Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahayu Hardita Dwi Widyanti
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis respon yang ditunjukkan oleh HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) terhadap kebijakan Orde Baru yang bersentuhan langsung dengan mahasiswa selama kurun waktu 1978-1986. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan struktural untuk menganalisis hal-hal yang mempengaruhi dinamika yang terjadi dalam tubuh HMI. dalam kurun waktu 1978-1986, HMI mengalami berbagai perubahan mulai dari bentuk gerakan hingga munculnya HMI MPO (Majelis Penyelamat Organisasi). Hasil Penelitian menunjukkan selain Kebijakan pemerintah, karakter berpikir kader HMI yang dipengaruhi oleh NDP (Nilai Dasar perjuangan) yang merupakan buku saku kader HMI, memiliki pengaruh yang cukup besar dalam dinamika yang terjadi dalam tubuh HMI. keterikatan kader HMI terhadap NDP pula yang mndorong HMI untuk bersikap adaptif terhadap kebijakan pemerintah Orde Baru

This thesis aims to analyze the response shown by HMI (Islamic Student Association) to the New Order policy which was in direct contact with students during the 1978-1986 period. This study uses historical methods with a struktural approach to analyze things that affect the dynamics that occur in the body of the HMI. During the period 1978-1986, HMI underwent various changes ranging from the form of the movement to the emergence of the HMI MPO (Organization Rescue Council).
The results showed that apart from government policy, the thinking character of HMI cadres which is influenced by the NDP (Basic Value of struggle) which is the pocket book of HMI cadres, has a considerable influence on the dynamics that occur within the HMI body. The attachment of HMI cadres to the NDP also motivated HMI to be adaptive to the policies of the New Order government
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aras Bakasdo
2016
S63959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desty Miasari
"ABSTRAK
Skripsi ini mengkaji upaya pemerintah Republik Indonesia untuk memperoleh jalan tengah bagi kepentingan Indonesia dengan negara maritim besar, seperti Amerika dan China yang dianggap sebagai negara yang paling berpotensi mengancam kedaulatan Indonesia di laut. Di satu sisi Indonesia harus menjaga keamanan serta kedaulatan di wilayah lautnya, akan tetapi sebagai konsekuensi dari diterimanya konsep wawasan nusantara atau negara kepulauan oleh dunia internasional melalui UNCLOS/KHL 1982, maka Indonesia pun wajib mengakomodasi kepentingan dunia internasional sebagai imbalannya. Pascaditandatangani UNCLOS/KHL 1982, Indonesia mendapatkan perluasan wilayah kedaulatannya, akan tetapi tingginya kepentingan negara maritim besar di perairan Indonesia menuntut Indonesia untuk memberikan jalur lintas damai yang kemudian dinamakan Alur Laut Kepulauan Indonesia ALKI. ALKI ditetapkan sebanyak tiga alur dari utara-selatan oleh pemerintah Indonesia. Akan tetapi penetapan tersebut dianggap masih belum sempurna karena dunia internasional menginginkan alur timur-barat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia melakukan berbagai macam upaya diplomasi untuk menemukan jalan tengah dengan negara maritim besar supaya masalah yang ada di sekitar kedaulatan laut teritorial dapat teratasi. Di samping itu terdapat kejahatan lintas negara yang tidak akan pernah tuntas terjadi di Perairan Indonesia, menjadi tugas berat pemerintah untuk melindungi segenap bangsanya sebagaimana yang tertuang pada alinea keempat UUD 1945

ABSTRACT
Alur Laut Kepulauan Indonesia ALKI A Journey to Uphold Sovereignty of Indonesia 1982 mdash 2010 This thesis examines the efforts of the Government of the Republic of Indonesia to obtain a middle ground for the interests of Indonesia with a large maritime country, such as America and China which is considered the most potential country to threaten Indonesia 39 s sovereignty at sea. On the one hand, Indonesia must maintain security and sovereignty in its sea territory, but as a consequence of the acceptance of the concept of insight of the archipelago or an archipelagic country by the international community through UNCLOS KHL 1982, Indonesia is also obliged to accommodate the international interest in return. Following the signing of UNCLOS KHL 1982, Indonesia gained expansion of its sovereign territory, but the high interest of the great maritime state in Indonesian waters demanded Indonesia to provide a peaceful crossing route later called the Indonesian Archipelagic Sea Lane ALKI . ALKI set as many as three paths from the north south by the Indonesian government. However, the determination is considered still not perfect because the international world wants the east west flow. The Indonesian government therefore undertakes various diplomatic efforts to find a middle ground with a large maritime country so that the problems surrounding the territorial sea sovereignty can be overcome. In addition, there are transnational crimes that will never be completed in the waters of Indonesia, a heavy duty of the government to protect the entire nation as set forth in the fourth paragraph of the 1945 Constitution."
2017
S69972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimasyq Ozal
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang peranan Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming NIVN dalam pendirian Cagar Alam Depok pada 1913. Lembaga tersebut mengupayakan, Hutan Depok seluas enam hektare yang sebelumnya dijaga pelestariannya oleh komunitas masyarakat Depok Gemeente Depok selama lebih dari dua abad, menjadi sebuah cagar alam. Mereka melakukan sejumlah aktivitas yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh pengelola terdahulu, pihak Gemeente Depok, di antaranya membangun sarana dan prasarana cagar alam, seperti pagar keliling dan jalan setapak, juga melakukan sejumlah penelitian konservasi. Keberadaan Hutan Depok yang berubah statusnya menjadi cagar alam itu akhirnya diakui oleh pihak luar, baik di pihak swasta maupun pemerintah kolonial Hindia Belanda, sebagai tempat penelitian dan perlindungan alam yang mesti dijaga kelestariannya. Dalam proses penelitian ini, penulis menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.

ABSTRACT
This thesis explain about the role of Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbsecherming NIVN in the establishment of Depok Nature Conservation in 1913. The institution want to build six hectares Depok Forest, which had been conserved by Depok local communities Gemeente Depok for more than a century, into a nature reserve area. They did activities that had not previously been done by the Gemeente Depok. Activities such as building facilities and infrastructure, including fences and footpaths, and did a number of researches. The existence of Depok Fores has changed its status to a nature reserve was finally recognized by outside parties, both in the private sector and the Dutch East Indies colonial government, as a place of research and nature protection that must be preserved. In the process of this study, using the historical method consists of four stages heuristics, verification, interpretation and historiography."
2017
S70142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfathan Wira Saputra
"Skripsi ini membahas tentang peranan maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines MNA sebagai angkutan udara perintis di Irian Jaya pada tahun 1978 hingga 1997 dan dampaknya bagi masyarakat daerah pedalaman Irian Jaya serta bagi MNA sendiri. Penerbangan perintis adalah penerbangan yang menghubungkan daerah pedalaman yang sulit terhubung dengan moda transportasi lain.
MNA menjadi maskapai yang ditunjuk pemerintah untuk menjalankan operasi penerbangan perintis di beberapa daerah terpencil, khususnya Irian Jaya yang penduduknya sebagian besar tinggal di daerah pedalaman dan terisolasi. Selama melaksanakan operasi penerbangan perintis di Irian Jaya, MNA banyak menghadapi tantangan dan hambatan baik dari segi operasional maupun manajerial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerbangan perintis yang dilaksanakan oleh MNA memberikan dampak positif bagi penduduk pedalaman Irian Jaya. Namun, operasi penerbangan perintis MNA ini justru tidak berdampak positif bagi perkembangan MNA sebagai maskapai penerbangan yang berorientasi bisnis, karena operasi penerbangan perintis ini tidak menghasilkan keuntungan.

This thesis discusses about the role of Merpati Nusantara Airlines MNA as perintis air transport in Irian Jaya at 1978 until 1997 and its impact for the people of Irian Jaya who lived in remote areas and its impact for MNA itself. The perintis flight connects remote areas that are difficult to connect with other transportation modes.
MNA became the airline designated by the Government to run a perintis flight operations in some remote areas, particularly Irian Jaya whose inhabitants mostly lived in isolated and remote areas. During the perintis flight operations in Irian Jaya, MNA faced many challenges and obstacles both in terms of operational and managerial.
The results of this research suggest that the perintis flights conducted by MNA provides a positive impact for the people in remote areas of Irian Jaya. However, perintis flight operations conducted by MNA did not positively impact to the development of MNA as airline business oriented, as this perintis flight operations do not generate profit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Ramadhan Syah
"Berbicara mengenai perkembangan pencak silat Betawi tentu tidak terlepas dari perkembangan pencak silat secara umum. Pencak silat merupakan seni bela diri yang berkembang di rumpun masyarakat melayu, termasuk Indonesia. Indonesia memiliki beragam jenis aliran pencak silat, salah satunya adalah pencak silat Betawi atau masyarakat lokal menyebutnya maen pukulan. Salah satu jenis aliran dalam pencak silat Betawi adalah Beksi. Pencak silat Beksi diciptakan oleh seorang peranakan Tionghoa bernama Lie Tjeng Hok di Kelurahan Dadap, Kabupaten Tangerang. Beksi merupakan seni bela diri Betawi yang sarat akan akulturasi budaya lokal dengan Tionghoa. Beksi terdiri dari dua suku kata yaitu, "Bek" yang berarti pertahanan dan "Si” (Tsi) yang berarti empat yang merujuk kepada empat arah penjuru mata angin. Pada perkembangannya, pencak silat Beksi tumbuh cukup pesat di wilayah Petukangan, Jakarta Selatan. Hal ini tidak terlepas dari peran H. Ghozali dan empat muridnya yang di kemudian hari dikenal sebagai guru besar Beksi di Petukangan yaitu, H. Hasbullah, M. Nur, Simin dan Mandor Minggu dalam mengembangkan dan menyebarkan Beksi di Jakarta. Pada perkembangan selanjutnya, salah satu murid H. Ghozali, yaitu H. Hasbullah berupaya untuk tetap melestarikan Beksi ini dengan mendirikan perguruan silat Beksi di Petukangan.

Talking about the development of the Betawinese pencak silat, certainly not regardless of pencak silat development in general. Pencak silat is a kind of martial arts which born and growing on Malayan society, including Indonesia. Indonesia has various types of martial arts styles, one of them is Betawinese pencak silat or lokal people call it maen pukulan. One of the types of Betawinese pencak silat is Beksi. Beksi was created by Lie Tjeng Hok in Dadap sub-district, Tangerang regency. Beksi is one of Betawinese tradisional arts which created by a fusion between local culture and Chinese culture.Beksi consist of two syllables, namely “Bek” which means a defense and “Si” which means four which refers to the four cardinal direction. On it’s development, Beksi grows quite rapidly in Petukangan district, South Jakarta. This is inseparable from the role of H. Ghozali and his four students who later became known as the master of Beksi in Petukangan namely, H. Hasbullah, M. Nur, Simin, and Mandor Minggu in developing and introducing Beksi in Jakarta. In subsequent developments, one of the H. Ghozali students, namely H. Hasbullah strives to keep preserving Beksi by establishing a Beksi training ground in Petukangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasim A. Rachmat
"Skripsi ini memaparkan secara umum dinamika sistem pendidikan pesantren di Bekasi pada masa Orde Baru 1967-1998. Pemaparan dikhususkan kepada penjelasan mengapa sistem pendidikan pesantren tradisional bisa dapat bertahan dalam tekanan sistem pendidikan umum yang lebih modern yang lebih sejalan dengan format pembangunan yang digalakkan rezim Orde Baru selama kurun waktu tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara garis besar sistem pendidikan pesantren di Bekasi tetap mempertahankan sistem pendidikan pesantren tradisional, namun juga merespon sistem pendidikan umum dengan mengembangkannya sistem klassikal, silabus dan kurikulum yang lebih terarah, dan menambahkan ilmu-ilmu non-agama kedalam pesantren.
Hasilnya adalah sistem pendidikan pesantren tradisional yang berdampingan dengan sistem pendidikan umum atau disebut dengan sistem pendidikan pesantren semi-modern.
This thesis descrides aboutthe dynamics of pesantren education system in Bekasi on the New Order era, 1967-1998. This thesis focuses on the explanation why does the traditional pesantren education system still stand againts the pressure of modern education system fobbed by the New Order era.
This theses shows that the pesantren in Bekasi, beside their traditional education system, they also responded the modern education system by applying the classical system, syllabus, more directed curriculum, and add non-religion majors.
The result is a new system called semi-modern pesantren education system, a joint of pesantren and modern education system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42836
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Wulan Sari
"Tugas akhir ini memberikan sebuah gambaran dan penjelasan mengenai perkembangan pariwisata di wilayah Buitenzorg (Bogor), Jawa Barat, pada masa pemerintah kolonial di awal abad ke-20. Pembangunan jalur kereta api Batavia-Buitenzorg yang dibuka untuk umum pada 1883 dan sarana transportasi lainnya, serta berdirinya berbagai departemen telah berdampak pada kegiatan pariwisata. Buitenzorg disebut-sebut mirip dengan Kota Bloemendal yang terletak di dekat Haarlem serta wilayah Scheveningen di Den Haag terkenal dengan kesejukannya. Buitenzorg memiliki jarak tempuh yang paling dekat dengan Batavia dibandingkan dengan wilayah pedalaman Priangan lainnya. Masyarakat kolonial Hindia Belanda terutama penduduk Batavia memiliki kebiasaan piknik di akhir pekan dengan melakukan kegiatan berdarmawisata (piknik) ke luar kota. Kegiatan ini memunculkan istilah naar boven atau menuju puncak. Dalam berbagai buku panduan dan catatan perjalanan, ‘S Lands Plantentuin (Kebun Raya Pemerintah) Buitenzorg dan sekitarnya merupakan tempat yang menjadi primadona bagi para turis yang menyuguhkan panorama alam. Penelitian ini memberikan gambaran secara lebih mendalam mengenai dinamika kegiatan pariwisata di Buitenzorg yang membedakan dengan penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pariwisata. Metode sejarah merupakan metode yang digunakan dalam penulisan. Sumber-sumber yang digunakan berupa majalah pariwisata, koran, buku panduan, serta catatan perjalanan sezaman. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Buitenzorg merupakan tempat yang sangat strategis bagi para turis asing maupun domestik untuk berlibur. ‘S Lands Plantentuin menjadi objek utama wisata. Walaupun tempat ini memiliki fungsi utamanya sebagai pusat penelitian ilmiah. Namun, disisi lain pihak pengelola dari ‘S Lands Plantentuin memiliki kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan arus turisme asing di Buitenzorg yang dilakukan dengan meningkatkan sarana dan prasarana yang bekerjasama dengan VTV atau Perhimpunan Arus Turisme maupun asosiasi lokal.

This final project provides an overview and explanation of the development of tourism in the Buitenzorg (Bogor), West Java, area during the colonial government in the early 20th century. The construction of the Batavia-Buitenzorg railway line which was opened to the public in 1883 and other means of transportation, as well as the establishment of various departments have had an impact on tourism activities. Buitenzorg was said to be similar to the City of Bloemendal which is located near Haarlem and the Scheveningen area in The Hague is famous for its coolness. Buitenzorg had the closest distance to Batavia compared to other interior areas of Priangan. The Dutch colonial community, especially the residents of Batavia, had a habit of picnicking on the weekends by doing excursions outside the city. This activity gave a rise to the term naar boven or towards the top. In various guidebooks and travel notes, 'S Lands Plantentuin Buitenzorg and its surroundings were a favorite place for tourists who offer natural panoramas. This study provides a more in-depth description of the dynamics of tourism activities in Buitenzorg which distinguishes it from previous research on tourism. The historical method is a method used in writing. The sources used are tourism magazines, newspapers, guide books, and contemporary travel records. The results of the study show that Buitenzorg was a very strategic place for foreign and domestic tourists for vacation. 'S Land Plantentuin (Governments Botanical Gardens) certainly became the main tourism attraction. Although the place had its main function as a center for scientific inquiries. But on the other hand, the management of the 'S Land Plantentuin certainly had a high concern in increasing flow of foreign tourists in Buitenzorg which was done by improving facilities and infrastructures in collaboration with VTV or Tourist Flow Association and local associations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Prasetyo
"Artikel ini membahas soal karikatur-karikatur yang digunakan oleh harian Merdeka untuk merespon kebijakan pemerintah selama dua tahun dalam Demokrasi Terpimpin (1963-1964). Dekrit Presiden merupakan titik balik dari kehidupan dan kebebasan berpendapat sejalan dengan pergantian era. Kemelut yang sempat menggoyahkan dunia pers pada waktu itu mengharuskan persona yang terlibat dalam media – media, baik surat kabar maupun majalah, untuk melakukan sesuatu sehingga pers tetap bertahan dan dapat menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas Hal ini terjadi pula pada harian Merdeka yang berusaha mempertahankan warna pada surat kabarnya sedemikian rupa. Merdeka memberikan opininya melalui visualisasi karikatur untuk mempertegas tajuk rencana Karikatur mampu menuangkan pesan kepada masyarakat, seperti halnya drama radio, tentu dengan kekuatan bercerita yang berbeda. Alasan inilah yang menggugah penulis untuk menggarap lebih lanjut dalam penelitian ini yang kiranya dapat memberikan kontribusi dalam penulisan sejarah media massa. Hal ini berbeda dengan sekian penelitian yang hanya menekankan pada pendirian redaktur selama memimpin harian ini atau karikatur-karikatur yang digunakan oleh koran untuk menguatkan dan merombak mitos pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumbersumber yang digunakan meliputi koran sebagai bahan utama, kemudian artikel jurnal, buku, majalah, termasuk penerbitan sumber.

This article discusses the caricatures used by the Merdeka daily to respond to the government's two-year policy of Guided Democracy (1963-1964). The President's decree is a turning point in life and freedom, among others, with the change of era. The crisis that had shaken the press world at that time required people involved in the media, both newspapers and magazines, to do something so that they could survive and disseminate information to the wider community. in such a way. Merdeka gives his opinion through visualization of caricatures to emphasize the editorial. Caricatures are able to convey messages to the public, just like radio dramas, of course with different storytelling strengths. This is what inspires the author to work further in this research which may contribute to the writing of the history of the mass media. This is in contrast to all the research that has only been done on the editor's establishment during the time he led this newspaper or the caricatures used by newspapers to reinforce and dispel government myths. The method used in this study is a historical research method which includes heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The sources used include newspapers as the main material, then journal articles, books, magazines, including publishing sources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadoni Wahyu Kanda Permana
"Skripsi ini membahas pembangunan dan perkembangan jalur kereta api Probolinggo ndash;Jember 1893-1929 serta dampaknya kepada masyarakat setempat. Selama rentang tahun tersebut, terjadi perubahan pada bidang ekonomi, sosial-budaya, dan administrasi sebagai dampak dari pembangunan jalur kereta api Probolinggo ndash;Jember yang dimulai pada 1893 serta perkembangannya hingga tahun 1929. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan fakta bahwa perkembangan jalur kereta api Probolinggo ndash;Jember merupakan faktor pendorong dalam perkembangan ekonomi, perubahan sosial-budaya, serta pembentukan daerah administrasi baru di wilayah Keresidenan Probolinggo dan Besuki.

This undergraduate thesis discusses construction and development of Probolinggo ndash Jember railway throughout 1893 1929 and its impact to the society. During those years, there is ecomony, social culture, and administration changed as the impact of construction of railway on 1893 and its development until 1929. This undergraduate thesis use history method for research. Based on the result of the research, found that the railway between Probolinggo and Jember was the booster factor of economy development, the change of social cultural, and formation of new administrative region in Probolinggo and Besuki Residency.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>