Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitompul, Sarah R.
"Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana pengaruh manajemen laba akrual dan manajemen laba riil (arus kas operasi abnormal, biaya produksi abnormal, dan biaya diskresioner abnormal) terhadap kinerja perusahaan setelah SEO. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan model regresi dengan total sampel 58 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2000-2009 dengan total observasi 122 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi abnormal berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan setahun setelah SEO yaitu semakin rendah arus kas operasi abnormal menunjukkan perusahaan tersebut melakukan manajemen laba riil sehingga mengakibatkan penurunan kinerja perusahan setelah SEO dan biaya produksi abnormal memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan setahun setelah SEO, yaitu semakin tinggi biaya produksi abnormal menunjukkan perusahaan melakukan manajemen laba riil dan mengakibatkan penurunan kinerja perusahan setahun setelah SEO. Selain itu, akrual diskresioner dan biaya produksi abnormal berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan dua tahun setelah SEO. Semakin tinggi akrual diskresioner dan biaya produksi abnormal akan menyebabkan semakin rendah kinerja perusahaan dua tahun setelah SEO. Namun, hasil lainnya menunjukkan bahwa biaya diskresioner abnormal tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan setahun dan dua tahun setelah SEO.

The purpose of this study is to analyze and determine the effect of accrual earnings management and real earnings management (abnormal operating cash flow, abnormal production costs, and abnormal discretionary expenses) on the performance of the company after the SEO. Testing hypotheses using regression models with a total sample of 58 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the years 2000-2009 with a total of 122 firm observations. The results show that abnormal operating cash flows have significant positive effect on the performance of the company one year after the SEO, lower amount of abnormal operating cash flow show real earnings management and result in lower company performance after SEO and abnormal production costs has a significant negative effect on the performance of the company one year after the SEO where the increasing of abnormal production costs show real earnings management and the result in lower company performance after SEO. In addition, discretionary accruals and abnormal production costs has significantly negative effect on the company performance of the two years after the SEO. Increasing discretionary accruals and abnormal production costs result in lower company performance two years after SEO. Nevertheless, the abnormal discretionary expenses does not have effect on the one year and two year company performance after SEO.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizta Rosiva Bardania
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh struktur kepemilikan (kepemilikan keluarga dan kepemilikan institusional) dan kualitas audit terhadap praktek manajemen laba pada perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek di Indonesia, Malaysia, dan Singapura di tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga dan kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap besaran manajemen laba. Kualitas audit yang dilihat dari ukuran kantor akuntan publik juga tidak signifikan mempengaruhi praktek manajemen laba yang dilakukan suatu perusahaan.

This study investigates the effect of ownership structure (family ownership and institutional ownership) and audit quality on earnings management practice for listed companies in Indonesia, Malaysia, and Singapore stock exchange at 2011. The result of this study shows that family ownership and institutional ownership has no significant effect on the level of earnings management. Audit quality based on the size of public accountant firm also has no significant effect on the level of earnings management."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlinda Amelia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari hubungan politik dan kepemilikan keluarga terhadap biaya utang dan biaya ekuitas perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 66 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008-2011 dengan total observasi 264. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hubungan politik memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya utang namun tidak terhadap biaya ekuitas. Kepemilikan keluarga dalam perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya utang dan biaya ekuitas perusahaan. Hubungan politik yang dimiliki oleh perusahaan dengan struktur kepemilikan keluarga terbukti dapat menekan pengaruh positif kepemilikan keluarga terhadap biaya utang, namun hubungan politik yang dimiliki perusahaan dengan kepemilikan keluarga tidak memiliki pengaruh terhadap biaya ekuitas perusahaan.

This study aims to examine the effect of political connection and family ownership on cost of debt and cost of equity. The samples of this study are 66 manufacturing firms listed on Indonesia Stock Exchange for period 2008-2011 with total observations of 264. The result of this study shows that political connection has significant positive effect on cost of debt but no significant effect on cost of equity. Family-owned firm has no significant effect on both cost of debt and cost of equity. This study also found that political connection owned by a family owned firms could minimize its significant positive effect on cost of debt, but has no significant effect on cost of equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahmi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh mekanisme corporate governance (CG) terhadap pengungkapan PSAK 5 dan PSAK 7 pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011. Mekanisme CG dalam penelitian ini menggunakan proksi efektifitas dewan komisaris dan efektifitas komite audit serta kualitas audit (ukuran KAP dan opini KAP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas dewan komisaris dan ukuran KAP berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan PSAK 5 dan PSAK 7. Sedangkan efektifitas komite audit dan opini audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan PSAK 5 dan PSAK 7.

The purpose of this study is to examine the impact of corporate governance (CG) mechanism on disclosure required in PSAK 5 dan PSAK 7 of listed manufacture firms in Indonesian Stock Exchange year 2011. CG mechanism is measured by the effectiveness of board of commissioners and the effectiveness of audit committee. The effectiveness of board of commissioners and auditor size have significant impact on disclosure of PSAK 5 dan PSAK 7. But audit committee and auditor opinion have no significant impact on disclosure of PSAK 5 dan PSAK 7."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zipora
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara manajemen laba, ukuran KAP, dan opini audit. Manajemen laba yang menjadi bagian dalam penelitian ini adalah manajemen laba akrual dan riil. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 106 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2011 dan diuji menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) untuk manajemen laba dan metode logistik untuk opini audit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran KAP memiliki pengaruh positif dengan manajemen laba riil melalui manipulasi penjualan dan biaya diskresioner. Namun, tidak terbukti bahwa manajemen laba akrual pada perusahaan yang diaudit KAP Big 4 lebih rendah dibandingkan perusahaan yang diaudit KAP non Big 4. Selain itu, opini audit tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan ukuran KAP dan manajemen laba akrual. Namun, perusahaan yang melakukan manajemen laba riil melalui manipulasi penjualan mempunyai probabilita lebih kecil untuk memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (unqualified).

This study aims to examine the relationship between earnings management, the public accounting firm size, and the audit opinion. There are two types of earnings management in this research : accrual and real earnings management. Samples were taken for this study are 106 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2009 to 2011 and tested using OLS (Ordinary Least Square) method for earnings management and logistic method for audit opinion.
The results show that the public accounting firm size has a positive effect with real earnings management through sales manipulation and discretionary expense. However, there is no evidence that accrual earnings management in audited company by Big 4 lower than audited company by non Big 4. In addition, the audit opinion does not have a significant relationship with the size of the public accounting firm and accrual earnings management. However, companies that do real earnings management through sales manipulation has a smaller probability to obtain an unqualified opinion.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yufansa Eko Suprapto
"Studi dilakukan dengan latar belakang dikeluarkannya peraturan baru yang mengatur masalah pengungkapan instrumen keuangan secara lebih mendetil yaitu PSAK 60. Penelitian ini berfokus pada dua hal yaitu membuktikan secara empiris perbedaan tingkat pengungkapan instrumen keuangan pada periode sebelum dan setelah penerapan PSAK 60 serta bagaimana tingkat pengungkapan instrumen keuangan mempengaruhi tingkat asimetri informasi yang diukur menggunakan tiga pengukuran yaitu bid-ask spread, volatilitas harga saham, dan volume perdagangan saham.
Penelitian ini secara empiris membuktikan adanya peningkatan dalam tingkat pengungkapan instrumen keuangan pada periode setelah penerapan PSAK 60. Selain itu penelitian ini juga memperlihatkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara tingkat pengungkapan instrumen keuangan dengan bid-ask spread dan hubungan positif yang signifikan dengan volume perdagangan saham. Sementara untuk pengukuran terakhir yaitu volatilitas harga saham tidak ditemukan hubungan yang signifikan.

The background of this study was the issuance of a new regulation that regulates the disclosure of financial instruments in more detail, which is SFAS 60. This research is focused on two things which are empirically proving the difference in the level of financial instruments disclosure on the period before and after implementation of PSAK 60 and how the financial instruments disclosure level affect the level of information asymmetry which is measured by three measures which are bid-ask spread, share price volatility, and trading volume.
This research find there is an increase in financial instruments disclosure level on the period after implementation of PSAK 60. This research also finds a significant negative association between financial instruments disclosure level and bid-ask spread and a significant positive association with trading volume. As for the last measure, which is share price volatility, there is no significant association."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Imannugraha
"Pengujian ini meneliti pengaruh faktor proprietary cost, agency cost, external financing, inherent variability, dan penerapan PSAK No.5 (Revisi 2009) terhadap pengungkapan variabilitas pertumbuhan laba antar segmen pada 78 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2011. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proprietary cost yang diproksikan dengan profitabilitas abnormal berpengaruh negatif, jumlah pesaing berpengaruh positif,agency cost yang diwakili oleh free cash flow berpengaruh positif dan akrual diskresioner berpengaruh negatif terhadap pengungkapan variabilitas pertumbuhan laba antar segmen. Sedangkan indeks Herfindahl, profitabilitas, external financing, inherent variability, dan PSAK No.5 (Revisi 2009) ditemukan tidak mempengaruhi pengungkapan variasi pertumbuhan laba antar segmen.

This study investigates the effect of proprietary cost, agency cost, external financing, inherent variability, and the implementation of PSAK No.5 (revised 2009) on disclosure of segment earnings growth rate of 78 manufacturing firms listed in Indonesia Stock Exchange for years 2010-2011. This study find that proprietary cost proxied by abnormal profitability has negative effect, the number of competitors has positive effect, agency cost proxied by free cash flow has positive effect and accrual discretionary has negative effect. Meanwhile Herfindahl index, firm profitability, external financing, inherent variability, and PSAK No.5 (revised 2009) do not affecting the disclosure of cross-segment earnings growth rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Juliana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris atas keterlibatan perusahaan dalam manipulasi aktivitas riil, pencapaian tolak ukur laba, dan kinerja operasional masa mendatang peruahaan. Sampel penelitian berasal dari industri manufaktur Indonesia untuk tahun 2008-2010. Penelitian ini menguji apakah perusahaan yang berhasil memenuhi tolak ukur laba terlibat dalam manipulasi aktivitas riil, dan pengaruhnya terhadap kinerja operasional perusahaan di masa mendatang.
Manipulasi aktivitas riil dalam penelitian ini terdiri dari manipulasi aktivitas riil melalui beban penjualan, umum, dan administrasi, penyesuaian penjualan aset untuk mencatat keuntungan, dan produksi berlebih yang mencerminkan adanya intensi pemotongan harga dan pemberian kredit lunak untuk meningkatkan penjualan atau menurunkan harga pokok penjualan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia tidak menggunakan manipulasi aktivitas riil untuk mencapai target laba perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan yang berhasil memenuhi tolak ukur laba dan juga terlibat dalam manipulasi aktivitas riil tidak memberi konsekuensi signifikan pada kinerja masa mendatang perusahaan.

The focus of this study is to analyze and to give an empirical result of real activities manipulation, meeting earnings benchmark, and future performance. The observation sample consists of manufacturing firms in Indonesia from 2008-2010. This research aims to analyze whether firms meet their earning benchmark by engaging real activities manipulation, and how it influences the future performance.
Real activities manipulation in this research includes decreasing discretionary SG&A expense, timing the sale of fixed assets to report gains, and overproduction reflecting an intention to cut prices or extend more lenient credit terms to boost sales and ⁄ or overproduction to decrease COGS expense.
The result of this study shows that manufacturing firms in Indonesia do not engage in real activities manipulation to meet their earnings benchmark. Besides, this research also finds that there is no significant consequence between meeting earning benchmark by engaging real activities manipulation on future performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Christina Natalia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan manajemen laba ketika perusahaan mengalami financial distress, perbedaan manajemen laba antara periode krisis dengan non krisis dan menganalisis perbedaan pengaruh financial distress terhadap manajemen laba antara periode krisis dan periode non krisis. Manajemen laba akrual diukur dengan menggunakan model Kothari et al. (2005) dan manajemen laba melalui aktivitas riil diukur dengan menggunakan model Roychowdhury (2006). Penelitian dilakukan pada 154 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2010.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial distress hanya berpengaruh pada manajemen laba akrual dan produksi berlebihan dan tidak berpengaruh pada manipulasi penjualan dan pengurangan biaya-biaya diskresioner. Periode krisis hanya berpengaruh terhadap praktik manajemen laba riil melalui produksi abnormal dan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba akrual dan kedua manajemen laba riil lainnya. Diduga pada saat periode krisis perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan manajemen laba riil melalui produksi abnormal. Variabel krisis tidak tidak terbukti membuat hubungan financial distress dengan manajemen laba riil melalui produksi abnormal menjadi semakin negatif. Latar belakang dari motivasi tersebut yaitu membuat pasar yakin bahwa perusahaan masih tetap mampu bertahan melakukan aktivitas riil dalam kondisi politik-ekonomi yang sedang buruk sehingga akan meningkatkan respon yang baik dari pasar.

The purpose of this study are to determine the treatment of earnings management when the company experienced financial distress, earnings management differences between crisis and non crisis period, and analyze the differences in the effect of financial distress on earnings management between the crisis and noncrisis periods. Accrual earnings management is measured by using a model of Kothari et al. (2005) and earnings management through real activities is measured using the model Roychowdhury (2006) which divided by three proxies: sales manipulation, overproduction, and reduction of discretionary expenses. The sample of this research are 154 manufacture companies listed on Indonesian Stock Exchange in 2007-2010.
The results show that financial distress only impact on accruals earnings management and real management through overproduction and has no impact on real management through sales manipulation and reduction of discretionary expenses. Crisis only impact on real management through overproduction and has no impact on accrual-based earnings management and for both earnings management through real activities. Variable crisis does not proven make the relationship between financial distress with real earnings management through abnormal production became increasingly negative. It is suspected to make sure the market that the company is still able to survive through real activity in bad political-economic conditions that will improve good responses from the market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S53332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Laurencia Budiantho
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh accrual reversal,yang terdiri dari
good accrual dan accrual estimation errorterhadap persistensi laba dan return
saham. Sampel penelitian adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian 2000-2012. Total observasi
dalam penelitian ini adalah 2.550. Hasil penelitian menunjukkan bahwa accrual
estimation error memiliki persistensi lebih rendah dibandingkan good accrual.
Penelitian ini tidak menemukan pengaruh komponen akrual terhadap return
saham.

ABSTRACT
This paper discusses about the effect of accrual reversal, which consist of good
accrual reversal and accrual estimation error on earnings persistence and stock
returns. The samples are non financial companies listed on Indonesia Stock
Exchange year 2000-2012. Total observations in this study are 2.550. The result
shows that accrual estimation errors have lower persistence than good accruals.
This study find no effect of accrual component on stock returns."
2014
S54429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library