Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Ashrina Syafrizal
"ABSTRAK
Virus dengue DENV dapat menginfeksi manusia tanpa batasan usia di daerah tropis dan subtropis. Vaksin DENV dari keempat serotype sangat diperlukan untuk mencegah infeksi DENV. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat respon imun seluler CD4, CD8, dan CD25 pada mencit yang diimunisasi dengan vaksin DNA pUMD4 kla/b. Plasmid pUMD4 kla/b diproduksi dan diisolasi dengan menggunakan berbagai metode. Uji ekspresi pUMD4 kla/b dilakukan dengan transfeksi pada sel Chinese Hamster Ovary. Plasmid yang telah mengekspresikan protein preM-E DENV-4 selanjutnya diimunisasikan pada mencit ddY pada hari ke-0, ke-21, dan ke-42. Hasil analisis limpa tanpa induksi dengan menggunakan uji flow cytometry menunjukkan persentase CD4 pada mencit yang diimunisasi lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok pUMVC4a dan kelompok tanpa imunisasi. Akan tetapi persentase CD8 dan CD25 menunjukkan hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok pUMVC4a dan kelompok tanpa imunisasi. Analisis limpa dengan induksi pada mencit yang diimunisasi sebesar 3,7 CD4 , 9,7 CD8 , dan 13 CD25 secara berurutan dan persentase CD4, CD8, dan CD25 lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok pUMVC4a dan kelompok tanpa imunisasi setelah imunisasi ke-3. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya aktivasi imun seluler pada mencit setelah imunisasi dengan pUMD4 kla/b.

ABSTRACT
Dengue virus infected humans in every ranges of ages at tropical and subtropical regions. In previous study DNA vaccine pUMD4 kla b was constructed. The purpose of this research is to inform cellular immune responses CD4, CD8, and CD25 in mice those were immunised by pUMD4 kla b. pUMD4 kla b plasmid was isolated by many methods. Expression test of pUMD4 kla b was held by transfection on CHO cells. pUMD4 kla b that had expressed preM E dengue proteins was immunised in ddY mice in aged 5 6 weeks on day 0, day 21, and day 42. Evaluation of immunizations could be seen from flow cytometry test on mice rsquo s splenocytes. pUMD4 kla b could express preM E dengue proteins. Result showed enhancements on percentages rsquo numbers of CD4 cells 2.6 , CD8 cells 4.4 , and CD25 6 in ddY mice without induction, and CD4 cells 3.7 , CD8 cells 9.7 , and CD25 13 with induction after third immunizations. Percentages of CD4, CD8, and CD25 in pUMD4 kla b rsquo s immunizations are higher than in pUMVC4a rsquo s immunizations and without immunizations. Conclusion there were cellular immunity activations after immunized with pUMD4 kla b."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58957
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Patriani
"Praktik kerja profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Sudinkes Jaktim memiliki tujuan agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di instansi pemerintahan. Selain itu calon apoteker juga diharapkan dapat memahami tugas pokok dan fungsi apoteker, memiliki pengalaman praktis melakukan pekerjaan kefarmasian, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di instansi pemerintahan.
Tugas khusus yang dikerjakan adalah pengelolaan vaksin di Sudinkes Jaktim yang bertujuan untuk mengetahui pengelolaan vaksin di Sudinkes Jaktim dan memperoleh data terkait persentase vaksin yang didistribusikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan. Secara umum, apoteker di Sudinkes Jaktim telah melaksanakan tugas dan fungsi sesuai perannya dengan baik. Penulis juga mendapatkan pengalaman praktis dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di instansi pemerintahan khususnya terkait dengan pengelolaan vaksin dan ikut berkontribusi dalam memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan.

The internship at East Jakarta Sub Department for Health Sudinkes Jaktim has a purpose to make pharmacist candidate/intern able to understand the role, duty, and responsibility of pharmacist in government rsquo;s area. In addition, the intern is also expected to understand the basic tasks and functions of pharmacists, have practical experience to do pharmaceutical work, and have a real description of pharmaceutical problems in government agencies.
The specific assignment is about the vaccine management in Sudinkes Jaktim which aims to find out the management of vaccine in Sudinkes Jaktim and obtain the data related to the percentage of distributed vaccine to Community Health Center. In general, pharmacists in Sudinkes Jaktim have performed their duties and functions according to their roles. The intern also gained practical experiences about pharmaceutical work in government agencies especially related to vaccine management and contribute to solving problems."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handika Utami
"Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menguak apa saja motivasi di balik keraguan vaksinasi. Respon tersebut merupakan respon maladaptif yang dapat dipelajari juga berdasarkan Protection Motivation Theory (PMT). Selain itu, penelitian ini juga dibuat untuk menghasilkan rekomendasi terhadap tindakan intervensi yang dapat dilakukan pemerintah dan regulator kesehatan lainnya. Penelitian ini dilakukan terhadap media sosial Twitter Indonesia. Sebagai bagian dari penelitian ini, sebuah Sistematic Literature Review (SLR) telah dilakukan terhadap enam basis data yang dipercaya. Dari 20 studi sebelumnya yang dihasilkan, dilakukan sintesis terhadap topik dan metode yang digunakan, serta topik yang ditemukan dari penelitian terdahulu untuk dimanfaatkan di dalam penelitian. Data Twitter dikumpulkan dengan menggunakan SNScrape dengan kata kunci "vaksinasi atau vaksin" pada periode 11 November 2020, 1 bulan sebelum masuknya vaksin ke Indonesia, hingga 30 April 2022. Hasil analisis sentimen menunjukkan hasil yang sesuai dengan penelitian sebelumnya, dimana pembicaraan tentang vaksinasi selalu dibayang-banyangi oleh keraguan vaksinasi dengan porsi yang sedikit di bawah data dengan sentimen positif. Motivasi yang ditemukan dari penggalian topik telah dipetakan terhadap kategori penyebab keraguan vaksinasi pada level individu, micro-social, intermediate-social, dan macro-social. Dari keempat kategori tersebut, topik tentang macro- social terkait kehalalan vaksin dari segi agama tidak ditemukan pada penelitian sebelumnya. Berbagai rekomendasi telah disusun berdasarkan hasil penggalian topik. Rekomendasi tersebut ada yang berada pada tingkatan strategis dan praktikal dari sisi Teknologi Informasi. Adanya portal informasi yang lengkap dan terintegrasi, serta penyebaran vaksin dengan membuat model prediksi kebutuhan vaksin akan menunjang peningkatan respons adaptif terhadap anjuran vaksinasi.

This study was made with the aim of uncovering what are the motivations behind vaccination doubts. This maladaptive response was studied based on the Protection Motivation Theory (PMT). In addition, this research is also made to produce recommendations on intervention actions that can be carried out by the government and other health regulators. This research was conducted on Indonesian Twitter. As part of this research, a Systematic Literature Review (SLR) was conducted on six trusted databases. From the 20 previous studies produced, a synthesis was carried out on the topics and methods used, as well as topics founded from previous studies to be used in research. Twitter data was collected using SNScrape with the keyword "vaccination or vaccine" within 11 November 2020, 1 month before the entry of vaccines into Indonesia, until 30 April 2022. The results of the sentiment analysis show results that are in accordance with previous research, where talk about vaccination is always shadowed by vaccine hesitancy, which was slightly below the numbers of positive sentiment data. The motivations found from the topic exploration have been mapped into individual, microsocial, intermediate-social, and macro-social levels. Of the four categories, the topic of macro-social related to the halalness of vaccines in terms of religion was not found in previous studies. Some practical recommendation had been proposed, included strategic and practical recommendation. Utilizing both integrated more complete information portal and a prediction- based distribution model would bring up the adaptive response toward vaccination."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nafira Audrine
"Kanker serviks merupakan penyebab kematian terbesar kedua dan merupakan salah satu beban biaya kesehatan terbesar di Indonesia. Kanker serviks merupakan kondisi yang disebabkan oleh infeksi HPV. Oleh karena itu, pencegahan infeksi virus dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV serta pemeriksaan skrining secara rutin. Desain penelitian ini potong lintang. Penelitian mengambil subjek wanita yang berobat ke Poliklinik Ginekologi dan Onkologi Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM tahun 2021—2022 dan didapatkan total 193 subjek untuk dianalisis. Data yang termasuk dalam analisis adalah usia, pendidikan, jumlah pernikahan, paritas, riwayat keguguran, riwayat KB, riwayat vaksinasi HPV, riwayat skrining dengan tes DNA HPV, dan temuan kelainan serviks. Didapatkan proporsi temuan non-neoplastik dan neoplastik serviks beruturut-turut adalah 3,1% dan 96,9%. Ditemukan hubungan vaksinasi HPV terhadap kejadian kelainan serviks berupa OR 0,022 (IK95% 0,002-0,194; nilai P 0,005), dan hubungan riwayat skrining tes DNA HPV dengan temuan kelainan serviks berupa OR 0,033 (IK95% 0,004-0,252; nilai P 0,008). Riwayat vaksinasi HPV, riwayat skrining kanker serviks, dan tingkat pendidikan berhubungan dengan temuan kelainan serviks (prakanker dan kanker).

Cervical cancer is the second leading cause of death and one of the biggest health cost burdens in Indonesia. Cervical cancer is a condition caused by HPV infection. Therefore, prevention of viral infection can be done with HPV vaccination as well as regular screening examinations. The design of this study was cross-sectional. The study took female subjects who sought treatment at the Gynecology and Oncology Polyclinic of the Department of Obstetrics and Gynecology of RSCM in 2021-2022 and obtained a total of 193 subjects for analysis. Data included in the analysis were age, education, number of marriages, parity, history of abortion, history of contraception, history of HPV vaccination, history of screening with HPV DNA test, and findings of cervical abnormalities. The proportions of cervical non-neoplastic and neoplastic findings were 3.1% and 96.9%, respectively. The association of HPV vaccination with the incidence of cervical abnormalities was OR 0.022 (95% CI 0.002-0.194; P value 0.005), and the association of HPV DNA test screening history with cervical abnormalities was OR 0.033 (95% CI 0.004-0.252; P value 0.008). HPV vaccination history, cervical cancer screening history, and education level are associated with findings of cervical abnormalities (precancerous and cancerous)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Ahsan
"Tesis ini menganalisis konstitusionalitas vaksin COVID-19 sebagai barang publik. Hal yang melatarbelakangi penulisan tesis ini adalah perlunya penegasan terhadap posisi atau status vaksin COVID-19 sebagai barang publik dalam kondisi pandemik yang didasarkan pada teori barang publik termasuk pelayanan publik, pelaksanaan nilai HAM dan pemberlakuan ketentuan undang-undang di Indonesia yang memiliki ciri konsep Hukum Tata Negara Darurat. Dengan menggunakan pendekatan undang-undang, kasus, dan konseptual, dihasilkan jawaban atas dua rumusan masalah dalam penelitian ini. Pertama, vaksin COVID-19 dapat dikategorikan sebagai barang publik menurut teori barang publik dan pengaturan HAM (hak atas kesehatan). Kedua, kriteria dan mekanisme penetapan vaksin COVID-19 sebagai barang publik dapat ditinjau menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang relevan dengan konsep Kedaruratan di Indonesia pada 2 (dua) peraturan perundangan yaitu Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan dan Undang-Undang Penanggulangan Bencana. Sehingga disarankan untuk optimalisasi kampanye vaksin COVID-19 sebagai barang publik oleh pemangku kepentingan terkait, sekaligus agar untuk berorientasi terhadap vaksin COVID-19 sebagai barang publik dalam penyusunan regulasi terkait. Selain itu, untuk segera merevisi regulasi yang masih berlaku atau menyusun regulasi baru yang spesifik tentang kedaruratan dalam aspek kesehatan masyarakat.

This thesis analyzes the constitutionality of the COVID-19 vaccine as a public good. The reason behind writing this thesis is the need to affirm the position or status of the COVID-19 vaccine as a public good in pandemic conditions which is based on the theory of public goods including public services, the implementation of human rights values and the implementation of legal provisions in Indonesia which have the characteristics of the Emergency Constitutional Law concept. By using a statutory, case, and conceptual approach, answers to two problem formulations in this study are produced. First, the COVID-19 vaccine can be categorized as a public good according to the theory of public goods and the regulation of human rights (the right to health). Second, the criteria and mechanism for determining the COVID-19 vaccine as a public good can be reviewed according to Law Number 25 of 2009 concerning Public Services which is relevant to the concept of emergency in Indonesia in 2 (two) regulations, namely the Health Quarantine Law and the Disaster Management Law. So it is recommended to optimize the COVID-19 vaccine campaign as a public good by relevant stakeholders, as well as to be oriented towards the COVID-19 vaccine as a public good in the preparation of related regulations. In addition, to immediately revise the regulations that are still in force or draft new regulations that are specific to emergencies in the aspect of public health."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicolas
"Pendahuluan
Varicella merupakan penyakit dengan tingkat penularan tinggi yang dapat dicegah
dengan vaksinasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerimaan orangtua
terhadap vaksinasi varicella bagi anak berusia di bawah 12 tahun, yang belum
pernah diteliti di Indonesia sebelumnya.
Metode Sampel penelitian merupakan orangtua yang dipilih secara consecutive sampling.
Perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus sampel tunggal. Kriteria inklusi
adalah orangtua yang memiliki anak berusia di bawah 12 tahun. Kriteria eksklusi
adalah orangtua yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap atau mengundurkan
diri dari penelitian. Data ditabulasi berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap varicella, serta sikap
terhadap vaksinasi. Uji yang digunakan adalah metode uji Chi-square untuk
mengetahui hubungan dari faktor tersebut dengan penerimaan terhadap vaksinasi
varicella.
Hasil
Dari 113 responden, 12 (10,6%) menolak pemberian vaksinasi varicella bagi anak
mereka. Terdapat 47% responden yang memiliki pengetahuan kurang, 22,1%
memiliki sikap kurang, dan 4,4% memiliki perilaku kurang terhadap varicella.
Terdapat pula 5,3% responden yang memiliki sikap kurang terhadap vaksinasi.
Didapatkan hubungan yang signifikan antara sikap orangtua terhadap vaksinasi
dengan penerimaan orangtua terhadap vaksinasi varicella (p = 0,000). Tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p = 0,108), pendidikan (p = 0,627),
pekerjaan (p = 0,138), penghasilan (p = 0,479), pengetahuan (p = 0,820), sikap (p
= 0,460), dan perilaku terhadap varicella (p = 0,087) dengan penerimaan vaksinasi
varicella.
Kesimpulan
Sikap orangtua terhadap vaksinasi memiliki hubungan yang signifikan dengan
penerimaan vaksinasi varicella.

Introduction
Varicella is a highly contagious disease that could be prevented by vaccination.
This study aims to evaluate the parents’ acceptance of vaccination for their children
under 12 years old in Indonesia, which there’s no similar study performed before.
Methods
The samples of this study were parents who were chosen by consecutive sampling.
The inclusion criterias were the parents who have children under 12 years. The
exclusion criterias are parents who did not fill all the questions or those who
resigned from the study. Data were tabulated based on age, education, occupation,
income, knowledge, attitude, and behavior towards varicella, and attitude towards
vaccination. Method used in this study to analyze the data was Chi-square test to
find correlation between those factors with varicella vaccination acceptance.
Results
Of the 113 respondents, 12 (10,6%) rejected varicella vaccination for their children.
There were 47% respondents with bad knowledge, 22,1% with bad attitude, and
4,4% with bad behavior toward varicella. There were also 5,3% respondents with
bad attitude toward vaccination. There was a significant correlation between
parental attitude toward vaccination with varicella vaccination acceptance (p =
0,000). There was no significant correlation between parental age (p = 0,108),
education (p = 0,627), occupation (p = 0,138), income (p = 0,479), knowledge (p =
0,820), attitude (p = 0,460), and behavior (p = 0,087) toward varicella with varicella
vaccination acceptance.
Conclusion Parental attitude toward vaccination have a significant correlation with varicella
vaccination acceptance.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Maratus Sholihah A.
"Latarbelakang: Tidak tercapainya target imunisasi Hepatitis B di Desa CerukcukKecamatan Tanara dan adanya orangtua yang menolak imunisasi maka penting untukmengetahui penyebab orangtua menolak imunisasi Hepatitis B. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi penyebab orangtua menolak imunisasi hepatitis B denganmemodivikasi determinan Vaccine Hesitancy dan Health Belief Model.
Metode: penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancara ibudengan bayi usia 0-3 bulan yang menolak imunisasi Hepatitis B dan melakukanobservasi pada pelayanan imunisasi.
Hasil: perilaku orangtua yang menolak imunisasi hepatitis B disebabkan karenapengetahuan yang rendah tentang penyakit Hepatitis B dan imunisasinya, persepsiorangtua tentang hambatan melakukan imunisasi yang lebih besar dibandingmanfaatnya, besarnya peran dukun, pengaruh pengambilan keputusan oleh keluarga,masih adanya kepercayaan pada pengobatan tradisional, adanya pengalaman tidakmenyenangkan terkait imunisasi, sosial ekonomi yang rendah, peran tenaga kesehatanyang belum maksimal dalam pemberian informasi imunisasi, serta peran masyarakatyang kurang dalam mendukung iunisasi.
Kesimpulan: peningkatan pengetahuan orangtua tentang penyakit hepatitis B danimunisasinya perlu ditingkatkan didahului dengan pendekatan oleh tenaga kesehatanbekerjasama dengan dengan tokoh agama dan dukun melalui kegiatan-kegiatan nonkesehatan dan kunjungan rumah untuk komunikasi interpersonal dan edukasi imunisasi.

Background: Low coverage of Hepatitis B immunization in Rural Cerukcuk and theexistence of parents who refused immunization so it is important to know the cause ofthe parents refused immunization Hepatitis B. This study aims to identify the cause ofparents reject hepatitis B immunization by modifying the determinants of vaccinehesitancy and Health Belief Model.
Method: This study used qualitative methods by interviewing mothers with infants aged0 3 months who rejected hepatitis B immunization and observed immunization services.
Results: the behavior of parents who reject hepatitis B immunization is due to poorparental knowledge about Hepatitis B disease and its immunization, parental perceptionof immunization constraints greater than the benefits, the magnitude of the dukun 39 s role,the influence of family decision making, the belief in traditional medicine, discomfortrelated to immunization, low social economy, the role of health workers who have notbeen maximized in providing immunization information, as well as the role of peoplewho lack support in iunisasi.
Conclusions: Increased parental knowledge about hepatitis B disease and its immunizationneeds to be increased preceded by approaches by health workers incollaboration with religious leaders and traditional healers through non health activitiesand home visits for interpersonal communication and immunization education.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Saraswati
"Indonesia merupakan negara pertama ditemukannya penyakit demam berdarah, yaitu pada tahun 1968. Hingga pada tahun 2004, beberapa studi menemukan bahwa virus dengue serotipe 3 (DENV-3) merupakan penyebab demam berdarah paling dominan dan menyebabkan gejala yang paling berat.
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui genotype dari DENV-3 di Jakarta yang berguna untuk diagnosis awal dan pengembangan vaksin. Ditambah lagi, primer yang di rancang di penelitian ini berguna untuk penelitian demam berdarah berikutnya. Riset ini diambil dari 100 pasien demam berdarah rawat inap di RSCM dan pengumpulan setiap data dibantu oleh lembaga Eijkman. Sampel diambil dengan consecutive sampling dan dianalisis menggunakan Genetyx v5.1.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas virus dengue serotipe 3 yang ditemukan di Indonesia termasuk dalam genotipe I yang hampir identik dengan dengue virus serotipe 3 dari Thailand. Selain itu, ditemukan bahwa tingkat pasien demam berdarah pada anak-anak lebih tinggi disbanding pasien dewasa. Namun berdasarkan uji chi-square, ditemukan bahwa kategori jenis kelamin, umur dan daerah Jakarta tidak terdapat hubungan signifikan dengan terjadinya demam berdarah.
Para peneliti diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lenjut untuk melakukan sequencing lebih banyak lagi dan tidak hanya dilakukan di Jakarta saja tetapi di daerah lain, karena tingkat pasien demam berdarah yang tinggi di Indonesia.

Indonesia was the first country where dengue hemorrhagic fever (DHF) was found in 1968. Ever since, the increasing cases were reported every year, and this became a major concern of health problem worldwide. In addition, dengue virus (DENV) serotype 3, which cause the most severe clinical manifestation among other dengue virus strands, was found as the most predominant DENV in Indonesia.
This study aimed to find the genotype of the dengue virus in Jakarta to become the base in the development of vaccine and molecular diagnostic. Moreover, this study designed the primer of DENV for future laboratories research. This study was participated by 100 suspected dengue patients in RSCM and data collection was conducted by Eijkman, the research institute. Samples were taken by consecutive sampling and analysed by Genetyx v5.1.
The results gave information that a majority of virus dengue serotype 3 in Indonesia was consisted of genotype I, which is identical with dengue virus serotype 3 in Thailand. Furthermore, we found that the incidence of pediatric dengue patients is higher than adults. However, in accordance with the chi square test, there is no significant relationship between different patient’s categories (gender, age, region).
It is expected that, DNA sequencing for other DENV-3 should be inspected further in Jakarta and this research should also be done in other areas in Indonesia as this country is one of the countries with high yield of dengue evidence.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Storz, Ulrich
"This new volume in the series focuses on the particular IP issues of therapeutics, vaccines and molecular diagnostics. The first chapter concentrates on basics principles for protecting antibody compounds. Additional ways to create follow-up protection for antibody therapeutics are also discussed. The second chapter gives an overview of the patent landscape in molecular diagnostics, and discusses issues of patentability with respect to the different technologies and compounds used therein. The third chapter gives a broad overview of areas of law that are particularly relevant to the patenting of peptide vaccines and therapeutic peptides as products and in compositions. The scope of patentable subject matter is discussed, as it has been the focus of much wrangling and debate in the courts."
Heidelberg : [Springer, ], 2012
e20417691
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Najmi Komariyah
"Jumlah jamaah umrah setiap tahun meningkat. Berdasarkan data Pusat KesehatanHaji, jamaah umrah sakit yang terlaporkan sampai bulan Mei tahun 2015sebanyak 11 orang dan kematian 1 orang. Sebelum berangkat ke Arab Saudijamaah diwajibkan untuk melakukan vaksinasi Meningitis Meningokokus.Pelayanan vaksinasi ini dapat dimanfaatkan sebagai pencatatan data kesehatanjamaah umrah. Sistem informasi yang ada saat ini belum dapat digunakan sesuaikebutuhan pelayanan vaksinasi umrah, pencatatan dan pelaporan masih manual.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pelayanan vaksinumrah yang mampu mendukung pelayanan dan pengelolaan vaksin sertamemberikan informasi kesehatan jamaah umrah sebelum diberangkatkan ke ArabSaudi. Peneliti menggunakan pendekatan SDLC dengan mengidentifikasi sistemyang berjalan dan kebutuhan pengembangan sistem. Pengumpulan datamenggunakan metode wawancara, observasi dan telaah dokumen di KantorKesehatan Pelabuhan Banten. Masalah pada sistem informasi yang teridentifikasipada komponen input, proses, output dan basis data. Dengan dikembangkannyaaplikasi sistem informasi ini data tersimpan kedalam database sehingga lebihaman dan dapat memudahkan dalam pengolahan data. Aplikasi menghasilkaninformasi kesehatan jamaah umrah dan laporan pelaksanaan pelayanan vaksinumrah. Rekomendasi dimasa yang akan datang Pusat Kesehatan Haji perlumembuat peraturan penyelenggaraan kesehatan umrah dan aplikasi yangdikembangkan disosialisasikan melalui pertemuan maupun video yang diunggahkedalam website aplikasi.

The number of Umrah pilgrims every year is increasing. Base on data from theCenter for Health Hajj, The Umrah pilgrims reported sick until May 2015 was 11people and the death was 1 person. Before leaving to Saudi Arabia, all pilgrimsare required to Meningococcal Meningitis vaccination. This vaccination servicescan be use for information of health Umrah pilgrims. Existing informationsystems can not be used as needed, recording and reporting are still manually.This research aims to develop a vaccine Umrah service information system whocan supporting of services and management of vaccines at KKP and can providesinformation of health Umrah pilgrims before departure to Saudi Arabia.Researcher using SDLC approach to identify on an existing system anddevelopment needs. Collecting data using interviews, observation and review ofdocuments at KKP Banten. The problems is identified on input, process, outputand databases. This development of information system can stored data intodatabase so it more secure and easy to processing data. It can provide informationof umrah health and reports vaccination services. Recommendation in the futureCenter of Health Hajj have to provide regulation of enforcement umrah rsquo s healthand socialize this application through meetings or video uploaded on website."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8   >>