Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 265 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Citra Octavia
"ABSTRAK
Telekomunikasi merupakan kebutuhan yang berkembang akhir-akhir ini, yang juga disertai oleh persaingan bisnis yang semakin ketat. Telkom merupakan perusahaan penyedia jasa telkekomunikasi di Indonesia yang sudah menguasai penyediaan jasa telekomunikasi secara monopoli selama puluhan tahun, namun semenjak tahun 2000 Ialu, Telkom harus rela melepaskan monopoli tersebut karena kebijakan pemerintah dalam persiapan menuju persaingan bebas. Visi yang ingin dicapai Telkom untuk menghadapi tuntutan jaman adalah meraih Worid Class Operator mulai tahiJn 2001. Berdasarkan hasil benchmarking Telkom Divre II, sebagai salah satu divisi Telkom yang melayani konsumen area Jakarta dan sekitarnya, terhadap SDM garda depan dengan AT&T (perusahaan taraf dunia), hasil yang dicapai sangat jauh dl bawah standar kelas dunia. Meskipun telah dilakukan selama 2 kali, namun hasilnya tidak menunjukkan peningkatan karena tidak ada solusi perbaikan secara konkrit.
SDM garda depan merupakan media awal penghubung perusahaan dengan konsumen dan penilaian awal konsumen terhadap perusahaan dipertaruhkan melalui kerja yang diberikan SDM garda depan_ Oleh karena itu_
perlunya dilakukan perbaikan kualitas pelayanan SDM garda depan secara konkrit, yang diawali dengan analisis permasalahan melalui deskripsi data dan informasi yang terkait, kemudian dilakukan analisis untuk mencari penyelesaian dengan metode Seif Assessment Guide (SAG) berdasarkan analisis masalah.
Self Assessment Guide (SAG) merupakan alat analisis khusus untuk mencari penyelesaian tentang kualitas SDM di berbagai industri yang di dalamnya berisi Iangkah-Iangkah sistematis untuk mencari akar permasalahan kinerja SDM sampai akhirnya mampu menghasilkan prioritas solusi yang diper|ukan_Tiap langkah berisi tuntunan (guide) dalam bentuk matrik yang berupa Troubleshooting tree, yang diperdalam dengan penggunaan matrik teknik kinerja melalui pertanyaan-pertanyaan pada sun/ei yang dilakukan oleh perusahaan, kemudian dikombinaaikan untuk mencari solusi Limum dan didetailkan berdasarkan data dan kondisi yang terjadi di perusahaan_

"
2001
S49924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uly Amrina
"ABSTRAK
Kasus gawat darurat yang tidak ditangani dengan oepat dapat mengakibatkan kematian, aiaupun trauma lebih Ianjut yang berbahaya. Trauma atau kematian tersebut mungkin tidak akan teriadi jika korban dapat ditolong dalam waktu kurang dari 10 menit. Untuk mencapai kondisi tersebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta berusaha memperkuat Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu yang dimiliki, khususnya untuk Fase Pra-Rumah Sakit, dengan cara menempatkan 30 Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118 di tempat-tempat yang strategis dan tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Dalam skripsi ini dilakukan penelitian terhadap B2 alternatif Iokasi, meliputi Puskesmas Kecamatan, Kepolisian Sektor dan Pemadam Kebakaran Suku Dinas. Metode Proses Hirarki Analitis digunakan penulis untuk mengembangkan model keputusan rating. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data kualitatif dan kuantitatif yang diisi oleh para expert di bidang kasus gawat darurat dan sistem AGD 118. Hasilnya digunakan untuk mendukung penyusunan hirarki keputusan, yang terdiri dari tujuan utama, kriteria-I-criteria utama dan kelas-kelas Skala intensitas dari masing-masing kriteria. Knteria-knteria tersebut meliputi kedekatan lokasi dengan daerah rawan kasus gawat darurat, kemacétan Ialu Iintas, kernudahan akses ambulans, keamanan Iokasi dan ketersediaan fasilitas NICK, rnakan dan istirahat.
Berdasarkan metode perbandingan berpasangan antara kriteria utama dan skala intensitas, serta metode rating terhadap aIternatif~aItematif Iokasi, didapatkan pnoritas lokasi untuk AGD 118. Kemudian dilakukan analisis terhadap sensilivitas pembobotan hirarki. Hasil studi ini adalah penempatan lokasi AGD 118 di DKI Jakarta dalam sebuah peta."
2001
S49919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Aufy Trisna Nugraha
"RSUD Cengkareng merupakan rumah sakit yang menyediakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat dengan status sosial menengah ke bawah, yang merupakan status sebagian besar penduduk. Oleh karena itu RSUD Cengkareng memiliki peran yang penting bagi pelayanan kesehatan masyarakat. Namun dalam melakukan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat seringkali timbul keluhan mengenai kualitas pelayanan yang diberikan.
Keluhan yang sering muncul adalah lambatnya waktu tunggu sebelum mendapatkan pelayanan dan pelayanan yang kurang simpatik. Salah satu penyebab terjadinya hal ini adalah karena tingginya tingkat kesalahan dalam hal input informasi yang menyulitkan dalam pengambilan data pasien. Selain itu tingginya tekanan kerja menyebabkan tingkat kelelahan yang lebih tinggi sehingga membuat pelayanan menjadi kurang simpatik.
Masalah di atas dapat dieliminir dengan mengaplikasikan sistem informasi ke dalam proses pelayanan. Yang harus diperhatikan ialah bahwa rancangan sistem informasi yang dibuat haruslah bersifat user-friendly sehingga bisa mengurangi kesalahan input dan kelelahan. Desain Graphical User Interface yang baik akan sangat mendukung pembuatan sistem informasi yang user-friendly.
Untuk bisa membuat desain graphical user interface yang baik maka kita akan membutuhkan panduan dalam melakukan perancangan serta metode evaluasi yang tepat untuk menilai seberapa baik desain kita. Untuk itulah perlu dibuat guidelines perancangan, desain graphical user interface, dan guidelines evaluasi terhadap hasil desain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Ramadhanto
"Tidak adanya sistem informasi yang memadai di RSUD akan berakibat pada terjadinya duplikasi data selama proses pencatatan, rekapitulasi, serta pelaporan data. RSUD Cengkareng yang sedang dalam tahap pembangunan sangat membutuhkan sistem informasi yang mampu mendukung pelayanan administrasi umum dan keuangan, termasuk di dalamnya proses penerimaan kas di instalasi rawat jalan dan rawat inap. Kedua instalasi ini menjadi fokus utama perancangan, karena besarnya jumlah transaksi keuangan yang terjadi di kedua instalasi tersebut.
Perancangan dilakukan melalui penelitian di RSUD Pasar Rebo karena RSUD tersebut memiliki kemiripan dengan RSUD Cengkareng, diantaranya adalah besarnya jumlah pasien serta pelayanan yang ditujukan untuk ekonomi menengah ke bawah. Perancangan proses penerimaan kas pelayanan rawat inap dan rawat jalan sebagai masukan pengembangan sistem informasi akuntasi di RSUD Cengkareng yang berbasis komputer ini dilakukan dengan cara pembuatan model proses (process modeling) dengan menggunakan alat diagram alir (flow chart), serta pembuatan model data (data modeling) dengan menggunakan alat diagram hubungan entitas (entity relationship diagram).
Melalui perancangan ini maka duplikasi data selama proses transaksi, rekapitulasi data, dan laporan berlangsung dapat diminimalisasi, serta penyediaan laporan yang berhubungan dengan penerimaan kas rawat jalan dan rawat inap untuk intern (RSUD Cengkareng) dan ekstern (Pemerintah DKI Jakarta) dapat dipercepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Prasetio
"Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng, sebagai rumah sakit yang baru berdiri memerlukan rancangan proses bagi pelayanan rawat jalannya. Dalam merancang proses pelayanan rawat jalan tersebut, harus memperhatikan beberapa kriteria agar proses tersebut dapat memberikan pelayanan yang berkualitas.
Penelitian ini dimaksudkan untuk merancang proses pelayanan rawat jalan RSUD Cengkareng. Adapun model awal yang digunakan dalam perancangan tersebut adalah proses pelayanan rawat jalan Pasar Rebo. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa keduanya memiliki status yang sama dan juga memiliki konsumen yang sama dengan jumlah yang sama.
Dalam perancangan proses pelayanan rawat jalan ini, beberapa kriteria digunakan agar proses yang dirancang bagi RSUD Cengkareng dapat memberikan palayanan yang lebih baik lagi dari RSUD Pasar Rebo. Selain itu, juga dimasukkan di dalamnya beberapa batasan, seperti jumlah komputer, SDM dan juga keterbatasan layout bangunan.
Dalam penelitian ini, dihasilkan suatu alur proses proses pelayanan rawat jalan berupa flow chart. Selain itu, juga dirancang serta diperhitungkan segala faktor pendukungnya seperti disain formulir, dokumen, dan perhitungan kebutuhan komputer dan SDM. Bagian akhir dari penelitian ini adalah bentuk dasar diagram hibungan entitas sebagai dasar sistem database pelayanan rawat jalan RSUD Cengkareng."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Eko Priyo
"Skripsi ini membahas peningkatan proses (process improvement) menggunakan metode rekayasa ulang proses bisnis (business process reengineering) pada Depot Peti Kemas (Container Depot) PT. X. Depot adalah pihak yang memberi layanan penyimpanan, pembersihan, dan perbaikan bagi peti kemas milik operator peti kemas yang biasa disebut Principal. Pihak depot menyatakan bahwa proses bisnis yang ada sekarang mempunyai waktu siklus yang lama dan aliran informasi yang kurang baik. Proses bisnis yang diamati berupa proses bisnis operasional lapangan dan perbaikan serta proses bisnis koordinasi penagihan. Proses bisnis yang baru diperlukan dan menggunakan aplikasi sistem informasi dengan relational database.
Metodologi yang digunakan untuk mendapatkan proses bisnis adalah Pemetaan Proses Bisnis dibantu dengan panduan wawancara untuk memberi panduan dalam melakukan wawancara mendalam. Proses bisnis didapatkan dengan metode pemetaan proses bisnis (menggunakan Diagram Alir dan Diagram Proses). Metode Sembilan Analisis Operasi Utama digunakan untuk mencari inefisiensi dalam proses bisnis dan mencari celah untuk perbaikan proses. Hasil analisis menjadi masukan untuk melakukan Eliminasi, Penyederhanaan, Penggabungan, dan Otomatisasi Proses.
Tujuan skipsi ini adalah mendapatkan usulan proses bisnis yang baru dalam Diagram Alir dan Diagram Proses yang mempunyai waktu siklus lebih cepat dan aliran informasi yang lebih baik. Sebagai alat bantu analisis, digunakan simulasi komputer dengan piranti lunak lgnafx Process 2000. Simulasi komputer dapat membantu manganalisis waktu siklus proses bisnis usulan terhadap waktu siklus proses bisnis sekarang.

This research is about process improvement using business process reengineering in Container Depot PT. X. A depot is a company providing the service of storage (yard), maintenance and repair, and cleaning for containers owned by container operators called Principals. The depot claims the current business processes takes longer cycle time and need a better information flow. The scope of business processes observed are operational business processes and billing business processes. New business processes are needed to provide better service to principals and the use of relational database information system application is recommended.
Business Process Mapping is used to gain the present business process. In Depth Interview is conducted to to gather datas and gives guidance to get the picture of business process. The process map of the current process are in Flowcharts and Process Charts. The Nine Primary Operation Analysis Method is deployed to seek efficiencies in business processes and to explore process improvements. The analysis are use as input to eliminate, integrate, simplify, and automate processes.
The objective of this research is to gain new business processes as a proposed system in Flowcharts and Process Charts. Proposed processes will take shorter cycle time and a better information flow. Computer simulation are used as a tool to analyze cycle time. The simulation software is Igrafx Process 2000. The result from software can be used to compare the cycle time between present processes and proposed business processes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grandhis Helmi H.
"PT. "X" merupakan sebuah perusahaan jasa konsultan yang mempunyai spesialisasi pekerjaan pada bidang perancangan, pengembangan serta penerapan Manajemen Sistem Informasi. Salah satu bidang pekerjaan yang masuk dalam lingkup kerja PT. "X" adalah proses konsultasi dan sertifikasi ISO. Dalam memberikan konsultasi kepada kliennya, terutama yang ingin mendapatkan sertifikasi ISO 9000:2000, PT. "X" memberikan materi pelatihan dengan mengacu kepada persyaratan yang dikeluarkan oleh ISO. Materi pelatihan yang diberikan dianggap oleh PT. "X" telah cukup untuk dijadikan bekal bagi perusahaan dalam menjalani proses sertifikasi yang akan dilakukan oleh auditor.
Dalam perkembangannya, ada beberapa perusahaan klien PT. "X" yang melaporkan bahwa dalam proses sertifikasi mereka menemui beberapa kesulitan. Kesulitan yang dimaksud adalah bahwa perusahaan merasa kesulitan dalam memenuhi persyaratan sesuai yang tertera di klausul ISO.
Sebagai langkah awal, dilakukan diskusi untuk mengetahui klausul mana saja yang sekiranya berpotensi untuk sulit dipenuhi oleh perusahaan. Klausul yang telah diketahui tersebut kemudian dibuat dalam bentuk kuesioner untuk diisi oleh perusahaan dalam rangka mengetahui secara lebih tepat dan lebih fokus tentang klausul yang sulit dipenuhi.
Setelah klausul utama diketahui, dibuat kuesioner tahap II yang secara lebih detail memfokuskan pada kegiatan mana saja yang sulit dipenuhi.
Hasil dari kuesioner ini kemudian diolah menggunakan perangkat lunak Proses Hirarki Analisis. Dari hasil pengolahan data menggunakan perangkat lunak tersebut, akan didapatkan urutan klausul dan sub-klausul yang dianggap sulit dipenuhi oleh perusahaan. Selanjutnya digunakan diagram sebab akibat untuk melakukan analisis dan menentukan penyebab dari klausul tersebut sulit dipenuhi. Setelah diketahui urutan klausul dan penyebabnya, maka dibuat skema usulan perbaikan modul pelatihan agar permasalahan yang sama dapat dihindarkan di masa yang akan datang.

PT. "X" is a consulting firm specialized in the field of design, development, and implementation of Management Information System. One of the working scope is the consultation and certification process of ISO standard. The consultation service given to the client, especially aiming for the ISO 90002000 standard, using training material which is developed according to the requirements clause issued by the ISO.
During the process of audit and certification, some of the former clients of PT. "X" have reported that they have encountered "some difficulties" in fulfilling the requirements. The "difficulties" here means that the company aiming for the standard feels that they don’t know what to do with the clauses. They understand the clause, but they feel unsure in how do they have to perform an action according to the clause. As a pre-liminary step, a discussion is held to identify clauses which have the potential to be difficult to fulfill. Then, a questionnaire is made from these clauses. Then we ask the companies to till the questionnaire, so that the main clauses can be known. After main clauses have been known, questionnaire phase II is made in order to know the exact sub-clause.
The result of the questionnaire is used as the input to the Analitycal Hierarchy Process (AHP) software. Then the result will be a set of prioritization of the clauses and sub-clauses. After the priority has been known, a cause and effect diagram is used to determine the cause why these clauses is considered to be difficult to fulfill. Then after the priority and the causes have been known, a set of suggestion scheme of the rraining modul is made, so that hopefully PT. "X" can avoid the same problems in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahrun Afriansyah
"Tulisan ini merupakan suatu pentaburan penerapan metodologi Six Sigma dalam upaya perbaikan proses dengan studi kasus proses pemotongan material dengan mesin Eye Tracer di lini persiapan bahan PT. United Tractors Pandu. Pada psrbaikan proses ini dilakukan penggunaan tahapan Six Sigma yang dikenal sebagai DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control), dimana dalam tiap tahapannya digunakan berhagai kombinasi metode ataupun alat (tools) baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif secara feksibel dan koutekstual. Dengan penggunaan metodologi Six Sigma, dihatapkan akan terjadi perbaikan proses k arah proses tampa cacat (zero defect) atau secara realistis mencapai 3,4 cacat per juta kemuugkinan (DPMO) pada saat suatu proses telah mencapai tingkatan enam sigma (Six Sigma).
Usaha peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen dalam era yang semakin kompelitif merupakan sesuatu yang mutlak perlu untuk dilakukan oleh setiap perusahaan. Demikian pula halnya dengan kuntitas produk yang dihasilkan oleh PT. United Tractors Pandu Produk setengah jadi yang dihasilkan oleh proses pemotongan dengan mesin Eye Tracer pada Lini Persiapan Bahan di perusahaan ini baru mencapai 3 sigma, yang menandakan masih terdapat sekitar 66.800 kejadian cacat dalam satu juta kemungkinan yang ada (DPMO). Banyaknya jumlah kejadian cacat yang ditemukan pads proses pemotongan tersebut, umumnya disebabkan oleh permasalahan metode dan permasalahan permesinan.
Melalui penerapan melodologi Six Sigma, sepedi dalam penelitian ini, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai sigma proses pemotongan menjadi 3,5 sigma, yaitu 22-800 kejadian cacat dalam satu juta kCHl H. Peningkatan tersebut dapal diwujudkan melalui pengaplikasian usulan-usulan perbaikan yang berupa pembuatan prosedur standar opcrasi (SOP), perbaikan meja polong, maupun berbagai perbaikan lain yang digabarkan dalam tulisan ini.

This writing will explain in details about the implementation of Six Sigma methodology in order to make an improvement of cutting process by using Eye Tracer cutting machine in material preparation section, PT. United Tractors Pandu. This irnprovement method are using Six Sigma improvement stem which known as DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). In every those step, there would be a different methods and tools flexibly and eontextually used, which differ into quantitative or qualitative characteristics. By using Six Sigma methodology, we will go to achieve zero defect process or realistically 3,4 defect per million opportunity (DPMO) when the process has gain six sigma level.
All effort to increase a quality of products or services offered to customers was something really need to be done by many companies in this fast growing competitive market, including PT. United Tractors Pandu. As this far, semi finish product produced by Eye Tracer cutting machine which located in material preparation section., still only have 3 sigma in their process capability. This 3 sigma shows that there is a possibility of 66.800 defect was found in a million opportunity (DPMO) of their semi Enish product. The large number of defect found in that cutting process was identiiied mostly caused by cutting method and machinery problem.
By using Six Sigma method in this research, hopefully the company could eliminate those problems, and could increase the sigma capability into 3,5 sigma, which means there would be 22.800 defect occur in a million opportunity- This target of improvement could be realize by implementing the solutions given, like establishing a standard operating procedure (SOP) for cutting process, cutting table changing, and many other solutions proposed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Waris
"Pengidentifikasian bahaya secaira kualitatif merupakan salah satu tahapan dalam meiakukan analisa keselamatan pada sebuah industri proses kimia. Hazop merupakan metode sisternatik terbaik -Lmtuk melakukan identifikasi potensi bahaya dan penyimpangan open-msi dalam suatu sistem serta menentukan cara (relcornendasi tindakan) agar kemungkinan terjadinya kejadian tersebut dapat dicegah atau dilcurangi.
Dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk mengiclentitikasi potensi bahaya dan penyimpangan Operasi dari satu instalasi Warm Separator di PT.XYZ. Metode yang digunakan adalah optl-Iazop dengan bersumber dari PFD, P&fD, Serta infoimasi para narasumber yang terdiri dari omng-orang yang berlcompeten (SGf8ly engineer, projec! design engineer, process engineer, production engineer, corrosion engineer).
Hasil penelitian ini berupa identifikasi bahaya dan penyimpangan operasi beserta tindakan korektif yang mesti diiakukan untuk meningkatkan kineija dan keselamatan pada instalasi Warm Separator tersebut Temuan tersebut dikelompokkan 5 kategori, yaitu tindakan wajib untuk keselamatan sebanyak 8 item, kategori tindakan yang dianjurkan sebanyak ll item, kategori tindakan untuk mengkaji ulang proses sebanyak I8 item, kategori kesalahan gambar atau dokumen sebzmyak I item serta kategori temuan yang tidak memerlukan tindak Ianjut sebanyak 4 item.

Qualitative hazard identyication is a part of steps in safety analysis at a chemical process industries. HAZOP is the best systematic tool to carry out hazard identification and operabiiity deviations within the system, together with specijj/ing the means by which either the probability of their occurrence can be prevented or reduced.
In this research, writer identify potential hazards and operability deviations in a P71 XI/Z’s Warm Separator. The method used is opt HAZOP, by using information _#om PFD, P&lDs, and the experts information base by the competent people in that plant (ie a safety engineer, project design engineer, process engineer. production engineer, corrosion engineer).
The result of this research are hazards identification and operability deviations together with recommended action for increased performance and safety in the instalation system (warm separator). The findings is clasw in five classes, that is compulsory action for safety are 8 items, recommend class that supposed are ll items, review or resubmitled class are I8 items, class for document or drawing error is l item, and class that is no comment or hllow up are 4 items.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femi Dyastuti Ihsani
"Skripsi ini akan memhahas mengenai proses pengadaan barang (procuremem), yang merupakan aktivitas pendukung dalam kegiatan bisnis perusahaan. Dalam pelaksanaannya, proses ini cukup sering dihadapkan kepada permasalahan inefisiensi, karena sering keluamya biaya yang tidak diperlukan, serta waktu proses yang panjang. Hal ini pada umumnya terjadi karena proses yang terlibat tedalu banyak, melibatkan terlalu banyak karyawan, dan organisasi data yang kurang akurat. Electronic Procurement merupakan salah satu alternatif solusi bagi permasalahan tersebut, dengan mengotomasi proses yang ada, sehingga mampu mengurangi waktu siklus proses pengadaan, mengurangi biaya transaksi, meminimasi terjadinya human errors, serta memperbaiki organisasi data untuk keperluan pengambilan keputusan. Sebelum mengimplementasi, perlu dilakukan suatu analisis kelayakan, untuk mengetahui sejauh mana sistem ini mampu mcmberikan kontribusi dan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan. Dengan metode lnfornwflon Economics. akan dianalisis, sejauh mana sistem ini, dapat memberikan manfaat bagi proses pengadaan barang pendukung (indirect goods) pada perusahaan ritel, yaitu PT. GORO Batara Sakti, dimana penelitian diadakan, dari tiga aspek, yaitu ekonomi, bisnis dan teknologi.

This paper win discuss about procurement process, one of the support activities in company's business activities. On it's operation, inefficiency seldom happens, due to the occurance of unnecessary costs, and also a long cycle time. These things usually happen because there are too many processes in each procedure, using and counting on too many employees, and also unaccurate data organization. Electronic Procurement is believed as one of the alternative solution to this problem. By automating the process, it will be able to reduce the cycle time, reducing the transaction cost, minimizing human errors, and also improving the dam organization to help the decision--making process. Before implementing this system, we need to make a feasibility analysis. to find out how far this system could give contributions and solve the company's problem. Information Economics method will analyze how far this system will give benefits to company's indirect goods procurement on retail business, m this case, on PT. GORO Batara Sakti, where the research is being held, based on three aspects : economy, business and tedmology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>