Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lucky Harfiandy
Universitas Indonesia, 2004
S30215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"ABSTRAK
NANA liase adalah enzim yang mengkatalisis proses reversibel Nacetyl neuraminic acid (NeuSAc) atau asam sialat menjadi N-acetyl mannosamin (ManNAc) dan piruvat. Enzim NANA liase dihasilkan oleh bakteri patogen dan non patogen, antara lain dari Clostridium perfringens,
Escherichla coii dan HaemophHus inHuenzae. Untuk mendapatkan enzim NANA liase dalam jumlah yang besar perlu dilakukan studi tentang rekayasa genetika. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan kloning teitiadap gen nanA dari Lactobacilius plantarum. Tujuan jangka panjang dari penelitian sebelumnya adalah rekayasa protein dengan mutasi pada segmen DNA. Rekayasa protein dengan mutasi pada segmen DNA dibutuhkan sedikitnya dua gen yang berbeda. Oleh karenanya dibutuhkan gen lain, sebagai pasangan dari gen nanA-Lplantarum. Penelitian ini terfokus untuk mengkonstruksi vektor gen penyandi enzim NANA liase dari bakteri Escherichla coli. Gen nanA dari E.co//dipilih
sebagai pasangan gen nanA-Lplantarum karena gen nanA dari E.coli telah terkarakterisasi dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode Isolasi DNA dengan CTAB, amplifikasi PGR dan teknik kloning. Isolasi DNA dengan CTAB dilakukan untuk mendapatkan DNA dari E.coli. Teknik PGR dilakukan untuk mengamplifikasi gen yang menyandi enzim NANA liase, dimana
menggunakan primer forward yang memiliki situs pemotongan terha(;lap EcoRI dan primer reverse yang memiliki situs pemotongan terhadap Hindlli Sedangkan teknik kloning, yang terdiri dari ligasi, transformasi dan seleksi bertujuan untuk mendapatkan vektor ekspresi yang tersisipi gen penyandi enzim NANA liase. Teknik amplifikasi PGR yang dilakukan berhasil mengampiifikasi gen penyandi enzim NANA liase, nan A (0,9 kb) yang memiliki situs pemotongan EcoRI dan HindWl Gen yang didapat disisipkan ke dalam vektor ekspresi pTrcSSA (4,1 kb), selanjutnya ditransformasi ke dalam E.coli DH5a dan menghasilkan 35 transforman. Transfonman yang dihasilkan diambil 7 koloni untuk dikonfirmasi dengan elektroforesis gel agarosa, dan
temyata terdapat tiga koloni yang tersisipi pTrc99A-nani E.coii (E/H) (5,0 kb). Selanjutnya dari tiga koloni tersebut diambil satu koloni dan diuji kembali
dengan teknik PGR. Pada penelitian ini dilakukan uji sekuen yang bertujuan untuk memastikan tidak terjadinya mutasi selama pengerjaan. Sekuen gen yang didapat telah dikonfirmasi dan ternyata tidak berbeda dengan sekuen
gen yang dipublikasikan. Hal ini membuktikan bahwa tidak terjadinya mutasi selama pengerjaan. Vektor yang dihasilkan dapat digunakan untuk eksperimen berikutnya yaitu (a) produksi enzim rekombinan NANA liase, dan (b) sebagai pasangan gen nanA dari LactobaciHus plantarum untuk rekayasa protein dengan mutasi segmen DNA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Mardhani
"Enzim peroksidase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi sejumlah substrat yang merupakan donor hidrogen seperti asam askorbat, benzidin , pirogalol. dan fenol oleh hidrogen perokslda. Enzim ini banyak memberikan manfaat baik dalam bidang medis maupun industri. Oleh karena itu perlu dilakukan pencarian sumber peroksidase, salah satunya adalah jamur Corttnaiias msgnivetatus. Penetitian rnr bertujuan untuk mengisolasi enzim peroksidase dan jamur Cortinarius magnivelatus dan memurnikannya secara parsial serta mengkarakterisasi enzim yang telah terisolasi tersebut. Telah dilakukan isolasi enzim peroksidase dan jamur Cortinarius magnivelatus yang menghasilkan enzim ekstrak kasar dengan nilai aktivitas spesifik 0.249 U/mg. Pemumian secara parsial dilakukan dengan cara fraksionasi dengan garam ammonium sulfat, dialisis, dan kromatografi penukar anion DEAE-Selulosa dengan pengelusi buffer fosfat 0.05 M pH 8,0; buffer fosfat 0.05 M pH 7,0; dan buffer fosfat 0.2 M pH 7,0. Tahap pemumian dengan cara Fraksionasi menggunakan ammonium sulfat (55 %) dihasilkan enzim dengan nilai aktivitas spesifik sebesar 0,626 U/mg dan tingkat kemurnian 2,514 kali. Sedangkan tahap pemumian dengan kromatografi kolom DEAE Selulosa menghasilkan enzim peroksidase dengan aktivitas spesifik sebesar 9.788 U/mg dan tingkat kemumian 39.309 kali dari ekstrak kasamya. Karakteristik dilakukan dengan menentukan pH dan suhu optimum, kinetlka reaksi enzim peroksidase dan uji kualitatif dalam mengkatallsis pembentukan senyawa polimer. Hasil pengujian karakteristik terhadap enzim peroksidase terisoiasi tersebut menunjukkan bahwa enzim peroksidase terisoiasi memiliki aktivitas maksimum pada pH 7,0; dan suhu optimum 30°C, dengan nilai Km sebesar 0.0026 M. Uji kualitatif pembentukan senyawa polimer dari guaiakol dengan katalis enzim peroksidase menunjukkan hasil positif dengan terbentukhya warna merah kecoklatan dibanding blanko."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Punike Pirantya
"ABSTRAK
Ekstasi (3,4-methylenedioxymethamphetamine atau MDMA) adalah drugs
yang unik dan merupakan perpaduan antara halusinogen dan stimulants. Selain
mengandung MDMA, ekstasi umumnya mengandung banyak impurities. Drug
profiling tablet ekstasi bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik dan impurity
profiling tablet ekstasi, sehingga dapat ditentukan prekursor, rute sintesis, hubungan
antar tablet, kesamaan kondisi sintesis dan lokasi pembuatannya. Karakteristik
fisik meliputi bobot, diameter, ketebalan, tampak dari segala sisi serta
outside colour. Impurity profiling terdiri atas screening test menggunakan
marquis dan simon test, jenis impurities ditentukan dengan GC/MS dan untuk
penentuan konsentrasinya digunakan HPLC. Berdasarkan drug profiling, tablettablet
ekstasi dicetak dengan logo timbul, alphanumeric dengan variasi warna
dan memiliki range diameter 6,8-8,9 mm, ketebalan 3,9-5,5 mm dan bobot 236-
398 mg. Prekursor dari MDMA adalah piperonal dan MDP2P dengan rute sintesis
melalui aminasi reduksi dan Leuckart reaction. Ada tiga kelompok drugs yang
memiliki hubungan. Tiga tablet ekstasi dengan logo popeye ternyata berasal dari
batch yang berbeda. Kemudian, ditemukan juga ekstasi dengan logo yang berbeda
berasal dari sindikat yang sama, namun batch berbeda. Hal ini terlihat dari
jenis impurities-nya sama, tetapi konsentrasi berbeda."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Wulandari
"Lakase (E.G. 1.10.3.2) merupakan enzim oksidatif yang memiliki kemampuan seperti enzim peroksidase (E.G.1.11.1.7). Enzim lakase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi sejumlah substrat fenolik yang kaya akan elektron, seperti guaiakol. Telah dilakukan isolasi terhadap enzim lakase dari media tanam jamur tiram putih {Pleurotus oestreatus) dan didapat enzim lakase ekstrak kasar dengan aktivitas spesifik 0,2019 U/mg protein. Guaiakol yang dikatalisis oleh enzim lakase membentuk suatu produk yang berwarna merah dan selanjutnya diekstrak dengan etil asetat.
Pemisahan senyawa hasil ekstrak menggunakan kromatografi kolom silika gel diperoleh suatu kristal jarum berwarna kuning, dengan titik leleh antara 84-86°G. Identifikasi struktur kimia senyawa hasil isolasi dengan alat instrumentasi yaitu UV, FTIR dan GGMS. Reaksi pembentukan senyawa hasil reaksi menunjukan hasil penggabungan pada posisi para-para, 4,4'-biguaiakol dengan m/z 246, waktu retensi 19,22 menit dan luas area 87,12%. Senyawa hasil reaksi selanjutnya diuji aktivitas bioaktifnya sebagai senyawa antimikroba. Diperoleh diameter zona bening senyawa hasil reaksi lebih luas dibandingkan dengan guaiakol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S30575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Setyowati
"ABSTRAK
Enzim peroksidase merupakan enzim oksidor~duktase, yang dapat mengkatalis reaksi oksidasi oleh senyawa hidrogen peroksida (H202) dari sejumlah substrat yang merupakan donor hidrogen. Pada penelitian ini telah diisolasi enzim peroksidase dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea) yang ada di pasaran. Pemurnian enzim dilakukan dengan teknik pengendapan bertingkat menggunakan garam amonium sulfat. Enzim peroksidase dengan aktivitas spesifik paling tinggi diperoleh pada fraksi amonium sulfat dengan tingkat kejenuhan 55-75 %, yaitu sebesar 1 ,24 kali dibandingkan ekstrak enzim kasarnya. Kondisi optimum reaksi katalisis enzim peroksidase dengan menggunakan substrat guaiakol diperoleh pada suhu 30 oc dan pH 6,0. Pada uji kestabilan, enzim peroksidase yang disimpan pada suhu 4°C selama satu bulan mengalami penurunan yang relatif kecil, yaitu sebesar 2, 79 %. Apabila enzim disimpan pada suhu 30 °C, terjadi penurunan sebesar 10,35-70,42% pada tujuh hari pertama, dan setelah satu bulan penurunannya mencapai 81,73 %. Uji homogenitas enzim peroksidase hasil dialisis dengan SD?PAGE menghasilkan pita protein di sekitar 37-50 kDa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utama Putra
"Microbial Fuel Cel/ (MFC) adalan seperangkat alat yang menguban energi kimia dari proses metabolisme mikroba menjadi energi listrik mikroba (Eschericia coli) dapat digunakan untuk memproduksi Iistrik karena pada proses metabolismenya melibatkan transfer elektron Mediator seperti methylene blue (IVIB), merupakan senyavva yang dapat mengambil elektron dari rantai transfer elektron bakteri dan dibavva ke permukaan elektroda agar terjadi aliran listrik. Mediator IVIB ternyata memiliki sifat anti mikroba Namun, berdasarkan uji aktivitas anti mikroba, konsentrasi mediator IVIB yang digunakan pada penelitian ini tidak terlalu toksik_ Pada aplikasi IVIFC, jumlan optimal IVIB terimobilisasi pada elektroda karbon sebesar 0,0053 g dengan produksi Iistrik sekitar 39,4 pA, 244,2 mV, sementara pada IVIB 0,0021 g sekitar 21,6 pA, 219,6 mV dan pada IVIB 0,0085 g sekitar 13,6 pA, 196,5 mV. Optimasi produksi Iistrik disebabkan olen banyaknya elektron yang ditransfer menuju elektroda dalam nal ini anoda dan keoilnya nambatan pada elektroda tersebut Penambanan substrat glukosa seoara berkala dapat membuat produksi Iistrik menjadi stabil karena glukosa dibutunkan untuk kelangsungan nidup E. coli."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Lanny Treesnawaty
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S30639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Agustina
"Pelepah sawit merupakan salah satu limbah lignoselulosa tanaman sawit yang jumlahnya cukup melimpah dan mengandung komponen lignin, selulosa, dan hemiselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku/substrat yang digunakan untuk pembuatan selulase, sehingga memiliki nilai ekonomi dan ramah lingkungan. Sebelum lignoselulosa digunakan sebagai substrat perlu dilakukan minimalisasi kadar ligninnya dengan menggunakan pretreatment kimia basa dengan menggunakan NaOH 2% dan juga digunakan pelepah sawit serbuk sebagai kontrol. Jamur yang digunakan adalah Trichoderma sp. strain T004 dan T051, jamur ini merupakan penghasil enzim selulase yang berfungsi menghidrolisis selulosa menjadi glukosa.
Karakteristik enzim selulase berdasarkan mekanisme hidolisis ada tiga jenis, yaitu endoglukanase, exoglukanase dan glukosidase. Hasil aktivitas enzim dengan menggunakan substrat pelepah sawit yang didelignifikasi basa untuk jamur T004 lebih tinggi 59.79% dibandingkan dengan pelepah sawit tanpa delignifikasi, sedangkan untuk jamur T051 menghasilkan aktivitas 47.06% lebih tinggi dibandingkan pelepah sawit tanpa delignifikasi.
Variasi substrat yang memberikan unit aktivitas optimum pada jamur T004 adalah dengan perbandingan sumber nitrogen dan glukosa tambahan sebesar 1:2 pada substrat uji aktivitas CMC 1% sebesar 0.1663 U/ml dan pada jamur T051 dengan perbandingan N:C=1:1 sebesar 0.1145 U/ml pada substrat uji aktivitas CMC 1%, keduanya pada substrat pelepah sawit hasil delignifikasi basa. Definisi satu unit aktivitas adalah 1 µmol glukosa yang dihasilkan permenit pada pH 5 dan suhu 300C.

Palm fond is one of lignocellulosic waste oil plant which is quite abundant and contain components of lignin, cellulose and hemicellulose that can be used as raw materials / substrates used for the manufacture of cellulase, so it has economic value and environmental friendliness. Before the lignocellulose is used as the substrate is necessary to minimize the levels of lignin using alkaline chemical pretreatment using 2% NaOH and palm frond powder is also used as controls. Fungi used were Trichoderma sp. strains T004 and T051, this fungus is a producer of cellulase enzymes that hydrolyze cellulose into glucose.
Characteristics of cellulase enzymes based on mechanism of hydrolyze, there are three types, namely endoglucanase, exoglucanase and glucosidase. The results of enzyme activity by using substrates that palm frond pretreatment base for strain T004 is 59.79% higher compared to palm midrib without delignification, while for T051 fungi produce 47.06% higher activity than the palm midrib without delignification.
Variation of substrate to give optimum unit activity in the strain T004 is by comparison a nitrogen source and glucose supplement of 1:2 on the activity of the test substrate CMC 1% of 0.1663 U/mL and in strain T051 with a ratio N:C = 1:1 at 0.1145 U/mL in substrate activity assay CMC 1%, both on a substrate of alkaline delignification of palm frond. Definition of one unit of activity is 1 µmol of glucose produced per minute at pH 5 and temperature of 300C.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S347
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Febriyani
"Pada diabetes melitus penghambatan enzim glukosidase merupakan terapi untuk menunda absorpsi glukosa setelah makan. Salah satu sumber penghambat enzim glukosidase berasal dari tanaman Beligo (Benincasa hispida) yang memiliki komponen bioaktif dapat menghambat kerja enzim pemecah karbohidrat glukosidase umumnya disebut inhibitor enzim. Untuk uji komponen bioaktif sampel uji yang digunakan berupa ekstrak metanol dari daging buah biji dan kulit buah Beligo. Hasil uji penapisan fitokimia pada ekstrak metanol baik dari daging buah biji maupun kulit buah Beligo menunjukkan hasil positif terhadap adanya kandungan karbohidrat alkaloid fenol dan asam amino.
Hasil positif terhadap kandungan flavonoid terdapat pada ekstrak daging buah tanin dan triterpenoid terdapat pada ekstrak biji sedangkan hasil positif terhadap kandungan flavonoid saponin tanin dan steroid ditunjukkan pada ekstrak kulit buah Kondisi optimum pengukuran aktivitas glukosidase terdapat pada panjang gelombang maksimum 399 nm dengan konsentrasi glukosidase sebesar 0,3 unit mL dan konsentrasi substrat pNP G 10 mM.
Pada pengujian daya inhibisi ekstrak sampel terhadap aktivitas enzim glukosidase dengan variasi konsentrasi 2% 1% 5% 1% 0,5% 0,25% dan 0,125% dengan inhibisi terbesar pada konsentrasi 2 terdapat pada ekstrak biji fraksi interface dan fraksi etil asetat yaitu 40,73% dan 35,98% diikuti ekstrak daging buah fraksi etil asetat yaitu 32,49% dan ekstrak kulit fraksi etil asetat yaitu 29,51%.

In diabetes mellitus glucosidase enzyme inhibition therapy is to delay the absorption of glucose after a meal. One source of the enzyme glucosidase inhibitor derived from plants that have Beligo (Benincasa hispida) bioactive components can inhibition the enzyme carbohydrate breaker glucosidase commonly called enzyme inhibitors. For the bioactive component sample used methanol extract of pulp seeds and rind Beligo. The results of phytochemical screening test on either methanol extract of pulp seeds and rind Beligo showed positive results for the presence of the content of carbohydrate alkaloids phenols and amino acids.
The positive result of the content of flavonoids present in pulp extracts tannins and triterpenoids present in seed extracts while a positive result against the content of flavonoids saponins tannins and steroid shown in extract rind. The optimum measurement conditions glucosidase activity present in the maximum wavelength of 399 nm the glucosidase concentration of 0 3 units mL and pNP G substrate concentration of 10 mM.
In the test sample extract inhibition against glucosidase enzyme activity with various concentrations of 2% 1% 5% 1% 0,5% 0,25% and 0,125% with the greatest inhibition at concentrations of 2 found in the seed extract interface and ethyl acetate fraction is 40,73% and 35,98% followed by pulp extract ethyl acetate fraction is 32,49% and the rind extract ethyl acetate fraction is 29,51%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>