Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endah Retno Sulistyowati
"Perkembangan media yang digunakan oleh kapital mengarah ke industrialisasi media. Media tidak hanya informatif tapi juga 'mengarahkan' melalui tindakan mencela dan memuji. sebagai majalah wanita, Cosmopolitan masih berputar disekitar etika, tips-tips seksual dan kecantikan. Melalui representasinya terhadap laki-laki yang dianggap ideal, Cosmopolitan memunculkan the other, sebagai kelas yang marjinal dan imperfection. Namun sebagai sebuah bangsa yang memiliki akar kebudayaannya sendiri, bagaimanakah pembaca majalah tersebut 'membaca'nya?
Melihat gejala di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1) memahami pemaknaan khalayak perempuan bekerja terhadap konsep maskulinitas; 2) memperoteh alasan mengapa tidak ada perubahan ekspektasi, terhadap laki-laki pada perempuan bekerja; 3) mengetahui praktek sosio-kultural media dan khalayak pembacanya.
Metode yang digunakan adatah analisis wacana paradigma kritis dan reception studies. Analisa wacana dalam paradigma kritis berfokus pada konstelasi kekuasaan yang terjadi pada produksi dan reproduksi makna, dan individu tidak dianggap sebagai subyek yang netral dan mandiri dalam menafsirkan segala sesuatu menurut pikirannya karena pengetahuan yang dimilikinya adalah suatu konstruksi social. Sementara studi resepsi adatah studi yang berfokus pada bagaimana individu-individu memaknai pesan-pesan yang disampaikan media (berita, produk-produk artistik dsb)
Dari anlisis yang dilakukan terhadap teks linguistik dan gambar yang menjadi obyek dari penelitian, garis besar yang dapat ditarik adalah pertama, maskulinitas selain sebuah ide, is juga sebuah representasi phallus yang diwakili antara lain oleh tubuh dan fashion. Bahwa tubuh bisa digunakan untuk mengatasi performance anxiety terhadap kemampuan seksualnya dan bagaimana fashion bisa digunakan sebagai representasi maskulin karena simbol-simbol yang ada dibalik fashion tersebut. Meskipun untuk menjadi menjadi maskulin laki-laki harus memenuhi ekspektasi lain dari sekedar representasi.
Representasi hanya salah satu bagian kecil dari common-sense knowledge yang menuntut untuk dipenuhi. Kedua, Iaki-laki masih harus tetap memenuhi standar kompetensi sebagai kepala keluarga, bekerja, memiliki performance seksual yang tinggi. Kompetensi laki-laki adatah syarat untuk masuk dalam paternal law, dalam hukum paternal yang melibatkan institusi dan struktur. Ketiga, ketidakmampuan lelaki memenuhi standar menjadikannya sebagai the other dan marjinal oleh karenanya. Celah inilah yang dilihat oleh media untuk memasuki wilayah privat tersebut melalui komoditas yang diproduksinya. Dari keempat, melalui komoditas inilah industri tidak lain adalah alat dari paternal law itu sendiri. Karena komoditas tidak sekedar barang yang diperjualbelikan melainkan membawa simbol yang di dalamnya yang memberikan Iegitimasi pada struktur dan institusi yang dominan. Melalui habitus, yaitu definisi dan kategorisasi, konsumen tidak memiliki alternatif untuk menciptakan definisinya sendiri. Untuk menggerakkan industri penciptaan simbol dilakukan secara terus menerus. Identitas menjadi produk instant yang dapat dipertukarkan. Sebagaimana pola maskulinitas yang sirkular, simbol-simbol ini juga mengikuti periodenya sendiri. Bagaimana maskulinitas didefinisikan pada suatu periode dari perspektif fashion, tubuh, gaya hidup dan pendidikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sejumlah persamaan term maskulinitas yang ditandai dengan dominant/preffered reading tentang peran laki-laki dalam keluarga yakni sebagai pencari nafkah. Sementara untuk seksualitas, terjadi negoisasi karena bagi responden terdapat sejumlah norma yang membatasi mereka. Oppositional reading terdapat pada teks mengenai tubuh dan identitas maskulin yang ditawarkan industri. Mereka tidak sepaham dengan media kalau maskulinitas identik dengan superioritas seksual, tubuh berotot dan simbol-simbol identitas maskulin. Menurut responden, kemampuan membangun dan memelihara keiuarga-Iah yang menjadikan laki-laki dianggap maskulin."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Wulandari Sitoresmi
"Pada masa krisis persaingan majalah wanita bukan semakin melemah melainkan semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan bermunculan majalah-majalah wanita baru, baik majalah wanita terbitan dalam negeri maupun yang berlisensi asing, sehingga untuk memenangkan persaingan yang ada perlu adanya suatu strategi pemasaran yang kuat.
Untuk mengantisipasi persaingan yang ada suatu perusahaan perlu mengetahui apa dan siapa pesaing-pesaing yang dihadapi. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang kiranya perlu dilakukan untuk menghadapi persaingan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka strategi pemasaran yang tepat menjadi sangat penting. Pasar sasaran dan bauran pemasaran yang terdiri dari 4 kelompok (produk, tempat, promosi, dan harga) menjadi aspek yang sangat penting dalam menentukan strategi pemasaran. Dengan mengetahui pasar sasaran dan bauran pemasaran yang jelas, akan memungkinkan majalah Femina untuk menentukan strategi dalam menghadapi persaingan. Apabila pasar sasaran dan bauran pemasaran jelas maka segmentasi, targeting, dan positioning majalah Femina akan sesuai dengan yang diharapkan.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dimana data diperoleh melalui survey dengan membandingkan kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan. Data kuantitatif kemudian disusun untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan strategi pemasaran majalah Femina untuk menghadapi persaingan.
Sebagai salah satu majalah wanita terbesar di Indonesia, majalah Femina selalu berusaha untuk melakukan pengembangan produk, serta pengembangan dalam bidang pemasaran terutama promosinya. Hal tersebut dilakukan mengingat persaingan yang ada semakin ketat, terutama dengan majalah berlisensi asing.
Dari hasil penelitian didapat bahwa kekuatan majalah Femina terletak pada rubrik dan citra. Sedangkan dari hasil analisa dengan menggunakan BCG matriks didapatkan bahwa majalah Femina berada pada posisi Cash Cows, sehingga strategi yang cocok bagi majalah Femina adalah bertahan atau mempertahankan pangsa pasar majalah tersebut dan menumbuhkan atau mendapatkan kembali loyalitas pembacanya sehingga dapat terus memberikan arus kas yang positif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paula Budiono
"Cita Cinta has existed as young women magazine for approximately 9 years,
due to its concept differentiation compared to other traditional women magazine.
The purpose of the study is to check whether the ideal marketing mix of Cita
Cinta’s publisher meets the readers’ expectation and to pursue integrated
marketing communication alternative for Cita Cinta. Conclusion of the study and
recommendations on the integrated marketing communication strategies are
provided to enlarge its market and readership base and to develop strategy to maintain Cinta Cinta’s existence in the long run."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hertiatusti Winiaswasti
"Latar Belakang Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa raja yang mempengaruhi brand image sebuah majalah wanita, berikut pola hubungan antar faktor tersebut. Penelitian bersifat kuantitatif - eksplanatif, terdiri dari 13 halaman, 1 lampiran, 5 tabel, 3 gambar dan bibliografi.
Model dasar penelitian merupakan hubungan kausal antara variabel independen. yaitu media exposure, perubahan nilai gender, interaksi peer group, field of experience dan variabel dependen yaitu brand image majalah femina-PESONA.
Studi ini merupakan penelitian yang menerapkan metode survey menggunakan seratus responden, yang diperoleh melalui simple random sampling dan data pelanggan, pembaca pengirim data angket majalah, dan peserta event promosi yang berusia 35 - 45 tahun, yang berdomisili di Jakarta.
Uji validitas ditempuh melalui confirmatory factor analysis untuk mengetahui apakah indikator-indikator benar-benar mengukur konsep yang diukur. Dari uji reliabilitas, peneliti memutuskan untuk mengeluarkan variabel field of experience pada tahap penelitian selanjutnya, karena dinilai tidak reliabel. Perth analysis dilakukan untuk melihat pola hubungan ketergantungan antara variabel-variabel independen dan variabel dependen dalam model analisa. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan model akhir penelitian antara variabel independen (media exposure, interaksi peer group, perubahan nilai gender, dan interaksi peer group), dan variabel dependen (brand image majalah). Hasil pengujian fit coefficient menunjukkan bahwa model yang disesuaikan lebih baik dari model dasar. Model yang telah disesuaikan, menggambarkan terjadinya perubahan posisi variabel independen & dependen. Berdasarkan pada besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel pada saat pengujian, peneliti kemudian menempatkan media exposure, pendapat mengenai perubahan nilai gender dan interaksi peer group sebagai variabel independen. Karena semua hubungan mengarah brand image majalah femina-PESONA, peneliti kemudian menempatkan variabel tersebut sebagai variabel dependen. Pola hubungan yang terjadi adalah, media exposure, mempengaruhi brand image majalah femina-PESONA, baik secara langsung, maupun melalui 2 faktor penghubung, yaitu pendapat tentang perubahan nilai gender dan interaksi peer group.
Implikasi teoritis penelitian ini terhadap teori brand image adalah, opini seseorang tentang brand image suatu produk, dapat dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh terpaan media yang diterimanya. Secara tidak langsung, terpaan media mempengaruhi brand image melalui 2 faktor penghubung, yaitu pendapat wanita mengenai perubahan nilai gender, dan intensitas interaksi peer group mereka.
Sedangkan, implikasi praktis penelitian ini adalah perlunya pemasar melakukan pendekatan terhadap peer group pembaca melalui kegiatan-kegiatan sponsorship, guna membangun brand image majalah yang baik. Pemasar juga perlu meneliti lebih lanjut, sejauh mana pendapat pembaca mengenai perubahan nilai-nilai gender, dapat mempengaruhi opini mereka mengenai brand image majalah femina-PESONA. Kelemahan penelitian ini adalah jumlah responder yang kurang mencukupi, apabila hasil penelitian ini akan digeneralisasikan ke populasi. Namun demikian, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan di waktu mendatang.

Research Background : This research aimed to study factors which are influencing a women's magazine's brand image. This research is explanations - quantitative, consists of 13 pages, 1 attachment, 5 tables, 3 diagrams, and bibliography.
Researcher analyzes causal relationships assumed happen between independent variables, which are media exposure, the changes of gender's values, peer group interaction, field of experience, and dependent variable, which is brand image of femina-PESONA magazine.
The method used in this study is survey, with 100 respondents selected through simple random sampling from femina-PESONA magazine's readers data, such as subscriber, polling participants, and promotion event participants. The respondents is women aged between 35 to 45 years old, live in Jakarta. Validity test has done through confirmatory factor analysis, to estimate the indicators correctly measure the concepts. Researcher has concluded that variable X4, field of experience, must be excluded in further research, because it has indicated unreliability. Researcher uses path analysis method to generalize the causal pattern between variables. Output indicates, there are differences of variable positions between the basic model and adjusted model. Based on this fact, researcher excluded field of experience variable, and place media exposure, changes of gender values, and peer group interaction, as independent variables. Furthermore, because all causal relationship leads to magazine's brand image, researcher places this variable as dependent variable. Then, researcher generalized the adjusted causal relationships pattern. It indicates that media exposure, effects magazine's brand image in 3 ways. First, media exposure directly effect magazine's brand image. Second, media exposure effect magazine's brand image through respondent's opinion on changes of gender values. Third, media exposure effected magazine's brand image through respondent's peer group interactions. Adjusted fit coefficient's value indicates that the adjusted model of causal relationships between variables is more acceptable than the basic model.
Theoretical implication of this research's finding contributes to brand image theory that women's opinion about brand image could be affected by her media exposure intensity, opinion about gender values and peer group interactions. Opinion on gender values and peer group interactions are supporting factors, which complement media exposure as major factor affected magazine's brand image.
Practical implications of this research's finding is the marketer needs to broader it's market view about reader's peer group, and examine how important reader's opinion about changes of gender values could affect their perception of magazine's brand image. The weakness of this research is the amount of sample hasn't appropriates for conduct the research's finding into population. Therefore, this research could be a reference for any further study."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Sylvia
"Saat ini terdapat lima buah majalah wanita waralaba yang bersaing untuk memperebutkan pasar pembaca dan pengiklan, selain majalah wanita lokal yang juga membidik pasar yang sama. Hadirnya pemain baru dalam pasar majalah wanita waralaba tentunya berpengaruh berubahnya struktur pasar majalah wanita waralaba ini. Selain itu tingginya tingkat persaingan ini membuat penerbit tidak bisa hanya mengandalkan pada keunggulan produk majalah mereka, tetapi juga harus menerapkan konsep pemasaran lainnya, yaitu dengan menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan pasar, serta bagaimana produk tersebut bisa menarik perhatian pasar dan bisa mendapat tempat dihati konsumen. Maka untuk sampai pada tahap tersebut amat panting mengkaji bagaimana strategi yang diterapkan dalam memasarkan produk media khususnya strategi komunikasi pemasarannya.
Kajian dalarri penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Unit analisis dalam penelitian ini adalah majalah wanita Cosmopolitan Indonesia dan Her World Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis komparatif& dengan melihat persamaan dan perbedaan yang dilakukan oleh Cosmopolitan dan Her World dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran melalui bauran promosinya dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan dalam upaya memperoleh performance yang baik dengan memperhatikan indikator-indikator yang ada pada konsep Structure-Conduct-Performace.
Dengan melihat keadaan persaingan majalah wanita yang ada di Indonesia saat ini dan pertumbuhan yang demikian pesat, penelitian ini akan difokuskan untuk mendapatkan gambaran struktur pasar majalah wanita lifestyle dengan sistem waralaba ini dan usaha-usaha komunikasi pemasaran apa saja yang dilakukan oleh masing-masing majalah melalui bauran promosinya (promotional mix) untuk mengantisipasi keadaan pasar ini dan adakah dampaknya terhadap performance masing-masing majalah.
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk memberikan penilaian terhadap performance masing-masing majalah setelah mereka melaksanakan strategi komunikasi pemasaran melalui bauran promosinya. Untuk melakukan proses evaluasi tersebut, penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan, yang pertama penelitian ini berangkat dari konsep Structure - Conduct - Performance.Tahapan yang kedua adalah mengkaji strategi komunikasi pemasaran apa yang dilakukan oleh Cosmopolitan dan Her World melalui bauran promosinya, agar masing-masing majalah mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pembacanya, dan sejauh mana pemenuhan itu dilakukan dengan cara yang lebih efisien dan efektif dibandingkan pesaing.
Kelima jenis bauran promosi sama-sama digunakan oleh Cosmopolitan dan Her World, namun kompleksitas, variasi jumlah, kualitas dan intensitas penggunaan serta kemampuan membaca dan memanfaatkan peluang, pengalaman dalam menentukan, memilih dan memadukan bauran promosi yang ada membawa dampak Cosmopolitan lebih efisien daripada Her World. Efisiensi yang dilakukan Cosmopolitan antara lain dengan memaksimalkan kekayaan SDM dan modal yang dimiliki oleh PT. Mugi Rekso Abadi sebagai holding company-nya dengan melibatkan media-media yang bernaung di bawah MRA Media dalam melaksanakan bauran promosinya, seperti dalam mencari klien pengiklan, promosi penjualan. Her World tidak mempunyai jaringan konglemerasi seperti apa yang dimiliki oleh Cosmopolitan.
Selain itu Cosmopolitan rnemanfaatkan celah keingintahuan wanita lnonesia yang mengalami pergeseran cultural; dan mampu membaca latent needs yang muncul dari pergeseran cultural tersebut dan berusaha memenuhinya melalui keragaman bahasan artikel. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh Her World karena berpijak pada norma-norma ketimuran yang mendasarinya.
Pada akhir temuan dapat diperlihatkan bahwa ada hubungan timbal balik (reciprocal) antara model organisasi industri (struktur pasar, perilaku pasar dan performa) dengan strategi komunikasi pemasaran. Struktur pasar yang terbentuk memacu industri mencari, menemukan dan menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan efisien, sedangkan bauran promosi yang tepat, efisien dan bermalma akan meningkatkan jumlah pembeli, selalu berusaha mencari bentuk dan kemasan yang spesifk dan menarik, dan mencari inovasi lain yang berbeda dari produk majalah lain yang mempunyai sasaran pembaca yang hampir lama dengan selalu mengupayakan riset tentang apa yang diinginkan pasar dan meningkatkan mutu majalah sehingga lebih sesuai dengan tuntutan dan karakteristik pembaca."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia,
T13353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisna Anggraini Adiwibowo
"Makalah ini membahas perubahan visi dan format majalah Clara dari isu perempuan ke isu nasionalisme dalam konteks global. Perubahan tersebut diteliti dari sisi produksi, teks dan konsumsi. Wawancara mendalam digunakan untuk membahas motivasi redaksi, teknik close reading dilakukan dengan membandingkan Clara versi lama dengan versi baru, dan analisis respon pembaca dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 4 pembaca.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan visi dan format majalah Clara terjadi akibat persaingan dengan media lisensi asing dalam industri media cetak. Perubahan ini dilakukan dengan menggunakan wacana nasionalisme sebagai politik identitas dan usaha memperoleh keuntungan ekonomi serta menaikkan target pasar. Perubahan visi dan format sekaligus menunjukkan dominasi kekuatan global serta lemahnya posisi tawar budaya lokal dalam media cetak populer di Indonesia.

This paper discusses the change of vision and format of Clara magazine from stressing on women?s issues to focusing on nationalism in global context. These changes are examined from the production, text and consumption perspectives. Several methodologies were used in the research such as in-depth interviews to analyze the editorial motivation, close reading techniques to compare the old and the new format of Clara, and in-depth interviews of 4 readers to analyze their responses.
The research findings conclude that the change of vision and format of Clara have been triggered by its competition with licensed magazines. The changes have been conducted by using the discourse of nationalism as political identity, as well as economy resources and increasing market share. At the same time, the change of Clara's vision and format illustrate the dominance of global power, and the limitations of the bargaining position of local cultures in popular print media in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T30867
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library