Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrea Rizka Febiyani
"Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perilaku makan ikan karang terhadap beberapa konsentrasi ekstrak kasar Archaster typicus dilakukan pada tanggal 8-14 November 2018 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Konsentrasi ekstrak kasar Archaster typicus dalam pakan uji yaitu 50%, 100%, dan 200% konsentrasi fisiologis. Pengamatan perilaku makan ikan karang dilakukan pada kedalaman 3 m pada tujuh lokasi berbeda. Pengamatan perilaku makan dihitung berdasarkan frekuensi kedantangan ikan karang yang memiliki perilaku makan pada kategori 1-7. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square, uji korelasi Cramer, dan uji ANOVA.
Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan perilaku makan ikan karang dipengaruhi oleh beberapa konsentrasi ekstrak dalam pakan uji (P>0,01), perilaku makan memiliki korelasi dengan beberapa konsentrasi ekstrak dalam pakan uji namun keeratan hubungannya rendah (C= 0,389). Berdasarkan hasil analisis uji ANOVA (P<0,01) konsentrasi ekstrak hanya berpengaruh pada perilaku makan kategori 2,3, dan 7. Secara umum ikan karang hanya dapat mentoleransi konsentrasi pakan dengan kandungan ekstrak < 100% konsentrasi fisiologis.

A study aimed to investigate feeding behavior of reef fishes on some concentrations of Archaster typicus crude extract was conducted on 8-14 November 2018 at Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. The concentration of Archaster typicus crude extract in artificial food is 50%, 100% and 200% physiological concentration. Observation of feeding behavior of reef fishes conducted at 3 m depth in 7 different locations. Feeding behavior calculated based on number of fish that have feeding behavior in 1-7 categories. Data analysis was done by Chi-Square statistical test, Cramer correlation test, and ANOVA test.
The result analysis of Chi-Square test, showed there are an effect by several concentrations in food artificial to reef fishes feeding behavior (P>0,01), there are the correlation between reef fishes feeding behavior and several concentrations in food artificial but the correlation is weak (C=0,389). Based on ANOVA test, extract concentration only affected to several reef fishess feeding behavior at 2,3, and 7 categories. Generally, reef fishes only tolerance to food artificial that consist <100 % physiological concentration.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatin Nabilah
"Pertahanan hidup dilakukan oleh tiap organisme agar dapat terhindar dari kepunahan. Pada organisme laut, bentuk pertahanan diri ada tiga macam, dimana khususnya pada hewan dari filum Echinodermata yang menggunakan senyawa metabolit sekunder sebagai bentuk pertahanan dirinya. Tujuan dari penelitian berikut untuk mengetahui perilaku makan spesifik ikan karang terhadap pakan uji yang mengandung ekstrak Holothuria atra yang berbeda konsentrasinya telah dilakukan pada tanggal 8-14 November 2018 di Perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Proses yang dijalani yaitu ekstrasi menggunakan metanol dan menghasilkan persentase ekstrak kasar sebesar 0,56% dan memiliki konsentrasi fisiologis yang mengacu pada penelitian terdahulu yaitu 8 mg/mL. Proses pengujian dilakukan dengan memberikan pakan uji yang mengandung ekstrak kasar Holothuria atra yang telah dicampur oleh jeli dan pelet ikan sebanyak 4 set dengan komposisi set terdiri dari kontrol, pakan dengan ekstrak 0,5% dari konsentrasi fisiologis, pakan dengan ekstrak 1% dari konsentrasi fisiologis dan pakan dengan ekstrak 2% dari konsentrasi fisiologis. Uji perilaku makan ikan karang dilakukan di rataan terumbu karang pada tujuh titik berbeda di kedalaman 3-5 meter. Hasil uji statistik Chi-Kuadrat pada taraf signifikasi (α) 0,01 menyatakan bahwa ada perbedaan perilaku makan ikan karena perbedaan konsentrasi pakan yang digunakan dan untuk membuktikan keeratan hubungan, digunakan uji Cramer yang menunjukkan bahwa dengan nilai 0,316 dan uji ANOVA sebagai uji akhir yang pula menyatakan bahwa perilaku makan ikan karang berbeda pada masing-masing pakan yang berbeda konsentrasinya.

Life defense is carried out by each organism in order to avoid extinction. In marine organisms, there are three types of self-defense, especially in animals from phylum Echinodermata that use secondary metabolites as a form of defense.The research was purposed to know specific fish feeding behavior towards the fish food that contains different concentrations of crude extract of Holothuria atra. It was conducted on 8th until 14th November 2018 in Pramuka Island Waters, Kepulauan Seribu National Park, DKI Jakarta. The process begun with extractions of specimen using methanol to yield the 0,56% of crude extract that is equal to 8 mg/mL of physiological concentration. The fish feeding behavior assay was conducted by using artificial foods which is contained Holothuria atras crude extract mixed with jelly and fish pellets and it is made into 4 sets. Those sets composed with control, fish pellet mixed with 0,5% crude extract from physiological concentration, fish pellet mixed with 1% crude extract from physiological concentration and fish pellet mixed with 2% crude extract from physiological concentration. This field experiment conducted above the coral reefs on 7 different spots at 3-5 meter depth. Chi-square analysis (α=0,01) showed that there is difference feeding behaviour of reef fishes based on different of concentration in fish pellet. Another test used as in Cramer test to see the close relation and the result showed 0,316 and for ANOVA test showing that there is also different fish feeding behaviour as well."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widiyanti Rahayu Hilia
"ABSTRAK
Penelitian telah dilakukan untuk menganalisis kromosom ikan koi Kohaku (Cyprinus carpio L.) dengan teknik kultur sel darah. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah dan karakter morfologi kromosom ikan koi Kohaku (Cyprinus carpio L.). Preparat kromosom diperoleh dari sel darah ikan koi Kohaku yang dikultur dengan menggunakan medium RPMI 1640, mitogen PHA-M, faktor tumbuh FBS, dan antibiotic antimycotic pada suhu 37°C selama 72 jam dalam inkubator dengan 5% CO2. Perlakuan penghambatan pembentukkan spindel untuk mendapatkan sebaran kromosom metafase dilakukan dengan pemberian 10µg/mL kolsemid kemudian di inkubasi selama dua jam. Sampel kemudian diberi perlakuan hipotonis dengan larutan KCl 0,075 M di inkubasi selama 8 menit, dan perlakuan fiksatif dengan larutan metanol dan asam asetat glasial dalam perbandingan 3: 1 selama 10 menit. Sampel diwarnai dengan Giemsa 5%, dan diamati di bawah mikroskop Leica dengan perbesaran 10x100. Jumlah kromosom dihitung dengan bantuan software ImageJ. Pengamatan sebaran kromosom metafase yang didapatkan menunjukkan ikan koi Kohaku memiliki kromosom yang berjumlah berkisar 2n= ca. 100--102. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi informasi dasar kromosom spesies, melihat kekerabatan spesies, dan pengembangan sitogenetik di Indonesia.

ABSTRACT
Research to analyze chromosomes Kohaku koi (Cyprinus carpio L.) using blood cell culture techniques has been conducted. The aim of the research was to obtain information about the number and size of chromosome of the Kohaku koi (Cyprinus carpio L.) chromosome. Chromosomes were obtained from Kohaku koi fish blood cell culture. The cells were cultured using RPMI 1640 medium, mitogen from PHA-M, FBS growing factor, and antibiotic antimycotic at a temperature of 37°C for 72 hours in a 5% CO2 incubator. The inhibition of spindle formation to obtain chromosomal metaphase distribution was carried out by two-hours colcemid treatment at a dosage of 10 µg/mL. The samples were subjected to 0.075 M KCl hypotonic solution for 8 minutes, and fixed with a solution of methanol and glacial acetic acid in a 3: 1 ratio for 10 minutes. Samples were tinged with 5% Giemsa and observed under a Leica microscope software with 10 x 100 magnification. The number of chromosomes has been calculated by using ImageJ software. According to the data obtained, Kohaku koi fish chromosome numbers ranged from 2n=ca. 100 to 2n=ca.102. The results were expected to be the basic of chromosome information that would be beneficial for predicting the kinship of species as well as the development of cytogenetics in Indonesia."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sophia Hanna Maria Aundi
"ABSTRACT
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman ikan yang tinggi. Salah satu ikan air tawar yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia adalah ikan mas Majalaya. Penelitian mengenai analisis kromosom ikan mas Majalaya telah dilakukan dari bulan Mei hingga Desember 2018. Penelitian bertujuan untuk melakukan optimasi metode preparasi kromosom dan menganalisis kromosom ikan mas Majalaya (Cyprinus carpio) dari insang. Pada penelitian ini dilakukan optimasi lama waktu inkubasi kolsemid untuk menahan kromosom pada tahap metafase; inkubasi sel dengan KCl sebagai larutan hipotonik; serta pengulangan pengunaan fiksatif. Data kromosom diolah dengan menggunakan. Hasil penelitian menunjukkan lama waktu inkubasi kolsemid yang optimal adalah 2 jam, sedangkan waktu inkubasi KCl yang optimal adalah 8 menit. Jumlah pengulangan fiksatif yang optimal adalah 1 kali dengan waktu perendaman 10 menit. Jumlah kromosom ikan mas Majalaya yang diperoleh adalah ca.100--102. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa panjang rata-rata kromosom ikan mas Majalaya (Cyprinus carpio) adalah 0,725m dan lebar rata-ratanya adalah 0,756 ±0,297 1¼m. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian kromosom selanjutnya.

ABSTRACT
Indonesia is an archipelago country that has a high diversity of fish. One of the most sought after freshwater fish by the people of Indonesia is the Majalaya carp (Cyprinus carpio). The purpose of this research are to optimize of chromosome preparation method and to analyze Majalaya carp (Cyprinus carpio L.) chromosome from gills. The research of chromosome analysis of Majalaya carp has been carried out from May to December 2018. The study optimized the time of incubation of colsemide to trap the chromosomes in metaphase; cell incubation with KCl as hypotonic solution; and the repetition of fixative use. After the carp chromosome has been obtained, the number was calculated using ImageJ. The results showed that the optimum cholcemid and KCl incubation were 2 hours and 8 minutes respectively, while the optimum fixation was 1 time in 10 minutes. The number of chromsome of Majalaya carp obtained in this study was 2n=ca.100--102. The results of the research showed that the average length of the Majalaya carp chromosome (Cyprinus carpio) was 0,725±0,287 1¼m and the average width was 0,756±0,297 1¼m. The results of this study would give an insight into further chromosomal analysis."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amkieltiela
"Limbah minyak bumi dapat menghambat atau mengurangi transmisi cahaya matahari ke dalam laut. Hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan mikro alga yang memanfaatkan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Limbah tersebut dapat menghasilkan material toksik yang akan terakumulasi pada sedimen yang tercemar minyak bumi.
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 6 perlakuandan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian adalah sedimen dengan penambahan minyak (A), sedimen yang tercemar minyak yang dibioremediasi dengan penambahan kultur tunggal bakteri (B), sedimen tercemar minyak yang dibioremediasi dengan penambahan konsorsium bakteri (C), sedimen yang tercemar minyak yang dibioremediasi dengan penambahan pupuk (D), sedimen yang tercemar minyak dengan penambahan kultur tunggal bakteri dan pupuk (E), dan sedimen tercemar minyak yang dibioremediasi dengan penambahan konsorsium bakteri dan pupuk (F).
Kontrol yang digunakan adalah air laut yang sudah diautoklaf dan ditambahkan media WalnenonEDTA. Data yang didapat kemudian dihitung menggunakan program TOXSTAT yangber basis ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedimen tercemar minyak tidak secara signifikan memengaruhi pertumbuhan Pavlovasp.

Crude oil waste can detain or reduce the penetration of sunlight into the sea. This may decelerate the growth of microalgae that needs the sunlight to make photosynthesis. Crude oil waste can produce toxic materials which accumulate in the crude oil contaminated sediment. This is an experimental research with 6 treatment and 3 replicates. The treatments in this experiment are sediment with crude oil (A), bioremediated crude oil-contaminated sediment with the addition of single culture bacteria (B), bioremediated crude oil-contaminated sediment with the addition of consortium bacteria (C), bioremediated crude oil-contaminated sediment with the addition of fertilizer (D), bioremediated crudeoil-contaminated sediment with the addition of single culture bacteria and fertilizer (E), and bioremediated crudeoil-contaminated sediment with the addition of consortium bacteria and fertilizer. Control in this experiment was auto claved sea water with the addition of Walnemedianon EDTA. The data was calculated using TOXSTAT program which is based on the ANOVA. Result shows that the crude oil contaminated sediment does not affect the growth of Pavlovasp significantly."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31645
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kitri Wijayanti
"Penelitian pemberian pakan alami yang berbeda terhadap sintasan dan pertumbuhan benih ikan palmas (Polypterus senegalus senegalus, Cuvier, 1829) dilakukan di LORIBIHAT. Metode Rancangan Acak Lengkap dilakukan dengan 3 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan pemberian pakan berupa Moina, larva Culex, dan Tubifex secara ad-libitum yang dilakukan hingga benih ikan mencapai panjang total ± 3 inci. Tiap ulangan terdiri dari 8 ekor benih ikan dengan panjang total ± 0,87 inci. Hasil penelitian dari parameter sintasan dan pertumbuhan yang dihitung berupa laju sintasan, pertambahan berat, dan pertambahan panjang berturut-turut adalah Tubifex (97,50 %; 3,00 g; 2,11 inci), larva Culex (92,50%; 1,69 g; 1,70 inci), dan Moina (72,50%; 0,61 g; 1,06 inci).

Study of different of natural feeds on survival and growth of palmas fish (Polypterus senegalus senegalus, Cuvier, 1829) juvenile was conducted at LORIBIHAT. Completely randomized design was used with 3 treatments and 5 replicates. Feeding treatment consist of Moina, Culex larvae, and Tubifex that was given by ad-libitum method until fish juvenile reach total length ± 3 inches. Each replicate consist of 8 fish juvenile with ± 0.87 inches. Result of survival and growth parameter that was counted are survival rate, increasing of the length and weight repeatedly are Tubifex (97.50 %; 3.00 g; 2.11 inches), Culex larvae (92.50 %; 1.69 g; 1.70 inches), and Moina (72.50 %; 0.61 g; 1.06 inches)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31624
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatrin Edelwine Shafira Putri
"Telah dilakukan penelitian terkait analisis kandungan logam berat Pb, Cd dan Zn pada spons Stylissa massa, air laut, dan sedimen di perairan Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu. Sampel S. massa dikering-bekukan, dan dimaserasi menggunakan larutan HNO3 pekat selama 48 jam untuk mendapatkan larutan ekstraksi. Sampel air laut diekstraksi menggunakan HNO3 pekat sedangkan sampel sedimen diekstraksi menggunakan larutan HF. Larutan ekstraksi S. massa, air laut dan sedimen selanjutnya dianalisis menggunakan alat ICP-MS (Inductively Coupled Plasma – Mass Spectrometry) untuk mengetahui kandungan Pb, Cd dan Zn. Hasil analisis logam berat pada S. massa, air laut dan sedimen menunjukkan bahwa kandungan Pb, Cd dan Zn pada perairan Pulau Pramuka lebih tinggi dibandingkan Pulau Semak Daun. Logam berat Zn memiliki konsentrasi tertinggi pada setiap sampel S. massa, air laut, dan sedimen. Konsentrasi Zn pada spons yaitu sebesar 11.603,2 ppb untuk sampel Pulau Pramuka dan 8.406,29 ppb untuk sampel Pulau Semak Daun, pada air laut sebesar 9,52 ppb untuk Pulau Pramuka dan 2,68 ppb untuk Pulau Semak Daun, sedangkan pada sedimen sebesar 2.968,38 ppb untuk Pulau Pramuka dan sebesar 1.312,95 ppb untuk Pulau Semak Daun. Sementara itu, konsentrasi Pb pada sampel spons Pulau Pramuka sebesar 498,08 ppb dibanding spons Pulau Semak Daun sebesar 313,46 ppb. Pb pada air laut Pulau Pramuka sebesar 0,51 ppb dan Pulau Semak Daun sebesar 0,43 ppb, sedangkan pada sedimen Pulau Pramuka sebesar 583,73 ppb dan 364,01 ppb pada sedimen Pulau Semak Daun. Konsentrasi Cd pada spons Pulau Pramuka yaitu sebesar 62,33 ppb dibanding Pulau Semak Daun sebesar 62,06 ppb. Pada air laut, Cd terkandung sebesar 0,02 ppb di Pulau Pramuka dan sebesar 0,03 ppb di Pulau Semak Daun, sedangkan sedimen Pulau Pramuka mengandung Cd sebesar 16,05 ppb dan 4,58 ppb pada sedimen Pulau Semak Daun

Research related to the analysis of the heavy metal content Pb, Cd and Zn on Stylissa massa sponge, seawater and sediment in the waters of Pramuka Island and Semak Daun Island, Seribu Islands have been carried out. The S. massa samples were freeze-dried, and macerated using HNO3 solution for 48 hours to obtain the extraction solution. Seawater samples were extracted using HNO3 solution, while sediment samples were extracted using HF solution. The extraction solution of S. massa, seawater and sediment were then analyzed using the ICP-MS (Inducively Coupled Plasma - Mass Spectrometry) to see the content of Pb, Cd and Zn. The result of heavy metals analysis on S. massa, seawater and sediment showed that the content of Pb, Cd and Zn in Pramuka Island were higher than Semak Daun Island. Heavy metal Zn had the highest concentration in each sample of S. massa, seawater, and sediment. The Zn concentration in the sponge amounted to 11.603,2 ppb for the Pramuka Island’s sample and 8.406,29 ppb for the Semak Daun Island’s sample, in seawater Zn amounted to 9,52 ppb for Pramuka Island and 2,68 ppb for the Semak Daun Island, while in sediment was 2.968,38 ppb for Pramuka Island and 1.312,95 ppb for Semak Daun Island. Meanwhile, the Pb concentration in the Pramuka Island’s sponge amounted to 498,08 ppb compared to the Semak Daun Island’s sponge amounted to 313,46 ppb. Pb in Pramuka Island’s seawater was 0,51 ppb and Semak Daun Island’s was 0,43 ppb, while in Pramuka Island’s sediment amounted to 583,73 ppb and 364,01 ppb in Semak Daun Island’s sediment. The concentration of Cd in Pramuka Island’s sponge was 62,33 ppb compared to Semak Daun Island’s sponge, which was 62,06 ppb. In seawater, Cd amounted to 0,02 ppb in Pramuka Island and 0,03 ppb in Semak Daun Island, while Pramuka Island’s sediment contained 16,05 ppb of Cd and 4,58 ppb in the Semak Daun Island’s sediment"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Barnard Ceisaro
"Tesis ini membahas struktur dan komposisi jenis mangrove Segara Anakan, Cilacap. Penelitian kuantitatif ekologi hutan mangrove dilakukan dengan cara pencuplikan data menggunakan metode belt transek. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa struktur komunitas hutan mangrove di Segara Anakan, Cilacap merupakan hutan muda (regenerated forest) yang terdiri atas semai 72,1%, belta 27,4% dan pohon 0,5 %. Pada tingkat semai didominasi oleh Acanthus ilicifolius (INK 78,40%) dan ko-dominannya Sonneratia alba (INK 24,57%). Pada tingkat belta didominasi oleh Sonneratia alba (INK 95,32 %) dan jenis ko-dominannya adalah Avicennia marina (INK 72,74 %) dan untuk tingkat pohon didominasi oleh Sonneratia alba (INK 230,23 %) dan jenis ko-dominannya adalah Nypa fruticans (INK 37,47 %). Komposisi jenis mangrove terdiri atas 13 jenis yang semuanya merupakan principal mangrove species. Kondisi hutan mangrove pada lokasi penelitian mengindikasikan perlunya upaya perlindungan terhadap kawasan hutan sehingga memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang membentuk komunitas hutan mangrove yang didominasi oleh tingkat pohon.

The focus of this thesis is structure and composition of mangrove species in Segara Anakan, Cilacap. Quantitative ecology studies of mangrove forest of Segara Anakan, Cilacap done by sampling data using belt transects. In the study area shows that the structure of mangrove forest communities in Segara Anakan, Cilacap is a young forest (regenerated forest) with composititon of seedling 72,1%, sapling 27,4% and tree 0,5 %. At level seedling dominated by Acanthus ilicifolius (I.V . 78,40%) and codominant species is Sonneratia alba (I.V . 24,57%). At the level of belta dominated by Sonneratia alba (I.V. 95.32%) and codominant species is Avicennia marina (I.V. 72.74%). At level of tree dominated also by Sonneratia alba (I.V. 230.23%) and codominant species is Nypa fruticans (I.V. 37.47%). The mangrove species composition consist of 13 species that are all principal mangrove species. Conditions of mangrove forest on the location of the study indicate the need for efforts to protect the forest areas so as to provide an opportunity to grow and develop being a mangrove forests that dominated by tree level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elwiena Maulida
"ABSTRAK
Penelitian eksperimental untuk menguji aktifitas antifeedant ekstrak kasar ascidia Didemnum sp. terhadap ikan karang telah dilakukan di perairan Pulau Pramuka. Sampel diekstrak dengan metode maserasi menggunakan metanol, kemudian ekstrak dicampurkan dengan jeli yang mengandung makanan ikan dan karaginan pada konsentrasi yang sama dengan konsentrasi alaminya yaitu sebesar 10 mg/ml. Uji di lapangan dilakukan dengan mengaitkan pelet pengujian pada tali polipropilen yang ditambatkan ke biorock pada kedalaman 3 m di bawah dermaga Restoran Nusa Keramba di Pulau Pramuka. Analisis data menggunakan uji jumlah-jenjang Wilcoxon menunjukkan bahwa Rhit < Rtab 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kasar Didemnum sp. memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan-ikan karang meliputi Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp. Halichoeres sp., dan Siganus sp.

ABSTRACT
Field experiment was conducted to investigate antifeedant activity of crude extract from urn-shaped ascidian Didemnum sp. against reef fishes at Pramuka Island. Ascidian samples were extracted by maceration in methanol then mixed with agar containing fish food and carrageenan at the same concentration as the extract occurred in living organism which is 10 mg/ml. Antifeedant assay on the field was conducted by attaching pellets using safety pins to polypropylene ropes then tied them to a biorock in 3 m depth below the pier of Nusa Keramba Restaurant at Pramuka Island. Data analysis with Wilcoxon?s rank-sum test showed that R < Rtab 0.05, which means that crude extract of Didemnum sp. has antifeedant activity against reef fishes including Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp., Halichoeres sp., and Siganus sp. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S361
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Rachman
"Penelitian hubungan kuantitatif antara fitoplankton dan zooplankton herbivor di Teluk Jakarta telah dilakukan pada Agustus dan September 2009. Sampel pada 10 stasiun diambil secara horizontal menggunakan jaring Kitahara untuk sampel fitoplankton dan jaring NORPAC untuk zooplankton. Tabulasi data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dianalisis secara deskriptif. Kelimpahan kelompok Diatom, Dinoflagellata, dan Cyanophyta memiliki korelasi negatif terhadap kelimpahan zooplankton herbivor pada bulan Agustus 2009. Kelimpahan zooplankton herbivor dapat dijelaskan sebesar 23,4% dengan persamaan regresi linear yang terbentuk pada bulan Agustus 2009. Kelimpahan kelompok Diatom, Dinoflagellata, dan Cyanophyta memiliki korelasi positif terhadap kelimpahan zooplankton herbivor pada bulan September 2009. Kelimpahan zooplankton herbivor dapat dijelaskan sebesar 88,8% dengan persamaan regresi linear yang terbentuk pada bulan September 2009.

Research on quantitative relationship between phytoplankton and herbivore zooplankton in Jakarta Bay was conducted on August and September 2009. Sample at 10 stations was taken horizontally by Kitahara net for phytoplankton and NORPAC net for zooplankton. The data tabulation are showed in tables and graphs and also analyzed descriptively. Abundance of Diatom, Dinoflagellate, and Cyanophyta have negative correlation for herbivore zooplanktons on August 2009. Abundace of herbivor zooplankton can explain 23,4% by regression linearity on August 2009. Abundance of Diatom, Dinoflagellat, and Cyanophyta have positive correlation for herbivore zooplanktons on September 2009. Abundace of herbivor zooplankton can explain 88,8% by regression linearity on September 2009."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S685
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>