Penelitian ini membahas mengenai kesepadanan terjemahan adjektiva pada tiga versi terjemahan novel Alice’s Adventures in Wonderland (1898) karya Lewis Carroll. Berbagai versi terjemahan novel itu mendorong pertanyaan masyarakat mengenai versi terjemahan yang berhasil mengalihkan pesan teks sumber. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui versi terjemahan yang paling sepadan dengan teks sumber. Penelitian ini kemudian mengungkap hubungan antara teknik penerjemahan dengan kesepadanan terjemahan pada novel itu. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TSa 2 merupakan versi terjemahan yang paling sepadan dengan TSu dibanding dua versi terjemahan lain. Penerjemahan harfiah yang diterapkan secara dominan dalam TSa 2 menghasilkan terjemahan adjektiva yang sepadan dengan TSu. Penerjemahan harfiah merupakan teknik penerjemahan yang menekankan pada makna semantis, sehingga teknik itu tepat digunakan untuk menerjemahkan adjektiva yang merupakan kelas kata yang dekat dengan aspek semantis.
This study discusses about the equivalence of adjectives translation of three translation versions of Alice’s Adventures in Wonderland (1898) written by Lewis Carroll. Various translation versions of the novel raise a question about the translation version that successfully transfer message from the original text. The aim of this research is to reveal the relation between translation technique and the equivalence of adjective translation of the novel. The methodology used in this research is library research method using a qualitative approach. This study shows that target text 2 is the translation that is most equivalent to source text than the two other versions. Literal translation applied dominantly in target text 2 results adjective translation that is equivalent to the source text. Literal translation is a technique that emphasizes semantic meaning, so it is suitable to be applied to translate adjective as a word class that closely relates to semantic aspect.
Tesis ini membahas pencitraan kelompok Rohingya melalui artikel berita pada laman media Reuters dan CNN Indonesia daring. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana citra kelompok Rohingya terbentuk melalui pemilihan kata, pemilihan informasi, dan penggunaan ilustrasi dalam bahasa Inggris sebagai teks sumber dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai teks sasaran. Implikasi faktor ekstratekstual teks, intratekstual teks, dan penerapan strategi penerjemahan untuk mencapai skopos penerjemahan menyebabkan perbedaan antara teks sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif menggunakan teori fungsional Nord dan model analisis wacana kritis dari Van Djik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CNN Indonesia menggunakan metode penerjemahan semantis dan komunikatif dalam menerjemahkan artikel berita dari Reuters. Hasil analisis data menunjukkan terdapat lima prosedur penerjemahan dalam teks berita yaitu reduksi, eksplitisasi, generalisasi, partikularisasi, dan modulasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa media seharusnya tidak hanya fokus memublikasikan artikel berita daring dalam waktu singkat, tetapi dapat ikut berpartisipasi dalam melindungi hak kelompok minoritas sesuai dengan prinsip dasar jurnalistik.
The focus of this study is the image of Rohingya people presented by Reuters and CNN Indonesia online news. The aim of this research is to study how Rohingya people are presented by word choices, information selection, and photos in English as the source text and their translations in Bahasa Indonesia as the target text. The implication of extratextual factors, intratextual factors and translation strategies to achieve the skopos of translation may cause differences in source and target texts. This research is qualitative descriptive and applied functional theory by Nord and Critical Discourse Analysis (CDA) by Van Djik. The result shows CNN Indonesia applies semantic and communicative methods to translate news articles from Reuters. The result of data analysis shows that there are five translation procedures found in the text which are reduction, explication, generalization, particularization, and modulation. In conclusion, media should not only focus on publishing news articles instantly, but also participate to protect minority rights through its news articles according to core values of journalism.