Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chika Virginia
"Studi yang menggunakan metode deskriptif kulitatif ini berkaitan dengan berbagai poster bir terutama dari Dai Nippon, Kirin, dan Asahi. Sebagai bir lokal yang banyak dikomsumsi dan 'booming' di masyarakat pada periode sebelum perang. Penjualan bir dalam kurun waktu tersebut juga membantu negara dalam bentuk pendapatan pajak untuk mobilisasi perang Jepang. Pada sisi lain, diketahui periode tahun 1920an-1940 dikenal sebagai periode depresi ekonomi yang buruk dalam sejarah Jepang, yang diikuti dengan munculnya jumlah pengangguran di kota-kota dan pedesaan. Namun pada sisi lain, menjamurnya industri mizu shobai yang memunculkan cafe dan bar di sakariba kota-kota besar menyerap banyak tenaga kerja perempuan. yang dianggap memiliki bayaran yang lebih tinggi dari pekerjaan lain. Seiring bejalannya waktu, pelayan perempuan ini menjadikan layanan erotis sebagai layanan utama jasa mereka. Berkaitan dengan hal ini, penulis mencoba menganalisis citra perempuan pada 1920-1940, di dalam media poster-poster bir yang digunakan untuk mempromosikan produk mereka. Dengan menggunankan pisau analisis gender advertisements dari Erving Goffman (1979) dan Kang (1997), penelitian ini mencoba menganalisis poster-poster yang mengarah kepada eksploitasi komersial atas citra perempuan. Berdasarkan hasil analisis, perempuan direpresentasikan sebagai sosok yang inferior, lemah, lembut, tunduk, ketergantungan, seorang pelayan dan penghibur bagi laki-laki. Hal ini terlihat dari perempuan yang secara biologis, fisik, dan sosial, dilemahkan oleh iklan bir poster tersebut.

This study using qualitative descriptive method relating with various beer posters, especially from Dai Nippon, Kirin, and Asahi. As a local beer that was widely consumed and 'booming' in society in the pre-war period. Sales of beer during this period also assisted the country in the form of tax revenue for Japan's war mobilization. On the other hand, it is known that the period of 1920s-1940 is known as the period of the worst economic depression in Japanese history, which was followed by the rise of unemployment in the cities and countryside. But on the other hand, the proliferation of the mizu shobai industry which gave rise to cafes and bars in Sakariba in big cities absorbs a lot of female workers. considered to have a higher pay than other jobs. As time goes by, these female waitress made erotic services as their main service. In this regard, the author tries to analyze the image of women in 1920-1940, in the media of beer posters used to promote their products. By using the analysis of gender advertisements from Erving Goffman (1979) dan Kang (1997), this study tries to analyze the posters that lead to the commercial exploitation of women's images. Based on the results of the analysis, women are represented as inferior, weak, meek, submissive, dependent, a servant and an entertainer for men. This can be seen from the women who are biologically, physically, and socially weakened by the poster beer advertisement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pitaloka
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kerasukan sebagai liminalitas dalam anime Jujutsu Kaisen karya MAPPA Studio. Data primer diperoleh dari anime Jujutsu Kaisen dengan menggunakan teknik dokumentasi. Adegan-adegan yang dianggap mengandung liminalitas dikumpulkan dan dipilah. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka menggunakan artikel jurnal, buku, dan bahan akademis lainnya yang ditemukan di internet. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah liminalitas oleh Victor Turner dan kerasukan ilahi oleh Joshua Samuel. Penelitian ini menemukan unsur liminalitas dalam kerasukan yang dialami Itadori Yuji oleh Ryomen Sukuna, yang ditandai dengan karakteristik ganda Itadori, yang menunjukkan atribut unik "antara dan di antara". Tokoh utama Itadori Yuji memiliki identitas dan status sosial yang ambigu. Ritus peralihannya dari dunia manusia ke dunia penyihir jujutsu penuh dengan konflik personal dan ideologis, sebagian besar terkait dengan kutukan yang ada di dalam dirinya. Ikatannya dengan Sukuna saling merusak, karena Sukuna berencana untuk mengambil alih tubuhnya dan Itadori bertujuan untuk mengeksekusinya, namun Itadori tanpa disadari berfungsi sebagai penyambung lidah dan verifikator keberadaan Sukuna sebagai bayaran atas kekuatan yang ia terima.

This study aims to explain possession as a liminality in Jujutsu Kaisen anime by MAPPA Studio. Primary data is obtained from the anime Jujutsu Kaisen using documentation techniques. Scenes considered to contain liminality are compiled and sorted. Secondary data is obtained through a literature study consisting of journal articles, books, and other academic materials found on the internet. Theories used in this study are liminality by Victor Turner and divine possession by Joshua Samuel. This study discovers elements of liminality in Itadori Yuji's possession by Ryomen Sukuna, as shown by double characteristics that belong to Itadori, showcasing the unique attributes of "betwixt and between''. The protagonist Itadori Yuji has an ambiguous identity and social standing. His rites of passage from the human world to the world of jujutsu sorcerers are rife with personal and ideological conflicts, most of which related to the curse residing within him. His bond with Sukuna is mutually destructive, as Sukuna schemes to take over his body and Itadori aims to execute him, yet Itadori unwittingly serves as Sukuna’s mouthpiece and verificator in exchange of raw power. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Jehan
"Kaizen merupakan salah satu filosofi Jepang yang dapat diterapkan dimana saja. Kaizen kini juga banyak diterapkan di perusahaan. Dalam perusahaan Kaizen sering dikenal sebagai peningkatan yang berkelanjutan. Pada tulisan ini, peneliti akan membahas Kaizen dalam implementasinya pada Divisi Penjualan Perusahaan Jepang di Indonesia. Metode penelitian ini yaitu kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah mengumpulkan data observasi, wawancara, dokumentasi, serta data dari kuesioner yang diberikan kepada karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Penelitian ini membuktikan bahwa perusahaan menerapkan dan membudayakan Kaizen. Hal itu diterjemahkan dalam PDCA diperketat dengan standardisasi 5S, dalam Divisi Penjualan sehingga dapat mencapai keberhasilan.

Kaizen is one of the Japanese philosophies that can be applied anywhere. Kaizen is now also widely used in companies. In companies, Kaizen is often known as continuous improvement. In this paper, researchers will discuss Kaizen's implementation in the Sales Division of a Japanese Company in Indonesia. This research method is qualitative and quantitative. The data collection technique used is to collect observation data, interviews, documentation, and data from questionnaires given to employees who work for the company. This research proves that the company implements and cultivates Kaizen. It is translated in PDCA and tightened with 5S standardization, in the Sales Division to achieve success."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Atika
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana ibu tunggal direpresentasikan dalam film Mother (2020). Penulis menggunakan teori representasi Stuart Hall (1997) sebagai konsep dasar dan pendekatan analisis film melalui karakterisasi tokoh oleh Petrie dan Boggs (2008) serta mise-en-scène oleh Monaco (2000) dalam menganalisis data. Dari hasil analisis, ditemukan tokoh ibu tunggal yang tidak sesuai dengan norma ryousai kenbo (istri yang baik dan ibu yang bijaksana). Ibu tunggal di dalam film ini tidak mengurus anaknya, bergantung finansial pada anaknya, menyuruh anaknya membunuh kakek dan neneknya, serta berpesta hingga pagi hari. Film Mother dapat dilihat sebagai penggambaran sikap yang tidak sesuai dengan norma ryousai kenbo. Film ini menunjukkan bahwa meskipun norma ryousai kenbo menjadi standar ibu ideal di Jepang, bukan berarti semua ibu hidup sesuai dengan norma tersebut. Dalam bentuknya yang paling ekstrim, film Mother menggambarkan bahwa ibu adalah manusia biasa yang dapat hidup tidak sesuai dengan norma ibu ideal yang berlaku dalam masyarakat
This study aims to see how single mothers are represented in the film Mother (2020). The author uses the representation theory of Stuart Hall (1997) as the basic concept and approach to film analysis through characterization of characters by Petrie and Boggs (2008) and mise-en-scène by Monaco (2000) in analyzing the data. From the results of the analysis, it was found that the single mother character was not in accordance with the norms of ryousai kenbo wich are good wife and wise mother. The single mother in this film does not take care of her child, relies financially on her child, orders her son to kill his grandparents, and party until the morning. The film Mother (2020) can be seen as a depiction of attitudes that do not conform to the norms of ryousai kenbo. The film shows that even though the norm of ryousai kenbo is the standard of ideal motherhood in Japan, it doesn't mean that all mothers live according VI to it. In its most extreme form, the film depicts that mothers are ordinary people who might live not according to the ideal mother norms that apply in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afifa Sekar Kinasih
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja aktivitas dan respon dari implementasi diplomasi digital yang dilakukan Jepang di Indonesia, khususnya dalam akun Instagram @jpnambsindonesia pada periode Duta Besar Masafumi Ishii. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah mengumpulkan data dari buku maupun artikel jurnal yang membahas mengenai diplomasi publik, diplomasi digital, media sosial, personal branding, serta data dari survei yang telah dilakukan kepada responden yang dibagikan secara acak (purposive sampling). Penelitian ini membuktikan bahwa adanya respons yang positif dan signifikan dari masyarakat Indonesia terhadap upaya diplomasi digital yang dilakukan Jepang dalam akun Instagram @jpnambsindonesia.

This study aims to explain what the activities and responses to the implementation of digital diplomacy performed by Japan in Indonesia are, especially in the @jpnambsindonesia Instagram account during the period of Ambassador Masafumi Ishii. The methods used in this research are qualitative and quantitative methods. The data collection technique used is to collect data from books and journal articles that discuss public diplomacy, digital diplomacy, social media, and personal branding, as well as data from surveys that have been conducted to respondents which were distributed randomly (purposive sampling). This study proves that Universitas 2 Indonesia there is a positive and significant response from the Indonesian people to the digital diplomacy efforts by Japan in the @jpnambsindonesia Instagram account. Keywords: Public diplomacy, Japanese digital diplomacy, Instagram, Ambassador Masafumi Ishii"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvista Chandra Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk gastrodiplomasi Jepang di Indonesia melalui program JETRO Japan Food Festival (JFF) 2016, dan menjelaskan pandangan orang Indonesia terhadap gastrodiplomasi Jepang di Indonesia melalui program JETRO JFF 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku atau jurnal artikel yang membahas tentang gastrodiplomasi secara umum maupun yang dilakukan oleh Jepang, data hasil wawancara dari perwakilan pihak JETRO Jakarta, dan data melalui penyebaran angket sebagai data primer.
Berdasarkan hasil analisis data, gastrodiplomasi Jepang melalui program JETRO, yakni JFF 2016 ini disimpulkan sebagai bentuk keseriusan/kesungguhan pemerintah Jepang dalam melaksanakan gastrodiplomasi, dengan acara ini akan ada atau banyak restoran Jepang di Indonesia. Pandangan orang Indonesia terhadap gastrodiplomasi Jepang melalui program JETRO JFF 2016 adalah belum banyak orang Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek yang mengetahui washoku dan wagashi yang dijual di JFF 2016. Orang Indonesia lebih memilih untuk menikmati washoku dan wagashi di restoran Jepang di wilayah Jabodetabek, khususnya yang ada di dalam mall. Selain itu, gastrodiplomasi juga dapat meningkatkan softpower atau pandangan yang baik tentang Jepang dan minat untuk berwisata ke Jepang, serta dapat meningkatkan penjualan ekspor bahan-bahan dari Jepang ke restoran yang ada di Indonesia

This study aims to explain the form of Japanese gastrodiplomacy in Indonesia through the JETRO Japan Food Festival (JFF) 2016 program, and to explain the views of Indonesians on Japanese gastrodiplomacy in Indonesia through the JETRO JFF 2016 program. The methods used in this research are quantitative and qualitative methods. The data collection techniques are carried out by collecting data from books or journal articles that discuss gastrodiplomacy in general and those carried out by Japan, data from interviews from representatives of JETRO Jakarta, and carried out by distributing questionnaires as primary data.
Based on the results of data analysis, Japanese gastrodiplomacy through the JETRO program, namely JFF 2016, is concluded as a form of seriousness of the Japanese government in carrying out gastrodiplomacy, with this event there will be or many Japanese restaurants in Indonesia. The view of Indonesians on Japanese gastrodiplomacy through the JETRO JFF 2016 program is that not many Indonesians, especially in the Jabodetabek area, known that washoku and wagashi are sold at JFF 2016. Indonesians prefer to eat washoku and wagashi at Japanese restaurants in the Jabodetabek area, especially those in the malls. Therefore the Japanese government made a Japanese food expo with the aim of opening a Japanese restaurant in Jabodetabek due to the high number of Jabodetabek people eating washoku and wagashi in Japanese restaurants, especially those in malls. In addition, gastrodiplomacy can also increase softpower or a good view of Japan and interest in traveling to Japan, and can increase export sales of Japanese ingredients to restaurants in Indonesia
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanandhia Lindsy Rustam
"Salah satu karakteristik dari kepercayaan Shinto dan Buddha adalah kebiasaan mewujudkan roh atau kami ke dalam objek alam. Ishimure Michiko menggunakan karakteristik tersebut sebagai bagian dari kritik terhadap modernitas yang merusak alam dengan cara menghadirkan karakter non-manusia sebagai entitas yang memiliki agensi dan subjektifitas yang serupa dengan karakter manusia. Menurut teori realisme animis yang dikemukakan oleh Harry Garuba, dengan penggambaran tersebut, sebuah karya sastra bisa mematerialisasi atau mewujudkan ide-ide abstrak. Dalam kasus Tenko, agensi dan subjektifitas non-manusia dapat mematerialisasikan ide pembungkaman alam oleh modernitas.

One of the characteristics of Japanese Buddhist and Shinto belief is the habit of ‘locking’ spirits within the natural world. Ishimure Michiko makes use of this as a way to critique modernity, specifically on how it destroys nature. Ishimure does this through the realist presentation of animist conception of the world that portrays non-human characters as beings with agency and subjectivity. According to Harry Garuba’s theory of animist realism, a realist presentation of an animist world in fiction allows for the materialization of abstract ideas. In the case of Tenko, non-human agency and subjectivity materializes the idea that nature has been silenced."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library