Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Hakim
"Latar Belakang penelitian ini adalah (1) peningkatan signifikan dari jumlah stasiun radio selama 30 tahun terakhir, yaitu sebanyak 578 stasiun radio; (2) Fenomena pertumbuhan jaringan radio pada akhir tahun 2003 yang tercatat sebanyak 25 stasiun radio/ grup.
Jaringan Delta Female Indonesia (PT. JDFI) adalah suatu perusahaan yang didirikan untuk menjadi pengelola jaringan bagi stasiun radio yang berada dalam kelompok jaringannya. Perusahaan ini menjalankan fungsi sentralistik dalam bidang pemasaran dan keuangan. Sedangkan fungsi produksi dan operasi dijalankan secara otonom oleh masing-masing stasiun radio anggota jaringan. Perusahaan tersebut dibentuk dalam rangka mengantisipasi persaingan bisnis radio yang sangat dibatasi oleh jangkauan area siaran, dan untuk menghadapi perkembangan teknologi dan globalisasi melalui suatu jaringan radio yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Teori yang mendasari tulisan ini adalah strategi horisontal yang diterapkan perusahaan sehingga menimbulkan interelasi antar unit usaha melalui pemakaian bersama fungsi-fungsi tertentu. Interelasi tersebut meningkatkan keunggulan bersaing radio jaringan dibandingkan dengan radio yang beroperasi secara tunggal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengertian jaringan radio pada PT. JDFI, keunggulan bersaing yang diperoleh dari jaringan , untuk menilai kinerja PT. JDFI dalam mencapai target yang direncanakan dan untuk menilai positioning PT. JDFI dibandingkan jaringan lainnya. Selain itu penelitian juga ditujukan untuk mengetahui kinerja Radio Delta Jakarta sebelum dan setelah terbentuknya jaringan, untuk mengetahui posisi bersaing Radio Delta Jakarta sebelum dan setelah terbentuknya jaringan dan untuk mengidentifikasi langkah kerja strategis yang dapat meningkatkan kinerja Radio Delta Jakarta.
Metode Penelitian dari tulisan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan tipe penelitiannya adalah studi kasus.
Dari hail penelitian pada PT. JDFI disimpulkan bahwa: (1) Konsep jaringan radio yang dimaksud pada PT. JDFI merupakan strategi pengembangan usaha secara horisontal dengan membentuk stasiun radio di daerah melalui penyertaan atau kontrak waralaba, dimana PT. JDFI sebagai pengelola jaringan radio memperoleh fee atas kegiatan marketing dan keuangan yang dikelola secara terpusat. Selain sebagai konsep pengembangan bisnis, konsep ini juga mengkombinasikan bagaimana suatu perusahaan radio siaran membidik segmen pendengarnya melalui gabungan antara lokal, network dan sindikasi; (2) Keunggulan bersaing dari dibentuknya jaringan radio ini adalah terciptanya interelasi antar rantai nilai sehingga timbul efisiensi dan efektivitas kerja yang diterapkan pada pengelolaan pemasaran dan keuangan secara bersama, produksi program siaran bersama dan penjualan waktu komersial secara bersama untuk iklan-iklan berskala nasional, serta area yang dilayani menjadi lebih luas; (3) Kinerja PT. JDFI belum optimal sesuai target penjualan yang direncanakan, karena belum terbentuknya semua jaringan sebagaimana direncanakan dan ketidaksiapan manajemen dalam hal prosedur operasi penjualan waralaba; (4) PT. JDFI memiliki positioning yang cukup dibandingkan dengan jaringan lainnya.
Sedangkan kesimpulan penelitian pada Radio Delta Jakarta adalah: (1) Kinerja Radio Delta Jakarta setelah terbentuknya jaringan radio dibandingkan dengan sebelum terbentuknya jaringan radio adalah sebagai berikut: Penjualan perusahaan menurun, Profit margin meningkat, Laba perusahaan menurun, Return on Investment (ROI) menurun dan Biaya operasional menurun; (2) Posisi bersaing Radio Delta Jakarta sebelum terbentuknya jaringan radio berada pada pangsa pasar relatif tinggi dan tingkat pertumbuhan yang tinggi (stars), setelah terbentuknya jaringan perusahaan berada pada posisi pangsa pasar yang relatif rendah namun masih dalam tingkat pertumbuhan yang tinggi sekali (question mark); (3) Preferensi langkah kerja Radio Delia Jakarta untuk meningkatkan kinerjanya secara berturut turut adalah fokus pada segmen tertentu, meningkatkan pelayanan kepada pendengar dan pengiklan dan meningkatkan coverage area dan quality audio.
Rekomendasi penelitian yang ditujukan kepada PT. JDFI adalah (1) agar segera membuat prosedur operasi standar guna merealisasi pembeli waralaba yang sudah terdaftar dan mempersiapkan program pendidikan dan latihan bagi sumber daya manusia pemegang waralaba; (2) melakukan penelitian tentang kemungkinan diterapkannya initial cost bagi pembeli waralaba baru. Sedangkan rekomendasi yangditujukan kepada Radio Delta Jakarta adalah bahwa untuk meningkatkan kinerja, preferensi langkah kerja yang harus segera dilakukan oleh Radio Delta Jakarta adalah memfokuskan segmen tertentu untuk dibidik, meningkatkan pelayanan kepada pendengar dan pengikian serta meningkatkan coverage area dan quality audio.

The background of this research are: (1) the significant growth of radio stations in the last of thirty years which now there are 578 radio stations available; (2) radio network growth phenomenon in the end of 2003 which lists 25 radio station networks or groups in operation.
PT. Jaringan Delta Female Indonesia (JDFI) is a company established to be a network arranger to all radio stations in its network group. This company runs centralized functions in marketing and finance, whereas production and operation functions are autonomously run by each radio station within the network. The company-is also formed to anticipate radio business competition, which has strictly limited broadcast radio coverage, and to face globalization and technological advancement trough spread radio network in several town in Indonesia.
The underlined theory of this thesis is the horizontal strategy applied by the company, which can result an interrelation among business units trough the used of certain functions. The interrelation can increase the competitive advantage of radio network against the single-operated radio station.
This research aims at exploring the definition of radio network in PT. JDFI, competitive advantage of the network, assessing PT. JDFI performance in accomplishing its target and evaluating PT. JDFI positioning among other networks. Moreover. The research also aims at knowing the performance of Radio Delta Jakarta before and after the emergence of the network and identifying strategic procedures to enhance Radio Delta Jakarta performance.
The research method of the thesis is the usage of qualitative and quantitative approach. The research type is case study.
The results of research on PT. JDFI are: (1) the concept of network radio in PT. JDFI is a business development strategy horizontally by forming radio station in local area through direct investment or franchising, where PT. JDFI as the network radio arranger will earn fee on marketing and financial activities which is centralized managed. Moreover, this concept also combines the way how a broadcast radio company covers its audience through a joint local area, network and syndication; (2) the competitive advantage of the radio network is the emergence of interrelation among chain values in order to have efficiency and effectively of work applied in the management of marketing and finance altogether, a joint broadcasting program production and a commercial time sale for national scope advertisement, and also a larger coverage area; (3) the performance of PT. JDFI is yet optimum in reaching selling target due to the fact that not all networks are formed as planned and the unready of the management in franchise operational procedure; (4) PT. JDFI has enough positioning compared to other networks.
The research conclusions on Radio Delta Jakarta are: (1) The productivity of Radio Delta Jakarta has improved compared to before the establishment of radio network, which the company selling has gone down, profit margin has increased, company profit has decreased, Return on Investment (ROI) has decreased and operation cost has decreased; (2) the competitive position of Radio Delta Jakarta before the establishment of radio network has relative high market share and high growth (stars), but after this establishment, the company has on relatively low market share with very high growth (question mark); (3)the Preference of the Radio Delta Jakarta' step work is to improve its productivity by focusing on certain market share and to give better services for its audiences and advertisers, and to increase coverage area and quality audio.
PT. JDFI has recommended that the company should prepare operating procedure and education program for manpower for franchise holder and observe the initial cost for new franchising holder. Additionally, Radio Delta Jakarta should improve its performance, set preference step work by focusing on certain market segment, and increase audience and advertiser services, broader coverage area and quality audio.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Balataw, Victor
"When a country wants to get wealthy economy, in condition that changes rapidly, the commerce must play the important part (Hatta, 1998). In this globalization era each part of economy has to raise their ability to compete in produce, sell, even break the market, which still not restriction clearly. In other words they must be able to compete in competitive economy.
Today, sea transportation exertion encounters menace because of the work rate and competition ability of national transportation is still low. This case can be shown from the national sea business is still marginal, low port service, apprehensive safety, security and sea pollution. These problems caused high cost and risk sea transportation exertion, and maritime area classified as black spot (unreliable area).
In 2003, total shipping and carriers business is US$ 535.056.138. For domestic carriers is US$ 170.525.200 and national shipping only US$ 90.719.407 or 53.2% while abroad freight is US$ 364.817.246, national shipping US$ 15.103.601 or 3.41% and rest is taken by foreign shipping.
In 2003, the PT. Djakarta Lloyd can get operational income at least 350 billion. Domestic shipping lines give 213 (about 240 billion) of total income. Rest, about 4% of total freight business comes from domestic lines (Finance bureau of PT. Djakarta Lloyd, 2003).
Strategy analysis is important, because the changes is occurred every second, tightly competition, rising of inflation, descend economic growth, more sophisticated technology and demographic condition that caused the turned of consumers desire rapidly.
In this case will be discussed how competitive position and strategy that agreed with PT. Djakarta Lloyd using SWOT analysis.
This research used quantitative analysis research method to descript the company condition with its potential consumers.
The identification result of internal and external factors show that tariff assignment policy as strength factor would give significant impact in business strategy. The limits of capital will impact the development effort, it will become big menace, while the speed of national economy growth will become big opportunity but it will face depreciation menace of currency exchange (Rp against US$).
The discussion result using SWOT analysis makes conclusions as follow:
1. Competitive position of PT. Djakarta Lloyd today is in the first quadrant, it means the position that direct to the aggressive growth (growth oriented strategy)
2. Competitive strategy that the company must to do is opportunity maximize opportunity supported the existing strength though faced capital limits and menace currency exchange depredation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Nuryono
"PT Kawasan Industri Jababeka, Tbk (PT KIJ, Tbk), is an industrial estate management company. The company also includes the supporting facilities of the industrial estate in its business operation. The supporting facilities that are included are the apartments/residence, store, and office construction, clean water construction and management, industrial waste management, telecommunication facilities, telephone and electricity; and other supporting facilities.
Along with the change in macro environment, from 1998 until 2001 the Indonesian industrial estate management companies suffered a great decrease. It was marked by the decrease of investment realization and followed by the deflation of Rupiah and the upsurge of the inflation rate. Even though since 2003 Indonesian economic growth has reached 4,1%, to boost up the industrial estate management requires the reevaluation and adjustment of its strategic business to the environmental change so that the company can keep its sustainability and growth.
To know the preparation of PT KIJ, Tbk in anticipating every external environmental change and preparing its internal resources, the appropriate business strategic analysis is required. The research method applied in this research is descriptive - qualitative method. It is conducted by giving questionnaire and interviewing the respondents who know and understand the industrial estate management. The respondents given the questionnaire and interviewed for the research are the manager of PT KIJ, Tbk, the and interviewed for the research are the manager of PT KIJ, Tbk, the boarding staff of Himpunan Kawasan Industri (HKI) commissariat Bekasi, the officials of Sub Dinas Penanaman Modal Daerah (PMD) Dinas Perindagpar and PMD Bekasi Regency, and the directors of tenant companies in Jababeka.
The research is initiated by analyzing the condition of internal and external factors of the company and also by analyzing the importance level of those factors. The result of the assessment is used to determine the competitive position of PT KIJ, Tbk by applying General Electric (GE) Matrix. The competitive position obtained from GE matrix analysis exist in growth and build business area or Quadrant ll which recommends some alternative strategies suitable for its development. By examining the competitive position, strength, weakness, opportunity, threat and business goal of the companies, market penetration strategy and market development strategy are corroborated. After the strategies have been corroborated, the functional strategy proposal; the strategy to strengthen each function of the company, is given to arrange the program or to arrange the more detail description of the strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Machzumy Ibrahim
"AJB. Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa swasta
nasional pertama di Indonesia. Organisasi didirikan oleh tiga orang guru pada tahun 1912, sampai dengan tahun 1998 rnasih dapat bertahan di tengah terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan dan semakin meningkatnya intensitas persaingan dalam bisnis asuransi jiwa di Indonesia.
Tesis ini bertujuan untuk mengkaji daya saing Bumiputera untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan posisinya sebagai Pemimpin Pasar daiam industri asuransi jiwa di Indonesia.
Permasalahan yang dihadapi oleh Bumiputera adalah penurunan ?Pangsa Pasaf? semenjak tahun 1993 sebesar 40,10 % menjadi sebesar 3O,52% pada tahun 1998.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif melalui kajian terhadap lingkungan internal, maupun lingkungan eksternal perusahaan dengan maksud untuk mendapatkan gambaran yang obyektif tentang kekuatan bisnis perusahaan dan daya tarik industrinya. Proses pengumpulan data diiakukan meiaiui studi pustaka dan Studi lapangan dengan pengisian kuesioner yang berisikan 10 pertanyaan tentang faktor-faktor Iingkungan internal yang dapat mendukung kekuatan bisnis perusahaan. Demikian juga dengan kuesioner untuk Iingkungan eksternai perusahaan berisikan 10 pertanyaan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik industri perusahaan.
Ke sepuiurrpertanyaan tersebut diberikan niiai pada setiap faktor dan
diberikan peringkat nilai dari 1 sampai dengan 5. Kuesioner untuk Iingkungan internal perusahaan diisi oieh Direksi, Pejabat-Pejabat tinggi, serta tenaga ahli Bumiputera yang diniiai mempunyai kompetensi dan paling mengetahui faktor-faktor Iingkungan perusahaan yang dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan, sedangkan Iingkungan eksternal diperolen dari perusahaan asuransi sejenis, Dewan Asuransi Indonesia, agen asuransi jiwa serta tenaga ahli yang mengetanui dan sangat memahami perkembangan industri
asuransi jiwa di Indonesia.
Hasil peneiitian yang diperoleh dari pengisian kuesioner tersebut, menghasiikan niiai rata-rata tertimbang untuk kekuatan bisnis perusahaan dan daya tarik industrinya. Kemudian untuk dapat mengetahui posisi bersaing, data tersebut di analisis dengan menggunakan matrik daya tarik industri - kekuatan bisnis (GE metric).
Hasil analisis menunjukan kekuatan bisnis Bumiputera sedang, dan daya tarik industrinya pun sedang, sehingga hasilnya menunjukkan posisi bersaing Bumiputera terletak pada Se/ ke V, dengan demikian strategi yang dapat digunakan Bumiputera_ yaitu : Mempertahankan dan Memelihara (Hold and Maintain), dengan pilihan strateginya adalan Penetrasi Pasar dan Pengernbangan Produk.
Keberhasilan strategi peneirasi pasar dan pengembangan produk tersebut juga harqs sejalen dengan pilhan strategi perusahaan, di mana perusahean harus berusaha menjadi unik dalam industrinya pada berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli Dengan demikian pilihan strategi perusahaan yang cocok adalah strategi diferensiasi, dan di dalam pengembangan strategi pemasarannya diperlukan adanya dukungan strategi pemasaran melalui bauran pemasaran jasa dengan melaksanakan strategi dari ke tujuh P (Product, Promotion, Place, Price, People, Physical Evidence, Process). "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latinulu, Umar
"Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional LIA (LBPP), untuk selanjutnya dalam penulisan tesis ini disebut LBPP, adalah merupakan salah satu unit usaha dalam Iingkungan Yayasan LIA yang mempunyai kegiatan utama berupa penyelenggaraan kursus Bahasa Inggris dalam berbagai program dan jenis kursus. Program kursus selain bahasa Inggris adalah bahasa Indonesia untuk orang asing, kursus komputer, perhotelan, sekretaris, dan pustakawan, namun dalam kerjasama cabang dan afiliasi, kegiatan kursus bukan bahasa Inggris belum diperkenankan untuk dibuka dengan alasan teknis. Hingga saat ini, LBPP masih merupakan unit terbesar dan penghasil utama Yayasan LIA sebagaimana terlihat dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2001 yang menunjukkan bahwa 90% pendapatan Yayasan LIA bersumber dari LBPP. Sebagai salah satu unit usaha Yayasan LIA, selain menghasilkan sisa hasil usaha yang disetorkan kepada Yayasan LIA setiap tahun sesuai dengan rencana kerja dan anggaran tahunan yang disetujui bersama, LBPP juga menjalankan misi Yayasan LIA membantu pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui penyelenggaraan kursus-kursus yang dibutuhkan masyarakat, khususnya kursus bahasa Inggris.
Kemampuan berbahasa Inggris, terlebih lagi dalam era globalisasi, sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak yang tidak ingin tertinggal dalam berbagai hal, baik sebagai pemerhati maupun sebagai pelaku dalam berbagai bidang, misalnya kegiatan pendidikan, usaha, politik, dan sebagainya. Dengan kata lain, penguasaan bahasa inggris merupakan salah satu kunci sukses yang diperlukan dalam era globalisasi. Masyarakat pun semakin sadar akan hal itu, sehingga para orang tua yang memperhatikan perkembangan pendidikan serta semakin ketatnya persaingan memperoleh pekerjaan dan usaha saat ini dan di masa yang akan datang, sedini mungkin memberikan tambahan pelajaran bahasa inggris kepada putra-putrinya melalui kursus-kursus atau bimbingan khusus. Begitu pula dengan para siswa, mahasiswa dan bahkan karyawan yang menyadari perlunya memiliki kemampuan berbahasa inggris untuk meraih sukses dalam pendidikan maupun pekerjaan, akan berupaya mencari tempat kursus yang bermutu dan biaya terjangkau.
Di lain pihak, semakin meningkatnya kebutuhan untuk menambah kemampuan berbahasa inggris merupakan suatu peluang bagi penyelenggara kursus untuk mengembangkan usahanya dengan berbagai strategi yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi masing-masing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, G. Jannen H.
"Yayasan Wisma Jaya Raya salah satu Badan Usaha Nlilik Daerah
(BUMD) mitiki Pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang bergerak di bidang
bisnis industri pariwisata. Masalah utama yang dihadapi BUMD tersebut
adalah tidak sebanding antara pangsa pasar dengan kapasitas hunian yang
tersedia, dikarenakan tingginya pesaing pada bisnis yang sama di kawasan
Bogor dan Puncak.
Secara umum tujuan penelilian ini memberikan gambaran
permasalahan yang_ dihadapi disertai dengan rekomendasi berupa saran-
saran dengan melakukan suatu pendekatan analisis secara komprehensif,
lerutama kemampuan daya saingnya, Serta Cara memenangkan persaingan
melalui strategi pemasarannya. Secara khusus tujuan penelitian ini untuk
memperoleh gambaran kinerja BUMD saat ini, kemampuan daya saing, dan strategi pemasaran yang sesuai dalam memenangkan persaingan dalam
bisnis industri pariwisata
Dengan mengetahui faktor Iingkungan intemal dan ekstemal Yayasan
\Msma Jaya Raya dalam melakukan bisnisnya dengan pendekatan analisis
SWOT, diketahui, bahwa kekuatan yang dimiliki pada fungsi manaje-men
terutama manajemen keuangan dan pimpinan (manajer dan asisten manajer
operasional). Sedangkan faktor lingkungan ekstemal adalah tingkat
persaingan yang tinggi, pembeli yang pasti (captive market), dan kondisi
pasar.
Dari hasil uji AHP dan analisis General Electric (GE), diketahui posisi
daya saingnya pada kuadran V, artinya posisi bisnis Yayasan Wisma Jaya
Raya berada dalam area hold and maintain alau benahan dan membangun.
Dengan posisi tersebut, upaya yang ditempuh adalah strategi pengembangan
pasar.
Untuk dapat menunjang keberhasilan strategi pengembangan pasar
melalui bauran pemasaran jasa dengan melaksanakan peningkatan produk,
promosi, tempatldistribusi, harga_ sumber daya manusia, sarana fisik, dan
pembenahan prosedur dalam sistem operasi penyampaian jasa"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mieke Suharini
"Penerapan layanan perbankan elektronik (e-banking) yang berkualitas merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan perbankan untuk menghimpun dana dari nasabah dewasa ini. Penerapan sistem layanan e-banking memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan yaitu efisiensi biaya dan waktu, serta mampu menciptakan diferensiasi dan sanggup membidik segmen pasar dengan biaya yang murah. Persaingan yang ketat di bisnis perbankan, mengakibatkan masing-masing bank berupaya memberikan layanan jasa yang optimal kepada para nasabahnya. Salah satu upaya adalah dengan meningkatkan layanan e-banking, karena saat ini yang dituntut adalah adu cepat untuk merespons langkah yang dilakukan oleh para pesaing. Apalagi bagi industri perbankan yang selalu mengedepankan kualitas pelayanan jasa sebagai daya tarik bagi para konsumen.
Tidaklah mengherankan pada akhir tahun 2005, Bank Mandiri kemudian meluncurkan layanan e-banking 24 jam yang meliputi ATM Mandiri, SMS Banking. Internet Banking dan Call Mandiri. Tentu saja layanan 24 jam ini didukung oleh sistem teknologi informasi yang canggih, terutama dalam hal keamanan bertransaksi bagi nasabah. Di satu sisi terjadi peningkatan kualitas dan keterjangkauan yang lebih luas bagi nasabah untuk memperoleh pelayanan perbankan. Sementara di sisi lain pihak bank harus marnpu meraih kepercayaan (trust) dari nasabah terhadap keamanan sistem e-banking dari bank yang bersangkutan.
Penelitian ini membahas tentang bagaimana persepsi nasabah terhadap penerapan sistem layanan e-banking yang diterapkan oleh Bank Mandiri terhitung mulai akhir tahun 2005. Sebagai landasan teori digunkan teoni tentang persepsi dari David Aaker dan John G. Myer, serta teori persepsi dari Nugroho Setiadi. Selain itu juga digunakan teori tentang manajemen jasa dari Christopher Lovelock dan Lauren K. Wright, serta teori dari Valerie Zeithaml. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah para nasabah Bank Mandiri yang berdomisili di wilayah Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang responden di Jakarta. Selain itu untuk mendukung analisis data primer, digunakan juga data sekunder atau studi kepustakaan dari berbagai referensi ilmiah yang relevan dengan topik penelitian ini.
Dalam pengolahan data dipergunakan software statitistik SPSS 14.00, untuk memperoleh garnbaran mengenai persepsi nasabah terhadap penerapan sistem layanan e-banking Bank Mandiri di wilayah Jakarta. Secara umum mayoritas responden memberikan tanggapan positif terhadap berbagai indikator yang digunakan dalam penelitian ini. Meskipun demikian untuk beberapa indikator seperti daya tanggap, promosi, varian produk, penerimaan informasi oleh nasabah, masih dinilai biasa oleh para responden. lni berarti mayoritas nasabah di Jakarta, menilai bahwa kualitas layanan dan produk dari sistem e-banking Bank Mandiri sudah baik, meskipun ada kekurangan di beberapa aspek. Adanya perbedaan persepsi tentang kesenjangan kualitas jasa tersebut, disebabkan karena adanya perbedaan penilaian oleh nasabah secara keseluruhan terhadap apa yang diharapkan dibandingkan dengan apa yang diterima.

Lately, the application of an electronic banking service (e-banking) with high quality is one of the key to success for a banking company to gather funds from their customers. The application of e-banking service system provides many benefits for the company such as, budget and time efficiency, ability to create differentiation and capable to bid market segments with low cost. The intense competition in banking business forces each bank to strive optimal services for their customers. One way is to increase the e-banking service and products, because the demand nowadays is to compete the quickness in responding the competitors steps. Especially for banking industries that always puts a head high quality services as an attraction for the customers.
It is no wonder that at the end of year 2005. Bank Mandiri launched a 24 hours e-banking services that covers ATM Mandiri, SMS Banking, Internet Banking and Call Mandiri. Of course the 24 hours servicc is supported by sophisticated information technology system, especially for the transaction security for the customers. On one side, there is an increasing in quality and an extent in the reach, for the customers to get banking service. Then on other side, the bank must be able to achieve the customer's trust in e-banking system security,
This research elaborates about the customer's perception towards the application of e-banking service system that is implicated by Bank Mandiri starting form the end of the year 2005_ This research uses perception theory from David A. Aaker and Joh G. Myer, also the perception theory by Nugroho Setiadi as the base theory. Aside form those theories, this research also uses the service management theory from Christoper Lovelock and Lauren K. Wright, also theory from Valerie Zeithaml. The subject of this research is the customer's of Bank Mandiri domicile in Jakarta. This research uses a survey method by handing out questionnaire to 100 respondents in Jakarta. Also to support the primary data analyze, literature studies from many science referential that are relevant with the research's topic are used.
In the data tabulation, A SPSS 14.00 statistic software is used to get a description of customer's perception about e-banking service system by Bank Mandiri in Jakarta. Generally, the majority of the respondents give positive response towards the indicators used in this research. Even so, for some indicators such as responsiveness, promotion, product variety, information intake for the customers are still seen unspecialized by the respondents. This means the majority of bank customers in Jakarta think that the quality of Bank Mandiri's e-banking system and products are good, even though there may be some lack ness in some fields. The different perception opinion of the customer as a whole towards their wants compared with what they get.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T17389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Onan M.
"Mulai berlakunya AFTA di tahun 2003 dan semakin dekatnya era pasar bebas di tahun 2020 membuat PT Sony Indonesia harus mempersiapkan untuk mampu bersaing secara bebas dengan perusahaan dari dalam maupun luar negeri. Untuk mampu memenangkan persaingan, perusahaan tidak hanya cukup gencar berpromosi, membangun inovasi, menciptakan merek yang kuat atau memberikan pelayanan yang terbaik, tetapi juga harus memikirkan distribusi yang merupakan perantara yang memungkinkan sebuah produk dari perusahaan sampai ke tangan konsumen pada tempat yang tepat saat produsen menginginkan produk tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui analisa deskriptif dengan melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi distribusi yang dilakukan dan kendala yang dihadapi oleh PT Sony Indonesia. Studi lapangan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara langsung untuk mengetahui penerapan strategi distribusi pada peruasahaan. Selain itu dilakukan studi pustaka dengan menggunakan data yang diperoleh dari subjek penelitian dan dari studi pustaka.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi saluran distribusi yang dijalankan oleh Sony di Indonesia dan kendala yang dihadapi dalam distribusi produk Sony serta strategi apa yang sebaiknya dijalankan oleh Sony untuk penjualan di Indonesia di era AFTA dan semakin dekatnya era pasar bebas. Pada penelitian ini diawali dengan teori yang berkaitan dengan tipe utama dari kegunaan saluran yang meliputi ketepatan dalam hal tempat, waktu, bentuk, dan informasi. Fungsi saluran distribusi sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Saluran distribusi yang efektif dan efisien akan memberikan keunggulan strategis yang penting bagi para anggota organisasi atas saluran-saluran pesaingnya. Strategi saluran distribusi merupakan salah satu ujung tombak dari pemasaran yang dilakukan dengan memperhatikan intensitas, jenis saluran dan bentuk saluran.
Penelitian memperlihatkan bahwa industri elektronik di Indonesia mengalami penurunan karena beberapa faktor seperti kondisi perekonomian yang mengakibatkan harga-harga menjadi naik sehingga membuat daya bell masyarakat menurun terhadap konsumsi produk elektronik. Keadaan tersebut membuat terjadinya praktik ilegal yaitu dengan memasukkan produk elektronik selundupan ke Indonesia dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan produk resmi. Kondisi tersebut membuat perusahaan harus melakukan berbagai upaya yang bersifat manajerial menyangkut masalah strategi distribusi terhadap produk merek Sony. Adapun strategi distribusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan perubahan jalur distribusi melalui negosiasi jalur dan sasaran jalur. Dengan perubahan tersebut membuat Sony dapat lebih fokus terhadap penjualan wilayah Jabodetabek. Biaya-biaya operasional yang berkaitan dengan saluran distribusi terhadap penjualan wilayah luar Jabodetabek dapat dikurangi sehingga harga jual produk dapat lebih kompetitif dan tidak berbeda jauh dengan harga produk selundupan. Perusahaan jugs melakukan sosialisasi secara intensif kepada konsumen melalui media iklan atau pameran mengenai keuntungan membeli produk resmi Sony yang tidak akan diperoleh bila konsumen membeli produk selundupan merek Sony."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmayanthy
"Dilatar belakangi bahwa Lembaga Pemasyarakatan bertujuan membentuk warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal, perlu didukung oleh ketersediaan petugas yang memadai balk secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Kenyataan kualitas pembinaan yang diberikan petugas di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang belum maksimal suatu contoh : narapidana sering kali membuat kerusuhan didalam bloklsel kamar, terjadi perkelahian antar sesama narapidana, Narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan. Hal-hal tersebut antara lain bisa disebabkan oleh motivasi petugas LAPAS yang dinilai bisa mempengaruhi semangat kerja misalnya : petugas yang tidak disiplin kerja, pada waktu melakukan penjagaan petugas tertidur, banyak izin tidak masuk kerja karena mencari tambahan bisnis di luar, bekerja malas-malasan tidak ada gairah kerja sehingga menghambat pembinaan dan hasil kerjanya tidak optimal. Masalah semangat kerja ini sangat penting bagi instansi LAPAS karena tugas yang diembannya Masalah semangat kerja ini bisa ditimbulkan antara lain dengan pemberian motivasi. Teori yang mendasarinya antara lain adalah teori dari R,Von Haller Gilnur (1961 :121) mengenai motivasi yang berhubungan dengan semangat kerja. Adapun yang menjadi rumusan masalah yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah "Apakah motivasi mempunyai hubungan dengan semangat kerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang Jakarta". Penelitian dibatasi dua variabel motivasi dan semangat kerja Teari motivasi yang digunakan teori dari Atkinson dalam William G Scott (1962 : 83) yang akan dijadikan indikator. Teori semangat kerja antara lain teori dari William W Kowles (1971:207) dari RC Davis dalam Edwin B Flippo (1971:364) dan Dab Yorke (1965:739) yang akan dijadikan indikator. Populasi penelitian seluruh petugas LAPAS sebanyak 4.41 orang dengan tingkat pendidikan yang berbeda, penentuan jumlah sampel mengacu kepada krejcie sedangkan dalam pengambilan sampel dipergunakan Purposive Sampling sehingga jumlah sampel yang diambil 205 orang sedangkan yang terjaring sebanyak 170 orang yang dijadikan responden. Sedangkan untuk mendapatkan data dari dua variabel tersebut menggunakan skala Likert.
Metode penelitian explanatif, teknik analisis yang dipergunakan secara deskriptif serta analisis statistik karelasi, menguji validitas dan reliabilitas variabel motivasi dan semangat kerja kemudian mengukur distribusi frekuensi variabel motivasi dan semangat kerja Selanjutnya korelasi sperman's rho antara motivasi dan semangat kerja semua ini dilakukan dengan bantuan SPSS 10.0 For Windows.
Berdasarkari basil perhitungan distribusi frekuensi variabel motivasi maka keadaan motivasi yang ada pada petugas LAPAS Cipinang niasih mempunyai motivasi cukup sedang cenderung rendah, besarnya 43.5 % dengan frekwensi 74 responden. Ini artinya motivasi yang ada masih bisa dikatakan cukup kondusif namun banyak hal yang perlu menjadi perhatian agar dapat meningkatkan motivasi petugas LAPAS. Salah satunya yaitu mengenai ketidak puasan yang menyangkut keadaan ekonomi petugas yang bekerja di Lembaga Pemasyarakatan dimana antara gaji yang diterima dengan beban kerja dan tanggung jawabnya sebagai petugas belum bisa dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga perlu mendapat perhatian mengenai gaji dan tunjangan pemasyarakatannya Selanjutnya mengenai keadaan semangat kerja yang ada pada petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang Jakarta cukup tinggi besarnya 60 % dengan frekwensi 105 responden ini artinya bahwa petugas LAPAS mempunyai semangat kerja yang cukup baik. Namur demikian agar petugas lebih meningkatkan semangat kerjanya secara optimal ada yang perlu diperhatikan yaitu mengenai tingkat kedisiplinan petugas antara lain misainya petugas yang tidak mentaati perintah atasan pada jam kerja. Ketaatan bawahan kepada atasan didalarn tugas perlu dilakukan mengingat beban kerjamaupun waktu kerja yang terkadang tidak tetap.
Dari hasil analisis statistik korelasi diketahui nilai koefisien korelasinya 0.583 artinya bahwa ada hub ungan antara motivasi dengan semangat kerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang Jakarta, secara kualitatif mempunyai hubungan yang positif tergolong sedang. menunjukan adanya hubungan yang positif dengan kekuatan sedang antara motivasi dengan semangat kerja.
Saran kebijakan yang perlu diperhatikan antara lain : melakukan assesment bagi petugas LAPAS, mutasi pegawai secara periodik dan mutasi jabatan struktural dilakukan seleksi, menaikan tunjangan pemasyarakatan yang dinilai sangat minim. Sebagai tindak lanjut penelitian dilakukan penelitian lanjutan serupa dan menambah jumlah variabel penalitian sehingga akan didapat hasil analisis yang bervariasi dan lebih kuat korelasinya, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan ilmiah maupun sebagai acuan praktis.

This research is based on the objectives of a Correctional Institution or prison i.e. to form prisoners to become complete human beings who are realizing their mistakes, willing to improve them selves and are committed not to do anymore crimes so that they can be accepted by the society, live a normal life and become a good and responsible citizen. In order to properly implement its functions and duties, a prison has to be equipped with the availability of officers in terms of quality as well as quantity.
It is a fact that quality of quality building (supervision) provided by officers of Cipinang Prison is not yet maximum. For examples; prisoners often create riots in their cells/blocks or behind their bars, fight between themselves, and escape from their cells. These take place due to, among other things, the motivation of officers that are deemed to be influential to their working spirit. For examples, officers that to do have good disciplines, falling asleep when doing surveillance, working in low spirit, or spending more time outside the office in order to earn extra income. These kinds of things will hamper their efforts in quality-building and supervision of the prisoners. Issues of working spirit are therefore very important for a correctional institution or prison because of its crucial functions and duties. Working spirit can emerge, among others, with the provision of motivation. This is based on a theory developed by R. Von Haller Gilnur (1961: 121) regarding motivation that is related to working spirit. The problem formulation of this research is " whether there is a relationship between motivation and working spirit of officers at the Cipinang Prison in Jakarta". The research focuses only on two variables i.e. motivation and working spirit. The theories on motivation by Atkinson (in William G. Scott 1962 : 83) and on working spirit by William W Knowles (1971 : 207) from RC Davis in Edwin B Flippo ( 1971 : 364) and Dab Yorke (1965 : 739) will be used as indicators. The population of the research includes all officers of Cipinang prison i.e. 441 having differents level of education. The determination of number of samples is based ` Krecjle'. Purposive sampling is used with 205 samples, 170 of them are used as respondents. Further, Likert Scale is used to obtain data from these two variables. The research method is explanatory, using desciptive analytical technique and correction statistical analysis, examining validity and reliability of motivation and working spirit variables and then measuring distribution frequency of motivation and working spirit variables. Next, there is sperman's rho correlation between motivation and working spirit. All of them were conducted by using SPSS 10.0 for Windows.
Based on the estimated result of distribution frequency of motivation variable, each officer of Cipinang Correctional Institution still has enough motivation although it tends to decrease, 43.5 % with frequency of 74 respondents. That means the existing motivation is quite conducive but there are many things that have to be concerned in order to improve their motivation. One of them is the dissatisfaction regarding their economic condition where there is imbalance between their salary and their tasks and responsibilities. Their salary hardly can meet their ends meet. Furthermore, the working spirit of the employees of First Class Cipinang Correctional Institution Jakarta is quite high of 60 % with frequency of 105 respondents, that is, the officer of First Class Correctional Institution of Cipinang of Jakarta have good working spirit. However, in order to develop their working spirit optimally, there is one thing that needs to be noticed, the employees, disciplinary level, for example the officer to officers is necessary considering the burden of their works and the unfixed working hours.
From this correction statistical analysis, it is known that correlation coefficient score 0.583, that is, there is the relationship between motivation and working spirit amongst officers of First Class Correctional Institution of Cipinang of Jakarta, qualitatively have moderate and positive link, show there is positive link with moderate strength between motivation and working spirit. The researcher suggest the following policies: conducting assessment to the officers, periodical officers? mutation and mutation for structural position which is selected, increasing their poor allowance. As follow up research, the advanced same research should be done and adding the number of research variables so that there will be various analysis result and stronger correlation, so it can be served as scientific and practical reference.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwasti Paramitra
"ABSTRAK
SARWASTI PARAMITA
8398150416
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS
LAYANAN PADA 5 CABANG LABORATORIUM KLINIK PRODIA JAKARTA
xii + 308 halaman + 31 Iampiran
Daftar Pustaka : 30 buku literatur, 7 artikel (1990 - 2000)
Kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat panting dan
turut berperan da1am kelangsungan perusahaan. Mengingat pentingnya
kepuasan pelanggan tersebut, khususnya pada bidang jasa pemeriksaan
Iaboratorium, maka tesis ini mengulas mengenai kepuasan pelanggan terhadap
kualitas Iayanan di 5 cabang Laboratorium Klinik Prodia Jakarta yaitu
Laboratoriurn Klinik Prodia cabang Kramat, Kelapa Gading, Gunawarman, Pluit,
dan Kedoya. Kualitas layanan di sini ditinjau dari 5 faktor utama yaitu tangible,
reliabiliiy, responsiveness, assurance dan emphaty (Zeithaml et all, 1990),
Nletode pene|itian yang digunakan adalah survei - deskriptif
dengan menyebarkan kuesioner pada pelanggan di 5 cabang Prodia di Jakarta
tersebut Kuesioner disusun dengan menggunakan metode SERVQUAL
(Zeithaml et a|l,p_26) dari 5 falctor utama dari kualitas layanan di atas, yang
dijabarkan dalam 25 butir pertanyaan. Dari kuesioner yang dikembalikan ejumlah 620 kuesioner, kemudian diseleksi yang memiliki isian Iengkap, dan
terseleksi 530 kuesioner. Kuesioner ditabulasi, dihitung prosentase, dan
dianalisis untuk mengetahui tingkat kepuasan, tingkat kesesuaian dan
kesenjangan antara pengaiaman dan harapan pelanggan, serta dibuat diagram
kartesius untuk mengetahui skala prioritas antara faktor-faktor tersebut, baik di
tiap-tiap cabang maupun secara total 5 cabang.
Dari analisis data didapatkan hasii tingkat kepuasan secara
keseluruhan bervariasi diantara 25 faktor tersebut, yaitu antara 42,9896 sampai
67,81%, sedangkan tiap cabang antara 36,60% sampai 77,23%. Sedangkan
hasil tingkat kesesuaian antara 77,23% .sampai 97,08%, dan kesenjangan antara
-0,12 sampai -0,98.
Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa kondisi tingkat kepuasan
pelanggan dan tingkat kesesuaian antara pengalaman dan harapan, masih
beium mencapai 100 %_ Kesenjangan antara pengaiaman dan harapan juga
masih bernilai negatif. Ha!-hal ini menunjukkan kepuasan pelanggan terhadap
kualitas pelayanan di 5 cabang Laboratorium Klinik Prodia seiama ini belum
mencapai hasil yang optimal dan s?esuai dengan harapan peInggan_ Sehingga
diperlukan upaya-upeya perbaikanldan peningkatan kualitas layanan. Perbaikan
dan peningkatan tersebut tentunya memertukan peran serta dari semua pihak,
baik pegawai sebagai aset utama dari proses jasa, maupun pihak manajemen
sebagai pendukung dalam menciptakan sishem dan menyediakan fasilitas, dan
sarana pendukung, sehingga kepuasan pelanggan di masa datang, dapat
mencapai hasil yang optimal dan memenuhi harapan pelanggan."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T 5939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>