TIK dalam KBM ini mampu laksana, 5 (83%) dari 6 sekolah yang terlibat berupaya melanjutkan program ini; pemanfaatan TIK mampu memotivasi siswa untuk terlibat, mendukung tehnik fasilitasi guru dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Hasil analisa proyek akhir ini diharapkan akan menjadi referensi bagi sekolah dan pemerintah untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan memfasilitasi suasana belajar yang interaktif dengan menggunakan tehnologi komputer. Ke depan diharapkan akan lebih banyak institusi sekolah yang berperan serta dalam insiatif pemanfaatan TIK, untuk meningkatkan akses yang lebih luas.

On the year 2005-2006, to increase the quality and spread of the existing information services and provide a simple and attractive resource for teachers and students, regarding adolescent reproductive and sexual health education, YPI launch a new project involving the development of a web based youth reproductive health module.YPI have been conducted the adapted process of WSWM (The World Start With Me) modul to Indonesian setting (called modul DAKU!), piloting in 3 schools, revision, and implementing in 3 new schools. Learning from the WPF`s (World Population Foundation) program in East Africa. This module will have benefits for both young people and educators.
The objective of these final project are to analyze the opportunity of using Information and Communication Technology (ICT) in learning activities in Senior High School from the development and implementation aspect, to analyze the strength and weakness of using ICT in schools, and to analyze the Challenge also solution for anticipate the barrier. Based on the development and implementation of module DAKU!
These final project found that are, the development of DAKU! module is almost suited to phased development; The use of ICT on learning proses in the school is achievable, about 83% (5 from 6 schools) that has been implemented the module is eager to make it sustainable; The ICT using could motivated student to be involved in learning activities, support facilitating tehnik of teacher, and provide secure atmosphere. From these final project, it hope that will be a reference for the school and government in order to implementing the ICT in education proses at schools, and to facilitate an interactive lessons circumstance by using computer technology. It is expected that further, more schools institution will take part in this ICT using initiative, to open up more access to quality education in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Tri Laksmana
"Sistem informasi strategis dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam menentukan strategi organisasinya. Rumah sakit XYZ sebagai rumah sakit swasta berbadan hukum perseroan terbatas dengan nama PT. DKP juga memerlukan informasi strategis guna menentukan strategi bisnis di dalam persaingan industri rumah sakit.
Selama ini, pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi rumah sakit XYZ dilakukan secara Ad-hoc, tanpa memperhatikan keselarasannya dengan kebutuhan bisnis.Sehingga menyebabkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan kepada dewan direksi dan manajemen akibat tidak adanya integrasi antar aplikasi bisnis.Selain tidak adanya panduan pengembangan sistem informasi, rumah sakit XYZ juga tidak memiliki organisasi sistem informasi. Oleh karena itu, perlu dikembangkan rencana strategis sistem informasi yang mengatur tentang arah pengembangan sistem informasi, berupa aplikasi bisnis, infrastruktur teknologi informasi, organisasi, anggaran dan proses sistem informasi yang sejalan dengan visi, misi dan strategi bisnis rumah sakit XYZ.
Pengembangan rencana strategis sistem informasi dilakukan dengan melakukan penelitian kualitatif menggunakan metodologi Anita Cassidy. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan review dokumen bisnis dan sistem informasi. Untuk analisis situasi bisnis menggunakan metode PEST, Five Competitive Force, Value Chain, SWOT dan analisis kebutuhan informasi, yang lebih komprehensif dibandingkan metode milik Cassidy.Penelitian dilanjutkan dengan analisis kondisis sistem informasi dengan menggunakan langkah-langkah pada fase Analysis Cassidy, sehingga diperoleh kondisi sistem informasi terkini dan solusi alternatif perbaikan sistem informasi.
Berdasarkan usulan-usulan tersebut kemudian dikembangkan menjadi arahan dan rekomendasi pengembangan sistem informasi rumah sakit XYZ, yang dijelaskan dalam bentuk roadmap implementasi sistem informasi dan pengembangan Business Case sistem informasi rumah sakit XYZ.

Strategic Information System needed by every organization to develop their organizational strategies. XYZ hospital, a private hospital with PT. DKP as their legal entity, also need strategic information when developing their organizational strategies to compete in hospital industry.
So far, XYZ hospital?s information system & technology developed with ad-hoc approachment, without alignment with business needs. As the results, it took more time to develop an operational report to Board of Director and management caused by lack of integration between business application. Beside lack of guidance in developing information system, XYZ hospital doesn?t have information system organization in their structure. Therefore rumah sakit XYZ need an Information System Strategic Planning which will contain direction to develop business application, IT infrastructure, organization, budgeting, and process related to information system, which aligned with rumah sakit XYZ?s vision, mission, and strategies.
The development of information system strategic planning in XYZ hospital is done by using qualitative research with Cassidy? methodology as a guidance. PEST, Five Competitive Forces, Value Chain and SWOT method, has been used to analyse business situation rather than using Cassidy method because of their comprehensiveness. Research continued by analyzing information system situation using step mentioned in Cassidy?s analysis phase. As the result of this phase are summary of current information system situation and alternative solution recommendations.
Based on those alternative solutions, directions and recommendation for developing XYZ hospitals?s information system was developed, which described by information system implementation roadmap and development of information system?s business case.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Kurniawan
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh persepsi dan harapan terhadap derajat kualitas layanan menggunakan metode SERVQUAL. penelitian menunjukkan jika skor persepsi (p) sama dengan atau lebih besar dari pada skor harapan (h) maka dapat dikatakan persepsi kualitas cenderung memuaskan atau bahkan cenderung ideal, tetapi jika skor (p) lebih kecil dari pada skor (h) maka persepsi kualitas dirasakan kurang memuaskan. Pengelompokan kedalam 5 (lima) dimensi SERVQUAL sangat penting bagi penyedia jasa layanan web online Bidikmisi agar bisa mengetahui, mengukur dan membuat perbaikan yang diperlukan sehingga dapat menemukan di dimensi mana kesenjangan antara persepsi dan harapan terjadi.

This study aimed to observe the effect of the degree of perception and expectations of service quality using SERVQUAL. Research shows if the perception score (p) equal to or greater than the score expectations (h), it can be assumed that the quality perception tends to satisfy or even tend to be ideal, but if the score (p) is smaller than the score (h) the perceived quality perception less than satisfactory. Grouping into 5 (five) SERVQUAL dimensions is noteworthy for online Bidikmisi web service provider in order to articulate, measure and make the necessary improvement in the each dimension where the gap between perception and expectation occur significantly."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risna Sari
"LAMPTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan) didirikan dengan berlandaskan pada dasar hukum, sosiologis, filosofis, dan teknis. LAMPTKes merupakan organisasi yang akan melakukan penilaian akreditdasi pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia. Proses akreditasi tidak terlepas dari peran berbagai pihak agar dapat menentukan kelayakan sebuah organisasi. Proses akreditasi akan menentukan kualitas dari pendidikan tinggi yang akan berpengaruh langsung pada kulitas keluarannya (sumber daya manusia berkualitas). Organisasi menangkap sebuah peluang dimana proses kerja akreditasi bisa sesuai dengan harapan dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan. Analisis dari penelitian ini menghasilkan kebutuhan proses manajemen pengetahuan pada LAMPTKes. Proses manajemen pengetahuan tersebut adalah exchange, combination, extenalization, internalization, dan socialization for knowledge sharing. Sistem manajemen pengetahuan yang dirancang untuk mendukung proses-proses tersebut adalah sistem yang mempunyai fungsi sebagai lesson learned system, document management, document collaboration, dan groupware untuk CoP (Community of Practice).

LAMPTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan) was established based on a legal basis, sociological, philosophical, and technical. The accreditation process is inseparable from the role of various stakeholders in order to determine the feasibility of an organization. The accreditation process will determine the quality of higher education that will impact directly on the quality of their output (qualified human resources). Organizations capture an opportunity which the accreditation process can work in line with expectations by using a knowledge management system. The analysis of this research result is the need of knowledge management processes in LAMPTKes. The knowledge management process is exchange, combination, externalization, Internalization, and socialization for knowledge sharing. Knowledge management system designed to support these processes is a system which has a function as a lesson learned the system, document management, document collaboration and groupware for CoP ( Community of Practice ).
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Reska Riskiana
"Saat ini, hampir semua kegiatan bisnis mempunyai ketergantungan yang cukup tinggi terhadap Teknologi Informasi TI khususnya untuk PT Telkomsel yang merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terdepan di Indonesia. Namun, data dari IT Service Performance Management IT SPM menunjukkan pada tahun 2015 masih terdapat insiden pada aplikasi yang mengindikasikan bahwa aplikasi tersebut belum berkualitas yang mengakibatkan tidak tercapainya target success rate PT Telkomsel.
Untuk mengatasi hal tersebut, hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui faktor penyebab dari insiden aplikasi tersebut dari perspektif kegagalan aplikasi. Karya Akhir ini memperingkatkan penyebab kegagalan aplikasi dengan menggunakan AHP Analytic Hierarchy Process.
Dari penelitian ini, didapatkan tujuh faktor kegagalan aplikasi yang paling berpotensi atau sering terjadi di PT Telkomsel, yaitu 1 Computational/Logic Error, 2 Insider Threat, 3 Improper Testing of Change, 4 Configuration Error, 5 Network Hardware Failure, 6 Password Disclosure, 7 Denial of Service Attack.

It is common for modern businesses to be highly dependent on Information Technology IT . This includes PT Telkomsel, which is one of the leading telecommunication companies in Indonesia. However, the 2015 data from the PT Telkomsel IT Service Performance Management IT SPM showed frequent application incidents. This indicates that PT Telkomsel applications were not good enough to achieve the company rsquo s target of success rate.
In order to address this problem, it is crucial to identify the causes of these application incidents from software failure perspectives. This study aims to analyze the causes and rank them using Analytic Hierarchy Process AHP.
The investigation results that there are seven most potential or frequent factors causing the software failures. They are 1 Computational Logic Error, 2 Insider Threat, 3 Improper Testing of Change, 4 Configuration Error, 5 Network Hardware Failure 6 Password Disclosure, 7 Denial of Services Attack.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Widiyarto
"Penerapan teknologi informasi sudah banyak dilakukan oleh berbagai lembaga pemerintahan. Begitu juga Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia sebagai lembaga pemerintah yang menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia. Penelitian yang dilaksanakan berangkat dari permasalahan penerapan teknologi informasi yang dilakukan di KPU. Oleh karena itu, perlu dirancang infrastruktur teknologi informasi untuk memaksimalkan penerapan teknologi informasi di KPU. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework TOGAF.
Tahapan yang dilakukan dalampenelitian ini mengikuti TOGAF Architecture Development Methode ADM sampai pada fase opportunities and solution. Data yang didapat untuk dijadikan input pada analisis dan rancangan pada setiap fase adalah visi dan misi organisasi, rencana strategis organisasi, proses bisnis organisasi, portofolio sistem informasi saat ini dan kondisi infrastruktur TI saat ini. Pada fase preliminary disusun 12 prinsip arsitektur. Pada fase architecture vision dan business architecture dilakukan analisis pada proses bisnis menggunakan diagram value chain. Kemudian masingmasing proses bisnis dijabarkan lagi berdasarkan fungsi organisasi. Pada tahap information system architecture dilakukan analisis kendala dan harapan terhadap portofolio aplikasi saat ini. Kendala yang paling besar adalah belum terintegrasinya data antar aplikasi yang saling terkait. Hal tersebut menyebabkan data yang dibutuhkan dan dihasilkan aplikasi yang saling terkait menjadi tidak akurat.
Dari hasil analisis kendala dan harapan pada proses bisnis dan aplikasi yang ada, disusun rancangan aplikasi baru yang berjumlah 8 aplikasi. Dari hasil analisis kesenjangan aplikasi, prioritas utama yang harus dilakukan KPU adalah meningkatkan/upgrade aplikasi kepemiluan sesuai dengan kebutuhan yang ada dan kebutuhan untuk integrasi data. Kemudian dilanjutkan dengan menerapkan konsep integrasi data.Pada tahap technology architecture dilakukan analisis kendala dan harapan terhadap kondisi infrastruktur TI KPU saat ini.
Dari hasil analisis terhadap keselarasan aplikasi dengan infrastruktur TI yang ada didapat beberapa isu utama, yaitu hampir semua aplikasi berkonsep client-server, belum adanya mekanisme backup pada hampir seluruh aplikasi dan model virtualisasi server yang kurang mendukung untuk skalabilitas tinggi. Fokus solusi dari rancangan infrastruktur teknologi informasi adalah pada peningkatan/perbaikan data center, peremajaan perangkat jaringan, penambahan kapasitas server/storage, penerapan konsep virtualisasi secara clustering dan penerapan hybrid cloud.

The implementation of information technology has been done by various government entities. So is the Komisi Pemilihan Umum RI as a government agency that organizes elections in Indonesia. Studies conducted departing from implementation issues in information technology made the KPU. Therefore, it is necessary to design information technology infrastructure to maximize application of information technology in the Commission. This study uses a framework of The Open Group Architecture Framework TOGAF.
Steps being taken in this study followed the TOGAF Architecture Development Method ADM to the opportunities and solution phase. Data obtained to be used as input to the analysis and design in each phase is the vision and mission of the organization, the organization 39 s strategic plan, the organization 39 s business processes, portfolio of current information systems and the condition of the current IT infrastructure. In the preliminary phase composed 12 architecture principles. In phase architecture and business architecture vision analysis on business processes using value chain diagram. Then each business processes elaborated again by the function of the organization. At this stage of the analysis information system architecture constraints and expectations of today 39 s applications portfolio. The biggest challenge is yet integrated data between applications that are interrelated. This causes the required data and the resulting applications are interlinked be inaccurate.
From the analysis of the constraints and expectations on business processes and applications, structured design new applications, amounting to 8 applications. From the results of the gap analysis applications, the main priority should be done KPU is improving upgrading of electoral application in accordance with the needs and requirements for data integration. Then proceed with applying the concept of data integration. At this stage of technology architecture to analyze the constraints and expectations of the condition of the current KPU IT infrastructure.
From the analysis of the alignment of applications with the existing IT infrastructure gained some major issues, ie almost all applications client server concept, there is no backup mechanism in almost all application and server virtualization models is less support for high scalability. The focus of the design solution of information technology infrastructure is on the increase improvement of data center, network devices rejuvenation, increase the capacity of the server storage, application of the concept of virtualization is clustering and application of hybrid cloud.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nungky Awang Chandra
"Peranan sistem manajemen layanan TI telah digunakan sebagai alat dalam mengambil keputusan bisnis. Salah satu manajemen layanan TI adalah layanan e-mail. Layanan email membutuhkan sistem yang berorientasi pada proses dan pelanggan. Beberapa permasalahan sistem layanan e-mail antara lain kesulitan memahami kebutuhan pelanggan, perbaikan layanan e-mail kurang fokus terhadap dampak bisnis, layanan email belum terstandarisasi. Sistem manajemen mutu ISO 9001, Balanced Scorecard, dan Lean Six Sigma dapat digunakan untuk menangani permasalahan manajemen layanan email. Sistem manajemen mutu ISO 9001 digunakan sebagai kerangka acuan manajemen layanan e-mail. Balanced Scorecard digunakan untuk menyelaraskan antara tujuan bisnis dan layanan e-mail. Lean Six Sigma digunakan untuk perbaikan kinerja layanan e-mail. Dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001, Balanced Scorecard and Lean Six Sigma digunakan beberapa analisa. Analisa tersebut adalah analisa bisnis perusahaan, analisa strategi TI, analisa manajemen layanan TI, dan evaluasi kinerja sistem manajemen layanan e-mail.Kesimpulan dari kajian adalah Lean Six Sigma dapat digunakan untuk memahami kebutuhan pelanggan, seperti e-mail cepat, mudah, stabil dan luas. Balanced Scorecard menyelaraskan KPI antara bisnis dan manajemen layanan e-mail. Agar kinerja layanan e-mail tetap meningkat maka digunakan sistem manajemen mutu ISO 9001.

Role of IT service management system is used as a business decision tools. One of IT services management system is e-mail service. E-mail service needs system that oriented to process and customer. Some issues on e-mail service system are among others, difficult to understand customer need, improvement of e-mail service is less focus to business impact, and the process of e-mail service is not yet standard. Quality management system ISO 9001, Balanced Scorecard, and Lean Six Sigma can be used to handle issues on e-mail service management. Quality management system ISO 9001 is used as a framework of e-mail service management, Balanced Scorecard is used to align business objective and e-mail service, and Lean Six Sigma is used to improve performance of e-mail service. Implementation of quality management system ISO 9001, Balanced Scorecard and Lean Six Sigma used several analysis. These are business analysis, IT strategy analysis, IT service management analysis, and evaluation performance e-mail service management system. This study showed that Lean Six Sigma can be used to understand customer need as fast, easy, stable and broad. Balanced Scorecard align KPI between business and e-mail service management. In order to performance of e-mail service steadily increased then quality management system ISO 9001 can be used as control of process e-mail service."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rein Nusa Triputra
"Perencanaan Strategis Sistem Informasi (PSSI) dikembangkan dalam rangka meningkatkan peran TI untuk pencapaian tujuan bisnis organisasi. Penelitian yang telah ada menunjukkan bahwa hanya 24% dari proyek yang direncanakan terimplementasi setelah 2 tahun. Penelitian lain menunjukkan 42% dari proyek yang direncanakan terimplementasi setelah 5 tahun. Sehingga dapat dikatakan tidak semua proyek yang direncanakan dalam PSSI dapat terimplementasikan. Maturitas TI organisasi yang diukur menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1.
Nilai tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan TI diukur dan diturunkan dari nilai maturitas TI organisasi. Ditentukan 16 faktor yang mempengaruhi implementasi PSSI yang diturunkan dari tujuan TI. Diidentifikasi faktor penghambat dan pendukung implementasi PSSI di organisasi tempat studi kasus dan dipetakan ke dalam 16 faktor tersebut. Hasilnya teridentifikasi 7 faktor penghambat dan 8 faktor pendukung implementasi PSSI. 1 faktor diabaikan karena tidak relevan dengan organisasi tempat studi kasus. Faktor penghambat pasti implementasi PSSI adalah yang memiliki nilai tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan TI kurang dari 1,5. Faktor pendukung pasti implementasi PSSI adalah yang memiliki nilai tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan TI lebih dari 2,5. Representasi dari nilai tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan TI antara antara 1,5 sampai dengan 2,5 tidak dapat ditentukan secara pasti termasuk faktor penghambat ataukahpendukung implementasi PSSI.

Strategic Information System Plan (SISP) developed to improve IT role in order to meet business goals of organization. But, researches show that only 24% projects planned had been implemented after 2 years. Other research shows that 42% projects planned had been implemen ted in 5 years. It means that not all projects planned in strategic information system planning could be implemented. Organization?s TI maturity level was measured by COBIT 4.1 framework. Capability level to meet IT goals were measured and derived from IT maturity level. 16 factors that influencing SISP implementation was defined that derived from IT goals. Inhibitor and enabler factors of SISP implementation in organization taken place as case study were defined and mapped into the 16 factors.In results, 7 inhibitor factors and 8 enabler factors of SISP implementation identified. 1 factor disregarded because it is irrelevant in the organization taken place as case study. Definite inhibitor factor of SISP implementation is IT goal which has below 1,5 point of capability level to meet it?s goal. Definite enabler factor of SISP implementation is IT goal which has above 2,5 point of capability level to meet it's goal. Points that represented the capability level to meet IT goal between 1,5 to 2,5 can't be determined definitely as inhibitor or as enabler factorsof SISP implementation."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Mitra Karuna
"PT. XYZ merupakan suatu usaha bisnis yang bergerak dalam bidang business center/service office. Sebagai salah satu organisasi paling unggul dalam bidangnya di Indonesia, XYZ memiliki tantangan tersendiri untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik daripada para pesaingnya yang memiliki usaha sejenis. Salah satu jenis layanan yang merupakan unggulan adalah dari sisi teknologi informasi, terutama dalam bidang infrastruktur. Dengan beraneka ragam kebutuhan dari para klien yang memanfaatkan infrastruktur tersebut maka diperlukan suatu solusi yang efisien dan tepat guna yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Infrastruktur ini juga harus dapat memenuhi aspek-aspek kunci seperti security, reliability dan user friendly. Semua aspek ini harus dipenuhi agar dapat memberikan kepercayaan kepada klien dalam memanfaatkan jasa teknologi informasi yang tersedia. Penelitian yang dilakukan dalam tesis ini melingkupi sisi teknologi informasi secara keseluruhan terhadap infrastruktur yang diterapkan pada PT. XYZ. Tujuan hasil penelitian tesis ini adalah untuk menganalisis hal apa saja yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan teknologi informasi dalam suatu service office untuk kegiatan internal maupun dari sisi klien pengguna dan apabila memungkinkan dapat ditemukan suatu solusi tambahan yang dapat meningkatkan kemampuan dari jenis layanan tersebut.

PT. XYZ is a business model that moves in the business center / service office area. As one of the leading organisation of its kind in Indonesia, XYZ must answer to the challenge in providing a better quality of service compared to its competitors that competes in the same area. One of its main product is the information technology, notely its infrastructure. With so many different requirement from its client that uses the infrastructure, it will need a solution that is efficient and effective but still able to cope with most of the requirement itself. This infrastructure must also consider some of the key aspects such as security, reliability and user friendliness. All of this aspect must be fulfilled so that it can gain the clients trust in using the provided IT infrastructure. The research on this Thesis covers the information technology side as whole compared to the infrastructure architecture that is used in PT. XYZ. The target of this thesis research is to analyse everything that is needed to provide information technology service in a service office wether it is for the internal or for the client, and if possible to find an additional solution that can improve the service."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>