Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sanila S. Rivai
"Perbankan adalah suatu lembaga yang terdiri dan beroperasi berdasarkan kepercayaan. Oleh sebab itu memelihara kepercayaan tersebut dengan sebaik mungkin merupakan faktor penting bagi lembaga ini pemberian kredit merupakan salah satu kegiatnn utama dari lembaRa perbankan yang timbul karena manusia sebagai makhluk sosial berusaha memenuhi kebutuhnnnya yang beraneka ragam sementara kemampuannya terbatas.
Untuk menjembatani perbedaan tersebut dibutuhkan bantuan pe rmodalan yang disebut kredit dari suatu lembaga yang memiliki kelebihan dana sebagai hasil pemupukan dana dari pihak ketiga. Sesungguhnya kata kredit itu sendiri berasal dari kata latin yaitu Creditum atau kata Yunani yaitu Credo yang artinya adalah kepercayaan. Namun tidak selalu kepercayaan yang mendasari suatu pemberian kredit tersebut terjaga. seringkali terjadi pelanggaran sehingga timbul kredit bermasalah.
Dalam pemberian kredit terdapat suatu tingkat resiko oleh karenanya Bank perlu mengambil langkah pengamanan menghilangkan atau setidaknya memperkecil resiko yang mungkin timbul. Selain melakukan pengamanan secara hukum seperti tan Perjanjian Kredit, Penguasaan dan Pengikatan Agunan berupa jaminan kebendaan atau non kebendaan yang diberikan oleh debitur untuk menjamin kredit yang diterimanya dari Bank, perlu pula dilakukan pemantauan secara teratur dan terus menerus terhadap pemenuhan kewajiban-kewajiban kredit.
Hal penting lainnya yang perlu d1lakukan oleh Bank aclalah memantau kondJsi perusahaan penerima kredit agar dapat mendeteksi secara dini semua gejala-gejala timbulnya kredit bermasalah bank dapat mengatasinya.
Sebagai ilustrasi dalam karya akhir ini penulis menguraikan dan memperbandingkan 2 dua buah perusahaan yang dalam perjalanannya usahanya mengalami permasalahan dalam pemenuhan kewajiban kreditnya.
Disini dilakukan analisa analisa dimulai dari analisa atas laporan keuangan yang walaupun merupakan suatu Analisa yang naif. namun tetap merupakan langkah awal yang dilakukan bank terhadap kondisi pe rusahaan debitur. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismatno Eko Ariyanto
"Pembangunan nasional di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat di segala bidang. Seirama dengan imelajunya pembangunan, maka taraf hidup dan kebutuhan manusiapun pada umumnya mengalami peningkatan.
Selain kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, manusia juga merasakan kebutuhan akan transportasi. Adanya peningkatan kesadaran masyarakat dewasa ini akan transportasi juga disadari oleh pemerintah, yaitu dengan dibangunnya berbagai prasarana transportasi darat, seperti jembatan, jalan layang, jalan bebas hambatan, serta peningkatan dan perbaikan jalan yang telah ada.
Dengan adanya prasarana-prasarana itu, penggunaan kendaraan bermotor menjadi iebih luas dan semakin dirasakan sebagai sarana kebutuhan sehari-hari. Faktor-faktor ini rnenyebabkan konsumen Iebih tertarik terhadap kendaraan bermotor. Hal ini merupakan peluang yang baik bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif untuk menawarkan berbagai jenis kendaraan bermotor.
Dengan banyaknya produsen lain yang menawarkan kendaraan bermotor, maka persaingan akan semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan ini, perusahaan harus aktif dalam memasarkan produknya agar ia dapat mempertahankan dan meningkatkan posisinya melalui kegiatan promosi yang tepat.
Perusahaan melaksanakan aktivitas promosi yang diharapkan menjembatani jarak antara penjual dan konsumen. Program promosi yang diiaksanakan adalah penjualan secara pribadi (personal selling], pengiklanan (advertising], promosi penjualan (sales promotion) dan hubungan masyarakat ( public relation ), yang dilakukan Alexander grup bekerja sama dengan biro iklan Dian Aviads. Kegiatan ini ditujukan untuk dapat meningkatkan penjualan perusahaan, serta menanamkan citra yang baik bagi perusahaan dan produk yang ditawarkan di mata konsumen. Perencanaan aktivitas di atas mendorong penulis untuk meneliti kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan, apakah mampu menciptakan suatu competitive advantage bagi perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan.
Produk yang dipasarkan terbagi dalam dua kelompok, yaitu produk reguler (standar Suzuki dan atau Indomobil) dan produk nonreguler (produk karoseri seperti minibus) dan jika dibagi menurut Gaikindo, maka terbagi atas kendaraan niaga kategori I Carry dan Futura) dan kategori IV (Vitara dan Jimny) serta kendaraan penumpang atau sedan {Forsa atau Esteem). Untuk produk nonreguler sasaran utama adalah golongan ekonomi menengah ke atas, mengingat harga Alexander relatif lebih mahal dari pada minibus lain yang sejenis. Produk reguler sasaran utama adalah golongan ekonomi atas. Untuk kendaraan niaga kategori I, sasaran utamanya adalah golongan ekonomi menengah dan untuk kendaraan sedan (Esteem atau Forsa) serta Jeep Vitara sasaran utamanya adalah golongan ekonomi atas.
Pasar yang dtlayani seluruh OKI Jaya dan sekitarnya untuk consumer market, organizational market, reseller market dan government market . Untuk pasar luar OKI Jaya ditangani oleh Alexander House dealer dan Alexander House outlet yang juga melayani pasar yang sama dengan Alexander House, yaitu consumer market, organizational market di daerah, dan government market di daerah (Pemerintah Daerah). Pasar reseller market ditangani Alexander House pusat di Jakarta.
Masalah yang dihadapi perusahaan antara lain ; turunnya penjualan sejak 1991 dan turunnya total produksi pabrik sejak 1988, kurang fleksibel penilaian atas prestasi kerja wiraniaga karena penggunaan sistem target penjualan unit dan bukan sistem target nilai. Masalah lain adalah mempertemukan permintaan dan penawaran dari produk yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh struktur permintaan yang berfluktuasi dan banyak dipengaruhi faktor-faktor eksternal, seperti kebijaksanaan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga dan pola sosial budaya. Terbatasnya kemampuan perusahaan untuk semakin memperluas pasar karena segmen pasar golongan ekonomi menengah ke atas yang relatif terbatas sehingga konsumen harus dibujuk supaya mau melakukan transaksi. Kurangnya wiraniaga yang menjalankan fungsi salesmanship yang baik serta kurangnya pengetahuan tentang produk (knowledge of the product}, lemahnya sistem data base dan hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan iklan (iktan hanya terbatas) dan promosi penjualan, merupakan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam pelaksanaan program bauran promosi.
Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa dalam usaha untuk memperta-hankan dan mengembangkan pasar, perusahaan sebaiknya menyusun suatu program terpadu di antara a!at-alat promosi yang ada, demi mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Kegiatan bauran promosi yang banyak membantu penjualan Alexander adalah penjualan perseorangan dan promosi penjualan yang terkait dengan harga (potongan harga, angsuran dengan bunga 0%, dan lain-lain). Oleh karena itu tenaga wiraniaga harus dibenahi dengan memberikan pefatihan yang meliputi materi salesmanship, pengetahuan tentang produk dan pengetahuan tentang pesaing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Descpresly
"ABSTRAK
PT. TAM - pabrik Karawang merupakan pabrik mobil Toyota yang baru beroperasi
pada bulan maret 1998 dan memproduksi mobil-mobiL sedan Toyota di Indonesia. Pabrik
Karawang dibangun untuk mengantisipasi peningkatan permintaan pasar terhadap mobil
Toyota disamping kapasitas pabrik Sunter yang overutilization, lokasi yang tersebar, peralatan
yang sudah tua, teknologi yang konvensional dan lokasi yang menyebar.
Menyadari pengaruh globallisasi dan liberalisasi perdagangan, AFTA 2003 sefta
perlunya keunggulan daya saing khususnya antar sesama pabrik mobil Toyota di Asia
Tenggara maka diperlukan suatu strategi operasional yang tepat.
Untuk memecahkan masalah tersebut, ruang lingkup pembahasan meliputi konsep
manajemen strategik khususnya analisa eksternal dan internal, analisa SWOT, strategi bisnis,
strategi fungsional khususnya strategi operasi, konsep manajemen operasi khususnya teori
kapasitas produksi, fasilitas produksi, teknologi produksi, kualitas, konsep manajemen sumber
daya manusia khususnya teori pengembangan sumberdaya manusia dan hubungan karyawan
serta konsep organisasi khususnya teori struktur dan strategi organisasi, disain organisasi serta
cara menata budaya dan etika organisasi.
Berdasarkan hasil analisa kondisi eksternal dan internal, analisa SWOT alternatif
strategi bersaing tingkat bisnis yang harus diterapkan PT. TAM adalah strategi keunggulan
biaya. Berdasarkan strategi tingkat bisnis, strategi operasional pabrik Karawang dalam upaya
menjadi pabrik mobil merek Toyota terbaik di Asia Tenggara adalab berusaha untuk
menekankan pada efisiensi dan efektifitas dan keseluruhan kegiatan produksi.
Untuk itu pabrik Karawang harus melakukan perubahan struktur proses produksi
menjadi struktur batch, merubah sistem produksi menjadi job shop dan interminrient serta
melakukan pengurangan jumlah pekerja langsung. Perubahan struktur proses produksi diikuti
dengan memperkecil jumlah lokasi kerja dan cycle time yang lebih panjang, penurunan tíngkat
otomatisasi, penyesuaian tugas-tugas pekerja dalam suatu pekerjaan baik perluasan horizontal
maupun vertikal serta pelatihan yang mengarah pada multi skill worker. Perubahan-perubahan
tersebut perlu didukung perubahan strategi organisasi dengan mempertahankan dan
mengembangkan aturan-aturan dan norma-norma perusahaan sehîngga perilaku dan motivasi
pekerja yang merupakan nilai-nilai pendulcung organisasi tetap terjaga.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prisca Deassy
"ABSTRAK
Pasokan dan produsen pulp dan kertas terbesar di dunia (negara-negara
NORSCAN) cenderung mengalami penurunan, karena laju peningkatan
kapasitas produksi lebih lambat dibandingkan laju peningkatan permintaan
dunia. Hal ini disebábkan kayu gelondongan (log) yang merupakan bahan baku
utama pulp semakin Iangka akibat peraturan lingkungan yang semakin ketat.
Kondisi ini menyebabkan perhatian dunia beralih ke Asia Tenggara yang
memiliki ikiim tropis sehingga pertumbuhan kayu jauh lebih cepat, dan area
hutan masih luas. Dan biaya tenaga kerja yang rendah.
OIeh karena ¡tu, industri pulp dan kertas di Indonesia dalam beberapa tahun
terakhir mengalami perkembangan yang pesat.
Perusahaan dalam industri harus tanggap menghadapi kesempatan ini,
agar dapat memperoleh keuntungan dan keunggulan relatif dibanding
perusahaan lainnya. Peluang pasar tersebut juga akan menarik investor baru,
sehingga besar kernungkinan akan banyak pendatang baru (new entrants)
dalam industri pulp dan kertas. Perusahaan harus mengantisipasi, agar posisi
dalam industri tidak tergeser oleh perusahaan lain atau oleh pendatang baru.
Hambatan masuk bagi pendatang baru dapat dijalankan diantaranya
dengan skala keekonomian, harga penghalang. Untuk dapat mencapainya
dibutuhkan suatu besaran perusahaan tertentu, dan seringkali membutuhkan
waktu yang lama.
Penggabungan usaha adalah salah satu alternatif strategi akbar (grand
strategy) yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencapai besaran
perusahaan secara cepat, dan dapat meningkatkan kekuatan/keunggulan
internal perusahaan. Sehingga memungkinkan perusahaan urituk mengarnbil
keuntungan seluas dan sebesar mungkin dari kesempatan yang ada pada
lingkungan eksternal baik domestik maupun global, melalui sinergi keuangan,
sinergi manajemen, dan sinergi operasional.
Dalam penyusunan strategi, selain analisa lingkungan internal &
ekstemal, objektif jangka panjang perusahaan dijadikan sebagai pedoman dan
dasar dalam menganalisa. Sehingga strategi yang dipilih tetap sesuai dengan
visi & misi perusahaan.
Penggabungan usaha memiliki tujuh tahap penting, yaitu perencanaan
strategis, pengorganisasian seleksi perusahaan target, analisa & penawaran
negosiasi & penyelesaian transaksì, transisi dan tahap integrasi.
Setiap tahap penggabungan harus terencana dengan baik, agar motivasi
penggabungan usaha yang telah diitetapkan semula dapat tercapai.
Pada implementasi strategi perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi
yang berfungsi sebagai umpan balik penyusunan strategi, terutama
pengawasan penyimpangan asumsi-asumsi kondisi yang digunakan pada tahap
analisa sebelum penggabungan usaha dilakukan.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Lufthi
"Dunia usaha semakin menyadari bahwa perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Menggantungkan semata-mata kepada kesehatan finansial tidak akan menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi terkait lainnya, termasuk dimensi sosial dan lingkungan. Fakta telah menunjukkan bagaimana resistensi masyarakat sekitar muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan faktor sosial dan lingkungan.
Karya akhir ini disusun untuk menganalisis kesesuaian pelaporan yang disusun perusahaan dengan panduan yang diberikan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Penelitian dilakukan pada PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif - case study yaitu menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi Peneliti dalam menyusun penelitian ini juga menemukan banyaknya kelemahan studi Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian-penelitan berikutnya.
Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa perusahaan dalam menyusun Sustainability Report-nya secara umum telah sesuai pada GRI Sustainability Reporting Guidelines 2006. Namun Dalam rangka meningkatkan kualitas dari Sustainability Report perusahaan, sebaiknya, perlu meningkatkan cara penyusunan laporan Sustainability Report-nya ke dalam bentuk laporan yang lebih sistematis dan mendetail agar semua informasi yang disyaratkan pada GRI Sustainability Reporting Guidelines 2006 dapat terwakilkan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26079
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhiprama Elpantja
"ABSTRAK
Pembangunan ekonomi yang telah dilakukan Indonesia selama 5 Pelita
telah mengangkat peringkat Indonesia menjadi golongan negara berpendapatan menengah rendah. Dengan jumlah penduduk hanipir mencapai 200 juta
orang dan pendapatan perkapita pada tahun 1995 sebesar US$ 1.023, Indonesia diperkirakan akan segera menjadi Negara Industri Baru Bahkan,
Econit memperkirakan sekitar 15 juta penduduk Indonesia di kota besar
telah memperoleh pendapatan perkapita di atas US$ 5.000.
Sejak awal tahun 80?an, pemerintah Indonesia mulai mengurangi
peranan sebagai saver dan banker. Pemerintah Iebih memfokuskan diri pada
peran sebagai investor dan regulator. Dana masyarakat menjadi semakin
penting untuk membiayai pembangunan. Bank sebagai institusi keuangan
yang paling dikenal secara luas oleh masyarakat diberikan insentif untuk
memobilisasi dana masyarakat, khususnya bank swasta. Berbagai deregulasi
diluncurkan oleh otoritas moneter. Jumlah bank swasta umum menìngkat
dengan tajam dan hanya 124 bank umum sebelum pakto 88 menjadi 240 bank
umum pada awal 1995.
Persaingan pasar bebas yang sudah di ambang pintu akan memperketat persaingan industri perbanakan di Indonesia. Konsumen yang semakin
berpendidikan menyebabkan mereka semakin cerewet dalam membell suatu
produk, termasuk produk bank. Untuk dapat berhasil memenangkan persaingan di masa depan, bank sudah sepatutnya mempunyai perencanaan stratejik yang baik.
BDNI merupakan salah satu bank papan atas, peringkat-10 dari segi
aset pada tahun 1995, yang telah memiliki aset Iebih dari Rp 10 trllyun dan
modal disetor lebih dari Rp 150 milyar. Keberhasilan BDNI selama ini diduga
keras karena dukungan grup konglomerat besar, yakni Gajah Tunggal grup.
BDNI juga dikenal sebagai bank konservatif yang menerapkan pendekatan
proaktif-selektif kepada nasabah prima yang umumnya mempunyai hubungan
dengan kelompok bisnisnya.
BDNI telah melakukan proses perencanaan stratejik dengan teratur.
Visi BONI sudah efektif tetapi misinya belum menyatakan secara jelas pelanggan utama yang ingin dilayani dan komitmem menggunakan teknologi
mutakhir. Anailsis matriks evaluasi faktor eksternal menunjukkan BDNI
berada di atas rata?rata daiam menjalankan strateginya guna memanfaatkan
peluang dan menghindari tantangan. Namun, BDNI perlu lebih mencermati
perubahan peraturan perbankan, salah satu komponen penting dan faktor
eksternal, di masa depan yang cenderung semakin ketat. Otoritas moneter
mempunyai keinginan melahirkan bank swasta nasional yang tangguh dan
dapat bersaing dengan bank internasionai. Analisis matriks profil persaingan
mendukung dugaan semula bahwa BDNI memiliki posisi lebih baik pada retail
banking dibandingkan corporate banking.
Analisis matriks evaluasi faktor internal mengindikasikan faktor internal BDNI berada di atas rata-rata pada industrinya. Namun, kekuatan yang
dimiliki oleh BDNI sekarang ini tidak memadai untuk memenangkan kompetisi
di masa mendatang. Banyak dari faktor sukses utama pada industri ini yang
belum dimiliki oleh BDNI seperti SDM profesional dan sikap proaktif dalam
menggunakan teknologi mutakhir.
Tujuan jangka panjang BDNI adalah pertumbuhan aset sebesar 25%
sampai 35% per tahun. Tujuan ini kurang menantang dan kurang sejalan
dengari misi BDNI yang mementingkan laba yang besar. Selama lima tahun
terakhir pertumbuhan aset BDNI mencapai sekitar 40% per tahun. Gabungan
strategi akbar dapat digunakan oleh BDNI. Pengembangan produk berbasis
teknologi mutakhir, pengembangan consumer banking & private banking,
peningkatan pendapatan non-bunga dengan mengintensifkan kegiatan off
balance sheet, pengembangan pasar ke Kawasan Indonesia Timur atau kawasan sekitar Indonesia, kerja sama membentuk bank campuran adalah piihan
strategi akbar yang layak dijalankan oleh BDNI Di luar itu semua, BDNI
sudah sepantasnya menerapkan konsep one stop shopping bagi nasabahnya
sebagai pengembangan konsep one stop banking. Konsep ini tidak hanya
menyedìakan produk bank tetapi juga produk jasa keuangan lain seperti
asuransi, sekuritas, dan multifinance.
Untuk bersaing di masa depan, BDNI tidak dapat hanya mengandalkan
strategi efisiensi BDNI harus dapat menciptakan produk khas yang bernilai
tinggi di mata konsumen. BDNI harus memperkenalkan produk tersebut
melalul sarana publikasi yang ada derigan efektif. BDNI harus berusaha
mempunyai produk unggulan pada masing?masing segmen pasar, yakni pada
retail banking, consumer banking, private banking, dan corporate banking.
Jadi, keberhasilan mengunakan kombinasi dan ketiga strategi bersaing akan
menentukan keunggulan bersaing RPM di industi jasa keuangan pada masa
yang akan datang.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Nugroho Kurniadi
"ABSTRAK
Strategi secara umum dapat diartikan sebagai cara untuk
mencapai tujuan. Pengertian yang lebih mendalam mengenai
strategi adalah suatu rencana yang berorientasi ke depan,
mengintegrasikan sasaran utama organisasi, kebijakan, dan
urutan tindakan kedalam suatu kesatuan, yang disiapkan untuk
menghadapi lingkungan yang kompetitif dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan.
Analisis dan pemilihan strategi bersaing dibagi menjadi
dua bagian yaitu analisis strategi perusahaan dan analisis
strategi bisnis. Analisis strategi perusahaan adalah memper
timbangkan alternatif-alternatif strategi dan pemilihan
strategi tingkat perusahaan untuk menentukan pilihan jenis
usaha. Sedangkan analisis bisnis adalah mempertimbangkan
alternatif strategi, faktor kunci keberhasilan, dan pemilihan
strategi bisnis untuk menentukan pilihan arah dan jenis
unggulan usaha.
Metode penelitian mencakup penelitian dasar dan peneli
tian terapan. Penelitan dasar digunakan untuk mengembangkan
pengetahuan mengenai strategi bersaing. Penelitian terapan
menghubungkan dasar teori strategi bersaing dengan praktik
yang ada di lapangan.
Sebagai bahan evaluasi strategi bersaing, Penulis meng
ambil studi kasus PT. Argha Karya Prima Industry. PT. Argha
Karya Prima Industry memproduksi Film Biaxially Oriented
Polypropylene dengan merek dagang Arlene. Proses pembahasan
strategi bersaing dimulai dengan merumuskan misi dan tujuan
perusahaan, memahami lingkungan eksternal perusahaan menen
tukan profil perusahaan, merumuskan sasaran jangka panjang
dan strategi akbar kemudian merumuskan sasaran angka pendek
dan operasional.
Pembahasan misi dan falsafah dimaksudkan untuk memasti
kan bahwa perusahaan telah memantapkan kesatuan tujuan, dasar
motivasi pemanfaatan sumber daya dasar standar alokasi
sumber daya, nenciptakan iklim kerja nenjadi inti arah
tujuan, memudahkan penjabaran sasaran dan tujuan serta pe
ngendalian biaya, waktu dan hasil kerja.
Pembahasan lingkungan eksternal mencakup tiga faktor
lingkungan yang saling terkait yaitu lingkungan remote,
lingkungan industri dan lingkungan operasional. Lingkungan
remote terdiri dari faktor ekonomi, teknologi, politik
sosial dan ekologi. Lingkungan industri terdiri dari ancaman
pendatang baru, kekuatan tawar pemasok dan pembeli, substi
tusi dan intensitas persaingan industri sejenis.
Pembahasan profil perusahaan mencakup aktivitas utama
yaitu produksi dan pemasaran, serta aktivitas pendukung yang
terdiri dari manajemen umum, keuangan, sumber daya manusia,
penelitian dan pengembangan.
Pembahasan sasaran jangka panjang dikaitkan dengan
profitabilitas, produktivitas, posisi bersaing pengembangan
karyawan, hubungan kerja karyawan, kepemimpinan teknologi,
tanggung jawab publik.
pembahasan dan evaluasi strategi akbar menyangkut himpu
nan keputusan berupa rencana umum yang ringkas tentang kegia
tan utama dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai sasa
ran jangka panjang yang telah ditetapkan.
Pembahasan dan evaluasi strategi generik meliputi keung
gulan biaya menyeluruh, diferensiasi produk maupun pelayanan
dan fokus.
Hasil penelitian dan analisis menunjukkan bahwa misi
perusahaan telah ditetapkan secara baik, industri BOPP Film
pada tahun 1992 mencerminkan daya tarik industri yang tinggi
( 5.21 ), dan diperkirakan lima tahun mendatang daya tarik
industri akan bergeser menjadi kondisi sedang ( 4.36 ).
Lingkungan internal Perseroan pada tahun 1992 mencerminkan,
kekuatan Perseroan terhadap pesaing relatif kuat (5.15).
Perseroan masih dapat meningkatkan keunggulan daya saing
apabila melakukan peningkatan kekuatan yang telah dicapai dan
menghilangkan kelemahan yang telah teridentifikasi.
Hasil analisis SWOT menunjukkan posisi Perseroan dalam
kurun waktu lima tahun mendatang terletak dalam kuadran
selectivity growth. Penulis merekomendasikan beberapa strategi akbar dan strategi bisnis yang sesuai dengan faktor kunci
keberhasilan dan karateristik industrinya.
Karya akhir ini ditutup dengan beberapa saran per
baikan dan beberapa Action Plans yang perlu dilaksanakan
untuk mencapai keunggulan bersaing berkesinambungan (sustain
able competitive advantagr) bagi PT. Argha Karya Prima Industry.
Saran perbaikan mencakup peningkatan efisiensi dalam
mendukung strategi keunggulan biaya secara menyeluruh dan
meningkatkan kapasitas internal khusus seperti kemampuan
tenaga penjual, konsistensi kualitas, penyerahan tepat waktu
untuk mendukung strategi diferensiasi pelayanan.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putriana Kristanti
"Pendidikan memegang peranan penting dalam proses
pembangunan suatu bangsa. Pendidikan dalam perguruan
tinggi diberikan kepada mahasiswa melalui sistem
belajar—mengajar. Dalam jangka waktu tertentu sistem
belajar-mengajar yang diselenggarakan perlu dievaluasi
untuk mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam
lingkungan internal maupun eksternal. Evaluasi akan
meningkatkan efektifitas dan efisiensinya. Faktor
terpenting dalam sistem belajar-mengajar yang akan
mempengaruhi efektifitas dan efisiensi adalah pengajaran
dosen. Pembahasan dan penulisan karya akhir ini
difokuskan pada evaluasi terhadap pengajaran dosen.
Tujuan dan kegunaan penelitian ini mengevaluasi
pengajaran dosen, mencari upaya perbaikan, serta
melakukan manajemen audit terhadap salah satu program
fakultas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
penelitian yaitu studi kasus, studi pustaka dan penerapan
teknik manajemen audit dalam mengumpulkan fakta.
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Duta Wacana (FE
UKDW) berkedudukan di Yogyakarta menjadi obyek penelitian
ini. Secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa kualitas
pengajaran dosen FE UKDW cukup bagus. Tujuan pendidikan
cukup jelas, sehingga tidak sulit untuk mencapainya.
Jumlah dosen yang dimiliki sudah mencukupi, hanya
khususnya untuk bidang Akuntansi masih perlu ditambah
sebagai persiapan pembukaan Jurusan Akuntansi yang segera
akan dilakukan. Persyaratan dalam penerimaan dosen,
evaluasi rutin, program pendidikan dan pelatihan
mengajar, serta program studi lanjut yang diselenggarakan
senantiasa akan meningkatkan kualitas dosen.
Saran terpenting yang perlu diberikan kepada FE UKDW
adalah meningkatkan penghargaan kepada dosen yang
berprestasi, serta berupaya meningkatkan status fakultas.
Penghargaan yang tinggi terhadap dosen akan memudahkan
fakultas dalam mencari dan memiliki dosen yang
berkualitas tinggi. Peningkatkan status fakultas akan
meningkatkan keunggulan FE UKDW dibandingkan dengan FE
perguruan tinggi lain. Hal ini akan memudahkan dalam
mencari dan memiliki kualitas mahasiswa yang bagus pula.
Kualitas dosen dan mahasiswa yang bagus akan mempermudah
peningkatan efektifitas dan efisiensi sistem belajar—
mengajar FE UKDW.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T3652
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Andiarto
"Salah satu penilaian bagi perusahaan yang tumbuh pesat adalah dapat dilihat dari trend penjualan dari tahun ke tahun. Namun demikian perusahaan yang sedang tumbuh harus diimbangi dengan peningkatan atau kemampuan sumberdaya internal perusahaan. Selain itu perusahaan juga harus menghadapi lingkungan eksternal yang terus berubah dan bersifat kompleks. Oleh karenanya manajemen strategis sangat penting, agar perusahaan mampu survive atau bahkan terus berkembang dalam rnenghadapi dunia usaha yang selalu berubah.
Manajemen strategis sebagai seperangkat keputusan dan tindakan yang menghasilkan suatu formulasi dan implementasi dari rencana yang dirancang guna mencapai sasaran organisasi. Sedangkan strategi adalah merupakan rencana yang berorientasi ke depan, menginteprestasikan sasaran ulama organisasi, kebijakan dan urutan tindakan ke dalam suatu kesatuan yang disiapkan untuk menghadapi lingkungan yang kompetitif guna mencapai uijuan perusahaan.
Sebagai bahan studi pada karya akhir ini penulis menganalisis Manajemen Strategis pada PT Bukaka Teknik Utama. Perusahaan ini bergerak dalam industri alat berat dengan pertumbuhan yang cukup pesat, yaitu raia-rata di atas 50 % per tahun. Pernbangunan di Indonesia yang terns berlangsung. sektor industri yang semakin besar peranannya, maka dunia industri alat berat semakin penting dalam menunjang pembangunan yang sedang berlangsung.
Analisis pada karya akhir ini dimulai dari analisis lingkungan usaha, lingkungan internal, analisis SWOT dan analisis pemilihan strategi. Selanjutnya pada akhir bagian tulisan ini disajikan berbagai kesimpulan serta saran-saran yang diperlukan.
Pembahasan lingkungan usaha atau lingkungan eksternal terdiri dari berbagai faktor yang saling berhubungan yaitu remote environment dan industry enviroment.
Remote environment terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial & budaya, teknologi dan ekologi. Faktor industry environment terdiri dari kekuatan pembeli, kekuatan pemasok, ancaman barang substitusi, ancarnan pendatang baru dan persaingan dalam industri alat berat.
Dalam Pembahasan lingkungan internal, dimulai dari misi perusahaan, untuk mengevaluasi apakah arah perusahaan telah tepat dalam menjalankan usahanya. Dengan misi yang jelas dan tepat, maka perusahaan mempunyai dasar dalam mengalokasikan sumberdaya perusahaan serta dapat memerjemahkan sasaran ke dalam struktur organisasi. Sedangkan pembahasan sasaran jangka panjang dikaitkan dengan profitabilitas, produktivitas, posisi bersaing, liubungan & pengembangan karyawan, kepemimpinan teknologi dan tanggungjawab kepada masyarakat.
Selain misi dan sasaran perusahaan, dianalisis pula manajemen dan struktur organisasi perusahaan serta berbagai unit fungsional yang ada seperti: unit fungsional pemasaran, produksi dan R & D, sumberdaya manusia dan Keuangan.
Untuk memperjelas dalam analisis, pada karya akhir ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dengan menggunakan metode Matriks Daya Tarik Industri - Posisi Bisnis (Industry Atractivness - Business Position Matrix).
PT Bukaka Teknik Utama adalah perusahaan yang bergerak dalam industri alat berat proses_/o£ order dan menghasilkan procluk substitusi impor. Di Indonesia perusahaan ini mempunyai posisi kuat, walaupun beberapa lini produknya tidak menguasai pasar. Perusahaan untuk jangka lama harus tetap mempertahankan posisinya.
Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa daya tarik industri alat berat Indonesia sampai dengan tahun 1993 dikelompokkan daiam tingkat sedang (2,875) dan posisi perusahaan cenderung kuat (3,68). Daya tarik industri untuk lima tahun mendatang diperkirakan tetap sedang (3,0), tetapi posisi perusahaan diharapkan menjadi
lebih kuat (4,18). Berdasarkan pemetaan perusahaan harus melakukan strategi yang sama antara masa kini dan masa datang, karena menduduki posisi sel yang sama.
Adapun pembahasan pemilihan strategi meliputi strategic trust, grand strategy dan strategi fungsional perusahaan.
Dalam Karya akhir ini ditutup dengan beberapa kesimpulan dan saran-saran yang diperlukan baik yang berkaitan dengan eksternal maupun internal perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Tihar
"Penelitian ini ditujukan untuk melakukan identifikasi terhadap sumber-sumber potensi kegagalan produksi budidaya perikanan kerambajaring apung, langkah dan kebijakan strategis yang relevan dan kompatibel dalam menghadapi resiko, serta pilihan alternatif strategi pengembangan bisnis kedepan.
Obyek penelitian adalah industri perikanan yaitu budidaya keramba jaring dengan batasan ruang lingkup lingkungan bisnis waduk Jatiluhur dan aspek ekonomis, dengan data yang dianalisis meliputi semua data dan informasi industri terkait. Sebagai penelitian kualitatif, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis struktur industri, SWOT analysis, serta analisis identifikasi strategi.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa penyebab spesifik menyangkut kegagalan produksi diantaranya adalah manajemen produksi yang cenderung over eksploitaton, kerusakan lahan dan produksi sebagai akibat faktor teknis akumulasi pencemaran.
Sementara itu, hasil analisis juga merekomendasikan alternatif strategi diferensiasi dan pembentukan wadah organisasi secara formal sebagai pilihan aplikatif dalam melakukan pengembangan bisnis, juga sebagai instrumen strategis unluk menghadapi ancaman kegagalan produksi. Sasaran yang bisa dicapai dari implementasi strategi ini terutama menyangkut peningkalan fleksibilitas dan efisiensi usaha, sumber pemodalan dan arus informasi lebih memadai, target pasar yang lebih ekstensif dan konsisten, serta merjin keuntungan yang sustainable.

This research's objectives were to identify some of potential source of misproduction, someof relevan and compatible strategic decisions facing such risks arised, and also alternative strategic option of onwards business development.
The object of this research was the industry of cultivation of dragnet fishpond in Jatiluhur, limited on bisnis circles and economical aspect. As a qualitative research, the methods of analysis used including analysis of the structure of the industry, SWOT analysis, and observation methods on strategy which used.
The results exsposed that there were some of specific causes regarding misproduction, which were over exploitation management of production, physical damage caused by highly acumulative of pollution.
Besides, the result of analysis has recommended of implementing of strategy of differentiation and formed formal organisation as aplicative option onwards business development, as also strategic instrument to facing misproduction. The goals could be reached by implementing this kind of strategy were involved on increasing business flexibility and eficiency, source of capital and information that would be more sufficient, more ex1ensive and consistent on target of market, and more highly sustainable margin of return/profit.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27044
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>