Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shabrina Mumtazah
Abstrak :
Penyandang disabilitas di dunia mengalami kesulitan hingga enam kali lipat lebih tinggi dalam mengakses layanan kesehatan dibandingkan dengan orang tanpa disabilitas. Salah satu hambatannya adalah sikap petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap petugas kesehatan terhadap penyandang disabilitas dan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap tersebut. Penelitian menggunakan metode scoping review dengan memanfaatkan basis data PubMed, Scopus, EBSCOHost, dan SAGE dengan total artikel sebanyak 12 studi berupa 6 pendekatan kuantitatif dan 6 kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan sikap tenaga kesehatan terhadap penyandang disabilitas beragam dari berbagai dimensi sikap (kognitif, afektif, dan konatif). Sikap-sikap yang negatif antara lain 1) Kognitif: berupa bias implisit dan stereotip yang kerap terjadi terutama dalam pelayanan kesehatan maternal. 2) Afektif: berupa ketidaknyamanan, overprotective, dan kurangnya percaya dalam memberikan pelayanan yang adil. 3) Konatif: berupa pembuatan keputusan tanpa pertimbangan pasien, penolakan pengobatan, dan penggunaan bahasa ableist. Faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap negatif tenaga kesehatan yaitu pengetahuan dan frekuensi kontak yang rendah, kualitas hubungan yang buruk, tidak adanya relasi dengan penyandang disabilitas, praktik mandiri, lama bekerja lebih dari 20 tahun, usia tua, laki-laki, ras asia, tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah; orientasi politik konservatif, infrastruktur dan organisasi yang tidak sistematis, dan tidak adanya pengalaman. ......Persons with disabilities (PWDs) around the world face a six times higher difficulty in accessing healthcare services compared to those without disabilities. One of the obstacles is the attitude of healthcare workers. This research was aimed to identify the attitudes and factors related to attitudes of healthcare workers towards PWDs. The research used a scoping review method using PubMed, Scopus, EBSCOHost, and SAGE databases with a total of 12 studies, comprising 6 quantitative and 6 qualitative approaches. The findings of the research showed diverse attitudes of healthcare workers towards PWDs across various attitude dimensions inlcluding cognitive, affective, and conative. Negative attitudes include: 1) Cognitive: biases and stereotypes, which are particularly evident in maternal healthcare services; 2) Affective: discomfort, overprotectiveness, and a lack of trust in providing equitable care; and 3) Conative: decision-making which decides without patients' consideration, treatment refusal, and the use of ableist language. The factors related to the negative healthcare workers attitudes include insufficient knowledge and infrequent contact, bad relationship quality, lack of interaction, independent practice, working for more than 20 years, older age, male, Asian race, lower education and income levels, conservative political orientation, lack of systematic infrastructure and organization, and no personal experience.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Adea Benedicta
Abstrak :
Resume medis sebagai salah satu bentuk dokumentasi yang di produksi oleh rumah sakit bertanggung jawab secara klinis, moral, maupun hukum oleh tenaga kesehatan dalam memberikan seluruh informasi terkait pasien dari awal hingga akhir perawatan dan dinyatakan dapat pulang. Walaupun resume medis sebagai salah satu bentuk dokumentasi yang umum diproduksi oleh rumah sakit, resume medis masih dibangun secara tidak tepat dalam prosesnya. Hal ini dapat berdampak terhadap salah satu isu dunia kesehatan yaitu keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran risiko atas ketidaklengkapan resume medis terhadap keselamatan pasien. Lebih lanjut, penelitian ini dapat digunakan untuk membantu pihak rumah sakit merumuskan kebijakan pencegahan terhadap kejadian yang mengancam keselamatan pasien saat menerima perawatan di rumah sakit atau perawatan dalam transisi. Penelitian ini menggunakan metode scoping review. Hasil penelitian akan disajikan secara kualitatif naratif dengan memanfaatkan basis data PubMed, Cochrane, Proquest, CINAHL, Google Scholar, Library UI, dan Library FKM UI. Temuan penelitian menunjukkan bahwa risiko potensial yang ditemukan melalui bukti studi yang disertakan maupun hasil tinjauan lain adalah kesalahan pengobatan, penerimaan kembali, kegagalan atau keterlambatan perawatan, literasi pasien, dan keberlanjutan perawatan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan kesalahan pengobatan adalah kejadian keselamatan pasien yang paling berisiko terjadi atas ketidaklengkapan resume medis. Hal tersebut menunjukkan perlu dilakukan tindakan pencegahan melalui evaluasi serta pelaksanaan program berkelanjutan terhadap dokumentasi resume medis ......Discharge summary as a form of documentation produced by the hospital is responsible clinically, morally, and legally by health workers in providing all information related to patients from the beginning to the end of treatment until they recover and get permission from their doctors to back to home. Although a discharge summary is one of the most common forms of documentation produced by the hospital, in reality, it has been still incorrectly recorded in the process. This matter can impact on one of the world's health issues, specifically on patient safety. This study aims to gain descriptive of risks of incomplete discharge summaries for patient's safety. Furthermore, this study can be used to help the hospital formulate preventive policies for the occurrence that threaten patient safety while receiving care at the hospital or care in transition. This study used a scoping review method. The results of this study will be presented in a narrative qualitative by using PubMed, Cochrane, Proquest, CINAHL, Google Scholar, Library UI, and FKM UI Library databases. Study findings revealed that potential risks found through study evidence included and the results of other literature reviews were medication errors, admissions, failure or delayed treatment, patient literacy, and continuity of care. This study concludes that medication error is the patient's safety occurrence most at risk of incomplete medical resumes. It is necessary to take precautionary measures through the evaluation and implementation of the sustainable discharge summary documentation program
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joses Felix Sendow
Abstrak :
Ibu hamil merupakan kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19. Tren Angka Kematian Ibu akibat Covid-19 terus meningkat setiap tahun. Vaksin Covid-19 sebagai tindakan preventif yang terbukti aman untuk menghindari risiko penyakit Covid-19. Penerimaan vaksin Covid-19 pada ibu hamil masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujun untuk mengetahui apa saja determinan yang memengaruhi peneriman vaksin Covid-19 pada ibu hamil di berbagai negara. Metode digunakan yaitu panduan PRISMA Extension untuk scoping review (PRISMA-ScR) yaitu mengidentifikasi literatur secara komprehensif tentang topik penelitian dari berbagai sumber. Database online berasal dari PubMed, Google Scholar, Springelink, dan Science Direct. Literasi dibatasi pada artikel yang meneliti setelah vaksin Covid-19 direkomendasikan bagi ibu hamil. Data diekstraksi disintesis dengan pendekatan naratif dan hasilnya direpresentasikan secara grafis dengan gambar dan angka yang sesuai tabel. Pencarian artikel didapatkan 38 artikel yang terpilih. Terdapat 17 determinan penerimaan vaksin Covid-19 pada ibu hamil di berbagai negara antara lain: pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, informasi yang beredar mengenasi vaksin, keamanan dan efektivitas vaksin, efek samping vaksin, minggu kehamilan, ras, usia, telah mendapatkan vaksin sebelumnya, riwayat penyakit, risiko kehamilan, pendapatan, daerah tempat tinggal, rekomendasi tenaga kesehatan, kepercayaan terhadap pemerintah serta tenaga kesehatan dan dukungan pasangan atau keluarga atau teman. Beberapa keterbatasan penelitian pada artikel yang dipilih yaitu pemilihan besar sampel, bias seleksi, pengambilan data secara online, instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang dikelola sendiri yang rentan terhadap bias respon, survei menggunakan survei anonim. Faktor yang mendasari penerimaan vaksin Covid-19 pada ibu hamil sangat kompleks dan spesifik konteks, bervariasi sepanjang waktu, variabel sosio-demografis sangat berperan didalamnya. Pemerintah bisa menggunakan strategi yang disesuaikan dengan budaya dan sosio-psikologis untuk meningkatkan penerimaan cakupan vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil. ......Pregnant women are a vulnerable group to Covid-19 infection. The trend of maternal mortality due to Covid-19 continues to increase every year. The Covid-19 vaccine is a preventive measure that has been proven safe to avoid the risk of Covid-19 disease. Acceptance of the Covid-19 vaccine in pregnant women is still relatively low. This study aims to find out what are the determinants that affect the acceptance of the Covid-19 vaccine in pregnant women in various countries. The method used is the PRISMA Extension guide for scoping review (PRISMA-ScR), which is to comprehensively identify literature on research topics from various sources. Online databases came from PubMed, Google Scholar, Springelink, and Science Direct. Literacy was limited to articles that examined after the Covid-19 vaccine was recommended for pregnant women. Extracted data were synthesized with a narrative approach and the results were represented graphically with figures and numbers corresponding to the table. The article search obtained 38 selected articles. There are 17 determinants of Covid-19 vaccine acceptance in pregnant women in various countries including: knowledge, education, occupation, information circulating about vaccines, vaccine safety and effectiveness, vaccine side effects, weeks of pregnancy, race, age, having received a previous vaccine, disease history, pregnancy risk, income, area of residence, health worker recommendations, trust in government and health workers and support from spouses or family or friends. Some research limitations in the selected articles are the selection of sample size, selection bias, online data collection, research instruments using self-administered questionnaires that are prone to response bias, surveys using anonymous surveys. The factors underlying the acceptance of the Covid-19 vaccine in pregnant women are complex and context-specific, varying over time, socio-demographic variables play a role. The government can use culturally and socio-psychologically tailored strategies to increase acceptance of Covid-19 vaccination coverage in pregnant wome
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadia Shafa Angelika Hareni
Abstrak :
Remaja dan kaum muda di negara berkembang, khususnya di Asia dan Afrika, masih menghadapi hambatan dalam mengakses pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi remaja dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi dengan menggunakan scoping review. Pencarian literatur studi dilakukan dengan menggunakan Pubmed, EBSCOhost, Embase dan Scopus dan jumlah studi yang ditemukan sebanyak 22 studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi di wilayah Asia dan Afrika masih menunjukkan persentase yang cukup rendah. Berbagai faktor memengaruhi remaja dalam memanfaatkan layanan kesehatan reproduksi diantaranya faktor demografi dan budaya yang terdiri dari usia, jenis kelamin dan norma gender, status perkawinan, status hidup remaja, dan etnis; faktor sosioekonomi yang meliputi tingkat pendidikan remaja, orang tua dan pasangan serta pendapatan; faktor individu yang terdiri dari pengetahuan, sikap, persepsi, komunikasi dan diskusi dengan orang tua, teman sebaya, pasangan dan petugas kesehatan, partisipasi dalam peer education, riwayat hubungan seksual, riwayat masalah kesehatan reproduksi, faktor sosiokultural dan psikobudaya; dan faktor sistem pelayanan kesehatan yang meliputi sistem kesehatan, jarak terhadap fasilitas kesehatan dan ketersediaan layanan. ......Adolescents and young people in developing countries, especially in Asia and Africa, still face barriers to accessing sexual and reproductive health services. This study was conducted to identify factors that influence adolescents in the utilization of reproductive health services by using a scoping review. The literature search was performed using Pubmed, EBSCOhost, Embase and Scopus, and the number of studies found was 22 studies. The results showed that the utilization of reproductive health services in the Asian and African regions still showed a relatively low percentage. Various factors influence adolescents in utilizing reproductive health services, including demographic and cultural factors consisting of age, sex and gender norms, marital status, the living status of adolescents, and ethnicity; socioeconomic factors, including the education level of adolescents, parents and partners and income; individual factors consisting of knowledge, attitudes, perceptions, communication and discussion with parents, peers, partners and health workers, participation in peer education, history of sexual intercourse, history of reproductive health problems, socio-cultural and psycho-cultural factors; and health service system factors including health systems, distance to health facilities and service availability.
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library