Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iqbal Rifqi Prayoga
"Penelitian ini membahas mengenai Pelaksanaan Public Education dalam kesiapsiagaan Publik Bencana Kebakaran yang berada di wilayah RW.07 Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan Public Education dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan yang berhubungan dengan penanggulangan bencana kebakaran. Dalam pelaksanaannya, terdapat faktor pendukung dan hambatan yang dihadapi oleh pihak – pihak yang terlibat di dalamnya. Namun, manfaat juga dirasakan terutama peningkatan kapasitas masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran.

This study discusses the implementation of Public Education in Public Disaster Preparedness in term of Fire Disaster residing in RW.07, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, West Jakarta. This research uses a qualitative approach with descriptive study. The results are indicate that the implementation of Public Education is done by providing education and training related to the fire disaster management. Practically, there are contributing factors and barrier factors faced by parties that involved in it. However there are significant benefits such as increasing community capacity and cope to Fire Disaster."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Mutia Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Anak Buah Kapal (ABK) sebagai perwujudan perlindungan pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode Kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menggambarkan pentingya penerapan dan pelaksanaan K3 untuk ABK yang bekerja di atas kapal yang sedang dalam pelayaran. Agar pelaksanaan K3 berjalan dengan baik dibutuhkan kerjasama antara pihak perusahaan dengan pekerja. K3 merupakan kewajiban perusahaan terhadap pekerjanya. PT PELNI (Persero) sudah memenuhi kewajibannya terhadap ABK-nya dengan mencukupi alat-alat keselamatan dan keamanan dalam bekerja seperti baju kerja, sepatu pelindung, pelindung telinga, kaca mata pelindung, sarung tangan pelindung, dan helm pelindung kepala.

The research is aimed at seeing the implementation of Occupational Safety and Health Execution for Ship Crew as a Realization of labor protection. The research uses a descriptive qualitative method. The result describes the importance of implementation and execution of Occupational Safety and Health for Ship Crews who work on a sailing ship. In order for the Occupational Safety and Health implementation to go well, cooperation between the company and workers is needed. Occupational Safety and Health is an obligation of the company towards its employee. PT PELNI (Persero) has fulfilled its obligation towards its Ship Crews by sufficing safety and security equipment in work such as wear pack, safety shoes, ear plug, safety gloves, safety glass and helmet."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fida Iyun Fi’il Islamie
"Skripsi ini membahas bagaimana peran yang dimiliki oleh pekerja sosial dalam menangani anak yang berhadapan dengan hukum dengan menggunakan metode pemberian bantuan di luar lembaga. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pada proses Sakti peksos merupakan bagian dari pekerja sosial selain menjalankan fungsi rehabilitator, sakti peksos juga menjadi mediator bagi ABH dan melakukan advokasi kepada anak yang berhadapan dengan hukum, baik untuk pelaku anak ataupun korban. Kesemua peran tersebut dilaksanakan oleh sakti peksos selama memberikan bimbingan sosial kepada ABH. Jadi dalam penelitian ini dijelaskan lebih dalam lagi mengenai peran dan pelaksanaan program serta kendala yang terjadi di lapangan.

This thesis discuss how the social workers dealing with children who have to face the law by using Outreach method. This research is qualitative descriptive interpretative. In fact, Satuan Bakti Pekerja Social (Sakti Peksos) as a social worker have an important role in addressing the child of being face to face with law outside the institute. These roles are being rehabilitator, advocating the quality of life of children and giving treatment for them. Thus, this reasearch will be explained more about the role and the implementation of the programme."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Pramudya
"Skripsi ini membahas tentang proses pemberdayaan guna membangun inklusivitas kepada mantan warga binaan yang pada kehidupannya mengalami pengucilan atau tereksklusi akibat stigma negatif yang telah tertanam didalam masyarakat. Oleh karena itu Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun memberikan kesempatan dan peluang dengan melaksanaan program pelatihan kewirausahaan barista. Penelitian ini menyorot konsep inklusi sebagai suatu kondisi dimana individu atau kelompok dapat mengakses kebutuhannya dalam berpartisipasi di masyarakat seutuhnya. Adapun dalam penelitian ini juga menjelaskan penggunaan istilah yang baik dan benar antara narapidana, warga binaan, mantan narapidana, dan mantan warga binaan yang dalam UU No.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan mendefinisikan Narapidana sebagai terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) dan Warga Binaan Pemasyarakatan dengan konsep yang lebih luas lagi yaitu golongan individu yang mencakup Narapidana, Anak Didik Pemasyarakatan, dan Klien Pemasyarakatan yang diberikan program pelatihan hidup sebagai bekal setelah kembali ke masyarakat di LAPAS dan/atau Balai Pemasyarakatan (BAPAS) sesuai dengan sistem pemasyarakatan yang ditetapkan. Penjelasan definisi ini dilakukan dengan tujuan agar kedepannya masyarakat dapat lebih memahami penggunaan-penggunaan istilah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana proses pemberdayaan mantan warga binaan dijalankan dapat membangun inklusivitas serta faktor pendukung dan faktor penghambat yang mempengaruhi pelaksanaan pemberdayaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli – November tahun 2021 ditengah kondisi pandemik pada Kantor Pusat Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun, Kebayoran Baru, Jakarta. Data dikumpulkan melalui melalui studi literatur dan wawancara secara daring dengan total 7 informan yang berinteraksi atau mengetahui pelaksanaan kegiatan pemberdayaan di Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan mantan warga binaan melalui pelatihan kewirausahaan barista oleh YIIM telah menerapkan konsep pemberdayaan dengan baik meliputi pemberdayaan yang berlandaskan empat prinsip penting dalam pemberdayaan, mencapai tujuan pemberdayaan yaitu menghasilkan masyarakat yang mandiri dan berdaya, penyusunan strategi yang sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan target sasaran, dan tahapan pemberdayaan yang dengan dilakukan secara bertahap, terstruktur, mencapai capaian keberhasilan dari masing-masing tahapan yang dapat ditemukan dalam kegiatan utamanya yaitu pemberian materi, pemagangan, dan pembinaan. Selain itu proses pemberdayaan yang dilakukan oleh YIIM dalam pelatihan kewirausahaan barista juga berhasil membangun inklusi terhadap mantan warga binaan dengan meningkatkan keterampilan, penerimaan dan kepercayaan sehingga mereka dapat berpartisipasi dan berkontribusi kembali ke dalam masyarakat sehingga terpenuhi kesejahteraannya baik sendiri maupun keluarga dalam memenuhi kebutuhan penting sehari- harinya. Faktor pendukung yang mempengaruhi pelaksanaan pemberdayaan dalam pelatihan barista adalah motivasi yang tinggi dari peserta program yang berhasil berubah, dukungan penuh dari Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun dan seluruh mitra yang terlibat, dukungan dari keluarga dan kerabat dekat, dan dukungan dari Bapas Kelas 1 Jakarta Pusat. Sedangkan faktor yang menjadi penghambat dalam berasal dari peserta program yang kurang memiliki kesadaran untuk melakukan suatu perubahan, kurangnya hubungan interpersonal yang terjalin antara peserta program dengan staf lembaga, kurangnya SDM lembaga, dan kondisi pandemi yang mempengaruhi aktivitas dan kegiatan pelatihan barista.

The focus of this study discusses the empowerment process in order to build inclusiveness for former inmates who experienced exclusion due to negative stigma that has been embedded in society, therefore Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) provides opportunities by implementing a barista entrepreneurship training program. This study highlights the concept of inclusion as a condition where individuals or groups can access their needs in participating in the whole community, in where this relates to the existence of former inmates in the community who experience difficulties in interacting normally again. This study also explains the use of good and correct terms between inmates, inmates, ex- convicts, and ex-inmates which UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan defines prisoners as convicts who undergo the crime of missing independence in Correctional Institutions (LAPAS). and Correctional Inmates with a broader concept, namely individual groups that include prisoners, correctional students, and correctional clients who are given life training programs as provisions after returning to the community in LAPAS and/or Correctional Centers (BAPAS) in accordance with the correct correctional system set. The explanation of this definition is carried out with the aim that in the future, the public can better understand the uses of these terms. The purpose of this research is to explain how the process of empowering former inmates can build inclusiveness, as well as the supporting and inhibiting factors that affects the implementation of empowerment. This research is a qualitative research with a descriptive study. Data collection was carried out in July – November 2021 in the midst of a pandemic condition at the Head Office of the Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun, Kebayoran Baru, Jakarta. Data was collected through literature studies and online interviews with a total of 7 informants who interacted or knew about the implementation of empowerment activities at the Inspirasi Indonesia Building Foundation. The results show that the the empowerment of former inmates through barista entrepreneurship training by YIIM was implemented well, including the four important principles in empowerment, which are achieving empowerment goals, namely producing an independent and empowered community, formulating strategies that are in accordance with perceived needs. targets, and stages of empowerment which are carried out in stages, structured, achieving the success of each stage which can be found in its main activities, namely the provision of materials, apprenticeship, and coaching. In addition, the empowerment process carried out by YIIM in the barista entrepreneurship training has also succeeded in building inclusion of former inmates by increasing skills, acceptance and trust so that they can participate and contribute back to society. Supporting factors that influence the implementation of empowerment in barista training are the high motivation of program participants who have succeeded in changing, full support from YIIM and all partners involved, support from family and close relatives, and support from Bapas Kelas 1 Jakarta Pusat. Meanwhile, the inhibiting factors came from program participants who lacked awareness to make a change, lack of interpersonal relationships that existed between program participants and institutional staff, lack of institutional human resources, and pandemic conditions that affected the barista training activities and activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Anisyah
"Penelitian ini membahas evaluasi proses pelaksanaan program Perpustakaan Keliling yang diselenggarakan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, serta hambatan dan pendukung yang ditemukan dalam proses pelaksanaan program tersebut. Objek yang dievaluasi mencakup koleksi, fasilitas, petugas, jenis layanan peminjaman buku, lokasi dan tempat penyenggaraan, tahapan pelaksanaan, dan jenis-jenis pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pelaksanaan Perpustakaan Keliling yang dilaksanakan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia dengan Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling yang dibuat oleh Perpustakaan Keliling Nasional RI atau tidak.

This research discuss the evaluation of the implementation for mobile library process which being organized by the Indonesian Child Welfare Foundation (YKAI), and also is the obstacle and the support that are found from within the process of the program. The research of this implementation process includes type of services, location and place of implementation, stages of implementation, training course for the mobile library officer and the program monitoring. The goal of this research is to compare the implementation of the mobile library program that are being held in two different locations, one in Kwitang and the other one in Pengadegan. From these measurements we can calculate whether the result of the implementation of the mobile library program in those two locations proceeds to fulfill the Indonesian national mobile library?s standard or not."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Aljihad
"Adanya ketimpanga antara indeks pembangunan manusia perempuan dan laki-laki dan juga amanat RPJMN mengenai kesetaraan gender perlu diperhatikan. Pemberdayaan perempuan melalui keuangan mikro sudah lama dijalankan dan memang merupakan sasaran utama bagi lembaga keuangan mikro yang menjalankannya. Dengan Banyaknya penelitian mengenai pemberdayaan perempuan, perlu adanya suatu analisis mengenai bagaimana bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan mikro. Penulisan ini menggunakan metode literatur review yang membahas mengenai lima lembaga keuangan mikro dari penelitian yang sudah ada, kemudian dianalisis mengenai bagaimana bentuk pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh lembaga keuangan tersebut dan bagaimana dampaknya bagi perempuan yang menerimanya. Tulisan ini menghasilkan sebuah temuan bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh keuangan mikro adalah intermediasi keuangan, intermediasi sosial, serta pelatihan pengembangan kapasitas. Model lembaga keuangan mikro yang menyediakan lengkap disebut sebagai pendekatan integratif, dampak dari adanya pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan mikro ini antara lain terbukanya akses perempuan terhadap layanan keuangan, meningkatnya pendapatan dan usaha yang dijalankan, serta meningkatnya kapasitas diri dan sosial. Dengan layanan yang dilakukan oleh lembaga keuangan mikro ini, perempuan menjadi lebih berdaya setidaknya dalam level ekonomi seperti peningkatan pendapatan yang selaras dengan kemampuan untuk membeli, namun demikian pemberdayaan belum sampai pada level sosial politik yang lebih tinggi. Lembaga keuangan mikro ini merupakan batu loncatan bagi perempuan untuk dapat berdaya di level level yang lebih tinggi.

The existence of disparities between the human development index of women and men and the mandate of the RPJMN regarding gender equality needs to be considered. Empowerment of women through microfinance has long been implemented and is indeed the main target for microfinance institutions that run it. With so many studies on women's empowerment, there needs to be an analysis of how the forms of empowerment are carried out by microfinance institutions. This writing uses a literature review method which discusses five microfinance institutions from existing research, then analyzes how the forms of women's empowerment are carried out by these financial institutions and how the impact on women who receive them. This paper produces a finding that the empowerment carried out by microfinance is financial intermediation, social intermediation, and capacity building training. The model of microfinance institutions that provides a complete set is referred to as an integrative approach, the impact of the empowerment carried out by these microfinance institutions include opening up women's access to financial services, increasing income and running businesses, as well as increasing self and social capacity. With the services provided by these microfinance institutions, women become more empowered at least at the economic level, such as an increase in income that is in line with the ability to buy, however empowerment has not yet reached a higher socio-political level. This microfinance institution is a steppingstone for women to be empowered at a higher level"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Rani Aisyah
"Penelitian ini membahas peran fungsi Ruang Terbuka Publik RTP terhadap pemanfaatan waktu luang masyarakat. Adapun penelitian ini berlokasi di RTH Kalijodo, Kelurahan Pegajalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Penelitian ini berfokus untuk mencari tahu mengenai peran fungsi RTH Kalijodo dalam memfasilitasi waktu luang masyarakat, serta melihat faktor pendukung dan faktor penghambat selama proses pengisian waktu luang tersebut berlangsung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur.
Pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling, dan terbagi atas pengelola RTH Kalijodo, masyarakat pengunjung yang tinggal di sekitar RTH Kalijodo, dan masyarakat pengunjung yang tinggal jauh dari lingkungan RTH Kalijodo. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keterkaitan antara fungsi RTP, aktivitas waktu luang, dan kebahagiaan masyarakat kesejahteraan subjektif. Masyarakat menggunakan RTH Kalijodo sebagai tempat untuk mengisi waktu luang mereka dengan berbagai macam alasan, aktivitas, dan juga mendapatkan berbagai macam manfaat.

This study discusses the role of Public Open Space function to the utilization of community leisure. The research is located in RTH Kalijodo, Kelurahan Pegajalan, Kecamatan Penjaringan, North Jakarta. This study focuses on finding out the role of RTH Kalijodo function in facilitating people 39 s leisure time, as well as to see the supporting factors and the inhibiting factors during the process of leisure. This research is descriptive research with qualitative method. The data collection of this research is done by in depth interview, and literature study.
Selection of informants was done by purposive sampling, and divided into RTH Kalijodo manager, people living around RTH Kalijodo, and people living far from RTH Kalijodo. The results of this study indicate the relationship between public open space function, leisure activities, and community happiness kind of subjective wellbeing . People use RTH Kalijodo as a place to fill their leisure time with various reasons, activities, and also they can gain various benefits.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 >>