Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mary Ester
"Pemberian GA3 konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm kepada tanaman anggrek D. phalaenopsis X D. Walter Oumae bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif anggrek tersebut. Penyemprotan GA3 dilakukan pada hari ke-8 setelah adaptasi, sebanyak 50 ml untuk tiap tanaman dengan 2x pemberian selang waktu 10 hari sekali. Metode penelitian adalah bujur sangkar latin dengan 6 perlakuan dan 6 u.langan . Hasil uj i nonparametrik Kruskal-Wallis padae<.= 0,05 menunjukkan bahwa pemberian GA3 tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif•yaitu pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah tunas anakan kecuali pada penurunan jumlah daun. Dengan uji yang sama pemberian GA3 juga tidak berpengaruh pada pertumbuhan generatif yaitu jumlah kuntum bunga/tangkai dan panjang inflpfensia bunga. Uj i perbandingan berganda padao^^ 0,05 terhadap penurunan jumlah daun menunjukkan perbedaan yang nyata antara kontrol dengan perlakuan pemberian GA3 konsentrasi 20 ppm yaitu rata-rata 4 helai daun»"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahayu Sinta
"Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama berisi pendahuluan. Bab kedua menjelaskan tentang teori yang saya gunakan untuk menganalisis kalimat pasif bahasa Jerman, yaitu teori gramatika transformasi generatif. Pada bab ketiga saya akan menguraikan, bagaimana kalimat pasif bahasa Jerman dapat dianalisis menurut teori gramatika transformasi generatif.Berdasarkan analisis tersebut dapat ditarik beberapa kesimpuIan, yaitu : -Kalimat pasif dibentuk dari transformasi pasif. Dalam transformasi tersebut terjadi proses-proses seperti proses penambahan, pelesapan, permutasi, dan substitusi. Dari hasil analisa saya dalam artikei majalah CHIP tidak semua bentuk kalimat pasif dapat saya temukan. -Beberapa konstruksi kalimat pasif bahasa Jerman tidak dapat langsung dianalisis dengan teori gramatika transformasi generatif. Kalimat pasif jenis ini harus ditransformasikan terlebih dahulu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S14609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathasya Christine Prabowo
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemanfaatan kompos Unit Pengolahan Sampah (UPS) Universitas Indonesia terhadap pertumbuhan terung ungu (Solanum melongena L. var. Lezata) dilasanakan pada bulan Oktober sampai dengan November. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi kompos dalam media tanam yang paling baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman terung. Kompos dalam media tanam divariasikan sebagai berikut P1 (tanah: pasir: kompos 1:1:0), P2 (tanah: pasir: kompos 1:1:0.5), P3 (tanah: pasir: kompos 1:1:1), dan P4 (tanah: pasir: kompos 1:1:2), serta P5 (media tanam komersil) sebagai kontrol positif. Dua fase pertumbuhan yang akan diamati yaitu vegetatif dan generatif. Data diolah berdasarkan parameter kualitatif (warna daun, bentuk daun, besar daun, warna buah dan tes organoleptik) dan kuantitatif (tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering, panjang akar,jumlah buah, panjang dan berat buah). Data kualitatif menunjukkan adanya perbedaan warna daun dan warna buah tanaman terung ungu pada perlakuan media tanam. P5 dan P1 menunjukkan warna daun yang lebih terang dibandingkan dengan tiga perlakuan lainnya. Perlakuan P3 dan P4 menunjukkan warna kulit buah terung ungu yang gelap dan sesuai dengan literatur, sementara perlakuan lainnya menunjukkan warna buah ungu terang. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kompos UPS UI berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, berat kering tanaman, dan jumlah bunga tanaman. Namun, kompos UPS UI tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar dan jumlah buah. Kombinasi terbaik untuk pertumbuhan vegetatif ditunjukkan oleh P3. Perlakuan P3 dan P4 menunjukkan hasil yang hampir serupa pada hasil pertumbuhan generatif.

ABSTRACT
Research on the use of UPS UI compost on the growth of purple eggplant (Solanum melongena L. var. Lezata) was conducted from October to November. The research was conducted with the aim to find out the proportion of compost in the growing media to support the growth of eggplant plants. Compost in the planting medium is varied as follows P1 (soil: sand: compost 1: 1: 0), P2 (soil: sand: compost 1: 1: 0.5), P3 (soil: sand: compost 1: 1: 1), and P4 (soil: sand: compost 1: 1: 2), and P5 (commercial growing media) as a positive control. Two growth phases will be observed, vegetative and generative. Data were processed based on qualitative parameters (leaf color, stem color, leaf shape, leaf size, fruit shape, fruit color and organoleptic tests) and quantitative (plant height, number of leaves, wet weight and dry weight, root length, and number of fruits, fruit length and weight). Qualitative data shows the differences in leaf color and fruit color of purple eggplant plants in the planting media treatment. P5 and P1 showed lighter leaf color compared to the other three treatments. Treatments P3 and P4 showed dark purple eggplant skin color and according to the literature, while other treatments showed light purple fruit color. Statistical analysis showed that UPS UI compost significantly affected the parameters of plant height, number of leaves, wet and dry weight. However, UPS UI compost has no significant effect on root length and number of fruits. The best combination for plant vegetative growth shown by P3. P3 and P4 shows an almost similar result in generative growth ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Putra Pamungkas
"Tulisan ini membahas bagaimana fotografi bisa dijadikan media pembelajaran arsitektur Fotografi adalah salah satu media representatif bagi arsitektur karena sifatnya yang dapat dipahami seperti sebuah teks Saya melihat kemampuan sebuah foto sebagai elemen generatif keruangan Tulisan ini membahas bagaimana fotografi bisa dijadikan media pembelajaran arsitektur. Fotografi adalah salah satu media representatif bagi arsitektur, karena sifatnya yang dapat dipahami seperti sebuah teks. Saya melihat kemampuan sebuah foto sebagai elemen generatif keruangan. Di sini, saya membuat diagram yang saya awali dari foto ke dalam bentuk denah dan pemodelan tiga dimensi. Saya menganalisis studi kasus melalui pendekatan arsitektur interior, pemahaman fotografi, hingga persepsi.

This paper discusses how photography can be used as a media for architectural study. Photography can serve as a representative media for architecture, as it can also be understood just as a text. Here I see how photographic works can be a spatial generative element in architecture. I convert photos into diagrams, in the forms of floor plans and three-dimensional modelling. Analysis of the case study is done using approaches of interior architecture, photographical understanding, and the theory of perception.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramasta Putra Redyantanu
"Disertasi ini merupakan hasil penelusuran rekonsiliasi aktual-virtual pada praktik spasial arsitektur. Penelitian ini bertujuan memosisikan kembali wacana arsitektur terkait relasi space dan place dalam gagasan multi spasial. Gagasan multi spasial mendorong pemahaman arsitektur dari spasial tunggal, menjadi spasial plural yang hadir secara paralel. Kondisi aktual merujuk pada spasial material, sedangkan kondisi virtual merujuk pada spasial yang berelasi dengan pemikiran (ingatan, persepsi dan pengalaman). Aktual-virtual pada penelitian ini tidak hanya sebagai kondisi, melainkan juga penelusuran potensinya sebagai relasi dan operasi antara. Penelitian ini mengungkap bagaimana relasi aktual-virtual terjalin, dalam praktik multi spasial plural dan paralel beserta penelusuran aspek dan potensinya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Model penelitian memakai studi multi kasus. Penelitian berbasis perancangan ini dilakukan dengan kolaborasi observasi empiris lapangan, dengan eksplorasi generatif berbasis kecerdasan buatan. Perluasan pengetahuan merupakan hasil dari artikulasi dan refleksi kedua proses tersebut. Praktik spasial pameran merupakan studi kasus model spasial aktual-virtual. Sedangkan praktik spasial permainan merupakan studi kasus model spasial aktual. Eksplorasi generatif menjadi cara untuk melihat kemampuan praktik spasial mengilustrasikan terjadinya multi spasial pada keduanya. Pada kasus pameran, aspek generatif mengilustrasikan transisi iterasi multiplikasi spasial yang terjadi. Sedangkan pada kasus permainan, aspek generatif merupakan proyeksi ragam multi spasial paralel plural dari objek spasialnya. Gagasan portal menjadi konsep untuk mendemonstrasikan temuan dari penelitian rekonsiliasi aktual-virtual ini. Operasi objek dan turunannya dalam susunan prompt generatif mendefinisikan gagasan portal aktual-virtual. Gagasan portal mencakup melalui tiga komponen utama, yaitu atribut cerminan kolaboratif, transisi lintasan multiplikasi, serta proyeksi spasial spekulatif. Temuan ini mengekspansi pemahaman arsitektur sebagai spasial tunggal, mengarah pada multi spasial plural dan paralel. Pengetahuan operasi multi spasial ini memosisikan kembali pemahaman space dan place pada penekanan relasi dan operasi aktual-virtual. Pengetahuan multi spasial membuka peluang artikulasi, modifikasi dan adaptasi kembali ruang hidup manusia.

This dissertation investigates the concept of actual-virtual reconciliation within architectural spatial practices. It seeks to reposition the discourse on the relationship between space and place in architecture by introducing the idea of the multi-spatial. This framework challenges the traditional singular conception of space, instead proposing a pluralistic understanding where multiple spatial realities exist in parallel. The actual condition refers to space's physical and material dimensions, while the virtual condition encompasses the realm of mind and thought, including memory, perception, and experience. This research focuses on the actual-virtual condition and explores its potential as a framework for understanding the interplay and operations within these interwoven spatial realms. By examining the connections between the actual and virtual in the context of multi-spatial practices, the dissertation aims to reveal the multifaceted nature of this relationship and its potential for shaping architectural design. This research is a qualitative method. The research model uses a multi-case study. This design-based research is conducted using collaboration between empirical field observation and artificial intelligence-based generative exploration. Knowledge development results from the articulation and reflection of these two processes. Exhibition spatial practice is a case study of actual-virtual spatial models. In contrast, the spatial practice of the game is a case study of the actual spatial model. Generative exploration is a form of seeing the ability of spatial practices to illustrate the occurrence of multi-spatiality in both. In the exhibition case, the generative aspect demonstrates the transition of spatial multiplication iterations that occur. In the case of the game, the generative element is a projection of the plural parallel multi-spatial variety of its spatial objects. This research leverages the portal concept to illustrate the findings on actual-virtual reconciliation. The portal is operationalized through the interplay between objects and their derivatives within the generative prompt array. Three key components define this actual-virtual portal: collaborative mirroring attributes, multiplicative trajectory transitions, and speculative spatial projections. These findings challenge the singular conception of architecture, instead revealing a framework of plural and parallel multispatiality. This newly acquired knowledge of multi-spatial operations repositions our understanding of space and place, with a renewed emphasis on actual-virtual relations and operations. Ultimately, multi-spatial knowledge opens gates for the articulation, modification, and re-adaptation of human living spaces."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohamad Mohan Pebriansyah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa akar atau mekanisme generatif yang memproduksi peristiwa terorisme Bom Bali 1. Penelitian ini didasarkan karena kebanyakan para filsuf dan ilmuwan ketika menganalisis fenomena terorisme hanya menganalisis sebab-sebab pada tataran kenyataan empiris atau domain aktual semata, padahal untuk mencegah peristiwa teror yang serupa terjadi lagi, kita perlu mengetahui penyebab dasar atau domain real dari suatu peristiwa terorisme. Oleh karena itulah penulis dalam penelitian ini berusaha menganalisis ontologi dari fenomena terorisme Bom Bali 1 melalui pendekatan realisme ontologi Roy Bhaskar, hal ini dilakukan dalam rangka untuk mencari struktur dasar yang memproduksi realitas teror Bom Bali 1, sehingga di masa depan kita dapat menghindari peristiwa yang serupa terjadi lagi. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah struktur dasar atau mekanisme generatif yang memproduksi peristiwa terorisme Bom Bali 1 adalah kejijikan moral konkret (concrete moral disgust). Kejijikan moral konkret disini dibedakan dari kejijikan moral yang menjadi basis dari adanya sense moralitas kita. Kejijikan moral konkret adalah kejijikan moral yang sudah terkonkretisasi oleh budaya, dimana rasa jijik tersebut muncul di saat sense moralitas kita sudah dipengaruhi oleh berbagai nilai-nilai budaya tertentu, sehingga antara satu individu dengan individu lain bisa timbul rasa jijik moral yang berbeda karena masing-masing punya konkretisasi moral budaya yang berbeda.

The purspose of this reaserch is to find out what are the generative roots or mechanism that produce the Bali Bombing 1 terorist incident. Writer doing this research is because when most philosopher and scientist analyze the phenomenon of terrorism, they only analyze the cause at the level of empirical reality or the actual domain, whereas to prevent similar terror events from happening again, we need to know the basic cause or real domain of terrorist incident. Thats why author in this study try to analyze the ontology of the Bali Bombing 1 terrorist phenomenon through Roy Bhaskar ontology realism, this is done to find the basic structure that produces the reality of the Bali Bombing 1 terror, so that in the future we can avoid similar events it happen again. The conclusion drawn from this research is that basic structure or generative mechanism that produced the Bali Bombing 1 terrorism is concrete moral disgust. The concrete moral disgust here is distinguished from the moral disgust that has been concretized by culture where this disgust appears when our sense of morality has been influenced by centainly culture values, so that between one individual and another individual a different  sense of moral disgust can arise because each have different cultural moral concretions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Danita Austin Halim
"Studi ini mengangkat arsitektur yang menyeimbangkan berbagai kondisi alam melalui transformasi elemen mikro. Alam semesta dipersepsikan melalui pemahaman terkait dimensi dan skala elemen-elemen yang ada di dalamnya. Performa alam hadir dan dibatasi dalam dimensi ruang dan waktu yang dialami manusia. Melalui tugas akhir ini, penulis mencoba untuk menggali secara mikro mekanisme deformasi bio-chemical-physical yang terjadi secara natural di alam. Studi ini memfokuskan pada mekanisme mikro dari fenomena amorf di alam, secara spesifik, yakni deformasi alam yang terjadi karena lumut, korosi, dan erosi. Pemahaman akan mekanisme mikro tersebut dimanfaatkan sebagai landasan perancangan arsitektur generatif yang merespon isu kontaminasi substansi dalam konteks alam. Temuan kajian ini memungkinkan terjadinya persilangan elemen mikro yang dimanfaatkan untuk menyeimbangkan berbagai kondisi alam melalui proses deformasi.

This study explores architecture that balances different natural conditions through micro transformation of natural elements. Nature is perceived through understanding regarding dimension and scale of its elements. Nature performance exists and is limited by space and time dimension. Through this final project, the author tries to explore micro-mechanisms of bio-chemical-physical deformation that occurs naturally in nature and tries to transform and translate these micro-mechanisms in response to issues and macro contexts through bio-chemical engineering. This study focuses on the micro mechanism of natural amorphic phenomenon, specifically regarding natural deformation that exists due to moss, corrosion, and erosion. Understanding of such micro mechanisms is used as the basis of generative architecture that responds to substantive contamination in nature. Findings of this study enable crossover of micro elements that are utilised to balance different natural conditions through the deformation process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Nursyawalli Sidi
"ChatGPT merupakan model bahasa Generative Pre-trained Transformer yang dikembangkan oleh OpenAI dan dirilis pada tahun 2015 dan mulai marak digunakan dalam konteks pendidikan. Dalam penerapannya penggunaan generative AI seperti ChatGPT memiliki tantangan dan risiko yang harus diatasi untuk menjaga integritas dan kejujuran akademis serta memastikan pemanfaatannya yang bertanggung jawab. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah sebaiknya digunakan secara resmi atau melarang penggunananya, mengidentifikasi risiko terkait dengan penerapannya, serta mengeksplorasi metode penggunaan yang bertanggung jawab dalam konteks belajar mengajar di lingkungan Universitas. Penelitian ini menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif atau mixed method dengan melakukan wawancara semi terstruktur terhadap 11 narasumber menggunakan open question serta menyebarkan kuesioner secara daring kepada responden. Hasil penelitian kualitatif dianalisis menggunakan metode thematic analyisis yang kemudian menjadi sumber acuan pengembangan model penggunaan ChatGPT yang bertanggung jawab. Pada pendekatan kuantitatif, sebanyak 251 data responden valid dianalisis menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan bantuan aplikasi SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model penggunaan ChatGPT yang bertanggung jawab didukung oleh berbagai faktor, termasuk Ability, Ascription of Responsibility, Personal Norm, Benefit, Intention, Behavior, serta Facilitating Conditions penggunaan ChatGPT dalam kegiatan belajardanmengajar. Penelitian ini berkontribusi memberikan pedoman penggunaan ChatGPT yang bertanggung jawab untuk kegiatan belajar dan mengajar di lingkungan Universitas.

ChatGPT is a Generative Pre-trained Transformer language model developed by OpenAI and released in 2015 and is beginning to be widely used in educational contexts. In its application, the use of generative AI such as ChatGPT has challenges and risks that must be addressed to maintain academic integrity and honesty and ensure its responsible utilisation. This study aims to identify whether it should be officially used or banned, identify the risks associated with its use, and explore methods of responsible use in the context of teaching and learning in a University environment. This research combines qualitative and quantitative methods or mixed methods by conducting semi-structured interviews with 11 interviewees using open questions and distributing online questionnaires to respondents. The results of the qualitative research were analysed using the thematic analysis method which then became a source of reference for developing a model of responsible use of ChatGPT. In the quantitative approach, a total of 251 valid respondent data were analysed using Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) with the help of the SmartPLS 4 application. The results showed that the model of responsible use of ChatGPT was supported by various factors, including Ability, Ascription of Responsibility, Personal Norm, Benefit, Intention, Behaviour, and Facilitating Conditions for using ChatGPT in learning and teaching activities. This research contributes to providing guidelines for the responsible use of ChatGPT for learning and teaching activities in the University environment."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>