Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
David Himawan
"Akses kesehatan yang merata merupakan hak asasi bagi setiap manusia, namun akses kesehatan yang merata masih menjadi masalah sehingga salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menyediakan asuransi kesehatan nasional seperti program Askeskin. Mengingat kebanyakan masyarakat Indonesia masih rentan terhadap shock dari kesehatan karena biaya kesehatan yang tinggi, maka mereka akan melakukan pinjaman dan menggunakan tabungan untuk membiayai biaya tersebut. Studi ini akan membahas hubungan program Askeskin dengan tingkat pinjaman dan tabungan rumah tangga menggunakan data IFLS 2000 dan 2007. Dengan menggunakan metode PSM-DID, hasil estimasi menunjukan bahwa program Askeskin menyebabkan tingkat pinjaman dan tabungan rumah tangga menurun secara signifikan. Namun, untuk hubungan antara program Askeskin terhadap tingkat tabungan rumah tangga yang berpendapatan rendah tidak ditemukan dampak secara signifikan.

Equal distribution of healthcare access is a human right, but it is still a problem and have some issues. One example to overcome this problem is to provide national health insurance such as the Askeskin program. Given that most Indonesians are still vulnerable to health shocks due to high health costs, they will borrow and use their savings to finance these costs. This study will discuss the relationship between the Askeskin program and the level of household loans and savings using IFLS 2000 and 2007. Using the PSM-DID method, the estimation results show that the Askeskin program causes the level of household loans and savings to decrease significantly. However, the relationship between the Askeskin program and the savings rate of low-income households was not found and do not have a significant impact."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maurizky Febriansyah
"Studi PISA di tahun 2018 menunjukkan rendah dan lambatnya perkembangan kognitif literasi dari peserta didik di Indonesia, di mana Indonesia menempati peringkat 10 terbawah di ketiga bidang literasi. Isu tersebut menjadi salah satu agenda pembangunan ekonomi nasional dalam RPJMN tahun 2020-2024 terkait kualitas sumber daya manusia. Menurut teori fungsi produksi kognitif oleh Leibowitz (1974) dan Todd & Wolpin (2007), rumah tangga memiliki peran dalam perkembangan kognitif anak, yaitu melalui pemberian input investasi rumah tangga berupa kuantitas dan kualitas waktu. Selain itu, kognitif juga dipengaruhi oleh kecerdasan genetik dan input sekolah. Namun, isu tingginya jam kerja dan tingkat prevalensi depresi di Indonesia dapat menghambat orang tua memberikan waktu yang berkualitas kepada anak. Jam kerja dapat menjadi proksi dari kuantitas waktu dan gejala depresi sebagai proksi dari kualitas waktu (Becker, 1965; Saptarini et al., 2020). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan jam kerja dan kesehatan mental orang tua terhadap kognitif anak dalam konteks investasi rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima di tahun 2014/2015 dengan metode regresi ordinary least square. Unit analisis dalam penelitian ini adalah anak usia 7-14 tahun yang memiliki orang tua lengkap dan hidup bersama. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 1.894 anak usia 7-14 tahun yang memiliki data kontrol lengkap, antara lain karakteristik anak, ayah, ibu, sosial ekonomi rumah tangga, dan sekolah. Penelitian ini menemukan hubungan positif signifikan di tingkat 1% antara jam kerja ayah dan kognitif anak. Namun, hasil tidak menunjukkan hubungan signifikan antara jam kerja ibu dan kognitif anak. Peneliti memodifikasi jam kerja ibu dari numerik menjadi dummy overtime dan menemukan hubungan negatif signifikan di tingkat 10%. Hal ini menunjukkan peran bereda dari ayah dan ibu terhadap kognitif anak. Selain itu, regresi menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara orang tua depresi dengan kognitif anak. Di luar konteks investasi rumah tangga, peneliti menemukan mayoritas variabel-variabel terkait kecerdasan genetik dan input sekolah signifikan terhadap kognitif anak. Dengan demikian, isu rendahnya kognitif anak dapat diatasi melalui peran orang tua dan rumah tangga, serta peran pemerintah dalam kebijakan terkait input sekolah.

In 2018, the PISA survey revealed that Indonesian students' cognitive literacy development is poor and slow, with the country ranking in the bottom ten in all three literacy domains. This is one of the national economic development agendas related to human resource quality in the 2020-2024 RPJMN. According to Leibowitz (1974) and Todd & Wolpin (2007)'s cognitive production function theory, households play an important role in children's cognitive development by giving home investment in the form of quantity and quality of time. In addition, inherited intelligence and school inputs have an effect on cognitive abilities. High working hours and the prevalence of depression in Indonesia, on the other hand, can impede parents from spending quality time with their children. Working hours can be used as a proxy for time quantity, while depressive symptoms can be used as a proxy for time quality (Becker, 1965; Saptarini et al., 2020). As a result, this study aimed to investigate the impact of working hours and parents' mental health on children's cognitive development in the context of household investment. The ordinary least square regression approach was used to analyze data from the Indonesian family life survey's fifth wave in 2014/2015. This study's unit of analysis includes children aged 7 to 14 who have both parents and live together. This study included 1,894 children aged 7 to 14 with complete control data on their parents, mothers, family socioeconomics, and schools. The father's working hours and the child's cognitive abilities were found to have a significant positive relationship at the 1% level in this study. However, there was no evidence of a relationship between the mother's working hours and the child's cognitive abilities. Researchers modified maternal working hours from numeric to dummy over time and found a significant negative relationship at the 10% level. This illustrates how fathers and mothers play various roles in their children's cognitive development. Furthermore, regressions revealed no significant relationship between depressed parents and their children's cognitive abilities. Outside the context of home investment, the researchers found that most variables related to genetic intelligence and school input were significant to children`s cognitive. Thus, the issue of children's low cognitive abilities can be overcome through the role of parents and households and the government's role in school input policies
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Wicaksono Budisatrio
"Era persaingan global yang semakin kompetitif mengakibatkan perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan para pesaingnya untuk dapat meningkatkan kinerja perusahannya agar terus dapat bertahan dalam pasar. Keunggulan kompetitif tersebut dapat diperoleh dengan memanfaatkan kemajuan teknologi melalui kegiatan Penelitian & Pengembangan (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh investasi R&D terhadap kinerja perusahaan yang terbagi menjadi kinerja finansial dan pasar perusahaan. Penelitian ini menggunakan data panel dari 144 perusahaan yang bergerak dalam sektor industri Farmasi & Bioteknologi yang terdaftar dalam Global top 2500 Scoreboard selama tahun 2016-2020 dengan metode Fixed Effect Model (FEM). Hasil studi menunjukan bahwa terdapat jeda waktu dalam dampak investasi R&D terhadap kinerja perusahaan dimana dalam jangka pendek, pengeluaran R&D signifikan memengaruhi penurunan kinerja finansial perusahaan (profit dan penjualan bersih) dan tidak signifikan memengaruhi kinerja pasar perusahaan (nilai kapitalisasi pasar) sedangkan dalam jangka panjang, pengeluaran R&D signifikan memengaruhi peningkatan kinerja finansial dan pasar perusahaan.

The increasingly competitive era of global competition has resulted in companies having to have a competitive advantage on their competitors in order to continue surviving in the market by improving their company performance. This competitive advantage can be obtained by utilizing technological advances through Research & Development (R&D) activities. This study aims analyze and estimate the effect of R&D investment on company performance, which is divided into financial and market performance of the company. This study uses panel data from 144 Pharmaceutical & Biotechnology companies listed in the Global Top 2500 Scoreboard during 2016- 2020 regressed using Fixed Effect Model (FEM) method. The results of the study show that there is a time lag in the effect of R&D investment on company performance where in the short term, R&D expenditure significantly decreases company performance (profit and net sales) and does not significantly affect the company market performance (market capitalization) while in the long term, R&D expenditure significantly affects the improvement of company’s financial and market performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Atmawinanda
"Skripsi disusun dengan tujuan untuk menganalisis dampak infrastruktur transportasi jalan, kereta, dan udara terhadap output regional serta dampak infrastruktur transportasi jalan dan kereta terhadap migrasi permanen di Pulau Jawa dengan menggunakan data panel 2001 – 2017. Metode penelitian menggunakan alat analisis ekonometrika yaitu: model pertama untuk mengetahui dampak infrastruktur transportasi jalan, kereta, dan udara terhadap output regional dan model kedua untuk mengetahui dampak infrastruktur transportasi jalan dan kereta terhadap migrasi permanen. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa density road dan jumlah penumpang yang bermobilisasi menggunakan kereta dan pesawat memiliki korelasi positif terhadap PDRB per kapita. Signifikansi pengaruh density road dan jumlah penumpang kereta terhadap PDRB per kapita bahkan tergolong kuat. Untuk variabel pendukung, yang memiliki korelasi positif dengan tingkat signifikansi pengaruh yang kuat terhadap PDRB per kapita adalah rasio pekerja yang memiliki pendidikan tinggi. Sebaliknya jumlah kargo kereta dan pesawat dalam penelitian ini justru memiliki korelasi negatif terhadap besaran PDRB per kapita dengan signifikansi yang lemah. Nampaknya pergerakan barang via pesawat maupun kereta tidak terlalu berdampak terhadap pengembangan perekonomian. Selain itu, pada model kedua ditemukan fakta bahwa rasio pengembangan infrastruktur jalan daerah asal dengan daerah tujuan memiliki korelasi positif terhadap jumlah migrasi. Hal ini bisa terjadi karena pengembangan jalan di suatu daerah bisa saja mendorong masyarakat untuk bepergian ke daerah lain.

The thesis was prepared with the aim of analyzing the impact of road, rail and air transport infrastructure on regional output and the impact of road and rail transportation infrastructure on permanent migration in Java region using the 2001 - 2017 panel data. The research method constructs two models: the first model wants to determine the impact of road, rail and air transport infrastructure on regional output and the second model wants to know the impact of road and rail transportation infrastructure on permanent migration. This research shows that the density road rate, total airline passangers, and total train passangers have positive correlation on GDRP per capita where the strong level of significance are found on the correlation between density road on GDRP per capita and train passangers on GDRP per capita. Moreover, the compliment variable, such as highschooled labour rate also playing a significance role in enhancing the GDRP per capita growth. In other way, this research also found that the amount of train or plane cargo are not having any good significance on boosting the regional output. Maybe the people movement are more impactful than the goods movement in order to increasing the productivity on regional level. Moreover, the second model in this research also found out that the road infrastructure ratio between the origin and destination area is having a positive correlation to increase the number of migration. This can happen because road development in one area can encourage people to travel to other areas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Abdulhafizh
"Industri besi baja dikenal juga sebagai “The Mother of Industries”, karena posisinya yang strategis dan juga cakupan penggunaannya yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk membahas daya saing industri besi baja dari negara-negara G20, kecuali Uni Eropa, serta melihat dimanakah posisi Indonesia. Dengan menggunakan indeks Revealed Comparative Advantage, diketahui bahwa dari 19 negara hanya 9 negara saja yang memiliki daya saing pada industri besi baja. Sedangkan, terdapat beberapa negara yang tidak memiliki daya siang dikarenakan nilai ekspor pada industri besi bajanya lebih kecil dibandingkan dengan nilai impornya, termasuk Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi daya saing industri besi baja negara-negara G20. Dimana variabel total produksi dan tingkat konsumsi merupakan dua faktor yang dapat mempengaruhi industri besi baja secara signifikan.

The iron and steel industry is also known as "The Mother of Industries", because of its strategic position and wide range of uses. This study aims to discuss the competitiveness of the iron and steel industry from the G20 countries, except the European Union, and to see where Indonesia's position is. By using the Revealed Comparative Advantage index, it is known that out of 19 countries only 9 countries have competitiveness in the iron and steel industry. Meanwhile, there are several countries that do not have competitiveness because the export value in the iron and steel industry is smaller than the import value, including Indonesia. This study also aims to determine what factors that can affect the competitiveness of the iron and steel industry in the G20 countries. Where the variables of total production and consumption levels are two factors that can significantly affect the iron and steel industry. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Arief Yudansha
"Permasalahan pangan yang dialami Indonesia ialah sulitnya petani pangan dalam melakukan ekspansi produksi dan mendapatkan modal kerja dari lembaga keuangan, karena komoditas pertanian dinilai sebagai komoditas yang tinggi risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pinjaman modal kerja dan faktor-faktorlainnya terhadap produksi pada sub-sektor tanaman pangan. Studi penelitian menggunakan data sekunder per kuartal dari publikasi Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia untuk menganalisa pertumbuhan sub-sektor tanaman pangan pada periode tahun 2002 hingga tahun 2016. Dengan menggunakan metode regresi linear berganda (OLS), ditemukan bahwa pinjaman modal kerja, pertumbuhan sub-sektor perkebunan, tenaga kerja sector pertanian, dan inflasi memiliki pengaruh terhadap produksi sub-sektor tanaman pangan secara signifikan.

Indonesia is currently dealing with problems in food and agricultural sector, such as product expansion for farmers and capital loan from financial institutions, because agricultural sector considered as the risky commodity. The objective of this study is to exercise the influence of capital loan and other factors of food crop production sector. Data was collected from Indonesian Statistics Agency (BPS) and Indonesian Central Bank (BI) to analyze food crops production in 2002-2016 periods. Using Ordinary Least Square regression, the main result shows that capital loan, plantation production sector, agricultural sector labor, and inflation significantly affect the food crops production in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T53453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Latifah
"Kondisi infrastruktur jalan di Kota Tangerang Selatan pada saat awal pemekaran tahun 2008 sangat buruk. Banyaknya jalan yang berada dalam kondisi rusak berat menyebabkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan memberikan porsi anggaran yang lebih besar terhadap kegiatan pemeliharaan jalan dan peningkatan kualitas jalan. Dalam kurun waktu 2012-2016 memang jalan rusak berat sudah tidak ada namun di tahun 2016 jalan kondisi baik menurun, sedangkan jalan kondisi sedang meningkat. Berdasarkan hasil survei pendahuluan (dilakukan pada Januari 2018) menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna jalan merasa belum puas terhadap penyediaan jalan (mencakup jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kota) di Kota Tangerang Selatan, hal tersebut disebabkan oleh masih adanya jalan berkualitas buruk, fasilitas/perlengkapan jalan yang tidak memadai, dan kemacetan lalu lintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian pengguna jalan terhadap penyediaan jalan strategis kota di Tangerang Selatan dan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna jalan terhadap penyediaan jalan strategis kota di Tangerang Selatan. Jalanjalan strategis kota yang diteliti meliputi jalan Ki Hajar Dewantara, jalan Wage Rudolf Supratman, dan jalan Merpati Raya. Populasi penelitian ini adalah pengguna jalan di Kota Tangerang Selatan (n= 62) yang kemudian dianalisis dengan PLS-SEM menggunakan perangkat lunak smartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa defisiensi aspek keselamatan dan defisiensi aspek kenyamanan berpengaruh terhadap nilai kepuasan pengguna jalan, dimana defisiensi aspek kenyamanan memiliki pengaruh negatif yang lebih besar daripada defisiensi aspek keselamatan. Hasilnya juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan nilai kepuasan, pengguna jalan lebih cenderung mengarah pada evaluasi strategi dari Dinas Pekerjaan Umum dalam penyediaan ruas jalan strategis kota yang berkualitas.

The condition of road infrastructure in South Tangerang City at the beginning of pemekaran in 2008 was very bad. The number of roads in severely damaged condition caused the South Tangerang City Government to give bigger budget portion to road maintenance and road quality improvement. Within the period of 2012-2016 indeed the road is severely damaged is not there but in 2016 the road good condition decreased, while the road conditions are on the rise. The results of the preliminary survey (conducted in January 2018) show that most road users are not satisfied with the provision of roads (covering national roads, provincial roads and city roads) in South Tangerang City, due to poor roads, inadequate road equipment, and traffic jams. The purpose of this study is to know the assessment of road users on the provision of strategic city roads in South Tangerang City and to analyze the factors that influence the satisfaction of road users on the provision of strategic roads in Tangerang Selatan city. The strategic roads of the city studied include Ki Hajar Dewantara Street, Wage Rudolf Supratman Street, and Merpati Raya street. The population of this research is road users in South Tangerang City (n= 62) which then analyzed with PLS-SEM using smartPLS 3.0 software. The result of the research shows that the deficiency of safety aspect and the deficiency of comfort aspect influence the value of road user satisfaction, where the deficiency of comfort aspect has a greater negative effect than the deficiency of safety aspect. The result also shows that to increase the value of satisfaction, road users are more likely to lead to a strategic evaluation of the Public Works Department in providing quality strategic city roads."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Indra Megah Setiawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis dampak remitansi terhadap tingkat kemiskinan keluarga/rumah tangga. Remitansi merupakan transfer uang dan barang yang dikirimkan oleh anggota keluarga yang ada diluar negeri yang sedang bekerja kepada keluarga yang ditinggalkan di Indonesia. Semua data sampel dalam penelitian ini merupakan data yang bersumber dari IFLS wave 4 & 5. Metode yang dilakukan dalam unit analisis penelitian ini adalah metode Panel Logit. Metode ini digunakan dengan cara menggabungkan kedua metode logit dan panel data. Panel logit merupakan metode yang variabel dependennya berupa kategori atau dummy dengan struktur data yang berupa panel data (memiliki banyak individu dan banyak waktu). Kemiskinan diukur menggunakan garis kota/kabupaten 2007 & 2014 berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga yang menerima remitansi peluang kemiskinannya lebih rendah 0,05 dibandingkan dengan rumah tangga yang tidak menerima remitansi.

ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the impact of remittances on the level of family / household poverty. Remittance is a transfer of money and goods sent by family members who are abroad who are working to families left behind in Indonesia. All sample data in this study are data sourced from IFLS waves 4 & 5. The method used in the unit of analysis of this study is Panel Logit method. This method is used by combining both logit and panel data methods. Logit panel is a method whose dependent variable is a category or dummy with a data structure in the form of a data panel (has many individuals and a lot of time). Poverty is measured using city / district lines 2007 & 2014 based on the Indonesia Central Bureau of Statistics (BPS) report. The results showed that households which received remittances lowered their probability of poverty by 0.05 compared to households that did not receive remittances."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursyamsi Abdul Hamid
"Penyebaran wabah Covid-19 yang sangat masif mengharuskan pemerintah memberikan kebijakan untuk melakukan pembatasan aktivitas masyarakat demi menekan penyebaran Covid-19. Namun terdapat efek samping yang ditimbulkanyaiu, sejumlah industr, khususnya sektor informal, menjadi terhambat sehingga menurunkan kemampuan finansial masyarakat. Dengan begitu banyak masyarakat kelas menengah ke bawah yang membutuhkan bantuan logistik maupun finansial untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain bantuan sosial dari pemerintah, masyarakat, khususnya yang lebih mampu dapat berkontribusi dalam pemberian donasi untuk membantu masyarakat menengah ke bawah dalam memenuhi kebutuhan dasarnya di tengah pandemi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku donasi masyarakat pada masa pandemi Covid-19 beserta faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan faktor demografis dan sosial-ekonomi dalam memengaruhi keputusan untuk meningkatkan donasi, serta pendekatan theory of planned behavior dalam memengaruhi niat berdonasi pada masa pandemi Covid-19. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner dengan 444 responden yang pernah berdonasi pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menemukan bahwa masyarakat menjadi lebih dermawan pada masa pandemi dengan meningkatkan jumlah maupun proporsi donasi mereka yang dipengaruhi secara positif oleh jumlah pendapatan dan status pernikahan, sedangkan jumlah tanggungan memengaruhi secara negatif. Dalam pendekatan theory of planned behavior, ditemukan bahwa sikap, persepsi kontrol perilaku, norma moral, dan perliaku masa lalu memengaruhi niat berdonasi pada masa pandemi.

The massive spread of the Covid-19 outbreak required the government to provide policies for restricting community activity to suppress Covid-19 deployments. However, there are side effects that some industries, especially the informal sector, are hindered, thereby lowering the financial ability of the community. With so many lower middle class people who need logistics and financial assistance to meet their daily needs. In addition to the social assistance of Governments, communities, especially those who are better able to contribute to the donation to help the middle-down community in fulfilling their basic needs in the middle of the pandemic. This study was conducted to see the behavior of public donations during the Covid-19 pandemic and the factors that affect it. The study used quantitative research methods with a demographic and socio-economic factors approach in influencing the decision to raise donations, as well as a theory of planned behavior approach in influencing the intent to donate during the Covid-19 pandemic. The data used was the primary data obtained through the dissemination of the questionnaire with 444 respondents who had donated during the Covid-19 pandemic. The study found that society became more philanthropic in the period of pandemic by increasing the amount and proportion of their donations positively influenced by the amount of income and marital status, while the number of dependents negatively affected. In the theory of planned behavior approach, it was discovered that attitudes, perceptions of behavioral control, moral norms, and past growth have influenced the intention of donating during a pandemic.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Qomala
"Modal sosial daerah asal merupakan modal sosial yang secara spesifik berada di suatu daerah dimana seseorang tinggal atau berasal. Adanya aktifitas migrasi dapat membuat individu lebih sulit mengakses modal sosial daerah asalnya, namun modal sosial juga dapat mempermudah seseorang dalam proses melakukan migrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh modal sosial individu maupun komunitas di daerah asal terhadap partisipasi migrasi pekerja. pembentukan variabel modal sosial dilakukan dengan menggunakan analisis faktor. Kemudian, variabel modal sosial yang telah terbentuk digunakan untuk mengestimasi peluang bermigrasi menggunakan regresi probit. Hasilnya, modal sosial individu berpengaruh positif terhadap partisipasi migrasi pekerja, sedangkan modal sosial komunitas daerah asal berpengaruh negatif. Hal ini berarti, modal sosial secara secara individu dapat menjadi faktor pendorong bermigrasi, sedangkan modal sosial komunitas yang menjadi karakteristik suatu derah dapat menjadi faktor penghambat migrasi.

The social capital of origin is the specific social capital located in any area of residence or origin. Mobility activities make it more difficult for people to access social capital from their home regions, however social capital can also facilitate a person in the process of transforming. The purpose of this study is to look at the effect of social capital of individuals or communities in the area of origin on labor migration participation. The formation of social capital variables is done using factor analysis. Then, the social capital variabel that has been creates is used to estimate the opportunity to migrate using probit regression. As a result, individual social capital is positive for worker participation, while local community social capital is negative. This means that individual social capital can be motivating factor for migration, while community social capital being characteristic of local residents can be an inhibiting factor for migration.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>