Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Direta Wonahausi
"Dalam kerangka perdagangan internasional, penetapan kebijakan standardisasi di suatu negara dapat dipandang sebagai suatu faktor pendorong perdagangan global sekaligus sebagai suatu bentuk hambatan teknis perdagangan. Di Indonesia, kegiatan standardisasi nasional berupa penetapan kebijakan Standar Nasional Indonesia SNI Wajib telah dilakukan sejak tahun 1979. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penerapan kebijakan SNI Wajib terhadap impor Indonesia dari 5 negara RCEP selama periode 2011-2015 untuk 25 jenis komoditas pada level HS 2 digit. Hasil empiris menunjukkan bahwa dengan menggunakan perhitungan frequency measures, penetapan kebijakan SNI Wajib pada komoditas pertanian dan hasil pertanian akan menurunkan impor sedangkan pada komoditas manufaktur non pertanian akan meningkatkan impor Indonesia.

In the international trade framework, the establishment of a standardization policy can be viewed as a driving factor in global trade as well as a technical barriers to trade. In Indonesia, the national standardization activities in the form of Mandatory Indonesia National Standard SNI Wajib have been conducted since 1979. This paper aims to analyze the impact of the implementation of SNI Wajib to the value of Indonesia rsquo s import from 5 RCEP countries during the period 2011 ndash 2015 for 25 commodities at the level of 2 digit HS Code. Empirical results indicate that by using frequency measures, the implementation of SNI Wajib is trade restricting for agriculture goods but trade promoting for manufacture goods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita
"Penelitian ini melihat pengaruh kebijakan quantitative easing terhadap pergerakan capital inflow di negara ASEAN-5 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina pada fase ekspansi maupun pada fase kontraksi tappering off . Yaitu menganalisis dampak kebijakan quantitative easing melalui dua jalur transmisi: jalur likuiditas dan jalur portfolio rebalancing. Penelitian ini menggunakan data bulanan dengan periode penelitian Januari 2008 - Desember 2015. Dengan pembagian data pada fase ekspansi yaitu Januari 2008-Agustus 2013 dan fase kontraksi mulai September 2013- Desember 2015. Dengan menggunakan metode VAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon indikator foreign buy terhadap syok jalur likuiditas dan syok jalur portfolio rebalancing bervariasi antar negara. Penelitian ini juga menunjukan bahwa dampak kebijakan QE pada negara ASEAN-5 memiliki jalur transmisi dominan yang berbeda-beda, yaitu jalur portfolio rebalancing untuk fase ekspansi di negara Indonesia, Malaysia dan Singapura. Sedangkan pada fase kontraksi transmisi nya justru melalui jalur likuiditas. Pada negara Thailand dan Filipina jalur portfolio rebalancing yang dominan pada kedua fase.
ABSTRACT This paper examines capital inflows to emerging economies in ASEAN as the effect of quantitative easing policy taken by the FED. This effects on ASEAN 5, namely Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand and Filipine is divided by two phase of policy, ekspansionary and contractionary taper tantrum phase. This study also attempt to analyze this effect on liquidity channel and portfolio rebalancing channel. Using the monthly data within period January 2008 December 2015 and using VAR as method.The result of this study showed that the response of capital inflows to shock by liquidity channel and shock by portfolio rebalancing channel are different between one country to another. This paper also find evidence that different dominant channelling might occur on different country. As Indonesia, Malaysia and Singapore have portfolio rebalancing channel as dominant transmission on ekspansionary phase of QE, but have liquidity channel as dominant on taper tantrum period. In Thailand and Filipine, both country have portfolio rebalancing channel as dominant transmission on both periode."
2017
T47763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriningrum Pujilestari
" China Tiongkok mendukung kebijakan devaluasi dengan menyesuaikan nilai mata uangnya agar tetap bernilai rendah yang menjadi salah satu isu penyebab ketidakseimbangan global. Penelitian ini difokuskan untuk memahami hubungan antara nilai tukar efektif riil REER terhadap neraca perdagangan China Tiongkok dengan mitra dagang melalui penggunaan efek Kurva-J untuk jangka pendek, dan Marshall-Lerner condition untuk jangka panjang menggunakan data kuartal tahun 2001-2015. Metode estimasi yang digunakan adalah metode kointegrasi dan pendekatan Error Correction Model ECM .Hasil penelitian menunjukkan devaluasi nilai tukar efektif riil berpengaruh positif dan signifikan terhadap neraca perdagangan di negara China Tiongkok . Hasil ini menunjukkan adanya gejala Kurva-J namun tidak terbukti sepenuhnya. Lebih lanjut, kondisi Marshall ndash; Lerner terpenuhi pada neraca perdagangan China Tiongkok yang menunjukkan pelemahan nilai tukar efektif riil akan memperbaiki kinerja neraca perdagangan dalam jangka panjang.

China supports the devaluation policy by adjusting the value of its currency to remain undervalued, giving rise to the issue of the cause of global imbalances. This study focuses on understanding the relationship between real effective exchange rate REER and the trade balance between China and its trading partners through the use of the J Curve effect for the short term, and Marshall Lerner conditions for the long term with the observation period from 2001Q4 2015Q4.Using cointegration method and Error Correction Model ECM approach, the result shows that devaluation of real effective exchange rate has positive and significant effect on trade balance in China. These results indicate symptoms of the J Curve but are not proven significantly. Furthermore, Marshall Lerner 39 s condition is found in China 39 s trade balance which shows the weakening of real effective exchange rate will improve the performance of the trade balance in the long run."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyani
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penerapan ACFTA terhadap ekspor Indonesia sub sektor pertambangan, pertanian, dan industri ke negara-negara ASEAN dan China. Penelitian ini melengkapi penelitian sebelumnya mengenai ACFTA. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ekspor Indonesia sub sektor pertambangan, pertanian, dan industri ke negara-negara ASEAN dan China selama 15 tahun dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2014. Pengujian dilakukan dengan model data panel fixed effect.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ACFTA meningkatkan ekspor Indonesia sub sektor pertanian ke negara-negara ASEAN dan China. Namun, tidak berpengaruh terhadap ekspor pertambangan dan industri. Variabel pendapatan dan produksi berpengaruh positif terhadap ekspor Indonesia sub sektor pertambangan, pertanian, dan industri. Variabel harga hanya berpengaruh terhadap ekspor sub sektor industri.

The purpose of this study is to determine the effect of ACFTA on Indonesia 39 s export of mining, agriculture, and industry to the ASEAN countries and China. This study complements previous research regarding the ACFTA. The data used in this research is Indonesian export data mining, agriculture, and industry sub sector to the ASEAN countries and China for 15 years from 2000 until 2014. The tests were conducted with fixed effect panel data model.
The results of this study indicate that ACFTA increase Indonesian exports agricultural sub sector to the ASEAN countries and China. However, no effect on export of mining and industry. Income and production have positive effect on export of mining, agriculture, and industry. Variable prices only affect export of industry sub sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Wahyuni
"Standar minimum kompetensi akademik serta kurikulum yang digunakan dalam sistem pendidikan Indonesia meningkatkan permintaan rumah tangga terhadap les privat anak. Sementara itu, rumah tangga dihadapkan pada kendala semakin meningkatnya biaya pendidikan dan keterbatasan pendapatan rumah tangga. Dengan menggunakan data Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2012 dan metode analisis Tobit model, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keputusan rumah tangga dalam membayar les privat anak.
Studi ini menemukan bahwa belanja rumah tangga untuk les privat anak meningkat sejalan dengan semakin tingginya tingkat pendapatan rumah tangga. Secara rata-rata untuk seluruh kelompok rumah tangga maupun untuk kelompok rumah tangga terkaya, les privat merupakan barang kebutuhan pokok, sementara itu bagi kelompok rumah tangga kurang mampu les privat masih merupakan barang mewah. Terdapat ketidak merataan dalam mengakses les privat anak antara rumah tangga kaya dengan rumah tangga miskin.Kata Kunci: Les privat, keputusan rumah tangga, pendapatan rumah tangga.

The minimum standards of academic competence as well as the curriculum used in the Indonesian education system increase household demand for private children 39 s lessons. Meanwhile, households are faced with constraints on the rising cost of education and limited household incomes. By using data of National Socioeconomic Survey Susenas 2012 and Tobit model analysis method, this study aims to analyze household decisions in children 39 s private tutoring expenditure.
This study found that household spending on children 39 s private tutoring increases with increasing household income levels. On average for all household groups as well as for the richest household groups, private tutoring is necessity good, while for the poorer household group is still a luxury good. There is an inequality between richest households and poorer households in accessing private children 39 s private tutoring.Keywords Private tutoring, households rsquo decision, households rsquo income."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adithya Prabowo
"Tingkat rasio kapital perbankan dapat mempengaruhi perilaku pengambilan risiko perbankan ketika terjadi perubahan kebijakan moneter Dell`s Ariccia et al., 2014. Studi ini bertujuan untuk menganalisa eksistensi dari efek threshold kapital terhadap transmisi pengambilan risiko kebijakan moneter di Indonesia. Studi ini juga akan membandingkan dampak kebijakan moneter di rezim threshold yang berbeda. Penelitian akan menggunakan data panel bulanan dari neraca keuangan 5 grup bank di Indonesia dari Januari 2011 hingga Juli 2016. Model Regresi Panel Threshold Hansen, 1999 akan digunakan untuk menganalisa efek threshold kapital. Hasil analisa menunjukkan bahwa efek threshold kapital berlaku di Indonesia dan kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap pengambilan risiko perbankan hanya pada bank yang berkapitalisasi rendah.

Bank`s capital ratio can affect their risk taking behavior toward change in monetary policy Dell`s Ariccia et al., 2014 . This study aims to analyze the existence of capital threshold effect on the risk taking channel of monetary policy in Indonesia and intends to compare the impact of monetary policy under different threshold regime. The study is implemented using monthly balanced panel data of 5 banks group balance sheet in Indonesia from January 2011 to July 2016. Panel Threshold Regression Model Hansen, 1999 is used to analyze the capital threshold effect. The results show that the capital threshold effect does exist in Indonesia and monetary policy has a significant effect on bank risk taking only for low capitalized banks."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ronald Colin
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas dampak volatilitas makroekonomi terhadap alokasi kredit bank. Kami berpendapat bahwa volatilitas makroekonmi akan membuat manajer bank bersikap lebih konservatif dalam menerbitkan kredit baru. Sebaliknya, ketika volatilitas makroekonomi rendah, manajer bank akan memiliki keleluasaan untuk meminjamkan kredit lebih banyak. Penelitian ini menggunakan data panel dengan sampel 10 bank umum di Indonesia dengan menggunakan model Baum dalam mengukur pengaruh volatilitas makroekonomi terhadap alokasi kredit bank. Penelitian ini menggunakan volatilitas dari inflasi, pertumbuhan GDP (gross domestic product) dan depresiasi nilai tukar sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan uji regresi GMM (Generalized method of moment) untuk meneliti hubungan antara variabel dependen dan independen. Kami memberikan dukungan untuk hipotesis kami dengan menunjukkan adanya hubungan negatif yang kuat antara volatilitas inflasi dan volatilitas pertumbuhan GDP dengan rasio kredit terhadap total aset lancar. Sedangkan untuk volatilitas depresiasi nilai tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran kredit.

ABSTRACT
This study discusses the impact of macroeconomic volatility on allocation of bank loans. We argue that macroeconomic volatility will make bank managers more conservative in issuing new credits. Conversely, when macroeconomic volatility is low, bank managers will have more flexibility to lend more credits. This study uses panel data with sample of 10 commercial banks in Indonesia by using Baum model in measuring the effect of macroeconomic volatility on bank credit allocation. This study uses the volatility of inflation, GDP growth (gross domestic product) and exchange rate depreciation as an independent variable. This research uses regression test of GMM (Generalized method of moment) to examine the relationship between dependent and independent variable. We provide support for our hypothesis by showing a strong negative relationship between inflation volatility and the volatility of GDP growth with the ratio of credits to total current assets. As for exchange rate depreciation volatility does not have a significant effect on lending."
2018
T51953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Purbowati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur mobilitas pendapatan antargenerasi dan melihat pengaruh transfer modal manusia antargenerasi terhadap mobilitas pendapatan antargenerasi di Indonesia. Data yang digunakan adalah pasangan bapak dan anak yang bersumber dari IFLS periode 2000 sampai 2014. Dengan menggunakan metode 2SLS diketahui bahwa modal manusia secara langsung diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Elastisitas pendapatan antargenerasi IGE meningkat dari 0.123 menjadi 0.172 ketika transfer langsung modal manusia diperhitungkan. Dengan kata lain transfer langsung modal manusia memperkuat IGE. Hal ini memberikan indikasi bahwa ketika pengembangan modal manusia anak diserahkan sepenuhnya kepada keputusan rumah tangga, maka kesenjangan pendapatan yang terjadi pada generasi orang tua akan cenderung diwariskan atau dipertahankan kepada generasi anak.

The purpose of this study are to estimate the intergenerational income mobility and the effect of intergenerational transfer of human capital on intergenerational income mobility in Indonesia. The intergenerational income elasticity is estimated by using father child pairs from Indonesia Family Life Survey IFLS 2000 until IFLS 2014. This study apply 2SLS method and the estimation resuts suggests that human capital is directly transmitted from parent to child. IGE increased from 0.123 to 0.172 when the direct transfer of human capital are taken into account. In other words, the direct transfer of human capital strengthening IGE. This is an indication that when the human capital development of children left entirely to household decisions, then the income gap that occurs in the older generation tends to be inherited or maintained for generations of children.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T50268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Disty Putri Ratna Indrasari
"ABSTRAK
Banyak penelitian mengungkapkan bahwa keluarga yang semakin miskin akan menyebabkan kejadian anak bekerja lebih banyak luxury axiom . Akhir-akhir ini, peneliti sudah mulai melihat adanya kondisi dimana keluarga yang mempunyai banyak tanah keluarga yang lebih kaya , justru membuat fenomena anak bekerjanya lebih banyak wealth paradox . Kondisi wealth paradox dibayangkan menjadi paradox dari kondisi luxury axiom. Namun demikian, kondisi wealth paradox sebenarnya dapat diintegrasikan ke dalam kondisi luxury axiom. Banyak penelitian tentang anak bekerja di Indonesia yang spesifikasi empirisnya belum dapat menangkap adanya kemungkinan perilaku wealth paradox dan luxury axiom, sehingga penelitian ini mencoba memberikan kontribusi perilaku anak bekerja di Indonesia dengan menggunakan spesifikasi empiris yang dapat menangkap perilaku wealth paradox dan luxury axiom. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk menguji hipotesis wealth paradox dan luxury axiom terhadap anak bekerja di Indonesia dengan menggunakan data IFLS 5. Model yang digunakan di sini adalah tobit dengan instrumental variable. Penelitian ini berhasil membuktikan secara empiris bahwa perilaku wealth paradox dan luxury axiom juga terjadi dalam konteks anak bekerja pada keluarga pertanian di Indonesia.

ABSTRACT
Some studies on child working have shown that there is positive relationship between household poverty and child working luxury axiom . Recently, researchers have started to see the conditions that greater land wealth leads to higher child working wealth paradox . Seemingly, wealth paradox becomes a paradox of luxury axiom. However, the condition of the wealth paradox can be integrated into luxury axiom. Empirical spesifications some studies on children working in Indonesia have not been able to capture the possible behavior of wealth paradox and luxury axiom, so contribution of this study is using empirical specification that can capture the wealth paradox and luxury axiom of child working in Indonesia. The study aims to test wealth paradox and luxury axiom for child working in Indonesia. This study using datas number of working hours of children, land, per capita consumption expenditure, the characteristics of children, families and the environment from IFLS 5, and tobit with instrumental variables model. The results support for hypothesis of wealth paradox and luxury axiom for child working in Indonesia."
2017
T50269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarah Siti Supriyanti
"Volatilitas belanja rill pemerintah kabupaten/kota yang berasal dari ketidakpastian transfer pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dapat memperburuk perekonomian kabupaten/kota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh desentralisasi fiskal khususnya dari sisi penerimaan kemampuan fiskal terhadap tingkat volatilitas belanja rill pemerintah pada 230 kabupaten/kota di Indonesia. Kami membandingkan data sebelum dan sesudah implementasi Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang pemberian kewenangan pajak properti kepada kabupaten/kota. Hasil regresi menunjukkan bahwa semakin tinggi derajat desentralisasi fiskal maka cenderung menurunkan volatilitas belanja rill pemerintah kabupaten/kota.Selain itu, kami juga menemukan bukti bahwa setelah diberlakukannya regulasi pemberian pajak properti kepada kabupaten/kota maka kemampuan fiskal kabupaten/kota cenderung meningkat, sehingga volatilitas belanja rill pemerintah kabupaten/kota semakin menurun. Kami berargumen hal ini terjadi karena pajak properti merupakan sumber peneriman yang lebih dapat diprediksi, sehingga pemerintah kabupaten/kota tidak terlalu bergantung lagi kepada transfer dari pemerintah pusat untuk melakukan spending.

The volatility of expenditures sub local derived from central government transparency in transfers to local governments may aggravate the sub local economy. This study aims to analyze the effect of fiscal decentralization, especially from the revenue side fiscal capability to the level of volatility of local government spending in 230 sub local in Indonesia. We use two periods, before and after the implementation of Law no. 28 Year 2009, to analyze this research. Based on these data, the regression results indicate that the volatility of local government spending may decrease if the degree of fiscal decentralization increases, especially at the time when districts implement Law no. 28 2009.We argue that the high fiscal capacity of sub local is able to make the volatility of local government spending decrease as the sub local governments are less dependent on transfers from the central government to spend, especially since property taxes are outlined in Law no. 28 Year 2009 is given to sub local government, as responsive taxation can provide incentives for smooth spending for sub local government.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library