Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raka Amanda
"Bromelain adalah enzim proteolitik yang mempunyai banyak manfaat seperti sering digunakan untuk mengobati cedera otot, sebagai obat gangguan pencernaan, dan juga berfungsi sebagai antikoagulan alami yang bekerja dengan memecah protein fibrin pembekuan darah. dan memiliki banyak manfaat lainnya jika dilepaskan di usus. Oleh karena itu, untuk mencapai manfaatnya sebagai obat gangguan pencernaan, bromelain dienkapsulasi dalam matriks hidrogel semi-ipn kitosan-poli-N,N-dimetil akril amida (dengan komposisi monomer 25% b/b terhadap kitosan), agen pengikat silang glutaraldehid 0.1 M (2% b/b terhadap kitosan), inisiator ammonium persulfat (APS) (5% b/b terhadap kitosan, dan bromelain bertindak sebagai obatnya. Digunakan FTIR dan UV-vis sebagai saran untuk mengkarakterisasi. Hasil yang di dapat pada penelitian ini adalah kemampuan hidrogel mengembang sebesar 324 %, efisiensi dari proses loading obat rata rata 96.59 % dan dengan rata-rata persen disolusi 85.32 %. Aktivitas dari bromelain yang berhasil diloading ke dalam matriks hidrogel mengalami penurunan sebesar 80 %.


Bromelain is a proteolytic enzyme that has many benefits as it is often used to treat muscle injuries, as a medication of indigestion, and also acts as a natural anticoagulant that works by breaking up the clotting fibrin protein. and has many other benefits if released in the gut. Therefore, to achieve its benefits as an indigestion drug, bromelain is encapsulated in a semi-IPN patent of chitosan-poly-N,N-dimethyl akryl amide (with a 25% b / w monomer composition to chitosan), 0.1 M crosslinking glutaraldehyde agent (2% w / w on chitosan), ammonium persulfate initiator (APS) (5% w / w on chitosan, and bromelain acts as a drug) FTIR and UV-vis as suggestions for characterizing. The results of this study are the hydrogel capability expands by 324 %, the efficiency of the medication loading process averages by 96.59.% and by the mean percent of dissolution by 85.32 % .The activity of bromelain successfully loaded into the hydrogel matrix decreases by 80 %.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabila Idzni Suryana
"Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan obat kumur yang berbahan dasar bromelain hasil pemurnian parsial dari bonggol nanas untuk mencegah penyakit karies gigi dan periodontitis. Formulasi obat kumur dilakukan terhadap lima variasi konsentrasi bromelain yang berbeda. Pada obat kumur tersebut, dilakukan uji stabilitas fisik, pH, dan aktivitas antibakteri. Hasil isolasi dan pemurnian parsial dari ekstrak bonggol nanas (Ananas comosus (L.) Merr) dengan metode fraksinasi menggunakan garam amonium sulfat dan metode dialisis menghasilkan aktivitas spesifik sebesar 400,08 U/mg dan kadar protein sebesar 0,0395 mg/mL. Hasil uji stabilitas fisik dan pH dari obat kumur membuktikan bahwa aktivitas enzim dan stabilitas obat kumur dipengaruhi oleh waktu penyimpanan dan suhu. Semakin lama waktu penyimpanan, maka semakin kecil nilai pH, dan semakin rendah suhu penyimpanan, maka semakin besar nilai pH. Obat kumur dengan enzim bromelain hasil dialisis dan penyimpanan pada suhu rendah (± 12°C), memiliki stabilitas fisik dan pH yang sangat baik, yaitu berupa larutan dengan tidak terbentuknya endapan dan pH yang sudah sesuai dengan rentang pH mulut, yaitu sebesar 6 - 7. Selain itu, dilakukan juga pengujian aktivitas antibakteri dari bromelain dalam sediaan obat kumur. Telah dibuktikan bahwa bromelain memiliki aktivitas antibakteri karena dapat memecah ikatan protein yang dapat menghambat dari pertumbuhan bakteri tersebut. Hasil uji antibakteri membuktikan bahwa bromelain memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori lemah terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis. Selain itu, semakin besar konsentrasi bromelain, maka semakin kuat aktivitas antibakterinya.

The purpose of this study is to formulate a mouthwash based on bromelain based on the partial purification of pineapple humps to prevent dental caries and periodontitis. Mouthwash formulations carried out on five variations of different bromelain concentrations. In the mouthwash, physical stability, pH, and antibacterial activity were tested. The results of the isolation and partial purification of pineapple hump extract (Ananas comosus (L.) Merr) by fractionation method using ammonium sulfate salt and dialysis method resulted in the specific activity of 400.08 U / mg and protein content of 0.0395 mg / mL. Physical stability and pH test results of mouthwash prove that enzyme activity and mouthwash stability are influenced by storage time and temperature. The longer the storage time, the smaller the pH value, and the lower the storage temperature, the greater the pH value. Mouthwash with the enzyme bromelain results of dialysis and storage at low temperatures (± 12 ° C), has excellent physical stability and pH, in the form of a solution with no sediment formation and a pH that is in accordance with the oral pH range, that is 6-7. In addition, the antibacterial activity of bromelain in moutwash was conducted. It has been proven that bromelain has antibacterial activity because it can break down protein bonds that can inhibit the growth of these bacteria. Antibacterial test results prove that bromelain has antibacterial activity with a weak group against Streptococcus mutans and Porphyromonas gingivalis. In addition, the more concentration of bromelain, the antibacterial activity more strong."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsally Firdaus Ramadhani
"Obat topikal adalah salah satu metode pengobatan melalui rute kulit yang dinilai lebih nyaman dan efektif dibandingkan pengobatan oral. Pada penelitian ini, disintesis nanoemulsi minyak dalam air (O/W) dengan basis krim dan gel mengandung bromelain untuk menganalisis kemampuan bromelain dalam menghambat pertumbuhan bakteri sebagai obat topikal. Bromelain diisolasi dari bonggol nanas (Ananas comosus [L.] Merr) lalu dimurnikan dengan fraksinasi ammonium sulfat dan menghasilkan aktivitas spesifik sebesar 153,97 U/mg. Dilakukan pula pemurnian dengan dialisis yang menghasilkan peningkatan aktivitas spesifik menjadi sebesar 400 U/mg dengan tingkat kemurnian 12,33 kali dari enzim kasarnya. Fraksi dialisis dipekatkan dengan metode freeze dry dan ditambahkan ke dalam sediaan dengan variasi konsentrasi (3, 5, dan 7%b/b). Sediaan terlebih dahulu dievaluasi sifat fisik dan stabilitasnya sebelum ditambahkan enzim. Nanoemulsi dipilih sebagai sediaan paling efektif sebagai pengantar obat dengan viskositas sebesar 40.000 cps, ukuran globul 32.13 nm, bobot jenis 1.008 g/mL, dan pdI 0.439. Pengamatan stabilitas dilakukan selama 6 minggu pada suhu 4, 27, dan 40±2 ºC terhadap ketiga sediaan dengan hasil tidak terdapat pemisahan fasa, serta pH yang masih dalam rentang pH kulit. Aktivitas proteolitik enzim bromelain pada sediaan nanoemulsi mengalami penurunan menjadi 83,834 U/mL yang diikuti dengan penurunan konsentrasi protein dari 39,403 mg/L menjadi 16,8 mg/L.

Topical drug is a treatment via skin route which is considered more comfortable and effective than oral. In this study, nanoemulsion (O/W) containing bromelain synthesized to analyze the ability of bromelain in inhibit bacterial growth as topical drug. Bromelain was isolated from pineapple core (Ananas comosus [L.] Merr) then purified by ammonium sulfate fractionation with the specific activity of 153.79 U/mg. Further purification was carried out with dialysis which result an increase in specific activity to 400 U/mg with purity level of 12.33 times than the crude enzyme. The fraction was concentrated by freeze dry method then added with various concentrations (3, 5, and 7%w/w) to preparations which the physical properties and stabilities have been observed. Nanoemulsion was chosen as the most effective drug delivery with viscosity of 40.000 cps, globul size 32.13 nm, specific gravity 1.008 g/mL, and pdI 0.439. Observation of preparations stability was carried out for 6 weeks at various temperatures (4, 27, and 40±2 ºC) with the result that there are no phase separation and the pH is within the skin's pH. The proteolytic activity of the bromelain nanoemulsion decreased to 83.834 U/mL followed by decrease in protein concentration from 39.403 mg/L to 16.8 mg/L."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Tri Wulandari
"Tujuan dari penelitian ini yaitu mengenkapsulasi bromelain hasil isolasi dan pemurnian dari bonggol nanas dalam hidrogel kitosan-guar gum terikat silang glutaraldehida serta melihat potensi aktivitasnya sebagai antiinflamasi. Hasil isolasi bromelain dari bonggol nanas memiliki aktivitas spesifik sebesar 30,57 U/mg, lalu dimurnikan dengan fraksinasi menggunakan ammonium sulfat untuk tingkat kejenuhan 0-50% dan dialisis yang memiliki aktivitas spesifik berturut-turut sebesar 153,97 U/mg dan 400,08 U/mg. tingkat kemurnian fraksinasi ammonium sulfat dan dialisis berturut-turut yaitu 4,74 kali dan 12,33 kali lebih murni dibandingkan dengan enzim kasar. Bromelain hasil dialisis dienkapsulasi dalam hidrogel kitosan-guar gum secara post loading dengan efisiensi enkapsulasi sebesar 99,811% dengan kondisi optimum yaitu konsentrasi 40 ppm, suhu 4oC dan waktu 8 jam. Dibuktikan bromelain memiliki potensi sebagai antiinflamasi dengan cara menghambat sintesis dari mediator inflamasi yaitu prostaglandin E2 dan tromboksan A2. Bromelain dapat mencegah pelepasan asam arakidonat dari membran sel dengan cara menstimulasi plasminogen yang akan berubah menjadi plasmin.

The purpose of this study is to encapsulate the bromelain from the isolation and purification of pineapple core in the chitosan-guar gum hydrogel that is cross-linked with glutaraldehyde and to see its potential activity as an anti-inflammatory. The results of isolation bromelain from pineapple core have a specific activity of 30.57 U/mg, then purified by fractionation using ammonium sulfate for saturation levels of 0-50% and dialysis which have specific activities respectively of 153.97 U/mg and 400,08 U/mg. the purity level of ammonium sulfate fractionation and dialysis were 4.74 times and 12.33 times purer compared to crude enzymes. Bromelain dialysis results were encapsulated in chitosan-guar gum hydrogel in post loading with encapsulation efficiency of 99.811% with optimum conditions of 40 ppm concentration, 4oC temperature and 8 hours. Bromelain has proven potential as an antiinflammatory by inhibiting the synthesis of inflammatory mediators namely prostaglandin E2 and thromboxane A2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intisari Pertiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan bromelain hasil isolasi dan pemurnian parsial dari bonggol nanas ke dalam basis nanoemulsi untuk aplikasinya sebagai antiinflamasi. Isolasi bromelain dilakukan dengan beberapa langkah pemurnian seperti fraksionasi dengan garam ammonium sulfat dan dialisis. Fraksi bromelain terbaik didapatkan pada tingkat kejenuhan garam ammonium sulfat 20-50% dengan aktivitas spesifik sebesar 49,54 U/mg, kemudian fraksi tersebut didialisis hingga mengalami peningkatan aktivitas spesifik enzim menjadi 152,57 U/mg dengan tingkat kemurnian 12,66 kali dari enzim kasarnya. Enzim bromelain hasil dialisis diinkorporasikan sebesar 3% kedalam basis nanoemulsi terbaik. Formulasi terbaik dimiliki oleh nanoemulsi F(OO) dengan minyak zaitun sebagai variasi fasa minyaknya, nanoemulsi ini memiliki tipe emulsi minyak dalam air (O/W) dengan ukuran globul nanoemulsi sebesar 16,74 nm dan indeks polidispersitas yang baik yaitu 0,312. Kestabilan basis nanoemulsi diamati sampai minggu ke-6 pada 3 suhu penyimpanan (4oC, 28oC, dan 40oC) dengan hasil visual yang jernih, perubahan pH yang masih sesuai dengan pH kulit, dan tidak terjadinya pemisahan fasa. Aktivitas proteolitik enzim bromelain pada sediaan nanoemulsi mengalami penurunan dari 12,45 U/mL menjadi 2,33 U/mL yang diikuti dengan penurunan konsentrasi protein dari 81,60 mg/L menjadi 39,98 mg/L. Studi penetrasi secara in vitro dengan sel difusi franz menunjukan bromelain hasil isolasi dapat terpenetrasi ke dalam membran dengan jumlah kumulatif terpenetrasi sebesar 3056,84 μg.cm-² dan kecepatan penetrasi (fluks) 84,65 μg.cm-².jam-1. Hasil ini mendukung uji stabilisasi membran HRBC yang memperlihatkan bahwa nanoemulsi bromelain isolasi masih memiliki aktivitas antiinflamasi dengan %stabilitas sebesar 25,51%.

This study aims to formulate bromelain from isolation and partial purification of pineapple core into nanoemulsion base for its application as anti-inflammation. Isolation of bromelain is carried out by several steps of purification such as fractionation with ammonium sulfate and dialysis. The best bromelain fraction was obtained at the saturation level of 20-50% ammonium sulfate with a specific activity of 49,54 U/mg, then the fraction was dialyzed to increase the enzyme-specific activity to 152,57 U/mg with a purity level of 12.66 times of the crude enzyme. The dialyzed bromelain enzyme was incorporated 3% into the best nanoemulsion base. The best formulation is owned by nanoemulsion F(OO) with olive oil as a variation of its oil phase, this nanoemulsion has an oil in water (O/W) emulsion type with globule size of 16.74 nm and a good polydispersity index of 0.312. The stability of the nanoemulsion base was observed until 6 weeks at 3 storage temperatures (4oC, 28oC, and 40oC) with transparent visual results, pH changes were still in accordance with the pH of the skin, and no phase separation. The proteolytic activity of the bromelain enzyme in nanoemulsion decreased from 12.45 U/ml to 2.33 U/ml followed by the decrease in protein concentration from 81.60 mg/l to 39.98 mg/l. In vitro penetration studies with franz diffusion cells method showed that isolated and partially purified bromelain can penetrate into membranes with the penetrated cumulative amount of 3056.84 μg.cm-² and penetration rate (flux) 84.65 μg.cm-².hours-1. This result supports HRBC membrane stabilization test which shows that nanoemulsion bromelain isolation still has anti-inflammatory activity with% stability of 25.51%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Denny Juli
"Nanas (Ananas Comosus) banyak mengandung nutrisi terutama senyawa bioaktif yang dikenal dengan bromelain. Bromelain merupakan enzim proteolitik yang kaya akan bioaktivitas dibidang kedokteran sebagai antiinflamasi, antibakteri, antitumor, pengobatan kardiovaskular dan masih banyak lagi. Pada penelitian ini manfaat bromelain sebagai antiinflamasi dan antibakteri diimplementasikan sebagai sedian nanoemulsi dengan tujuan pemakaian topikal. Dengan ukuran droplet yang kecil mampu menembus permukaan kulit, sehingga tujuan pemakaian pun dapat tercapai. Isolasi dan pemurnian bromelain dari bonggol nanas telah dilakukan dimana didapatkan aktivitas spesifik larutan bonggol dan enzim kasar masing-masing 51,36 U/mg dan 68,62 U/mg. Selanjutnya fraksinasi enzim menggunakan (NH4)2SO4 dan menghasilkan aktivitas spesifik 118,48 U/mg dan dilanjutkan dengan formulasi nanoemulsi bromelain. Ada tiga formula nanoemulsi, keseluruh formula ini memiliki karakteristik dan stabilitas yang memenuhi standar nanoemulsi yang telah dilakukan. Namun dari ketiganya formula, formula tiga lebih baik karena memiliki ukuran droplet yang lebih kecil yakni 22.04 nm dengan viskositas ketiganya berada pada range gel yakni 3200cps. Selanjutnya pengujian antibakteri dengan menggunakan nanoemulsi bromelain konsentrasi 3% dan 5% b/v dan memiliki daya hambat yang lemah. Konsetrasi 7% b/v memiliki daya hambat paling kuat terhadap bakteri p. Acnes. Invitro pada kulit tikus memiliki kecepatan penetrasi sebesar 587,56 μg/cm2 yakni pada menit ke 30.

Bromelain is a major proteolytic enzyme that existed in pineapple core and is widely known for its rich bioactivities, including anti-inflammatory and anti- bacterial. In this research, the isolation, extraction, and purification of bromelain from pineapple core was successfully performed, followed by the formulation of bromelain nanoemulsion, which ended with the in vitro testing on mouse skin to determine its skin permeability. The bromelain activity was also evaluated in this study, whereas the specific activity was determined at 51.36 U/mg and 68.62 U/mg at pineapple core and crude enzyme fractions, respectively. Moreover, the further fractionation using (NH4)2SO4 was performed and resulted in the specific activities of 118.48 U/mg for fraction 0-50% at 12 hr. In addition, three formulas of bromelain nanoemulsion were created in this study and characterized further using organoleptic and in vitro tests. According to the PSA data, the Formula 3 nanoemulsion, which majorly comprised of Tween 80 and small amounts of lecithin, shown a smaller droplet size at 22.04 nm, which corresponds to its higher penetration rate at 587.56 μg/cm2 in 30 minutes. Moreover, the decreased bromelain proteolytic activity in Formula 3 was not significant compared to the other two formulas. Anti-bacterial activity of bromelain in formula 3 with the concentration 7% b/v had the higher inhibision activity 20 mm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maftuhatun Fista Amalia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, memurnikan, dan menguji pengaruh inhibitor terhadap hasil pemurnian parsial dari bonggol nanas dengan jenis nanas Palembang Ananas comosus [L.] Merr . Pada proses isolasi diperoleh enzim kasar dengan aktivitas spesifik sebesar 42597 Unit/mg. Pemurnian enzim kasar menggunakan metode fraksinasi dengan garam ammonium sulfat menghasilkan fraksi bromelain yang memiliki aktivitas spesifik tertinggi pada tingkat kejenuhan garam ammonium sulfat 0-50 , yaitu sebesar 230233 Unit/mg dengan tingkat kemurnian 54 kali enzim kasar. Pemurnian lebih lanjut terhadap fraksi ammonium sulfat 0-50 dengan metode kromatografi kolom filtrasi gel menggunakan matriks DEAE-Sephadex G-50 diperoleh enzim dengan aktivitas spesifik sebesar 275456 Unit/mg dengan tingkat kemurnian 65 kali enzim kasar. Aktivitas proteolitik bromelain ini diinhibisi kuat oleh senyawa PCMB dan diaktifkan oleh PMSF.

The research aims to isolate, purify, and examine inhibitors effect of partially purified product from pineapple core with Palembang type pineapple Ananas comosus L. Merr . The purification started from the process of bromelain enzyme isolation and obtained crude extract with specific activity 42597 Units mg. Purification of crude enzymes using fractionation method with ammonium sulphate salt has the highest specific activity at 0 50 saturation level of ammonium sulphate, which is 230233 Units mg with a purity level of 54 times from its crude extract. Further purification of 0 50 ammonium sulphate fraction by gel filtration chromatography method using DEAE Sephadex G 50 matrix obtained enzyme with specific activity 275456 Units mg with purity level 653,6 times from its crude extract. The proteolitic activity of bromelain is strongly inhibited by PCMB compound and activated by PMSF.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiya Amandha Hidayanid
"Bromelain merupakan enzim yang tergolong jenis protease sistein. Pada penelitian ini dilakukan isolasi bromelain dari bonggol nanas Ananas comusus [L.] Merr yang dimurnikan dengan fraksinasi amonium sulfat, dialisis dan kromatografi penukar ion. Fraksi bromelain yang dihasilkan dari tiap tahap pemunian menunjukan peningkatan aktivitas spesifik. Aktivitas spesifik protease tertinggi didapatkan pada fraksi ammonium sulfat dengan konsentrasi 20-50 yaitu 104,018 U/mg dengan tingkat kemurnian 3,299 kali dibandingkan enzim kasar. Pemurnian lebih lanjut yaitu dengan kromatografi penukar ion menggunakan resin DEAE-Selulosa yang menghasilkan aktivitas spesifik bromelain sebesar 278,333 U/mg dengan tingkat kemurnian 8,829 kali dibandingkan enzim kasar. Penentuan parameter kinetik dari bromelain hasil pemurnian menggunakan plot Lineweaver-Burk menghasilkan nilai Vmax sebesar 0,056 U/min dan Km sebesar 0,154 w/v. Bromelain ini terinhibisi kuat oleh EDTA dan PCMB. Penambahan EDTA dan PCMB pada konsentrasi 0,5 mM dapat menurunkan aktivitas enzim hingga 88,503 dengan menunjukkan tipe inhibisi berturut-turut kompetitif dan non kompetitif mixed. Aktivitas antiplatelet fraksi bromelain diuji secara in vitro berdasarkan metode Born, dengan menggunakan plasma PRP, asetosal sebagai kontrol positif dan ADP sebagai agregator. Bromelain hasil pemurnian memiliki kemampuan sebagai agen antiplatelet dengan hasil persentase agregasi sebesar 29,51 dan persentase inhibisi sebesar 68,91.

Bromelain is an enzyme belonging to the cysteine protease. In this study, bromelain isolation from pineapple core Ananas comosus L. Merr was purified by fractionation using ammonium sulfate followed by dialysis and then ion exchange chromatography. The fraction of bromelain obtained from each purification step showed an increase in specific activity. The highest specific activity of protease was found in 20 50 ammonium sulphate fraction of 104.02 U mg with a purity level 3,29 fold compared to crude extract. Further purification by ion exchange chromatography using DEAE Cellulose, the fraction of bromelain showed an increase in specific activity to 278.33 U mg with a purity level 8,82 fold compared to crude extract. The determination of kinetics parameter of purified bromelin using Lineweaver Burk plot gives Km value of 0.15 w v and Vmax of 0.05 U min. This bromelain can be strongly inhibited by EDTA and PCMB. The addition of EDTA and PCMB at a concentration of 0.5 mM can decrease the activity of the enzyme up to 88,50 by showing the competitive and un competitive types of inhibition, respectively. The antiplatelet activity of the bromelain fraction was tested in vitro based on the Born method, by using plama PRP, acetosal as a positive control and ADP as an agregrator. The purified bromelain showed the ability of an antiplatelet agent with percentage of agregation 29.51 and percentage of inhibition 68.91.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Putri
"Enzim bromelain yang terdapat pada berbagai macam jaringan di tanaman nanas Ananas Comusus [L] Merr. . Bonggol nanas akan diambil enzim bromelain untuk dilakukan studi kinetika. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari studi kinetika reaksi enzim bromelain dari pemurnian bonggol nanas, dilakukan uji aktivitas proteolitik dan uji aktivtas proteolitik pengaruh penambahan inhibitor organic PMSF. Tahapan penelitian ini dimulai dari preparasi sampel dilanjutkan dengan mengisolasi enzim bromelain kasar, kemudian dilakukan fraksinasi bertingkat menggunakan garam amonium sulfat, lalu didialisis dan dilanjutkan dengan kromatografi kolom penukar ion dengan CM sephadex C-50 untuk pemurnian enzim. Enzim kasar yang didapatkan dari tahap isolasi memiliki aktivitas spesifik sebesar 45,39 U/mL, enzim hasil fraksinasi bertingkat menghasilkan aktivitas F1, F2, F3 dan fraksi enzim sisa sebesar 88,13 U/mL ; 238,31 U/mL ; 38,03 U/mL dan 35,66 U/mL dinyatakan bahwa F2 hasil fraksinasi memiliki aktivitas spesifik tertinggi. Dilakukan dialisis untuk mengendapkan garam ammonium sulfat yang masih tertinggal pada F2 didapatkan aktivitas spesifik 252,49 U/mL. Pemurnian selanjutnya dengan kromatografi kolom penukar ion CM sephadex C-50 menghasilkan aktivitas spesifik sebesar 427,13 U/mL dengan kemurnian enzim 9 kali dari ekstrak enzim kasar. Uji aktivitas proteolitik bromelain dari bonggol nanas dapat diihibisi dengan adanya penambahan senyawa PMSF.

The bromelain enzyme found in various tissues in the pineapple plant Ananas Comusus L Merr. , On the cobs pineapple will be taken bromelain enzyme for kinetic study. This study aims to learn kinetics studies of bromelain enzyme reactions from purification of pineapple cobs, tested proteolytic activity and proteolytic activity assay effect of addition organic activator of PMSF and cysteine. The stages of this study were started from the sample preparation followed by isolating crude bromelain enzymes, then fractionated with ammonium sulfate salt, then dialized and followed by ion exchanger column chromatography with CM sephadex C 50 for enzyme purification. The crude enzyme obtained from the isolation stage has a specific activity of 45.39 U mL, the stratified fractionation enzyme yields the activity of F1, F2, F3 and residual enzyme fraction of 88.13 U mL 238.31 U mL 38.03 U mL and 35.66 U mL stated that F2 fractionation has the highest specific activity. Dialysis was carried out to precipitate the ammonium sulphate salt remaining in F2 to get specific activity 252,49 U mL. Further purification by ion chromatography of ion exchangers CM sephadex C 50 yielded a specific activity of 427.13 U mL with a purity of 9 times by crude enzyme extracts. The proteolytic activity test of bromelain from pineapple cobs can be significantly increased by the addition of cysteine compounds and inhibited by the addition of PMSF.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athifah Aferna Sari
"Bromelain merupakan nama kolektif untuk enzim proteolitik atau protease yang ditemukan pada batang, buah, daun dari tanaman nanas famili Bromeliaceae. Pada penelitian ini sebagai sumber bromelain dipilih bagian bonggol nanas (Ananas comosus [L]. Merr). Enzim kasar yang diperoleh dari ekstrak bonggol nanas kemudian difraksinasi menggunakan amonium sulfat dan etanol pada interval konsentrasi yang berbeda. Hasil fraksinasi menggunakan amonium sulfat dihasilkan fraksi 20-50% yang memiliki aktivitas spesifik tertinggi sebesar 89,32 U/mg dengan tingkat kemurnian 1,72 kali. Pemurnian melalui proses dialisis terhadap fraksi amonium sulfat dapat meningkatkan nilai aktivitas spesifiknya menjadi sebesar 120,83 U/mg dengan tingkat kemurnian 2,32 kali. Fraksinasi selanjutnya dengan menggunakan etanol dihasilkan fraksi 20-50% dengan aktivitas spesifik tertinggi sebesar 184,79 U/mg dengan tingkat kemurnian 27,15 kali. Fraksi-fraksi bromelain dengan aktivitas spesifik tertinggi kemudian diuji aktivitasnya sebagai agen antiplatelet secara in vitro dengan menggunakan PRP (Platelet Rich Plasma). Fraksi amonium sulfat menunjukkan persentase agregasi platelet sebesar 17,12% dengan persentase inhibisi agregasi platelet sebesar 81,56%. Fraksi 20-50% etanol menghasilkan persentase agregasi platelet sebesar 15,93% dengan persentase inhibisi agregasi platelet sebesar 82,83%.

Bromelain is a collective name for proteolytic enzymes or proteases found in stems, fruits, leaves of pineapple plants family Bromeliaceae. In this study the enzyme obtained from the pineapple core (Ananas comosus [L] Merr). The purification of the crude enzyme from core was carried out by ammonuim sulfate and ethanol precipitation. The result of fractionation using ammonium sulfate yielded fraction 20-50% which have the highest specific activity was 89,32 U/mg with purity was 1,72 times. Purification through a dialysis against the ammonium sulfate fraction can increase the value of its specific activity was 120,83 U/mg with a purity was 2,32 times. The fraction obtained using ethanol 20-50% saturation with the highest specific activity was 184,79 U/mg with a purity was 27,15 times. Fractions with the highest specific activity were tested in vitro for their anti-platelet activity using PRP (Platelet Rich Plasma). The platelet aggregation percentage of ammonium sulfate fraction was 17,12% with the percentage of platelet inhibition 81,56%. The platelet aggregation percentage of 20-50% ethanol fraction was 15,93% with the percentage of platelet inhibition 82,83%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S70131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10   >>