Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Lestarida Regina Audya
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas upaya PSBR Taruna Jaya dalam memenuhi kebutuhan dasar anak akan kesejahteraan dan perlindungan, juga menggambarkan teknologi PSBR sebagai suatu human service organization dalam memberikan pelayanan sosial kepada para anak penyandang masalah kesejahteraan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PSBR telah memenuhi kebutuhan anak akan kesejahteraan dan perlindungan, kemudian PSBR menggunakan people proessing technology dan people sustaining technology dalam pemberian pelayanan sosial tanpa merubah personal atrribute anak yang menyebabkan tidak adanya peningkatan kesejahteraan ketika sang anak keluar dari PSBR.

ABSTRACT
This research discusses the PSBR Taruna Jaya efforts in fulfilling basic needs of the child welfare and protection, also illustrates the PSBR technology as a HSO in providing social services to the children with social welfare issues. This research used a descriptive approach with qualitative methods.
These results indicate that the PSBR has fulfilled the needs of the child welfare and protection and then PSBR uses people proessing technology and people sustaining technology in the provision of social services without changing personal atributte that not led to an increase in well-being when the child hes been out of PSBR.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Taruli
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas attachment dengan orang tua (parent attachment) dan resiliensi remaja yang tinggal di permukiman kumuh dalam pasca relokasi ke Rusunawa Jatinegara. Parent attachment diukur dengan menggunakan alat ukur The Inventory Parent Peer Attachment (IPPA-Parent) milik Armsden & Greenberg (1987). Resiliensi remaja diukur dengan menggunakan Resilience Scale yang diadaptasi dari Wagnild and Young (1990).
Penelitian menggunakan metode kuantitatif melalui survey dengan pemberian kuesioner kepada 97 responden remaja berumur 11-18 di Kampung Pulo. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan cukup signifikan antara parent attachment dan resiliensi remaja.

This research is aimed at knowing the correlation between attachment quality with parent and resilience of adolescence in slum areas in post relocation to Rusunawa Jatinegara. Parent attachment is measured using The Inventory of Parent Peer Attachment (IPPA) of Armsden & Greenberg (1987). Resilience of adolescence is measured using Resilience Scale adapted from Wagnild and Young (1990).
The research is conducted using survey quantitative method by handing out questionnaires to 97 adolescents aged 11-18 of Kampung Pulo, East Jakarta. The result shows that there is a good enough correlation coefficient between parent attachment and resilience of adolescence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Nazmi Rifa
"Penelitian ini membahas tentang modal sosial yang terdiri dari jaringan, kepercayaan, dan norma dalam organisasi dengan studi kasus Indonesia Street Children Organization, serta menggambarkan fungsi modal sosial yang dimiliki organisasi dalam upaya penggalangan dana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial memiliki fungsi mendukung kebehasilan upaya penggalangan dana yang dilakukan oleh organisasi
This research discusses about social capital in organization which consists of networks, trust, and norms with study case Indonesia Street Children Organization, along with discussion about the function of social capital for fundraising. This research uses a qualitative approach and is a descriptive research. The result shows that social capital has supporting functions to achieve a successful fundraising."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Falisha
"Dewasa muda adalah kelompok usia dengan penggunaan tertinggi aplikasi seluler. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa aplikasi seluler mengurangi kesejahteraan psikologis orang dewasa muda. Penelitian ini ingin melihat pengaruh dukungan sosial orangtua terhadap anak muda yang kesejahteraan psikologisnya menurun karena aplikasi seluler. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kuesioner kepada 99 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun orang dewasa muda yang stres karena aplikasi mobile telah menerima dukungan sosial dari orang tua mereka, tingkat kesejahteraan psikologis mereka tetap rendah. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antar variabel.

Young adults are the age group with the highest usage of mobile app. Previous studies have shown that mobile apps are decreasing the psychological wellbeing of young adults. This study wanted to see the effect of parent rsquo s social support on young adults whose psychological wellbeing has decreased because of the mobile app. This study uses a quantitative approach and questionnaires to 99 respondents.
The results showed that although young adults who were stressed because the mobile app have received social supports from their parents, their level of psychological well being remained low. The results of the analysis shows that there were no correlation among variables.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Grahadi Wibowo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai bentuk kerentanan bencana tanah longsor dan upaya menguranginya di Desa Bojongkoneng, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk-bentuk kerentanan bencana tanah longsor di Desa Bojongkoneng yang diklasifikasikan ke dalam aspek fisik, sosial, lingkungan, dan ekonomi. Selain itu, terdapat adanya upaya mitigasi dan kesiapsiagaan yang dilakukan untuk mengurangi kerentanan. Upaya kesiapsiagaan perlu untuk ditingkatkan lagi sedangkan kerentanan ekonomi merupakan kerentanan yang harus menjadi prioritas utama pada upaya pengurangan kerentanan bencana di Desa Bojongkoneng.

ABSTRACT
This thesis discusses the form of vulnerability of landslide disaster and its effort to reduce it at Bojongkoneng Village, Bogor Regency. This study used qualitative descriptive approach. Data collection techniques used were in depth interviews, observations, and literature studies. The results show that there are forms of vulnerability of landslide disaster at Bojongkoneng Village which are classified into physical, social, environmental, and economic aspects. In addition, there are mitigation and preparedness efforts undertaken to reduce vulnerability. Preparedness efforts need to be improved while the vulnerability of the economy is a vulnerability that should be a top priority on disaster vulnerability reduction efforts at Bojongkoneng Village."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Rachmawati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai hubungan penguasaan atas modal sosial dengan tingkat kesejahteraan petani di Desa Trisnomaju, Lampung. Konteks petani yang diteliti adalah petani usaha rumah tangga, dengan produksi utama padi dan jagung. Dimana petani di Desa Trisnomaju memiliki sistem kedokan sebagai salah satu potensi penguatan bidang pertanian, serta budaya muakhi yang membentuk nilai masyarakat dan aktivitas sosial maupun ekonomi mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dimensi modal sosial seperti jaringan, norma, dan sanksi terbilang tinggi dalam penguasaannnya, namun memiliki pengaruh rendah terhadap kesejahteraan petani yang diukur menggunakan indikator Struktur Pendapatan Rumah Tangga, Struktur Pengeluaran untuk Pangan, dan Nilai Tukar Petani. Hasil penelitian pada petani usaha rumah tangga di Desa Trisnomaju tidak adanya hubungan antara Modal Sosial dengan Tingkat Kesejahteraan. Kondisi yang terjadi, bahwa yang menjadi beban pengeluaran petani berasal dari biaya sosial, melalui aktifitas masyarakat seperti pesta pernikahan, khitanan, upcara keagamaan, peringatan hari raya, atau pun kegiatan menghadiri undangan. Tuntutan untuk biaya sosial ini cenderung sama, bagi petani dengan penghasilan tinggi maupun redah.

ABSTRACT
This research discusses about relationship of social capital with welfare of farmers in Trisnomaju Village, Lampung. The context of the farmers studied is the farmers of the household business, with the main production of rice and maize. Farmers in Trisnomaju Village have a kedokan system as one of the potential strengthening of agriculture, as well as muakhi culture that shape the value of society and their social and economic activities. The research method used is quantitative approach with descriptive research type. The results of this study show that the dimensions of social capital such as network, norm, and sanction are high in their mastery, but have low effect on farmer 39 s welfare measured using Household Structure Structure indicator, Structure of Food Expenditure, and Farmer 39 s Exchange Rate. There is no correlation between social capital with the welfare of farmers of household business in Trisnomaju village. Conditions that occur, expenditure burden of farmers comes from social costs, through community activities such as wedding celebrations, circumcisions, religious ceremonies, holiday anniversaries, or attendance. The demand for this social cost tends to be the same, for farmers with high or low income."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriadi
"ABSTRACT
Masyarakat adat merupakan salah satu kelompok paling rentan terkena dampak perubahan iklim. Penelitian ini berusaha menginterprestasikan strategi adaptasi Masyarakat Adat Sunda Wiwitan, Kabupaten Kuningan dalam menghadapi bencana kekeringan sebagai upaya mereka mempertayankan kelangsungan hidupnya. Bencana kekeringan yang dihadapi Masyarakat Adat Sunda Wiwitan menimbulkan dua diemensi dampak, yaitu dampak langsung serta kerentanan sosial akibat bencana kekeringan. Dampak langsung bencana kekeringan ini saling terhubung satu sama lain, meliputi berkurangnya volume air untuk irigasi pertanian, menurunnya produktivitas lahan, gagal panen, serangan hama dan ketidakteraturan pola bercocok tanam. Dampak-dampak tersebut mendorong munculnya kondisi rentan kerentanan sosial yaitu ketersediaan bahan pangan, potensi konfik, masalah kesehatan dan gangguan pelaksanaan tradisi dan budaya. Penelitian dengan pendekatan etnografi ini menunjukan bahwa Masyarakat Adat Sunda Wiwitan melakukan strategi adaptasi bencana kekeringan pada level individual dan level institusional/komunitas secara sosial, ekonomi, institusional, fisiologis dan religius-psikologis. Kearifan lokal dan ajaran kepercayaan, persepsi terhadap risiko dampak serta pertimbangan pilihan adaptasi mempengaruhi proses penerapan strategi-strategi adaptasi. Masyarakat Adat Sunda Wiwitan juga harus melakukan strategi adaptasi terhadap intervening conditions atau non-climate forces yang meningkatkan sensitivitas sistem serta meluasnya dampak-dampak merugikan akibat bencana kekeringan terhadap kehidupan mereka.

ABSTRACT
Indigenous peoples are one of the most vulnerable groups affected by climate change. This research tries to interpret the adaptation strategy of Sunda Wiwitan Indigenous People, Kuningan Regency in dealing with drought as their effort to maintain their life. The drought that faced by Indigenous Peoples Sunda Wiwitan raises two dimensions of impact, namely direct impacts and social vulnerability. The direct impacts of these drought are interconnected each other, including reduced water volume for agricultural irrigation, declining land productivity, crop failure, pest attacks and irregularity of cropping patterns. These impacts encourage the emergence of vulnerable social vulnerability conditions of food availability, potential conflicts, health problems and disruption of cultural and traditional practices. This ethnographic study shows that the Indigenous Peoples of Sunda Wiwitan embark on adaptation strategies for drought at the individual and institutional community level through the social, economic, institutional, physiological and religious psychological adaptations. Local wisdom and beliefs, perceptions of impact risk and consideration of adaptation choices affect the process of applying adaptation strategies. The Indigenous Peoples of Sunda Wiwitan should also implement adaptation strategies for intervening conditions or non climate forces that enhance system 39 s sensitivity and the widespread adverse impacts of drought to their livelihood."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Catur Kisami
"ABSTRACT
Fenomena tawuran merupakan suatu tindakan yang termasuk dalam kategori perilaku agresif yang dapat membahayakan keselamatan diri baik bagi individu yang melakukan atau bagi orang lain disekitarnya. Fenomena ini kerap terjadi di permukiman apalagi permukiman kumuh padat yang kondisinya serba marjinal. Fenomena ini biasa dilakukan oleh remaja yang sedang berada dalam masa pencarian jati diri, penuh tekanan dan kerap dilanda stress. Dibutuhkan suatu keterampilan dalam diri individu untuk mencegah atau tidak dilakukannya tindakan tersebut. Salah satu kemampuan atau keterampilan tersebut ialah keterampilan sosial dalam aspek perilaku asertif. Perilaku asertif merupakan suatu perilaku yang didominasi oleh kemampuan-kemampuan yang membuat individu dapat menampilkan perilaku yang tepat dalam situasi yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku asertif remaja yang pernah melakukan perilaku agresi yaitu tawuran di RW 16 Kelurahan Kapuk Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini mejelaskan bahwa mereka yang pernah melakukan tindak agresif tawuran masih memiliki perilaku asertif yakni berupa sikap keterbukaan, menghargai, menolak sesuatu yang tidak rasional dan mengekspresikan kekecewaan atau kemarahan di situasi atau kondisi yang tepat.

ABSTRACT
The phenomenon of brawl is an action that is included in the category of aggressive behavior that may endanger the safety of themselves better for individuals who do or for others around him. This phenomenon often occurs in the settlements let alone the slums of the solid condition all round marginal. This phenomenon is commonly done by teenagers who are in the search of identity, full of pressure and often hit by stress. It takes a skill in the individual to prevent or did not commit such actions. One of the abilities or skills is social skills in the aspect of assertive behavior. Assertive behavior is a behavior which is dominated by the ability the ability that makes the individual can show proper behavior in a situation that is expected. This study aims to describe the assertive behavior of adolescents who ever did the behavior of aggression, namely the brawl at the RW 16 Kelurahan Kapuk Cengkareng, West Jakarta. This research is qualitative research with descriptive research type. The results of this study explain that they ever do follow aggressive brawl still has assertive behavior."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Safitri
"ABSTRAK
Masalah krisis regenerasi petani merupakan masalah yang sedang booming pada pertanian di pedesaan Indonesia. Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kesejahteraan yang rendah dengan identity moratorium. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai hubungan kesejahteraan keluarga petani tembakau dan status identitas karir penduduk emerging adulthood dalam bekerja pada sektor pertanian tembakau. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pengilon, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah responden sebanyak 99 orang. Karakter sampel yang diambil adalah penduduk emerging adulthood yang berusia 18-24 tahun dengan kriteria memiliki orang tua yang bekerja dan sumber penghasilan utama berasal dari pertanian tembakau. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak searah antara kesejahteraan keluarga petani dengan status identitas karir sebagai petani tembakau pada penduduk emerging adulthood. Hubungan antar kedua variabel yang negatif ini memiliki artian bahwa semakin tinggi kesejahteraan keluarga petani, identitas karirnya cenderung ke arah diffusion dan semakin rendah kesejahteraan keluarga petani, identitas karirnya cenderung ke arah achievement.

ABSTRACT
The problem of the peasant regeneration crisis is booming in rural agriculture in Indonesia. Several studies have shown that there is a relationship between low welfare and identity moratorium. This undergraduate thesis aims to obtain an overview of the correlation between the family welfare of tobacco farmers and identity status for working in the tobacco farming sector of emerging adulthood population in Pengilon Village, Temanggung. This research was conducted in Pengilon Village, Temanggung. Sampling technique used is total sampling with 99 respondents. The sample is emerging adulthood aged 18 24 years with parents working in tobacco farming sector. The research method used is quantitative method with descriptive research type. The main results of this study indicate that there is an opposite relationship between the welfare of the farming family and the status of career identity as tobacco farmers in the age of emerging adulthood population. The negative relationship between these two variables means that the higher the welfare of the farmer 39 s family, the career identity of emerging adulthood population tends toward diffusion and the lower the welfare of the peasant family, the career identity of emerging adulthood population tends towards achievement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Nata Chintana
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai gambaran permasalahan yang dihadapi oleh pekerja
wanita dewasa awal, khususnya yang berprofesi sebagai tenaga pengajar (guru), strategi
coping yang guru wanita dewasa awal tersebut lakukan serta dukungan sosial yang
diterima oleh guru wanita dewasa awal tersebut dalam menghadapi permasalahan yang
kerap mereka hadapi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian ini menggambarkan pekerja dewasa awal yang berprofesi sebagai guru
di Sekolah XYZ mempunyai beberapa permasalahan yang kerap mereka hadapi, baik
permasalahan terkait dengan pekerjaan dan permasalahan diluar pekerjaan namun
mempengaruhi kehidupan kerja. Strategi coping yang dilakukan oleh para pekerja
dewasa awal yang berprofesi sebagai guru juga cukup efektif dengan penggabungan dua
strategi coping, yaitu coping berfokus pada masalah dan coping berfokus pada emosi.
Dukungan yang diterima pekerja dewasa awal yang berprofesi sebagai guru, berbentuk
dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi dan dukungan
persahabatan, yang bersumber dari keluarga, rekan kerja, supervisor dan juga organisasi
(dalam bentuk peraturan, kebijakan serta sistem).

ABSTRACT
This thesis discuss the problems faced by early adult female workers, especially those
who work as teachers, coping strategies that the early adult female performs and the
social support received by these early adult female workers in dealing with problems
that they often facing. This research is a qualitative research with descriptive design.
The results of this study describe early adult workers who work as teachers at XYZ
School having several problems that they often face, both problems related to work and
problems outside of work but affect work life. Coping strategies performed by early
adult workers who work as teachers are also quite effective, by combining two coping
strategies, which is, problem-focused coping and emotional-focused coping. Support
received by early adult workers who work as teachers, in the form of emotional support,
instrumental support, information support and friendship support, which come from
family, work colleagues, supervisors and organizations (in the form of regulations,
policies and systems).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>