Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulyaning Wulan
"ABSTRAK
Peran pemerintah dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah dibuktikan dengan penerbitan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik serta Standar Akuntansi untuk Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (Standar EMKM) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Permasalahan dalam pengelolaan usaha bagi usaha mikro secara umum sangat beragam. Permasalahan yang terjadi diantaranya : pemasaran (marketing), pembiayaan, lokasi, keamanan dan pembuatan laporan keuangan sederhana bagi usahanya. Pelatihan pembuatan laporan keuangan merupakan penawaran penyelesaian masalah yang ada.
Jumlah usaha mikro yang terdapat di wilayah RW 06 sangat potensial untuk dibantu pengelolaan keuangannya. Pengelolaan yang baik memerlukan dukungan dari laporan usaha, dalam hal ini adalah laporan keuangan. Masyarakat membutuhkan pengetahuan untuk membuat pelaporan sesuai dengan standar yang ada."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2018
300 SYU 1:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhonna Widya Poernamasari
"ABSTRAKPenelitian tentang pengaruh profit-sharing terhadap produktivitas perusahaan berskala besar telah banyak dilakukan di beberapa negara. Sedangkan penelitian yang dilakukan kali ini mencoba menganalisis bagaimana pengaruh profit-sharing terhadap produktivitas di usaha mikro dan kecil dengan menggunakan data dari Survei Industri Mikro dan Kecil Indonesia Tahun 2014. Profit-Sharing merupakan sebuah insentif yang diberikan perusahaan agar pekerja dapat memberikan upaya yang lebih untuk mencapai produktivitas yang lebih besar. Hasil estimasi yang diperoleh menunjukkan bahwa Profit-Sharing tidak berdampak signifikan pada produktivitas Usaha Mikro dan Kecil di Indonesia.Hubungan yang tidak signifikan antara variabel profit-sharing dan produktivitas menunjukkan bahwa sebagian UMK di Indonesia belum memerlukan profit-sharing sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas, karena UMK masih dihadapkan pada kondisi ketidakstabilan jumlah penjualan dan jumlah produksi. Profit-sharing masih belum digunakan secara umum sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas pada UMK, karena mayoritas UMK masih berfokus pada pemenuhan upah pekerja untuk mendorong produktivitas pekerja. Kata Kunci : Produktivitas; Profit-Sharing; Usaha Mikro dan Kecil

Research on the effect of profit sharing on large scale enterprise productivity has been done in many countries. This study tries to analyze how the effect of profit sharing on productivity in micro and small enterprises using data from the Micro and Small Industry Survey of Indonesia 2014. Profit sharing is an incentive given the company so that workers can give more effort to achieve greater productivity. The estimation results show that Profit sharing has no significant impact on the productivity of Micro and Small Enterprises in Indonesia.The insignificant relationship between the variables of profit sharing and productivity shows that some MSEs in Indonesia do not need profit sharing as a tool to increase productivity, because some MSEs have problems in terms of instability in the number of sales and the amount of production. Profit sharing is not generally used as a tool to increase productivity in MSEs, because the majority of MSEs are still focused on giving sufficient workers 39 wages to encourage worker productivity. Keywords Productivity Profit Sharing Micro and Small Enterprises "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Apriliani
"

Berkembangnya teknologi yang begitu pesat melahirkan sebuah inovasi dalam industri keuangan yang disebut financial technology (fintech). Salah satunya adalah konsep crowdfunding yang menjelma sebagai pasar mediasi tempat bertemunya pemilik dana dan peminjam dana. Crowdfunding juga menawarkan banyak fasilitas yang tidak ditemukan di jasa atau lembaga keuangan tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis metode dan proses crowdfunding syariah terhadap persepsi dan minat UMK terhadap pembiayaan crowdfunding syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik Structural Equation Modelling (SEM). Sampel pada penelitian ini adalah UMK di area Jabodetabek sebanyak 169 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode dan proses crowdfunding syariah berpengaruh positif terhadap persepsi dan minat UMK atas pembiayaan crowdfunding syariah. 


The rapid development of technology has bring out a financial innovation called financial technology (fintech) in the industry. One of them is the concept of crowdfunding, which is transformed as mediation where the owners of funds and borrowers meet inside the market. Crowdfunding also offers many features that are not available in traditional financial services or institutions. The purpose of this study was to analyze the methods and processes of sharia crowdfunding on the perceptions and intention of MSEs in financing the sharia crowdfunding. Research method utilized in this research is quantitative method with Structural Equation Modelling (SEM). The sample in this study was MSEs in the Jabodetabek area of 169 respondents. The results showed that the method and process of sharia crowdfunding had a positive effect on the perception and interest of MSEs in financing the sharia crowdfunding.

"
2019
T53964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Amanda Zulharmen
"ABSTRAK
Seluruh dunia menyadari bahwa isu pertama yang paling penting untuk diatasi adalah kemiskinan, sehingga kita dapat mengatasi masalah-masalah berikutnya seperti kesehatan dan pendidikan. Salah satu cara paling menjanjikan yang dipercaya paling efektif untuk mengurangi tingkat kemiskinan adalah melalui keuangan mikro. Esai ini mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan dari keuangan mikro dan usaha mikro dalam mengurangi tingkat kemiskinan, dengan argumen-argumen baik dari para pendukung maupun para kritikus. Esai ini juga membenarkan mengapa, walaupun dengan kekurangan-kekurangan dan kritik yang terus tertuju kepada efektivitasnya sebagai strategi untuk mengurangi tingkat kemiskinan, keuangan mikro masih layak untuk tetap dilakukan riset dan terus dikritik demi mengembangkan praktik dan dampak yang dihasilkan keuangan mikro dan usaha mikro.

ABSTRACT
The world realizes that the first most important issue to address in the world is poverty, in order for us to move on and tackle the next problems in line such as health and education. One of the most promising ways believed to be effective in reducing poverty is through microfinance. This essay explores the strengths and weaknesses of microfinance and micro entrepreneurship in poverty reduction, with arguments from both the proponents and the critics. It critically justifies why, albeit its current weaknesses and continuous counterarguments for its effectiveness as a strategy to reduce poverty, it is still worth the research and effort to continually critique and improve microfinances and micro entrepreneurships practices and impact.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Grand Perwiranegara
"Penelitian ini mendeskripsikan kondisi kualitas hidup pelaku usaha mikro sektor makanan dan minuman yang menjalankan usahanya di Kelurahan Pekayon Jaya Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi. Kondisi kualitas hidup yang diteliti difokuskan pada aspek pendidikan keluarga, kesehatan keluarga, serta keuangan keluarga. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan format studi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas hidup dalan aspek pendidikan terjadi peningkatan kualitas hidup pada anak pelaku usaha dibandingkan dengan pelaku usaha dan pasangannya yang umumnya putus sekolah. Sedangkan di Bidang kesehatan dijumpai bahwa pelaku usaha mikro memiliki risiko terkena penyakit lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga intinya. Sedangkan dari segi keuangan umumnya mereka berasal dari kalangan menengah ke bawah dan menghadapi beberapa hambatan eksternal seperti mahalnya biaya pendidikan dan pangan.
This study describes the quality of life conditions of micro and food businesses that run their businesses in Pekayon Jaya Sub-District, South Bekasi District, Bekasi City. The quality of life conditions studied were focused on aspects of family education, family health, and family finances. This research uses qualitative research by using a descriptive study format. The results showed that the quality of life condition in the aspect of education increased the quality of life of children of business actors compared to business actors and their partners who generally dropped out of school. Whereas in the health sector, it was found that micro-entrepreneurs had a higher risk of contracting the disease compared to their core families. While in financial terms they generally come from the lower middle class and face several external obstacles such as the high cost of education and food."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rania Imani Nasir
"Kemitraan adalah bentuk kerjasama berdasarkan kesepakatan dan rasa saling membutuhkan dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha tertentu. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 mengatur tentang bentuk kemitraan antara UMKM dengan Perusahaan Besar. Pokok bahasan dalam tesis ini adalah kemitraan di bidang peternakan, lebih tepatnya peternakan ayam. Oleh karena itu, tesis ini akan mengkaji implementasi kemitraan di bidang peternakan dalam kaitannya dengan UU No. 20 Tahun 2008, dimana kasus kemitraan PT Sinar Cattle Sejahtera (STS) dan PT Anjawani Mitra Madani (AMM) dianalisis sebagai dua contoh kemitraan dalam industri peternakan ayam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis-normatif. Hasil penelitian menemukan bahwa pada hakekatnya pengaturan kemitraan di bidang Peternakan telah mengacu dan sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2008, sehingga pelaksanaannya juga telah sesuai dengan asas-asas kemitraan. Namun masih terjadi pelanggaran dalam pelaksanaannya dimana Perusahaan Besar masih sering memiliki posisi dominan terhadap mitranya sehingga menyebabkan unsur pengendalian seperti pada kasus PT Sinar Cattle Sejahtera (STS) dan PT Anjawani Mitra Madani ( AMM). Unsur pengendalian dalam kasus PT Sinar Cattle Sejahtera (STS) terlihat dari perjanjian kemitraan dengan mitra. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan adanya urgensi bagi instansi pemerintah terkait untuk lebih memperketat pengawasan dengan tidak hanya mengawasi kemitraan tetapi juga perjanjian kemitraan

Partnership is a form of cooperation based on agreement and a sense of mutual need in increasing the capacity and capability of certain businesses. Law No. 20 of 2008 regulates the form of partnership between MSMEs and Large Companies. The subject matter in this thesis is the partnership in the animal husbandry sector, more precisely, chicken farming. Therefore, this thesis will examine the implementation of partnership in the animal husbandry sector in regard to the Law No. 20 of 2008, whereas the partnership case of PT Sinar Cattle Sejahtera (STS) and PT Anjawani Mitra Madani (AMM) were analyzed as two partnership instances in the chicken farming industry. The method used in this study is juridical-normative legal research. The research results found that in essence the regulation of partnership in the Animal Husbandry Sector has referred and in accordance with Law No. 20 of 2008, consequently the implementation has also been in accordance with the principles of partnership. However, violations have still occurred in its implementation whereas Large Companies are still often to have a dominant position over their partners, causing the element of controlling to be present such in the cases of PT Sinar Cattle Sejahtera (STS) and PT Anjawani Mitra Madani (AMM). The element of controlling in the case of PT Sinar Cattle Sejahtera (STS) can be seen from the partnership agreement with partners. Therefore, this research shows that there is an urgency for the related government agencies to further tighten the supervision by supervising not only the partnership but also the partnership agreement."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Daffa Firdaus
"Perkembangan ekonomi nasional yang terjadi saat ini tentu menciptakan peluang ekonomi yang besar bagi masyarakat Indonesia, salah satu sektor yang bermunculan saat ini adalah sektor pangan. Produsen pangan memiliki tanggung jawab utama terhadap produk pangan yang diedarkan dan dipasarkan, menyangkut gangguan kesehatan dan kematian orang yang mengkonsumsinya. Maka dari itu, perlu adanya pelindungan bagi para konsumen. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengangkat tiga pokok rumusan permasalahan yaitu pengaturan kewajiban Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang produk pangan, perlindungan bagi konsumen, dan upaya pemerintah terhadap pelaku UMKM yang tidak memenuhi standarisasi. Tujuan daripada penulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaturan untuk UMKM Pangan terhadap SNI. Lebih lanjut penulisan ini menggunakan metodologi yuridis-normatif. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah, cara untuk meningkatkan keamanan untuk para konsumen adalah dengan meingkatkan pengawasan oleh lembaga pengawas makanan.

The development of the national economy that is currently happening certainly creates great economic opportunities for the people of Indonesia, one of the sectors that is emerging at this time is the food sector. Food producers have primary responsibility for the food products that are distributed and marketed, regarding health problems and deaths of people who consume them. Therefore, there is a need for protection for consumers. Based on this, the authors raise three main problem formulations, namely regulation of obligations of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) against the provisions of the Indonesian National Standard (SNI) regarding food products, protection for consumers, and government efforts against MSME actors who do not meet standardization. The purpose of this writing is to find out and analyze the arrangements for Food SMEs against SNI. Furthermore, this writing uses a juridical-normative methodology. The conclusion drawn from this research is that the way to improve security for consumers is to increase supervision by food supervisory agencies. In addition, the government can conduct outreach to business actors and consumers about the importance of SNI so that people can better understand and be more careful in buy food products."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Gizelly Cynthia Uli
"Penelitian ini membahas mengenai formulasi kebijakan pengampunan pajak
pada UMKM di Indonesia termasuk analisis dasar pengenaan tarif uang tebusan tax
amnesty yang dikenakan. Analisis mencakup tahapan-tahapan formulasi kebijakan
yang diterapkan pada kebijakan pengampunan pajak agar formulasi tersebut dapat
menghasilan solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan
data wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa formulasi kebijakan tax amnesty pada UMKM memenuhi tahap-tahap formulasi
kebijakan menurut William N. Dunn yaitu pemahaman masalah, agenda setting, dan
policy problem formulation namun tahap policy design tidak terpenuhi karena
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tidak memiliki kajian khusus atas keterlibatan UMKM dalam mengikuti tax amnesty, usulan tersebut murni dari DPR. Hal ini disebabkan
karena UMKM bukanlah sasaran utama dalam kebijakan pengampunan pajak. Tarif
uang tebusan yang lebih rendah dibandingkan dengan wajib pajak lain diharapkan
mampu menarik UMKM dalam mengikuti kebijakan ini.

This research discusses about the analysis of tax amnesty policy formulation
on micro, small, and medium enterprises in Indonesia included analysis of its
redemption money rates. Analysis includes the stages of policy formulation is applied to tax amnesty policy so that such formulations may produce solution to resolve the existing problems.
This study uses a qualitative method and present in-depth interviews and
literature studies in data collection techniques. The result of this study indicates that the formulation of tax amnesty policy on micro small & medium enterprises fulfill the stages of policy formulation by William N. Dunn that consist of problem definition, agenda setting, policy problem formulation, but the last stage policy design does not being fulfilled for Directorate General of Taxation (DJP) has not special study about micro small & medium enterprises’s involvement in this policy then the thought is coming from People’s Representative Council (DPR). This is because micro small & medium enterprises are not the main target in the tax amnesty policy. The Lower redemption money rates compared to other taxpayers is expected to drives micro, small, medium enterprises of joining this program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puri Indah Lestari
"Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah(UMKM) dan merupakan usaha yang dapat membantu meningkatkan perekonomian negara, terutama negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia, jumlah usaha mikro sendiri mencapai 98,7% dari total usaha yang ada. meskipun jumlah usaha mikro sangat banyak, peningkatan usaha mikro paling kecil diantara jenis usaha lainnya yaitu hanya sekitar 17,1% pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor mediasi yang dapat meningkatkan kinerja usaha mikro pada sektor makanan dan minuman melalui penggunaan media sosial dan menyusun strategi untuk meningkatkan kinerja usaha mikro. Analisis tematik dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi Micro Enterprises performance. Setelah faktor teridentifikasi dilakukan analisis konfirmatori dengan menggunakan PLS-SEM dari data 266 responden pengusaha mikro di Jabodetabek. Hasil penelitian ini menemukan bahwa social media marketing berpengaruh secara langsung dan sebagai mediator antara social media usage dan Micro Enterprises performance. Sedangkan innovation, brand awareness, dan digital presence tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja usaha mikro dan tidak berperan sebagai mediator diantara social media usage dan Micro Enterprises performance. Berdasarkan hasil temuan tersebut, penelitian ini menyusun rekomendasi penggunaan media sosial untuk usaha mikro dengan menggunakan Aware/attention, Interest, Desire, dan Action (AIDA).

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) are businesses that can help improve the country's economy, especially in developing countries such as Indonesia. In Indonesia, micro-enterprises reach 98.7% of the total existing businesses. Although the number of micro-enterprises is enormous, the smallest increase in micro-enterprises among other types of businesses is only around 17.1% in 2020. This study aims to explore mediating factors that can improve micro-enterprises' performance in the food and beverage sector through social media usage and develop strategies to improve business performance. Thematic analysis is carried out to identify factors that affect the performance of Micro Enterprises. After a confirmatory factor analysis was carried out using PLS-SEM from the data of 266 micro-entrepreneurs in Jabodetabek. The results of this study concluded that social media marketing has a direct effect and is a mediator between the use of social media and the performance of Micro Enterprises. Meanwhile, innovation, brand awareness, and digital presence do not directly affect the performance of micro-enterprises and do not act as a mediator between the use of social media and micro-enterprises performance. Based on these findings, this study compiles recommendations for the use of social media for micro-enterprises using Aware/Attention, Interest, Desire, and Action (AIDA)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktrina Gustanela
"Pada 11 Maret 2020 World Health Organization mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi. Upaya pengendalian COVID-19 dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi agar mendapat perlindungan optimal. Pandemi tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada pelaku usaha mikro. Menurut skala usahanya penurunan penjualan pada usaha mikro sebesar 43,3%. Percepatan vaksinasi pada pelaku usaha bertujuan untuk percepatan pemulihan kesehatan dan ekonomi. Teori Health Belief Model (HBM) bertujuan mengajarkan informasi tentang risiko dan perilaku untuk meminimalkan risiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku vaksinasi COVID-19 pada pelaku usaha mikro di Kota Padang. Metode pada penelitian ini dengan desain Cross Sectional. Sasaran pada penelitian ini adalah pelaku usaha mikro di Kota Padang dengan sampel 190 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan KoboToolbox secara daring dan luring. Hasil penelitian menunjukkan 56,8% melakukan vaksinasi COVID-19 dua dosis. Pengetahuan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan berhubungan dengan perilaku vaksinasi COVID-19. Persepsi manfaat merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku vaksinasi COVID-19. Berdasarkan teori HBM pengetahuan akan membawa perubahan, pengetahuan tentang COVID-19 dan vaksin COVID-19 akan menentukan tindakan terhadap pelaksaaan Vaksinasi COVID-19. Tingginya persepsi manfaat dibandingkan persepsi hambatan terhadap vaksinasi COVID-19 dapat memengaruhi seseorang untuk melakukan vaksinasi COVID-19.

On March 11, 2020, the World Health Organization declared COVID-19 as a pandemic. Efforts to control COVID-19 can be carried out by implementing health protocols and vaccinations to get optimal protection. The pandemic does not only have an impact on health, but also on micro-enterprises. According to the scale of business, the sales decline for micro businesses were 43.3%. Acceleration of vaccination for business actors aim to accelerate health and economic recovery. The Health Belief Model (HBM) theory aims to teach information about risks and behaviors to minimize these risks. This study aims to identify factors related to COVID-19 vaccination behavior in microenterprises in Padang City. The method in this research was a cross sectional design. The target of this research wàs micro business actors in Padang City with a sample of 190 respondents. Data was collected using a questionnaire with KoboToolbox online and offline. The results showed 56,8% took two doses of COVID-19 vaccination. Knowledge, perceived benefits, and perceived barriers are related to COVID-19 vaccination behavior. Perceived benefits is the most dominant factor related to the behavior of COVID-19 vaccination. Based on the HBM theory, knowledge will bring about change, knowledge of COVID-19 and the COVID-19 vaccine will determine the
actions that will be taken to carry out COVID-19 vaccinations. The high perceived benefits compared to perceived barriers toward COVID-19 vaccination can influence someone to get COVID-19 vaccination
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>