Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niken Handayani
"Salah satu upaya PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan industri penerbangan ditempuh dengan cara meningkatkan peringkat airline dari bintang 3 menjadi bintang 4 (berdasarkan peringkat Skytrax International). Salah satu elemen penting untuk meningkatkan peringkat airline adalah melalui memberikan menu inflight meal yang terbaik. Menu makanan yang disajikan harus mengikuti prosedur standar penerbangan sehingga layak saji. Ada beberapa indikator yang mempunyai nilai standar yang ditetapkan oleh PT Garuda Indonesia, diantaranya kualitas, harga, waktu, service, inovatif dan keselamatan & lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk membantu penilaian evaluasi kinerja supplier dengan menggunakan metoda Fuzzy AHP serta membandingkan bobot kriteria utama dengan Metoda Supplier Assesment yang ada sehingga membantu PT Garuda Indonesia meningkatkan ranking menjadi bintang 4.

Currently PT Garuda Indonesia is going to increase its airline rating from 3 star become 4 star (Skytrax International Rating) in facing the airline industry competition. One of important element to increase airline rate is giving best menu inflight meal. It is airline requirement for the catering to fulfill standard procedure of inflight meal. There are several standard indicator of PT Garuda Indonesia which are quality, price, time, service, innovative and safety & work environment. The purpose of this research is to evaluate supplier performance using Fuzzy AHP Method and compare with Supplier Assessment Method to support PT Garuda Indonesia become 4 star airline."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26163
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Suwandi
"Model non linier goal programming (NLGP) dengan prioritas yang sesuai, dapat untuk menentukan jumlah pemesanan ekonomis dari multi produk inventori. Proses penyelesaian masalah yaitu dengan melakukan analisis sensitivitas dari prioritas berdasarkan bobot struktur tujuan, menghasilkan beberapa solusi yang akan dipilih, sehingga didapatkan solusi yang ideal. Masing-masing solusi dihitung jaraknya dengan solusi ideal, maka jarak yang paling minimum merupakan solusi kompromi yang terbaik. Pada akhirnya, urutan prioritas dapat memberikan analisis kepentingan.

Non linier goal programming (NLGP) model with the proper priority structure can be selected for obtaining economic order quantity of multi item inventory problems. In the solution process, sensitivity analysis of the priority under the given weight structure of goals has been performed. A set of solution is obtained. From the solutions, the ideal solution is identified. The distance of different solutions from the ideal solution are calculated. The solution corresponding to the minimum distance gives the best compromise solution. Finally, sequences of priority can give importance analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25865
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Engelbert Christian
"Tesis ini membahas pengukuran kinerja perusahaan jasa penerbangan di Indonesia dengan menggunakan metode Performance Prism. Penelitian ini tidak hanya mengukur kinerja dari sisi strategi saja tetapi juga memperhatikan kepuasan dan kontribusi stakeholder, proses dan kapabilitas perusahaan. Penelitian ini juga mengidentifikasi stakeholder dari banyak pihak yang berkepentingan, seperti pelanggan, manajemen, pegawai dan pemasok. Pengolahan data dilakukan dengan Model Analisis Kuantitatif TEV diantaranya pembobotan dengan Delphi Method dan penilaian kinerja dengan Expected Value.
Hasil dari penelitian ini bahwa penilaian kinerja perusahaan dikategorikan baik berdasarkan skala 5 dengan nilai kinerja 3.9669. Dari 22 Indikator yang diukur, ada 10 indikator yang dikategorikan sangat baik, 6 indikator dikategorikan baik, 5 indikator dikategorikan cukup, dan 1 indikator dikategorikan sangat kurang.

This thesis describes the measurement of performance at aviation services company in Indonesia using the Performance Prism. This study not only measures performance in terms of strategy but also to attention to customer satisfaction and contribution of stakeholders, processes and company capabilities. This study also identifies stakeholders from many interested parties, such as customers, management, employees and suppliers. Data processing was performed with TEV Quantitative Analysis Model that is weighted with Delphi Method and the Expected Value of performance assessment.
Results from this study that the assessment of corporate performance are categorized on a scale of five with a good performance value 3.9669. Of the 22 indicators measured, there are 10 indicators that are categorized very well, six indicators of well categorized, five indicators of enough categorized, and an indicator is considered very low.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27825
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Kharirotul Mizaniyah
"Perancangan Sistem Penaksiran Risiko Kredit pada Industri Perbankan Mikro (Microbanking) Tesis ini membahas perancangan sistem penaksiran risiko pada industri perbankan mikro (Microbanking). Peran penaksiran risiko kredit (risk assessment) penting dilakukan agar pihak bank atau pengawas bank mengetahui tingkat risiko kredit yang diberikan kepada nasabah. Sebelum dilakukan penaksiran risiko kredit, ada 2 langkah yang perlu dilakukan sebelumnya yaitu: penentukan faktor-faktor risiko kredit yang penting dan penaksiran bobot untuk setiap faktor-faktor risiko kredit yang ada. Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menganalisa faktor.
Hasil analisa menunjukkan bahwa 2 bobot kriteria tertinggi adalah Pinjaman Ditempat Lain (27,5%) dan Lama Menempati Tempat Tinggal Saat Ini (25,8%). Selanjutnya dari penelitian ini dihasilkan Rancangan Sistem Penaksiran Risiko yang digunakan untuk memperkirakan tingkat risiko pada calon debitur pada Industri Perbankan Mikro (Microbanking). Kata kunci : Penaksiran Risiko, Usaha Kecil dan Menengah (Microbanking), Analytic Hierarchy Process (AHP).

Risk Assessment of Credit System Design in Microbanking Industry This study discusses the design of risk assessment credit system on microbanking industry. The role of credit risk assessment is important for the banks or bank supervisors know the level of risk loans to customers. Before the credit risk assessment, there are 2 steps that need to be done before : the determination of credit risk factors and the assessment weighting for each credit risk factors that exist. Analytic Hierarchy Process (AHP) is used to analyze this factors.
Results of analysis showed that 2 most weight criteria is 'Otherloan' (27.5%) and 'Period of occupy current residence' (25.8%). Furthermore, this research produced a Risk Assessment System Design is used to estimate the level of risk in the prospective borrower in the Microbanking Industry Keywords : Risk Assessment, Microbanking, Analytic Hierarchy Process (AHP).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T41157
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, Budi Yanto Pargaulan
"Seiring dengan perkembangan di dunia bisnis saat ini, peranan jaringan distribusi yang handal sangat berpengaruh dalam rangka menjaga eksistensi usaha. Sebagai perusahaan yang mendapatkan tugas dari pemerintah untuk melaksanakan peningkatan pemakaian LPG Domestik mengantikan (konversi) Minyak Tanah untuk rumah tangga, selain juga bisnis produk LPG dan gas lainnya yang berorientasi laba, maka perlu dilakukan peningkatkan kehandalan pada rantai suplainya serta peningkatan laba dengan mengoptimalkan jaringan distribusi LPG yang ada saat ini.
Metode yang digunakan untuk mengoptimalkan jaringan distribusi adalah Algoritma Tabu Search dengan model Two Echelon - Mixed Integer Programming Problem. Dengan menggunakan metode ini diharapkan perusahaan dapat menentukan rantai suplai yang baik demi mendapatkan jaringan logistik yang optimal.

Along with the development in today's business world, the reliable distribution network is very influential in maintaining the existence of the business. As a company that get the job of government to implement the increased use of domestic LPG to replace kerosene households, as well as LPG and gas products business more profit-oriented. It is necessary for increasing the reliability of the supply chain and increase profits by optimizing the existing LPG distribution network today.
The method used to optimize the distribution network is a Tabu Search Algorithm with Two Echelon - Mixed Integer Programming Problem Model. By using this method can determine the company expected, a good supply chain in order to obtain an optimal logistics network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30024
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Toni
"Angkutan umum sampai saat ini belum mendapat perhatian yang layak dari pemerintah. Indikasinya terlihat pada hal-hal seperti dijadikannya pelayanan jasa angkutan umum ini menjadi ajang persaingan sehingga berdampak pada ketidakefisienan layanan jasa tersebut dalam mencapai tujuannya sebagai barang publik. Soal pelayanan angkutan umum ini terlihat pula pada angkutan antar kota antar provinsi (AKAP). Contoh buruknya layanan jasa ini terlihat pada adanya rute yang tumpang tindih, ketidakseragaman jarak yang ditempuh setiap bus, tidak adanya penjadwalan, kondisi bus yang sudah tidak layak dan lain sebagainya. Belum adanya sistem pendanaan dan kontrol yang pasti membuat masalahmasalah tersebut di atas tidak pernah teratasi.
Perubahan dari sistem persaingan bebas menjadi monopoli negara atas barang publik seperti diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 2 akan meningkatkan kinerja dan kualitas layanan terhadap pengguna jasa angkutan kota antar provinsi. Rancangan sistem berupa penggabungan kepemilikan aset-aset pemilik Perusahaan Otobus (PO) menjadi hanya satu perusahaan otobus perlu dirumuskan untuk menghindari benturan-benturan kepentingan. Penggabungan tersebut dimodelkan dalam penggabungan neraca keuangan.
Dalam tesis ini akan dirancang sebuah PO sebut saja, PO Kuda Terbang, hasil akuisisi atas berbagai PO yang ada dengan kepemilikan bersama pemerintah. Rancangan ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan sisi keuangan dan teknik dalam angkutan umum antara kota antar provinsi, serta penilaian atas kelayakannya.

Public transportations still not have proper attention from our government until nowdays. The main indicator of this problem is the condition of making the public transportation service as a competition stage that, has been impacting to inefeciency in achieving its goals as the public service. The problem in this public transportations is also seem in intercity and interprovince transportations (AKAP). The overlapping route, unfair route distance for every public bus, no scheduling, the bad condition(sparepart) of the bus, and many others, are strong evidence about the negative aspects of this service. Because there is no a monetery system and strict control in the public service, so far, the problems never be solved.
The change of free competition system to nation monopoly on public goods as determined in Indonesia Constitution (UUD 1945 psl. 33 ayat 2) will improve performance and quality service to intercity interprovince transportation users. A system design that merging all assets ownership in this outobus business (PO) into one business company should be formulated in order to overcome any clash of interests. The merger is modelling in a merger of balance sheet.
In this thesis, an outobus business company was disigned, suppose it?s name PO Kuda Terbang, as a result of an acquisition of some outobus business companies (PO) into an ownership together with the goverment. This design concluding things that concern with monetery and technical aspects in public transportation intercity, interprovince, and also an assesment to it?s properness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T30274
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jauharin Hasanah
"Menerapkan TPM dalam dunia industri sangatlah lekat dengan permasalahan SDM. Beberapa literatur telah mendefinisikan success factor SDM untuk keberhasilan penerapan TPM namun belum ada formulasi khusus yang menghubungkan antara keberhasilan TPM dengan pemberdayaan SDM.
Penelitian ini bertujuan merancang sebuah acuan strategi tentang kompetensi dalam meningkatkan kinerja TPM dengan menggunakan pendekatan six-sigma. Dengan pendekatan ini mampu memetakan sistem lanjutan dengan pemecahan permasalahan yang lebih teknis.
Kinerja OEE dan availability sebagai indikator keberhasilan TPM dipengaruhi oleh downtime. Penguasaan karakteristik parts kunci merupakan skill utama yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan downtime yang selanjutnya digunakan untuk memformulasikan strategi kompetensi SDM termasuk penetapan KPI terkait.

Implementing TPM in industrial world is strongly related to human resource issues. Some literatures has defined that Human Resource as one of success factors for successful implementation but however there are no specific formulations that bridging between successful TPM and empowering HR.
This study aims to design a reference of competency strategic in improving the TPM performance by using six-sigma approach. OEE and the availability performances, as the indicator of a successful TPM are affected by downtime. Mastering characteristics of the critical machineries? parts is the primary skill needed for solving the downtime problems that was then formulated to be an HR competency strategic."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29991
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>