Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cherry, Barbara
St. Louis: Elsevier , 2011
610.73 CHE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhardi Muhiman
Jakarta: UI-Press, 1990
PGB 0239
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Afriwardi
Jakarta: EGC, 2011
617.102 7 AFR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sangkot Marzuki
"Penelitian ini, yang secara kebetulan dimotori oleh beberapa mahasiswa pascasarjana calon Ph.D. yang saya rekrut dari Asia Tenggara, terutama dari U.I., ITB dan Mahidol University, telah memberikan kontribusi besar pada pengetahuan kita pada saat ini mengenai pentingnya mutasi pada DNA mitokondria dalam proses penyakit. Mutasi-mutasi yang mendasari berbagai kelainan neurologis dan kelainan-kelainan multi-sistem ini ternyata juga memainkan peranan pada patogenesis dari penyakit-penyakit yang lebih sering kita hadapi seperti insulin-dependent diabetes mellitus, ketulian yang disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap antibiotik tertentu dan eklampsia. Mutasi DNA mitokondria malahan mungkin merupakan mutasi yang sering terjadi di tubuh kita, terakumulasi secara terus menerus selama kehidupan seorang manusia dan berperanan penting dalam proses penuaan.
ILMU KEDOKTERAN MEMASUKI ABAD KE 21
Dua puluh tahun yang lalu, di tahun 1975, sebagai seorang mahasiswa pascasarjana yang sedang menyelesaikan program Ph.D_ nya, saya duduk di suatu ruang kuliah di Melbourne - Australia, mendengarkan ceramah dari seorang pembicara tamu. Pembicara tamu ini bemama Paul Berg, seorang guru besar dari California, Amerika, dan beliau berceritera mengenai percobaan-percobaan yang dilakukannya bersama rekan-rekannya dengan menggunakan enzim endonuclease. Untuk pertama kali saya mendengar bagaimana enzim ini dapat digunakan untuk memotong DNA secara spesifik. Saya terkagum karena sekonyong-konyong menyadari pentingnya topik yang sedang dibahas.
Sudah terbayang pada waktu itu bahwa kalau seorang ilmuwan dapat memotong pita DNA secara terarah tentunya dia akan dapat memilih dan memotong bagian dari pita ini sesuai dengan informasi genetik yang diinginkan. Segmen pita DNA yang telah dipotong tentunya dapat disambungkan dengan segmen DNA lain yang dikehendaki asalkan ada enzim yang dapat merekatkan kembali tempat pemotongan DNA tadi. Dan kemampuan memotong dan menyambung pita informasi ini akan membuka kemampuan untuk merekayasa informasi genetik dari makhluk hidup."
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0522
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Purnomo Soeharso
Jakarta: UI-Press, 2008
PGB 0505
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ibrahim
"ABSTRAK
Latar belakang
Lulusan fakultas kedokteran harus mampu bertugas sebagai dokter layanan primer, sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Karena itu, ilmu kedokteran komunitas mempunyai posisi strategis dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Kebutuhan dokter layanan primer akan kompetensi ilmu kedokteran komunitas seharusnya sesuai dengan kompetensi yang diberikan melalui kurikulum fakultas kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian kompetensi ilmu kedokteran komunitas yang ada dalam SKDI dengan kebutuhan dokter puskesmas dan kompetensi ilmu kedokteran komunitas yang tertuang dalam kurikulum Program Studi Kedokteran Universitas Batam (Prodi KUB)
Metode
Desain penelitian potong lintang dilaksanakan menggunakan kuesioner dengan skala Likert, untuk mengetahui kesesuaian tujuh belas (17) kompetensi kedokteran komunitas dalam SKDI dengan kebutuhan kompetensi kedokteran komunitas di puskesmas. Selain itu, jugadianalisis kesesuaian kompetensi ilmu kedokteran komunitas SKDI dalam Prodi kedokteran KUB oleh suatu tim ahli. Hasil kuesioner kebutuhandihubungkan dengan hasil analisis kurikulum tim.
Hasil
Dari 84 dokter puskesmas ada 72 (85,7%) memenuhi syarat. Kompetensi dalam Prodi KUB telah mencakup ke tujuh belas butir kompetensi ilmu kedokteran komunitas SKDI dengan pencapaian kompetensi antara 2-4. Dokter puskesmas membutuhkan semua kompetensi dalam SKDI dengan nilai Likert antara 4,50 – 5,00 dari penilaian 1-6. Didapat korelasi positif lemah tidak bermakna, antara kompetensi kedokteran komunitas dalam kurikulum Prodi KUB dengan kebutuhan kompetensi yang dirasakan dokter puskesmas (r= 0,267; p = 0,30).
Simpulan
Kompetensi kedokteran komunitas kurikulum Prodi KUB telah sesuai dengan materi kompetensi SKDI. Kebutuhan kompetensi kedokteran komunitas yang dirasakan dokter puskesmas belum ditunjang dengan tingkat kompetensi dalam kurikulum Prodi KUB.

ABSTRACT
Background
A medical graduate should be able to carry out duties as a primary care phycisian in accordance with Indonesian Competency Standard (ICS). In line with this, the role of community medicine (CM) science is strategic in resolution of health problems especially in the health center. Community Medicine competency is gained from the medical school curriculum. This study aim to asses the relevance between CM competency in curriculum of Faculty of Medicine in Batam (KUB) to the needs of primary health care doctor in carrying out the task in health center.
Method
A cross sectional study with questionaire (Likert scale 1-6) used to determine the compatibility of primary care doctor needs of CM competency with the seventeen competencies in ICS. The relevance of CM competencies in the KUB curriculum with the ICS was also analyzed by an expert team from KUB. The result of the questionaire then was correlate with the analysis result of the team.
Result
Among 84 health center doctors in Batam, 72 (85,7%) were elligible for this study. Respondents mentioned that all CM competencies in the ICS were needed in their role in health center, with a range of 4.5 – 5.0 Likert scale. Analysis of KUB curriculum reveal that all CM competencies in ICS were covered, and the level varies between 2-4. There was a positive weak, not significant correlation between the need of CM according to the doctors and the competencies in the KUB curriculum (r= 0,267; p = 0,30).
Conclusion
Community Medicine competency in KUB curriculum is in conformity with the ICS. High need of CM competency felt by the primary doctor in Batam has not been supported by the curriculum above.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library