Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henny Yulius
Abstrak :
PT. Pos Indonesia merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu lintas informasi, uang dan barang. Salah satu produk yang ditawarkan oleh PT.Pos Indonesia adalah jasa layanan pengiriman paket Penelitian yang dilakukan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan paket pos di PT. Pos Indonesia, dengan menggunakan metode gabungan Servqual, Kano Model dan QFD. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ada 28 atribut pelayanan paket pos yang merupakan kebutuhan dan keinginan pengguna jasa paket pos. Selain itu juga dapat diklasifikasi kategori atribut-atribut tersebut, 2 atribut kategori A (attractive), 15 atribut kategori O (one-dimensional), serta 11 atribut kategori M (Must-be). Dengan melihat matrik house of quality, maka hal-hal yang perlu dilakukan oleh pihak manajemen pos indonesia adalah penyempurnaan SOP penerimaan paket, peningkatan kinerja waktu dan standarisasi waktu tempuh kiriman, pengembangan jaringan angkutan, penyempurnaan SOP pengiriman paket dan mekanisasi dan otomatisasi berbagai layanan manual.
PT. Pos Indonesia is a government public company which is involved in business of information, money, and package delivery service. This research attempts to improve service quality.This research uses combined method, it is consists of servqual, kano model, and quality function deployment (QFD). Research can identify 28 attributes. These attributes are customer requirements. These attributes also can be classified in to the three categories,i.e: attractive, one-dimensional, and must-be. 2 attributes is attractive, 11 attributes are must-be, and 15 attributes are one-dimensional. Analysing matrix house of quality, thus many things that need to be carried out by the indonesian post office management are finishing of SOP packages acceptance, improvement of time-series, standardization of time limit delivery, developing of transportation networking, including finishing of SOP package?s delivery, and mechanism and automation of various manual services.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26215
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Chandra
Abstrak :
ABSTRAK
Perusahaan-perusahaan kini tidak dihadapkan pada persaingan dalam negeri saja melainkan dengan seluruh negara di dunia ini. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan kinerjanya. Dengan mengukur kinerja, perusahaan dapat mengetahui dimana posisinya di dunia persaingan saat ini

Metode pengukuran kinerja tradisional yang hanya menilai kinerja perusahaan dari aspek finansial saja sudah tidak lagi memadai karena aspek ini hanya bercerita tentang masa lalu dan hanya dapat digunakan untuk tujuan jangka pendek saja. Untuk itulah maka Robert S. Kaplan (1996) dalam bukunya menawarkan sebuah metode yang dinamakan Balanced Scorecard, yang mengukur kinerja perusahaan berdasarkan 4 perspektif yaitu: 1) Perspektif Finansial, 2) Perspektif Pelanggan, 3) Perspektif Proses Bisnis Internal, dan 4) Perspelctif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Dalam penelitian ini, penulis merancang sebuah metode yang dapat membantu perusahaan dalam memilih indikator yang diperlukan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam 4 perspektif Balanced Scorecard, sehingga indikator yang dipilih sungguh-sungguh, dengan efektif dan efisien, dapat mengarahkan perusahaan menuju ke pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan.

Studi kasus yang dilakukan bertujuan untuk menerapkan rancangan metode pemilihan indikator untuk merancang Balanced Scorecaral yang diperlukan dalarn sistem pengendalian manajemen untuk menilai kinerja anak-anak perusahaan PERTAMINA
2001
S49959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armand Omar Moeis
Abstrak :
Sistem adalah kumpulan entitas yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi dapat clikatakan sebagai sebuah sistem, dimana orang-orang berkumpul untuk tujuan tertentu. Pencapaian tujuan tersebut membutuhkan proses perencanaan dan pelaksanaan. Dibutuhkan pengendalian agar bagian-bagian yang berada dalam sebuah organisasi agar tujuan tersebut tercapai. Dalam proses perencanaan dan pelaksanaan, pengendalian tetap dibutuhkan, hal tersebut dilakukan untuk menjamin agar rencana yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sedangkan dalam proses pelaksanaan, pengendalian dibutuhkan untuk menjamin bahwa apa yang dilakukan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan bila terjadi perubahan Iingkungan yang menyebabkan rencana yang ada tidak sesuai, organisasi dapat segera dilakukan penyesuaian agar tujuan organisasi tetap tercapai. Sistem Pengendalian Manajemen adalah bentuk terstruktur dari proses pengendalian yang dilakukan oleh manajemen terhadap organisasi. Sistem ini terdiri dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Umumnya sistem ini didasarkan pada close-Ioop system, dimana hasil evaluasi yang ada menjadi dasar dari proses perencanaan untuk waktu berikutnya. Walaupun Sistem Pengendalian Manajemen selama ini lebih diperhatikan oleh akademisi bidang ilmu Ekonomi/Manajemen/Bisnis, tetapi bukan berarti topik ini tidak berkaitan dengan bidang ilmu Teknik, khususnya Teknik Industri. Teknik Industri berkaitan dengan analisis dan disain sebuah sistem produktif. Sistem produktif adalah sistem yang menghasilkan jasa atau barang. Manajemen, harus diakui, adalah topik yang bersifat multi disiplin. Dalam sebuah sistem produktif, masalah tidak hanya terjadi pada mesin, material, informasi, atau modal saja, tetapi juga pada manusia. Untuk itulah, seorang Sarjana Teknik Industri, membutuhkan pengetahuan yang cukup memadai mengenai manajemen. Dan agar hal-hal yang bersifat manajerial dapat dikendalikan, maka dibutuhkan Sistem Pengendalian Manajemen. Hal tersebut dilakukan agar sistem produktif yang didisain olehnya dapat berjalan dengan baik. Sistem Pengendalian Manajemen yang baik dapat membantu perusahaan untuk melakukan proses peningkatan yang berkelanjutan (commuous improvement). Bagi sebuah korporat yang memiliki anak-anak perusahaan, kinerja anak-anak perusahaan tersebut sangat berpengaruh pada kinerja korporat secara keseluruhan. Sistem Pengendalian Manajemen dapat digunakan untuk mengendalikan proses peningkatan kinerja.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Adhi Wibowo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Issetyadi
Abstrak :
ABSTRAK
Unit Operation Control PT. Merpati Nusantara Airlines merupakan salah satu contoh bentuk team work yang terdiri dari individu-individu yang berlatarbelakang dan pandangan hidup berbeda-beda. Keanekaragaman Iatar belakang tersebut menuntut adanya sarana untuk menciptakan suatu kondisi yang individu-individu di dalamnya memiliki persepsi yang sama, terutama dalam menghadapi permasalahan yang harus diselesaikan bersama-sama. Maka pembuatan prosedur baku pengambilan keputusan merupakan sarana mutlak yang dibutuhkan oleh mereka untuk dapat menciptakan kondisi tersebut.

Prosedur baku pengambilan keputusan dapat dilakukan dalam dua fools, yaitu flow chart dan program aplikasi. Dua tools ini dibuat berdasarkan data-data kasus yang pernah dihadapi oleh Unit Operation Control Serta operation manual book. Dalarn pembuatan desain program prosedur, salah satu faktor yang paling penting adalah pentapan kondisi ideal untuk lebih memfokuskan topik penelitian dan lebih mempermudah kerja.

Untuk dapat mengukur nilai tambah dua tools prosedur baku pengambilan keputusan tersebut maka perlu dilakukan analisa baik dari segi kualitatif dan segi kualitatif. Dasar pertimbangan nilai tambah tersebut adalah pengaruh tools yang diperoleh user jika dibandingkan dengan sistem pengambilan keputusan manual sebelumnya.
2001
S49921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bagus Pambudi
Abstrak :
Sistem aliran persediaan bahan baku adalah suatu sistem yang kompleks. Dapat dikatakan bahwa tldak ada sistem persediaan yang serupa antara satu perusahaan dengan yang lainnya karena setiap sistem memiliki karakteristik masing-masing yang membedakan satu dengan yang lainnya. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki sistem persediaan dengan karakteristik khusus jenis botol yang bersifal retumable, tetapi sampai saat ini belum ada peneliiian yang berkaitan dengan karakteristik retumabfe dari suatu material yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar proses pengambilan keputusan_ Hal ini menyebabkan kajian ilmiah dalam pengembangan model dan formulasi persediaan diperlukan untuk mendapatkan pemahaman atas sistem persediaan dengan karakteristik retumable. Pemanfaatan model matematis untuk mendapatkan pemahaman mengenai pola keadaan persediaan botol kosong returnable pada lnlinya dijalankan dengan melalui clua tahapan. Tahapan pertama yang dilalui adalah identihkasi variabel dan parameter yang mempengaruhi keadaan persedlaan botol kosong di dalam setiap titik rantai aliran persecliaan, karena penentuan variabel dan parameter yang kurang tepat hanya akan mengaburkan model dari keadaan nil. Tahapan kedua adalah penentuan hubungan matematis antar faktor-faktor yang telah dipilih sebelumnya. Setelah hubungan-hubungan ini dipahami, pamilihan keputusan untuk menjaga ekuilibrium sistem akan menjadi jauh Iebih mudah, sehingga optimallsasi peredaran botol kosong dapat dlpenuhl. Proses perancangan formula model matematis menghasilkan suatu model yang diharapkan dapat meramalkan keadaan nil keadaan persediaan botol kosong dan menjelaskan kaitan karakteristik retumable dengan keadaan persediaan botol.
Material flow in supply system is a complex system. Differences in suppiy system characteristics between one company and another wifi always be found anywhere, PT. Coca-Cola Amatil indonesia has a unique characteristic in most of its packaging materiat. Unlike conventionai materfai, returnable characteristic found in giass Dottie as packaging materiat have a high durabitity and can be used severat times before it iost its economic vaiue_ Untortunatety, there are aimost hard to tind scientitic study reta ted to the returnabie characteristic that can be used as toots for decision-making. Mathematical modeling method used to understand suppty system of returnabte hottie, consisted of two main phases. The tirst phase is identification and understanding of variabies and parameters invotved aiong materiai Suppiy tines in the system. The second phase is dehningg every chosen factors and reiationships are defined in mathematicai terms. Conducted mathematical modeling process develop a symbolic model that quite representative to the real system condition. This modet expected to be used to understand the relationship between the returnable bottle characteristic and the inventory level in the existed supply system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Affiyanti Sandyarani
Abstrak :
Human Facrors Engineering (Ergonomis) merupakan salah satu teknik dalam pendekatan Task-Based Improvemen! Techniques. Langkah awal penerapan teknik faktnr manusia ini membutuhkan suatu evaluasi kondisi lcezja. Selama ini insmnsi yang dapat malakukan evaiuasi kondisi kezja, memililci laboratorium yang berbentuk diam sehingga proses evaluasi dan analisisnya membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih rumit. Untuk memudahkn iIldlBtI'i melakukan evaluasi dibutuhkan sebuah Laboratorium yang mampu untuk didatangkau ke suatu indusui (Lahoratorium Bergerak). Basis yang paling sesuai dengan Laboratorimn ini adalah mobil yang dapar mencakupi kebutuhan operasinya. Perencanaan dan sualu Laboratorium Bergerak inilah yang menjadi fokus penuHsanmgasakhirinLdimanaperencauaantasdJutmenmlmppmencanaan inslrurnentasi dan tata Ietak. Perencanaan lnstrumentasi adalah penenman alat yang dxbutuhkan dalam pengoperasian Laboratorium Bergcrak Penenman ini dilakukan dengan cara menyeleksi kriteria evaluasi dasar yang umum dilaksanakan. Kdteria evaluasi dasar umum didapatkan melalui masukan dari laboratorimn evaluasi, badan audit, instansi pemerintah dau akademisi. Berangkat dari kritcria tersebut ditentukan alat uji dengan batasan yang telah ditentukan. Kcmudian dit?1l?l1k8.Il berapa opemtor yang diperlukan untuk melalcul-can kcgiatan evaluasi. Perencanaan tata letak merupakan kelanjutan dari perencanaan insI1°urnentasi. Setelah didapatkan kegiatan dasamya maka perencanaan tata lefak mengrkuli alur dari proses peranczmgan taxa letak dengan penyesuaian terhadazp kebutuhan laboratorium ini. Setelah didapatkan tata letaknya dikembangkan altematif perancangan untuk melihat mana yang lebih baik untuk dipilih sebagai rencana tata Ietak Laboratorium Bergerak. Dihasilkan tiga buah altematif tata letak, dengan basis truk Isuzu tipe NKR, truk Isuzu tipe NHR, dan Mazda E2000. Terhadap ketiga alternatif tersebut lalu diadakan evaluasi berdasarkan tara letak dan faktor manusia Evaluasi dilakukan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilih sesuai dengan kebuluhannya secara subjektii tergantung pada tujuan yang diinginkan dari orang yang berkepentingan untuk mcmilih. Pertimbangan yang didasarkan pada kebutuhan ruang kezja yang ergonomis, menyebabkan dipilihnya perencanaan tara letak dengan basis truk NKR sebagai altematif terbaik di antara ketiga alternative.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Prabandari
Abstrak :
Program pendidikan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang baru saja berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 menyadari pentingnya suatu sistem pendidikan yang aplikatif sesuai dengan kebuluhan pasar dan tujuan mata kuliah tersebut. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kurikulum 2000 dan penyediaan fasilitas-fasilitas laboratorium, salah satunya adalah laboratorium Analisa Perancangan Kerja. Rencana jangka pendek yang akan dilaksanakan Laboratorium Analisa Perancangan Kerja ini adalah menjadi leaching iaborarory yang efektif untuk menunjang mata kuliah Analisis Perancangan Kerja 1 dan 2, dengan bidang-bidang yang, akan ditekuni adalah Meihods engineering Ergoriomics (antropometry), Occupational Safety (and Heairly engineering. Sedangkan praktikum-praktikum yang akan dikelola adalah Perancangan Stasiun kerja (operarirm process charf), Pengukuran Performa kelja (human performance), Perancangan metode kerja (motion and time study), Perancangan produk ergonomics (erganomics prodiici design), Analisis lingkungan kerja (work pierce analysis). Pengumpulan dan pencarian data serta studi banding, tentang fasilitas laboratorium dan peralalan yang akan digunakan dilaksanakan melalui kunjungan Iangsung, (dalam kota), browsing situs-situs Universitas-universitas yang memiliki jurusan Teknik lndusui (10 universitas terbaik di Amerika), korespondensi serta wawancara dengan pihak-pihak terkait. Setelah data-data terkumpul maka ditentukan prioritas pembelian alat menggunakan AHIP (Analitik Hirarki Proses) agar diperoleh peralatan yang sesuai rujuan pembelajaran dan fungsinya dengan memperhatikan kondisi-kondisi dipihak manajemen TI FTUI. Langkah terakhir yang dilakukan adalah penyusunan tata letak laboratorium APK dengan memperhalikan aspek~aspek kelancaran material, proses, manusia, barang dan etisiensi ruang Serta kondisi ruangan sesuai dengan standar kegiatan sehingga dapat menjadi pusat pembelajaran dan pendalaman materi-materi yang diterirna mahasiswa baik di kelas maupun di buku agar tujuan pembelajaran mata kuliah yang, bersangkutan dapat tercapai secara maksimal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Febriana Luthan
Abstrak :
Kepuasan Pelanggan merupakan salah satu persyaratan baru, sekaligus menjadi tujuan penerapan ISO 9001:2000. Persyaratan yang tercantum pada klausul 8.2.1 mewajibkan perusahaan unluk memonitor tingkat kepuasan dan ketldakpuasan pelanggan menggunakan metode tertentu sebagai penilaian terhadap kmerja sistem manajemen kualitas yang diterapkan oleh PT. XYZ. PT. XYZ melihat bahwa standar ISO 9000 revisi terbaru Iebih relevan dengan kecenderungan dunia induslri sekarang yang Iebih berorientasi kepada pelanggan. Saat ini PT. XYZ sedang berada pada lahap transisi dari ISO 900271994 menuju ISO 9001I2000. Keputusan-slrategis untuk mengadopsi ISO 9001:2000 akan memberi dampak positlf terhadap posisi perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dalam pasar global dan yang terlebih penting berguna sebagai sarana gpendorélngf unluk mencapai sasaran perusahaan yaitu kepuasan pelanggan. Metode pengujian tingkat kepuasan pelanggan- diawali dengan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dari pelanggan. Untuk memberikan hash yang objeklif, data kualitatif berupa atribut-atribut kebutuhan yang dianggap penting digali dari.pelanggan'melalui wawancara. Sedangkan data kuanlitatif yang berupa tingkat ekspektasi dan persepai pelanggan terhadap kinerja PT. XYZ diperoleh melalui kuesioner. Tingkat Kepuasan pelanggan ditunjukkan oleh kasenjangan antara tingkat persepsi dengan tingkat ekspektasi pelanggan untuk tiap atribut kebutuhan. Dalam hal ini, PT. XYZ belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan terbukti dari skor kepuasan pelanggansetiap atribut yang memiliki nilai negatif. Atribut yang dinilai paling memuaskan bagi pelanggan adalah keramaharz personil customer service (skor = -0.308), sedangkan atribut yang paling tidak memuaskan adalah ketepatan waklu pengiriman (skor = -2. 154). PT. XYZ belum memfokuskan kinerjanya pda alrlbut-alribut yang dianggap panting oleh pelanggan. Penggunaan Dual importance Grid dapat memberi gambaran secara visual mengenai atribut-atribut kebuluhan yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan. Analisa lebih lanjut menggunakan model Kano dapat me-nentukan prioritas atribut-atribut kebutuhan yang perlu difukuskan unluk menghindari ketidakpuasan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan- Atribut paling kritis dan menempati prioritas perlama untuk ditingkatkan aclalah yang memiliki karakteriatik lhreshold dan skor tlngkat persepsi paling rendah, yailu lzetepatan waktu pengiriman.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Sunarlim
Abstrak :
Mesin adalah saiah satu fasilitas yang sangat menunjang keberhasilan jalannya produksi. Kualitas mesin akan menentukan pula kuaritas produk yang dihasilkan. Pemeliharaan adalah cara untuk mencapai kondisi mesin tetap dalam keadaan optimal. PT Schering Indonesia selaku industri farmasi temyata masih menerapkan sistem Breakdown Maintenance (BM) dalam manajemen pemeliharaannya. Untuk memperbaiki kinerjanya, maka dipenukan adanya perubahan sistem manajemen pemeliharaan dari sistem BM menjadi sistem Preventive Maintenance (PM) dengan dibentuknya suatu program pemeliharaan yang teratur. Untuk menunjang pelaksanaan PM ini. maka dipenukan juga dukungan dari operator berupa pelaksanaan Autonomous Maintenance dan adanya penyesuaian program pemeliharaan dengan jadwal produksi agar tidak terjadi bentrok. Keseluruhan kegiatan ini berarti meliputi satu sistem pemeliharaan terkini, yartu Total Productive Maintenance (TPM).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>