Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didot Mpu Diantoro
"Nasjah Djamin adalah salah seorang pengarang dalam khasanah kesusastraan Indonesia, yang juga dikenal sebagai pelukis. Karya-karya pengarang ini telah memenangkan beberapa hadiah kesusastraan di Indonesia, yang tentu saja merupakan indikasi keistimewaan karya-karyanya, khususnya novel, yang juga menunjukkan produktivitas pengarang.
Penulis melihat indikasi pengulangan unsur-unsur tertentu dalam novel yang dilakukan Nasjah Djamin dalam menyampaikan cerita-ceritanya. Oleh karena itulah penulis berusaha mengangkatnya dan menganalisis unsur-unsur seperti tokoh dan tema dengan sedikit menyinggung unsur alur dalam novel-novel tersebut untuk dapat mengungkapkan pengulangan apa saja yang dilakukan oleh Nasjah Djamin. Hasil analisis tersebut digunakan untuk mendeskripsikan pengulangan-pengulangan yang penulis maksudkan di atas.
Dalam novel-novel Nasjah Djamin selalu hadir tokoh-tokoh yang memiliki kemiripan karakter satu dengan lainnya. Umumnya tokoh-tokoh tersebut memiliki karakter yang keras hati, angkuh, dan gigih mempersoalkan harga diri dan eksistensi mereka pribadi, namun memiliki kelemahan dalam soal asmara. Tokoh-tokoh tersebut hadir dalam cerita-cerita dengan kemiripan dalam segi alur atau pola penyampaian ceritanya. Pengarang selalu menempatkan tokoh-tokoh tersebut dalam kenangan masa lalu mereka, dan selalu mempertemukan mereka dengan tokoh-tokoh lain yang mereka kenal dalam kondisi masa lalu yang pernah mereka alami. Peristiwa-peristiwa berikutnya berkembang dengan adanya pertemuan tokoh-tokoh tersebut dengan tokoh-tokoh lain yang mereka kenal pada masa lalu yang pernah mereka alami.
Dari karakter tokoh-tokoh yang memiliki kemiripan itu dan juga alur cerita yang mirip, pengarang lalu mengembangkan gagasan-gagasan atau tema-tema cerita yang memiliki kemiripan pula, yaitu gagasan atau tema tentang usaha individu tuk mempertahankan eksistensi mereka, gagasan tentang penyelewengan seorang suami, gagasan tentang wanita-wanita yang menjalani kehidupan seks bebas, yang menurut ukuran nilai-nilai yang berlaku di lingkungan mereka kurang baik. Lalu berkembang pula gagasan tentang tokoh-tokoh yang melarikan diri dari kekosongan hidup teks dengan mengandalkan kekayaan atau kekuatan materi mereka. Hal-hal yang penulis sebutkan di atas itulah yang merupakan isi skripsi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efrizan
"ABSTRAK
Karya sastra, bagaimana pun tetap dianggap sebagai dunia fiktif, rekaan pengarang, atau lebih buruk lagi sering disebut sebagai hasil lamunan kosong seorang. Awal perkembanganya ia merupakan sebuah bentuk cara bertutur (yang kini dikenal dengan sebutan tradisi lisan) yang berfungsi untuk menghibur (pelipur lara), sebagai obat atau jejampian (fungsi mantra) atau sebagai bagian dari suatu upacara adat (sebagai warisan kebudayaan Malaya). Masyarakat yang masih peka dengan cerita-cerita yang mereka akui sebagai bagian dari kehidupan masa lalu nenek moyangnya tetap bersikukuh pada keyakinan bahwa cerita atau cares cam yang terkandung dalam cerita tersebut merupakan sebuah kejadian yang benar-benar pemah terjadi atau dilakukan orang pada masa lalu. Pada masa kini, ia setidaknya dapat disejajarkan dengan perkembangan bentuk puisi, novel, drama, cerber, dan cerpen yang lebih variatif cara penyajiannya. Kehadiran sastra modem tersebut kadang dianggap sebagian orang sebagai sesuatu yang cukup penting. Buktinya, ia kadang dilarang penyebarannya dengan alasan-alasan tertentu atau diagung-agungkan sebagai kitab sakti pada suatu kondisi tertentu. Sesungguhnya, bagian mana yang lebih berpengaruh dalam dunia `khayal' itu. Isi atau cara penyajian? Kedua hal itu akhimya akan bermuara kepada individu yang menyampaikannya. Sebab hukum alam telah menetapkan bahwa hanya mahkluk hiduplah yang dapat disangkutkan pada hukum, sedangkan alat yang dipergunakan oleh sang empunya kerja hanya menjadi bukti dan saksi bisu atas segala hukum dan perbuatan. Skripsi ini mencoba memberikan gambaran bagaimana sebuah alat (karya sastra) dapat memberikan kesan yang cukup menakutkan kepada pembaca melalui sikap individu (pengarang) yang tampak dalam cara penyajiannya. Dengan menggunakan teori yang dikemukakan John Hall dalam The Sociology of Literature bahwa pendekatan yang dapat dilakukan terhadap pengarang, salah satunya, adalah penekanan pada perspektif atau sudut pandang pengarang dalam menyampaiakan realitas dan nada (tone) seperti yang dimaksudkan oleh Wellek dalam Teori Kesusastraan, skripsi ini mencoba mengungkapkan kesaksian seorang Seno Gumira Adjidanna dalam kumpulan cerpen Saksi Mata terhadap realitas yang terjadi di Timor-Timur. Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis dalam skripsi ini antara lain adalah bahwa ada usaha pengarang untuk mengajak pembaca bersama-sama `menikmati' kegetiran, penderitan, dan kekejaman yang terjadi di daerah yang bergolak itu. Tentu, ia tetap percaya dengan kedewasaan kita dalam memilah-milah informasi dan sikap yang ia tawarkan. Disamping itu, ia seakan kembali mencoba menggoda kita dengan menggiring khayalan kita pada dunia realitas yang sama absurdnya dengan dunia sastra itu sendiri.

"
1996
S10841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endo Senggono
"ABSTRAK
Novel Senja di Jakarta adalah karya Mochtar Lubis yang menceritakan kebobrokan-kebobrokan masyarakat Indonesia pada tahun lima puluhan. Sebelum diterbitkan dalam bahasa Indone_sia, novel ini telah lebih dulu terbit dalam bahasa Inggris, Belanda, Melayu, Italia, Spanyol dan Korea. Bahkan filmnya pun lebih dulu beredar.
Berdasarkan kenyataan itu timbul dua masalah, yaitu (1) perjalanan yang dialami oleh novel Senja di Jakarta se_menjak tercipta sampai dengan diterbitkannya dalam bahasa Indonesia mempunyai keunikan tersendiri, dan (2) sampai sejauh mana novel tersebut mencerminkan kebobrokan-kebobrokan masyarakat Indonesia pada tahun lima puluhan. Dari adanya dua masalah tersebut, maka penulisan skripsi ini bertujuan untuk, (1) mengungkapkan perjalanan yang dialami novel ini semenjak tercipta sampai dengan diterbitkannya dalam bahasa Indaonesia, dan (2) membuktikan bahwa novel ini memang mencerminkan kebobrokan-kebobrokan masyarakat Indonesia pada tahun lima puluhan. Sedangkan yang menjadi ruang lingkup skripsi ini hanyalah pada, (1) pemaparan data-data yang dapat diperoleh mengenai novel Senja di Jakarta semenjak tercipta sampai dengan diterbitkannya dalam bahasa Indonesia dan (2) penganalisisan tema dan tokoh dalam novel ini seca_ra sosiologis
Sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup skripsi ini, maka metode pendekatan yang digunakan adalah metode ekstrin_sik dan intrinsik. Sedangkan metode penelitian yang diguna_kan adalah deskripsi dan analisis.
Berdasarkan dari data-data yang diperoleh dapat diketahui bahwa novel Senja di Jakarta, diciptakan dalam bahasa Indonesia dengan judul Yang Terinjak dan Melawan. Tetapi oleh penerbit Hutchinson & Co., yang akan menerbitkannya untuk pertama kali, diubah menjadi Twilight in Djakarta. Setelah terbit pertama kali dalam bahasa Inggris, kemudian diterbitkan pula dalam bahasa Belanda Melayu Italia, Spa_nyol dan Korea. Masyarakat Indonesia mengetahui novel ini dari filmnya dulu, yang diproduksi oleh PT Tuti Mutia Film Production. Baru setelah itu, novel ini diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh PT Badan Penerbit Indonesia Raya. Kemudian dicetak ulang oleh PT Dunia Pustaka Jaya.
Berdasarkan analisis mengenai tema dari novel Senja di Jakarta dapat diketahui bahwa kebobrokan-kebobrokan masyarakat Indonesia dalam hal ini keadaan politik dan sosialnya, yang digambarkan dalam novel ini dapat dihubungkan dengan keadaan politik dan sosial Indonesia yang kacau pada tahun lima puluhan. Sedangkan berdasarkan analisis mengenai tokoh_ tokoh dalam novel ini dapat diketahui bahwa tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam novel ini untuk menunjang tema dari novel ini. Hal itu terlihat dengan adanya tokoh-tokoh yang ditampilkan untuk menggambarkan keadaan politik, sosial ser_ta keadaan-keadaan yang serba kacau.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam skrip_si ini, dapat disimpulkan dua hal. Pertama, dapat disimpul_kan bahwa novel Senja di Jakarta merupakan suatu novel yang unik. Novel ini diciptakan dalam bahasa Indonesia, tetapi diterbitkan pertama kali dalam bahasa Inggris, kemudian di-terbitkan pula dalam beberapa bahasa asing, bahkan difilmkan dulu, baru setelah itu diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Kedua, dapat disimpulkan bahwa novel ini merupakan novel yang mencerminkan kebobrokan-kebobrokan masyarakat Indone_sia pada tahun lima puluhan. Terbukti dengan temanya adalah penggambaran keadaan politik dan sosial Indonesia yang ka_cau pada tahun lima puluhan dan tokoh-tokoh yang ditampil_kan dalam novell ini untuk mendukung tema tersebut.

"
1985
S11134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sulaiman
"ABSTRAK
Tema cerpen Kubur adalah pertentangan antara pihak Paman dengan pihak Mas Hari. Mas Hari sendiri, dan kakaknya Mas Harto yang sepaham dengannya, adalah putra-putra Paman. Pertentangan yang terjadi itu berkenaan dengan soal penembokan kubur istri Paman.Sedangkan amanat utama cerpen Kubur ini ialah bahwa hukum membangun tembok di atas kubur seseorang adalah terlarang. Amanat ini disampaikan lewat pandangan tokoh Paman dan salah seorang putranya yang sepaham yakni Mas Harto.Pandangan Paman sebagai telah diuraikan pada bagian sebelum ini, mewakili pandangan Muhammadiyah. Memang secara kebetulan Paman sendiri adalah seorang anggota perkumpul an Muhammadiyah. Ada pun pandangan Mas Hari, yang dikatakan se_bagai abangan, sebenarnya mewakili pandangan Nahdhatul Ulama.Pertentangan di bidang agama antara Muhammadiyah dengan abangan hampir dapat dipastikan tidak mungkin. Muhammadiyah, sebagaimana halnya Nahdhatul Ulama yang melalui organisasi tarekat banyak menarik kaum abangan menjadi santri (Dhofier, 1982: 142), bahkan banyak melakukan pendekatan terhadap kaum abangan untuk menarik mereka menjadi santri (Anshari, 1983: 260-261; Rusydi, 1983: 178)_

"
1986
S10884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yoesoef
"Perhatian terhadap hasil-hasil kesusastraan masa Jepang dapat dikatakan masih kurang saat ini, terutama pembicaraan dari sudut sosiologi sastra. Sejauh ini para ahli lebih senang meninjau karya-karya dari masa itu dari sudut strukturnya. Apabila kita perhatikan, karya-karya masa Jepang yang sering dikemukakan umumnya genre puisi, genre prosa baik cerita pendek maupun novel, jarang sekali diungkapkan. Lebih langka lagi orang yang memperhatikan karya-karya lakonnya. Dapat dicatat beberapa sarjana dan pemerhati kesusastraan yang pernah menyinggung lakon-lakon masa Jepang sebagai bagian dari buku yang dipublikasikan mereka, antara lain H.B. Jassin,Boen S. Oemarjati, Mbijo Saleh, dan Ajip Rosidi. Perhatian para pakar ini seperti yang telah saya kemukakan terbatas pada segi-segi intrinsiknya atau mendeskripsikan alur lakon-lakon yang menjadi perhatian. Skripsi dengan judul "Lakon-Lakon Masa Jepang (1942-1945): Sebuah Refleksi Sosial-Budaya Masa Perang" ini mengetengahkan lakon-lakon yang ditulis dan diterbitkan selama masa Jepang (1942-1945).
Titik berat perhatian secara umum diarahkan pada aspek-aspek sosial-budaya masa itu yang secara langsung maupun tidak turut terekam di dalamnya. Secara khusus arah perhatian ditujukan pada tiga lakon karya Usman Ismail dalm kumpulan lakon-lakon sedih dan gembira yang tidak dapat diabaikan begitu saja jika kita membicarakan hasil-hasil kesusastraan masa Jepang. Perhatian secara khusus terhadap tiga lakon ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana kualitas lakon-lakon tersebut ditengah-tengah keberadaan lakon-lakon lainnya yang pada dasarnya berisi propaganda pemerintah. Dalam penelitian ini lakon-lakon masa Jepang yang diperoleh sebanyak dua puluh buah lakon.
Dua puluh buah lakon tersebut dikelompokkan menjadi tiga golongan berdasarkan patokan isi.
Pertama, lakon-lakon yang berisi propaganda murni. Yang dimaksud dengan propaganda murni adalah lakon yang dibuat berdasarkan kebutuhan saat itu sesuai dengan program pemerintah yang sedang digalakkan. Propaganda yang dilancarkan melalui bentuk lakon yang kemudian dipergelarkan oleh kelompok sandiwara pada masa itu antara lain tentang imbauan masuk tentara PETA dan Barisan Sukarela : kewajiban menanam padi , kapas, dan jarak, menyebarkan semangat patriotisme dan cinta tanah air, menyebarkan cita-cita "Kemakmuran bersama di Asia Timur Raya" dibawah pimpinan Dai Nippon Taikoku, lazim disebut Hakko Ichi U. Yang termasuk ke dalam golongan antara lain lakon-lakon Pandu Partiwi (Merayu Sukma), "Cerita Sri untuk Dewa Menang dan Dewi Merdeka" (Soetomo Dhaufar Arifin), "Bende Mataram" Kotot Sukardi, "Sumping sureng Pati" Inu Kertapati, "Mutiara dari Nusa Laut" Usmar Ismail, "Jinak-jinak Merpati", "Kami Perempuan" Armin Pane, "Keluarga Surono" Idrus.
Kedua, lakon-lakon yang berisikan pemikiran atau orientasi pemikiran budaya tertentu merupakan lakon diskusi. Pada lakon-lakon ini kita dapat menemukan unsur propaganda pemerintah, namun kurang menonjol dibandingkan dengan orientasi atau pemikiran budaya yang hendak disampaikan pengarang kepada masyarakat. Dalam lakon golongan ini unsur propaganda tampak semata-mata sebagai pemenuhan syarat yang ditentukan pemerintah. Orientasi pemikiran yang disampaikan berkisar pada masalah budaya masalah budaya Timur-Barat, tradisi modern dan usaha mengungkapkan masalah antar keduanya. Ada pula lakon yang mengungkapkan kritik dan imbauan atas gaya hidup tertentu yang menggejala pada masa itu. Beberapa lakon yang dapat digolongkan ke dalam corak ini adalah "Taufan di atas Asia", "Insan Kamil", "Intelek Istimewa" El Hakim, "Kejahatan Membalas Dendam" Idrus, "Liburan Seniman", "Api" Usmar Ismail, "Barang Tiada Berharga", "Antara Bumi dan Langit" Arminj Pane.
Ketiga, lakon yang sepenuhnya merupakan tanggapan atau kritik sinis terhadap sementara seniman yang bekerja sama dengan pihak pemerintah. Pada lakon ini kita tidak menemukan satu pun unsur propaganda. Yang tampak adalah kecaman dan cemooh yang pedas; untuk memperhalus cara pengungkapannya pengarang menggunakan cara komedi. Dalam penelitian ini jenis lakon seperti ini hanya diperoleh satu judul yaitu "Yuan Amin" Amal Hamzah. Kendati demikian bahan tersebut cukup mewakili sebagai bandingan untuk menganalisis situasi sosial dan tanggapan masyarakat selama masa pendudukan Jepang di Indonesia. Refleksi sosial budaya kita temukan dari kenyataan literer yang erat kaitannya dengan situasi pada masa itu. Teori penciptaan karya sastra yang dikemukakan oleh Hippolyte Taine yaitu milleu dan moment serta pendapat Swingewood yang mengungkapkan sastra dan lingkungannya banyak membantu mengungkapkan hubungan penciptaan lakon-lakon pada masa Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widia Astuti
"ABSTRAK
Skripsi ini mengkaji pemikiran salah seorang sastrawan Indonesia yaitu Taufiq Ismail. Taufiq Ismail adalah salah seorang sastrawan yang mengalami konteks kehidupan politik yang dominatif di atas sendi-sendi kehidupan masyarakat termasuk dalam kehidupan seni dan budaya pada masa Demokrasi Terpimpin, Taufiq Ismail, sebagai seorang sastrawan, mengalami pergulatan bat in dan pemikiran melihat kehidupan kesejahteraan rakyat yang menurun, tertutupnya ruang kebebasan individu untuk menuangkan gagasan-gagasan kreatif, sendi-sendi kehidupan masyarakat dipenuhi oleh doktrin-doktrin politik dan ideologis serta kemandulan kehidupan seni dan budaya. Kondisi itu tercipta karena pemerintah lebih mengutamakan kepentingan kekuasaan dan politik. Kondisi itu berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran Taufiq Ismail yang terlihat dari pergeseran orientasi pemikirannya dalam puisipuisinya. Puisi-puisi awalnya adalah puisi-puisi perjuangan pads masa revolusi fisik dan relijius mengenai perjalanan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Pada tahun 1963-1966, puisi-puisinya lebih bersifat sebagai protes sosial dan politik terhadap kekuasaan politik pada masa Demokrasi Terpimpin.
Kemudian pemikiran Taufiq Ismail yang bersifat protes sosial dan politik juga dituangkan dalam kolom Renungan Hari Ini (Harlan KAMI) dan kolom Seni dan Budaya (Sinar Harapan) dalam periode 1966-1970. Skripsi Ini mengkaj i pemikirannya dalam empat konsentrasi, yaitu pemikiran tentang moralitas pemimpin, tentang hubungan kreativitas dengan politik, perjuangan moral KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), sikap dan peran kecendekiawanan seperti yang dituangkan dalam kumpuian puisinya Tirani dan Benteng, kolom Seni dan Budaya (Sinar Harapan) dan kolom Renungan Hari Ini (Harlan KAM]) yang ditulis dalam periode 1963-1970.

"
2001
S12675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hidyawati
"Dalam kesusasteraan Cina modern, Su Manshu dikenal sebagai seorang sasterawan yang juga aktif sebagai salah seorang revolusioner pada akhir dinasti Qing. Sebagai .seorang pujangga, salah satu kelebihannya yang sangat menarik perhatian saya adalah pada kemampuannya untuk mengekspresikan perasaannya secara spontan sesuai dengan pengalaman-pengalaman yang terjadi sepanjang hidupnya.Saya bermaksud untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai kehidupannya dan juga mengenai sajak-sajaknya secara lebih mendalam.Saya mendapatkan bahwa sudah banyak sarjana atau para cendekiawan dari Inggeris (Henry McAlley 1960), Jerman (Von Rottanscher 1947), serta sarjana Asia dari Cina sendiri (Liu Wu-chi 1968) yang menulis mengenai tokoh Su Manshu ini, namun sepengetahuan saya, belum banyak sarjana dari Indone_sia, atau bahkan mungkin belum ada yang secara khusus menu_liskannya. Hal ini juga yang lebih mendorong saya untuk me_ngambil. Su Manshu tokoh utama dari skripsi ini. Skripsi ini mencoba untuk memberikan gambaran secukupnya mengenai kehidupan Su-Manshu dan beberapa sajak hasil tulisannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S13031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basyuni Imamuddien
"ABSTRAK
Tawfiq al-Hakim dianggap sebagai pembaharu drama Arab karena ia telah memasukkan sesuatu yang baru ke dalam seni drama Arab yang sebelumnya belum pernah ada di Dunia Arab yaitu drama intelektual. Adapun karyanya yang diauggap sebagai prestasi puncak yang dicapainya adalah tragedi razad.yang secara struktural mengikuti pola struktur alur yang umum digunakan oleh para pengarang karya fiksi yang terdiri atas paparan, rangsangan, gawatan, tikaian, rumitan, klimaks, leraian dan selesaian.
Dari segi alur, tragedi Shahrazad dapat dikatakan ber_hasil. Walaupun di dalamnya terdapat lanturan-lanturan akan tetapi lanturan-lanturan tersebut menunjang unsur-unsur struktural yang lain. Adapun tema yang terkandung di dalam trage_di Shahrazad adalah perlunya keseimbangan dalam pendayagunaan rasa dan rasio. Dengan demikian tema ini universal sifat_nya karena menyangkut masalah yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia dan karena itu pula dilihat dari segi tema, tragedi Shahrazad dapat dikatakan berhasil.

"
1990
S13212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Aguswarni
"ABSTRAK
Jika makna hidup ini dikaji lebih dalam lagi, sehubungan dengan situasi yang timbul di sekeliling kita di dunia ini, maka akan kita temui kenyataan bahwa hidup ini ternyata absurd. Perang meletus dimana-mana, perebutan kekuasaan, penindasan dan tindakan kekerasan lain terjadi dimana-mana, sehingga timbul pertanyaan untuk apa sebenarnya hidup ini. Apakah untuk saling menindas seperti pada kenyataan yang kita saksikan? Kenyataan yang absurd dan pertanyaan-pertanyaan semacam ini menggoda pengarang dunia sejak tiga puluh tahun terakhir ini untuk menuangkan pemikirannya dan kegalauan hati mereka melihat situasi dunia lewat karya-karyanya dan mengajak para pembaca untuk turut memikirkan hal itu_

"
1985
S14786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anggraeni
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji fungsi tulisan dalam novel Kaze no Uta wo Kike karya Murakami Haruki dengan memanfaatkan dialogisme Bakhtinian. Tesis ini mengungkapkan fungsi tulisan sebagai penanda kehadiran ketika tuturan tidak cukup menjadi alat untuk mengkomunikasikan keberadaan diri. Analisis menunjukkan bahwa menulis merupakan cara untuk menghadirkan diri secara simbolis. Upaya menghadirkan diri di dalam tulisan dicerminkan melalui dialogisme seperti kata panggilan khusus dan dialog. Teknik tersebut memperlihatkan adanya upaya memindahkan kondisi dialogis dari dunia nyata ke dalam dunia tulisan. Karena sifatnya yang tercetak, tulisan merekam suara yang semula tenggelam di dunia nyata sehingga selalu bisa dipakai sebagai alat untuk menjejaki keberadaan

ABSTRACT
By using Bakhtinian dialogism, this research observes the function of writing in Murakami Harukis' Kaze no Uta wo Kike. It reveals how writing functions as a means of existence when utterance is no longer sufficient. The analysis shows how writing activity can be understood as an effort of reshowing existence symbolically. Dialogism, reflected from specific self-expression and dialogic patterns, becomes a way of shifting dialogic condition from real world into written world. Since written world has always been printed, it enables a voice to be eternally recorded and thus always can be used as a tool to retrace an existence."
2010
T37569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>