Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dennys Luciana Marintan
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada persaingan bisnis yang menuntut perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerjanya secara optimal. Perusahaan harus mampu mengelola sumber daya manusianya agar proses bisnis dapat berjalan dengan baik dan efektif. Salah satu faktor yang dapat mendorong kinerja organisasi ke arah yang lebih baik adalah work-life balance pekerjanya, sehingga hal ini penting untuk diperhatikan. Penelitian dilakukan di PT X Jakarta yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan kepelabuhanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang signifikan menjelaskan tingkat work-life balance pada pegawai perusahaan jasa kepelabuhanan PT X Jakarta dan mengetahui profil dari pegawai yang memiliki tingkat work-life balance yang tinggi dan rendah. Metode analisis data yang digunakan guna mencapai tujuan tersebut adalah Regresi Linier Berganda dan Classification and Regression Tree (CRT). Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dengan cara purposive sampling dan didapatkan sampel yang terdiri dari 97 pegawai perusahaan jasa kepelabuhanan PT X Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang signifikan menjelaskan tingkat work-life balance pada Pegawai Jasa Kepelabuhanan PT X Jakarta adalah stres kerja, kesejahteraan psikologis, dukungan rekan kerja dan jenis kelamin pegawai. Profil pegawai yang memiliki tingkat work-life balance yang tinggi yaitu pegawai dengan stres kerja yang rendah, dukungan rekan kerja yang tinggi, dan berjenis kelamin laki-laki. Profil pegawai yang memiliki tingkat worklife balance yang rendah yaitu pegawai dengan stres kerja yang tinggi, kesejahteraan psikologis yang rendah, dan berjenis kelamin perempuan.

The COVID-19 pandemic has an impact on business competition which requires companies to be able to improve their performance optimally. Companies must be able to manage their human resources so that the business process can run well and effectively. One of the factors that can drive organizational performance towards a better direction is the work-life balance of its employees, so this is important to pay attention to. The research was conducted at PT X Jakarta, which is one of the companies engaged in port services. The purpose of this study was to determine the factors that significantly explain the level of work-life balance on the employees of the port service company, PT X Jakarta, and to determine the profile of employees who have high and low levels of worklife balance. The data analysis method used to achieve this goal is Multiple Linear Regression and Classification and Regression Tree (CRT). This study uses primary data taken by purposive sampling and obtained a sample consisting of 97 employees of the port service company on PT X Jakarta. The results showed that the factors that significantly explained the level of work-life balance in Port Service Employees of PT X Jakarta were work stress, psychological well-being, co-workers support and gender. Profiles of employees who have a high level of work-life balance are employees with low work stress, high support from co-workers, and male gender. Profiles of employees who have a low level of work-life balance are employees with high work stress, low psychological well-being, and female."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Rahmawati
"Mahasiswa diharapkan untuk dapat menempuh jenjang pendidikan sarjananya dengan baik dan tentunya selesai tepat waktu. Sebagai mahasiswa, mempunyai aktivitas yang cukup banyak di luar rutinitas kuliah sudah menjadi hal yang lazim, misalnya seperti berorganisasi, berkegiatan di luar kampus, belum lagi ada mahasiswa yang sambil bekerja. Dengan banyaknya rutinitas, mahasiswa seringkali menunda belajar atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosennya. Inilah yang disebut dengan prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik pada mahasiswa dapat berdampak pada penurunan prestasi akademiknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel yang menjelaskan tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Metode yang digunakan adalah metode Regresi Linier Berganda, sedangkan untuk mengetahui profil mahasiswa yang mempunyai tingkat prokrastinasi akademik yang tinggi menggunakan metode Classification and Regression Tree (CRT), dan juga ingin mengetahui perbedaan antara Regresi Linier Berganda dan Classification and Regression Tree (CRT) berdasarkan urutan variabel-variabel yang signifikan menjelaskan tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa FMIPA Universitas Indonesia. Variabel yang diduga menjelaskan tingkat prokrastinasi akademik adalah jenis kelamin, tempat tinggal, kondisi fisik, kondisi psikologis, kondisi lingkungan, motivasi belajar, persepsi mahasiswa, dukungan sosial orang tua, dan dukungan sosial teman sebaya. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu 660 mahasiswa FMIPA Universitas Indonesia yang diambil dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel yang secara signifikan menjelaskan tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa FMIPA Universitas Indonesia adalah jenis kelamin, kondisi fisik, kondisi psikologis, motivasi belajar, persepsi mahasiswa, dukungan sosial orang tua, dan dukungan sosial teman sebaya. Profil mahasiswa yang memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang tinggi yaitu mahasiswa dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis yang buruk, serta dukungan sosial orang tua yang rendah. Selain itu, ada perbedaan dalam urutan variabel-variabel yang signifikan antara metode Regresi Linier Berganda dan CRT, namun keduanya memiliki satu kesamaan yaitu variabel tertinggi adalah kondisi fisik.

Students are expected to be able to undertake their undergraduate studies satisfactorily and graduate as scheduled. As a students, it is normal having with numerous activities outside academic routine, such as organizations, off-campus activities, not to mention students who are employed. Consequently, students often delay studying and completing the tasks given by their lecturers. This is called academic procrastination. Academic procrastination may lead to a declining academic achievement. This study aimed to determine variables that affect academic procrastination levels and to find out the profile of students with high levels of academic procrastination. The methods used are Multiple Linear Regression and Classification and Regression Tree (CRT), respectively. Furthermore, this study aims to the difference between Multiple Linear Regression and CRT based on the sequence of significant variables explains the level of academic procrastination of FMIPA students of University of Indonesia. The variables considered to affect the level of academic procrastination include gender, residence, physical conditions, psychological conditions, environmental conditions, learning motivation, student perception, parental support, and peer support. This study used primary data, namely 660 FMIPA students of University of Indonesia obtained through purposive sampling. The results showed that the variables that significantly affect the level of academic procrastination of FMIPA students of University of Indonesia include gender, physical conditions, psychological conditions, learning motivation, student perception, parental support, and peer support. Students who demonstrate a high level of academic procrastination are characterized by poor physical and psychological conditions, as well as low parental support. In addition, there is a significant difference in the sequence of variables between the Multiple Linear Regression method and CRT, but both have one thing in common, that is, the highest variable is physical condition."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Muzakki Utomo
"Hutan industri merupakan wilayah hutan dengan persentase paling banyak di Indonesia. Hutan industri juga menyumbang salah satu pemasukan yang cukup besar bagi negara. Untuk menghasilkan kualitas kayu yang konsisten diperlukan perawatan pada pohon yang menghasilkan kayu industri. Salah satu cara perawatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas hasil kayu adalah melalui pemangkasan ranting. Pemangkasan ranting merupakan hal yang cukup berbahaya untuk dilakukan seseorang. Resiko yang dihadapi oleh pekerja untuk melakukan perawatan pohon sangatlah besar. Jatuh dari ketinggian merupakan kecelakaan kerja terbesar bagi pekerja yang berada dalam bidang kehutanan. Untuk mengurangi resiko tersebut, dilakukanlah suatu perancangan alat untuk melakukan pemangkasan pada pohon yang dapat dilakukan tanpa perlu memanjat pohon. Alat yang dirancang disesuaikan dengan kebutuhan dari industri di Indonesia yang berfokus pada pohon jati dan pohon mahoni. Perancangan dilakukan dengan pemilihan komponen yang yang dapat dicari serta proses perakitan yang mudah untuk dilakukan. Perancangan dilakukan menggunakan perhitungan kinematika dan dinamika serta pengguanaan aplikasi CAD untuk melakukan proses desain.

Industrial forest is the forest area with the highest percentage in Indonesia. Industrial forests are also a fairly large source of income for the state. To produce consistent wood quality, care is needed on trees that produce industrial wood. One way of care that can be done to maintain the quality of wood products is through nagging pruning. Pruning nagging is a pretty dangerous thing for a person to do. risks faced by workers to carry out tree maintenance on big hills. Falling from a height is the biggest occupational accident for workers in forestry. To reduce this risk, a tool is designed for pruning trees that can be done without the need to climb trees. A tool designed according to the needs of the industry in Indonesia which focuses on teak and mahogany trees. The design is done by selecting components that can be searched and the assembly process is easy to do. The design is carried out using kinematics and dynamics calculations and the use of CAD applications to carry out the design process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yumna Aqila Kaltsum
"Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu perusahaan yang berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD adalah perusahaan milik pemerintah daerah dengan status badan hukum organisasi yang independen, yang dipimpin oleh dewan direksi yang ditunjuk oleh pejabat pemerintah daerah dengan kepemilikan mayoritas publik. Modal dari perusahaan tersebut sebagian atau sepenuhnya berasal dari pemerintah. Selain menjadi penyelenggara layanan air bersih, PDAM juga berperan dalam menyokong Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka dalam penilaiannya, PDAM sebagai suatu perusahaan, tidak hanya dinilai dari kualitas produksi air, namun juga bagaimana kualitas pelayanan serta keuntungan yang didapatkan dari kegiatannya. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memiliki keterkaitan dengan kinerja PDAM di Indonesia Tahun 2019, metode statistik yang dapat digunakan adalah Metode Classification and Regression Trees (CART). CART adalah suatu metode eksplorasi statistika nonparametrik untuk mengelompokkan pengamatan-pengamatan dalam data dengan kriteria yang sama berdasarkan urutan signifikansi terkait variabel prediktor dalam pembentukan kelompok kategori. Pada penilaian Status kinerja, variabel Return of Equity (ROE), Jam Oprasional Pelayanan, Tingkat Kehilangan Air, Efektivitas Penagihan, serta Tingkat Pelayanan merupakan variabel-variabel yang cukup signifikan. Selanjutnya dilakukan Analisis menggunakan Metode Regresi Logistik. Regresi Logistik digunakan untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan variabel-variabel prediktor (X) terhadap variabel respon (Y) yang bersifat dikotomi. Analisis ini menghasilkan model Regresi Logistik.

Regional Water Use Company (Perusahaan Daerah Air Minum/PDAM) is one of the companies with the status of Regional Owned Enterprises (Badan Usaha Milik Daerah/ BUMD). BUMD is a local government-owned company with the status of an independent legal entity, led by a board of directors appointed by local government officials with majority public ownership. The capital of the company comes partly or wholly from the government. In addition to being a clean water service provider, PDAM also plays a role in supporting Regional Original Revenue (Pendapatan Asli Daerah/PAD), so in its assessment, PDAM as a company is not only judged by the quality of water production, but also how the quality of service and the benefits it gets from its activities. To find out what factors affect the performance of PDAMs in Indonesia in 2019, a statistical method that can be used is the Classification and Regression Trees (CART) Method. CART is a nonparametric statistical exploration method to classify observations in the data with the same criteria based on the order of significance of the influence of the predictor variables in the formation of category groups. In the assessment of performance status, the variable Return of Equity (ROE), Service Operational Hours, Water Loss Levels, Billing Effectiveness, and Service Level are quite significant variables. The analysis is carried out using the Logistic Regression Method. Logistic regression is used to determine how much influence the predictor variables (X) have on the dichotomous response variable (Y). This analysis produces a Logistic Regression model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Shannon Sumargo
"Guru merupakan salah satu profesi penting yang memegang banyak peranan dalam kemajuan suatu bangsa. Guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar bertanggung jawab untuk membentuk murid-muridnya menjadi manusia-manusia yang lebih baik melalui pendidikan secara formal, yakni sekolah. Tenaga pendidik yang baik mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaannya karena menganggap profesinya sebagai guru adalah bentuk pengabdian terhadap bangsa, sehingga dalam menjalankan profesinya, seorang guru akan melakukan yang terbaik sebagai wujud loyalitas yang dimilikinya. Guru yang berkomitmen terhadap pekerjaannya akan tercermin melalui kinerjanya dan cenderung mencapai kesuksesan dalam mengajar. Loyalitas terbentuk dari dalam diri seseorang atau dari internal dan dipengaruhi oleh faktor eksternal lainnya pula. Faktor individu seperti integritas seorang guru merupakan faktor internal yang memengaruhi tingkat loyalitas, sementara faktor eksternal yang memengaruhi, salah satunya adalah kepuasan terhadap hal-hal yang ada di tempatnya bekerja, yakni sekolah. Lingkungan kerja yang nyaman tentu akan mendorong seorang guru untuk semakin menyukai pekerjaannya. Secara rinci, faktor eksternal yang berpotensi untuk memengaruhi loyalitas guru antara lain adalah kepuasan terhadap gaji yang diterimanya, kepuasan terhadap beban kerja yang dilimpahkan sebagai pengajar, kepuasan terhadap pimpinan di sekolah, kepuasan terhadap rekan kerja, kepuasan terhadap penghargaan yang diterimanya di sekolah, kepuasan terhadap ketertiban, dan kepuasan terhadap fasilitas di sekolah. Tugas akhir ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat loyalitas guru di Komunitas Guru X di Provinsi DKI Jakarta menggunakan metode partial least square dan classification and regression tree (CART) untuk menganalisis profil guru dengan tingkat loyalitas tinggi tersebut. Data yang digunakan diperoleh melalui teknik haphazard sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat loyalitas guru di Komunitas Guru X di Provinsi DKI Jakarta dipengaruhi oleh faktor eksternal berupa kepuasan guru terhadap gaji yang didapatkan dan kepuasan terhadap pimpinan sekolah, serta faktor internal yaitu integritas. Profil guru dengan peluang paling besar untuk memiliki loyalitas tinggi antara lain: berintegritas tinggi atau memiliki usia di atas 40 tahun atau memiliki integritas rendah, tetapi memiliki kepuasan terhadap gaji dan pimpinan di sekolah yang tinggi.

Teaching is one of the most necessary professions that holds significant roles in advancing the nation. Teachers as an educator and preceptor embrace the responsibility to form their disciples for the better through formal education, namely schools. A meritorious teacher has high level of loyalty to the profession since being a teacher is considered as a dedication to the nation, and hence a teacher will perform well as an express of their loyalty. Loyalty of teachers will be reflected on their performance and tend to succeed on educating the students. However, the loyalty is not merely formed from the personality or character, but also influenced by external factors. A personality factor such as teachers’ integrity takes part as an internal factor in affecting the loyalty level and ones of the external factors influencing teachers’ loyalty are their satisfactions towards the school circumstances. A proper work environment encourages a teacher to like the profession more. More detail, external factors such as pay satisfaction, workload satisfaction, supervisor satisfaction, coworker satisfaction, appreciation satisfaction, discipline satisfaction, school facilities satisfaction are potentially give influences to teachers’ loyalty. In this thesis, a research about factors analysis for teachers’ loyalty level in An X Teacher Community in DKI Jakarta Province will be conducted with partial least square (PLS) and classification and regression tree (CART) method will be used for the teachers with high level of loyalty profile analysis purpose. Data will be sampled by using haphazard sampling technique. This research concludes if external factors pay and supervisor satisfaction, as well as internal factor integrity do affect the loyalty level of teachers in An X Teacher Community at DKI Jakarta Province. Profile of teachers with the largest probability to have high level of loyalty, such as: to have high level of integrity or are more than 40 years old or to have low level of integrity, but with the high level of pay and supervisor satisfaction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A Life Alva Permana
"Salah satu hal penting dalam bisnis asuransi adalah bagaimana perusahaan asuransi dapat menetapkan premi yang sesuai dengan ekspektasi kerugian dari pelanggan dan dapat bersaing di pasar. Untuk menetapkan premi tersebut, salah satu hal penting untuk dilakukan adalah memperkirakan besar klaim agregat. Masalah perkiraan besarnya klaim agregat merupakan masalah regresi. Salah satu metode yang sudah cukup berkembang untuk permasalahan regresi adalah Gradient Tree Boosting. Salah satu kekurangan dari metode Gradient Tree Boosting adalah metode ini tidak mengimplementasikan asumsi bahwa data memiliki distribusi. Sementara untuk data klaim agregat, dapat digunakan asumsi bahwa frekuensi klaim berdistribusi Poisson, severitas klaim berdistribusi Gamma, dan keduanya saling independen sehingga klaim agregat diasumsikan berdistribusi Tweedie. Gradient Tree Boosted Tweedie Model merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah regresi untuk klaim dengan asumsi-asumsi tersebut. Metode ini menggunakan algoritma Gradient Tree Boosting dengan menjadikan negatif fungsi log-likelihood dari distribusi Tweedie sebagai fungsi loss-nya. Didapatkan hasil bahwa asumsi klaim agregat berdistribusi Tweedie meningkatkan akurasi dari metode Gradient Tree Boosting.

One of the important things in insurance business is how will insurance company set a premium that could correspond insured’s expected loss while also being competitive in market. To set a proper premium for insurance customer, one of the important tasks is to estimate total loss or aggregate claim of the insured. Estimating the aggregate claim is a regression problem. One of many methods for regression problem is Gradient Tree Boosting. One of the weaknesses of Gradient Tree Boosting is, this method does not implement the assumption that the data might be distributed. While for aggregate claim, one can assume that the claim frequency is Poisson distributed, claim severity is Gamma distributed, and both are independent so that the aggregate claim could be assumed to be Tweedie distributed. Gradient Tree Boosted Tweedie Model is one of many methods for solving a regression problem for a claim with the assumption mentioned. This method uses Gradient Tree Boosting algorithm with the log-likelihood function of Tweedie distribution as it’s loss function. It was found that the assumption that the aggregate claim is Tweedie distributed improves the accuracy of Gradient Tree Boosting method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saepul Manap
"Phylogenetic tree merupakan suatu diagram berbentuk tree yang merepresentasikan hubungan evolusi atau kekerabatan antar spesies yang hidup di bumi. Phylogenetic tree dibentuk berdasarkan struktur genetik spesies yang dinyatakan dalam sekuens DNA atau protein. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk membangun phylogenetic tree dari sebuah matriks jarak (distance matrix) berdasarkan sekuens DNA. Metode pembentukan tree yang dipakai dalam aplikasi ini adalah metode berdasarkan jarak (distance methods) dan algoritma yang dipakai adalah neighbor-joining (NJ). Algoritma ini memerlukan input berupa matriks jarak dan menghasilkan output berupa tree. Tree yang dihasilkan dapat dipakai untuk melihat hubungan kekerabatan antar spesies yang terlibat atau spesies yang dibandingkan. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman php yang bersifat open source, sehingga dapat diakses secara online.
Kata kunci : phylogenetic tree, matriks jarak, neighbor-joining, sekuens DNA.
viii + 70 hlm.; lamp.
Bibliografi: 12 (2002-2008)"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S27761
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Imran Zulkarnain
"Perusahaan Petrokimia merupakan perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan dengan risiko menimbulkan Major Hazard. Beberapa dari Major Hazard yang berada di perusahaan petrokimia adalah, kebakaran, ledakan dan kebocoran kimia. Risiko terjadinya kebocoran bahan kimia dalam jumlah besar yang dapat dikategorikan bencana pada pabrik petrokimia seperti PT. Pupuk Kujang terdapat pada tanki penyimpanan amonia. Hal ini didasari oleh kapasitas panyimpanan tanki yang mencapai 10000 MT. Walaupun peristiwa kebocoran pada tanki di PT. Pupuk Kujang belum pernah terjadi, bukan berarti kemungkinan risiko tersebut seluruhnya tidak ada. Proses penyimpanan amonia di PT. Pupuk Kujanng masih menyimpan potensi-potensi terjadinya kerusakan atau gangguan pada proses penyimpanan yang dapat berakibat pada kerusakan integritas tanki yang mengakibatkan kebocoran bahan kimia dalam jumlah besar.
Dengan latar belakang tersebut, sebuah analisis konsekuensi dibutuhkan bagi PT. Pupuk Kujang, pemerintah dan penduduk setempat untuk memahari bahaya dan risiko yang mungkin terjadi. Sehingga diharapkan menjadi landasan untuk perencanaan pananganan darurat jika skenario kebocoran dalam jumlah besar terjadi.
Penelitian ini dilakukan dengan metoda deskriptif menggunakan data primer yang didapatkan penulis dari hasil observasi lapangan. Data-data tersebut di olah menggunakan perangkat lunak ALOHA (Area Locations of Hazardous Atmosphere) yang akan menghasilkan perhitungan pola penyebaran bahan kimia amonia.
Adapun hasil dari proyeksi yang dilakukan ALOHA menunjukkan jarak dispersi terjauh mencapai lebih dari 10 km dengan kadar amonia >25 ppm dan 4-6 km untuk kadar >150 ppm dan 2 km untuk kadar >750 ppm. Berdasarkan perhitungan tersebut, area threat zone dengan kadar >750 ppm yang dapat menyebabkan kematian memiliki diameter lingkaran sekitar 2 km dari pusat kebocoran dengan potensi manusia terancam 12000 jiwa.

According to ILO standard, petrochemical instalation is one among other industry with a major hazard risk involved in the industrial process. Some of the potential major hazard involved in petrochemical process is explosion hazard, fire hazard, and toxic release hazard. This tipe of hazard could produce a disaster or a catastrophic accident. The 10000 MT capacity of ammonia storage tank at PT. Pupuk Kujang posses the potential to create catastrophic accident if leakage occur and produce a massive amount of ammonia release to the surrounding environment. Although there is no leaking history for ammonia storage tank at PT. Pupuk Kujang, it does not mean the pontential for the event to happen became impossible. The ammonia storage prosses still posses the potential of a mishap, malfunction or damage that could jeopardize the integrity of the storage tank an eventually leakage could occur.
With this backgroud, an a cosequence analysis required for PT. Pupuk Kujang, local Government and local people around the facility to understand the hazard and risk possibly occur, so a proper mitigation and emergency plan could be produce.
The method used for this research is descriptive method using primary data observed by the writer at the field. The data then processed by using ALOHA (Area Locations of Hazardous Atmosphere) software that will produce the dispersion calculation.
The proyection produced by ALOHA show the maximum dispersion distance is more than 10 km with >25 ppm ammonia concentration and 4-6 km for >150 ppm ammonia concentration and 2 km for >750 ppm ammonia concentration. Based on this calculation, the threat zone area generated with concentration >750 ppm that could caused death is a 2 km diameter with estimated 12000 people at risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puska Kamaliasari
"ABSTRAK
Penelitian tentang preferensi pohon tidur joja (Presbytispotenziani) di Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, telah dilakukan pada bulan Februari--Agustus 2010. Penelitian bertujuan untuk mengetahui preferensi dan karakteristik pohon tidur joja, serta memetakan pohon tidur tersebut di kawasan kajian. Penelitian dilakukan terhadap satu kelompok joja yang telah terhabituasi penuh. Metode yang digunakan adalah spotobservation. Hasil yang didapat menunjukkan tumbuhan yang dipakai sebagai pohon tidur sebanyak 13 spesies dengan kelimpahan tertinggi pada spesies petpetnuit atau nangka (Artocarpusinteger) sebesar 25,71%. Karakter pohon tidur yang digunakan di antaranya memiliki tinggi 26--30 m, diameter 41--70 cm, lebar tajuk 11--15 m, dan tidak dililit oleh liana. Joja cenderung memilih pohon tidur tertinggi dan terbesar, serta pohon yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan pada saat tidur. Distribusi pohon tidur tersebar di seluruh daerah jelajah (homerange) kelompok joja yang diamati, dengan pola mengelompok. Distribusi pohon tidur dipengaruhi oleh ketersediaan sumber pakan di kawasan kajian.

ABSTRACT
Research on the sleeping tree preference of joja (Presbytispotenziani) at Northern Siberut, Mentawai Island, was conducted in February to August 2010. This study aims to determine the preferences and characteristics of joja sleeping trees, and to map sleeping trees of joja in the study area. The data were collected from a group of well-habituated joja. Spot observation method used for characterizing the sleeping trees. The results found that the trees used as sleeping trees were found to be 13 species, and they were used repeatedly with highest frequency in petpetnuit or nangka (Artocarpusinteger) amounted to 25,71%. The height of the sleeping trees was within the range 26--30 m, the DBH was 41--70 cm, the diameter of the crown was 11--15 m, and the average 0,41 liana attached on the sleeping trees. Joja usually selected the tallest trees and the trees with the greates DBH. Joja tends to choose the sleeping trees that support the comfort while sleeping and avoid predation risk. The distribution of sleeping trees are clustered all over home range. The distribution of food source within the study area influencing the choice of joja sleeping trees."
Universitas Indonesia, 2011
S796
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Amelia Putri
"

Kulit kering merupakan salah satu masalah penuaan yang paling umum. Perubahan pada sistem integumen meningkatkan risiko peradangan dan infeksi kulit pada lansia. Peradangan dan infeksi kulit sering terjadi pada permukaan tubuh yang terlihat. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah gangguan integritas kulit melalui manajemen pruritus yaitu personal hygiene dan pemberian pelembab Tea Tree Oil di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas. Klien berusia 60 tahun merupakan salah satu lansia yang tinggal di wisma Merpati PSTW Budi Mulia 4 Ciracas. Klien mengalami penyakit kulit berupa eksim kering (xerosis) dan pruritus pada area kaki bagian bawah. Kulit kaki klien tampak kering, kasar, bersisik, terdapat eritema dan tampak kehitaman. Hasil akhir menunjukkan adanya peningkatakan pada rasa nyaman yang ditandai dengan berkurangnya gatal yang dirasakan oleh klien dan derajat eritema tampak berkurang setelah dilakukannya personal hygiene dan pemberian pelembab Tea Tree Oil. Pemberian pelembab Tea Tree Oil dapat dilalukan sebagai penyembuhan infeksi kulit yang disebabkan oleh mikroorganisme. Sehingga dalam hal ini, personal hygiene dan pelembab Tea Tree Oil dapat mengatasi masalah kulit kering dan meredakan pruritus. Panti Sosial Tresna Werdha diharapkan dapat mendukung ketersediaan alat dan bahan dalam perawatan personal hygiene, seperti sabun antiseptik atau sabun dengan pH balance, handuk bersih untuk masing-masing lansia, dan pelembab khusus yang dapat mengatasi masalah integritas kulit pada lansia.

 


Dry skin is one of the most common aging problems. Changes in the integumentary system increase the risk of skin inflammation and infection in the elderly. Skin inflammation and infection often occur on the visible surface of the body. This scientific work aims to explain nursing care for elderly with skin integrity problems through pruritus management, namely personal hygiene and tea tree oil moisturizer at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas. The 60 year old clien is one of the elderly who live in the Merpati guesthouse of PSTW Budi Mulia 4 Ciracas. The client experiences skin disease in the form of dry eczema (xerosis) and pruritus in the lower leg area. The client’s leg skin looked dry, rough, scaly, had erythema, and looked blackish. The final results showed an increase in confort which was marked by the reduction of itching felt by the client and the degree of erythema seemed to decrease after personal hygiene and the application of Tea Tree Oil moisturizer. Tea Tree Oil moisturizer can be applied as a treatment for skin infections caused by microorganisms. So in this case, personal hygiene and Tea Tree Oil moisturizer can overcome dry skin problems and relieve pruritus. Tresna Werdha Social Institutions are expected to support the availability of tools and materials in personal hygiene care, such as antiseptic soap or soap with a pH balance, clean towels for each elderly person, and special moisturizers that can overcome skin integrity problems in the elderly.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>