Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kiki Indah Wulandari
"Setiap perusahaan yang ingin melebarkan lahan usahanya membutuhkan suatu strategi pemasaran. Strategi menjadi salah satu unsur terpenting yang menentukan keberhasilan suatu usaha dalam menghadapi persaingan dunia bisnis. Dengan strategi yang tepat, suatu usaha akan dapat mencapai tujuan program yang direncanakan.
Tesis ini membahas mengenai strategi pemasaran dengan mengambil studi kasus di Blenger Burger yang berlokasi di jalan Lamandau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini selain untuk mengetahui strategi pemasaran Blenger Burger, juga untuk mengetahui alternatif strategi pemasaran yang disarankan untuk Blenger Burger. Alasan memilih Blenger Burger untuk dijadikan tempat penelitian karena saat ini Blenger Burger merupakan salah satu usaha makanan yang mengalami perkembangan cukup pesat, bahkan mampu mengungguli para pesaingnya yang sudah lebih dulu terjun.
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun metode yang digunakan adalah metode studi kasus yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam dan lengkap dari suatu objek yang diteliti tanpa mementingkan generalisasi secara luas. Analisis data dilakukan berdasarkan analisis PLC (Product Life Cycle).
Sebelum suatU strategi pemasaran disusun, perusahaan harus siap dengan perencanaan rincian dari bauran pemasarannya. Dalam studi kasus ini, strategi pemasaran yang dilakukan menggunakan konsep bauran pemasaran 5P yaitu produk (product), harga (price), temppat atau distribusi (place), promosi (promotion), dan Manusia (People).
Strategi pemasaran yang sudah diterapkan oleh Blenger Burger yaitu: (1) Strategi pemasaran untuk produk yang dilakukan oleh Blenger Burger adalah dengan melakukan diferensiasi produk, (2) Strategi pemasaran untuk harga, Blenger Burger menetapkan harga dengan dengan harga yang berlaku (going-rate pricing), (3) Strategi pemasaran untuk promosi, bauran promosi yang dipakai adalah penjualan personal (personal selling) dan hubungan masyarakat yang didalamnya termasuk publisitas, (4) Strategi pemasaran untuk distribusi yaitu dengan memakai saluran langsung dari produsen ke konsumen, delivery service, serta distribusi selektif yang membatasi jumlah outlet, dan (5) Strategi pemasaran untuk manusia (pegawai) adalah dengan memberikan pelatihan dan training, serta kompensasi yang sesuai untuk pegawai.
Setelah dianalisis dengan menggunakan analisis Product Life Cycle (PLC) yang diukur dengan metode Polli & Cook, maka didapatkan kesimpulan bahwa produk burger milik Blenger Burger berada dalam tahap kedewasaan yang menurun (decaying maturity stage). Karena itu alternatif strategi yang yang disarankan yang sesuai dengan posisi produk pada saat ini diantaranya adalah dengan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Modifikasi pasar dilakukan untuk menambah jumlah konsumen, modifikasi produk dilakukan dengan mengubah penampilan atau kemasan produk serta menambah menu makanan, modifikasi bauran pemasaran dilakukan dengan mencakup modifikasi atas harga dan promosi. Modifikasi harga dilakukan dengan cara menurunkan harga, sedangkan modifikasi promosi dilakukan dengan mempergunakan strategi promosi lain seperti periklanan serta promosi penjualan untuk membantu memperkenalkan produk.

Any company wishing to expand its business lines needs a marketing strategy. Strategy has been one of the most important elements to confirm the success of a business in facing against business world's competition. Through art accurate strategy, a business shall achieve the program purpose it plans.
This thesis discusses the marketing strategy by exposing a case study of Blenger Burger, located on Jalan Lamandau, Kebayoran Baru, South Jakarta. The purpose of this research, besides to know the marketing strategy of Blenger Burger, also in order to get an idea of alternative marketing strategies suggested for Blenger Burger. The reason for taking Blenger Burger as the place of research is because currently Blenger Burger is one of the food businesses which experiences fast development, and even it is able to beat the competitors coming earlier to the field.
In performing the research, the author applies qualitative approach with descriptive type of research. The method incorporated is case study, which is aimed at obtaining deeper and more complete picture of the object under research putting aside broader generalization. Data analysis is performed through Product Life Cycle (PLC) analysis.
Prior to preparing a marketing strategy, a company shall be ready with the detailed planning of its marketing mix. Marketing mix is defined as a set of tactical, reliable marketing tools, which are synergized by the company in order to obtain expected response from the targeted market. In this case study, the marketing strategy applied incorporates the marketing mix concept called 5P's namely product, price, place or distribution, promotion, and people.
The marketing strategy already implemented by Blenger Burger includes: (1) Marketing strategy for the products performed by Blenger Burger is through product differentiation, (2) Marketing strategy for price, Blenger Burger applies the price now prevailing (going-rate pricing), (3) Marketing strategy for promotion: the promotion mix applied is personal selling and mass communication which includes publicity, (4) Marketing strategy for distribution is through incorporating direct channel from the producer to the consumer, called delivery service, and selective distribution which limits the number of outlets, and (5) Marketing strategy for the people (employees), which is through giving training plus compensation in compliant with the employees.
After being analyzed using PLC (Product Life Cycle) analysis and measured with Polli & Cook method, it's concluded that the burger product produced by Blenger Burger is now in the decaying maturity stage. Therefore, the alternative strategy suggested, which will be appropriate with the product position at this time includes, among others, modifying the product, market, and marketing mix.
Market adjustment modifying can be done to increase the customer volume. Product adjustment modifying can be done by changing the product appearance or product packaging and also by adding the various menus. Marketing mix adjustment modifying can be done by completing the price and promotion modifying. Price adjustment modifying can be done by decreasing the price, while promotion modifying can be done by using another promotion strategies, such as : advertising and personal selling. The aim is to promote the product to the market or customer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T17307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmawati
"Pada tahun 1988 kebebasan mendirikan bank-bank swasta yang disertai kebebasan menentukan suku bunga (tabungan dan kredit) menjadi sangat liberal, hal ini terlihat dalam bentuk penghapusan sisa-sisa hambatan atas keluar-masuknya modal asing dari dan ke Indonesia. Jumlah bank meningkat dari sekitar 70 menjadi 240 yang kemudian karena adanya krismon yang melanda Indonesia pada tahun 1997 dan membawa dampak yang cukup besar pada dunia perbankan. Pada tahun 1997-1998 Bank-Bank menciut cukup drastis menjadi dibawah 100 bank. Tetapi hal tersebut tetap membuat dunia persaingan dalam perbankan berjalan keras, khususnya pada bank-bank pemerintah karena harus bersaing terhadap Bank-bank swasta yang jumlahnya lebih banyak. Mereka bersaing untuk mengumpulkan nasabah dan menggunakan berbagai cara yang menarik perhatian untuk menjaring nasabahnya.
Di era globalisasi ini, persaingan antar Bank dalam menarik nasabah menjadi semakin ketat, tidak hanya bersaing dengan Bank Swasta, tetapi juga harus bersaing menghadapi Bank Asing yang mulai menjamur. Dalam menyikapi fenomena ini mau tidak mau pihak bank harus meningkatkan kualitas pelayanannya untuk mempertahankan loyalitas nasabah dan merebut pangsa pasar.
Bank BNI 1946 sebagai salah satu Bank Umum terbesar milik pemerintah memiliki produk tabungan yang diberi nama Taplus BNI. Taplus BNI memiliki bunga & fasilitas yang dirancang semenarik mungkin untuk dapat memuaskan nasabahnya. Bagi nasabah tabungan Taplus, mereka tidak perlu antri, mereka mendapatkan fasilitas layanan BNI PhonePIus jalur perbankan bebas antri 24 jam yaitu layanan perbankan melalui telepon selama 24 jam. Hal ini dilakukan akan menjamin keleluasaan dan kepuasan nasabah dalam mendapatkan segala informasi dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari tempat dengan jaminan privasi yang tinggi, serta tidak dibatasi ruang waktu dan gerak.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan sejauh mana pelayanan berperan penting terhadap kepuasan nasabah TAPLUS BNI pacla bank BNI 46 cabang Harmoni yang terjadi akibat perbedaan persepsi dan harapan nasabah tersebut. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode SERVQUAL berdasarkan teori faktor-faktor penentu kepuasan pelanggan dari Valerie A. Zeithml dan Mary Jo Bitner. Sedangkan pengembangannya dibuat berdasarkan sepuluh factor penentu kualitas jasa, yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Competence, Access, Courtesy, Communication, Credibility, Communication dan Understanding The Costumer.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis Kuantitatitf Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunden Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh melalui kepustakaan yang didapat melalui buku, buku, browsing internet dan sebagainya. Metode pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling dengan teknik sampling Insidental yang disebarkan kepada 100 responden di Bank BNI?46 cabang Harmoni Kuesioner yang digunakan terdin dari 41 pertanyaan yang bersifat tertutup.
Kesimpulan dari hasil penelitian terhadap ke-10 dimensi SERVQUAL menunjukan bahwa skors persepsi nasabah lebih tinggi daripada harapan nasabah, artinya pelayanan yang diberikan manajemen Bank BNI cabang Hannoni sudah mernuaskan. Rata-rata total skors persepsi nasabah berdasarkan tingkat kepuasan adalah 3.93 dan total skors harapan nasabah berdasarkan tingkat kepentingan sebesar 3.65 ( PERCEIVED SERVICE > EXPECTED SERVICE -> nasabah Puas ).
Namun demikian, masih ada dimensi-dimensi yang diteliti yang memberikan kontribusi jawaban yang kurang memuaskan seperti pada dimensi Responsiveness dan dimensi Credibility. Unluk memperbaiki hal tersebut manajemen bank BNI disarankan harus lebih meningkatkan pelayanamlya tertama dalam hal ketanggapan karyawan bank dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dan juga harus memperhatikan kredibilitas termasuk didalamnya adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan trust dan kinerja bank sehingga dapat memberikan Excellent Service kepada nasabahnya dan juga untuk pengembangan kepuasan nasabah di masa yang akan datang.

In the year 1988 in freedom to establish private banks accompanied by the independence to determine the interest rates (savings & credits) became extremely liberal; it was showed in the form of elimination of the rest of obstacles on outflow-inflow of foreign capital from and to Indonesia in the year 1997 and brought a quite considerable impact to the banking business. Within the period of the year 1997-1998, number of bank decreased quite drastically to become less than 100 banks. Yet, such matter remained making competition in banking run strictly, particularly at state owned banks since they ought to compete with private banks which were higher in quality. They competed to accumulate customers and used various attracting methods to net their customers.
In this globalization era, inter-bank competition in attracting customers increasingly become tightly, not only compete with Private Banks, but also have to compete to encounter Foreign banks which have started to increase rapidly. In encountering this phenomenon, willy-nilly, the bank has to improve their services quality to maintain customers? loyalty and grab market share.
Bank BNI 1946, as one of the largest state owned Commercial banks, has savings product named Taplus BNI. Taplus BNI has interest rate & facility which are designed as attractive as possible in order to satisfy its customers. For customers of Taplus savings, they needn?t queue; they get service facility of 24 hour free-queue banking line BNI PhonePlus namely, banking services via telephone for 24 hours. lt is conducted in order to secure the customers? freedom and satisfaction in obtaining all information and perform banking transaction without the necessity to move anywhere with high-security privacy, and unlimited space, time and movement.
This research is aimed at obtaining comprehensive description whether the services provided by bank BNI management satisfaction to customers of TAPLUS BNI at Bank BNI? 46, Harmoni Branch, Jakarta. Measurement method which is applied is SERVQUAL method where its development is made based on 10 determining factors of service quality, namely Tangible, Reliability, Responsiveness, Competence, Access, Courtesy, Communication, Credibility, Communication and Understanding The Customer.
Research method which is applied is Quantitative analysis. Data which is collected consists of primary data and secondary data. Primary data is obtained by using questionnaires while secondary data is obtained through bibliography which is obtained via books, browsing in Intemet and so on. Sampling method which is applied is Non Probably Sampling with Incidental sampling techniques which were distributed to 100 respondents at Bank BNI ?46, Harmoni Branch. Questionnaires which were applied consist of 41 close questions.
The result of research of all 10 SERVQUAL dimensions indicate that scores of customers? perception are higher than Customers? expectation, meaning that the services provided by management of Bank BNI, Harmoni Branch have been satistied Total score average of customers? perception based on customers? satisfaction degree is 3,93 and total scores of Customers? expectation based on interest degree is 3,65 (PERCEIVED SERVICE > EXPECTED SERVICE -> customers are satisfied).
Nevertheless, there are still dimensions being researched that provide less satisfied response contributions such as in Responsiveness dimension and Credibility dimension. To improve such matters, management of Bank BNI must increase its services more and more so that it can ofer Excellent Service to its customers and also to develop customers? saticfaction in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Danny Parningotan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mauldi Yusuf
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Nofiardi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Alfredy
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Bona A.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hairul Akhir
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Marta
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mutiara Sejati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>