Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lomi Hija
"Dalam penelitian ini, akan dibangun sebuah simulasi untuk melihat apakah model penilaian opsi call yang diberikan oleh Black dan Scholes, secara umum, wajar unruk digunakan di Bursa Efek Jakarta. Konsep ''wajar'' yang dimaksud disini adalah keadaan dimana pembeli dan penerbit opsi call, memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh keuntungan (atau kerugian). Dengan demikian model yang wajar, secara umum, akan memberikan keuntungan atau imbal hasil yang sama dengan nol bagi pentilik atau penerbit opsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara umum, model Black-Scholes wajar untuk digunakan dalam lingkungan Bursa EFek Jakarta. Secara umum model BIack-Scholes wajar untuk digunakan di Bursa Efek Jakarta selama harga exerciseenya, ditetapkan tidak lebih besar atau Iebih kecil 5'','0 dari harga saham kontraknya. Kendati demikian, pada beberapa Saham Dasar, model cenderung menjadi tidak wajar arau menunjukkan gejala "salah penetapan harga" atau sering bias. Bias penetapan harga ini membuat seorang pembeli opsi call, secara umum, memperoleh keuntungan atau kerugian terus-menerus dalam sebagian atau seluruh skenario yang dilakukan.
Bias ternyata dapat dikenali dengan menganalisis distribusi lognormal dari harga saham dasar yang dimaksud. Saham dasar yang menunjukkan gejala bias adalah saham-saham dasar yang memiliki distribusi lognormal harga saham yang menyimpang secara signifikan dari distribusi lognormal teoritisnya.
Bias penetapan harga opsi yang terjadi dapat diatasi dengan memilih model yang sesuai dengan jenis biasnya. Dalam penelitian ini, model alternatif terbukti dapat mengoreksi bias pada saham dasar yang memiliki distribusi ekor kanan yang lebih tebal dari distribusi lognormal teoritisnya. Percobaan penggunaan model alternatif lain atau penyesuaian atas model Black-Scholes belum dilakukan dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T20018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prakarsa Panjinegara
"Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk melihat seberapa jauh pengaruh perubahan jumlah uang beredar (M2), perubahan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), perubahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar terhadap tingkat pengembalian pasar saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang diwakilkan dengan Return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode sebelum krisis moneter yang diambil sejak periode Januari 1995 sampai dengan Juni 1997, dibandingkan dengan periode krisis moneter yang diambil sejak periode Juli 1997 sampai dengan Desember 1999 yang dianalis dengan menggunakan data mingguan pada periode tersebut.
Selain daripada itu penelitian ini juga melihat pengaruhh tingkat pengembalian pasar (return IHSG), perubahan jumlah uang beredar (M2), perubahan tingkat suku bunga SBI, perubahian nilai tukar Rupiah atas US Dollar terhadap tingkat pengembalian saham dan tingkat portofolio industri di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Pada periode sebelun krisis tingkat pengembalian pasar saham di Bursa Efek Jakarta yang diwakilkan dengan Return Indeks Harga Salim Gabungan (IHSG) dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan jumlah uang beredar (M2) dan perubahan tingkat suku bunga SBI, sedangkan pada periode krisis return IHSG dipenganihi secara signifikan oleh
perubahan jumlah uang beredar (M2) dan perubahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar.
Hasil penelitian juga menunjukkan dengan mengggunakan analisis multi faktor yang merupakan sintesa antara model Arbitrage Pricing Theory (APT) dengan model Capital Asset Pricing Mode! (CAPM) didapat adanya perbedaan pengaruh yang nyata antara periode sebelum krisis rnoneter dan periode krisis moneter antara pengaruh perubahan variabel ekonomi makro yang digunakan pada penelitian terhadap tingkat pengembalian saham dan tingkat pengembalian portofolio industri di Bursa Efek Jakarta.
"
2000
T20609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parulyian, Benny Ashary
"Penelitian yang dilakukan oleh penulis saat ini adalah pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja sahamnya yang ditunjukkan oleh abnormal return yang diperoleh perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 perusahaan yang sudah listing di pasar modal sejak tahun 1991 sampai 1996.
Berdasarkan teori signaling yang dipilih, penulis mengajukan hipotesis yang menyatakan bahwa merger dan akuisisi akan menimbulkan abnormal return positif bagi perusahaan yang melakukannya. Hasil yang diperoleh untuk rata-rata dari total keseluruhan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi adalah abnormal return yang negatif dan signifikan.
Hasil yang diperoleh tersebut tidak sepenuhnya benar karena apabila merger tersebut dibagi dalam bentuk yang lebih spesifik maka hasil yang diperoleh akan berbeda. Abnormal return positif terjadi pada merger horisontal walau nilainya memang tidak signifikan sedangkan merger yang dilakukan kelompok perusahaan dengan ukuran (size) terbesar memberikan nilai positif yang signifikan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa merger dan akuisisi tetap dapat memberikan kinerja yang positif bila dilakukan dengan strategi yang tepat."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T20383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Gracia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktik keberlanjutan, yang diukur dengan kinerja dan pengungkapan keberlanjutan, terhadap biaya utang perusahaan-perusahaan di ASEAN, menggunakan sampel 1443 observasi perusahaan non-keuangan yang terdaftar di bursa-bursa ASEAN dari 2004 hingga 2019. Bukti empiris penelitian ini memberikan hasil campuran bahwa perusahaan-perusahaan ASEAN yang menerapkan praktik keberlanjutan memperoleh biaya utang yang lebih rendah. Meskipun peminjam mengikutsertakan informasi terkait praktik keberlanjutan perusahaan-perusahaan ASEAN yang diukur melalui pengungkapan dalam evaluasi kredit mereka, para peminjam tidak menganggap praktik keberlanjutan yang diukur melalui kinerja sebagai signifikan. Hal ini mungkin dikarenakan beberapa informasi penting yang terdapat dalam pengungkapan keberlanjutan tetapi tidak terdapat dalam nilai kinerja keberlanjutan. Meski demikian, penelitian ini juga menemukan bahwa praktik keberlanjutan yang diukur melalui pengungkapan dapat memperkuat hubungan negatif antara praktik keberlanjutan yang diukur dengan kinerja dan biaya utang perusahaan-perusahaan di ASEAN, yang mungkin diakibatkan oleh hubungan komplementer antara kinerja keberlanjutan dan pengungakapan keberlanjutan sebagai dua pengukuran praktik keberlanjutan. Selanjutnya, penelitian ini menemukan bukti lemah bahwa hubungan negatif tersebut diperkuat oleh karakteristik keberlanjutan negara, yang mengindikasikan hubungan substitusi antara praktik keberlanjutan tingkat negara dan perusahaan. Selayaknya, hubungan negatif ini tidak lebih kuat bagi perusahaan di industri sensitif, yang terkait dengan ekspektasi tinggi para pemangku kepentingan terhadap perusahaan-perusahaan ini sebagai respon terhadap tindakan perusahaan yang berbahaya bagi lingkungan. Terakhir, terdapat hasil campuran bahwa tata kelola perusahaan memperkuat hubungan negatif tersebut. Hasil utama penelitian ini telah diuji dengan beberapa tes sensitivitas.

This study aims to examine the effect of sustainability practices, measured by sustainability performance and disclosure, on the cost of debt of ASEAN firms, using a sample of 1,443 observations of non-financial listed firms in ASEAN from 2004 to 2019. The empirical evidence of this study provides mixed results that ASEAN firms who implement sustainability practices would benefit from a lower cost of debt. Albeit debtholders incorporate sustainability practices information of ASEAN firms measured by disclosure in their credit evaluation, they do not find sustainability practices measured by performance to be significant. It is probable there is some crucial information apparent in sustainability disclosure that is not apparent in sustainability performance scores. Nevertheless, this study also documents ASEAN firms' sustainability practices measured by disclosure to strengthen the negative association between their sustainability practices measured by performance and their cost of debt, possibly due to the complementary relationship between sustainability performance and sustainability disclosure as two measures of sustainability practices. Subsequently, this study finds weak evidence that such a negative relationship is strengthened by country sustainability characteristics, which indicates a prevailing substitute relationship between firm-level and country-level sustainability practices. Similarly, this negative relationship is not more pronounced for firms in sensitive industries, which might be related to the immense expectations imposed by stakeholders to these firms as a response to their environmentally harmful practices. Lastly, this study finds mixed results that corporate governance strengthens the impact of sustainability practices on the cost of debt. The primary findings of this study are robust to several sensitivity tests."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Patu Sibilang
"Studi ini menguji pengaruh kualitas laba pada perbedaan presisi informasi di antara investor ketika laba diumumkan. Mengikuti Utama (1996) penelitian ini menggunakan kepemilikan institusi untuk mengukur perbedaan presisi informasi diantara investor sebelum pengumuman laba. Penelitian ini menemukan  adanya hubungan kuadratik antara respons pasar (volume dan frekuensi perdagangan) dengan kepemilikan institusi. Dengan demikian terdapat perbedaan presisi informasi di antara investor saat laba diumumkan. Perbedaan semakin besar seiring bertambahnya kepemilikan institusi dan mencapai perbedaan tertinggi ketika komposisi kepemilikan institusi sebesar 50% atau sama banyak dengan kepemilikan individu. Temuan utama dari penelitian ini mendapati bahwa laporan laba dengan kualitas tinggi ketika diumumkan akan mengurangi perbedaan presisi informasi di antara investor dibandingkan dengan laporan laba dengan kualitas rendah. Selain itu, ketika kualitas laba yang dipublikasi meningkat dari waktu ke waktu akan meminimalkan perbedaan presisi tersebut. Ini menyiratkan bahwa meskipun investor institusi secara sistematis memiliki informasi privat dengan tingkat presisi yang lebih tinggi dibandingkan investor individu, namun bilamana kualitas laba yang dipublikasi dari waktu ke waktu tinggi maka presisi informasi individu akan meningkat menyebabkan perbedaan presisi diantara kedua kelompok akan menurun. Ketika perbedaan presisi informasi diantara kelompok investor menjadi kecil maka respons pasar terhadap publikasi informasi akan berkurang.  Temuan penelitian ini mendukung pernyataan Barron & Karpoff (2004) bahwa kualitas informasi akuntansi dapat mempengaruhi perbedaan presisi informasi di antara investor. Temuan ini juga konsisten dengan proposisi Kim dan Verrecchia (1991) bahwa pasar merespons pengumuman publik dan respons pasar meningkat secara proporsional dengan besarnya perbedaan presisi. Regresi Ordinary Least Square (OLS) digunakan untuk menganalisis hasil. Mengikuti Yuniasih, R. (2005) penelitian ini dibuat pada konteks pasar modal Indonesia untuk periode antara 2011-2014."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2694
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 >>