Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Madeline Harlina Widjaja
"Permintaan domestik tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja yang terus bertambah dalam ekonomi ketenaga kerjaan yang produktif. Pertumbuhan lapangan kerja tambahan datang dari perusahaan domestik dengan produktivitas lebih tinggi yang cenderung melakukan kegiatan ekspor. Studi ini mencoba menganalisis dampak kegiatan ekspor terhadap penyerapan tenaga kerja di industri tekstil dan garmen Indonesia. Data yang digunakan besumber dari Survei Industri Besar dan Menengah Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia pada tingkat perusahaan. Data tersebut merupakan data panel yang tidak seimbang dari tahun 2000-2015. Hasil estimasi utama menunjukkan bahwa kegiatan ekspor secara positif dan signifikan mempengaruhi permintaan tenaga kerja perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa kegiatan ekspor berkaitan dengan permintaan tenaga kerja terampil yang lebih tinggi.

Domestic demand is inadequate to absorb the growing labor force in a productive employment economy. Additional job growth came from domestic firms with higher productivity which tend to do export activities of their production. This study tries to estimate the impact of export activities on labor absorption in Indonesian textile and garment industries. It has employed unbalanced panel firm-level data from 2000-2015 from the Indonesian Large and Medium-sized Manufacturing Survey published by the Indonesian Central Bureau of Statistics. The main estimation results suggest that exporters positively and significantly affect a firm’s labor demand. In addition, the study also found that export activities are associated with a higher share of skilled labor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Rudi Hartono
"Karya tulis ini bertujuan untuk mempelajari dan mengukur volatilitas serta membuat estimasi model yang dapat meramalkan volatilitas imbal basil saham-saham sektor tekstil dan Barmen. Periode penelitian adalah antara tahun 1998 sampai dengan 2005. Dalam melakukan estimasi model volatilitas model yang dipilih adalah Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) dan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH). Kelebihan dari model tersebut adalah kemampuannya untuk menangkap kecendrungan dari volatility clustering dimana berdasarkan basil observasi pergerakan yang besar (kecil) biasanya diikuti dengan pergerakan yang besar (kecil) pula.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat 8 emiten yang memiliki volatilitas return bersifat homoscedastic yaitu PT Argo Pantes Tbk (ARGO), PT Centex Tbk (CNTX), PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI), PT Apac Citra Centertex Tbk (MYTX), PT Pan Brothers Tex Tbk (PBRX), PT Texmaco Jaya Tbk (TEJA) dan PT Teijin Indonesia Fiber Corporation Tbk (TFCO). Volatilitas return saham 8 emiten tersebut bersifat konstan sepanjang waktu sehingga tidak dapat dibuat model conditional variance dengan menggunakan model ARCH/ GARCH.
Sementara itu terdapat 10 emiten yang memili volatilitas return bersifat heteroscedastic yaitu PT Karwell Indonesia Tbk (KARW), PT Panasia Filamen Inti Tbk (PAFI), PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY), PT Stinson Textile Manufacture Tbk (SSTM) dan PT Panasia Indosyntec Tbk (HDTX). Dengan demikian hanya terliadap 10 emiten tersebut dapat dibuat estimasi model conditional variace dengan metode ARCH/GARCH untuk meramalkan volatilitas return saham emiten yang bergerak dalam bidang tekstil dan garmen.
Kesimpulan permodelan volatilitas (conditional variance) terhadap 10 emiten yang memiliki volatilitas bersifat heteroscedastic adalah model ARCH hanya cocok digunakan untuk emiten ERTX (ARCH (3)), RICY (ARCH (3)), dan SSTM (ARCH (2)) sedangkan model GARCH cocok untuk emiten ADMG (GARCH (1, I)), HDTX (GARCH (1, I)), INDR (LARCH (I, 1)), KARW (GARCH (3, 2)), MYRX (GARCH (2, 3)), PAF1 (GARCH (4, 1)), dan POLY (GARCH (4, 1)).
Berdasarkan model ARCH/ GARCH tersebut diketahui bahwa pada periode 1998 sampai dengan 1999 (awal-awal krisisi ekonomi) volatilitas imbal hasil saham relatif tinggi, yang diikuti oleh volatilitas yang rendah setelah tahun 1999 sampai dengan 2005. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aggarwal dkk (1999) bahwa pada saat krisis terjadi perubahan volatilitas yang cukup besar karena adanya perubahan kurs mats uang negara yang bersangkutan.
Seluruh model volatilitas dengan ARCH/ GARCH signifikan secara statistik, namun demikian seluruh model tersebut memiliki tingkat explanatory power yang rcndah dimana model tersebut hanya dapat menerangkan variasi volatilitas sekarang di bawah 5% kccuali terhadap dua emiten yaitu MYRX dan POLY . Hal ini mcnunjukkan bahwva masih banyak variabel lain yang dibutuhkan untuk dapat menerangkan volatilitas return saham selain volatilitas dan kesalahan periode sebelumnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library