Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahesa Auzan
"Latar belakang: Pada kanker nasofaring, tingginya angka kegagalan metastasis jauh paska terapi masih menimbulkan masalah. Sehingga, penelitian mengenai penggunaan terapi sistemik novel pada kanker nasofaring seperti imunoterapi perlu dilakukan. Terdapat beberapa biomarker yang dapat diperiksa untuk dapat memprediksi respon dari pemberian imunoterapi, salah satunya adalah microsatellite instability (MSI). Mikrosatelit merupakan area pada DNA yang memiliki banyak pengulangan kodon, sehingga rentan terjadi gangguan coding dan mengakibatkan akumulasi mutasi. Pada keadaan normal, kerusakan ini akan diperbaiki dengan sistem mismatch repair. Namun, jika terdapat gangguan atau mutasi terkait sistem ini, atau yang disebut dengan deficient mismatch repair (dMMR), akan menghasilkan fenotipe MSI. Pada kanker kolorektal dan endometrium. Namun sampai saat ini, hanya terdapat 3 penelitian yang melakukan pemeriksaan status MSI pada kanker nasofaring. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambara status MSI pada pasien kanker nasofaring pada pasien di RSCM, Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan 36 subjek penelitian. Dilakukan pemeriksaan status instabilitas mikrosatelit menggunakan pemeriksaan berbasis polymerase chain reaction (PCR) Idylla MSI. Dilakukan pula pemeriksaan MMR menggunakan pemeriksaan berbasis imunohistokimia (IHK) menggunakan 4 antibodi untuk mendapatkan keselerasan antara pemeriksaan MSI dan MMR pada pasien kanker nasofaring di RSCM.
Hasil : Menggunakan pemeriksaan Idylla MSI, ditemukan MSI pada 2 dari 36 pasien (5,6%) dan dMMR menggunakan pemeriksaan IHK pada 3 dari 36 pasien (8,34%). Hasil yang konsisten ditemukan pada 2 metode pemeriksaan sebesar 96,97%.
Kesimpulan: Pada kanker nasofaring ditemukan frekuensi MSI yang rendah baik menggunakan pemeriksaan IHK dan Idylla MSI. Ditemukan keselerasan yang tinggi antara pemeriksaan berbasis IHK dan pemeriksaan berbasis PCR Idylla MSI.

Background: Despite high probability of local control after treatment, high rate of distant metastases-failure still pose as problem in the management of locally advanced nasopharyngeal carcinoma. Thus, research for novel systemic therapies for nasopharyngeal cancer, such as immunotherapy, needs to be done. There are several biomarkers that may predict the response to immunotherapy, one of which is microsatellite instability (MSI) phenotype. Microsatellites defined by areas in DNA that are prone to mutations due to repetition of 1-3 nitrogen base. However, under normal circumstances, there are repair systems that can identify and correctly repairs DNA mutations in microsatellite area, a system called mismatch repair (MMR) system. Microsatellite instability is a condition of accumulating mutations in microsatellite area due to defect in MMR system. In colorectal and endometrial cancer, MSI are known as one of prognostic and predictive markers, especially with the usage of immunotherapy immune checkpoint blockade PD-1/PD-L1. To this date, only 3 studies are available in exploring the role of MSI in nasopharyngeal cancer, and no study was done in Indonesia. We conduct this study to assess the MSI status of Indonesia's nasopharyngeal cancer patients in Ciptomangunkusumo Hospital.
Methods: This is the first explorative study in exploring the role of MSI in Indonesia's nasopharyngeal cancer patients. A total of 36 subjects were recruited, and both MSI assessment using immunohistochemistry (IHC) and polymerase chain reaction (PCR) Idylla MSI was done on all study subjects.
Results: MSI was found in 2 patients (5,6%) using PCR based Idylla MSI, and dMMR was found in 3 patients (8,34%). Consistent results between IHC and PCR based MSI assessment was found in 32 patients (96,97%).
Conclusion: MSI was a rare event in Indonesia's nasopharyngeal cancer patients. High concordance was found between IHC and PCR MSI assessment in nasopharyngeal cancer.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penulis artikel ini mengulas landasan hukum pengesahan pengangkatan B.J. Habibie menjadi presiden ketika Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia kedua pada tanggal 21 Mei 1998. Pegunduran diri Soeharto menurut dia hanya merupakan bagian dari tuntutan mahasiswa dan masyarakat yang tidak menghendaki secara keseluruhan pemerintahan Soeharto. Habibie merupakan bagian integral dari rezim Soeharto, karena dia adalah wakil presisen ketika Sorharto lengser. Pengangkatan presiden dan wakil presiden merupakan satu paket politik dari MPR. Karena itu ketika Soeharto dipaksa mundur, maka Habibie seharusnya mundur."
Hukum dan Pembangunan, XXVIII (4) Juli Agustus 1998: 211-235, 1998
HUPE-XXVIII-4-JulAgus1998-211
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusran Ilyas
"ABSTRAK
Pada tahun 1985-2012, permasalahan-permasalahan banyak terjadi di perusahaan-perusahaan garmen di Cipadu. Permasalahan tersebut berakar dari dalam perusahaan seperti strategi manajerial yang belum matang, instabilitas di pos-pos pekerjaan, dan perilaku buruk karyawan. Semua faktor-faktor tersebut saling berhubungan karena timbul dari suatu sebab yaitu pemilik perusahaan yang memakai logika lsquo;rasa-rasa rsquo; dalam mengelola perusahaan. Walaupun permasalahan tersebut melilit dalam tubuh perusahaan, tetapi justru perkembangan terjadi di perusahaan-perusahaan garmen di Cipadu dari tahun ke tahun. Perusahaan-perusahaan tersebut ldquo;berkembang biak rdquo;, bergenerasi dari tubuhnya sendiri, dan melahirkan perusahaan-perusahaan kecil. Tentu ini menjadi pertanyaan, kenapa pada saat banyak permasalahan terjadi perkembangan di Cipadu? Masyarakat Cipadu tidak sama dengan kawasan industri lainnya karena ikatan sosialnya lebih kuat dan tingkat kekeluargaannya juga tinggi. Nilai-nilai tersebut meresap dalam diri masyarakat dan rasa tersebut menjelma ke dalam aktifitas-aktifitas ekonomi. Akhirnya, hasil kombinasi rasa nilai sosial tinggi dan kegiatan ekonomi tersebut memproduksi bentuk hubungan yang baru. Hubungan ini mengakibatkan tingginya tingkat resistensi perusahaan-perusahaan konveksi sehingga perusahaan tersebut tidak goyah dalam badai perdagangan.

ABSTRACT
In 1985 2012, many problems occurred in garment companies in Cipadu. These problems are rooted in companies such as immature managerial strategies, instability in employment posts, and bad behavior of employees. All factors are interconnected because it arises from the company owners who use the logic 39 feelings 39 in managing the company. Although the problems are wrapped in the companies but the development occurred in there from year to year. The companies bred , generated from their own bodies, and produced the small companies. Of course this is a question, why did occured development in companies when there had many problems Cipadu society is not the same as other industrial areas because the community has strong social and high family ties. These values are pervasive in society and the taste is transformed into economic activities. Finally, the result of a combination of high sense of social value and economic activity produced a new form of relationship. This relationship resulted in the high level of resistance of convection companies so the company is strong in the storm trade."
2018
T50477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library