Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trias Noverdi
"Penelitian terjemahan beranotasi ini menjelaskan pertanggungjawaban penerjemah atas pilihan padanan. Sumber data penelitian adalah buku nonfiksi the Soul of the Indian karya Charles Alexander Eastman. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam melakukan penerjemahan dan menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya. Data penelitian ini adalah masalah yang ditemukan dan dikelompokkan sesuai kategori anotasinya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan model teoretis penerjemahan berupa analisis komparatif. Temuan penelitian mencakup dua hal utama. Pertama, dari 27 data anotasi yang dikumpulkan, terdapat 8 data anotasi nama atau sebutan untuk Tuhan atau Deitas, 1 nama seremoni, 1 sebutan untuk tokoh spiritual, 1 nama praktik spiritual, 4 majas, 9 istilah khusus, dan 3 kolokasi. Terdapat 8 macam prosedur penerjemahan; prosedur yang mengombinasikan dua prosedur atau lebih (kuplet, triplet, kuartet) adalah yang paling dominan. Kedua, kesulitan yang dihadapi terkait dengan masalah penerjemahan diatasi dengan menerapkan teori, metode dan prosedur penerjemahan relevan. Temuan menunjukkan bahwa spiritualisme bangsa Indian dan budaya masyarakatnya saling terkait satu sama lain sehingga data anotasi yang ditemukan tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga kultural. Oleh karena itu, penerjemah harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai spiritualisme dan budaya masyarakat bahasa sumber dan bahasa sasaran.

This is an annotated translation research which explains the researcher’s accountability with regard to the translation equivalents being chosen. The data source in this research is a nonfiction book T he Soul of the Indian by Charles Alexander Eastman. This study aims at identifying the problems encountered by the researcher in the course of translating the source texts and seeking the best solution to solve them. The data of this study are the problems collected and classified according to their annotation categories. The qualitative method has been employed using a comparative analysis translation model. The findings of this research reveal two important things. First, out of 27 elements of annotation data collected, 8 are names or designations for a God or Deity, 1 is the name for ceremony, 1 is a designation for a spiritual figure, 1 is a name of a spiritual practice, 4 are figures of speech, 9 are specific terminologies, and 3 are collocations. There are 8 translation procedures being employed, with combined procedures being the dominant ones (couplets, triplets, quadruplets). Second, the difficulties encountered in dealing with the problems are solved by employing relevant translation theories, methods, and procedures. Such findings demonstrate that Indian spiritualism and culture are interrelated so that the annotation data obtained are not only spiritual in nature, but also cultural. Thus, a translator should be well equipped with extensive knowledge and insight not only about spiritualism, but also culture, both of the source and target language community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Cinantya Putri
"Pembingkaian informasi dalam teks sumber dan teks sasaran adalah salah satu masalah dalam penerjemahan. Tidak tertutup kemungkinan bingkai pada teks sasaran berbeda dari teks sumber sebagai dampak dari penerapan teknik penerjemahan. Menggunakan ancangan kualitatif dan metode studi pustaka, khususnya model komparatif, penelitian ini bertujuan memperlihatkan pengaruh teknik penerjemahan pada pembingkaian dan bingkai isu yang tercermin dalam teks sasaran. Sumber data pada penelitian ini adalah terjemahan buku nonfiksi  berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia Data yang dihimpun dari TSu dan TSa adalah narasi yang berkaitan dengan isu persatuan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa deskripsi situasi dan diksi adalah dua perangkat pembingkaian yang paling sering digunakan, sementara teknik amplifikasi informasi, reduksi, dan modulasi adalah teknik penerjemahan yang paling sering diterapkan. Penggunaan teknik-teknik ini memang berdampak pada pergeseran bingkai.Temuan juga mengindikasikan bahwa penerjemah TSa telah secara aktif menegosiasikan makna dalam teks sasaran—termasuk, pada bagian-bagian tertentu, memasukkan pendapatnya dengan cara menambahkan informasi.
......Framing of information in source and target texts are one of the problems in translation. Framing and the resulting frame in the target text may also diverge from that in the source text due to the translation techniques applied. Employing the qualitative approach and literature study method, this research aims to identify and group framing devices in texts, identify the frames that occur in the texts, and assess whether the translation techniques applied affect framing devices and issue frame. The data sources of this research are an English non-fiction book and its Indonesian translation. The data collected from the ST and TT were narratives on the issue of unity. The findings of this research show that situational description and choice of words are the most commonly used framing devices, while information amplification, reduction, and modulation are the most commonly used translation techniques. The techniques indeed lead to shifts of frames. At the same time, the findings also indicate that TT translator have actively negotiated meaning in texts—at times rendering his own judgment by adding new information to the text."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carisya Nuramadea
"Tesis ini berbentuk terjemahan beranotasi yang terdiri dari terjemahan dan
pertanggungjawaban penerjemah atas pemilihan padanan dari unsur teks sumber
yang menimbulkan masalah penerjemahan. Teks sumber penelitian ini adalah
komik berjudul Psychiatric Tales. Peneliti ini menggunakan seluruh isi komik itu
sebagai korpus penelitian. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode
penerjemahan komunikatif dan semantis. Guna memecahkan masalah
penerjemahan, peneliti ini menerapkan sejumlah prosedur penerjemahan. Data
anotasi berkaitan dengan istilah keperawatan jiwa, metafora, idiom, dan
onomatope. Penelitian ini memperlihatkan bahwa penerjemahan lebih sering
menggunakan metode komunikatif meskipun teks sumbernya teks kreatif. Selain
itu, penerjemahan telah mempertimbangkan elemen visual yang khas komik dan
ragam bahasa takresmi. Dapat disimpulkan bahwa penerjemahan komik yang
mengandungi penyuluhan keperawatan jiwa memerlukan penanganan khusus
karena tuntutan teks kreatif sekaligus informatif
This thesis is an annotated translation consisting of a translation and translators
reasoning for choosing the equivalents of certain elements causing translation
problems. The source text of this study is a comic entitled Psychiatric Tales. The
researcher used the entire contents of the comics as a research corpus. Translation
methods applied in this study are communicative and semantic methods. In order
to solve translation problems, this researcher applied several translation
procedures. The annotation datas are related to psychiatric nursing terms,
metaphors, idioms, and onomatopoeias. This study shows that the translation
often applied communicative method although the source text is a creative text.
Moreover, the translation has considered visual element of comic and informal
language register. In conclusion, the translation of comic that contains psychiatric
nursing counseling requires particular attention due to its creative and informative
text nature."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Marliani
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis di antara dua buku ajar internasional Interchange 3 dan buku ajar lokal Look Ahead 2, manakah yang lebih mengejawantahkan prinsip-prinsip ancangan komunikatif (CLT) dan sejauh mana kedua buku ajar tersebut dapat membekali siswa dengan kompetensi komunikatif dengan latar pembelajaran di sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan Interchange 3 mengejawantahkan CLT lebih baik dari Look Ahead 2 dalam hal rancangan, bahan ajar, dan latihan yang disajikan dalam buku ini. Meskipun Interchange 3 secara metodologis lebih mengakomodasikan ancangan komunikatif dan sesuai dengan tujuan pemebaajarn dalam KTSP 2006, pengajar masih enggan menggunakannya karena ketidakpahaman mereka akan pentingnya ancangan komunikatif dalam pembelajaran. Look Ahead 2 digunakan lebih sering oleh pengajar, meskipun buku ini mengandungi banyak kekurangan. Selain itu, asumsi pengajar bahwa buku internasional mengandungi muatan budaya yang bertentangan dengan nilai edukasi sekolah, tidak terbukti dalam Interchange 3. Sebaliknya, buku lokal Look Ahead 2 mengandungi bahan ajar yang brutal dan merendahkan perempuan. Kesesuaian bahan ajar dengan prinsip-prinsip ancangan komunikatif tidak menjamin buku ini akan digunakan oleh pengajar di kelas. Kekurangpahaman pengajar terhadap ancangan komunikatif dapat menghambat keberhasilan penggunaan buku ajar yang dilandasi oleh ancangan ini.

ABSTRACT
This study analyzed two textbooks, Interchange 3, an internationally published textbook, and Look Ahead 2, a locally published one. This study aimed to find out which of the two implements the principles of CLT and which one has a methodology which was more suitable to equip learners with communicative competence in the given school setting. The findings show us that Interchange 3 better implements CLT in terms of its design, learning materials, and activities than Look Ahead 2. However, when each book is seen against the school circumstance, both textbooks could not equip learners with communicative competence. Interchange 3 was not used appropriately to equip learners with communicative competence. Teachers could not see the benefits of using Interchange 3, despite its suitability to the principles of CLT and KTSP 2006. Look Ahead 2, on the other hand, was used more frequently than Interchange 3 although it did not implement many principles of CLT. (3) Moreover, the assumption that internationally published textbooks contain materials against the school educational values was not proven. On the opposite, the locally published textbook represents some culturally sensitive materials; brutality and degrading women. In general, this study found out that there is no guarantee that a communicative-based textbook will be used appropriately to equip learners with communicative competence. Teachers? lack of knowledge of communicative approach may hamper the successful use of the textbook."
2009
T25940
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Kartika Amalia
"ABSTRAK
Tujuan tugas akhir penerjemahan beranotasi ini adalah untuk memberikan
pertanggungjawaban atas padanan yang saya pilih dalam menerjemahkan buku
Just Tell Me What to Say. Masalah penerjemahan yang saya temukan
dikelompokkan menjadi lima bagian, yakni istilah psikologi perkembangan, nama
diri, nama jenis, idiom, dan metafora. Semua masalah itu dipecahkan melalui
pemilihan metode dan prosedur yang tepat. Metode penerjemahan yang saya
gunakan adalah metode komunikatif agar pesan yang dialihkan berterima dalam
budaya BSa dan mudah dipahami oleh pembaca sasaran. Prosedur penerjemahan
yang sesuai, seperti transferensi, naturalisasi, transposisi, calque, penerjemahan
berkonteks, dan sebagainya, digunakan untuk menanggulangi masalah yang
ditemukan dalam menerjemahkan buku ini. Survei, wawancara, penelusuran
pustaka, dan pemanfaatan media internet ditempuh guna menghasilkan terjemahan
yang lazim dalam budaya BSa. Dari penelitian ini, saya menyimpulkan bahwa
pemilihan metode, prosedur, dan langkah penerjemahan yang tepat dapat
memecahkan masalah penerjemahan. Selain itu, faktor kelaziman juga harus
dipertimbangkan agar terjemahan berterima di dalam budaya BSa.

ABSTRACT
The objective of this annotated translation is to give justification of the
equivalences choosen in translating the book Just Tell Me What to Say. The
problems found in the translation are divided into five categories namely
development psychology terms, proper names, common nouns, idioms, and
metaphors. All problems are solved by choosing suitable translation method and
procedures. Translation method used in this translation is communicative method
which makes the transferred message is acceptable in TL culture and easily
comprehended by the target readers. Appropriate translation procedures, such as
transference, naturalization, tranposition, calque, contextual conditioning, and so
forth, are used to overcome the problems. Survey, interview, book review, and
internet browsing are conducted in order to produce a natural translation in TL
culture. From this research, it can be concluded that the appropriate translation
methods, procedures, and steps can overcome translation problems. In addition,
naturalness must also be considered to make the translation acceptable in TL
culture."
2010
T27817
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meirani Jacoeb
"Terjemahan beranotasi sebagai tugas akhir ini, bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban atas padanan yang dipilih dalam menerjemahkan secara mandiri buku How Come ke bahasa Indonesia. Teks sumber yang saya pilih adalah teks teknis, dan berjenis ilmiah populer. Dalam menerjemahkan saya menggunakan ideologi domestikasi dan metode komunikatif mengingat teks yang bersifat informatif. Unsur yang dipermasalahkan dalam penerjemahan dan dianotasi ada empat kelompok, yaitu istilah, nama jenis, idiom, dan tanda baca. Dengan demikian, sejumlah prosedur digunakan agar berbagai masalah yang ditemukan dalam penerjemahan dapat diatasi. Prosedur penerjemahan adalah transferensi, padanan budaya, penjelasan tambahan, calque, dan transposisi. Selain itu, untuk mencari padanan yang lazim dalam budaya BSa, digunakan berbagai rujukan baik dari narasumber, internet, penelusuran pustaka, dan berbagai kamus. Survei dan wawancara dengan narasumber digunakan untuk mengetahui kelaziman dalam budaya BSa selain pemaharnam teks sumber. Akhirnya dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa penerapan prosedur yang tepat dapat membantu penerjemah untuk mengatasi permasalahan penerjemahan akibat pertemuan dua budaya.

The objective of this final annotated translation assignment is to give justification of the equivalances chosen in translating the book How Come into Indonesian language independently. The source text chosen is a technical text and the type is popular science. The ideology used here is domestication and the method is communicative which is related to informative text. Some elements to be annotated is categorized into four groups: terms, common nouns, idioms, and punctuations. Therefore, some procedures are used in order to cope with the problems found in the translation. They are transference, cultural equivalance, contextual conditioning, calque, and transposition. Besides, to achieve a natural equivalance in the TL culture, some references, Internet, and dictionaries are used. Conducting surveys and interviews to gain the naturalness in TL culture and also comprehensibility of the SL. The conclusion of this research is, that the application of the appropriate method could overcome the translation problems which is caused by the two different cultures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27865
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Tyagita Rani Caesara
"Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancangan silabus BIPA untuk tujuan akademik umum berdasarkan analisis kebutuhan pemelajar. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan, wawancara, pengisian kuesioner, dan penelaahan laporan pengajaran. Hasil analisis dari penelitian menunjukkan bahwa pemelajar memerlukan silabus gabungan untuk dapat mengakomodasi kebutuhan berbahasa mereka. Silabus gabungan yang disusun berperan membekali pemelajar untuk mengikuti perkuliahan reguler di universitas.

The aim research is to make a BIPA syllabus for general academic purposes based on student?s needs analysis. This research use a qualitative method. Technique in collecting data with observation, interview, questionnaires, and analysis on teaching report. Analysis from the research showed that student needs a mixed syllabus to acomodate their language needs. The syllabus? role is to give tools for student to join a regular course at university."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28309
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana
"Karya proyek ini bertujuan mengetahui ketepatan silabus yang digunakan oleh STTIKOM IN SAN UNGGUL CILEGON untuk mata kuliah English Conversation I. Untuk mengetahui ketepatan silabus, saya melakukan evaluasi pada silabus itu dengan tiga cara, yaitu evaluasi silabus secara umum, secara horizontal, dan vertikal. Berdasarkan hasil evaluasi, saya mengajukan usulan perbaikan silabus mata kuliah English Conversation I ini.
Kesimpulan dari evaluasi silabus ini adalah silabus bukan merupakan cetak biru atau blue print untuk mata kuliah ini karena silabus dibuat berdasarkan buku referensi yang digunakan. Hasil evaluasi diharapkan dapat memberikan masukan kepada penyusun silabus dan pars dosen bahasa Inggris yang mengajar di STTIKOM."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25309
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Imam Satriya
"Penelitian ini bertujuan menghasilkan silabus kursus bahasa Inggris karyawan MAN Insan Cendekia Serpong yang berbasis tugas. Penelitian ini menggunakan ancangan pusat pemelajar dan kualitatif untuk memperoleh data tentang kebutuhan yang berkualitas. Data diperoleh berdasarkan hasil wawancara, penyebaran kuesioner, dan pengamatan. Basil wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang kebutuhan bahasa Inggris karyawan. Kuesioner digunakan untuk menyusun data profil calon pemelajar. Analisis kebutuhan yang diterapkan adalah analisis situasi kini dan analisis situasi sasaran. Silabus dirancang dalam bentuk matriks yang memuat tugas, keterampilan, tujuan instruksional kelas, sasaran, fungsi komunikatif, fungsi kebahasaan, dan nosi. Silabus yang dihasilkan digunakan sebagai acuan kursus bahasa Inggris karyawan MAN Insan Cendekia Serpong.
......This research was conducted to produce English course syllabus for employees of MAN Insan Cendekia Serpong. The research was qualitative and the syllabus was task-based and learner-centred. Data obtained from interviews, quessioners, and observations. Quessioners were used to create profile of the learners and interviews were used to get specific information from the employees. Present situation analysis and target situation analysis were needs analysis applied for this research. Syllabus produced contains tasks, language skills, goals, instructional class, targets, communicative functions, language functions, and notions. It will be used as a guidance of special English course for the employees."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27080
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kendenan, Esriaty Sega
"Terjemahan beranotasi adalah penerjemahan dengan pemberian komentar atas pilihan padanan tertentu dalam menerjemahkan sebuah teks. Dalam menerjemahkan disertasi yang telah diterbitkan mengenai sejarah sosial orang Toraja ini, saya menggunakan metode penerjemahan komunikatif. Sebagian besar masalah yang muncul dalam penerjemahan teks itu terkait dengan kata budaya yang banyak digunakan oleh penulis TSu selain penggunaan nama diri dan nama jenis, idiom, dan metafora. Untuk menyelesaikan masalah penerjemahan itu saya menggunakan prosedur penerjemahan: transferensi, pemberian catatan kaki, penerjemahan resmi, penghilangan, dan kuplet. Dalam terjemahan beranotasi ini, anotasi diberikan untuk menjelaskan pilihan padanan yang saya gunakan dalam menerjemahkan istilah dan ungkapan untuk menyelesaikan masalah dalam penerjemahan. Dengan demikian, penerjemahan buku sejarah selain membutuhkan penguasaan BSu dan BSa yang baik juga memerlukan penelitian dokumen sejarah terkait untuk lebih memahami konsep dan konteks agar dapat mengalihkan pesan penulis TSu dengan benar.
......An annotated translation is a translation with commentary on certain equivalences chosen while translating of a text. In translating this published dissertation the social history of the Toraja people, I applied the communicative method of translation. Most translation problems arising were related to the translation of cultural words used by the author of the book, in addition to proper and common names, idiomatic expressions, and metaphors. To solve the problems, I used following translation procedures: transference, notes, recognized translation, omission, paraphrasing, and couplet. In this annotated translation, annotations were given to explain the choice of terms and expressions equivalences used to overcome the problems in translation. Thus, the translation of history books does not only need mastery of the source as well as target language but also requires thorough historical document research to have a better understanding of the context and concepts, in order to be able to transfer the message well."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T31299
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>