Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nisa Adlina Sharfina
"Skripsi ini membahas kegiatan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) bagi pengasuh utama anak dengan HIV/AIDS, yang secara umum bertujuan untuk memberikan dukungan kepada mereka. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang difokuskan untuk menggambarkan proses persiapan dan pelaksanaan kegiatan KDS yang dilakukan oleh Lentera Anak Pelangi. Penelitian ini turut menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat, yang dapat dijadikan landasan dalam mengembangkan kegiatan tersebut. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kegiatan KDS di LAP memiliki berbagai berbagai tanggapan dari peserta kegiatan yang merupakan anggota kelompok dukungan. Faktor penghambat yang terjadi dalam kegiatan ini ialah fasilitas kegiatan yang kurang memadai, jumlah peserta kegiatan yang terdiri dari berbagai latar belakang, keikutsertaan anak dalam kegiatan, kondisi peserta, dan materi yang berulang. Selain itu, dalam penelitian ini turut menjelaskan adanya faktor pendukung selama keberlangsungan kegiatan yaitu berupa kerjasama LAP dengan mitra lembaga lain, peran MK, rasa keingintahuan peserta, dukungan yang terbentuk antar sesama anggota kegiatan, dan kegiatan KDS yang beragam.

This research explores peer support group activities called Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) for child caregivers in HIV/AIDS issues. These activities belong to give them support. It uses descriptive methodology with qualitative approach which focuses to describe the process of peer support group arrangements and activities by Lentera Anak Pelangi, also identify and analyse the supporting and obstacle factors as a foundation to develop the activities. The result shows that the peer support group in LAP has various feedbacks from their members. In the aspect of obstacle factors, the process has lack of facility availability, the numbers of participant with diverse backgrounds, the involvement of child, the participant condition, and repetitive materials. This research also describes the supporting factors, that are partnership with other institutions, case manager roles, the participant curiosity, the support from other member of the activity, and variation of the activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Grand Perwiranegara
"Penelitian ini mendeskripsikan kondisi kualitas hidup pelaku usaha mikro sektor makanan dan minuman yang menjalankan usahanya di Kelurahan Pekayon Jaya Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi. Kondisi kualitas hidup yang diteliti difokuskan pada aspek pendidikan keluarga, kesehatan keluarga, serta keuangan keluarga. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan format studi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas hidup dalan aspek pendidikan terjadi peningkatan kualitas hidup pada anak pelaku usaha dibandingkan dengan pelaku usaha dan pasangannya yang umumnya putus sekolah. Sedangkan di Bidang kesehatan dijumpai bahwa pelaku usaha mikro memiliki risiko terkena penyakit lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga intinya. Sedangkan dari segi keuangan umumnya mereka berasal dari kalangan menengah ke bawah dan menghadapi beberapa hambatan eksternal seperti mahalnya biaya pendidikan dan pangan.
This study describes the quality of life conditions of micro and food businesses that run their businesses in Pekayon Jaya Sub-District, South Bekasi District, Bekasi City. The quality of life conditions studied were focused on aspects of family education, family health, and family finances. This research uses qualitative research by using a descriptive study format. The results showed that the quality of life condition in the aspect of education increased the quality of life of children of business actors compared to business actors and their partners who generally dropped out of school. Whereas in the health sector, it was found that micro-entrepreneurs had a higher risk of contracting the disease compared to their core families. While in financial terms they generally come from the lower middle class and face several external obstacles such as the high cost of education and food."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Adlina Sharfina
"Penelitian ini mengeksplorasi kegiatan kelompok dukungan sebaya yang disebut Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) untuk pengasuh anak dalam masalah HIV / AIDS. Kegiatan ini termasuk memberi mereka dukungan. Ini menggunakan metodologi deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berfokus untuk menggambarkan proses pengaturan dan kegiatan kelompok dukungan sebaya oleh Lentera Anak Pelangi, juga mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat sebagai landasan untuk mengembangkan kegiatan. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok dukungan sebaya di LAP memiliki berbagai umpan balik dari anggota mereka. Dalam aspek faktor penghambat, proses memiliki kurangnya ketersediaan fasilitas, jumlah peserta dengan latar belakang yang beragam, keterlibatan anak, kondisi peserta, dan bahan berulang. Penelitian ini juga menggambarkan faktor-faktor pendukung, yaitu kemitraan dengan lembaga lain, peran manajer kasus, keingintahuan peserta, dukungan dari anggota lain dari kegiatan, dan variasi kegiatan.

This research explores the activities of peer support groups called Peer Support Groups (KDS) for caregivers of children in the HIV / AIDS problem. This activity includes giving them support. It uses a descriptive methodology with a qualitative approach that focuses on describing the process of organizing and activities of peer support groups by Lentera Anak Pelangi, also identifying and analyzing supporting and inhibiting factors as a basis for developing activities. The results show that the peer support groups at LAP have various feedback from their members. In the aspect of inhibiting factors, the process has a lack of availability of facilities, the number of participants with diverse backgrounds, the involvement of children, the conditions of the participants, and repetitive materials. This study also illustrates supporting factors, namely partnerships with other institutions, the role of case managers, curiosity of participants, support from other members of the activity, and variations of activities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniar Adelia Sabila
"Adanya sekolah inklusi membuka peluang alternatif bagi anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah. Anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah inklusi tentunya membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya, mulai dari keluarga, guru, teman, dan saudaranya. Dukungan ini membuat mereka menjadi lebih dapat bertahan dalam menjalani kesehariannya dan bahkan dapat menuaikan prestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial bagi siswa anak berkebutuhan khusus yang berprestasi di SMPN 226 Jakarta serta faktor pendukung dan penghamat dalam proses pemberian dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Adapaun Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diterima oleh siswa berkebutuhan khusus mencakup dukungan sosial emosional, instrumental, penghargaan, dan informasional. Faktor pendukung dukungan sosial adalah kedekatan antara ABK dengan teman dekatnya, stakeholders, respon positif ABK yang diberikan dukungan sosial, dan status pemberi dukungan. Sedangkan, faktor penghambat dukungan sosial adalah ada teman ABK yang tidak mau membantu apabila ABK mengalami kesulitan. Terlepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat, dukungan sosial ini membentuk siswa berkebutuhan khusus sehingga dapat membuatnya menjadi berprestasi.

The existence of an inclusive schools give an alternative opportunity for children with special needs to attend school. Children with special needs who attend inclusive schools need support from the surrounding environment starting from family, teachers, friends, and relatives. These supports make them more able to survive in their lives and can even make them get some achievements. This research aims to describe social supports of achieved students with special needs in Jakarta 226 Junior High School and the supporting and inhibiting factors in the process of giving and receiving social supports. This study uses qualitative considerations with descriptive designs. The data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observations, literature studies, and documentation study. The results of this study indicate that social support received by students with special needs are emotional, instrumental, appreciation, and informational social support. The supporting factors of social support are closeness between children with special needs and close friends, stakeholders, positive response of children with special needs given social support, and status of the support provider. Whereas, the inhibiting factors of social support is some friends of children with special needs who do not want to help if they have difficulties. Besides of the supporting and inhibiting factors, these social supports can make some achievement for children with special needs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Zahara
"Penelitian ini membahas kesejahteraan sosial bagi pasien isolasi mandiri Covid-19 agar tetap mencapai kondisi well being pada dirinya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh angka kasus Covid-19 yang tinggi sehingga terdapat pasien yang menjalani perawatan isolasi mandiri. Namun terdapat permasalahan tersendiri bagi pasien isolasi mandiri Covid-19 yaitu mengalami kendala dalam memenuhi kebutuhan hidup maupun perawatan dan akses layanan kesehatan, serta masalah mental seperti stres, depresi, kecemasan, dan kesepian. Penelitian ini menggunakan jenis dan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan mengenai bentuk dukungan sosial pada pasien isolasi mandiri Covid-19 dan dampak dukungan sosial pada pasien isolasi mandiri Covid-19 secara mendalam. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa Komunitas RW 06 memberikan dukungan sosial pada pasien isolasi mandiri Covid-19. Adapun dukungan sosial yang diberikan dalam bentuk dukungan emosional, dukungan informasi, dan dukungan instrumental. Dukungan sosial yang diberikan warga RW 06 memberikan dampak pada pasien isolasi mandiri Covid-19, diantaranya mengurangi stres dan merasa dicintai atau diharga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengembangan kontribusi pada konsep mengenai dukungan sosial dan jaringan sosial pada mata kuliah Masalah Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial serta Teori Kesejahteraan Sosial Dasar dalam pembahasan mengenai Sistem dan perspektif Ekologi.

This study discusses social welfare for Covid-19 self-isolation patients to maintain their well-being. This research was motivated by the high number of Covid-19 cases there were patients undergoing independent isolation treatment. However, there are separate problems for patients with self-isolation of Covid-19, namely experiencing problems in meeting their living needs as well as care and access to health services, as well as mental problems such as stress, depression, anxiety, and loneliness. This study uses a descriptive qualitative research type and approach to describe the forms of social support in patients with self-isolation of Covid-19 and the impact of social support in patients with self-isolation of Covid-19 in depth. The results of this study found that the RW 06 Community provided social support to Covid-19 self-isolation patients. The social support provided is in the form of emotional support, informational support, and instrumental support. The social support provided by RW 06 residents has had an impact on Covid-19 self-isolation patients, including reducing stress and feeling loved or valued. The results of this study are expected to add to the development of contributions to the concept of social support and social networks in the subjects of Health and Social Welfare Issues and Basic Social Welfare Theory in Systems and Ecological Perspectives."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Syafitri
"Penelitian ini mendeskripsikan pola asuh anak penyandang disabilitas di Yayasan Sayap Ibu (YSI) Jakarta, yang dibahas dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bentuk-bentuk pola asuh bagi anak disabilitas yang juga memperhatikan tahap perkembangan dan kebutuhan anak sesuai dengan usianya dengan berbagai jenis disabilitas, yang dilakukan oleh YSI Jakarta sejak tahun 1955 sampai saat penelitian ini dilakukan pada Agustus hingga November 2022. Penelitian kualitatif ini menggunakan pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam secara daring dan luring dengan 4 orang informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Sebagai triangulasi data demi meningkatkan kualitas penelitian dilakukan pula observasi langsung terhadap anak penyandang disabilitas yang berada diasuh di YSI Jakarta. Namun ada keterbatasan penelitian ini yaitu hanya dapat melakukan observasi melalui kegiatan PAUD YSI Jakarta dikarenakan adanya peraturan selama masa pandemi COVID-19 yang membatasi pertemuan dan interaksi langsung dengan anak penyandang disabilitas didalam panti YSI Jakarta. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pola asuh bagi anak penyandang disabilitas yang dilakukan YSI Jakarta mengaplikasikan metode pola asuh otoritarian (demokratis) yang berfokus akan adanya peran pengasuh untuk memberikan tuntutan pada anak tetapi diimbangi dengan dukungan dan kehangatan pengasuh terhadap anak. Sehingga, penting bagi pengasuh anak penyandang disabilitas untuk dapat memberikan arahan agar anak mampu memahami aturan dan memberikan dukungan pada anak agar dapat mengoptimalkan kemampuannya. Bentuk aplikasi pola pola asuh bagi anak penyandang disabilitas adalah sebagai berikut: (1) pengasuh memberikan aturan kepada anak, (2) pengasuh mendukung bakat dan minat anak, (3) pengasuh mendidik anak menjadi mandiri. Terungkap pula adanya beberapa hambatan dalam pelaksanaan pola asuh terhadap anak penyandang disabilitas di YSI Jakarta, yaitu: (1) diperlukan pendampingan ketat oleh profesional yang disebabkan adanya pengasuh yang belum memahami mengenai disabilitas, (2) pola asuh yang diterapkan harus sesuai dengan perkembangan anak penyandang disabilitas, (3) pengasuh perlu berperan sebagai orang yang memiliki otoritas agar memberikan transformasi kepada anak untuk memiliki keseganan terhadap pengasuh, (4) mampu menghadapi periode tantrum pada anak penyandang disabilitas, (5) tidak adanya terapis profesional selama masa pandemi COVID-19, (6) keterbatasan ruang gerak kegiatan yang dilakukan anak penyandang disabilitas selama masa pandemi COVID-19. Kesimpulan penelitian ini adalah pola asuh bagi anak penyandang disabilitas di YSI Jakarta ternyata sejalan dengan bentuk pola asuh bagi secara umum (non disabilitas) sebagaimana dinyatakan teori pola asuh oleh Diana Baumrind. Kemanfaatan penelitian ini adalah diharapkan dapat berkontribusi memberikan masukan terhadap mata kuliah Kesejahteraan sosial dan Perlindungan Anak, mengenai pola asuh yang dapat mendukung tumbuh kembang dan pemenuhan hak bagi anak penyandang disabilitas. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengikutsertakan anak penyandang disabilitas sebagai informan penelitian dengan melakukan observasi langsung di dalam panti YSI Jakarta.

This study describes the parenting style of children with disabilities at the Sayap Ibu Foundation (YSI) Jakarta, which is discussed from the discipline of Social Welfare. The urgency of conducting this research is to reveal forms of parenting for children with disabilities that also pay attention to the developmental stages and needs of children according to their age with various types of disabilities, which was carried out by YSI Jakarta from 1955 until the time this research was conducted from August to November 2022. This qualitative research uses data collection by conducting in-depth interviews online and offline with 4 informants who were selected using a purposive sampling technique. As a data triangulation in order to improve the quality of the research, direct observations were also made of children with disabilities who were cared for at YSI Jakarta. However, there are limitations to this research, namely that it can only make observations through YSI Jakarta PAUD activities due to regulations during the COVID-19 pandemic which limited meeting and direct interaction with children with disabilities in YSI Jakarta institutions. The results of this study reveal that the parenting style for children with disabilities implemented by YSI Jakarta applies authoritarian (democratic) parenting methods that focus on the role of caregivers to make demands on children but balanced with the support and warmth of caregivers towards children. Thus, it is important for caregivers of children with disabilities to be able to provide directions so that children are able to understand the rules and provide support to children so that they can optimize their abilities. The form of application of parenting patterns for children with disabilities is as follows: (1) caregivers provide rules to children, (2) caregivers support children's talents and interests, (3) caregivers educate children to be independent. It was also revealed that there were several obstacles in the implementation of parenting for children with disabilities at YSI Jakarta, namely: (1) strict assistance was required by professionals because there were caregivers who did not understand disability, (2) the parenting style applied had to be in accordance with the development of children with disabilities. disabilities, (3) caregivers need to act as people with authority in order to provide transformation for children to have an aversion to caregivers, (4) able to deal with periods of tantrums in children with disabilities, (5) the absence of professional therapists during the COVID-19 pandemic, (6) limited space for activities carried out by children with disabilities during the COVID-19 pandemic. The conclusion of this study is that the parenting style for children with disabilities at YSI Jakarta is in line with the general parenting style (non-disabilities) as stated by Diana Baumrind's parenting theory. The benefit of this research is that it is hoped that it can contribute to providing input to the social Welfare and Child Protection course, regarding parenting styles that can support growth and development and fulfill the rights of children with disabilities. Suggestions for further research are to include children with disabilities as research informants by making direct observations at YSI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Rahma
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi perang di beberapa negara sehingga memaksa melarikan diri dari negara asalnya untuk mencari keamanan diri ke negara ketiga seperti Australia yang dapat menerima pengungsi. Sebelum diterima di negara tujuan tersebut para pengungsi banyak yang terpaksa menetap di Indonesia negara transit. Dalam masa menunggu resettlement di negara ketiga ternyata seringkali tanpa kepastian waktu berapa lamanya akan ke negara-negara tujuan tersebut menyediakan tempat terbatas setiap tahun, kurang dari 1% total pengungsi di seluruh dunia. Oleh karena itu, banyak pengungsi yang menetap di negara transit sampai bertahun-tahun lamanya. Dengan demikian, pengungsi yang tadinya masih anak-anak tumbuh menjadi remaja dan harus beradaptasi serta mengalami perkembangan biologis, psikologis-kognitif meliputi pembentukan identitas di lingkungan yang baru, dan sosial. Dengan demikian menjadi penting untuk diteliti tentang bagaimana secara empirik proses adapatasi dan dukungan dari luar individu, lingkungan dari para pengungsi remaja tersebut. Secara konseptual, dukungan sosial bisa didapat dari keluarga, teman, guru, dan organisasi untuk membantu pengungsi remaja dalam beradaptasi. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan deskriptif. Pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara mendalam dengan sebelas informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Informan terdiri dari lima orang informan pengungsi remaja yang berasal dari benua Afrika dan Asia Barat, dua orang dari keluarga pengungsi remaja, satu orang teman pengungsi remaja, dua orang guru pengungsi remaja, dan satu staf Human Initiative yang menangani pendidikan pengungsi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional, yang pengumpulan datanya dilaksanakan pada September 2022-Juni 2023 di Jakarta, Depok, dan Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses adaptasi pengungsi tidak terlepas dari perkembangan identitas masa remaja dan lingkungan sekitar pengungsi. Hal itu dikarenakan terdapat sistem-sistem yang ada di diri individu. Sistem mikro, sistem mezzo, dan sistem makro hadir dalam proses adaptasi pengungsi remaja. Proses adaptasi meliputi komunikasi personal, host social communication, ethnic social communication, lingkungan, dan predisposisi. Selanjutnya, terkait dukungan sosial pengungsi remaja dari lingkungan ada 2 level yaitu sistem mezzo & makro, didapat sistem mezzo, yaitu keluarga, teman, guru; dan sistem makro, yaitu organisasi meliputi UNHCR, Human Initiative (HI), Catholic Relief Services (CRS), CWS (Church World Service), serta sekolah. Bentuk dukungan yang diberikan oleh mereka adalah dukungan emosional, dukungan penilaian/penghargaan, dukungan informasi, dan dukungan instrumental. Signifikansi hasil penelitian ini terhadap program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, terutama di mata kuliah Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial yang membahas tentang perilaku manusia dan lingkungan sosial, serta Kesejahteraan Sosial dalam Masyarakat Multikultur yang membahas tentang multikulturalisme di Indonesia yang terbentuk akibat sosio-kultural maupun geografis yang beragam dan luas. Dalam penelitian ini, multikulturalisme di Indonesia dilihat dari penerimaan pengungsi yang dari berbagai etnis menetap di Indonesia.

This research is motivated by the conditions of war in several countries, forcing refugees to flee from their home countries to seek personal safety to third countries such as Australia that can accept refugees. Before being accepted in the destination country, many refugees are forced to settle in Indonesia, a transit country. In the waiting period for resettlement in third countries it turns out that often without certainty how long it will be to these destination countries provide limited places every year, less than 1% of the total refugees worldwide. Therefore, many refugees stay in transit countries for years. Thus, refugees who were once children grow into adolescents and must adapt and experience biological, psychological-cognitive development including identity formation in a new environment, and social. Thus, it is important to research how empirically the process of adaptation and support from outside the individual, the environment of these adolescent refugees. Conceptually, social support can be obtained from family, friends, teachers, and organizations to help adolescent refugees adapt. This research uses a qualitative approach with descriptive purposes. Data were collected through document study and in-depth interviews with eleven informants selected through purposive sampling technique. The informants consisted of five adolescent refugee informants from the African and West Asian continents, two people from the families of adolescent refugees, one friend of adolescent refugees, two teachers of adolescent refugees, and one Human Initiative staff who handles adolescent refugee education. This research is a cross-sectional study, whose data collection was carried out in September 2022-June 2023 in Jakarta, Depok, and Tangerang. The results showed that during the refugee adaptation process, it is inseparable from the development of adolescent identity and the environment around refugees. This is because there are systems that exist in individuals. Micro systems, mezzo systems, and macro systems are present in the adaptation process of adolescent refugees. The adaptation process includes personal communication, host social communication, ethnic social communication, environment, and predisposition. Furthermore, related to the social support of teenage refugees from the environment, there are 2 levels, namely mezzo & macro systems, obtained by mezzo systems, namely family, friends, teachers; and macro systems, namely organizations including UNHCR, Human Initiative (HI), Catholic Relief Services (CRS), CWS (Church World Service), and schools. The forms of support provided by them are emotional support, appraisal/appreciation support, information support, and instrumental support. The significance of the results of this research for the Social Welfare Science study program, especially in the Human Behavior and Social Environment course which discusses human behavior and the social environment, as well as Social Welfare in Multicultural Societies which discusses multiculturalism in Indonesia which is formed due to socio-cultural and geographical diversity and breadth. In this research, multiculturalism in Indonesia is seen from the acceptance of refugees from various ethnicities living in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Mutia Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Anak Buah Kapal (ABK) sebagai perwujudan perlindungan pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode Kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menggambarkan pentingya penerapan dan pelaksanaan K3 untuk ABK yang bekerja di atas kapal yang sedang dalam pelayaran. Agar pelaksanaan K3 berjalan dengan baik dibutuhkan kerjasama antara pihak perusahaan dengan pekerja. K3 merupakan kewajiban perusahaan terhadap pekerjanya. PT PELNI (Persero) sudah memenuhi kewajibannya terhadap ABK-nya dengan mencukupi alat-alat keselamatan dan keamanan dalam bekerja seperti baju kerja, sepatu pelindung, pelindung telinga, kaca mata pelindung, sarung tangan pelindung, dan helm pelindung kepala.

The research is aimed at seeing the implementation of Occupational Safety and Health Execution for Ship Crew as a Realization of labor protection. The research uses a descriptive qualitative method. The result describes the importance of implementation and execution of Occupational Safety and Health for Ship Crews who work on a sailing ship. In order for the Occupational Safety and Health implementation to go well, cooperation between the company and workers is needed. Occupational Safety and Health is an obligation of the company towards its employee. PT PELNI (Persero) has fulfilled its obligation towards its Ship Crews by sufficing safety and security equipment in work such as wear pack, safety shoes, ear plug, safety gloves, safety glass and helmet."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fita Ristiana
"Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan konsep diri (self concept) dan proses adaptasi pada anak perempuan yang melakukan pernikahan dini di Kabupaten Temanggung. Terkait dengan konsep diri, penelitian ini membahas bagaimana konsep diri pada anak yang menikah dini dari dimensi pengetahuan, harapan, dan penilaian anak yang mneikah dini. Terkait dengan proses adaptasi, penelitian ini membahas proses adaptasi yang dijalankan anak perempaun yang menikah dini karena adanya perubahan peran menjadi istri dan ibu dalam melakukan proses adaptasi syarat dasar biologi-alamiah, adaptasi syarat dasar kejiwaan, dan adaptasi syarat dasar sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus, di mana setiap kasus akan menggambarkan karakteristik yang berbeda, kemudian di akhir penelitian akan ditarik kesimpulan dari beberapa kasus yang dikaji. Informan anak perempuan yang menikah dini pada penelitian ini didapat melalui metode purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2021, dengan jumlah informan 12 orang. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat konsep diri yang berbeda-beda pada anak perempuan yang menikah dini, hal itu tergantung dengan factor yang mempengaruhinya. Selain itu, anak perempuan dengan konsep diri yang berbeda, melakukan proses adaptasi yang berbeda dalam menjalankan perannya.

This thesis aims to describe the self-concept and the adaptation process for girls who marry early in Temanggung Regency. About self-concept, this study discusses the self-concept of children who marry early from the dimensions of knowledge, expectations, and assessments of children who marry early. About the adaptation process, this study discusses the adaptation process carried out by girls who marry early due to changes in the roles of being a wife and mother in the process of adapting natural-biological basic requirements, adaptation of basic psychological requirements, and adaptation of basic social requirements. This research is a qualitative research with case studies, where each case will describe different characteristics, then at the end of the study conclusions will be drawn from several cases studied. Informants of girls who married early in this study were obtained through purposive sampling method. This research was conducted in January-July 2021, with a total of 12 informants. The results of this study are that there are differences in self-concept in girls who marry early, this depends on the factors that influence it. In addition, girls with different self-concepts carry out different adaptation processes when carrying out their roles."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sariayu Oktavia
"Skripsi ini membahas mengenai strategi bauran pemasaran sosial program pelayanan dan pengembangan remaja putus sekolah di PSBR Bambu Apus. Tidak terpenuhinya kuota penerima manfaat PSBR Bambu Apus merupakan hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini menggambarkan bagaimana penerapan serta hambatan dalam strategi bauran pemasaran sosial program pelayanan dan pengembangan remaja putus sekolah di PSBR Bambu Apus dengan menggunakan teori strategi ‘marketing mix’. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bagaimana produk, price (harga), place (tempat), promosi serta hambatan penerapan strategi bauran pemasaran sosial program pelayanan dan pengembangan remaja putus sekolah di PSBR Bambu Apus.

This Thesis discuss about the social marketing mix strategy services and youth development program for dropouts teenager in PSBR Bambu Apus. Non-fulfillment of quota of beneficiaries at PSBR Bambu Apus as a human service organization that handles dropout problems, underly this study. The aim of this study is to describe how both application and detention of social marketing mix strategy on youth development program dropouts in PSBR Bambu Apus using the theory of ‘marketing mix’ strategy.This research is a descriptive study using qualitative methods. The method used for gathering the data are observation, interview and documentation. In addition, the result of this study this study is to explain the barriers of social marketing mix strategy and youth dropout development program in PSBR Bambu Apus"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>