Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanum Puspa Dhiani
"Penelitian bertujuan mengetahui kemampuan antagonisme khamir filum Ascomycota dari tanaman saeh (Broussonetia papyrifera Vent.) terhadap kapang patogen tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) dengan metode co-culture. Khamir Aureobasidium pullulans UICC Y-527, Aureobasidium sp. UICC Y-516, Aureobasidium sp. UICC Y-528, Candida orthopsilosis UICC Y-533, Meyerozyma caribbica UICC Y-518, dan Mey. caribbica UICC Y-529 ditumbuhkan dengan kapang Aspergillus spp. UICC di medium Potato Dextrose Broth (PDB) selama empat hari pada suhu 28° C.
Khamir menunjukkan kemampuan antagonisme terhadap kapang A. niger UICC, A. ochraceus UICC, dan A. terreus UICC yang ditunjukkan dengan ketiadaan pertumbuhan hifa atau miselium dan sporulasi pada permukaan medium, mortalitas kapang sebesar 100%, reduksi ukuran hifa kapang sebesar 3%--85%, peningkatan jumlah sel khamir sebesar 1,81%--50,09%, peningkatan panjang sel khamir sebesar 2%--17% dan lebar sel khamir sebesar 1%--24%.

The research aim was to investigate the antagonism activity of Ascomycota yeasts from saeh plant (Broussonetia papyrifera Vent.) from Trowulan against moulds pathogen in tomato (Lycopersicon esculentum Mill.) with co-culture method. Aureobasidium pullulans UICC Y-527, Aureobasidium sp. UICC Y-516, Aureobasidium sp. UICC Y-528, Candida orthopsilosis UICC Y-533, Meyerozyma caribbica UICC Y-518, and Mey. caribbica UICC Y-529 were incubated with Aspergillus spp. UICC in Potato Dextrose Broth (PDB) medium for four days in 28° C.
The results showed that the yeasts have antagonism activity against A. niger UICC, A. ochraceus UICC, and A. terreus UICC shown by mycelial growth inhibition and sporulation, 100% mortality, hyphal size reduction 3%--85%, increased number of the yeast cell 1.81%--50.09%, and increased yeast cell length 2%--17% and increased yeast cell width 1%--24%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43555
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Jauhari Rakhman
"Telah dilakukan penelitian untuk mendeteksi Shiga Toxin-producing Escherichia coli (STEC) pada daging Perna viridis (kerang hijau) dan Anadara granosa (kerang darah) yang berasal dari pasar tradisional, swalayan, dan tempat budidaya kerang di Cilincing serta Muara Kamal. Rangkaian uji yang digunakan adalah Multiple Tube Fermentation (MTF), hemolisis dan teknik molekular untuk mendeteksi gen spesifik shiga toxin (stx1, stx2), intimin (eaeA) dan hemolisin (hlyA). Hasil uji MTF menunjukkan bahwa kandungan bakteri E. coli dalam daging kerang melebihi ambang batas keamanan pangan SNI No. 01-2729-3-2006 (> 200 MPN/100 g). Hasil uji hemolisis menunjukan bahwa 59,4 % bakteri E. coli yang diisolasi dari daging kerang mampu melisiskan sel darah merah. Gen penyandi STEC tidak ditemukan pada sampel daging kerang.

A study was carried out to detect Shiga Toxin-producing Escherichia coli (STEC) in Perna viridis (green mussel) and Anadara granosa (blood cockle) fleshs. Shellfish fleshs were obtained from traditional markets, supermarkets, and shellfish aquacultures in Cilincing and Muara Kamal. Multiple Tube Fermentation (MTF) test, hemolysis test and molecular test for shiga toxin-specific (stx1, stx2), intimin (eaeA) and hemolysin (hlyA) genes have been done. The MTF test results showed that all samples exceed the threshold of food safety SNI No. 01-2729-3-2006 (>200 MPN/100 g). Hemolysis test results showed that 59,4 % of E. coli isolated from shellfish flesh lysed the red blood cells. The genes responsible for STEC expression were not found in shellfish flesh.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi TumbuhanDepartemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama penelitian yaitu untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh pemberian bokashi limbah ampas tebu terhadap pertumbuhan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5). Parameter yang diukur meliputi parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan parameter kuantitatif (suhu, kadar air, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudian dibandingkan dengan standar kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk bokashi dapat dihasilkann dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5 dengan karakteristik berwarna coklat kehitaman, berbau seperti tanah,bertekstur gembur, suhu 37 0C, kadar air 50 %, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36 %, N 1,01%, P 0,33%, dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
pertumbuhan tanaman selada yag diukur meliputi parameter kualitatif (warna daun dan uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan dilanjutkan
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95 % untuk mengetahui perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam perlakuan berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, akan tetapi tidak berpengaruh pada parameter panjang akar. Hasil pertumbuhan selada terbaik ditunjukkan oleh perlakuan P5 dengan warna daun Light Green (Faber Castell), mempunyai rasa daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering akar 0,20 g.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Priambodo
"ABSTRAK
Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan di Indonesia, dengan luas sekitar 11 juta hektar pada tahun 2014. Serbuk sari kelapa sawit memiliki potensi alergi yang cukup besar, karena memiliki ukuran relatif kecil, berjumlah relatif banyak, dan bersifat anemofili.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kandidat protein alergen serbuk sari kelapa sawit melalui metode SDS-PAGE dan Western Blotting, serta mengetahui aktivitas IgA, IgE, IgG, IgM, dan IFN-γ pada sel Peripheral Blood Mononuclear Cell (PBMC) terhadap induksi protein serbuk sari kelapa sawit yang dilakukan secara in vitro. Penelitian diawali dengan ekstraksi protein serbuk sari kelapa sawit, yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia. Berat molekul protein dianalisis dengan metode SDS-PAGE, serta uji kealergenikan kandidat protein alergen diuji dengan menggunakan 21 serum pasien alergi melalui metode Western Blotting. Protein serbuk sari kelapa sawit juga diinduksikan pada kultur sel PBMC. Proses pendeteksian IgA, IgE, IgG, IgM, dan IFN-γ dilakukan menggunakan metode ELISA. Berat molekul protein serbuk sari kelapa sawit diketahui berukuran 10?80 kDa.
Hasil uji kealergenikan protein tersebut pada Western Blotting menunjukkan kandidat protein alergen memiliki ukuran 14 kDa, 15 kDa, 20 kDa dan 31 kDa. Aktivitas beberapa immunoglobulin dan sitokin berhasil terdeteksi. Konsentrasi IgA didapatkan sebesar 0,022 pg/ml, IgE sebesar 9,655 pg/ml, IgG sebesar 39,856 pg/ml, IgM sebesar 10,369 pg/ml, dan IFN-γ sebesar 2.617,240 pg/ml.

ABSTRACT
Oil palm is a plant that widely cultivated in Indonesia, with an area of about 11 million hectares in 2014. Oil palm pollen is potential to caused allergy, because it has a small size, much in amount, and was dispersed by wind.
This study aims to determine the character of the allergen protein candidate from oil palm pollen by using SDS-PAGE and Western Blotting, and also to know the activity of IgA, IgE, IgG, IgM, and IFN-γ against exposure to oil palm pollen protein performed in vitro on Peripheral Blood Mononuclear Cell (PBMC). The study begins with the protein extraction from oil palm pollen, which is derived from several regions in Indonesia. The molecular weight of these proteins are analyzed using SDS-PAGE. Allergenic test of allergen protein candidates were tested using 21 serum of allergic patients through Western Blotting method. Oil palm pollen protein also induced in PBMC cultures. The detection of IgA, IgE, IgG, IgM, and IFN-γ were performed using ELISA. The molecular weight of oil palm pollen protein is about 10?80 kDa.
Allergenic test results through Western Blotting showed the allergen protein candidates have a size of 14 kDa, 15 kDa, 20 kDa and 31 kDa. Immunoglobulin and cytokine activity successfully detected. The IgA concentrations obtained 0.022 pg/ml, IgE obtained 9.655 pg/ml, IgG obtained 39.856 pg/ml, IgM obtained 10.369 pg/ml, and IFN-γ obtained 2,617.240 pg /ml.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Andriyanto
"ABSTRAK
Deteksi antigen betanodavirus pada 26 ekor ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) yang diduga terinfeksi telah dilakukan dengan metode imunohistokimia. Tanda klinis pada benih yang terinfeksi sering menunjukkan perilaku berenang yang tidak normal, seperti posisi vertikal, berputar dan terjadi beberapa perubahan pigmentasi. Metode screening yang dilakukan oleh RT-PCR memberikan hasil positif dengan munculnya band pada hasil elektroforesis pada 230 bp. Secara histopatologi terdapat sel-sel yang mengalami nekrotik dengan vakuolasasi di organ otak dan mata. Deteksi imunohistokimia menggunakan antibodi monoklonal spesifik untuk betanodavirus menunjukkan reaksi positif dengan pembentukan warna coklat di jaringan organ otak dan mata. Pengujian imunohistokimia adalah salah satu metode yang cocok untuk deteksi dan diagnosis infeksi betanodavirus pada ikan.

ABSTRACT
Detection of betanodavirus antigen on the 26 heads of infected tiger grouper fish (Epinephelus fuscoguttatus) by immunohistochemistry was done. Clinical sign of the infected larva and juvenile stages often show abnormal swimming behaviour, including vertical positioning, spinning and some change in pigmentation. Methods of screening done by RT-PCR give result showed by electrophoresis band with all most sample give positif in 230 base pairs. Histopathologically, there were necrotic area with vacuolation in brain and retine organs. Immunohistochemistry detection using specific monoclonal antibody to betanodavirus showed positif reaction with brown colours formation in the internal organs like brain and retine. Immunohistochemistry assay is one of the suitable methods for detection and diagnose of betanodavirus infection in fish. "
2017
T47641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizmoon Nurul Zulkarnaen
"

Pinang Jawa (Pinanga javana Blume) merupakan spesies palem endemik Pulau Jawa.  Keberadaan Pinang Jawa diketahui terdistribusi di hutan dataran tinggi.  Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan autekologi Pinang Jawa secara komprehensif.  Lokasi penelitian dilakukan di lereng selatan dan lereng timur Gunung Slamet. Metode pengambilan data menggunakan metode purposive sampling dengan membuat plot berukuran 10x10 m berjumlah 183 plot.  Analisis data menggunaan analisis kualitatif dan kuantitatif.  Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan perkembangan pertumbuhan Pinang Jawa. Analisis untuk mengetahui pola penyebaran menggunakan perhitungan indeks Morisita.  Asosiasi pertumbuhan Pinang Jawa diketahui dengan perhitungan tabel kontingensi 2x2, uji Chi-square, dan indeks Jaccard. Analisis statistik diterapkan untuk pengujian faktor abiotik yang mempengaruhi kehadiran dan kerapatan Pinang Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stuktur populasi Pinang Jawa didominasi oleh individu dewasa dengan kelas tinggi antara 6,1 – 8,1 m dan kelas diameter 7 – 8,9 cm. Pola penyebaran Pinang Jawa di Gunung Slamet yaitu menyebar berkelompok.  Berdasarkan pengamatan selama penelitian menunjukkan bahwa penyebaran Pinang Jawa secara alami dilakukan oleh musang hutan dengan banyak ditemukannya kotoran musang hutan yang terdiri atas biji Pinang Jawa.  Pertumbuhan Pinang Jawa diketahui tidak mempunyai asosiasi dengan tumbuhan lain.  Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa keberadaan dan kerapatan Pinang Jawa dipengaruhi oleh kelerengan, ketebalan seresah, dan kelembaban udara.  Ancaman terhadap habitat Pinang Jawa diklasifikasikan berdasarkan faktor manusia dan alam.


Pinang Jawa (Pinanga javana Blume) is an endemic palm species in Java. The existence of Pinang Jawa is known to be distributed in highland forests. This study aims to explain the autecology of Pinang Jawa in a comprehensive manner. The location of the study was carried out on the southern slope and the eastern slope of Mount Slamet. The data collection method uses a purposive sampling method by making 10x10 m plots totaling 183 plots. Data analysis uses qualitative and quantitative analysis. Descriptive analysis is used to explain the developmental growth of Pinang Jawa. Analysis to find out the distribution pattern using the Morisita index calculation. The Pinang Jawa growth association is known by the calculation of the 2x2 contingency table, the Chi-square test, and the Jaccard index. Statistical analysis was applied for testing abiotic factors that influence the presence and density of Pinang Jawa. The results showed that the structure of Pinang Jawa population was dominated by high-grade adult individuals between 6.1 - 8.1 m and diameter classes 7 - 8.9 cm. The pattern of the spread of Pinang Jawa on Mt. Slamet is spread in groups. Based on observations during the study showed that the spread of Pinang Jawa was naturally carried out by forest civet with many found civet feces of forest consisting of Pinang Jawa seeds. The growth of Pinang Jawa is known to have no association with other plants. The results of the statistical analysis show that the presence and density of Pinang Jawa is influenced by slope, litter thickness, and air humidity. Threats to Pinang Jawa habitat are classified based on human and natural factors.

 

"
2019
T54057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairissa Trisliani Asmara
"Penelitian terhadap pengetahuan etnobotani dan perspektif pengembangan Arenga pinnata oleh masyarakat Desa Bulumario, Kecamatan Sipirok, Sumatera Utara telah dilaksanakan pada Bulan Agustus-Oktober 2019. Penelitian bertujuan mendokumentasikan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tumbuhan dan jenis tumbuhan apa saja yang penting bagi masyarakat Bulumario. Informasi yang dikumpulkan diharapkan dapat berperan dalam konservasi tumbuhan yang menunjang proses pengembangan kesejahteraan masyarakat di Desa Bulumario. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara secara mendalam dengan dipandu kuisioner, observasi partisipatif, dan survey lapangan. Pada penelitian etnobotani kategori guna terdapat 9 informan kunci dan 37 responden umum yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berusia 30 tahun. Penelitian mengenai kajian pemanfaatan aren, responden adalah masyarakat yang bekerja sebagai petani aren, penyadap aren maupun tengkulak hasil produksi aren. Data di analisis secara kualitatif yaitu deskriptif dan kuantitatif yaitu nilai indeks kultural (ICS) dan analisis vegetasi. Hasil menunjukkan terdapat 164 spesies tumbuhan dari 63 famili yang dimanfaatkan masyarakat dalam berbagai kategori guna. Nilai ICS tertinggi adalah bargot (Arenga pinnata (Wurmb) Merr) yaitu sebesar 110 dengan pemanfaatan sebagai obat, pangan, ritual, minuman dan bahan bangunan. Pemanfaatan Arenga pinnata sebagai tumbuhan multiguna cukup tinggi di Bulumario, persebaran individu Arenga pinnata juga merata dengan kerapatan pohonnya 94 ind/ha. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah air nira yang berasal dari bunga jantan. Masyarakat Bulumario masih memanfaatkan aren yang tumbuh liar dan belum ada upaya budidaya tumbuhan tersebut.

Research on the ethnobotany knowledge and perspective of Arenga pinnata development by the people of Bulumario Village, Sipirok District, North Sumatra has been carried out in August-October 2019. The research aims to document public knowledge about the use of plants and what types of plants are important for the Bulumario community. The information gathered is expected to play a role in the conservation of plants that support the process of developing community welfare in Bulumario Village. The research method used was in-depth interviews guided by questionnaires, participatory observation, and field surveys. In the ethnobotany category uses there were 9 key informants and 37 general respondents consisting of men and women aged 30 years. For study of the use of sugar palm, respondents are people who work as sugar palm farmers, sugar palm tappers and middlemen from the production of palm sugar. The data were analyzed qualitatively namely descriptive and quantitative namely the value of the cultural index (ICS) and vegetation analysis. The results showed that there were 164 plant species from 63 families that were utilized by the community in various use categories. The highest ICS value is bargot (Arenga pinnata (Wurmb) Merr) which is 110 with utilization as medicine, food, ritual, drinks and building materials. Utilization of Arenga pinnata as a multipurpose plant is quite high in Bulumario, the individual distribution of Arenga pinnata is also evenly distributed with a tree density of 94 ind/ ha. The most widely used part is sap water that comes from male flowers. The people of Bulumario are still using the sugar palm that grows wild and there has been no attempt to cultivate these plants
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik
Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Departemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama yaitu penelitian untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-
4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian
yaitu untuk menganalisis pengaruh bok persembahan ampas tebu terhadap
menumbuhkan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5).
Parameter yang diukur termasuk parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan
parameter kuantitatif (suhu, kadar udara, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data
Parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudain dibandingkan dengan standar
kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pupuk bokashi dapat dihasilkan dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang
telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004.perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5
dengan kondisi berwarna coklat kehitaman, seperti hubungan seperti tanah, bertekstur gembur,
suhu 37 0C, kadar air 50%, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36%, N 1,01%, P 0,33%,
dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
Pertumbuhan tanaman selada yag diukur termasuk parameter kualitatif (warna daun dan
uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar,
berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data
Parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan cerdas
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95% untuk
melihat perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam
pengaruh berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah
tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, tetapi tidak
berpengaruh pada parameter panjang akar. Pertumbuhan hasil selada terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P5 dengan warrna daun Hijau Muda (Faber Castell), mempunyai rasa
daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat
basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering
akar 0,20 g.
The research was conducted in February-June 2019 in a hydroponic central greenhouse
Agro-tourism Cilangkap, East Jakarta, and at the Plant Physiology Laboratory
Department of Biology, University of Indonesia. The first objective is research for
produce bokashi fertilizer from processing sugarcane waste with an EM-activator
4, Papaya MOL, banana weevil MOL, and cow dung MOL. The second objective of research
namely to analyze the effect of bagasse offering box on
growing lettuce plants. Bokashi fertilizer was made with 6 different treatments (P0-P5).
The parameters measured include qualitative parameters (color, smell, and texture) and
quantitative parameters (temperature, air content, pH, and nutrient content of C, N, P, K). Data
The bokashi parameter was analyzed descriptively, then it was compared with the standard
Compost quality according to SNI 19-7030 year 2004. The results showed that
Bokashi fertilizer can be produced in 21 days with high nutrient content
has been in accordance with SNI 19-7930 of 2004. The best treatment is shown by P5
with blackish brown conditions, such as soil-like relationships, loose textured,
temperature 37 0C, water content 50%, pH 6.5, nutrient content C 49.36%, N 1.01%, P 0.33%,
and K 0.34%. Parameter of effect of bagasse waste bokashi fertilizer on
The measured growth of lettuce included qualitative parameters (leaf color and
organoleptic test of lettuce leaves) and quantitative parameters (plant height, root length,
shoot wet weight, shoot dry weight, root wet weight, and root dry weight). Data
Lettuce parameters were analyzed using the one-factor ANOVA test and intelligent
with the Tukey Honestly Significant Difference test, the confidence level is 95% for
look at the differences between the treatments. The results showed that the sixth
the influence of influence on the growth parameters of plant height, wet weight
crown dry weight, root wet weight, and root dry weight, but not
effect on the root length parameter. The best yield growth of lettuce is shown
by P5 treatment with light green leaf color (Faber Castell), had a taste
good leaves, with an average plant height of 21.74 cm, root length of 18.50 cm, weight
shoot wet weight 25.74 g, shoot dry weight 1.16 g, root wet weight 2.79 g, and dry weight
root 0.20 g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik
Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Departemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama yaitu penelitian untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-
4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian
yaitu untuk menganalisis pengaruh bok persembahan ampas tebu terhadap
menumbuhkan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5).
Parameter yang diukur termasuk parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan
parameter kuantitatif (suhu, kadar udara, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data
Parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudain dibandingkan dengan standar
kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pupuk bokashi dapat dihasilkan dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang
telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004.perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5
dengan kondisi berwarna coklat kehitaman, seperti hubungan seperti tanah, bertekstur gembur,
suhu 37 0C, kadar air 50%, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36%, N 1,01%, P 0,33%,
dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
Pertumbuhan tanaman selada yag diukur termasuk parameter kualitatif (warna daun dan
uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar,
berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data
Parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan cerdas
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95% untuk
melihat perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam
pengaruh berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah
tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, tetapi tidak
berpengaruh pada parameter panjang akar. Pertumbuhan hasil selada terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P5 dengan warrna daun Hijau Muda (Faber Castell), mempunyai rasa
daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat
basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering
akar 0,20 g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sania Novita
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengaplikasikan kompos Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Universitas Indonesia (UI) sebagai media tanam selada (Lactuca sativa L. var. crispa) dan menghasilkan kompos dari sampah organik dengan pemberian varian aktivator.  Kompos UPS UI mengandung hara makro dan hara mikro yang telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-7030-2004 sehingga dapat diaplikasikan sebagai media tanam. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Parameter penelitian terdiri dari kualitatif dan parameter kuantitatif. Parameter kualitatif dianalisis secara deskriptif. Parameter kuantitatif dianalisis menggunakan uji Anova dan uji Tukey taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi kompos UPS UI sebagai media tanam mampu menunjang pertumbuhan vegetatif selada. Hasil penelitian juga menunjukkan perlakuan M4 (50% kompos) menghasilkan jumlah daun, tinggi tanaman, panjang akar, berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering tajuk, dan berat kering akar paling tinggi diantara seluruh perlakuan. Hasil pembuatan kompos dengan pemberian varian aktivator menunjukkan kandungan hara kompos sudah sesuai SNI 19-7030-2004. Aktivator EM4 (50% kompos) menghasilkan berat akhir kompos terbaik dibandingankan dengan perlakuan lainnya.

The research was aimed to applicate Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Universitas Indonesia (UI)'s compost as lettuce (Lactuca sativa L. var. crispa) growing media and to produce compost from organic waste with activator variants. UPS UI's compost contained macro- and micro nutrients that accordance with the Indonesian National Standard (SNI) 19-7030-2004 so that it can be applied as growing media. The study used a completely randomized design with four treatments and six replications. The research consited two parameters, there was qualitative and quantitative parameter. Qualitative parameters were analyzed descriptively. Quantitative parameters were analyzed using the Anova test and Tukey test with a 95% confidence level. The results showed that the application of UPS UI compost as growing media was able to increase the vegetative growth of lettuce. The results also showed that M4 treatment (50% compost) resulted in the highest number of leaves, plant height, root length, shoot fresh weight, root fresh weight, shoot dry weight, and root dry weight among all treatments. The results showed that compost's  content was in accordance with SNI 19-7030-2004. The EM4 activator produced the best compost final weight compared to other treatments."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>