Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur`aeni Marta
"This research entitled Cirebon district`s Woman Workers worked in Saudi Arabia in 1983-1990. The beginning of 1983 is determined as the starting point of this researches. Since sending all Woman Workers officially to Saudi Arabia was coordinated by the government, it is effected the number of Woman Workers to Saudi Arabia, meanwhile in 1990 was become deadline of the research. When the Gulf War happened, it brought impact to the Indonesian`s Woman Workers included Cirebon district. The purpose of this research is to analyze the Cirebon`s Woman Workers have become workers in Saudi Arabia since 1983 - 1990 and explore the problems that emerged and faced by Cirebon`s. Therefore, which could be a useful input and information to the government for giving better attention to the fate of Woman Workers that working in informal sector overseas, in the Saudi Arabia in particular. The Cirebon district is known as one of producer of rice in northern shore of Java. Ironically, majority of its people are poor, it caused this district as one of the biggest source of Woman Workers is being sent to Saudi Arabia. Mostly, they are farmers. But, their activities in farming is less than before after implementation of intensification and modernization of farming sector. Especially, for the Woman Workers. The development program is purposed to increase the production quantity less attention to the social and economy impact. The plantation of International Rice (IR) and the use of huller machine have marginally the Woman Workers are dominant than men, particularly at the harvest time. But when the program implemented the Woman Workers were replaced by men. The limited skill and low education of the woman workers in Cirebon make them difficult to enroll the government and private institution, while the opportunity to work in the farming fields are also limited. The decision of Minister of Manpower No.149/Men/83 which make easier procedure of sending workers to Saudi Arabia without payment charges, is providing opportunities for their subsistence by going to Saudi Arabia particularly they are also Moslem in majority. So, the motive of Woman Workers from Cirebon to Saudi Arabia is not only for economic purpose but also for eschatological reasons. In fact, delivering Cirebon`s Woman Workers to work in Saudi Arabia is definitely different with hoped. According to them who work in Saudi Arabia, generally in informal sector. In this sector, their right and obligation is depended on the employer. Therefore, their position is vulnerable which at the end have created many problems in personally, family, and the neighborhood.

Penelitian ini berjudul Tenaga Kerja Wanita Kabupaten Cirebon Yang Bekerja di Arab Saudi Tahun 1983-1990. Tahun 1983 dijadikan batasan awal karena sejak saat itu pengiriman TKW ke Arab Saudi dilakukan secara resmi oleh pemerintah, yang berdampak pada peningkatan jumlah pengiriman TKW ke Arab Saudi, sedangkan tahun 1990 dijadikan batasan akhir penelitian ini karena pada tahun tersebut terjadi perang teluk yang kemudian berdampak pada TKW asal Indonesia, termasuk TKW asal Kabupaten Cirebon. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tenaga kerja wanita Kabupaten Cirebon bekerja menjadi TKW di Arab Saudi pada tahun 1983-1990 dan memaparkan permasalahan-permasalahan yang muncul dan dialami oleh TKW asal Kabupaten Cirebon pada tahun tersebut, sehingga dapat dijadikan rujukan oleh pemerintah agar dapat lebih memperhatikan nasib TKW yang bekerja pada sektor Informal di luar negeri khususnya di Arab Saudi. Kabupaten Cirebon merupakan salah satu penghasil beras di kawasan Pantura. Ironisnya, mayoritas penduduknya adalah miskin, akibatnya daerah ini merupakan salah satu kantong pengirim tenaga kerja ke Arab Saudi terbanyak dari kawasan Jawa Barat. Mata pencaharian penduduk daerah ini mayoritas adalah buruh tani. Namun aktivitas mereka pada bidang pertanian semakin tergeser setelah diterapkannya program intensifikasi dan modernisasi pertanian, terutama tenaga kerja wanita. Program peningkatan jumlah produksi secara kuantitatif ini kurang memperhatikan dampak sosial ekonomi. Penanaman bibit baru yang merupakan hasil penelitian berteknologi tinggi, dan penggunaan mesin huller ternyata telah memarjinalkan tenaga kerja wanita dari sektor pertanian. Sebelum penerapan program tersebut, aktivitas tenaga kerja wanita lebih dominan dibandingkan tenaga kerja laki-laki, terutama pada waktu panen dan pengolahan padi pasca panen. Namun setelah penerapan program tersebut, terutama penggunaan mesin huller, tenaga kerja wanita tidak lagi digunakan, dan digantikan oleh tenaga kerja laki-laki dan mesin. Terbatasnya keterampilan yang dimiliki dan rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja wanita Kabupaten Cirebon, menyebabkan mereka sulit memasuki lembaga-lembaga formal pemerintah maupun swasta. Sementara kesempatan tenaga kerja wanita bekerja di bidang pertanian terbatas. Adanya Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 149/Men/83 yang isinya mengatur tata cara pelaksanaan pengerahan tenaga kerja ke Arab Saudi, termasuk pembantu rumah tangga, dengan persyaratan yang mudah dan tanpa dipungut bayaran membuka kesempatan bagi wanita pedesaan Kabupaten Cirebon untuk dapat menyelamatkan dan memenuhi kebutuhan subsistensinya (push-factor). Selain itu pergi ke Arab Saudi merupakan dambaan masyarakat Kabupaten Cirebon yang mayoritas beragama Islam (pull-factor). Oleh karenanya motivasi wanita Kabupaten Cirebon menjadi TKW ke Arab Saudi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh faktor keyakinan agama yang bersifat eskatologis. Pengiriman tenaga kerja wanita ke Arab Saudi, kenyataannya jauh berbeda dengan apa yang diharapkan. Tenaga kerja wanita Kabupaten Cirebon yang bekerja di Arab Saudi, umumnya pada sektor informal. Pada sektor ini hak dan kewajiban TKW sepenuhnya tergantung majikan. Akibatnya posisi TKW lemah dalam hubungannya dengan majikan. Kondisi ini kemudian memunculkan berbagai masalah yang tidak hanya berdampak pada individu TKW, juga keluarga dan masyarakat sekitarnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T39661
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hermin Leonny
"ABSTRAK
Sejak masa kanak-kanak, hidup Jiang Qing tidak bahagia. Ayahnya yang kejam dan sering berbuat sewenang-wenang terhadap ibunya, telah membuat Jiang Qing bertekad tidak akan menjadi wanita yang lemah seperti ibunya. Ia tumbuh menjadi seorang wanita yang pantang menyerah,pendendam, dan ambisius. Pernikahannyadengan Mao Zedong telah membuka jalan bagi Jiang-Qing untukmenunjukkan kekuasaannya. Revolusi Kebudayaan yang dilancarkan Mao untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya pada akhirnya dijadikan alat oleh Jiang Qing untuk membalaskan dendam pribadinya terhadap orang-orang yang pernah menghinanya. Tindakan pembersihan iniberlangsung dari tahun 1966 hingga tahun 1976. Ketika Mao Zedong wafat, kedudukan Jiang Qing mulai terancam. Pada bulan Oktober 1976, ia ditangkap dan dengan demikian berakhirlah dinastinya.

"
1996
S12882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sesanti Mulyaningrum
"ABSTRAK
Zhou Enlai lahir ditengah-tengah keluarga tradisional di Huaian ( Propinsi Jiangsu ). Ayahnya adalah seorang pegawai Departemen Keuangan di Propinsi Shandong. Pendidikan formal pertama didapatkan di Sekolah Dasar Misionaris Shengching, dilanjutkan di Sekolah Menengah Nankai ( dalam pengajarannya menggabungkan antara pendidikan Cina dan pendidikan Barat ). Setelah lulus, Zhou melanjutkan studi ke Jepang dan untuk pertama kalinya membaca artikel mengenai Marxisme yang ditulis oleh Prof. Hajime Kawakami.Kembali ke Cina pada tahun 1919 dan terlibat dalam Gerakan 4 Mei 1919. Seperti Mao Zedong, Zhou juga terlibat dalam kegiatan jurnalisme pelajar; ikut berpartisipasi dalam gerakan pelajar di Tianjin dan membentuk Yayasan Sadar Juewushe) sama seperti Perkumpulan Rakyat Baru ( .Xin Min Xuehui ); dan bergabung dalam grup belajar Marxist yang dibentuk Li Dazhao. Pada tahun 1920 melanjutkan studi ke Perancis, dimana dia menjadi seorang komunis (Marxis ). Bersama-sama anggota dari Xin Min Xuehui yang ada di Paris mendirikan cabang Partai Komunis Cina. Kembali ke Cina pada tahun 1924, ikut serta dalam front persatuan Partai Komunis Cina dan Partai Nasionalis Cina melawan pemerintah warlord utara; dan menjabat sebagai direktur politik Akademi Militer Whampoa

"
1996
S12988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyadi Sulaiman
"ABSTRAK
Subjek penelitian ini adalah kerjasama kebahasaan Indonesia-Malaysia yang
dilaksanakan pasca konfrontasi tahun 1966 hingga tahun 1985. Fokus kajiannya
diarahkan pada pembahasan sekitar sejarah perjalanan Majelis Bahasa Indonesia-
Malaysia (MBIM) sejak resmi didirikan pada 29 Desember 1972 hingga tahun 1985
ketika kerjasama ini berubah nama menjadi Majelis Bahasa Brunei-Indonesia-
Malaysia (MABBIM) seiring diikutsertakannya Brunei Darussalam sebagai anggota.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan menyajikan hasil
penelitian dalam bentuk deskriptif-analisis.
Dengan apa yang telah diperagakan selama kurang lebih 14 tahun, MBIM
berhasil menjadi sebuah forum unik?tidak ada di wilayah manapun?yang sangat
efektif dan membawa banyak perubahan, khususnya dalam aspek kebahasaan, baik
bagi Indonesia maupun Malaysia. Selain mampu menenggelamkan trauma
konfrontasi yang pernah dirasakan oleh kedua negara, MBIM juga tercatat mampu
menghadirkan ragam hasil di ranah kebahasaan.
Salah satu keluaran penting yang dihasilkan dari adanya serangkaian
persidangan MBIM adalah semakin kuatnya kedua negara dalam konteks merancang
dan menyempurnakan?termasuk mempergunakan?sistem ejaan yang di Indonesia
dikenal sebagai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan di Malaysia dinamakan
Ejaan Rumi Baru Bahasa Malaysia (ERB). Selain ejaan, keluaran lain yang juga
penting dicatat adalah pedoman pembentukan istilah. Di Malaysia pedoman ini
dikenal sebagai Pedoman Umum Pembentukan Istilah Bahasa Melayu (PUPIBM),
sementara di Indonesia pedoman ini dikenal sebagai Pedoman Umum Pembentukan
Istilah (PUPI). Pedoman tersebut serentak mulai digunakan oleh masing-masing
negara sejak tahun 1975.
Namun seiring banyaknya keluaran yang dihasilkan dari serangkaian sidang
MBIM, tak pelak MBIM pun harus menghadapi beragam persoalan. Akan tetapi,
meskipun dihadapkan pada beberapa persoalan. MBIM tetap dipandang sebagai
sebuah forum kerjasama yang berhasil memberikan kontribusi tidak hanya pada
proses pengembangan bahasa kedua negara tapi juga pada proses membangkitkan
memori kolektif kesejarahan Indonesia-Malaysia.

ABSTRACT
This study aims to describe and explore the language cooperation between Indonesia
and Malaysia, initiated in 1966, just after the end of Confrontation of the two
countries, and lasted until 1985. Resulted from historical research, this thesis presents
the subject in descriptive-analyses writing. The main point is discussion on the
establishment of the Language Council of Indonesia-Malaysia called MBIM-Majelis
Bahasa Indonesia-Malaysia; and how this language cooperation implemented in both
countries from 1972 to 1985.
By what has been executed for about 14 years under the Language Council showed
changes and progress, in particular of the Malaya and Indonesian languages, given
that both share the same roots, i.e. the Malay language. The cooperation, in its own
way, had diminished the trauma and bitterness underwent in both countries, due to
political divergences.
The most significant result of this language cooperation could be observed in the
fields of policy language planning and designing, new formulation of word-spelling,
due to historical background of colonialism, in which Indonesia has strong influence
of the Dutch and Malaysia of the British. This way, both Malay spoken in Indonesia
and Malaysia found new form agreed by both countries. Indonesia called it Ejaan
Yang Disempurnakan (New Better-Formed Spelling) and Malaysia launched Ejaan
Rumi Baru (Rumi New Spelling).
Other notable result is the guidelines of terms accorded by the Language Council
during these 14 formative years, covering scientific terms of pure, natural and social
sciences. Malaysia published the General Guides for Establishment of Term in Malay
and Indonesia issued Petunjuk Umum Penggunaan Istillah, both were implemented in
1975.
Despite such a success story of the Language Council of Indonesia-Malaysia,
problems were to be managed under friendly Malay way of problem-solving.
However, MBIM was still considered a model cooperation, contributing not only to
language development of both countries but also in making progress of reawakening
collective memories shared by both nations, Indonesian and Malaysian."
2012
T31062
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sesanti Mulyaningrum
"Tesis ini membahas perkembangan ilmu militer modern Cina sejak akhir masa pemerintahan Dinasti Qing ( 1895 ) hingga pendirian Akademi Militer Whampoa pada tahun 1924. Ketidakmampuan pemerintah Qing dalam menangani berbagai permasalahan yang berasal dari dalam maupun luar Cina menyebabkan pemerintah meminta bantuan kepada negara Barat untuk membentuk maupun melatih kesatuan militer modern; sekaligus mendirikan akademi militer modern. Dimulai sejak Pemberontakan Taiping ( 1850-1864 ) berlangsung, perkembangan ilmu militer modern Cina terus berkembang hingga pendirian Akademi Militer Whampoa pada tahun 1924 di Whampoa oleh Partai Nasionalis Cina beraliansi dengan Komintern-Partai Komunis Cina. Akademi Militer Whampoa adalah akademi militer modern pertama yang didirikan setelah Republik Cina berdiri pada tahun 1912. Perwira Whampoa kelak berperan baik dalam militer maupun pemerintahan Republik Cina ataupun Republik Rakyat Cina.

This thesis discusses the development of the science of modern China's military since the end of the reign of the Qing dynasty (1895) until the founding of the Whampoa Military Academy in 1924. Qing Government's incompetence in dealing with various problems that come from within and outside the Chinese caused the government requested the assistance of Western countries to establish and train a modern military force; at the same time established a modern military academy. Starting from the Taiping rebellion (1850-1864), the development of modern Chinese military science continued to develop until the founding of the Whampoa Military Academy in 1924 by the Chinese Nationalist Party alliance with the Comintern-the Communist Party of China. Whampoa Military Academy was the first modern military academy that was established after the Republic of China was founded in 1912. Whampoa officers would play a role in both the military and the government of the Republic of China or the People's Republic of China."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T29938
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Radityaharjo Joyopuspito
"Xiaokang Shehui merupakan salah satu impian Republik Rakyat Cina yang ditargetkan dapat dicapai pada tahun 2021. Xiaokang Shehui merupakan konsep dari Konfusianisme yang mengacu pada masyarakat yang relatif sejahtera dan perekonomian yang merata. Sejak dimulainya Reformasi dan Keterbukaan, perekonomian Cina terus berkembang dengan pesat selama beberapa dekade terakhir, tapi kemiskinan dan ketimpangan terus menjadi masalah utama di Cina. Demi bisa mengatasi kemiskinan dan ketimpangan serta mewujudkan masyarakat yang cukup sejahtera secara komprehensif, pemerintah Cina menerapkan berbagai strategi untuk mengentaskan kemiskinan. Seiring dengan waktu dan perkembangan ekonomi, strategi pengentasan kemiskinan yang sebelumnya diterapkan tidak lagi sesuai untuk mengatasi masalah yang menjadi penyebab kemiskinan, terutama untuk warga-warga di daerah pedalaman dan terpencil. Agar bisa mengatasi kemiskinan yang disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda, pemerintah Cina menerapkan strategi Jingzhun Fupin atau Pengentasan Kemiskinan yang Tepat Sasaran. Artikel ini membahas mengenai strategi Pengentasan Kemiskinan yang Tepat Sasaran dengan berfokus kepada hasil yang dicapai dan melihatnya melalui perspektif Membangun Masyarakat Cukup Sejahtera secara Komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak yang signifikan dari strategi Pengentasan Kemiskinan yang Tepat Sasaran dalam mengentaskan kemiskinan dan membangun masyarakat cukup sejahtera secara komprehensif.
Xiaokang Shehui is one of the dreams of the People's Republic of China targeted to be achieved in 2021. Xiaokang Shehui is a concept that originates from Confucianism which refers to a relatively prosperous society and an equitable economy. Since the start of Reform and Opening Up, China's economy has continued to develop rapidly over the past few decades, but poverty and inequality continue to be major problems in China. To overcome poverty and inequality and create a comprehensively prosperous society, the Chinese government is implementing various strategies to alleviate poverty. Along with the times and economic developments, the poverty alleviation strategies that were previously implemented are no longer suitable for overcoming the problems that cause poverty, especially in rural and remote areas. In order to overcome poverty caused by different factors, the Chinese government implemented the Jingzhun Fupin or the Targeted Poverty Alleviation strategy. This article discusses the Targeted Poverty Alleviation strategy with a focus on the results achieved and seeing it through the perspective of Comprehensively Building a Moderately Prosperous Society. The research results show that there is a significant impact of the Targeted Poverty Alleviation strategy in alleviating poverty and comprehensively building a moderately prosperous society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Claudya
"ABSTRAK
Hubungan Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dahulu merupakan hubungan bilateral yang problematik. Normalisasi hubungan kedua negara menjadi bukti kesiapan kedua negara untuk kembali bekerja sama tanpa mengungkit peristiwa di masa lalu. Sejak saat upaya itu bergulir, kerja sama antarnegara terus berkembang dan menguat, dibuktikan dengan adanya Kemitraan Strategis hingga One Belt One Road (OBOR) pada saat ini. Hubungan kerja sama kedua negara kembali ditingkatkan lagi dengan adanya Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Tiongkok tahun 2013 yang meliputi kerjasama di bidang politik dan keamanan, ekonomi dan pembangunan, sosial budaya, dan kerjasama lainnya. Dalam lingkup yang lebih luas, sejak tahun 2015, hubungan Indonesia-Tiongkok juga terjalin dalam inisiatif OBOR. Hal-hal itu merupakan latar belakang dibuatnya tugas akhir dengan topik Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Tiongkok dalam rangka One Belt One Road (OBOR). Dari hasil analisis tugas akhir ini, dapat disimpulkan bahwa keuntungan besar yang diperoleh RRT dari Kemitraan Strategis tahun 2005 dan adanya inisiatif OBOR menjadi faktor pendorong diadakannya Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun 2013. Selain untuk meraup keuntungan yang lebih besar, RRT memanfaatkan hubungan tersebut untuk mempromosikan OBOR melalui pendekatan soft power.

ABSTRACT
"
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Herlijanto
"Peristiwa Tiananmen adalah suatu gerakan mahasiswa yang terjadi di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada pertengahan tahun 1989. Peristiwa ini begitu menarik karena terjadi tanpa dapat diduga oleh para sinolog barat. Oleh karena itu pembahasan dalam tulisan ini akan ditujukan untuk mengungkapkan latar belakang yang mendorong terjadinya peristiwa ini.Bila peristiwa Tiananmen ini ditelusuri, maka terlihat bahwa ada banyak faktor yang menjadi pendorong timbulnya aksi unjuk rasa mahasiswa diBeijing itu. Faktor-faktor tersebut misalnya: keinginan para inte_lektual akan adanya keterbukaan politik, munculnya isu demokrasi di kalangan mahasiswa di Cina, dan adanya faksi-faksi di antara pemerintah Cina, tetapi pada tulisan ini penulis hanya membatasi pembahasan pada satu faktor saja, yaitu faktor sosial ekonomi.Titik tolak pembahasan faktor social ekonomi sebagai faktor pendorong munculnya demonstrasi mahasiswa di Tianannen ini dimulai dengan membahas reformasi ekonomi 1978. Selain membawa hasil yang baik, reformasi ini juga membawa dampak yang negatif bagi kondisi sosial ekonomi di Cina. Dampak negatif dari Reformasi Ekonomi 1978 ini mencapai puncaknya pada sekitar tahun 1988-1989.Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong munculnya aksi protes mahasiswa di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada tahun 1989."
1996
S13014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misniwar
"ABSTRAK
Perang perbatasan Cina-India berlangsung dua bulan, yaitu Oktober dan November 1962. Perang tersebut disebabkan oleh sikap reaktif kedua belah pihak atas aktifitas militer masing-masing negara di perbatasan kedua negara.Perang perbatasan Cina-India bukan saja ditimbulkan oleh hal-hal yang sederhana seperti yang telah digambarkan pada paragaraf sebelumnya. Untuk itu penulis dalam skripsi ini menguraikan lebih jauh faktor-faktor apa saja penyebab perang tersebut.Ada empat faktor yang penulis kemukakan penyebab konflik yang berakhir menjadi perang yang melibatkan kedua negara. Faktor tesebut adalah historis, geografis, Kepentingan Nasional (keamanan), dan situasi dunia internasional pada saat itu. Keempat hal itulah yang penulis kemukakan sebagai penyebab tidak langsung konflik perbatasan kedua negara.

"
1996
S13040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subiyarto
"Tesis ini membahas tentang peranan Roeslan Abdulgani dalam pencrapan pemikiran Bung Karno mengenai pembangunan bangsa dan pembangunan karakter yang berlangsung pada periode (1959-1965). Penulis memilih judul tersebut dengan alasan: tokoh Roeslan Abdulgani belum begitu banyak mendapat perhatian untuk diteliti, khususnya di kalangan mahasiswa ilmu sejarah Universitas Indonesia, baik dalam bentuk skripsi, tesis, maupun disertasi: diharapkan tokoh Roeslan Abdulgani dapat menjadi teladan dan peranannya dapat diaktualisasaikan dalam menghadapi persoalan bangsa pada dewasa ini; dan memberikan sumbangan bagi pengembangan penulisan sejarah dalam format studi tokoh.
Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui sejauh mana peranan Roeslan Abdulgani dalam penerapan pemikiran Bung Karno tentang pembangunan bangsa dan pembangunan karakter. Permasalahan yang dibahas meliputi: latar belakang kehidupan sosial Roeslan Abdulgani, pemikiran Bung Karno dan pemahaman Rocslan Abdulgani tentang pembangunan bangsa dan pembangunan karakter, dan bagaimana Roeslan Abdulgani menjalankan peranannyN dalam kegiatan indoktrinasi.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan memanfaatkan sumber tertulis berupa kumpulan pidato, sambutan, prasaran, ceramah, dan tulisan Roeslan Abdulgani, inventaris arsip Roeslan Abdulgani (1950-1976), arsip Sekretariat Menko Ilubra (1963-1966), dan beberapa surat kabar. Selain itu jugs memanfaatkan sumber berupa transkripsi basil wawancara dengan Roeslan yang dilakukan oleh Buletin Antara, Prisma, J.R. Chaniago, dan Tony Ilasyim. Metodologi naratif digunakan sebagai pendekatan untuk mendeskripsikan pembahasan tesis ini dengan menunjukkan peran individu yaitu Roeslan Abdulgani dalam proses pembangunan bangsa dan pembangunan karakter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Roeslan Abdulgani memiliki latar belakang kehidupan sosial yang baik yaitu semangat nasionalisme yang telah tertanam sejak muda. Herbert Leith dan Lance Castles yang menempatkan Roeslan Abdulgani sebagai tokoh dalam aliran pemikiran politik 'Nasionalisme Radikal' di Indonesia pada periode (1945-1965) tidak tepat dan tidak cukup bukti. Tetapi Roeslan Abdulgani lebih tepat disebut sebagai tokoh yang mampu memahami pemikiran orang lain yaitu Bung Karno. Roeslan Abdulgani memiliki peranan yang cukup pcnting dalam kegiatan indoktrinasi dalam rangka pembangunan bangsa dan pembangunan karakter.

This thesis discuss about role of Roeslan Abdulgani in applying idea of Bung Karno about nation and character building which taking place at period (1959-1965). Writer chooses the title with some reasons: figure of Roeslan Abdulgani has not so much getting attention to discuss, especially among historical science student University of Indonesia, either in the form of scription, thesis, and dissertation: the writer expect figure of Roeslan Abdulgani can be a model and his role can actualize in facing problem of nation at these days; and gives contribution to expansion of historiography in figure study format.
Purpose of this research is to know how far role of Roeslan Abdulgani in applying idea of Bung Karno about nation and character building. Problems studied about: background of social life of Roeslan Abdulgani, idea of Bung Karno and understanding of Roeslan Abdulgani about nation and character building, and how Roeslan Abdulgani implements his role in indoctrination activity.
This research using method of history by exploiting source is written in the form of gathering of oration, greeting, working paper, discourse, and article of Roeslan Abdulgani, archive inventories Roeslan Abdulgani (1950-1976). Archive Secretariat' Menko Ilubra (1963-1966), and some newspapers, besides also exploits source in the corm of transcription result of interview with Roeslan Abdulgani by Buletin Antares, Prisma, J.R. Chaniago, and Tony Hasyim. Narrative methodologies applied as approach to description this thesis by showing the role of individual that is Roeslan Abdulgani in process of nation and character building.
Result of research indicates that figure of Roeslan Abdulgani have a background of social life which good that is spirit of nationalism since he is young. Herbert Leith and Lance Castles placing Roeslan Abdulgani as figure in politics philosophy 'Radical Nationalism' in Indonesia at period (1945-1965) is not true and insufficient evidence. But Roeslan Abdulgani is more accurately called as figure that able to comprehend idea of others that is Bung Karno. Roeslan Abdulgani has an important role in activity of indoctrination for the agenda of nation and character building.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25229
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>