Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurizati
Abstrak :
ABSTRAK Telah dilakukan pengukuran dosis yang diterima janin pasien radioterapi dengan menggunakan simulasi perhitungan Monte Carlo DOSXYZnrc. Diandaikan pasien kanker payudara dan diberi radioterapi pada daerah dada dengan sinar-x 2 MeV, lapangan tangensial 6 x 16 cm2 dan supraclave 14 x 5.8 cm2 (kategori kecil), tangensial 9 x 15 cm2 dan supraclave 17.7 x 8.6 cm2 (kategori sedang), dan tangensial 8.5 x 19 cm2 dan supraclave 20.4 x 11.4 cm2 (kategori besar), serta lapangan tangensial 6 x 16 cm 2 , 9 x 15 cm2, dan 8.5 x 19 cm2 untuk pasien yang hanya menerima perlakuan tangensial. Jarak antara tepi lapangan radiasi dengan posisi titik pengukuran dibuat bervariasi dengan asumsi letak janin yang berubah sesuai umur kehamilan dan diamati pada tiap trimester kehamilan. Pada setiap jarak tertentu, perhitungan dosis dilakukan pada 3 kedalaman berbeda yaitu 2, 5, dan 10 cm. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dosis janin akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman, berkurangnya luas lapangan, dan maksimum pada saat jarak antara tepi lapangan dengan posisi janin terdekat.
ABSTRACT The fetal dose that received at radiotherapy patient was measured by using Monte Carlo DOSXYZnrc simulation calculations. Patient was regarded breast cancer patients and given radiotherapy to the chest area with 2 MeV x-ray beam, field tangential 6 x 16 cm2, and 5.8 x 14 cm2 supraclavicula (small categories), field tangential 9 x 15 cm2 and 17.7 x 8.6 cm2 supraclavicula (medium categories) and tangential 8.5 x 19 cm2 and 20.4 x 11.4 cm2 supraclavicula (large category), as well as field tangential 6 x 16 cm2, 9 x 15 cm2, and 8.5 x 19 cm2 for patients who received only tangential treatment. Distance between the radiation field edge to the position of measurement point varies with assumption that the changing according the location fetal gestation and observed at each trimester of pregnancy. At any given distance, the dose calculations performed at 3 different depths of 2, 5, and 10 cm. The calculations show that the fetal dose will decrease with increasing depth, decreasing of the area field, and at the time of maximum distance between the edge of the field with a fetal position nearby.
2010
T29106
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Suriady W
Abstrak :
ABSTRAK


Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh penyuntikan CdCl2 dosis tunggal (IP) terhadap sistem tulang keras fetus mencit strain CBR. Penyuntikan dilakukan pada hari kehamilan ke-7 terhadap 30 ekor induk yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok penyuntikan 0 n mol CdCl2/kg b.b. (plasebo); 15 p mol CdCl2/kg b.b.; dan 20 [1 mol CdCl2/kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada hari kehamilan ke-18 induk dibunuh, kondisi intrauterin dicatat, dan fetus diwarnai dengan Alizarin Red S. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan sistem tulang keras fetus perlakuan dengan plasebo, dan kelaihan dikenali berdasarkan literatur. Hasil Uji Jonckheere-Terpstra (a = 0,05)
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Churchill Livingstone, 2015
618.32 TWI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gloria S. Wanananda
Abstrak :
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Jamu peluntur seringkali diminum oleh wanita hamil untuk menggugurkan kandungan. Di Indonesia terdapat berbagai Jenis atau merk jamu peluntur dengan komponen yang tidak selalu sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian jamu peluntur cap Air Mancur pada mencit hamil secara per oral selama periode organogenesis dapat mempengaruhi perkembangan fetus yang berada dalam kandungan. Hewan coba yang dipakai adalah mencit betina strain Biomedis, umur ± 22 bulan, berat 20 - 25 gram, sehat, belum pernah dikawinkan. Digunakan rancangan acak lengkap dengan tiga tingkatan dosis. Mencit betina yang telah hamil dibagi menjadi lima kelompok secara acak: I. Kelompok kontrol yang tidak diberi apa-apa (RI, n = 10) II. Kelompok kontrol yang diberi CMC 0,5% (K2, n = 9) III. Kelompok yang diberi jamu peluntur 10 X dosis manusia (P1, n = 10) IV. Kelompok yang diberi jamu peluntur 20 X dosis manusia (P2, n = 8) V. Kelompok yang diberi jamu peluntur 40 X dosis manusia (P3, n = 12) Jamu peluntur diberi secara oral pada hari ke sampai dengan hari ke 15 kehamilan. Pada hari ke 18 kehamilan mencit dianestesi dan dilakukan histerektomi. Parameter yang diamati: jumlah implantasi, jumlah fetus yang mati maupun diresorpsi, cacat bawaan eksternal, internal dan cacat bawaan tulang. Hasil dan Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis statistik ternyata bahwa pemberian jamu peluntur cap Air Mancur 10, 20 dan 40 X dosis manusia tidak menunjukkan perbedaan bermakna terhadap jumlah implantasi, peningkatan jumlah fetus mati maupun diresorpsi, cacat bawaan internal maupun cacat bawaan tulang pada fetus bila dibandingkan dengan kontrol (p >0,05). Pemberian jamu peluntur dengan dosis 10 dan 20 X dosis manusia tidakemenyebabkan perbedaan bermakna terhadap terjadinya cacat bawaan eksternal bila dibandingkan dengan kontrol (p >0,05), sedangkan pemberian jamu peluntur dengan 40 X dosis manusia menyebabkan terjadinya fetus kerdil yang bermakna bila dibandingkan dengan kontrol (p <0,05).
Scope and Method of Study: Jamu peluntur (traditional herbs to regulate menstruation) is often used by pregnant women as an abortivum. In Indonesia there are many kinds of jamu peluntur and the ingredients of each jamu are not always the same. The purpose of this research is to find out whether jamu peluntur cap Air Mancur given to pregnant mice orally in organogenesis period could affect the fetus. This research was performed by using female Biomedical mice of 21 months old, weight 20 - 25 gram, healthy and virgin. Jamu peluntur was given in 3 dose level in a completely randomized design and the pregnant mice were divided I. Control group which no herb was given (K1, N=10) II. Control group which was given 0,5 % CMC (K2, N=9) III. Group which was given jamu peluntur 10 X human dose (P1, n = 10) IV. Group which was given jamu peluntur 20 X human dose (P2, n = 8) V. Group which was given jamu peluntur 40 X human dose (P3, n = 12) Jamu peluntur was given orally on the 6th to 15th day of pregnancy. On the 18th day of pregnancy the mice were anesthetized and followed by hysterectomy. The parameters observed were: the number of implantation, the incidence of fetal death and fetal resorption, the incidence of external and internal malformation including bone malformation on the fetus. Findings and Conclusions: The statistical analysis revealed that jamu peluntur cap Air Mancur given to pregnant mice 10, 20 and 40 X human dose orally during organogenesis period did not cause significant difference in number of implantation, in increasing fetal death or fetal resorption, in congenital internal malformation and bone malformation on the fetus compared to the control group (p >0.05). Jamu peluntur 10 and 20 X human dose did not cause significant difference in external malformation on the fetus compared to the control group (p >0.05); however, jamu peluntur 40 X human dose caused significant runt on the fetus compared to the control group (p <0.05).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro Sunityoso
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh penyuntikan CdCI 2 terhadap perkembangan fetus serta gambaran histologi organ hati dan ginjal induk mencit (Mus muscukus L) strain CBR. Penyuntikan dilakukan secara intraperitoneal pada hari ke-7 kehamilan terhadap 30 ekor induk mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I penyuntikan 0 mg CdCI 21kg b.b. (plasebo); kelompok II penyuntikan 2,5 mg CdCl 21kg b.b. dan kelompok III penyuntikan 3,5 mg CdCI 21kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada hari ke -18 kehamilan induk mencit dikorbankan dengan cara dislokasi serviks, kondisi intrauterin dicatat, fetus dikeluarkan dan difiksasi dengan larutan Bouin. Organ hati dan ginjalnya juga dikeluarkan untuk dibuat sediaan histologi. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan morfologi luar fetus perlakuan dengan plasebo. Hasil uji Kruskal-Wallis (o: = 0,05 ) terhadap presentase kegagalan berimplantasi, berat dan panjang badan fetus tidak berbeda nyata. Hasil uji Jonckheere-Terpstra ( a = 0,05 ) menunjukkan kematian pasca implantasi dan malformasi morfologi luar cenderung meningkat seiiring kenaikkan dosis. Deviasi morfologi yang ditemukan yaitu hematoma, fusi plasenta dan retardasi pertumbuhan. Hasil uji Kruskal-Wallis terhadap malformasi polidaktili ekstremitas depan berbeda nyata pada seluruh kelompok penyuntikan, namun tidak berbeda terhadap malformasi eksensefali. Hasil pemeriksaan mikroskopik gambaran histologi hati terdapat kerusakan berupa diatasi dan pembendungan di versa sentralis, sel-sel hati terjadi lisis dan perlemakan. Sedangkan gambaran histologi ginjal terdapat kerusakan berupa penyusutan glomerulus dan terjadi pelebaran jarak antara kedua dinding kapsula Bowman Tingkat kerusakan organ hati maupun ginjal terlihat cenderung meningkat seiring kenaikan dosis penyuntikan CdCI 2.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Drs. Polin, Fox, and Abman, focuses on physiologic developments of the fetus and newborn and their impact on the clinical practice of neonatology. A must for practice, this 4th edition brings you the latest information on genetic therapy, intrauterine infections, brain protection and neuroimaging, and much more. Gain a comprehensive, state-of-the-art understanding of normal and abnormal physiology, and its relationship to disease in the fetus and newborn premature infant, from Dr. Richard Polin and other acknowledged worldwide leaders in the field. Understand the implications of fetal and neonatal physiology through chapters devoted to clinical correlation. Apply the latest insights on genetic therapy, intrauterine infections, brain protection and neuroimaging, and much more. Effectively manage the consequences of intrauterine infections with three new chapters covering intrauterine infection and preterm birth, intrauterine infection and brain injury, and intrauterine infection and chronic lung disease.
Philadelphia, PA: Elsevier, 2017
612.647 FET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia, PA: Elsevier, 2017
612.647 FET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Davita Masari Putri
Abstrak :
Misdiagnosis yang dilakukan oleh dokter merupakan tanggung jawab dari rumah sakit dan juga dokter yang melakukan perbuatan tersebut. Terdapat beberapa peraturan yang mengatur mengenai misdiagnosis medis, salah satunya adalah Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Penulis akan membahas mengenai unsur apa saja untuk sebuah misdiagnosis dapat dikatakan sebagai tindakan malpraktik dan perbuatan melawan hukum. Untuk dapat melihat hal tersebut, penulis menggunakan metode penulisan yuridis normatif-empiris, jadi penulis mewawancarai beberapa narasumber dan membandingkan beberapa doktrin dan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Sebagai studi kasus, penulis menggunakan kasus dari sebuah website bernama www.rememberaidan.com. Misdiagnosis yang dilakukan oleh dokter merupakan tanggung jawab dari rumah sakit dan juga dokter yang melakukan perbuatan tersebut. Terdapat beberapa peraturan yang mengatur mengenai misdiagnosis medis, salah satunya adalah Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Penulis akan membahas mengenai unsur apa saja untuk sebuah misdiagnosis dapat dikatakan sebagai tindakan malpraktik dan perbuatan melawan hukum. Untuk dapat melihat hal tersebut, penulis menggunakan metode penulisan yuridis normatif-empiris, jadi penulis mewawancarai beberapa narasumber dan membandingkan beberapa doktrin dan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Sebagai studi kasus, penulis menggunakan kasus dari sebuah website bernama www.rememberaidan.com. ......A misdiagnosis that was caused by a doctor is a liability for the hospital and the doctor itself. There are some rules that governing about medical misdiagnosis, one of them is Undang undnag No. 44 Tahun 2009. The writer will discuss the element whether a misdiagnosis can be categorize as a malpractice and as an action against the law. To get the conclusion, the writer is using juridical normative empirical writing method, so the writer interviewing several people and comparing some doctrine and regulation in Indonesia. As a case study, the writer is using a case from a website named www.rememberaidan.com.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S69115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jashinta Kresna Senja
Abstrak :
Dosis radiasi yang diterima fetus pada tindakan radiologi intervensional cenderung menjadi perhatian utama dalam penentuan justifikasi, mengingat fetus memiliki radiosensitivitas yang tinggi menjadikannya rentan terhadap efek radiasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan visibilitas perangkat lunak perhitungan dosis fetus PCXMC, CODE, dan membandingkan hasil pengukuran fantom sebagai referensi estimasi perhitungan dosis fetus menggunakan TLD. Penelitian ini menggunakan fantom Rando perempuan, dengan tambahan bola pantai sebagai bagian perut wanita hamil. Kemudian, eksposi dilakukan dengan dua pesawat radiologi intervensional yang berbeda. Parameter eksposi pada pengukuran disesuaikan untuk perhitungan simulasi. Pengukuran memberikan hasil dosis janin berturut-turut untuk kemiringan gantri 0 , 30 , dan 90 2,21 0.32 mGy; 3,37 0.53 mGy; dan 10,10 4.5 mGy dari pesawat 1, dan 0,74 0.13 mGy; 0,69 0.06 mGy; dan 2,72 1.11 mGy dari pesawat 2. Kalkulasi dengan kondisi eksposi yang sama pada CODE diperoleh hasil yang jauh lebih rendah dibandingkan hasil pengukuran, untuk gantry 0 , 30 , dan 90 perbedaan mencapai 81 ,72 ,70 pada pesawat 1, 97 , 93 , 96 pada pesawat 2. Sebaliknya, dengan hasil kalkulasi PCXMC yang relatif jauh lebih tinggi dari hasil pengukuran, untuk sudut gantry 0 , 30 , dan 90 perbedaan mencapai 206 , 289 , 100 Pada pesawat 1, 57 , 208 , dan 49 pada pesawat 2.
The purpose of this research is to compare the feasibility of two foetal dose calculation software, namely PCXMC, CODE, by comparing the result with phantom measurement using TLD. Female Rando phantom with additional beach ball containing water to simulate first trimester pregnancy was used as measurement subject using two different angiography devices. Exposure parameters in measurement were being employed as input values for simulation using the two softwares. The measurement yielded on foetal dose of respectively for 0 , 30 , and 90 gantry angle 2.21 0.32 mGy 3.37 0.53 mGy and 10.10 4.50 mGy for first device, as well as 0.74 0.13 mGy 0.69 0.06 mGy and 2.72 1.11 mGy for second device. CODE generated results presented relatively large discrepancy against phantom measurement, i.e. respectively for gantry angle 0 , 30 , and 90 being 81 , 72 , and 70 for first device, and 97 , 93 , 96 for the second device. The discrepancy yielded on PCXMC calculation presents discrepancies of 206 , 289 , and 100 for first device, as well as 57 , 208 , and 49 for second device all respectively for 0 , 30 , and 90 gantry angle. Extended literature study indicated that the discrepancies were attributed to difference in reference phantoms used.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S67875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiatur Rohmah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peer education pendidikan sebaya tentang pengetahuan 1000 HPK dan gizi seimbang terhadap perilaku gizi seimbang pada siswi SMAN 49 Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan SMAN 49 Jakarta sebagai kelompok perlakuan yang akan mendapatkan intervensi peer education dan SMAN 38 Jakarta sebagai kelompok kontrol yang akan mendapatkan intervensi ceramah. Penelitian ini dilakukan kepada 22 siswi pada kelompok perlakuan dan 28 siswi pada kelompok kontrol. Pengambilan data pengetahuan dilakukan pada sesaat sebelum intervensi pre test , sesaat setelah intervensi post test , 7 hari setelah intervensi, dan 21 hari setelah intervensi. Sementara, pengambilan data perilaku dilakukan sebelum intervensi pre test dan 21 hari setelah intervensi post test . Uji statistik yang digunakan adalah uji T independen, uji T berpasangan, chi square, dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel pengetahuan terjadi peningkatan pada masing-masing kelompok secara signifikan, sedangkan pada variabel perilaku peningkatan pada kedua kelompok tidak signifikan. Selain itu, tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan antara kelompok kontrol dan perlakuan. Sementara, pada variabel perilaku peningkatan perilaku baik pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
ABSTRACT
This study focuses on identifying the effect of peer education scaling up nutrition movement and balanced diet towards balanced diet behavior in SMAN 49 Jakarta rsquo s female students. The design of this study is quasi experimental, where SMAN 49 Jakarta rsquo s student become participant in experimental group and SMAN 38 Jakarta rsquo s student become participant in control group and had been given lecturing method as its intervention. There were 22 female students in experimental group and 28 female students in control group. The data about knowledge were collected before, right after, 7 days after, and 21 days after intervention, whereas data about behavior were collected before and 21 days after intervention. The statistical analysis consists of independent t test, paired t test, chi square, and ANOVA. The result of the study shows that there was a significant increasing score for knowledge variable for both groups and an increasing score of behavior variable only in experimental group although it rsquo s not significant. There is no difference of increasing score for knowledge variable between control group and experimental group but in behavior variable, the increasing of good behavior in experimental group is higher than control group.
2017
S68494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>