Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firman Munir
"Resume medis merupakan inti dari Rekam Medis yang dapat memberikan gambaran secara keseluruhan, lengkap, ringkas, tepat tentang pasien yang nantinya digunakan untuk berobat kembali. Resume medis adalah bukti otentik jika terjadi tuntutan di Pengadilan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Karakteristik Dokter dalam kelengkapan dan pencatatan resume medis, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional dengan menggunakan check list resume medis dari Maret - Mei 2000 sebanyak 473 resume medis yang diisi oleh 27 dokter dari 4 bagian spesialisasi. Untuk menambah informasi tentang karakteristik dokter ditambah dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 70,4% responden mengisi tidak lengkap resume medis dan 29,6% mengisi dengan lengkap resume medis, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku kelengkapan dan pencatatan resume medis dengan spesialisasi ilmu dan tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan (umur, jenis kelamin, status perkawinan, status kepegawaian, pangkat/golongan, masa kerja, sarana dan jabatan.
Saran: Meningkatkan manajemen kontrol komite medik dan komite rekam medik, terhadap resume medik yang diisi oleh dokter RSPAD Gatot Soebroto. Memberikan asupan kepada rumah sakit, bahwa dengan meningkatnya kemajuan dan berkembangnya ilmu kedokteran saat ini perlu adanya perubahan bentuk-bentuk formulir resume medis dalam menyesuaikan dengan kedisiplinan masing-masing ilmu kedokteran.

The Relationship between Doctors?s Characteristics and Organizational Factors, and the Completeness of the Medical Resume Recording at RSPAD Gatot Soebroto
Medical Resume is the core part of the Medical Records which can provide a comprehensive, complete, brief and accurate description about the patient when he/she needs further medical treatment in the future. The medical resume could be used serves as authentic evidence in case of any lawsuit.
The objective of this research is to identify the completeness of medical resume as well as its affecting factors.
This research complies a cross sectional design by using the back up instruments such as check lists of the medical resumes issued from March through May 2000 which total 473 medical resumes filled out by 27 doctors of 4 specializations. To achieve a has been developed complete the information about the doctor's characteristics, questionnaires. The result of the research reveals that 70.4% respondents do not fill out the medical resume completely and 29.6% fills it out completely. The study also reviled there is a significant relationship between the completeness of the filling-out and the recording of the medical resumes with the specializations and no significant relationship with age, sex, marital status, employee status, grade / classification, period of service, facilities and position.
Suggestion: to improve the control management by the medical committee and medical recording committee on the medical resumes filled out by the doctors of the RSPAD Gatot Soebroto. To provide contribution to the hospital that in line with the advancement and growth of the medical sciences at present, it is required a revision of the types of the forms of the medical resumes according to its respective discipline."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Supply chain coordination becomes strategically important as new forms of business organizations emerge,such as virtual enterprises,global manufacturing,logistic network and company alliances....."
MOJUEKB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ejo Imandeka
"Business Intelligence merupakan salah satu trend teknologi dalam mendukung analisis dan pengambilan keputusan yang strategis di organisasi. Banyak organisasi yang menyatakan berhasil melakukan adopsi BI, banyak pula yang melaporkan kegagalan pasca adopsi. PT Taspen Persero memiliki permasalahan terhadap penggunaan BI, trend penggunaan BI menunjukkan penurunan hingga mencapai 16 di akhir tahun 2015. Berdasarkan fakta tersebut perlu dilakukan analisis mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kelangsungan penggunaan BI di Taspen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuisioner kepada para pengambil keputusan dan pengguna BI di Taspen. Dari hasil pengumpulan data, didapatkan responden penelitian sejumlah 195 responden yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Covariance Based SEM CB-SEM dengan bantuan perangkat lunak IBM Amos v22. Penelitian ini mengajukan sebuah model kerangka pemikiran dengan mengkombinasikan faktor Eksternal External Stimuli, Internal Internal Stimuli Afektif Affective Response, dan Kognitif Cognitive Response terhadap kelangsungan penggunaan BI Behavioral Response. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Information Integration merupakan faktor yang paling signifikan dari sisi eksternal dalam membentuk pengaruh terhadap kelangsungan penggunaan, selain itu faktor yang paling signifikan dalam membentuk pengaruh terhadap kelangsungan penggunaan BI dari sisi perceive of usefulness yaitu increase productivity. Faktor relatedness dan trust juga memiliki pengaruh terhadap kelangsungan penggunaan continuance use BI, namun faktor organisasi yang diwakili oleh influence organization dan influence peers tidak memiliki pengaruh terhadap kelangsungan penggunaan continuance use BI. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat mendukung studi terkait kelangsungan penggunaan BI dan menjadi rekomendasi perbaikan program kerja BI pada ITMP Taspen 2015-2016.

Business Intelligence BI is a technology trend that support the analysis and strategic decision making in an organization. Many organizations are declared successful adoption of BI, many also report the failure of post adoption. PT Taspen Persero has an issue related to the continuance usage intention of BI. BI usage trend showed a decrease of up to 16 at the end of 2015. Based on these facts, need to do a study of the factors influencing BI continuance usage intention at Taspen. This study uses a quantitative approach through the distribution of questionnaires to decision makers and users of BI. The questionnaires consisting of 38 items were distributed online and offline, and 195 responses were collected and analyzed. The results of this study indicate information integration and perceive of usefulness factors were the most influencing factor on the continuance usage intention of BI, Relatedness and trust factors also have an influence on the continuity of use continuance use BI, but organizational factors represented by the organization and peers influence have no effect on thecontinuance use of BI. The study proposed a model that combines external factors, internal factors, affective response, and cognitive response of BI. The results of this study shows integration of information, increasing productivity, and advanced reporting as factors that have strong influence to the continuance usage intention of BI. It is expected to support related studies, provide recommendations for improvements of BI, and evaluate BI work program on ITMP Infromation Technology Master Plan ."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Istri Mas Indrawati
"Sumber daya manusia merupakan aspek kritikal dalam pelayanan di rumah sakit.Kinerja rumah sakit dapat menurun karena perilaku karyawan diantaranya adalahkeinginan pindah dari pekerjaan intention to quit . Angka turnover perawat diRumah Sakit BaliM d pada pertengahan tahun 2017 yaitu 13,9 . Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan keinginan berpindah kerja intentions to quit tenaga perawat di RS BaliM d.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan metode potong lintang melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Responden kuantitatif adalah perawat yang telah bekerja di rumah sakit minimal 6 bulan berjumlah 154 orang. Responden kualitatif yaitu perawat yang sudah berhenti kerja di tahun 2017 dan manajemen RS BaliM d.
Hasil studi menunjukkan faktor yang berhubungan dengan keinginan berpindah kerja yaitu lama kerja, status kepegawaian dan pendidikan pelatihan. Manajemen RS diharapkan memberikan sosialisasi secara rutin terkait sistem jenjang karir, penggajian dan pendidikan-pelatihan kepada perawat dengan lama kerja < 1 tahun, memberikan kepastian terhadap status kepegawaian pada perawat kontrak dan merancang anggaran yang tepat sehingga seluruh perawat mendapatkan pendidikan-pelatihan.

Human resources is a critical factor in providing hospital services. Performance ofhospital were decrease due to the behavior of their employees including intentionto quit. Nurse turnover number in BaliM d Hospital in 2017 is 13.9. This study is aiming at analyzing factors related to intention to quit of nurses in BaliMed hospital.
This observational study was using cross sectional method throughquantitative and qualitative approachs. Respondents were nurses who have beenworking for 6 month or more 154 nurses. The qualitative data was accessedform who has resigned in 2017 and BaliMed management.
Study revealed factorsrelated to intentions to quit were length of work, employee status and educationtraining.It is expected that hospital desiminatim program and provide adequateinformation on career path, salary and educational especially for nurses who workless than 1 year in hospital, a clear contract includes employement status of nursesand ensure finding to support training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virozza Bianca Jasmine
"ABSTRAK
Perilaku pekerja yang tidak aman dapat menyebabkan tingginya risiko kecelakaan kerja, terutama dalam proyek konstruksi di DKI Jakarta. Perilaku kerja yang aman dapat dipengaruhi oleh faktor organisasi dan faktor psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor organisasi dan faktor psikologis untuk meningkatkan perilaku kerja yang aman. Dengan mengadopsi model kinerja keselamatan dalam penelitian sebelumnya, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model bayesian network (BN) untuk mengetahui hubungan antara variabel prediktor (faktor organisasi dan faktor psikologis) dan variabel respon (perilaku keselamatan pekerja) menggunakan Directed Acyclic Graph (DAG). Metode BN sangat berguna dalam memprediksi efektivitas berbagai strategi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor psikologis memiliki pengaruh langsung yang lebih signifikan daripada faktor organisasi. Berdasarkan simple strategies, faktor yang paling efektif untuk meningkatkan perilaku kerja yang aman adalah sikap keselamatan, komitmen manajemen, dan norma subjektif. Selain itu, ditemukan bahwa joint strategies antara komitmen manajemen, kepemimpinan, niat, dan pengendalian perilaku yang dirasakan mampu memiliki pengaruh terbesar untuk meningkatkan perilaku kerja yang aman.

ABSTRACT
Unsafe behavior of workers can cause a high risk of workplace accidents, especially in construction projects in DKI Jakarta. Safe work behavior can be influenced by organizational factors and psychological factors. This research aims to identify the relationship between organizational factors and psychological factors for improving safe work behavior. By adopting a safety performance model in previous studies, the method using in this research is bayesian network (BN) model to represent the relationship between predictor variables (organizational factors and psychological factors) and the response variable (safe work behavior) using Directed Acyclic Graph (DAG). The BN method is very useful in predicting the effectiveness of various strategies. The results of this research indicate that the psychological factors have a more significant direct effect than organizational factors. Based on the simple strategies, the most effective factors for improving safe work behavior are safety attitudes, management commitment, and subjective norms. Furthermore, it was found that the joint strategies between management commitment, leadership, intention, and perceived behavioral control were able to have the greatest influence for improving the safe work behavior."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrul Razan
"Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor produktif yang digerakkan oleh masyarakat dan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Di Indonesia, penerapan K3 di UMKM masih tergolong minim. Di sisi lain, diketahui bahwa risiko cedera pada perusahaan kecil lebih tinggi daripada perusahaan besar. Oleh karena itu, perlu adanya identifikasi dan analisis terhadap faktorfaktor yang memengaruhi K3 di UMKM di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk membuat pemodelan faktor individu dan faktor organisasi terhadap kecelakaan kerja di UMKM, serta mengetahui hubungan antara faktor individu dan organisasi terhadap kecelakaan kerja. Studi ini merupakan penelitian potong lintang analitik berdasarkan data sekunder.
Pemodelan dilakukan dengan metode Structured Equation Modelling (SEM) menggunakan SmartPLS pada 109 UMKM di kota Semarang, Bogor, Bekasi, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Pada hasil penelitian, didapatkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan bermakna di antara faktor individu dan faktor organisasi. Variabel faktor individu yang terdiri dari indikator perilaku dan persepsi memiliki hubungan yang positif dan bermakna baik terhadap kecelakaan kerja. Sedangkan, faktor organisasi dengan indikator komitmen, pelatihan, dan dana memiliki hubungan yang positif dan bermakna terhadap kecelakaan kerja. Peneliti menarik kesimpulan bahwa semakin tinggi adanya faktor individu di UMKM, maka kejadian kecelakaan kerja dan penyakit terkait kerja semakin rendah. Selain itu, semakin tinggi adanya faktor organisasi di UMKM, maka kejadian kecelakaan kerja semakin rendah. Evaluasi dan upaya pencegahan terkait kecelakaan kerja berdasarkan faktor yang memengaruhi penerapan K3 perlu diimplementasikan di UMKM

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) are productive sectors which have vital role in the national economy. There is still lack of Occupational Safety and Health (OSH) implementation in MSMEs in Indonesia. On the other hand, it is known that the risk of work accident in small firms is higher than in large firms. Therefore, it is necessary to identify and analyze the factors that influence OSH in MSMEs. This study aims to make modelling of individual and organization factors affecting occupational accidents in MSMEs, as well as determining the relationship between individual and organizational factors on work accident. This study is an analytic cross-sectional study based on secondary data. The modelling was using Structured Equation Modelling (SEM) method
using SmartPLS on 109 MSMEs in Semarang, Bogor, Bekasi, East Jakarta, and South Jakarta. The result of study showed that there was a positive and significant relationship between individual factor and organizational factor. Individual factors variable consisting of behaviour and perception, had a positive and significant relationship both to work accidents. Meanwhile, organizational factors, including commitment, training, and funds have positive and significant relationship to work accidents. Researchers concluded that the higher presence of individual factors, the lower incidence of work-accidents and work-related diseases in MSMEs. In addition, the higher presence of organizational factors, the lower incidence of work accidents in MSMEs. Evaluation and prevention to work accidents based on OSH modelling factors need to be implemented in MSMEs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiati Pracitasari
"Skripsi ini membahas tentang gambaran dan faktor-faktor organisasi yang berhubungan dengan pencapaian kinerja Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Tahun 2011. Adapun faktor-faktor organisasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi, desain pekerjaan, dan supervisi di Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan. Latar belakang penelitian ini adalah hasil pencapaian kinerja Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan tahun 2010 sebesar 52,58%.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor organisasi yang berhubungan dengan pencapaian kinerja Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan faktor organisasi yang berhubungan dengan pencapaian kinerja Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Tahun 2011 adalah sumber daya, struktur organisasi, desain pekerjaan, dan supervisi
This thesis discusses about description and organizational factors related to the performance achievement Sub-Section of Occupational Health, Safety, and Environment at the Harapan Kita Cardiac and Blood Vessel Hospital Jakarta in 2011. Organizational factors in this study are resources, leadership, compensation, organizational structure, job design, and supervise in Sub-Section of Occupational Health, Safety, and Environment. Background of this research is the performance achievement Sub-Section of Occupational Health, Safety, and Environment in 2010 was to 52.58%.
Aims of this study is to know the organizational factors associated with performance achievement Sub-Section of Occupational Health, Safety, and Environment at the Harapan Kita Cardiac and Blood Vessel Hospital Jakarta in 2011. This study used qualitative descriptive interpretive approach. The data were collected by means of deep interview.
The results of this study indicate that organizational factors related to the performance achievement Sub-Section of Occupational Health, Safety, and Environment at the Harapan Kita Cardiac and Blood Vessel Hospital Jakarta in 2011 are the resources, organizational structure, job design, and supervision.
"
Depok: Unversitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Gunawan
"Latar Belakang: Pemerintah sejak tahun 2022 telah mendorong seluruh rumah sakit di Indonesia untuk menerapkan RME guna memberikan layanan kesehatan yang lebih baik melalui digitalisasi sistem kesehatan. Penerapan RME di unit rawat inap MRCCC Siloam Hospitals Semanggi telah berjalan sekitar 6 bulan sejak awal tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi formatif terhadap penerapan RME di unit tersebut melalui parameter kepuasan dan cakupan penggunaan RME serta penelusuran faktor-faktor individu dan organisasi yang berperan.
Metode: Kuesioner daring dibagikan kepada 140 dokter dan perawat di unit rawat inap yang terpilih melalui simple random sampling. Kuesioner memuat pertanyaan mengenai data demografis, pengukuran kepuasan yang diadaptasi dari End User Computing Satisfaction (EUCS), dan cakupan penggunaan RME. Wawancara mendalam dilakukan kepada 7 informan terpilih (direktur utama, direktur medis, direktur keperawatan, 2 dokter, dan 2 perawat). Analisis data kuantitatif dilakukan di SPSS 25 menggunakan uji T tidak berpasangan dan One-way ANOVA. Analisis konten dilakukan pada hasil wawancara mendalam.
Hasil: Rerata skor kepuasan responden penelitian ini adalah 3,43 ± 0,88 sementara cakupan penggunaan mencapai 74,7%. Aspek RME yang mendapatkan skor kepuasan terendah adalah kemudahan penggunaan yang sesuai dengan hasil wawancara mendalam, yaitu banyaknya pengeklikan yang harus dilakukan. Manajemen rumah sakit telah berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur meskipun masih terdapat ruang untuk perbaikan ke depannya.
Simpulan: Implementasi RME di unit rawat inap MRCCC Siloam Hospitals Semanggi tahun 2023 cukup berhasil di tingkat individu, namun belum di tingkat organisasi. Diperlukan perbaikan sistem RME dan peningkatan sumber daya IT guna meningkatkan keberhasilan implementasi RME di unit tersebut.

Background: The implementation of EMR at the inpatient units in MRCCC Siloam Hospitals Semanggi has been going on for around 6 months since the beginning of 2023. This study aimed to conduct a formative evaluation of the implementation using parameters such as users’ satisfaction and adoption of EMR, as well as individual and organizational factors which influenced the outcome.
Method: Online questionnaire was given out to 140 doctors and nurses at inpatient units, selected through simple random sampling method. The questionnaire contained demographic characteristics, agreement statements about satisfaction adapted from EUCS (End User Computing Satisfaction), and question about EMR adoption. In-depth interviews were conducted with 7 chosen informants (general director, medical director, nursing director, 2 doctors, and 2 nurses). Quantitative data analysis was conducted in SPSS 25 using unpaired T-test or One-way ANOVA. Qualitative data was analysed using content analysis.
Results: The mean satisfaction score of the respondents was 3,43 ± 0,88 while the overall adoption rate was 74,7%. Ease of use received the lowest satisfaction score, which was supported by findings from the interviews, i.e. the system required too many clicks. The hospital managers had attempted to improve the quality and quantity of infrastructure although there was still room for improvement.
Conclusion: The implementation of EMR at the inpatient units in MRCCC Siloam Hospitals Semanggi was successful at the individual level, but unsuccessful at the organizational level. It would be beneficial to make constant improvements on the EMR itself and increase the number of staff at the IT department.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Riviyanti
"ABSTRAK
Keinginan berhenti kerja (intention to quit) adalah keinginan karyawan untuk berhenti dari
pekerjaan yang sekarang, hal tersebut bisa diakibatkan karena faktor pendorong (dari dalam organisasi)
ataupun faktor penarik (dari luar organisasi). Apabila tidak terkelola dengan baik akan menyebabkan
turnover secara nyata.Hal tersebut menjadi sangat penting karena tingginya angka turnover menunjukkan
kurang stabilnya suatu organisasi. Mengingat banyaknya dampak yang akan terjadi yang berkaitan
dengan turnover terutama terhadap pelayanan pasien, apabila banyak terjadi pada perawat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan berhenti
kerja perawat RS An-Nisa Tangerang. Pengukuran dalam penelitian ini terdiri dari 12 faktor, antara lain :
(1) Umur, (2) jenis kelamin (3) tingkat pendidikan, (4) lama kerja, (5) unit kerja, (6) status kepegawaian,
(7) jenjang karir, (8) pendidikan-pelatihan, (9) kompensasi, (10) stressor kerja, (11) komunikasi dan (12)
supervisi/kepemimpinan. Penelitian ini bersifat kuantitatif-kualitatif dengan menggunakan desain potong
lintang. Sampel penelitian ini 89 perawat yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Data yang didapat
menggunakan kuisioner.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RS An-Nisa Tangerang ditemukan bahwa perawat yang
memiliki keinginan untuk berhenti kerja sebanyak 18%, angka ini apabila terjadi berarti angka turnover
pada tahun 2017 sebesar 12,8% yang berarti menjadi lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya yang
angkanya selalu mengalami kenaikan. Hasil analisa statistik ditemukan faktor-faktor yang berpengaruh
adalah lama kerja, dan kepemimpinan. Sedangkan faktor yang paling dominan adalah Kepemimpinan.

ABSTRACT
The desire to stop working (intention to quit) is the desire of employees to quit their job now, this can be
caused because the driving factor (from within the Organization) or towing factor (from outside the
organization). If not managed properly will cause a turnover . It becomes very important because of the
high turnover figures showed less relative of an organization. Given the large number of impacts that will
occur with regard to turnover especially against patients, when a lot is happening on nurses.
This research aims to know the factors that affect the desire to stop working nurses at RS An-Nisa
Tangerang. Measurements in this study consists of 12 factors, among others: (1) Age, (2) gender (3) level
of education, (4) long work, a work unit (5), (6) the status of staffing, (7)succession, (8) educationtraining,
(9)compensation, (10) a work stressor, (11) communication and (12) supervision/leadership. The
study is quantitative-qualitative design using cross sectional. The sample of this research 88 nurses who
meet the inclusion criteria and ekslusi. Data obtained using questionnaire.
Based on research conducted at RS An-Nisa Tangerang found that nurses who have a desire to stop
working as much as 18%, this figure means in case of turnover in the year 2017 of 12.8% which means
being better than the previous years that number is always rising. The results of the statistical analysis
found factors that influential work is the length of work and leadership. While the most influential factor
is work Leadership."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library