Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Dwi Erdiantono
"Penyimpangan perilaku makan pada umumnya dialami oleh wanita serta berhubungan dengan beberapa masalah kesehatan lainnya. Dari penelitian yang ada salama beberapa tahun belakangan menunjukkan tingginya penyimpangan perilaku makan terutama pada remaja putri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyimpangan perilaku makan pada mahasiswi Jurusan Administrasi Perkantoran dan Sekretaris, FISIP-UI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan disain purposif. Dari keseluruhan responden (n=67) didapat sebanyak 35,9% memiliki kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Tipe penyimpangan yang paling banyak dialami adalah EDNOS (19,4%). Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara perilaku diet (P=0,047) dan riwayat pelecehan seksual (P=0,02) dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan.

Eating disorders mostly affect females, than males, and pose a considerable threat to our health. Recent studies show that the numbers of eating disorders have been increased, mostly, in teenage girls. These studies have a purpose in knowing which factors have a relation to eating disorders in collage girl majoring in office administration and secretary, FISIP-UI. This is a purposive and descriptive study. 35,9% of the subject (n=67) are categorized to the inclination of eating disorders, mostly suffer from EDNOS (19,4%) as a disorder. Dieting behavior (P=0,047) and the history of sexual abuse (P=0,02) was significantly correlated with the inclination of eating disorders."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Trulyana Tantiani
"Salah satu transisi gaya hidup yang teljadi adalah perubahan perilaku makan. Hal ini terutama paHng berdampak pada kaum perempuan karena bagi perempuan penting sekali untuk tedihat cantik dan menarik dengan tubuh yang kurus dan tinggi (Logue, 1998). Salah satu caranya adalah dengen berdiet berlebihan yang dapat menjurus ke arah Perilaku Makan Menyimpang (PMM) (Weiss, 2005). Walaupun peda awalnya laporan mengenai terjadinya PMM hanya terjadi di Negara Barat, sejak 5 tahun terakhir ini PMM mulai merambah ke Negara-negara di Timur (Efron, 2005). Penyebab PMM rnenurut Logue (1998), Krummel (1996), dan McComb (2001) antara lain latar beiakang etnis informan, kebiasaan makan keluarga, usia dan jenis kelamin infom1an, pengaruh citra tubuh dan konsep diri, stress, pengaruh media massa. adanya masalah keiuarga, adanya pengalaman pelecehan seksual di masa lalu, adanya anggota keluarga lain yang bermasalah dengan berat badan, adanya faktor sosial ekonomi, sosial budaya, genetik, ternan sebaya, peketjaan, ketakutan menjadi dewasa, acuan makanan, trcn makanan dan pola asuh keluarga.
Prevalensi penderita anoreksia nervosa di Amerika adalah sebesar 0,5u/o pada perempuan (Holmes, 2006). Prevalensi di Jepang adalah sebesar 0,025%-0,030%. Sementara itu di Cina menurut suatu studi, prevalcnsi penderita anoreksia nervosa adalah sebesar 0,01% (Lee, 2005). Sedangkan prevalensi penderita bulimia nervosa di Amerika adalah sebesar l-3% (Holmes. 2006), Dl Asia setengah dari seluruh pasien yang melaporkan kejadian PMM adalah penderita bulimia nervosa (Lee, 2005). Prevalensi penderita PMM di Indonesia sendiri belum tercatat.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab, mekanisme, dan proses teljadinya PMM dari persepsi penderita. Desain penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Subjek peneltian kualitatif, akan disebut dengan lnfonnan, diperoleh sebanyak 3 informan dari mereka yang pemah/sedang mengalami PMM. Subjek penelitian kuantitatif, akan disebut dengan responden, diperoleh sebesar 397 orang diperoleh dari mereka yang belum terdeteksi mengalami PMM. Waktu pengambilan data adalah bulan Mei-Juni 2007, Data akan diambil dengan menggunakan metode wawancara mendalam untuk penelitian kualitatif dan pengisian kuesioner untuk penelitian kuantitatif.
Hasil dari penelitian kualitatif menunjukkan bahwa semua informan penelitian kualitatif memiliki masa1ah dengan anggota keiuarganya, memiliki pengaruh pola asuh keluarga yang cukup besar memiliki citra tubuh dan konsep diri yang terdistorsi, dan berada di lingkungan yang tidak mendukung adanya orang yang gemuk. HasH penelitian kuantitatif menemukan prevalensi kecenderungan PMM yang terjadi di Jakarta dengan menggunakan kuesioner dari Sarafino 0994) diperoleh sebesar 37,3%. Prevalensi kecenderungan PMM di Jakarta dengan menggunakan kuesioner darl Stice (2000) diperoleh preva!ensi kecenderungan rnengalarnJ anoreksia nervosa sebesar 11,6 % dan prevalensi kecenderungan bulimia nervosa sebesar 27 %.
Dari hasil tersebut diharapkan akan muncul peneHtian-penelitian lain untuk mendalami mengenai PMYI. Perlu juga dilakukan pendidikan gizi pada anak~anak sekolah dan orang tua agar dapat menurunkan dan mencegah terjadinya PMM dan dapat menerapkan perilaku makan dengan gizi yang seimbang untuk menjaga kesehatan. Orang tua juga diharap dapat menanamkan konsep diri dan citra tubuh yang benar pada anak-anaknya.

One of the life style changes that occur lately is the eating behavior. This changes gives it affect mostly to women because it is important for women to look beautiful with a thin and tall body (Logue, 1998). One way to achieve this figure is to diet which can lead to eating disorders (Weiss, 2005). Even though early reports of eating disorders state that eating disorders only happens in the Western Country, in the last 5 years eating disorders has been rising in the East (Efron, 2005). The cause of eating disorders according to Logue ( 1998), Krummel (1996), annd McComb (200 I) are the patient ethnic background~ family eating pattern, age, sex, self-concept, body image, stress, mass media, family problems, sexual abuse1 members of family have a weight problem, social economic, social culture, genetics, peer influence, occupation. fear or growling up, food reference, food trends, and parenting practice.
The prevalence for anorexia nervosa in the US are 05% females (Holmes, 2006). Anorexia nervosa prevalence in Japan are 0.025% - 0.030o/o, while in China, according to some studies, anorexia nervosa prevalence are 0.01% (Lee, 2005). Prevalence of bulimia nervosa in the US are 1-3% (Holmes, 2006). In Asia, half of the eating disorders reported are bulimic (Lee, 2005). In Indonesia, there hasn't been any report of eating disorders prevalence.
The objective of this research is to understand about what are the cause, mechanism; and process of eating disorders. The methods in this research are qualitative and quantitative. The subjects of the qualitative research are three persons who are willing to be the subject and hove a past history of eating disorders. The quantitative subjects are 397 respondent that have not been diagnose with eating disorders. The research is being held at May~June 2007, The information are being gathered by inF depth interview for the qualitative research and by filling a self reported questioner for the quantitative research.
The result from qualitative research shows that aU of the subjects have problems with their family, the parenting practice have a big influence in their life, they also have a distorted body image and poor self:.concept, and they are living in an environment that have a negative behavior towards overweight problems. TI1e quantitative research shows that using Sarrlino (!994) questioner, there are 37.3% adolescents who have a tendency toward eating disorders. By using the Stice (2000) questioner, there are 1 L6% adolescents that have a tendency towards anorexia nervosa, and 27% adolescents that have a tendency towards bulimia nervosa.
From the results, we hope that there will be more research about eating disorders. There should also be a nutritional education for students and parents so they can adopt a balance diet to a healthy body. Parents should also be encourages to tell their children about the right body image and self concept.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah Khairunnisa
"Masalah makan pada balita sering terjadi di Indonesia diantaranya anak terlalu pemilih, makan terlambat dan bahkan penolakan makan.Nutrisi pada balita harus dapat terpenuhi dengan baik karena sangat mempengaruhi tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku makan anak balita di Kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Jumlah sampel terdiri dari 205 anak balita berusia 12-59 tahun yang sedang berkunjung untuk berobat di Puskesmas Kota Depok.Penarikan sampel menggunakan teknik consecutive sampling.Penelitian ini menggunakan kuesioner Children Eating Behavior Questionnaire CEBQ yang terdiri dari 8 kategori. Hasil penelitian didapatkan bahwa perilaku makan anak balita secara keseluruhan yaitu baik.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pelayanan kesehatan untuk membuat suatu program untuk mempertahankan perilaku makan yang baik pada anak.

Feeding problems in toddlers are often occur in Indonesia, among the children are too picky, eating late and even rejection of eating. Nutrition in toddlers should be given enough because it really affects for the growth and development of children. This design aims to determine the description of eating behavior of toddler in Depok City. The type of research used is cross sectional. The sample size consists of 205 children aged 12 59 years who are visiting for treatment at Community Health Center in Depok City. Sampling is using the consecutive sampling technique. This study uses a questionnaire of Children Eating Behavior Questionnaire CEBQ which consists of 8 categories. The results obtained that the overall eating behavior of toddler is good. The results of this study is expected to be an input for health services to create a program to maintainthe good eating behavior in children. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rey'han Prahandyasmara
"Mahasiswa praktik klinik di Rumah Sakit sering menghadapi tuntutan jadwal yang padat dan stress. Siklus tidur dan perilaku makan yang sehat memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mahasiswa praktik klinik di Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kronotipe dan perilaku makan pada mahasiswa keperawatan saat menjalani praktik klinik di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif observasional analitik dengan desain penelitian yaitu cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sejumlah 57 mahasiswa. Variabel diukur dengan Morningness-Eveningness Questionnaire (MEQ) dan Sakata’s Eating Behaviour. Pengujian statistik menggunakan uji chi square yang didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kronotipe dengan perilaku makan pada mahasiswa keperawatan saat menjalani praktik klinik di Rumah Sakit (p=0,792> α=0,05). Mahasiswa diharapkan dapat mengatur manajemen diri yang baik pada saat berpraktik dengan tetap memperhatikan kronotipe (waktu tidur-bangun) dan kualitas perilaku makan.

Clinical students in hospitals often face demanding schedules and stress. Healthy sleep cycles and eating behaviors play an important role in maintaining the health and well-being of clinical students in hospitals. This study aims to see the relationship between chronotype and eating behavior in nursing students while undergoing clinical practice in hospitals. This study used a quantitative observational analytic approach with a cross-sectional research design. Sampling using purposive sampling technique with a sample of 57 students. Variables were measured by Morningness Eveningness Questionnaire (MEQ) and Sakata's Eating Behavior. Statistical testing using the chi square test found that there was no significant relationship between chronotype and eating behavior in nursing students while undergoing clinical practice in the hospital (p=0.792> α=0.05). Students are expected to be able to organize good self-management when practicing while still paying attention to chronotype (sleep-wake time) and the quality of eating behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikrialdi Aditya
"ABSTRACT
Entacmaea quadricolor merupakan anemon yang dapat berasosiasi dengan banyak jenis ikan giru. Hal tersebut membuat komoditi E. quadricolor sebagai hewan hias akuarium laut meningkat, namun informasi mengenai aspek biologinya tidak banyak tersedia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku makan, laju pencernaan, dan efisiensi penyerapan pakan untuk dapat menunjang pemeliharaan E. quadricolor. Perilaku makan anemon diamati dengan cara dilaparkan selama dua hari terlebih dahulu sebelum diberikan pakan. Anemon dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi pakan udang dan kelompok yang diberi pakan ikan. Hasil penelitian didapatkan perilaku seperti memendekkan tentakel dan melipat keping mulut ketika fase feeding response dan belum terlihatnya fase pre-feeding response. Laju pencernaan didapatkan E. quadricolor waktu mengeluarkan sisa pencernaan awal selama 22--25 jam dan waktu mengeluarkan sisa pencernaan hingga selesai selama 46--48 jam setelah pemberian pakan. Efisiensi penyerapan pakan udang dan ikan pada E. quadricolor sebesar 40,60 dan 39,87 . Analisis dengan uji t didapatkan tidak ada perbedaan nyata efisiensi penyerapan pakan antara kelompok yang diberikan pakan udang dan yang diberikan pakan ikan.

ABSTRACT
Entacmaea quadricolor is an anemone that can be associated with many jenis of clownfish. This facts increases the commodity of E. quadricolor as a marine aquarium ornamental fish, however information about biological aspects of E. quadricolor is not widely available. The purpose of this study was to determine the feeding behaviour, digestion rate, and feeding absorption efficiency to support the maintenance of E. quadricolor. Feeding behavior has been observed by feeding the anemones prior to not feeding it for 2 days. Anemones were diveded into two groups, a groups fed with shrimp and a groups fed with grouper. The result shows feeding behaviour such as shortening of the tentacles and folding of the oral disc during the feeding response phase and the absence of pre feeding response phase. Digestion rate obtained by E. quadricolor has produced egesta indegestible residue as early as 22 25 hours prior to feeding and ended in the course of 46 48 prior to feeding. Feeding absorption efficiency fed by shrimps and groupers of E. quadricolor was 40,60 and 39,87 respectively. Analysis with t test showed no significant difference in feeding absorption efficiency between E. quadricolor fed with shrimps and fed with groupers. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Putri Mumpuni Saraswati
"Picky eater merupakan salah satu permasalahan perilaku makan yang umum dijumpai pada anak, terkait tahap pertambahan usianya. Jika dihadapi dengan sikap yang tepat, maka fase picky eater akan terlewati dan anak dapat memperbaiki perilaku makannya di kemudian hari. Sebaliknya, jika tidak dihadapi dengan tepat, maka anak dapat membawa perilaku picky eater hingga dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku picky eater dan faktor yang melatar belakanginya di PAUD Kasih Ananda, Bekasi.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, yang sebelumnya didahului dengan sebuah skrining sederhana dengan menggunakan kuesioner. Penelitian berlangsung pada bulan April-Mei 2012. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada lima orang informan yang merupakan ibu dari siswa yang mengalami picky eater berdasarkan hasil skrining. Wawancara dilakukan dengan bantuan alat perekam, kemudian dibuat transkrip secara verbatim. Selain dengan wawancara mendalam, peneliti juga melakukan observasi partisipatif di tempat penelitian. Hasil penelitian tersebut dibuat menjadi matriks yang kemudian akan dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Selanjutnya, data yang didapat diuji terhadap teori yang ada dan kemudian dicari alternatif penjelasan bagi data.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku picky eater yang umum ditemui pada anak di PAUD Kasih ananda adalah memilih jenis makanan dan sulit dikenalkan pada makanan baru (neofobia). Berdasarkan kerangka konsep yang ada, terbukti bahwa faktor yang melatar belakangi picky eater yaitu variasi makan yang terbatas, perilaku makan anggota keluarga lain, ASI eksklusif, pengetahuan orangtua, cara ibu menghadapi picky eater. Interaksi antara orangtua dan anak yang terjalin sudah baik, namun belum cukup berperan dalam membentuk kebiasaan makan yang baik pada anak.

Picky eater is one of feeding problem that most commonly found in children. In fact, this problem normally happens as a normal phase of feeding behavior at children, seeing their age. The aim of this study is to describe the picky eating behavior happen in pre-school aged children in PAUD Kasih Ananda, Bekasi and factor that lies behind.
This study was done qualitatively, preceded with a screening using a picky eater questionnaire. The research lasted for two months, April-Mei 2012. Data collected by deeply interviewing five informants who are mother of child that have picky problem based on the screening done before. A recorder used to record the interview and the data transcribed verbatim. In addition to the interview, this study was also done with the participatory observation on the research field. The transcription was made into a matrix that grouped by the category. The data, then, described based on the theory prevailed.
This research results picky eating behavior that largely found is limited number of food acceptance. They become so choosy about what they want and don't want to eat. The other problem is that they fear of the new food they newly know (neophobic). Based on the conceptual framework used, it?s proven that factors cause picky eater are limited food variety, eating behavior of other family member, exclusive breastfeeding, parent's knowledge, and mother?s attitude in facing picky eater. Parents and child interaction has gone well, yet not enough to form a good eating behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Listia Sarini
"Tingginya tingkat stres saat praktik klinik menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku makan kurang baik dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat stres dengan perilaku makan mahasiswa FIK UI saat menjalani praktik klinik di Rumah Sakit. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan 171 sampel diambil secara stratified random sampling pada dua tingkatan mahasiswa praktik klinik. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen kuesioner Perceived Stress Scale modifikasi dari Sheu,et.al 1997 dan Sakata rsquo;s Eating Behaviour. Analisis penelitian ini menggunakan uji t-test independen dan chi-square. Didapatkan hasil yang menunjukan adanya hubungan bermakna antara tingkat stres praktik klinik dengan perilaku makan. Didapatkan pula perbedaan yang bermakna antara stres pada mahasiswa program profesi Ners dengan S1 Reguler. Oleh karena itu diharapkan mahasiswa dapat mengatur manajemen stres agar tidak berdampak buruk pada perilaku makan.

Stress during clinical practice is one factor cause bad eating behaviour. It will bring bad effect for health and influence quality of life. This research aim to identify relation between level stress and eating behaviour of nursing student during clinical practice. The design of this research is cross sectional wich conducted toward 171 sample and using stratified random sampling methods for two level of nursing student. The data collection research using instrument in the form of questionnaire that is Perceived Stress Scale modified by Sheu, et.al 1997 and Sakata's Eating Behaviour. The analyzed of this research use chi square and anova. The result showed that there was differentiation stress between student in academic's level and profesional Ners's level p 0,001 dan 0,05 , also there was relationship between level of stress and eating behaviour during clinical practice p 0,001 dan 0,05. So, student necessary to manage their stress and avoid from bad impact in eating behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovita Agrippina Haryanto
"Perilaku makan kurang sehat banyak dijumpai pada remaja secara global maupun nasional. Perilaku makan yang kurang sehat dapat mempengaruhi asupan zat gizi dan kesehatan remaja dalam jangka panjang. Kurang konsumsi kelompok makan tertentu dapat menimbulkan defisiensi zat gizi. Sedangkan, konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit kronis lainnya. Di satu sisi, perkembangan penggunaan media sosial sangat pesat, khususnya TikTok yang merupakan media sosial berbasis short video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh short video pada TikTok terhadap perilaku makan remaja. Penelitian dilakukan menggunakan desain kuasi eksperimen dengan satu kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol yang tidak dipilih secara acak. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 75 siswa/i SMAN 1 Tangerang. Hasil uji menggunakan Paired T Test menunjukan perubahan signifikan pada perilaku makan, pengetahuan gizi, dan sikap pada kelompok perlakuan antara sebelum dan sesudah intervensi. Lebih lanjut, berdasarkan Independent T Test terdapat perbedaan signifikan nilai perilaku makan dan pengetahuan gizi antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan pada nilai sikap antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh paparan short video TikTok terhadap perubahan perilaku makan, pengetahuan gizi, dan sikap remaja pada kelompok perlakuan.

Unhealthy eating behaviours are common among adolescents globally and nationally. Unhealthy eating behaviours can affect nutrient intake and long-term health of adolescents. Under-consumption of certain food groups can lead to nutrient deficiencies. Meanwhile, excessive consumption of sugar, salt and fat can lead to health problems such as obesity, cardiovascular disease, diabetes and other chronic diseases. On the one hand, the development of social media use is very rapid, especially TikTok which is a short video-based social media. This study aims to determine the effect of short videos on TikTok on adolescent eating behaviour. The research was conducted using a quasi-experimental design with one treatment group and one control group that was not randomly selected. The samples used in the study were 75 students of SMAN 1 Tangerang. Paired T Test results showed significant changes in eating behaviour, nutritional knowledge, and attitudes in the treatment group between before and after the intervention. Furthermore, based on the Independent T Test, there was a significant difference in the value of eating behaviour and nutritional knowledge between the treatment group and the control group. However, there was no significant difference in attitude scores between the treatment and control groups. It can be concluded that there is an effect of short videos on TikTok on changes in eating behaviour, nutritional knowledge, and attitudes of adolescents in treatment group."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan
"Penelitian mengenai perilaku makan ikan karang terhadap beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia (Lightfoot, 1786) di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia terhadap perilaku ikan karang. Pengamatan perilaku makan ikan karang dilakukan di 7 lokasi yang berbeda pada Pulau Pramuka. Analisis pengaruh beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia terhadap perilaku makan ikan karang dilakukan dengan cara membuat beberapa set pengujian menggunakan pelet dengan campuran beberapa ekstrak kasar Dolabella auricularia dalam bentuk kubus jeli dengan ukuran  1 cm pada kedalaman 3 m.
Hasil menunjukkan berbagai konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia memiliki keeratan hubungan dengan perilaku makan ikan karang yang sedang dengan hasil Chi-Square Asymptotic sig. = 0,000 < 0,01 dan hasil C pada uji koefisiensi Cramer yaitu 0,563. Secara umum ikan karang hanya dapat menoleransi konsentrasi pakan uji dengan kandungan ekstrak dengan konsentrasi dibawah 100%. Perbedaan konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia pada pakan uji memengaruhi perilaku makan ikan karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Research about Reef fish feeding behavior of Dolabella auricularia (Lightfoot, 1786) crude extract in Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta is to find out whether there is an effect of various kinds of concentration of the crude extract of Dolabella auricularia of the feeding behavior of reef fish. Reef fish feeding behavior observation was carried out in 7 different locations on Pramuka Island. Analysis of the treatment effect on the feeding behavior of reef fish was done by making a set using a pellet with a mixture of several crude extracts of Dolabella auricularia at a depth of 3 m under the sea.
The result shows that various kinds of crude extract Dolabella auricularia has a relationship with the feeding behavior of reef fish which is not quite strong with the results of Chi-Square Asymptotic sig. = 0,000 < 0,01 and the results of C in the Cramer coefficient test is 0.5634. Various kinds of crude extracts from Dolabella auricularia affect the feeding behavior of reef fish on Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa Jonatan
"Latar Belakang Pemenuhan nutrisi pada remaja sangat krusial. Gizi yang seimbang mampu memelihara tumbuh dan berkembang secara optimal serta index masa tubuh yang normal. Kesadaran akan diet sehat saat usia muda akan membangun kebiasaan baik yang dapat merubah gaya hidup hingga dewasa nanti.
Metode Penelitian ini dilakukan dengan metode potong lintang melalui pemberian kuesioner kepada murid di beberapa sekolah di Jakarta. Kuesioner diambil dari Survey Global Kesehatan Berbasis Sekolah tahun 2015. Ditujukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan persepsi remaja Jakarta terhadap diet sehat. Seluruh data terkumpul dianalisis menggunakan program SPSS.
Hasil Dari 390 responden, 79.3% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang diet sehat. 47.9% dari responden dengan pengetahuan baik memiliki BMI normal, 37.9% underweight, dan sisanya overweight. Persepsi tentang membawa makanan ke sekolah, membeli jajanan dari pedagang pinggir jalan, dan konsumsi buah dan sayuran memiliki hubungan statistic (p=<0.05).
Kesimpulan Tingkat pengetahuan remaja tentang diet sehat adalah baik (73.9%). Sebagian besar remaja memiliki persepsi yang baik tentang diet sehat, dilihat melalui perilaku makan. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan BMI (p=0.0016) dan persepsi dan BMI (p=<0.05). Tingkat pengetahuan dan persepsi mungkin dipengaruhi oleh factor-faktor demografis, lingkungan, dan kebiasaan.

Background Proper nutrition intake during adolescence is crucial. Balanced diet could ensure ideal growth and development along with normal BMI. Awareness refinement toward a healthy diet during adolescence could build better habits and consequently, positive lifestyle changes.
Method This research is done by cross-sectional method through questionnaire distribution to selected schools in Jakarta. Questionnaire is adapted from Global School-based Student Health Survey 2015. It aims to assess knowledge level and perception toward healthy diet among adolescents and its relation to BMI. All the data collected is being analysed using SPSS.
Result From a total of 390 respondents, 79.3% respondents have overall good knowledge about healthy diet. From respondents who have good knowledge, 49.7% of respondents obtain normal BMI, 37.9% are underweight, and the remaining fall into the overweight category. Perceptions about bringing lunch to school, buying food from street vendors, and consumption of food and vegetables are statically relevant in explaining BMI (p=<0.05).
Conclusion Adolescence’ knowledge level about healthy diet is generally well perceived. Majority of the respondents have a good perception about a healthy diet that is being analysed through eating behaviour. There are statistically positive relations between knowledge and BMI (p=0.016), and perception and BMI (p=<0.05). Knowledge level and perception are influenced by several factors (demographic, media, environment, etc).
"
2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>