Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 279 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rafi
"Penerapan informasi dan teknologi dalam bidang pendidikan mengakibatkan banyak perubahan signifikan dalam metode pembelajaran. Perkembangan informasi dan teknologi membuat pelajar mampu melakukan pembelajaran jarak jauh. Untuk memastikan bahwa sistem e-learning efektif, memiliki dampak positif, serta penyampaian materi yang sukses, penelitian ini mengadopsi Evaluating E-Learning System Success Model (EESS Model) yang dikembangkan oleh Dimah Al-Fraihat, Mike Joy, Ra'ed Masa'deh, dan Jane Sinclair (2020). Model ini telah dikembangkan untuk mendapatkan pandangan yang menyeluruh tentang keberhasilan e-learning. Data dikumpulkan dari 296 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia yang kemudian diproses menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Tiga faktor penentu utama manfaat yang dirasakan oleh pengguna e-learning sebesar 58,1% adalah kepuasan yang dirasakan, kegunaan yang dirasakan, dan penggunaan. Empat faktor penentu utama dari kepuasan pengguna e-learning sebesar 63,7% adalah kualitas informasi, kualitas peserta didik, kegunaan yang dirasakan, dan kualitas sistem teknis. Empat penentu utama kegunaan dirasakan oleh pengguna e-learning sebesar 46,5%, yaitu kualitas informasi, kualitas peserta didik, kualitas sistem pendukung, dan kualitas sistem teknis. Tiga penentu utama membangun penggunaan e-learning sebesar 29,1% adalah kegunaan yang dirasakan, kualitas sistem pendukung, dan kualitas sistem teknis. Penelitian ini menggunakan Relationship Matrix yang merupakan bagian dari Quality Function Diagram (QFD) sebagai proses pembuatan strategi.

The adoption of information and technology in education field makes some significant change in learning methods. This development made us able to do distance learning. To ensure that the e-learning systems is effective, has positive impacts, and successful knowledge delivery. This research is adopting the Evaluating E-Learning System Success Model (EESS Model) by Dimah Al-Fraihat, Mike Joy, Ra'ed Masa'deh, and Jane Sinclair (2020). This model has been developed to get a holistic view of the success of e-learning. The data collected from 296 health science students of Universitas Indonesia which is then processed using Partial Least Square-Structural Equation Modelling (SEM). Three main determinants of the benefits perceived by e-learning users by 58.1% are Perceived Satisfaction, Perceived Usefulness, and Use. Four main determinants of construct of e-learning user satisfaction by 63.7% are Information Quality, Learner Quality, Perceived Usefulness, and Technical System Quality. Four main determinants of usefulness felt by e-learning users by 46.5%, are Information Quality, Learner Quality, Support System Quality, and Technical System Quality. Three main determinants of construct the use of e-learning by 29.1% are Perceived Usefulness, Support System Quality, and Technical System Quality. This study uses a Relationship Matrix which is part of the House of Quality-Quality Function Diagram (QFD) as the process of making strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Rahman Fakhruddin
"Penelitian ini membahas mengenai pemilihan pemasok pada perusahaan layanan jasa konstruksi bangunan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) yang dikombinasikan dengan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Terdapatnya beberapa permasalahan yang disebabkan oleh pemasok pada saat mengerjakan proyek, menyebabkan perusahaan mengalami keterlambatan dalam mengerjakan proyeknya. Oleh sebab itu perlu dilakukannya pemilihan pemasok terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan. Kriteria yang digunakan dalam penelitian terdiri atas pengiriman, pelayanan, kualitas, harga, manajemen, fleksibilitas, reputasi perusahaan, dan kemampuan produksi. Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot dari tiap kriteria. Hasil pembobotan dari AHP kemudian dilanjutkan ke perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk menentukan pemasok terbaik. Hasil pemasok terbaik adalah pemasok 2 dengan bobot 0.8867.

This study discusses the selection of supplier in building construction service companies using the method Analytical Hierarchy Process (AHP) combined with Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). There are several problems caused by supplier while working on a project, causing the company to experience delays in carrying out its projects. Therefore, it is necessary to select the best supplier according to the criteria desired by the company. The criteria used in the study consisted of delivery, service, quality, price, management, flexibility, company reputation, and production capability. The AHP method is used to determine the weight of each criterion. The result of weighting from AHP then proceed to the calculation using the TOPSIS method to determine the best suppliers. The best suppliers results are supplier 2 with a weight of 0.8867."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firzandi Rida
"Vehicle Routing Problem merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengoptimasi penentuan rute dengan keterbatasan pada kapasitas kendaraan yang diawali dan diakhiri di suatu tempat. Penelitian ini membahas tentang penentuan rute penjemputan kacamata dari pusat ke cabang – cabang pada perusahaan kacamata di Jabodetabek. Meningkatnya demand produk, serta adanya penambahan cabang menyebabkan terjadinya overcapacity pada salah satu rute penjemputan yang digunakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penentuan rute baru menggunakan Vehicle Routing Problem dengan 1 depot pusat yang berpusat di Pejaten ke 11 cabang titik penjemputan dengan menggunakan 3 kendaraan bermotor dengan jam kerja dimulai dari jam 11 siang hingga jam 7 malam di wilayah Jabodetabek, untuk mendapatkan rute kendaraan penjemputan kacamata dengan meminimalkan waktu travel dan muatan yang optimal untuk proses penjemputan tersebut. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh tiga rute dengan tiga kendaraan yang tersedia untuk penjemputan tersebut, dengan total waktu 731 menit dan total muatan sebanyak 160 buah kacamata.

Vehicle Routing Problem is a method that can be used to optimize route determination with limitations on vehicle capacity that starts and ends somewhere. This study discusses about determining the route for picking up glasses from the center to branches at eyeglasses companies in Jabodetabek. The increases in the product demand, as well as the addition of branches has caused overcapacity on one of the pick-up routes used. Because of that, it is necessary to determine a new route using the Vehicle Routing Problem with 1 central depot centered in Pejaten to 11 branch pickup points using 3 motorcycle with working hours starting from 11 a.m. to 7 p.m. in the Jabodetabek area. to get the vehicle pick-up route for glasses by minimizing travel time and optimal load for the pick-up process. From the results of this study, three routes with three vehicles were obtained for the pick-up, with a total time of 731 minutes and a total payload of 160 glasses.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Partogi, Jeremie Larry
"Economic Order Quantity (EOQ) adalah metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan volume dan frekuensi pesanan untuk memenuhi tingkat permintaan tertentu sambil meminimalkan biaya per pesanan. Dengan demikian, EOQ juga dapat diartikan sebagai jumlah optimal barang yang harus dipesan dalam periode tertentu, sehingga total biaya pemesanan dan penyimpanan barang tersebut dapat diminimalisir. Sasaran dari penelitian ini adalah dapat meminimalisir penggunaan stok material dan menekan biaya pemesanan. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana mengoptimalkan stok material agar tidak berlebihan. Kelebihan stok membuat perusahaan merugi karena dapat membuat material terlalu banyak dan berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan untuk menjaga material tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini dengan menggunakan Analisis ABC untuk mengkategorikan masing-masing kelas agar mendapatkan materi kelas “A”. Hasil penelitian ini, Lima stok material kelas “A” telah diolah dengan menerapkan metode EOQ dan diperoleh hasil yang optimal. Total biaya stok material sebelum menerapkan metode EOQ adalah $26.701.454,17 dan setelah menerapkannya, biaya dikurangi menjadi $3.102.032,99.

Economic Order Quantity (EOQ) is a measurement method used to determine the volume and frequency of orders to meet a given level of demand while minimizing the cost per order. Thus, EOQ can also be interpreted as the optimal number of material stock that must be ordered in a certain period, so that the total cost of ordering and storing these stocks can be minimized. The goal of this research is to minimize the use of material stock and reduce ordering costs. The problem of this research is how to optimize material stock so that it is not excessive. Excess stock makes the company lose money because it can make too much material and has an impact on the costs that must be incurred to maintain the material. Therefore, it is necessary to conduct this research using ABC Analysis to categorize each class in order to get class "A" material. The results of this research, five class "A" material stocks have been processed by applying the EOQ method and obtained optimal results. The total cost of material stock before applying the EOQ method was $26,701,454.17 and after applying it, the cost was reduced to $3,102,032.99."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustafa Haykal
"Produk defektif adalah produk dari hasil produksi yang tidak sesuai standar, tidak dapat dijual, dan tidak dapat digunakan kembali. Risiko terjadinya produk defektif merupakan hal yang tidak dapat dihindari pada proses manufaktur. Dengan adanya risiko tersebut, pemanufaktur perlu menetapkan sasaran mutu produksi yang menjadi parameter kualitas dan performa produksi. Selain kerugian terhadap pemanufaktur, produk defektif juga bertentangan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang menyatakan bahwa suatu kegiatan ekonomi harus mencermati isu-isu krusial, seperti dampak terhadap lingkungan akibat limbah produksi. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor penyebab produk defektif dan menawarkan rencana tindakan menggunakan metode Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Data pada penelitian ini divalidasi menggunakan matriks Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yang disajikan menggunakan Problem Identification and Corrective Action (PICA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk defektif pada proses produksi oleh perusahaan pengemas disebabkan oleh kegagalan fungsi peralatan yang dipengaruhi oleh kurangnya pemeliharaan peralatan dan proses kontrol kualitas. Hasil dari penelitian ini berupa solusi untuk penambahan fungsi alat; memastikan doctor blade dalam kondisi optimal dan sesuai dengan standar acuan proses; meningkatkan konsistensi pemeliharaan; inspeksi dan penggatian rutin alat pneumatic; dan meningkatkan ketelitian kontrol kualitas pada tiap-tiap proses produksi.

Defective products are products that are not up to standard, cannot be sold, and cannot be reused. The risk of defective products occurring is unavoidable in the manufacturing process. Given these risks, manufacturers need to set production quality targets which are parameters of production quality and performance. In addition to losses to manufacturers, defective products also conflict with the objectives of the Sustainable Development Goals (SDGs) which state that an economic activity must pay close attention to crucial issues, such as the impact on the environment due to production waste. This research will identify and assess the factors that cause defective products and offer an action plan using the Define, Measure, Analyze, Improve, and Control (DMAIC) method. The data in this study were validated using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) matrix presented using Problem Identification and Corrective Action (PICA). The results of this study indicate that defective products in the production process by packaging companies are caused by equipment malfunctions which are affected by a lack of equipment maintenance and quality control processes. The results of this study are solutions for adding tool functions; ensuring that the doctor blade is in optimal condition and in accordance with process reference standards; improve maintenance consistency; inspection and periodic replacement of pneumatic tools; and improve quality control accuracy in each production process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Owen Joseph Al Makmur
"This paper discusses the indicators of international container terminal selection. This topic is important since the competition between container terminals is rising. Due to this, the survival of ports is directly impacted. The method utilized are Analytical Hierarchy Process and Technique for Order of Preferences by Similarity to Ideal Solution. A questionnaire is conducted to the respondents, which are experts within the shipping line industry. The results shows that the 3 main criteria that influence the selection of international container terminal trade activities and sources of goods, total operation cost and the sufficient draft. With a score of 0.590797, 0.447593, and 0.386169 respectively. The TOPSIS is carried to show which of the international container terminal is ranked the highest according to the criteria. The results show NPCT 1 to be the highest with a value of more than 60%.

Studi ini membahas tentang indikator pemilihan terminal peti kemas internasional. Topik ini penting karena persaingan antar terminal peti kemas semakin meningkat. Karena itu, kelangsungan hidup pelabuhan terkena dampak langsung. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process dan Technique for Order of Preferences by Similarity to Ideal Solution. Kuesioner dilakukan kepada responden, yang ahli dalam industri pelayaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 kriteria utama yang mempengaruhi pemilihan kegiatan perdagangan terminal peti kemas internasional dan sumber barang, total biaya operasi dan kecukupan draft. Dengan skor masing-masing 0,590797, 0,447593, dan 0,386169. TOPSIS dilakukan untuk menunjukkan terminal peti kemas internasional mana yang mendapat peringkat tertinggi menurut kriteria. Hasilnya menunjukkan NPCT 1 menjadi yang tertinggi dengan nilai lebih dari 60%.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanesa Alamanda Ganes
"Zat-zat berbahaya dalam barang elektronik berpotensi menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Perusahaan elektronik harus beradaptasi dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan kesadaran publik dan mematuhi peraturan pemerintah. Memastikan tidak adanya zat berbahaya dalam produk memerlukan keterlibatan seluruh rantai pasokan, dengan pemasok memainkan peran penting sebagai penghubung awal dalam proses tersebut. Memilih pemasok yang paling sesuai dapat menjadi tantangan, membutuhkan pertimbangan yang cermat terhadap berbagai kriteria untuk mengidentifikasi pemasok hijau yang optimal bagi perusahaan. Untuk memfasilitasi pemeringkatan pemasok yang efektif, berbagai alat Multi-Criteria Decision Making (MCDM) dapat digunakan. Dalam penelitian ini, Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Other Preferences by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) digunakan sebagai alat bantu untuk meningkatkan proses pemilihan pemasok. Temuan penelitian mengungkapkan tiga kriteria utama dan 14 subkriteria untuk memilih pemasok ramah lingkungan dalam kondisi aktual PT XYZ. Pendapat para ahli menunjukkan bahwa kriteria lingkungan memiliki tingkat kepentingan tertinggi, diikuti oleh faktor sosial dan ekonomi. Di antara subkriteria tersebut, para ahli memprioritaskan pemilihan pemasok berdasarkan kepatuhan mereka terhadap persyaratan produk hijau. Model yang diusulkan di penelitian ini diterapkan untuk mengevaluasi kriteria pemilihan pemasok hijau, yang menghasilkan peringkat yang mempertimbangkan jarak masing- masing pemasok dari solusi ideal positif dan negatif.

Hazardous substances in electronics pose potential risks to human health and the environment. Electronics companies must adapt and make the necessary adjustments to raise public awareness and comply with government regulations. Ensuring the absence of hazardous substances in products requires the involvement of the entire supply chain, with suppliers playing an essential role as the initial link in the process. Choosing the most suitable supplier can be challenging, requiring careful consideration of various criteria to identify the optimal green supplier for the company. To facilitate effective supplier ranking, various Multi-Criteria Decision Making (MCDM) tools can be used. In this study, Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Other Preferences by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) were used as tools to enhance the supplier selection process. The research findings revealed three main criteria and 14 sub-criteria for selecting green suppliers under the actual conditions of PT XYZ. Expert opinions showed that environmental criterion has the highest level of importance, followed by social and economic factors. Experts prioritized supplier selection among the sub-criteria based on their compliance with the green product requirements. The proposed model in this study is applied to evaluate the green supplier selection criteria, which results in a ranking that considers each supplier's distance from the positive and negative ideal solutions."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elzi Sirkan Muhammad
"Skripsi ini mengevaluasi strategi ketahanan (resilience) untuk bisnis startup di Indonesia dengan menggunakan pendekatan pemodelan system dynamics. Bisnis startup di negara berkembang seperti Indonesia menghadapi risiko dan ketidakpastian yang signifikan yang mengancam kelangsungan dan pertumbuhan mereka. Perspektif ketahanan berfokus pada kemampuan bisnis untuk bertahan dan beradaptasi dengan disrupsi. Kami mengonsepkan ketahanan untuk startup di seputar definisi rebound untuk kembali ke tingkat kinerja pra-gangguan. Kami mengembangkan model SD untuk mensimulasikan bagaimana ketahanan startup dapat ditingkatkan melalui strategi seputar inovasi, intensifikasi pemasaran, dan optimalisasi biaya. Model ini digunakan untuk mengevaluasi bagaimana strategi ketahanan ini dapat membantu startup di Indonesia mengelola risiko dengan lebih baik dan memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang. Kami juga membahas peran faktor eksternal, seperti kebijakan pemerintah dan kondisi pasar, dalam membentuk ketahanan ekosistem startup. Sekaligus memberikan rekomendasi untuk pemilik bisnis, pemerintah, dan akademisi. Analisis tersebut memberikan wawasan tentang kebijakan dan program yang tepat yang dapat mendukung pengembangan ekosistem startup yang lebih tangguh di Indonesia.

This paper evaluates resilience strategies for startup businesses in Indonesia using a system dynamics modeling approach. Startup businesses in developing countries like Indonesia face significant risks and uncertainties that threaten their survival and growth. A resilience perspective focuses on the ability of businesses to withstand and adapt to shocks and stresses. We conceptualize resilience for startups around the rebound definition of returning to a pre-disruption/disturbance level of performance. We develop a system dynamics model to simulate how startup resilience can be enhanced through strategies around innovation, marketing intensification, and cost optimization. The model is used to evaluate how these resilience strategies may help startups in Indonesia better manage risks and ensure long-term sustainability and growth. We also discuss the role of external factors, such as government policies and market conditions, in shaping the resilience of the startup ecosystem. Along with presenting recommendations for business owners, governments, and academicians. The analysis provides insights into appropriate policies and programs that can support the development of a more resilient startup ecosystem in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilio Robih Akbar Susilo
"Sektor kesehatan memiliki fokus utama untuk dapat menyediakan perawatan dengan kualitas yang baik bagi pasien, salah satunya dengan pemberian obat-obatan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan obat, rumah sakit memerlukan kebijakan dalam mengendalikan persediaan obat yang ada. Namun, kebijakan pengendalian yang belum terarah dapat menyebabkan biaya perawatan kesehatan terus meningkat sehingga diperlukan rantai pasok perawatan kesehatan yang efektif untuk dapat mengurangi beberapa biaya yang tidak perlu. Untuk dapat mengatasi masalah ini, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kebijakan persediaan dengan mengembangkan Simulasi Monte Carlo untuk menentukan model pengendalian persediaan dan parameter model persediaan yang optimal yang dapat digunakan oleh rumah sakit. Hasil penelitian menunjukan dengan menggunakan model pengendalian persediaan yang tepat dapat mengurangi total biaya persediaan hingga lebih dari 30% pada poli pediatri dengan tetap memenuhi kendala-kendala yang ada di rumah sakit.

The healthcare sector has a primary focus on providing high-quality care to patients, and one crucial aspect is ensuring the availability of medications. To meet the medication needs effectively, hospitals need well-directed inventory control policies. Without proper control measures, healthcare costs can escalate, making it essential to establish an efficient healthcare supply chain that minimizes unnecessary expenses. To be able to overcome this problem, this research aims to develop an optimized inventory management model by developing Monte Carlo Simulation. The objective is to determine the most effective inventory control policies and optimal parameter settings for hospitals. The findings highlight the significant impact of implementing the appropriate inventory control models, showcasing a reduction of over 30% in total inventory costs in the pediatric department. These improvements are achieved while still fulfilling the existing operational constraints within the hospital."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yazid Yogawinata
"Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu model yang dapat mengatasi permasalahan rute distribusi. Salah satu permasalahan yang ada di dunia nyata adalah rute distribusi kantong darah di UDD PMI DKI Jakarta. UDD PMI DKI Jakarta harus mengirim kantong darah setiap harinya menuju lima UDD PMI masing-masing kota di Provinsi DKI Jakarta. Adanya durasi shelf life darah dan kapasitas mobil yang terbatas membuat permasalahan ini berkembang menjadi Capacitated Vehicle Routing Problem with Time Windows (CVRPTW). Dengan menggunakan software Gurobi, terbukti bahwa rute distribusi masih bisa dioptimasi. Di mana rute awal memerlukan waktu selama 1.034 menit, dan rute hasil optimasi memerlukan waktu selama 707 menit. Pengurangan waktu yang didapat adalah 31,6%, dengan tetap memenuhi kendala lainnya, seperti kapasitas kendaraan dan durasi shelf life kantong darah. Analisis sensitivitas juga dilakukan untuk mengetahui apakah model dapat dipakai dengan fluktuasi permintaan kantong darah yang merepresentasikan kondisi sebenarnya. Dari hasil optimasi menggunakan tiga skenario, didapat bahwa terdapat perubahan durasi perjalanan dan penambahan jumlah kendaraan yang dipakai, serta perubahan rute yang dipilih oleh setiap kendaraan.

The Vehicle Routing Problem (VRP) is a model that addresses distribution route issues. One real-world problem is the distribution of blood bags at UDD PMI DKI Jakarta. UDD PMI DKI Jakarta needs to deliver blood bags daily to five UDD PMI located in each city in DKI Jakarta. The presence of limited blood shelf life duration and vehicle capacity has led to the development of the Capacitated Vehicle Routing Problem with Time Windows (CVRPTW) for this problem. By using Gurobi software, it has been proven that the distribution routes can be optimized. The initial route took 1.034 minutes, while the optimized route took 707 minutes. This resulted in a time reduction of 31,6%, while still meeting other constraints such as vehicle capacity and blood bag shelf life duration. Sensitivity analysis was also conducted to assess whether the model can be used with blood bag demand fluctuations that represent real-world conditions. From the optimization results using three scenarios, it was found that there were changes in travel duration, an increase in the number of vehicles used, and changes in the selected routes for each vehicle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>