Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda Chandra
"ABSTRAK
Sejak terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Bursa Efek Jakarta (BEJ) turut mengalami keterpurukan yang tercermin dari Indeks Barga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok akibat harga saham yang turun secara drastis. Akibatnya investor mengalami trauma untuk menginvestasikan dananya pada perangkat investasi saham.
Dalam kondisi yang seperti ini, Reksa Dana Pendapatan Tetap menjadi suatu altematif investasi yang menarik. Selain memberikan risiko yang relatif rendah, Reksa Dana jenis ini juga memberikan return yang relatif stabil karena menanamkan sebagian besar dananya pada obligasi, deposito dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia).
Pada berbagai kesempatan, penulis membaca l'leberapa artikel di media cetak, yang memberikan kesimpulan bahwa untuk kondisi sekarang ini sebaiknya investor melakukan investasi dengan hati-hati, yaitu menaruh dananya pada instrumen investasi yang benar-benar likuid. Diantaranya, mereka menyarankan agar investor menanamkan dananya pada Reksa Dana Pendapatan Tetap. Namun untuk investor yang tetap ingin bem1ain saham sebaiknya melakukan portofolio atas saham-saham blue chip atau unggulan. Berdasarkan hal inilah, maka penulis menyusun Karya Akhir ini dengan maksud untuk membuktikan hal tersebut.
Penulis mernbentuk portofolio dari 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap dan portofolio dari 5 saham unggulan dengan periode penelitian tahun 2000 hingga 2002. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah kinerja portofolio yang terbentuk dari portofolio 5 saham unggulan tersebut lebih unggul dibandingkan dengan kinerja 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap, sehingga dapat dijadikan altematif investasi pada peri ode tersebut.
Pengukuran kinerja masing-masing portofolio tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Sharpe 's Index dan Treynor's Index. Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwa kinerja dari portofolio 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap relatif lebih buruk dari kinerja Indeks Obligasi, dan kinerja portofolio dari 5 saham unggulan relatif lebih baik dari kinerja IHSG. Sernentara, jika membandingkan kedua instrumen investasi tersebut, terlihat bahwa kinerja yatlg ditunjukkan oleh portofolio 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap relative lebih rendah dibandingkan dengan portofolio 5 saham unggulan. Terlepas dari ketidakakuratan kriteria pemilihan, hal ini dapat menjadi petunjuk bagi para investor bahwa pembentukan portofolio saham, dapat memberikan pe1jormance atau kinerja yang baik, asalkan portofolio tersebut terdiri dari saham-saham unggulan. Sementara, bagi investor yang ingin bennain Reksa Dana Pendapatan Tetap; sebaiknya perlu mengetahui komposisi dan proporsi dari aset hutang yang dikelola oleh Manajer Investasi.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhiastomo Rahmanto
"Nilai harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkadang mengalami perubahan yang fluktuatif tergantung dari kondisi perekonomian indonesia yang juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global. Diversifikasi merupakan suatu hal yang tepat dalam mengatasi kondisi yang kurang tepat ketika adanya kondisi global yang tidak menentu terutama faktor perekonomian. Reksa Dana adalah instrumen pasar modal yang diatur oleh Manajer Investasi (MI) namun sifat mekanisme transaksinya diperjual belikan oleh dealer partisipan pada pasar primer. Exchange-Traded Fund (ETF), salah satu produk Reksa Dana yang karakteristiknya berbeda terutama dari segi mekasnisme jual belinya dan kehadirannya masih baru di Indonesia dan saat pengerjaan penelitian ini yang terdaftar di BEI yang berjumlah 45 ETF. Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada ETF memiliki perbedaan dengan harga pasarnya, namun jika berdasarkan Efficient Market Hypotesis menjelaskan nilai intrinsik suatu sekuritas mencerminkan harga pasarnya. Maka untuk melihat terkait masalah tersebut pada tesis ini bertujuan untuk melakukan analisis faktor disparitas yang dapat berpengaruh antara NAB pada ETF dengan harga pasarnya dengan menggunakan data sekunder. Metode yang dilakukan dengan regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan hipotesis penelitian yaitu faktor disparitas meliputi fund age, volume, selisih high dan low price, dan return IHSG. Hasil penelitian ini menemukan bahwa fund age, volume, selisih high dan low price tersebut berpengaruh signifikan terhadap perbedaan harga terhadap NAB (mispricing ETF) dengan R squared sebesar 3.13 % yang tidak jauh berbeda dengan peneltian Atanasova dan Weisskopf (2020) dan penelitian Shin dan Soydemir (2010). Implikasi penelitian ini memberikan gambaran pada investor, Manajer Investasi, dan dealer partisipan untuk berinvestasi dan mengembangkan ETF di Indonesia.

The value of share prices on the Indonesia Stock Exchange (IDX) sometimes fluctuates depending on the condition of the Indonesian economy which is also influenced by global economic conditions. Diversification is the right thing to overcome inaccurate conditions when there are uncertain global conditions, especially economic factors. Mutual Funds are capital market instruments that are regulated by the Investment Manager (MI) but the nature of the transaction mechanism is traded by and participating dealers in the primary market. Exchange- Traded Fund (ETF), one of the Mutual Fund products with different characteristics, especially in terms of its trading mechanism and its new presence in Indonesia, and at the time of this research were listed on the IDX, totaling 45 ETFs. Net Asset Value (NAV) in ETF is different from its market price, however, based on the Efficient Market Hypothesis, it explains that the intrinsic value of a security reflects its market price. So to see the cause of this issue, the objective of this thesis is to analyze the disparity factors that can affect the NAV in ETFs and their market prices using secondary data. The method used is Ordinary Least Square (OLS) regression with the research hypothesis that disparity factors include fund age, volume, the difference between high and low price, and IHSG return. The result of this research found that fund age, volume, the difference between high and low price had a significant effect on the difference in price on NAV (mispricing ETF) with R squared about 3.13% which is similar to previous reseach by Atanasova dan Weisskopf (2020) and another previous research by Shin dan Soydemir (2010). The implication of this research is to provide an overview of participating investors, investment managers and dealers to invest in and develop ETFs in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ziyan Muhammad Farhan
"ABSTRAK
Return NAB indeks reksa saham syariah dalam rentang waktu beberapa tahun terakhir selalu dibawah dari return NAB indeks reksa dana saham konvensional. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2015 mengeluarkan peraturan yang memberikan privilegebagi keuangan syariah di Indonesia untuk mengembangkan produk reksa dana global syariah. Dengan diversifikasi portofolio yang lebih luas, maka produk ini diharapkan dapat meminimalkan risiko sehingga bisa menjadi keunggulan komparatif pada produk keuangansyariah. Return yang dihasilkanpun berkembang sangat pesat dan kompetitif dibanding produk reksa dana saham lainnya, hingga pernah mencapai rentang 10%-30% per tahun. Dari fakta tersebut, paper ini berusaha melihat apa saja faktor makroekonomi harian global yang mempengaruhi return NAB reksa dana global syariah, serta menguji performa masing-masing produk menggunakan Fama French 4 Factors Model, untuk mengetahui apakah manajer investasi terkait hanya luck atau skill dalam membukukan return tersebut. Menggunakan data dari Thomson Reuters dan Kenneth Frech, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa market return, VIX, Dollar Index, dan US Treasury Bills secara signifikan mempengaruhi return NAB dari reksa dana global syariah, sementara US Credit DefaultSwap cenderung tidak memiliki signifikansi terhadap return NAB reksa dana global syariah. Selain itu, berdasarkan framework Fama French ditemukan bahwa keseluruhan produk reksa dana global syariah mendapatkan predikat skill dari analisismenggunakanfour-factor alpha dant(α) t-StatisticAlpha

ABSTRACT
The return of Net Asset Value (NAV) of the Sharia Mutual Fund Index in the last few years has always been below under the return of NAV of Conventional Mutual Fund Index in Indonesia. Consequently, the Indonesia Financial Services Authority (OJK) in 2015 issued a new policy that gives privilege for Islamic finance in Indonesia to expand its products,in term of Islamic global mutual fund. With wider diversification of portfolios across countries, the product is expected to able to minimize the financial risk so that it would be a comparative advantage for Islamic finance products. The return generatedis growing rapidly and more competitive than the other mutual fund products. From those facts, this paper aims to see what global daily macroeconomic factors that influence the return of Islamic global mutual funds NAV, and also to examine the performance of each products using Fama-French 4 Factors Model to find out if the investment managers did it out of luck or skill in getting a return. Using data from Thomson Reuters and Kenneth French, the result in this research are that market return, VIX, dollar index, and US treasury bills significantly affect the return of Islamic global mutual funds NAV, while for US Credit Default Swap has the tendency to be not significant on the return of Global Islamic Mutual Funds NAV. Afterward, all the Islamic global mutual fund products get the skill predicate basedon analysis usingfour-factor alphaandt t-StatisticAlpha."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Banyu Adipura K.U.
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ETF. ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek dan telah
banyak diperdagangkan di bursa efek di seluruh dunia. Tidak seperti reksa dana
saham yang bertujuan untuk melampaui kinerja indeks, ETF bertujuan untuk
mereplikasi kinerja indeks acuannya. Model yang digunakan pada penelitian ini
adalah model yang diperkenalkan oleh Rompotis (2012) yang menyatakan bahwa
return ETF dipengaruhi oleh risiko, tracking error, expense ratio, dan Nilai
Aktiva Bersih. Penelitian ini menganalisa kinerja 30 ETF berbasis saham yang
dikelola secara pasif. Hasilnya disimpulkan bahwa secara rata-rata kinerja ETF
berada di bawah kinerja acuannya. Selain itu, penelitian ini juga menemukan
bahwa risiko, expense ratio, dan tracking error mempengaruhi kinerja ETF,
sedangkan Nilai Aktiva Bersih tidak terbukti mempengaruhi kinerja ETF.

ABSTRAK
The purpose of this study is to analyze the determinants of ETF performance. ETF
is an exchange traded mutual fund and traded in the stock exchange around the
world. Unlike equity fund which has objective to outperform the index, ETF try to
replicate the benchmark index performance. This study uses model implemented
by Rompotis (2012) who find that the ETF return is determined by its risk,
tracking error, expense ratio, and net asset value. This study examines the
performance of 30 passively managed equity ETFs over the period 2011-2014.
The result indicates that the ETF underperforms its benchmark index.
Additionally, this study finds that risk, tracking error, and expense ratio determine
the ETF performance, while net asset value does not."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover