Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafika Utia Mulki
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya perilaku herding secara keseluruhan, pada saat keadaan imbal hasil saham positif dan negatif, serta pada saat tingkat volatillitas tinggi dan rendah. Menggunakan data saham harian di negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) pada tahun 1997-2017. Dengan melakukan penelitian mengenai perilaku herding yang ada di negara ini, diharapkan dapat membantu investor untuk melihat potensi risiko yang ada di negara tersebut. Menggunakan metode CSAD yang dikembangkan oleh Chang et al (2000), hasil penelitian menunjukkan adanya perilaku herding secara keseluruhan, pada saat keadaan imbal hasil positif dan negatif, serta pada tingkat volatilitas tinggi dan rendah di negara India, Cina, dan Afrika Selatan. Perilaku herding yang terjadi pada saat tingkat imbal hasil rendah dan tinggi menunjukkan bahwa investor cenderung merespon untuk mendapatkan keuntungan dibandingkan menghadapi kerugian investasi. Herding yang terjadi pada saat tingkat volatilitas rendah menunjukkan kurangnya informasi yang tersedia di dalam pasar, sehingga mengikuti keputusan investor melalui pergerakan harga saham menjadi salah satu pilihan keputusan investasi.

ABSTRACT
This research aims to examine the existence herding behavior in BRICS countries (Brazil, Russia, India, China, and South Africa) stocks market and asymetric herding behavior in 1997-2017 by using daily data of the stocks price. This research aims also to help the investors to know the potential risk in each BRICS countries as their reference to do the investment decisions. By using the CSAD method (Chang et al, 2000), the results shows that there is an existence of herding behavior in all period and asymetrically in India, China, and South Africa and mixed evidence in Brazil and Russia. Herding behavior occurs when the level of market return in positive and negative implies that the investors tend to response to the gain than facing the loss, that is why the investors tend to mimic other investors in order to save their value of the portoflio. When herding behavior occurs in high level of volatility it implies that the level of uncertainty in the countries are really high, so they tend to observe the market movement and mimic others. Herding behavior occurs in low level of volatility implies that there is insufficient information in the market so the investors ignore their prior information and tend to observe the big market movement as the references to their investment decisions."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anestya Pramana
"Studi ini didasarkan pada analisis terhadap kriteria evaluasi yang digunakan oleh Perusahaa Modal Ventura (PMV) untuk melakukan seleksi terhadap perusahaan rintisan berbasis teknologi asal Indonesia dan mencoba membedakan kriteria seperti apa yang dianggap lebih penting oleh PMV sehingga perusahaan rintisan dapat diproyeksikan dapat memberikan pengembalian terhadap investasi awal sebesar lebih dari lima kali lipat (high-flyer investment).Dengan menggunakan data primer yang dihimpun lewat kuesioner untuk penelitian kuantitatif serta wawancara mendalam untuk penelitian kualitatif lanjutan, dilakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang termasuk dalam tiga aspek utama yang dievaluasi oleh PMV yaitu kondisi perusahaan, produk, serta pasar.
Regresi logistik mengungkapkan bahwa perusahaan dengan performa produk yang sudah melewati fase Minimum Viable Product (MVP) memiliki peluang sangat besar untuk divaluasi lebih dari lima kali valuasi pada saat investasi oleh PMV dibandingkan perusahaan rintisan yang mengusung produk atau jasa yang belum divalidasi, dan pengolahan wawancara kualitatif lanjutan menunjukkan preferensi PMV terhadap perusahan yang merupakan fast followers dibandingkan para pionir, serta faktor pendiri yang dianggap sangat penting oleh PMV dalam pengambilan keputusan investasi.

This study is based on the analysis of the criteria used by Venture Capital (VC) firms to conduct assessment of Indonesian tech startups and try to understand what criteria are considered more important than the others by VCs so that the startups evaluated can be projected to return initial investment by more than five times (high-flyer investment). By using primary data collected through questionnaires for quantitative research as well as interviews for advanced qualitative reasearch, research was carried out on variables that are considered representative of three main aspects evaluated by VC firms, which are company, product, and market factors.
Logistic regression results revealed that companies with product performance that have passed the Minimum Viable Product (MVP) phase have a significantly huge opportunity to be evaluated having the capability to be valued over five times its valuation at the time of VC investment compared to those who offer products or services that have not been validated. Sequential qualitative interview findings indicate VC preferences for companies that are fast followers over the pioneers, as well as founder factor being very important that it holds premium factor in investment decisions made by VCs.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakha Irdiansyah
"Perkembangan informasi dan teknologi mendorong pertumbuhan arus industri baru di Indonesia yaitu industri digital. Indikasi dari pertumbuhan industri ini adalah maraknya kemunculan perusahaan rintisan (startup), bahkan Indonesia memiliki 4 dari 7 startup unicorn yang terdapat di Asia Tenggara. Namun, masalah utama yang dihadapi oleh startup di Indonesia saat ini adalah sulitnya mendapatkan permodalan. Studi eksploratif ini mencoba mencari tahu apakah Traffic situs web, Jumlah unduhan aplikasi, dan Penilaian aplikasi memiliki hubungan dalam memengaruhi peluang startup di Indonesia dalam mendapatkan akses pendanaan. Penelitian ini menggunakan data sampel dari 108 startup yang terdaftar di Indonesia dengan sumber data dari Crunchbase. Regresi Logistik (Logit) digunakan untuk menguji model yang diusulkan dalam penelitian dan diperoleh dugaan bahwa ketiga variabel secara signifikan memengaruhi peluang startup di Indonesia dalam mendapatkan akses pendanaan. Studi ini berkontribusi dalam memperluas perspektif mengenai fenomena startup di Indonesia, terutama mengenai akses pendanaan terhadap startup dan variabel-variabel yang memengaruhinya.

The development of information and technology has pushed forward the creation of new industry in Indonesia, which is Digital Industry. As a result, hundreds of startup companies have risen, and Indonesia has become home to 4 out of 7 startup unicorns in Southeast Asia. The main problem faced by these startups is the difficulty of accessing funding. This explorative study aims; to understand whether web traffic, number of downloads, and apps. rating affect the probability of startups gaining access to funding in Indonesia. This study used data sample of 108 registered startups in Indonesia with Crunchbase as the main data source. Logistic Regression was used to test the proposed model, the result of this study suspects that the three variabels studied significantly affect the probability of startups access to funding in Indonesia with positive relationship. This research can contribute to broaden the perpective regarding startups phenomenon in Indonesia, especially around their access to funding and the variabels that determine it."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inesya Zeahira
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi keuangan telah melahirkan konsep peer-peer lending (P2P Online lending yang membuka akses pinjaman tanpa peran lembaga keuangan seperti bank. Namun, perannya sebagai perantara membawa beberapa ancaman bagi pemberi pinjaman, yang mana mereka tidak selalu bisa mengharapkan jaminan keamanan seperti layanan bank konvensional, sehingga kredibilitas platform itu sendiri menjadi faktor penentu dan membuat pelapor memilih platform berdasarkan reputasi dan kepercayaannya. Penelitian ini mencoba untuk memahami persepsi investor terhadap platform P2P lending dan bagaimana reputasi tersebut. mempengaruhi kepercayaan pemberi pinjaman, dan apakah kepercayaan dapat menilai hubungan tersebut.Menggunakan 160 pemberi pinjaman Sebagai responden, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Moderated Regression Analysis (Linear Regression) dengan bantuan SPSS 23 untuk pengujian model yang diusulkan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keamanan dan perlindungan memiliki pengaruh terbesar pada reputasi platform. Reputasi itu sendiri ditemukan memiliki efek positif pada kesediaan untuk memberikan pinjaman. Sedangkan kepercayaan ternyata tidak memiliki efek moderasi, melainkan pengaruh positif terhadap keputusan investasi pemberi pinjaman sebagai variabel independen.

ABSTRACT
The advancement of financial technology has given birth to the concept of peer-peer lending (P2P Online lending that opens access to loans without the role of an institution finance like a bank. However, its role as intermediary carries some threats to lenders, which they cannot always expect security guarantees like conventional bank services. So that credibility the platform itself becomes a determining factor and makes the informer choose a platform based on their reputation and trustworthiness. This research trying to understand investors' perceptions of P2P lending platforms and how that reputation affects lenders' confidence, and whether trust can judge the relationship. Using 160 lenders As respondents, this research was conducted using the Moderated Regression method Analysis (Linear Regression) with the help of SPSS 23 for model testing The proposed. The results show that security and protection have the biggest influence on a platform's reputation. Reputation itself was found to have a positive effect on willingness to provide loans. While trust It was found to have no moderating effect, but rather a positive influence on lenders' investment decisions as an independent variable."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Indianti
"Indonesia adalah pasar terbesar di Asia Pasifik dan mendapat peringkat ketiga di Asia setelah Cina dan India. Lebih dari separuh penduduk Indonesia aktif mengakses jaringan internet setiap hari untuk menikmati layanan beragam, termasuk e-commerce, fintech, dan juga layanan on-demand. Dengan peluang pasar ekonomi digital yang berkembang, Indonesia dalam beberapa tahun terakhir yang terakhir aktif memproduksi startup yang diharapkan akan dibangun ekonomi negara. Namun sebuah startup tidak akan bisa berjalan mulus saat menghadapi suatu masalah, salah satu yang utama adalah keterbatasan pendanaan. Dengan karakteristik startup yang melekat pada sifat kewirausahaan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akses pendanaan suatu perusahaan startup dapat dipengaruhi oleh orientasi kewirausahaan dalam perusahaan, Apalagi bagaimana hubungan keduanya jika dimediasi oleh variabel pertumbuhan perusahaan. Berdasarkan hasil regresi linier berganda dan regresi logistik biner, dimensi pengambilan risiko dan inovasi dari orientasi kewirausahaan terbukti mempengaruhi akses pendanaan dari modal ventura, dan kepemilikan hubungan menjadi lebih baik jika dimediasi oleh pertumbuhan perusahaan.

Indonesia is the largest market in Asia Pacific and ranked third in Asia after China and India. More than half of Indonesia's population actively accesses the internet network every day to enjoy various services, including e-commerce, fintech, as well as on-demand services. With the opportunity for a growing digital economy market, Indonesia in the last few years has been actively producing startups that the country's economy hopes to build. However, a startup will not run smoothly when faced with a problem, one of the main things is limited funding. With startup characteristics inherent in entrepreneurial traits, this study aims to determine whether access to funding of a startup company can be influenced by entrepreneurial orientation within the company, especially how the relationship between the two is mediated by company growth variables. Based on the results of multiple linear regression and binary logistic regression, the dimensions of risk-taking and innovation from entrepreneurial orientation are proven to affect access to funding from venture capital, and ownership of the relationship is better if it is mediated by company growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas IndonesiaE, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metta
"Studi ini bertujuan untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi intensi berinvestasi reksa dana melalui e-commerce atau online marketplace. Model penelitian mengacu pada teori transfer kepercayaan untuk menguji apakah persepsi kemiripan (perceived similarity) dengan produk digital lainnya – seperti produk mobile payment – berdampak pada kepercayaan investor dan kemudian mempengaruhi intensi investor untuk berinvestasi reksa dana yang ditawarkan melalui online marketplace disertai variabel literasi keuangan sebagai variabel moderator. Studi ini mengobservasi 180 responden dari Indonesia yang familiar dan sering melakukan transaksi online, yang diukur menggunakan skala likert dan regresi sebagai metodologi penelitian. Peneliti menemukan bahwa kesamaan antara produk digital lainnya dan kepercayaan investor terhadap sistem reksa dana konvensional mempengaruhi kepercayaan pada produk reksa dana di e-commerce dan berdampak pada intensi investor untuk berinvestasi reksa dana melalui online marketplace. Akan tetapi, peneliti juga menemukan bahwa literasi keuangan memperlemah hubungan tersebut.

This study aims to analyze factors that influence the intention to invest in mutual funds through e-commerce or online marketplace. Researcher built the model based on the trust transfer theory to examine whether perceived similarity with other digital products- such as mobile payment product – effect in investor’s trust and then investor’s intention to invest in mutual fund offered through an online marketplace with financial literacy as moderating variable. This study observed 180 Indonesian respondents who are familiar and often purchase in online marketplace using likert scale and analyse the data using regression method. Researcher found that similarity with other digital product and the investors’ trust in conventional mutual fund system influence on trust in mutual fund products in e-commerce and effect to investor’s intention to invest in mutual fund through an online marketplace. However, researcher also found that financial literacy weaker that relationship."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Westyas Saykita Putri
"Pada era digitalisasi ini, masyarakat cenderung menggunakan internet sebagai konsumsi utamanya, termasuk dalam berkegiatan ekonomi sehingga financial technology muncul secara pesat dalam beberapa tahun terakhir ini, salah satunya pada sektor lending yaitu Peer-to-Peer Lending. Namun Peer-to-Peer Lending ini memiliki risiko yang akhirnya membangun persepsi dari investor, khususnya risiko keuangan (risiko investasi). Sehingga penelitian ini ingin meneliti bagaimana faktor-faktor dari persepsi risiko keuangan seperti persepsi asimetri informasi dan persepsi ketidakpastian regulasi dapat memengaruhi investordalam berinvestasi pada Peer-to-Peer LendingIndonesia secara kontinyu. Penelitian ini mengumpulkan sebanyak 107 responden yang merupakan investordari Peer-to-Peer Lending Indonesia. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah PLS-SEM dimana menghasilkan Perceived Information Asymmetry dan Perceived Regulatory Uncertainty berpengaruh positif terhadap Perceived Financial Risk (Investment Risk) dan Perceived Financial Risk (Investment Risk) berpengaruh negatif terhadap Continuance Intention. Variabel Perceived Information Asymmetry dan Perceived Regulatory Uncertainty sebelumnya diuji oleh subjek lain, sehingga belum ada penelitian yang menguji pada subjek Peer-to-Peer Lending.

In this digitalization era, people tended to use the internet as their main consumption, including in economic activities so that financial technology emerged rapidly in recent years, one of which was in the lending sector, Peer-to- Peer Lending. But this Peer-to-Peer Lending has risks that ultimately build perceptions of investors, especially financial risk (investment risk). So this study wants to examine how the factors of Perceived Financial Risk (Investment Risk) such as perceptions of information asymmetry and perceptions of regulatory uncertainty can affect investors in investing in Indonesian Lending Peer-to-Peers continuously. This study collected 107 respondents who were investors from Indonesian Peer-to-Peer Lending. The method used to test the hypothesis in this study is PLS-SEM which produces Perceived Information Asymmetry and Perceived Regulatory Uncertainty which have a positive effect on Perceived Financial Risk (Investment Risk) and Perceived Financial Risk (Investment Risk) negatively affecting Continuance Intention. The Perceived Information Asymmetry and Perceived Regulatory Uncertainty variables were previously tested by other subjects, so no research has been tested on the subject of Peer-to-Peer Lending."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Andi Ronaldo
"Krisis keuangan Asia 1997 diakibatkan oleh penggunaan utang yang terlalu banyak pada proyek spekulatif pada sektor properti, perumahan, dan konstruksi bangunan di tengah perekonomian yang stabil. Dengan kondisi variabel makrekonomi Indonesia yang juga stabil pada beberapa tahun terakhir, masalah tersebut kembali menjadi perhatian. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mengaruhi struktur modal pada perusahaan-perusahaan sektor properti, perumahan, dan konstruksi bangunan di Indonesia tahun 2014-2018. Terdapat 37 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian dengan objek penelitian berupa market leverage measure, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan, dan tingkat pajak. Dengan menggunakan pecking order theory sebagai dasar penelitian, ditemukan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif, sedangkan pajak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proporsi utang pada struktur modal perusahaan-perusahaan sektor properti, perumahan, dan konstruksi bangunan di Indonesia tahun 2014-2018. Akan tetapi, penelitian tidak mempertimbangkan kepemilikan perusahaan, pemerintah yang berkuasa, dan kebijakan terkait dengan pajak.

Asian financial crisis 1997 was affected by the overuse of debt in speculative projects of property, real estate, and building construction sector in the middle of stable economy. While Indonesia is recently having stable macroeconomy, the similar problem become one of the attentions in business. In this study, research was conducted to find out the factors affecting capital structure on companies of property, real estate, and building construction sector in Indonesia year 2014-2018. There used 37 companies as research samples with objects including market leverage measure, profitability ratio, firm size, and tax rate. Based on pecking order theory, it was found that profitability affects negatively, and firm size affects positively to debt proportion in capital structure on companies of property, real estate, and building construction sector in Indonesia year 2014-2018, whilst tax rate has no significant effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Setiawan
"Ekonomi global saat ini sedang berada pada titik perubahan besar, semakin majunya teknologi informasi menghadirkan suatu perubahan yang menggabungkan antara Manusia, Mesin, dan Internet of Things (IoT). perubahan ini disebut sebagai revolusi Industri 4.0 yang mana akan dapat mengubah seluruh aspek produksi. Namun perubahan ini tidak memberikan efek positif kepada semua pihak, terdapat berbagai pihak yang dirugikan akibat dari ketidakmampuan dalam mengikuti penyesuaian yang berdampak menurunkan kinerja perusahaan dan dapat meningkatkan risiko kebangkrutan perusahaan. Dengan prediksi kebangkrutan akan menilai apakah terdapat perubahan yang signifikan risiko kebangkrutan pada perusahaan pasca perubahan revolusi Industri 4.0. Metode Altman Z-Score adalah metode penilaian risiko kebangkrutan yang reliabel dan banyak digunakan dalam memprediksi risiko kebangkrutan perusahaan. Sehingga dilakukan pengujian perbandingan nilai Z-Score antar Industri dan Tahun untuk melihat perubahan risiko kebangkrutan pasca revolusi Industri 4.0.

The global economy is currently at a point of great change, the more advanced information technology presents a change that combines human, machine, and the Internet of Things (IoT). this change is referred to as the Industrial 4.0 revolution which will be able to change all aspects of production. But this change does not have a positive effect on all parties, there are various disadvantaged parties due to incapacity to follow adjustments that have an impact on reducing company performance and can increase the risk of corporate bankruptcy. With the prediction of bankruptcy, it will assess whether there is a significant change in the risk of bankruptcy in the company after the change in the Industrial Revolution 4.0. The Altman Z-Score method is a reliable and widely used method of bankruptcy risk assessment in predicting the risk of corporate bankruptcy. So that a comparison test of the Z-Score between Industries and Years is carried out to see changes in the risk of post-revolutionary Industrial 4.0 bankruptcy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albina Langun Gupita
"Penelitian dilakukan dalam rangka menganalisis fenomena kelesuan keuangan dari industri asuransi jiwa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari Loss Ratio, Premium Growth, dan Risk Based Capital terhadap risiko kebangkrutan dari perusahaan asuransi jiwa Indonesia pada periode tahun 2015 – 2018. Loss Ratio merupakan penggambatan dari profitabilitas perusahaan asuransi jiwa, Premium Growth menggambarkan pertumbuhan dan kestabilan pendapatan dari perusahaan asuransi jiwa, dan pencapaian Risk Based Capital menggambarkan solvabilitas dari perusahaan asuransi jiwa. Berdasarkan pengujian data dan analisis yang dilakukan, menunjukkan bahwa Premium Growth perusahaan asuransi jiwa dan Risk Based Capital dari perusahaan asuransi jiwa berpengaruh secara signifikan terhadap risiko kebangkrutan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia.


The study was conducted in order to analyze the phenomena of financial sluggishness from the Indonesian life insurance industry. The purpose of this study is to analyze the effect of Loss Ratio, Premium Growth, and Risk Based Capital on the risk of bankruptcy from Indonesian life insurance companies in the period 2015 - 2018. Loss Ratio is a reduction of the profitability of life insurance companies, Premium Growth describes growth and stability income from life insurance companies, and achievement of Risk Based Capital illustrates the solvency of life insurance companies. Based on data testing and analysis conducted, it shows that the Premium Growth of life insurance companies and Risk Based Capital of life insurance companies significantly influence the risk of bankruptcy of life insurance companies in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>