Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stephanie Amalia
"Skripsi ini membahas kebutuhan informasi masyarakat di pulau Panggang dan Pramuka DKI Jakarta yang diwakili oleh kelompok nelayan, ibu rumah tangga dan pelajar SMA tingkat akhir dalam mendukung aktifitas kehidupan mereka sehari-hari terhadap Perpustakaan Umum Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menemukan bahwa, Perpustakaan Umum Kepulauan Seribu DKI Jakarta sudah memenuhi kebutuhan informasi masyarakat melalui koleksi-koleksi bukunya. Namun, masyarakat pulau Panggang dan Pramuka tidak mengakses koleksi-koleksi tersebut. Hasil penilaian kebutuhan dan pola penyebaran informasi dalam penelitian ini, menunjukan bahwa masyarakat pulau Panggang dan Pramuka terbiasa menggunakan sumber informasi informal. Hal ini dipengaruhi oleh kearifan lokal (Indigenous Knowledge) yang telah tertanam pada masa sebelumnya, dan ikatan kekeluargaan yang erat antara individu satu dengan lainnya. Karena itu, perpustakaan umum sebagai fasilitas publik diharapkan dapat mendekatkan pola-pola pelayanan sesuai dengan budaya masyarakat setempat, sehingga bermanfaat di lingkungan tersebut.

The focus of this study is the needs of the information society on the Panggang and Pramuka islands represented by groups of fishermen, housewives and high school students in support of the activities of their daily lives. This research is approach by qualitative case study method. The results of this study found that, the Thousand Islands Public Library Jakarta meets the information needs of the community through collections of books. However, the societies do not familiar to access these collections. The results are needs assessment and information dissemination patterns showing that the societies used to use informal information sources. It is influenced by indigenous (Indigenous Knowledge) that has been embedded in the past, and the close family ties between individuals to one another. Therefore, the public library as a public facility is expected to be closer to the patterns of service in accordance with the local culture, making it useful in that environment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Hayu Padma Juwita
"Skripsi ini membahas peran Perpustakaan Yayasan Mitra Netra bagi tunanetra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran yang dilaksanakan Perpustakaan Yayasan Mitra Netra dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Sampel dalam penelitian ini berjumlah lima orang pengguna perpustakaan Yayasan Mitra Netra berjenis tunanetra berat (totally blind) dan tunanetra ringan (low vision).
Hasil dari penelitian ini berupa identifikasi peran Perpustakaan Yayasan Mitra Netra bagi tuna netra, dengan kesimpulan : peran yang sudah terlihat di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra adalah peran perpustakaan sebagai tempat pendidikan, sebagai tempat pengembangan diri, kreativitas, dan rekreasi serta peran sosial perpustakaan. Penelitian ini memberikan beberapa saran untuk Perpustakaan Yayasan Mitra Netra meningkatkan keseluruhan peran utama perpustakaan.

This thesis describes about the role of Yayasan Mitra Netra's Library for the users (blind people). The purpose of this research is to identifying the roles are implemented in Yayasan Mitra Netra's Library to meet users need. This research uses descriptive qualitative approach with case study method. Sample in this research are five users in Yayasan Mitra Netra's Library, with totally blind and low vision impairment.
The result of this research is the role identification of Yayasan Mitra Netra's Library for the blind people, with the conclusion : roles that have been seen in the Yayasan Mitra Netra's Library are library's role as an education place, as a self development, creativity, and recreation place, and the social role of the library. This research give some suggests for Yayasan Mitra Netra's Library in order to prove the whole of main library's role.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Yudhanto
"Skripsi ini membahas kompetensi pustakawan referensi Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dalam melayani pengguna. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kompetensi yang dimiliki oleh pustakawan referensi Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dengan berdasar pada Professional Competencies for Reference and User Services Librarians milik Reference and User Services Association (RUSA), suatu divisi bawahan American Library Association (ALA). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode fenomenologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pustakawan referensi memenuhi dua kompetensi dari lima kompetensi yang ditetapkan oleh Reference and User Services Association (RUSA), yaitu kompetensi akses dan kompetensi dasar pengetahuan. Sedangkan kompetensi kolaborasi, pemasaran, dan evaluasi dan pengkajian sumber-sumber dan layanan secara keseluruhan belum terpenuhi. Penulis menyarankan agar pustakawan referensi meningkatkan kompetensi dalam hubungan dengan profesi, kompetensi pemasaran, dan kompetensi evaluasi dan pengkajian sumber-sumber dan layanan. Selain itu, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada juga perlu untuk menerapkan program-program agar memiliki pustakawan referensi yang berkompeten.

The focus of this study is the reference librarian competencies of Academic Library at Gadjah Mada University in serving the users. The purpose of this study is to identify competencies owned by reference librarian at Gadjah Mada University Library based on Professional Competencies for Reference and User Services Librarians belonging to Reference and User Services Association (RUSA), subdivision of American Library Association (ALA). This research is qualitative descriptive with phenomenolgy method.
The result of this study shows the reference librarians fulfilled two of five competencies defined by Reference and User Services Association (RUSA), that is access and knowledge base. While collaboration, marketing, and evaluation and assessment of resources and services has not been fulfilled. The author also suggest that reference librarians should increase collaboration within profession, marketing, and evaluation and assessment of resources and services competencies. Besides, Gadjah Mada University Library need to implement any programs to have competent reference librarians.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Avitrianti
"Skripsi ini membahas persepsi dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi terhadap konsep kerjasama pendidikan, meliputi kesepahaman, proses pelaksanaan disertai harapan terhadap program kerjasama pendidikan itu sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskripstif. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi telah memiliki kesepahaman dalam memandang konsep kerjasama, dimana faktor yang dianggap paling berpengaruh dalam pelaksanaan kerjasama pendidikan di bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi adalah komunikasi dan kejujuran. Sedangkan berdasarkan persepsi dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, bentuk kerjasama yang paling diharapkan adalah kerjasama formal berupa penelitian dan pelaksanaan kegiatan ilmiah bersama, disertai kegiatan pengembangan kurikulum Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

This thesis discussed about perception of Library and Information Science lecturer about the education cooperation concept, included the understanding of implementation process and how to choose the forms of the education cooperation. This research used quantitative method with descriptive explanation model. The result of this research are reveal that library & information science lecturer has congruent viewpoint in education cooperation concept, when the most influenting factor that percieved in implementing Library and Information Science education cooperation was communication and integrity. Whereas, based on Library and Information Science lecturer perception, joint research, scientific activities and curriculum development preferred in formal form are the most wished program to realized."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mozasava Sabilillah
"Banyaknya penggiat buku di media sosial merupakan salah satu cara untuk mensosialisasikan dan menggalakkan program literasi serta meningkatkan minat baca. Kehadiran resensi buku di media sosial diharapkan dapat membantu pembaca dan mereka yang ingin mulai membaca dalam mengidentifikasi preferensi mereka terhadap buku yang mereka butuhkan dan menciptakan koneksi ke budaya membaca. Penelitian ini mengkaji bagaimana fungsi @nge.review sebagai resensi buku mempengaruhi minat baca followers menurut teori peningkatan minat baca. Akun Instagram @nge.review memposting review buku dan sering menghimbau para followers untuk membaca buku yang mereka diskusikan. Lima orang informan yang mengikuti akun @nge.review berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Atas rekomendasi pemilik akun @nge.review yang sering berkomunikasi dengan followersnya, dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, dipilihlah informan. Hasil kajian menunjukkan bahwa akun @nge.review telah menerapkan prinsip pengembangan minat baca dan berperan penting dalam meningkatkan minat baca followersnya melalui berbagai aktivitas dan unggahan yang menarik di akun tersebut. Berdasarkan hasil temuan, ada satu prinsip pengembangan minat baca yang tidak dilakukan oleh @nge.review yaitu menumbuhkan minat baca situasional, hanya sedikit informan yang mempertahankan minat baca yang sudah ada sebelumnya dengan merekomendasikan membaca kepada pengikut lainnya. @nge.review. Dalam mengelola akunnya, @nge.review bisa mengajak pengikutnya untuk berinteraksi satu sama lain untuk sekedar mencari teman atau mempertahankan minat bacanya.

The large number of book activists on social media is one way to disseminate and promote literacy programs and increase interest in reading. The presence of book reviewers on social media is supposed to assist readers and those looking to start reading in identifying their preferences for the books they require and creating a connection to a reading culture. This study examines how @nge.review's function as a book reviewer affects followers' reading interest according to the theories of increasing reading interest. The Instagram account @nge.review posts book reviews and frequently urges followers to read the books they discuss. Five informants in all who follow the @nge.review account participated in this study using qualitative approaches and interviews as data collecting techniques. On the recommendation of the account owner @nge.review, who frequently communicated with their followers, and in accordance with the established criteria, informants were selected. The results of the study show that the @nge.review account has implemented the principles of developing reading interest and has an important role in increasing its followers' reading interest through various activities and interesting uploads on the account. Based on the findings, there is one principle of developing interest in reading that is not carried out by @nge.review, namely fostering situational interest, only a few informants have maintained their pre-existing interest in reading by recommending reading to other followers of @nge.review. In managing their account, @nge.review can invite their followers to interact with each other to simply find friends or maintain their interest in reading."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ghani Dhafin Ramadhan
"Penelitian ini membahas tentang kesesuaian model literasi informasi Project Blaster dengan kompetensi standar literasi informasi National School Library Standards. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi cara Project Blaster diterapkan dalam proses pembelajaran dan menganalisis tingkat kesesuaian Project Blaster dengan kompetensi standar National School Library Standards. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode comparative analysis. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa dokumen resmi yang tersedia secara publik. Jumlah dokumen yang dikumpulkan ada sebanyak 13 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara penerapan Project Blaster sedikit berbeda dengan model literasi informasi pada umumnya, karena model ini hanya dapat digunakan pada proyek kreatif yang menghasilkan karya-karya imajinatif. Perbedaan lain yang menonjol ialah ketidakhadiran tujuan pembelajaran dalam model Project Blaster, sehingga kompetensinya tidak diketahui. Sebagai pengganti kompetensi, Project Blaster menjelaskan proses pembelajarannya dengan rinci. Namun, berdasarkan proses pembelajaran yang dipaparkan, Project Blaster mampu memenuhi sebagian besar kompetensi yang terlampir pada National School Library Standards. Tingkat kesesuaian yang tinggi ini
menunjukkan bahwa Project Blaster merupakan model literasi informasi yang sahih.

This research discusses the suitability of Project Blaster information literacy model with National School Library Standards’ competencies. The purpose of this study is to identify how Project Blaster is applied in the classroom and to analyze the level of Project Blaster’s suitability with National School Library Standards’ competencies. This study uses a qualitative approach with a comparative analysis method. Data
collection was done by gathering official documents provided publicly by each institution. In total, there are 13 official documents collected in this research. The results show that the way Project Blaster is applied is slightly different from other information literacy model in general, because this model can only be used in creative projects that produce imaginative works. Another prominent difference is the absence of learning objective, consequently making the competencies unknown. In lieu of competence setlist, Project Blaster provides an explanation of the learning process in detail. However, based on the instructions and
direction given, Project Blaster is able to fulfill most of the attached competencies within the National School Library Standards. This high level of suitability confirms the validity of Project Blaster as an information literacy model.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ghani Dhafin Ramadhan
"Penelitian ini membahas tentang kesesuaian model literasi informasi Project Blaster dengan kompetensi standar literasi informasi National School Library Standards. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi cara Project Blaster diterapkan dalam proses pembelajaran dan menganalisis tingkat kesesuaian Project Blaster dengan kompetensi standar National School Library Standards. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode comparative analysis. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa dokumen resmi yang tersedia secara publik. Jumlah dokumen yang dikumpulkan ada sebanyak 13 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara penerapan Project Blaster sedikit berbeda dengan model literasi informasi pada umumnya, karena model ini hanya dapat digunakan pada proyek kreatif yang menghasilkan karya-karya imajinatif. Perbedaan lain yang menonjol ialah ketidakhadiran tujuan pembelajaran dalam model Project Blaster, sehingga kompetensinya tidak diketahui. Sebagai pengganti kompetensi, Project Blaster menjelaskan proses pembelajarannya dengan rinci. Namun, berdasarkan proses pembelajaran yang dipaparkan, Project Blaster mampu memenuhi sebagian besar kompetensi yang terlampir pada National School Library Standards. Tingkat kesesuaian yang tinggi ini menunjukkan bahwa Project Blaster merupakan model literasi informasi yang sahih.

This research discusses the suitability of Project Blaster information literacy model with National School Library Standards’ competencies. The purpose of this study is to identify how Project Blaster is applied in the classroom and to analyze the level of Project Blaster’s suitability with National School Library Standards’ competencies. This study uses a qualitative approach with a comparative analysis method. Data collection was done by gathering official documents provided publicly by each institution. In total, there are 13 official documents collected in this research. The results show that the way Project Blaster is applied is slightly different from other information literacy model in general, because this model can only be used in creative projects that produce imaginative works. Another prominent difference is the absence of learning objective, consequently making the competencies unknown. In lieu of competence setlist, Project Blaster provides an explanation of the learning process in detail. However, based on the instructions and direction given, Project Blaster is able to fulfill most of the attached competencies within the National School Library Standards. This high level of suitability confirms the validity of Project Blaster as an information literacy model."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini Perdani Sp.
"Skripsi ini membahas tentang kepuasan pemustaka terhadap layanan dan pendapat pemustaka terhadap fasilitas di Perpustakaan Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Dalam mengukur kepuasan pemustaka digunakan metode LibQual+TM 3 dimensi yaitu affect of service, information control, & library as place. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pemustaka merasa cukup puas dengan layanan yang diberikan. Perpustakaan telah memberikan layanan prima (service excellence) pada tahapan dasar (basic) yaitu memenuhi kebutuhan dasar pemustaka. Fasilitas perpustakaan dinilai baik oleh pemustaka dimana konsep third place sebagai sarana alternatif rekreasi bagi pemustaka sudah diterapkan.

This thesis discusses about user's satisfaction to the library service and the facilities of Yogyakarta City Library from user's perspective. This research used quantitative studies with survey method. In measuring user's satisfaction this reasearch used LibQual + TM method which consists of 3 dimensions are affect of service, information control, and library as place. The results of this study indicate that overall users feel satisfied enough with the services that library given. The library has given service excellence in basic area which is fullfilled user's basic needs. The facilities in library has good score based on user's perspective that third place concept as user's leisure alternative has applied.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oshi Chaturina Agustin
"ABSTRAK
Penelitian mengenai tingkat pemanfaatan kliping suratkabar dilakukan di biro Informasi dan Data Centre for Strategic, Jakarta, pada bulan Oktober sampai dengan Desember 1994. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan layanan kliping dan masalah-masalah yang timbul dalam layanan kliping. Pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan, wawancara kepada Kepala dan staf biro IDA, dan kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden yaitu staf analisis CSIS dan pemakai umum.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada 4 kelompok yang memanfaatkan kliping yaitu mahasiswa (75%), pelajar sekolah menengah (3%), staf instansi luar (18%), dan staf CSIS (15%). Subjek yang banyak dipilih oleh pemakai adalah Subjek mengenai masalah sosial, politik, tenaga kerja, hukum, pendidikan dan perhubungan dalam negeri (60%) dan subjek mengenai negara Eropa, Afrika, Amerika, Asean, Asia dan Timur tengah (23%). Kliping suratkabar tahun 1994 paling banyak dimanfaatkan oleh pemakai (39%) dan yang paling sedikit dimanfaatkan adalah kliping suratkabar tahun 1972 (1,5%). Kliping suratkabar yang paling banyak dimanfaatkan oleh pemakai berasal dari Kompas (14%) dan Bisnis Indonesia (13%), sedangkan yang paling sedikit dimanfatkan oleh pemakai berasal dari Warta Ekonomi (0,02%).
Untuk meningkatkan mutu dan manfaat layanan kliping suratkabar diperlukan usaha-usaha sebagai berikut : Pembuatan peraturan batas peminjaman kliping, Pembuatan petunjuk cara menelusur kliping, Pembuatan acuan pada judul artikel yang mempunyai lebih dari 1 subjek, Pembuatan statistik pemanfaatan kliping setiap bulannya.

"
1995
S15415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcus P
"ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan di Pusat Dokumentasi dan Informasi Manggala Wanabakti (Pusdokinfo MW) ini bertuju_an untuk mengetahui tingkat kesesuaian fungsi, layanan, dan kegiatan produksi yang dijalankan oleh Pusdokinfo MW selama ini dengan fungsi, layanan, dan kegiatan produksi yang seharusnya dilakukan oleh sebuah pusat dokumentasi, pusat informasi, atau perpustakaan khusus.
Tipe penelitian ini adalah deskriptif eksploratif, dengan metode penelitian studi kasus. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Pusdokinfo MW, dan objek pe_nelitian yang diambil adalah fungsi, layanan, dan kegiat_an produksi Pusdokinfo MW.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, obser_vasi, dan penelitian dokumenter. Semua data yang terkum_pul kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang mengelom-pokkan kegiatan Pusdokinfo MW menurut fungsi, layanan, dan kegiatan produksi, disertai nilai tingkat pelaksanaan masing-masing kegiatan tersebut. Kemudian tabel tersebut diperbandingkan dengan Tabel Perbandingan Fungsi, layanan dan Produk Berbagai Sistem Informasi yang pernah dibuat oleh Herman M. Weisman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat per_samaan antara Pusdokinfo MW dengan pusat dokumentasi ada_lah sebesar 75%, tingkat persamaan antara Pusdokinfo MW dengan pusat informasi adalah sebesar 60%, sedangkan tingkat persamaan antara Pusdokinfo MW dengan perpustaka_an khusus adalah juga sebesar 60%.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan Pusdok_info MW hingga saat ini, dapat disimpulkan bahwa fungsi, layanan, dan produksi Pusdokinfo MW memiliki tingkat kesesuaian terdekat ke arah kriteria sebuah pusat dokumentasi.

"
1995
S15581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>