Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardi Siswanto
Abstrak :
Kajian pengelolaan perpustakaan mencakup sistem pengelolaan secara umum, peran dan fungsi perpustakaan, dan hambatan-hambatan dalam pengelolaan perpustakaan. Karena penelitian dalam pengelolaan perpustakaan di lembaga perguruan tinggi swasta masih langka, maka penelitian ini memfokuskan pada pengelolaan perpustakaan di lembaga perguruan tinggi swasta tersebut. Penelitian ini mempunyai nilai yang sangat penting dalam kaitannya dengan peran dan fungsi perpustakaan di perguruan tinggi swasta. Tujuan penelitian ini secara umum untuk menggambarkan sistem pengelolaan perpustakaan pada delapan universitas swasta, khususnya pengelolaan koleksi perpustakaan, layanan, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan sumberdaya finansial, dan juga mengidentifikasi peran masing-masing perpustakaan universitas tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2002 sampai bulan Agusuts 2002, melibatkan delapan universitas swasta di DKI Jakarta sebagai sampel, terdiri dari Unika Atmajaya, Universitas Nasional, Universitas Darma Persada, Universitas Krisnadwipayana, Universitas Bina Nusantara, Universitas Islam As-Syafiiyah, Universitas Tarumanegara, dan Universitas 17 Agustus 1945. Data diambil dari survai 520 responden mencakup pimpinan perpustakaan, tenaga administrasi, staf pengajar dan mahasiswa. Instrumen pengumpulan data melalui kuesioner dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa [1] secara umum sistem pengelolaan perpustakaan universitas swasta di DKI Jakarta menunjukkan tidak berfungsi dengan baik. Khususnya alur pengelolaan termasuk di dalamnya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian tidak berkelanjutan, karena kurangnya dukungan lembaga dan kurangnya sumber daya manusia, dan sumber daya finansial. Oleh sebab itu para pimpinan perpustakaan mempunyai kesulitan dalam melaksanakan tujuan program-programnya untuk memfungsikan perpustakaan universitas swasta tersebut. Akibatnya, perpustakaan tidak dapat memenuhi hasil yang diharapkan dalam memberikan pelayanan terhadap pengguna informasi, bahkan dalam kalangan perguruan tinggi tersebut. [2] perpustakaan masih dianggap mempunyai peran dan fungsi penunjang (peripheral) dalam kehidupan akademik universitas swasta. Perpustakaan hanya merupakan unit penunjang, sebagai ganti unit sumber untuk kegiatan akademik yang terdapat dalam universitas swasta. Sementara itu, perpustakaan dalam keadaan yang kurang menguntungkan karena kurang memperoleh dukungan kebijakan lembaga, padahal universitas begitu juga pengguna perpustakaan mempunyai tuntutan yang tinggi terhadap layanan perpustakaan yang cepat, mencakup koleksi perpustakaan, berbagai layanan pengguna, fasilitas perpustakaan, sarana dan prasarana dan jaringan kerjasama antar perpustakaan.
The area of library management comprises of management system in general, role and function of a library, and constraints in the management of a library. Since research in the area of library management is rare, this research, focusing on library management of private higher education institutions, is highly important. In general, the purpose of this research is to illustrate the library management systems on eight private universities, specifically the management of library collection, services, structure and infrastructure, human and financial resources, and to identify the role of each library within its university. The study was conducted from April 2002 up to August 2002, involving eight private universities in Jakarta as sample institutions, i.e., Unika Atmajaya, Universitas Nasional, Universitas Darma Persada, Universitas Krisnadwipayana,Universitas Bina Nusantara, Universitas Islam As-Syafiiyah, Universitas Tarumanegara, dan Universitas 17 Agustus 1945. Data were surveyed from 520 respondents, i.e., library managers, administrative staff, academic staff and students. The data collection instruments were questionnaire and interview guidelines. Results of the study show that [1] in general, the management of library system in private universities in Jakarta tends to be not functioning well. Specifically, the management cycle (planning, organization, actuating, controlling and evaluation) was not followed through, due to lack of support from the institution, and lack of human and financial resources. Therefore, library managers were having difficulties in implementing its programs aiming toward the functioning of their libraries within the private universities. Thus far, the library was not able to fulfill its expected performance in serving the users' needs of information, even within its own university. [2] Library was still perceived to have a peripheral role and function in the academic life of private universities. It was only a supporting unit, instead of a resource unit for academic interactivities to take place within a university. While the library have some disadvantages of lacking support from institutional policy and support, universities, as well as library users demanded high and rapid improvement of library services, including library collection, variety of users' services, library facilities, structure and infrastructure, and networking among libraries.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Hanifa Putri
Abstrak :

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) X menghadapi masalah yaitu pertumbuhan biaya dua kali lipat dari pertumbuhan pendapatan. Kondisi ini memiliki urgensi untuk menjadi perhatian utama bagi manajemen. Biaya mengalami penurunan karena perubahan aktivitas akibat lockdown di awal tahun 2020. Oleh karena itu, aktivitas dapat dievaluasi untuk mengurangi biaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan aktivitas dengan menggunakan ABM sebagai strategi manajemen biaya sehingga PTS X dapat menekan biaya yang dikeluarkan tanpa mengurangi kualitasnya. Data yang digunakan adalah data anggaran. Kebijakan dan SOP PTS X mungkin berbeda dengan universitas lain. Dengan demikian, daftar kegiatan yang disebutkan mungkin juga berbeda. Penelitian ini mengklasifikasikan kegiatan PTS X ke dalam tridharma. Selain itu, penelitian ini menggabungkan model rantai nilai Porter (1985) dan model rantai nilai Hutaibat (2011) untuk membuat Rantai Nilai PTS X. Penelitian ini dilakukan dengan mengelompokkan aktivitas ke dalam rantai nilai untuk membentuk rantai nilai PTS X. Setelah itu, penelitian ini mengidentifikasi aktivitas yang dapat diperbaiki. Hal ini dilakukan dengan mengamati, dan menganalisis proses aktivitas. Kemudian, aktivitas yang berpotensi untuk diperbaiki dianalisis kembali untuk menemukan saran cara perbaikan sesuai dengan pendekatan ABM. Usulan cara perbaikan menurut pendekatan ABM terdiri dari (1) mengurangi waktu/usaha, (2) menghilangkan aktivitas yang tidak perlu, (3) memilih aktivitas dengan biaya lebih rendah, dan (4) sharing aktivitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pertama dapat digunakan untuk meningkatkan sembilan aktivitas, metode ketiga dapat digunakan untuk dua aktivitas, dan metode keempat digunakan untuk meningkatkan dua aktivitas. Perkiraan besaran potensi pengurangan biaya berdasarkan usulan peningkatan kegiatan adalah Rp570.456.000 atau setara dengan 0,77% dari total anggaran biaya tahun 2021-2022. ......Private Higher Education (PTS) X faces a problem where cost growth is twice the revenue growth. This condition has an urgency to be a major concern for management. Costs had decreased because of changes in activity due to the lockdown in the beginning of 2020. Therefore, activities can be evaluated to reduce costs. The aim of this research is to propose an improvement of activities using ABM as a cost management strategy so that PTS X can reduce the cost incurred without reducing its quality. The data used is budget data. The policies and SOPs of PTS X may differ from other universities. Thus, the list of activities mentioned may be also different. This paper classified PTS X's activities into the tridharma of HE. Besides that, this paper combines Porter (1985)'s value chain model and Hutaibat (2011) ’s value chain model for HE to create a PTS X Value Chain. This research is conducted by grouping activities into the value chain to create a PTS X value chain. After that, this research identifies activities that could be improved. This is done by observing, and analyzing the activity process. Then, activities that have the potential to be improved were re-analyzed to find suggestions for ways to improve according to the ABM approach. Proposed ways of improvement according to the ABM approach consist of (1) reducing time/effort, (2) eliminating unnecessary activities, (3) selecting lower-cost activities, and (4) sharing of activities. The results of this study indicate that the first method can be used to improve nine activities, the third method can be used for two activities, and the fourth method is used to improve two activities. The estimated amount of potential cost reduction based on activity improvement proposals is IDR Rp570,456,000 or equal to 0.77% of the total budget costs of 2021-2022.

Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tan, Ai mei
London: Asean Academic Press, 2002
378.04 TAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Rahmah Yuliati
Abstrak :
Kinerja PT, tidak terkecuali PTS sangat dipengaruhi oleh gaya pemimpin PT yang bersangkutan. Pemetaan tipe kepemimpinan pemimpin 100 PTS di DKI Jakarta yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini, dengan indikator kepemimpinan yang ideal untuk menghadapi perubahan di era globalisasi menunjukkan bahwa sebagian besar 98 pemimpin PTS di DKI Jakarta masuk dalam kategori tipe kepemimpinan transformasional, sementara 2 sisanya masuk dalam kategori tipe kepemimpinan transaksional. Namun apabila dicermati secara lebih detil nilai yang dimiliki oleh 2 pemimpin PTS yang masuk dalam kategori tipe kepemimpinan transaksional tersebut mendekati nilai untuk tipe kepemimpinan transformasional. Dengan demikian, maka secara umum dapat dikatakan bahwa 100 pemimpin PTS di DKI Jakarta memiliki tipe kepemimpinan transformasional. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini difokuskan pada pengaruh peran Kepemimpinan Transformasional dalam membangun Code of Conduct, Best Practice, dan Kinerja dalam mewujudkan Good University Governance PTS di DKI Jakarta. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: 1 menganalisis pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Code of Conduct; 2 menganalisis pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Best Practice; 3 menganalisis pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja; 4 menganalisis pengaruh Code of Conduct terhadap Best Practice; 5 menganalisis pengaruh Code of Conduct terhadap Kinerja; dan 6 menganalisis pengaruh Best Practice terhadap Kinerja. Hasil analisis menggunakan metode Structural Equation Model SEM menunjukkan bahwa 1 Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif sebesar 0,5 terhadap terbentuknya Code of Conduct; 2 Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif sebesar 0,36 terhadap terbentuknya Best Practice; 3 Kepemimpinan Transformasional tidak berpengaruh secara langsung terhadap Kinerja, namun berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja melalui Best Practice; 4 Code of Conduct berpengaruh positif sebesar 0,67 terhadap terbentuknya Best Practice; 5 Code of Conduct tidak berpengaruh secara langsung terhadap Kinerja, namun berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja melalui Best Practice; dan 6 Best Practice berpengaruh positif sebesar 0,76 terhadap Kinerja. Code of Conduct tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karena di negara berkembang Code of Conduct sangat ditentukan oleh budaya lokal, merupakan sesuatu yang baru bagi PTS, dan untuk implementasinya perlu adanya contoh melalui Best Practice. Kata kunci: kepemimpinan transformational, code of conduct, best practice, kinerja PTS, good university governance.
The performance of Higer Education HE , not least the private ones, is strongly influenced by the style of leadership of the relevant HE. The mapping of leadership types of 100 university leaders in DKI Jakarta is taken as samples in this study, with the ideal leadership indicators to encounter changes in the globalization era showing that most private university leaders in DKI Jakarta 98 fall into the category of transformational leadership type. The remaining 2 falls into the category of transactional leadership type. However, more detailedly examined, the value owned by the 2 of Private Higher Education PHE leaders who fall into the category of transactional leadership type is close to the value for the type of transformational leadership. It can therefore generally be said that 100 private university leaders in DKI Jakarta have a transformational leadership type. The issues raised in this study are focused on the influence of Transformational Leadership in building Code of Conduct, Best Practice, and Performance in achieving Good University Governance of PHEs in DKI Jakarta. The purpose of this research is to analyze 1 the influence of Transformational Leadership on Code of Conduct 2 the influence of Transformational Leadership on Best Practice 3 the influence of Transformational Leadership on Performance 4 the effect of Code of Conduct on Best Practice 5 the effect of Code of Conduct on Performance and 6 the influence of Best Practice on Performance. The result of the analysis using Structural Equation Model SEM method show that 1 Transformational Leadership had positive effect of 0.5 on the formation of Code of Conduct 2 Transformational leadership has a positive effect of 0.36 on the formation of Best Practice 3 Transformational leadership does not directly affect performance, yet indirectly affects it through Best Practice 4 Code of Conduct has a positive effect of 0.67 on the formation of Best Practice 5 The Code of Conduct has no direct effect on Performance, yet indirectly affects it through Best Practice and 6 Best Practice has a positive effect of 0.76 on Performance. The Code of Conduct does not directly affect performance since in the developing countries Code of Conduct is strongly determined by local culture.It is something new for the PHEs, and for its implementation, they need an example through Best Practice. Keywords Transformational Leadership, Code of Conduct, Best Practice, Performance of Private Higher Education, Good University Governance.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
D2343
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Sriliasta Bangun
Abstrak :
ABSTRAK
Tingginya jumlah Perguruan Tinggi Swasta PTS di Indonesia menciptakan persaingan ketat untuk mendapatkan mahasiswa baru. PTS dituntut memberikan layanan terbaik agar mahasiswanya puas. Mahasiswa yang puas menjadi marketing tools yang handal, karena kecenderungan pemilihan PTS dipengaruhi oleh refrensi dari orang terdekat. Manajemen Hubungan Pelanggan Customer Relationship Management/CRM merupakan strategi untuk mengelola informasi terkait pelanggan dan memanfaatkannya untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan retensi. CRM memiliki 3 dimensi, yaitu proses, teknologi dan sumber daya manusia. Kualitas layanan diwakili oleh varibel layanan akademik, non akademik, reputasi, biaya, infrastruktur, fasilitas pendukung, dimana masing-masing variabel dikelompokkan dalam dimensi CRM sehingga menciptakan model konseptual. Model keterkaitan ini diuji dengan metode Structural Equation Modelling SEM untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi kualitas layanan dan menguji hubungan antar dimensi CRM tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan mahasiswa adalah teknologi 0,46 , diikuti sumber daya manusia 0,36 dan terakhir adalah proses 0,17 . Ketiga dimensi tersebut merupakan kovarian dengan keterkaitan yang sangat erat nilai estimasi > 0,8
ABSTRACT
The vast amount of private Higher Education Institution HEI in Indonesia made it more difficult and competitive to get students. HEIs are required to deliver the best service for students to get student 39 s satisfaction. Satisfied students become effective marketing tools, because tendencies to select HEI are mostly influenced by references and recommendation from close relatives. Customer Relationship Management CRM is a strategy for managing customer information and leverages it to increase customer loyalty and retention. CRM has 3 dimensions, namely process, technology and human resources. Service quality is represented by academic, non academic, reputation, cost, infrastructure and support facilities where each varaible will be applied to different dimensions thus creating a conceptual model. This conceptual model will be tested by the Structural Equation Modelling SEM method to identify variables that affect service quality and test the relationship between variables. The result conducted that the dimensions of CRM that had the greatest influence on student satisfaction was technology 0,46 , followed by human resources 0,36 and the last was process 0,17 . These three dimensions of CRM have a very significant correlation relationship. These three dimensions are covariant with a very close relationship estimated value 0,8 .Key words Private Higher Education Institution, service quality, student satisfaction, Customer Relationship Management, Structural Equation Modelling
2018
T51270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library