Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhwa Rana Sausan
"Pandemi COVID-19 mendorong peningkatan penggunaan perangakat seluler. Hal tersebut memicu meningkatnya tren pemasaran baru yang memanfaatkan perangkat seluler, yakni mobile marketing. Di sisi lain, salah satu metode yang paling banyak menjadi penunjang mobile marketing adalah gamifikasi. Gamifikasi diartikan sebagai sistem yang mengaplikasikan elemen desain permainan ke dalam konteks non-permainan bertujuan untuk mengubah perilaku seseorang. Dimana target utama dari gamifikasi ini adalah generasi milenial dan generasi z. Namun, dikarenakan gamifikasi merupakan konsep yang tergolong baru, penelitian akademis yang dapat menjadi standarisasi implementasi gamifikasi masih sangat terbatas. Oleh karena itu, dibutuhkan evaluasi terhadap pengaruh dari gamifikasi yang dapat menjadi acuan perusahaan dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan teori Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis pengaruh gamifikasi pada Gojek yang merupakan salah satu perusahaan Indonesia yang mengimplementasi gamifikasi sebagai strategi mobile marketing. Kuesioner penelitian disebarluaskan kepada pengguna Gojek yang lahir pada tahun 1980 – 2010. Sebanyak total 913 responden didapatkan. Hasil pengolahan data dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi customer engagement dan loyalitas pelanggan dengan gamifikasi adalah hedonic value, utilitarian value, satisfaction, brand love, brand loyalty, positive word of mouth, dan resistance to negative information. Perancangan strategi dilakukan menggunakan why how laddering dan strategy to mission matrix.

The COVID-19 pandemic has prompted an increase in the use of mobile devices. This has triggered a new marketing trend that utilizes mobile devices, namely mobile marketing. On the other hand, one of the methods that support mobile marketing the most is gamification. Gamification is defined as a system that applies game design elements to a non-game context in order to change a person's behavior. Where the main target of this gamification is the millennial generation and generation z. However, because gamification is a relatively new concept, academic research that can standardize the implementation of gamification is still very limited. Therefore, it is necessary to evaluate the effect of gamification which can be a reference for companies in its implementation. This study uses Structural Equation Modeling (SEM) theory to analyze the effect of gamification on Gojek, which is one of the Indonesian companies that implements gamification as a mobile marketing strategy. Research questionnaires were distributed to Gojek users who were born in 1980 – 2010. A total of 913 respondents were obtained. The results of data processing using the Structural Equation Modeling (SEM) method show that the factors that influence customer engagement and customer loyalty with gamification are hedonic value, utilitarian value, satisfaction, brand love, brand loyalty, positive word of mouth, and resistance to negative information. Strategy design is done using why how laddering and strategy to mission matrix."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Dwi Wulandari
"Adanya pandemi COVID-19 menimbulkan berbagai permasalahan bagi banyak pihak, salah satunya UMKM Dua A yang berjuang untuk mempertahankan bisnisnya di tengah situasi yang serba dibatasi. Dimulai dengan upaya melakukan penjualan secara online, ternyata Dua A menghadapi kendala dimana sejumlah pelanggan mengeluh bahwa mereka menerima produk dalam keadaan yang rusak. Tidak hanya itu, adanya COVID-19 juga menimbulkan masalah penumpukan sampah akibat meningkatnya perilaku belanja online. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai perancangan ulang desain kemasan makanan ringan kerupuk, terutama bagi produk UMKM Dua A, agar lebih kuat, ramah lingkungan, dan juga menarik bagi pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kansei Engineering dan Fuzzy Quality Function Deployment for Environment untuk menciptakan solusi yang dapat memenuhi kebutuhan dari pihak pelanggan serta perusahaan. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa rekomendasi kemasan yang dapat digunakan oleh UMKM Dua A adalah kemasan berbentuk kotak, terbuat dari cardboard, dan memiliki cushioning pada bagian dalam.

The existence of the COVID-19 pandemic has caused various problems for many parties, one of which is Dua A, a MSME who are struggling to maintain their business amid the chaotic situation. Starting with an effort to make their sales through online platform, it turns out that Dua A faces a problem where several customers complain that they receive damaged products. Not only that, the presence of COVID-19 has also caused the problem of accumulation of waste due to increased online shopping behavior. Therefore, in this study, we will discuss the redesign of the packaging of cracker snacks, especially for Dua A’s products, so that they are stronger, more environmentally friendly, and more attractive to customers. This research was conducted using the Kansei Engineering and Fuzzy Quality Function Deployment for Environment approach to create solutions that can meet the needs of customers and companies. From this study, it was found that the packaging recommendations that can be used by Dua A are box-shaped packaging, made of cardboard, and have cushioning on the inside."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azzamulhaq
"Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Dr. Mahar Mardjono merupakan salah satu rumah sakit yang menjadi rujukan dalam menangani kasus saraf dan stroke di Indonesia. Terus meningkatnya jumlah pengunjung dari tahun ke tahun akibat dari semakin besarnya resiko stroke di kalangan masyarakat Indonesia menjadi faktor penyebab pentingnya memastikan layanan Rawat jalan Eksekutif RS PON dapat terus berkembang dan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dari penggunanya. Penelitian ini mencoba menemukan aspek yang memiliki peran besar dalam meningkatkan kepuasan layanan serta memberikan rekomendasi terhadap rancangan layanan Rawat Jalan Eksekutif RS PON. Perancangan layanan tersebut disusun menggunakan dalam bentuk service blueprint yang disusun oleh hasil analisis Quality Function Deployment yang terintegrasi dengan Service Quality dan Model Kano melalui survei yang dilakukan terhadap 133 pasien atau pendamping pasien rawat jalan Eksekutif RS PON. Dari analisis tersebut, ditemukan 11 atribut yang menjadi prioritas untuk ditranslasikan ke beberapa technical descriptors untuk mendapatkan strategi-strategi yang akan ditambahkan pada service blueprint. Pada penelitian ini, dirumuskan 8 technical descriptors sebagai strategi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kepuasan pengguna dan sebagiannya dapat ditambahkan pada service blueprint layanan kesehatan Rawat jalan Eksekutif RS PON.

National Brain Center Hospital Dr. Mahar Mardjono (RS PON) is a leading referral hospital for neurological and stroke cases in Indonesia. The increasing number of visitors year by year, driven by the growing risk of stroke among Indonesians, highlights the importance of ensuring that RS PON's Executive Outpatient Clinic services continue to develop and adapt to users' needs. This study aims to identify key aspects that significantly enhance service satisfaction and provide recommendations for designing services at the RS PON Executive Outpatient Clinic.  The service design is developed in the form of a service blueprint, derived from the results of Quality Function Deployment analysis integrated with Service Quality and the Kano Model, based on a survey of 133 patients or patient companions of the RS PON Executive Outpatient Clinic. The analysis revealed 11 attributes that can be translated into several technical descriptors to develop strategies that are incorporated into the service blueprint. From this study, 8 technical requirements were formulated as strategies to improve user satisfaction, some of which can be added to the service blueprint for RS PON's Executive Outpatient Clinic healthcare services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julya Ade Jhora
"Peran penting universitas dalam memajukan pendidikan bangsa diiringi dengan berbagai usaha universitas dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Untuk tujuan ini, universitas pada umumnya menetapkan beberapa standar (selain dari standar nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian) didalam sistem perkuliahan, seperti standar kompetensi, beban studi, proses pembelajaran, jadwal perkuliahan serta standar-standar lainnya yang disesuaikan dengan kebijakan masing-masing fakultas maupun jurusan atau departemen yang ada di universitas. Disadari atau tidak, standar-standar ini kemudian membentuk suatu tuntutan, terutama bagi mahasiswa dalam menjalani bidang studi yang mereka tekuni.
Penelitian ini membahas tentang hubungan antara kelelahan mahasiswa dengan sistem perkuliahan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Variabel penelitian terdiri dari academic workload, lecturer behavior, teaching and learning, supporting facilitator, serta student burnout. Pengumpulan data dilakukan melalui survei (kuesioner) dengan total responden sebanyak 200 orang mahasiswa (Teknik Industri dan Arsitektur). Model penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kelelahan mahasiswa dengan faktor-faktor terkait sistem perkuliahan, sehingga diusulkan sebuah rekomendasi untuk mengevaluasi sistem perkuliahan yang ada agar dapat meminimalkan terjadinya sindrom kelelahan di kalangan mahasiswa.

Universities have an important role in enhancing the education of a nation, which aligns with efforts to generate qualified graduates. In relation to this circumstance, universities generally establish several standards (apart from the national standards established by the Ministry) in their academic systems such as standard of competency, study allocation for each semester, teaching and learning processes, teaching period and any other related standards depend on faculty and/department within the universities. Realized it or not, the established standards create a number of demand and/study burden, particularly for students.
This study discusses the relationship between student burnout and the academic system using the Partial Least Square (PLS) method. Variables of this study consist of academic workload, lecturer behavior, teaching and learning, supporting facilitator, and student burnout. The data obtained through surveys (questionnaires) with a total of 200 students (Industrial Engineering and Architecture). The research model obtained shows a significant relationship between student burnout with factors related to the academic systems so that recommendations are proposed to evaluate the existing academic systems as well as minimizing the occurrence of burnout syndrome amongst students."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhahadian Bima Saputra
"ABSTRAK
Industri penerbangan sipil di Indonesia telah dinominasikan oleh beberapa lembaga survei sebagai industri dengan tingkat keselamatan terendah di dunia. Banyaknya kecelakaan penerbangan sipil di Indonesia disebabkan oleh sistem manajemen keselamatan yang buruk. Menurut Maintenance Error Decision Aid (MEDA), saat ini, 80% kecelakaan penerbangan disebabkan oleh kesalahan manusia (pilot, pengontrol lalu lintas udara, mekanik, dll). Hasil ini berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun awal industri penerbangan yang 80% kecelakaan disebabkan oleh kegagalan mesin. Oleh karena itu, kita harus menemukan metode yang paling tepat untuk menganalisis kecelakaan penerbangan untuk mencegah terulangnya hal itu. Penerbangan sipil berjadwal di Indonesia hampir mewakili semua penerbangan sipil karena masih belum umumnya industri general aviation di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan model analisis dan investigasi kecelakaan yang dimodifikasi berdasarkan swiss cheese model untuk mengidentifikasi faktor manusia dan organisasi yang terkait dalam kecelakaan penerbangan sipil berjadwal. Model ini akan terdiri dari kategori dan subkategori yang dikembangkan oleh model sebab-akibat yang dikombinasikan dengan hukum dan peraturan yang berlaku serta praktik sistem manajemen keselamatan di industri penerbangan sipil berjadwal di Indonesia. Model yang diusulkan diharapkan dapat menganalisis kecelakaan penerbangan sipil terjadwal dengan lebih baik dan jelas serta membantu manajemen untuk mengambil tindakan keselamatan yang diperlukan untuk mencegah terulangnya kecelakaan.

ABSTRACT
Civil aviation industry in Indonesia has been nominated by some survey institutes to be the lowest in safety rating in the world. This is caused by poor safety management system which lead to many civil aviation accidents in Indonesia. According to Maintenance Error Decision Aid (MEDA), nowadays, 80% of aviation accident are due to human error (pilots, air traffic controllers, mechanics, etc). This result differ compared to the early years of the aviation industry which is 80% of accident are caused by machine failure. Therefore, we have to find the most appropriate method to analyze an aviation accident in order to prevent its reccurence. In Indonesia, scheduled civil aviation almost represent all civil aviation in the country. Therefore, This research proposed a modified accident analysis and investigation model based on swiss cheese model to identify the human and organizational factors involved in scheduled civil aviation accidents. The model will be consist of categories and subcategories which is developed by classic ancient causation models combined with the laws and regulation in Indonesia and a safety management system practices in the scheduled civil aviation industry. The proposed model is expected to be able to analyze scheduled civil aviation accident better and clearer and help the management to take a safety action needed to prevent the recurence of accidents."
2019
T54249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arindy
"Dompet digital memfasilitasi transaksi pembayaran tanpa menggunakan uang tunai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Intensi pengguna untuk menggunakan dan merekomendasikan dompet digital berdasarkan perspektif preferensi multi-generasi. Data dari 205 Responden diperoleh dari formulir online di formulir Google. Penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS) menggunakan perangkat lunak SMARTPLS 3, hasil analisis data menunjukkan pada Generasi X, Perceived ease of use, Perceived Usefulness, Compatibility, dan Trust berpengaruh terhadap Intention to Use, dan factor-factor yang mempengaruhi intention to use pada generasi Y adalah Perceived Usefulness, Perceived Behavioral Control, and Trust. Faktor-faktor yang mempengaruhi intention to use dalam generasi Z adalah Perceived Ease of Use, dan Perceived Usefulness. Berdasarkan hasil tersebut, 10 rekomendasi strategi diajukan dan dinilai oleh para expert Dompet Digital di Indonesia dengan metode TOPSIS dan importance-performance analysis. Berdasarkan kedua metode tersebut, Strategi yang memiliki prioritas tinggi terhadap pengembangan dompet digital pada generasi X adalah, strategi terkait kesesuaian dompet digital terhadap pembayaran jasa trasportasi, sedangkan pada generasi Y dan generasi Z Strategi strategi yang di prioritaskan adalah yang berkaitan dengan mengkampanyekan kegunaan-kegunaan dari dompet digital. Secara umum strategi yang memiliki prioritas tinggi adalah yang berkaitan dengan kesesuaian dengan pembayaran transportasi umum, kampanye tentang kegunaan dompet digital, keringkasan aplikasi dompet digital dan kelengkapan layanan pembayaran tagihan.

Digital wallet in Indonesia facilitate payment transactions without using cash. This study aims to identify the influencing factors user intentions to use and recommend digital wallets based on a multi-generation preference perspective. 205 respondents data obtained by filling in an online form at Google form. This study is using the Partial Least Square (PLS) method using SMARTPLS 3 software, the results of data analysis show in Generation X, Perceived ease of use, Perceived Usefulness, Compatibility, and Trust positively influence Intention to Use, and the factors that influence intention to use in generation Y are Perceived Usefulness, Perceived Behavioral Control, and Trust. Factors that influence intention to use in generation Z are Perceived Ease of Use, and Perceived Usefulness. Based on these results, 10 strategic recommendations were proposed and assessed by Digital Wallet experts in Indonesia using the TOPSIS method and importance-performance analysis. Based on the two methods, the strategy that has a high priority on the development of digital wallet in generation X is the compatibility of digital wallet to the payment of transportation services, while in generation Y and generation Z The priority strategy is campaigning the uses of the wallet digital. In general, strategies that have high priority are those related to conformity with public transportation payments, campaigns about the use of digital wallets, the conciseness of digital wallet applications, and the completeness of bill payment services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Sulistyo Darmawan
"Industri saat ini dihadapkan pada preferensi konsumen yang berubah dengan cepat. Peraturan baru dan iklim persaingan di antara perusahaan merangsang perubahan pada produk yang dipasarkan. Tim pengembangan produk baru ditantang untuk mempercepat pekerjaan mereka agar mempersingkat waktu produk ke pasar. Hal ini disebabkan oleh siklus hidup produk semakin pendek dan untuk menghindari perubahan preferensi sebelum produk diluncurkan. Pengetahuan tim pengembangan produk baru tentang karakter produk dan proses sebelumnya diperlukan untuk mempercepat proses pengembangan produk baru. Keterlibatan pemasok dan pengguna dalam menyiapkan produk baru tidak boleh dilupakan. Pengetahuan yang mereka miliki tentang produk dan proses terdahulu juga harus dikumpulkan. Pengguna mungkin memiliki keluhan tentang produk terdahulu, sementara pemasok mungkin mengalami kesulitan dalam menciptakan persediaan. Makalah ini mengusulkan kerangka kerja manajemen pengetahuan dalam mengembangkan produk baru untuk meningkatkan kualitas produk dan mempersingkat waktu ke pasar dengan melibatkan perspektif pengguna dan pemasok. Sebuah model dikembangkan berdasarkan tinjauan literatur dan wawancara ahli. Model yang diusulkan memiliki tiga proses dinamis: penciptaan pengetahuan, difusi pengetahuan, dan penyimpanan pengetahuan. Desain matriks terstruktur (DSM) dibuat untuk menganalisis hubungan antara tahapan dalam kerangka kerja. Untuk menguji kerangka kerja, studi kasus telah dilakukan di sebuah perusahaan otomotif. Studi kasus membuktikan bahwa model yang dikembangkan berkontribusi untuk mempersingkat waktu produk ke pasar. Penelitian di masa depan harus menerapkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi waktu produk ke pasar dan menguji model untuk industri lain.

In recent year, industries consumer preferences are subject to changes quickly. New regulations and the climate of competitions among companies stimulate changes at the market placed product. New product development teams are challenged to accelerate their work. This is due to the product life cycle is getting shorter and to avoid change of preference before the product launched. The new product team's knowledge of the character of the previous products and processes is needed to accelerate the process of developing new products. The involvement of supplier and user in preparing new product should not be forgotten. The knowledge they have about previous products and processes must also be collected. Users may have complaints on the previous product, while suppliers may have difficulties in creating the supply. This paper proposes a knowledge management framework in developing new product in order to improve product quality and shorten time-to-market with involvement of user and supplier perspective. A model was developed based on literature review and expert interview. The proposed model has three dynamic processes: knowledge creation, knowledge diffusion, and knowledge storage. A design structured matrix (DSM) was created to analyze the relationship between stages in the framework. To test the framework, a case study has done in an automotive company. The case study resulting on a proof that the developed model contributes to shorten the product's time-to-market. Future research shall apply other factors that affect product time-to-market and test the model to the other industries."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsila Chairunnisa
"B2B food technology platform hadir untuk menghubungkan dan mengelola vendor – vendor katering lokal dalam penyediaan makanan untuk pelanggan pada skala B2B yaitu perusahaan atau organisasi. Implikasinya adalah dalam lingkungan B2B, dapat terjadi kurangnya pemahaman secara keseluruhan melihat lingkungan B2B mencakup pelanggan yang lebih sedikit namun lebih luas. Selanjutnya, kesalahpahaman dalam memahami pelanggan dapat lingkungan B2B dapat menyebabkan dampak serius terhadap pendapatan. Dalam this study ini, pendekatan design thinking membantu proses pemahaman pelanggan dengan mengidentifikasi pengguna dan kebutuhannya secara mendalam. Penelitan ini mencoba untuk merancang layanan B2B food technology platform dengan pendekatan design thinking yaitu memfokuskan this study terhadap pengguna dan kebutuhannya (user-centered) menggunakan organizational persona. Output dari rancangan layanan berupa service blueprint sebagai visulisasi dari siklus hidup PSS.

B2B food technology platform’s existence is to connect and manage local catering vendors in providing food for customers on B2B scale, namely a company or organization. The implication in a B2B environment is, there can be lack of understanding of B2B environments as whole which covers fewer but wider customers. Furthermore, this misunderstanding of customer as whole could lead to a serious revenue impact. In this study, design thinking helps the process of understanding customers by identifying users and their needs. This study tries to design personalized services of B2B food technology platform services with design thinking approach, focusing on users and their needs (user-centered) using organizational persona. The ouput of the study is in the form of service blueprint as visualization of PSS life cycle."
2019
T53430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhlun Adzim
"Pemrosesan ulang kembali sebuah produk adalah hal yang biasa dilakukan didalam industri proses. Hal tersebut merupakan enabler untuk reverse supply chain di industri proses. Namun penelitian mengenai reverse supply chain di industri proses masih terbatas. Penelitian sebelumnya mengelola risiko reverse supply chain di industri proses secara terpisah yang dapat menyebabkan munculnya permasalahan baru.
Penelitian ini mengintegrasikan semua risiko sehingga proses manajemen risiko dilakukan secara menyeluruh. Untuk mengembangkannya, dibutuhkan daftar risiko dari aktivitas reverse supply chain secara menyeluruh di industri proses, dibutuhkan juga kriteria untuk risiko tersebut. Data yang didapat diolah dengan menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process) - PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation) berdasarkan preferensi dari ahli.
Telah dikumpulkan 8 kriteria dari penelitian sebelumnya, dengan bobot berdasarkan penilaian ahli sebagai berikut: biaya atau investasi tambahan (0.064), pengelolaan volume barang atau produk (0.040), kerugian karena gangguan (0.047), kecepatan recovery bisnis jika terjadi gangguan (0.111), keunggulan daya saing (0.088), lingkungan (0.241), tanggung jawab sosial (0.097), hukum dan undang-undang (0.312). Selanjutnya, penelitian ini melakukan prioritasisasi risiko dengan pendapat ahli dengan menggunakan PROMETHEE.
Penelitian menemukan urutan risiko dari yang paling tinggi ke rendah dimulai dari risiko regulasi, risiko lingkungan, risiko reputasi dan branding, risiko kualitas dan stabilitas, risiko pemindahan dan penanganan, risiko teknis, risiko informasi, risiko penjadwalan dan kapasitas, risiko kuantitas, risiko persediaan dan risiko perlawanan. Dari hasil analisis sensitivitas didapat bahwa 3 kriteria yang paling mempengaruhi hasil akhir PROMETHEE adalah kriteria biaya atau investasi tambahan, kriteria hukum dan undang-undang dan kriteria keunggulan daya saing.

Reprocessing a product is a common practice in the process industry. This is an enabler for the reverse supply chain in the process industry. But research on the reverse supply chain in the process industry is still limited. Previous research managed the risk of reverse supply chain in the process industry separately which could lead to new problems.
This research integrates all risks so that the risk management process is carried out thoroughly. To develop it, it requires a list of risks from the overall reverse supply chain activities in the process industry, and also the criteria for these risks. The data obtained is processed using AHP (Analytic Hierarchy Process) - PROMETHEE (Preference Ranking of Organization Method for Enrichment Evaluation) based on expert preferences.
8 criteria have been collected from previous studies, with weights based on expert judgment as follows: investment cost (0.064), volume management (0.040), business interruption value (0.047), business recovery time after interruption (0.111), competitive advantage (0.088), environment (0.241), social responsibility (0.097), legislation (0.312). Furthermore, this study prioritizes risk with expert opinion using PROMETHEE.
The research found the order of risk from the highest to the lowest starting from regulatory risk, environmental risk, reputation and branding risk, quality and stability risk, transfer and handling risk, technical risk, information risk, scheduling and capacity risk, quantity risk, inventory risk and risk of resistance. From the results of the sensitivity analysis, it was found that the 3 criteria that most affected the final results of PROMETHEE were the criteria for additional costs or investments, legal and legal criteria and criteria for competitive advantage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristyo Ridwan Rais
"Beberapa tahun belakangan, kesadaran masyarakat Indonesia akan kebutuhannya pada bangunan yang ramah lingkungan mulai meningkat. Salah satu indikatornya adalah dari sisi kepemerintahan. Dimana pada dua kota besar, diwakili oleh pemerintah daerahnya, Indonesia yaitu Kepemerintahan Provinsi DKI Jakarta dan Kepemerintahan Kota Bandung, telah menerbitkan peraturan daerah yang mewajibkan bagi setiap pihak yang ingin mendirikan bangunan baru, diwajibkan memiliki sertifikat bangunan hijau/ramah lingkungan atau tidak akan mendapatkan sertifikat IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Tentunya hal ini berdampak langsung sektor-sektor yang terkait langsung, salah satunya adalah industri yang memproduksi material dan bahan bangunan. Dengan adanya peraturan tersebut, para pelaku industri material dan bahan bangunan mulai mencari cara agar produk-produk yang dihasilkan dapat diklasifikasikan sebagai material dan bahan bangunan yang ramah lingkungan. Sehingga dengan menggunakan material dan bahan bangunan yang meraka produksi, dapat dijamin bangunannya juga akan dengan mudah mendapatkan sertifikat bangunan ramah lingkungan. Melalui penelitian ini, akan dilihat faktor-faktor apa saja yang mendorong suatu perusahaan mendaftarkan produknya pada sertifikasi ecolabel. Dimana akan diteliti melalui tinajaun pustaka dengan tema terkait dan dirumuskan modelnya untuk selanjutnya dianalisis dengan metode Structured Equation Model (SEM). Hasil dari pengambilan data tersebut akan dijadikan bahan pemilihan strategi yang dihitung menggunakan metode TOPSIS dan IPA

In recent years, Indonesian people's awareness of their needs in environmentally friendly buildings has begun to increase. Where in the two big cities, Jakarta and Bandung, represented by the local government have issued local regulations that oblige each party to build a new building, are required to have a green/environment-friendly building certificate or will not get a certificate IMB (Building Permit). Of course this has a direct impact on the sectors directly related, one of which is the industry that produces building materials. With this regulation, the building material companies began to look for ways that the products produced could be classified as environmentally friendly building materials. So by using environmentally friendly building materials, the building can also be guaranteed to get an environmentally friendly building certificate. Through this research, it will be seen what factors drive a company to register its products on Eco label certification scheme. Where will be examined through a literature review with related themes and formulated models for further analysis with the Structured Equation Model (SEM)? The results of the data collection will be used as material for the selection of strategies that are calculated using the TOPSIS and IPA methods."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>