Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Tirta Dharma,
551 AM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Martalia Isneini
"[ABSTRAK
PDAM merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah yang dimiliki setiap kabupaten dan kota di Indonesia. Keberadaan PDAM selain sebagai perusahaan, juga dituntut sebagai operator pelayanan publik di sektor air minum. Sebagai perusahaan, PDAM dituntut untuk memperoleh laba. Sebagian laba PDAM akan masuk pula sebagai dividen yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun kondisi di lapangan, tidak semua PDAM memperoleh laba. Pada tahun buku 2012, 52% PDAM mengalami kerugian sementara hanya 48% yang memperoleh laba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa mengenai faktor utama yang mempengaruhi kinerja keuangan PDAM dilihat dari perolehan laba PDAM di Indonesia pada tahun buku 2012. Estimasi model penelitian menggunakan regresi liniear berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS).Jumlah data populasi yang digunakan dalam penelitian sebanyak 350 PDAM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa variabel utama yang berpengaruh positif terhadap keuntungan PDAM, yaitu kapasitas produksi (KAPPROD) dengan koefisien sebesar 188,1217, sedangkan variabel utama yang berpengaruh negatif terhadap keuntungan PDAM yaitu tingkat kehilangan air (TKA) dengan koefisien -67713909. Faktor lain yang berpengaruh signifikan terhadap laba PDAM, yaitu: pendapatan lain-lain, biaya kimia dan biaya lain-lain. Sedangkan variabel yang tidak signifikan berpengaruh terhadap keuntungan PDAM di Indonesia yaitu: tarif, biaya energi, biaya pegawai dan biaya pemeliharaan.;

ABSTRACT
Local Water Supply Company (PDAM) is one of local government
enterprises which is owned by each regency and city in Indonesia. Beside as a
company, PDAM is also demanded to be the operator of public services in water
supply sector. As a company, PDAM is demanded to generate profit. Some of the
profit earned will be included in Local Own-source Revenue (PAD). However, in
practical, not all PDAMs yield proft. From the accounting year of 2012, 52% of
the PDAMs had financial loss while only 48% generated profit. This research
aims to analyse the main factor affecting the financial performance of PDAM as
seen from the PDAM profit earnings in Indonesia in accounting year of 2012.
Total data utilized in this research is 350 PDAMs. The estimation of research
model is using double linear regression by Ordinary Least Square (OLS) method.
The result of the research showed that the main variable which has positive effect
on PDAM?s profit is production capacity (KAPPROD) with coefficient of
181,1217, while the main factor which has negative effect on PDAM?s profit is the
level of Non Revenue Water (TKA) with coefficient of -67713909. The other
factors which have significant effect to the profit of PDAM are miscellaneous
revenue, chemical cost and miscellaneous cost. Meanwhile the variables which
have insignificant effect to the profit of PDAM are as follows: tariff, energy cost,
labour cost, and maintenance cost., Local Water Supply Company (PDAM) is one of local government
enterprises which is owned by each regency and city in Indonesia. Beside as a
company, PDAM is also demanded to be the operator of public services in water
supply sector. As a company, PDAM is demanded to generate profit. Some of the
profit earned will be included in Local Own-source Revenue (PAD). However, in
practical, not all PDAMs yield proft. From the accounting year of 2012, 52% of
the PDAMs had financial loss while only 48% generated profit. This research
aims to analyse the main factor affecting the financial performance of PDAM as
seen from the PDAM profit earnings in Indonesia in accounting year of 2012.
Total data utilized in this research is 350 PDAMs. The estimation of research
model is using double linear regression by Ordinary Least Square (OLS) method.
The result of the research showed that the main variable which has positive effect
on PDAM’s profit is production capacity (KAPPROD) with coefficient of
181,1217, while the main factor which has negative effect on PDAM’s profit is the
level of Non Revenue Water (TKA) with coefficient of -67713909. The other
factors which have significant effect to the profit of PDAM are miscellaneous
revenue, chemical cost and miscellaneous cost. Meanwhile the variables which
have insignificant effect to the profit of PDAM are as follows: tariff, energy cost,
labour cost, and maintenance cost.]"
2015
T43179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
G.M. Suwartono
"PDAM Kabupaten Sleman dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 5 Tahnn 1990 dan rnempunyai mandat peningkatan derajat kesejahteraan masyarakat disamping pula sebagai salah satu sumber PAD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja PDAM Kabupaten Sleman dengan membandingkan PDAM Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul dengan menggunakan data selama 4 tahun rnulai tahun 1997 - 2000, selanjutnya dianalisis rasio sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999, serta analisis SWOT untuk pembuatan strategi pemberdayaan kinerja PDAM di masa depan.
Untuk mendekati permasalahan kinerja, digunakan pendekatan keuangan dan operasional selama 4 tahun terakhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja PDAM Kabupaten Sleman berstatus variatitf dan tahun 2000 mempunyai status "kurang", lebih rendah dibandingkan dengan kinerja PDAM Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul yang berada dalam batas status " nilai cukup".
Permasalahan yang nampak dari kinerja tersebut meliputi. Dari aspek keuangan meliputi a) Penerimaan PDAM terlalu kecil dibandingkan dengan pengeluaran PDAM. Akibat hal ini nampak pada rasio laba terhadap aktiva produktif, rasio laba terhadap penjualan, rasio biaya operasi terhadap penjualan air, dengan nilai rendah; b) Adanya beban hutang jangka panjang kepada pemerintah pusat yang semakin memberatkan ekuitas PDAM Kabupaten Sleman. Dari aspek kinerja operasional;, meliputi a) Cakupan pelayanan;. Rendahnya pertumbuhan cakupan pelayanan ini dikarenakan kemampuan perusahaan untuk berinvestasi rendah serta turunnya animo masyarakat menjadi pelanggan PDAM; b) Kontinyunitas air; c) Peneraan meter air.
Langkah strategis pemberdayaan kinerja PDAM Kabupaten Sleman, meliputi antara lain : a) Perbaikan alat meter air yang rusak dan melakukan tera alat meter yang telah ada; b) Peningkatan cakupan pelayanan dengan mempertimbangkan kemampuan pasokan sumber air dan pendanaan; c) Perubahan pinjaman hutang dari pemerintah pusat menjadi hibah/penyertaan modal pemerintah; d) Pemberian subsidi oleh PEMDA untuk program pemerataan distribusi air bersih: e) Peningkatan tarip air secara hertahap dengan tetap memperhatikan keterjangkauan Jaya beli pelanggan; e) Optimalisasi sumber pasokan air, f) Peningkatan keunggulan pelayanan PDAM kepada masyarakat, g) Pemberian bimbingan kepada wilayah/desa yang telah mengelola penyediaan air bersih secara swadaya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T8714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Utomo
"Dengan semakin dianggap pentingnya nilai kepuasan kerja karyawan bagi suatu perusahaan, tentu saja perlu dikaji dilapangan. Disamping itu kepuasan kerja mempunyai peranan yang cukup besar secara langsung ataupun tidak langsung. Peningkatan kepuasan kerja karyawan juga akan berdampak positif pada peningkatan produktifitas perusahaan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepuasan kerja Karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menurut faktor motivator dari teori dua faktor Herzberg. Faktor-faktor motivator tersebut meliputi faktor achievement, faktor recognition, faktor the work it self, faktor responsibility, faktor advancement, dan faktor possibility of growth. Subyek penelitian ini berjumlah 99 responden yang merupakan sampel dari populasi Karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Pengukuran menggunakan skala sikap likert, dengan skala 1 (satu) sampai 6 (enam).
Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukan bahwa kepuasan kerja Karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menurut faktor prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan dan pertumbuhan keseluruhannya adalah cenderung puas. Berdasarkan prosentase, 50% kecenderungan responden menyatakan maksimal cenderung puas terhadap instrumen pertanyaan karena nilai modus 4 (cenderung puas). Dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja Karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, maka Pimpinan disarankan untuk masih perlu mengambil langkah-langkah antara lain mengakui hasil kerja karyawan, meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan karyawan, memperhatikan pelaksanaan promosi, rotasi. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian yang serupa pada perusahaan yang berbeda, misalnya membandingkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja pada perusahan swasta dengan non swasta atau dengan membandingkan antara perusahaan swasta nasional dengan swasta asing.

As work satisfaction value is considered more and more important for companies., it surely needs some research in the field. Besides, work satisfaction has significant roles both directly and indirectly. The increase in employees? work satisfaction also will have positive effects in enhancing companies? productivity as whole. The research aims to identify how work satisfaction of employees of Tirta Pakuan Municipal Waterworks Bogor based on motivator factors of two factors theory of Herzberg. The motivator factors include achievement factor, recognition factor, the work factor it self, responsibility factor, advancement factor, and possibility of growth factor. The Subjects of this research is as much 99 respondents, that are samples from employee population of Tirta Pakuan Municipal Waterworks. The method applied to take the sampling is proportionate stratified random sampling. The measure uses likert behavior scale ranging from 1 (one) to 6 (six).
Based on the research result, it can be stated that work satisfaction of the employees of Tirta Pakuan Municpal Waterworks Bogor based on achievement factor, recognition factor, the work factor it self, responsibility factor, advancement factor, and possibility of growth factor tends to be satisfied. Based on the percentage, there is a tendency that 50% of the respondents state their maximum satisfaction toward the question instrument because the mode value is 4 (tend to be satisfied) In order to increase the work satisfaction of the employees of Tirta Pakuan Municipal Waterworks Bogor, then the management should take saome actions such as recognizing empoyees? work achievement, improving employees? knowledge and skills, giving serious attention in promotion and job rotation mechanism. For further research, it can be done similar research in different companies, for example comparing other factors which influence work satisfaction in private companies and non private companies or comparing national and multinational private companies."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24435
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhaida Nurtam
"Tesis ini mengkaji mengenai analisa biaya manfaat atas program mikrokredit untuk peningkatan cakupan layanan PDAM Kab. Sidoarjo dan PDAM Kota Malang melalui pendekatan persepsi dari masing-masing PDAM. Keberhasilan PDAM Kab. Sidoarjo menambah jumlah pelanggan baru sebesar 3,657 atau 49,23% melalui program mikrokredit selama kurun waktu dua tahun tentu tidak lepas dari persepsi Manajemen mengenai program mikrokredit ini sehingga keputusan-keputusan yang diambil mengarahkan program mikrokredit ini ke arah yang seharusnya. PDAM Kota Malang hanya berhasil menambah jumlah pelanggan baru melalui program mikrokredit ini sebesar 85 pelanggan, atau 1,73% dari total pelanggan baru selama kurun waktu dua tahun. Dari hasil penelitian melalui analisa biaya manfaat ditemukan bahwa persepsi PDAM Kab. Sidoarjo mengenai manfaat yang diterima dengan adanya program mikrokredit lebih besar dari PDAM Kota Malang yang ditunjukkan rasio biaya manfaat 3,53 untuk PDAM Kab. Malang dan 0,23 untuk PDAM Kota Malang.
Hasil penelitian mengenai seberapa besar manfaat yang diterima oleh PDAM mengenai peran ESP Project dan BRI sebagai mitra kerja dalam program mikrokredit menunjukkan PDAM Kab. Sidoarjo menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih besar daripada PDAM Kota Malang.

This Thesis analyse regarding Benefit Cost analysis of Microcredit program for increasing coverage Service PDAM Kab. Sidoarjo dan PDAM Kota Malang through perception approach of each PDAM. The success of PDAM Kab. Sidoarjo to increase new customer for amount of 3,657 new customer or 49,23% through Microcredit Program for two year after this program introduced was influenced by the factor of perception of PDAM Management about this program which teaded to the right way. PDAM Kota Malang through microcredit can only add 85 new customer or 1,73% from total of new customer for two years. The result of benefit cost analysis found that perception of PDAM Kab. Sidoarjo regarding the benefit from microcredit higher than PDAM Kota Malang as shown by benefit cost ratio 3,53 for PDAM Kab. Malang dan 0,23 for PDAM Kota Malang.
Regarding role of ESP Project and BRI as the main partner in microcredit program, PDAM Kab.Sidoarjo has shown higher level of confidence compare with PDAM Kota Malang.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Setiadi
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T36576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daryadi Darwis
"Seiring dengan bertambahnya kebutuhan energi listrik, kebutuhan akan energi listrik alternatif pun semakin lama semakin meningkat. Air bersih dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang dikonsumsi masyarakat untuk kebutuhan hidup sehari-hari, ternyata mempunyai potensi yang tidak terduga, berkaitan dengan energi alternatif atau energi terbarukan yang mudah dan ekonomis tanpa menimbulkan dampak lingkungan serta turut mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Air bersih yang dimaksudkan adalah berdasarkan standar yang ditetapkan oleh PDAM sesuai dengan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 32 tahun 2017, bab II table 3, tentang parameter kimia yang harus dipenuhi sebagai standar baku mutu air untuk keperluan higiene sanitasi. Melalui makalah ini,bertujuan mengetahui kemampuan air bersih standar PDAM dalam menghasilkan energi listrik (DC) dengan tanpa menggunakan atau mencampurkannya dengan zat – zat kimia tambahan seperti NaCl (garam dapur), larutan asam sulfat (H2SO4). Berdasarkan percobaan sederhana dan dengan menerapkan prinsip sel elektrokimia, yang didasari pada reaksi redoks (reduksi – oksidasi), air PDAM dapat menghasilkan energi listrik searah (DC) dengan menempatkan katoda (dari tembaga atau Copper) dan anoda (dari seng atau Zinc) pada satu wadah berisi air PDAM. Selain itu pula, dari percobaan dengan menggunakan air PDAM, dapat menghidupkan lampu LED. Oleh karenanya, sehingga dapat disimpulkan melalui percobaan ini bahwa air PDAM dapat digunakan sebagai energi listrik alternatif yang ramah lingkungan.
Along with the increasing need for electrical energy, the need for alternative electrical energy is also increasing. Clean water from PDAM (Regional Drinking Water Company) which is consumed by the community for their daily needs, turns out to have unexpected potential, related to alternative energy or renewable energy that is easy and economical without causing environmental impacts and also reduces dependence on fossil energy. The definition of clean water is based on the standards set by PDAM in accordance with the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia number 32 of 2017, chapter II table 3, concerning chemical parameters that must be met as water quality standards for sanitation hygiene purposes. This paper aims to determine the ability of PDAM water to produce electrical energy (DC) without using or mixing it with additional chemical substances such as NaCl (table salt), sulfuric acid solution (H2SO4). Based on a simple experiment and by applying the principle of an electrochemical cell, which is based on a redox (reduction – oxidation) reaction, PDAM water can generate direct electrical energy (DC) by placing the cathode (copper) and anode (zinc) on one side. container filled with PDAM water. Therefore, from experiments using PDAM water, it can turn on the LED lights. So, it can be concluded through this experiment that PDAM water can be used as an environmentally friendly alternative electrical energy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sitompul, Halasan
"ABSTRAK
Pelayanan air bersih pada masyarakat saat ini dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dimana salah satu misi yang diemban adalah meningkatkan keuntungan yang merupakan kontribusi PDAM dalam mengisi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada kenyataannya sebagian besar PDAM kinerjanya belum memuaskan sehingga untuk perluasan dan pengembangan pelayanan masih bergantung pada dana yang disediakan oleh pemerintah. Kemudian menurut hasil pemeriksaan BPKP dari 300 PDAM yang tersebar di seluruh Indonesia hanya 124 PDAM yang menunjukan kinerja keuangan yang memadai.
PDAM Kabupaten Tanggerang yang merupakan objek dari penelitian ini merupakan kawasan yang berkembang begitu pesat serta pertumbuhan industri yang tinggi yang tentunya juga harus diikuti dengan pelayanan air minum yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PDAM yang dikaitkan dengan policy nasional dan policy daerah dalam pengelolaan PDAM sampai dengan implementasi pada tingkat operasional meliputi :
- Bagaimana kebijakan-kebijakan yang mengatur operasionalisasi PDAM mempengaruhi Kinerja PDAM di Kabupaten Tanggarang.
- Bagaimana kondisi unsur organisasi dan manajemen PDAM mempengaruhi kinerja PDAM.
Tesis ini terpusat pada faktor-faktor yang dominan yang mempengaruhi kinerja PDAM dengan menggunakan pendekatan teori kebijakan dan teori efektivitas organisasi sebagai alat analisis. Dalam melakukan analisis pada level operasional (manajemen PDAM) digunakan pendekatan Manajemen Keuangan sebagai alat ukur sampai sejauh mana manajemen unggul dalam mencapai keuntungan (Profitability Advantage).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PDAM memperlihatkan bahwa policy kebijakan yang mengatur operasional PDAM struktur pengaturan teknis dan kewenangannya masih banyak yang berada pada instansi pembinanya. Demikian pula halnya dengan aspek manajemen masih banyak kendala yang menyebabkan kinerja PDAM rendah antara lain akibat adanya investasi yang berorientasi pada target cakupan yang ditetapkan.
Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Tangerang sangat dipengaruhi oleh kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah dan kualitas manajemen pengelola PDAM akan berjalan dengan efisien dan efektif apabila mampu mengakomodir variabel manajemen kedalam sistem serta prosedur kerja operasionalnya."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bendo Prayogi
"Pengukuran kinerja digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dan memberikan umpan balik bagi perencanaan peningkatan kinerja berikutnya. Selama ini, pengukuran kinerja dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 dan indikator yang dikembangkan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM). Kedua pengukuran tersebut menitiberatkan aspek keuangan dan internal perusahaan, kurang memperhatikan aspek eksternal perusahaan. Penelitian ini membahas capaian kinerja PDAM Kota Samarinda dengan pendekatan balanced scorecard yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Hasil penelitian menyarankan antara lain (1) bahwa profitabilitas perusahaan tidak harus dicapai melalui penyesuaian tarif, melainkan dengan efisiensi biaya produksi, penurunan tingkat kehilangan air, dan pengelolaan aset yang memadai, (2) meningkatkan kualitas air produksi menjadi air minum, menggunakan handhelder dan kamera untuk menjamin akurasi perhitungan meter air, meningkatkan kecepatan penyelesaian pengaduan, (3) menggunakan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi penuh dan Geographic Information System (GIS), (4) memberikan perhatian atas ketersediaan dan kesiapan alat keselamatan kerja dan kondisi fisik ruang kerja, (5) perlu dibentuknya tim pengkajian tarif air oleh Pemerintah Kota Samarinda, (6) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur maupun Pemerintah Kota Samarinda sudah tidak perlu lagi mengalokasikan dana APBD untuk mengatasi keterbatasan PDAM Kota Samarinda dalam peningkatan cakupan pelayanan.

Performance measurement is used to measure the success of the company and provide feedback for the planning of subsequent performance improvements. During this time, performance measurement done by referring to the Minister of Home Affairs Decree Number 47 of 1999 and indicators developed by the Subsidiary Body Water Supply System Development (BPPSPAM). Both measurements are mainly focused on financial aspects and internal aspects of the company, less attention to external aspects of the company. This study discusses the performance achievement PDAM Kota Samarinda using balanced scorecard approach that includes four perspectives: financial perspective, customer, internal business processes and learning and growth. This research is descriptive research.
The results suggest, among others 1) that the profitability should not be achieved through tariff adjustments, but with the cost efficiency of production, reduction of water losses, and adequate asset management, (2) improve the quality of production water into drinking water, using handhelder and camera to ensure the accuracy of water meters, increasing the speed of settlement of complaints, (3) use fully integrated accounting information systems and Geographic Information System (GIS), (4) give attention to the availability and readiness of equipment safety and physical conditions of work space, (5) City Government of Samarinda needs to form tariff assessment team, (6) the Government of East Kalimantan Province and City Government of Samarinda is no longer need to allocate budget funds to overcome the limitations of PDAM Samarinda in increasing service coverage."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>