Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amanda Leksono
"Penelitian ini berfokus pada perlakuan dan tindakan tokoh-tokoh Belanda dan Bumiputra dalam praktik perbudakan terhadap tokoh utama dalam novel Rasina (2023) pada masa kolonialisme di Hindia Belanda. Objek kajian meliputi kejiwaan, pemikiran, dan cara pandang Rasina dalam bentuk narasi dan dialog. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik baca dan catat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikoanalisis, berdasarkan teori psikologi sastra Sigmund Freud (1958). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rasina mengalami berbagai kekerasan fisik, verbal, dan seksual selama dua tahun hidup menjadi budak yang mengakibatkan gangguan pasca trauma yang diderita pada periode setelahnya.

This research focuses on the treatment and actions of Dutch and native characters in the practice of slavery against the main character in the novel Rasina (2023) during colonialism in the Dutch East Indies. The object of study includes Rasina's psychology, thoughts, and perspectives in the form of narration and dialog. The research method used is descriptive qualitative with reading and recording techniques. The approach used is a psychoanalytic approach, based on Sigmund Freud's (1958) theory of literary psychology. The results showed that Rasina experienced various physical, verbal, and sexual abuse during her two years as a slave, which resulted in post-traumatic disorders suffered in the later period.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mustikasari
"Aspek penting dalam kondisi bencana adalah Penanggulangan bencana. Pelayanan Kesehatan bagian dari tahap penanggulangan bencana terutama pada aspek pemenuhan kebutuhan dasar dan rekontruksi bencana, pasti melibatkan berbagai sumber daya bidang kesehatan termasuk perawat yang merupakan bagian dari sumberdaya manusia kesehatan. Perawat merupakan garda terdepan dalam pemberian pelayanan termasuk dalam kondisi bencana. Kompetensi perawat yang bertugas di daerah yang mengalami bencana harus bisa bekerja cepat, efisien dan efektif. Perawat selalu hadir dan memainkan peran penting dalam situasi keadaan bencana."
Depok: UI Publishing, 2024
PGB0642
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Yustika Suci Oktaviani
"Aspek psikologis merupakan salah satu hal yang dapat dikaji dalam karya sastra. Aspek psikologis dalam karya sastra ditunjukkan melalui tokoh dan penokohan. Berdasarkan hal ini, terdapat banyak aspek psikologis yang dapat dikaji, salah satunya adalah trauma yang dialami tokoh. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini berfokus pada identifikasi trauma psikologis yang dirasakan oleh tokoh Magi Diela dalam novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa traumatis dan dampaknya pada tokoh Magi Diela serta cara Magi Diela dalam menghadapi trauma. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud yang berkaitan dengan trauma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) terdapat beberapa peristiwa yang melatarbelakangi trauma tokoh Magi seperti penculikan, pelecehan seksual, dan pemerkosaan, 2) dampak yang dirasakan oleh tokoh Magi meliputi dampak pada fisik dan psikisnya, dan 3) terdapat berbagai cara yang dilakukan Magi dalam menghadapi traumanya seperti pembentukan reaksi, regresi, melarikan diri, dan membalas dendam.

Psychological aspect is considered to be one of the elements to be analyzed in literature. Psychological aspects in literature could be presented through character and the characterization. Hence, there are many psychological aspects that could be analyzed, one of them is the psychological trauma experienced by the caracter. In this regard, this study would focus on the psychological trauma experienced by the character, Magi Diela, in the novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam. This research aimed to describe traumatic events and its impact on the character Magi Diela, as well as the way Magi Diela deals with the trauma. This study used a descriptive analysis method by using Sigmund Freud psychoanalysis theory which related to trauma. The result of this study showed that 1) there are some events which cause trauma for the character, Magi, such as kidnapping, sexual harassment, and rape, 2) the impact experienced by the character Magi includes physical and psychological impact, 3) there are many things Magi did to deal with the trauma such as the creation of reaction, regression, self-escape, and revenge."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pria Agustus Yadi
"Dilakukan studi Kohort retrospektif untuk menilai pengaruh kelebihan cairan pasca operasi terhadap hasil akhir penatalaksanaan trauma dengan syok hemoragik di RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo. Data diperoleh dari rekam medik 42 penderita yang terbagi menjadi kelompok I (24 penderita) menerima cairan ~ 10.000 cc dan kelompok II (18 penderita) yang menerima cairan < 10.000 cc selama 24 jam I. Dari seluruh penderita, 18 penderita diantaranya meninggal dunia dan kelompok I mempunyai risiko kematian 6 kali lebih tinggi dibanding kelompok II dan perbedaan diantara keduanya bermakna secara statistik (p < 0,05). Timbulnya 2 atau 3 dari kematian (koagulopati, asidosis metabolik dan hipotermi) meningkatkan risiko kematian 28 kali lebih tinggi dan hubungannya bermakna (p < 0,001). Mereka yang hidup dan menerima cairan ~ 10.000 cc mempunyai lama rawat lebih panjang dibandingkan mereka yang menerima cairan <10.000 cc (P<0,05). Resusitasi cairan masih meningkatkan risiko kematian dan lama perawatan lebih panjang dan risiko kematian terutama dihubungkan dengan ditemukannya 2 atau 3 dari trias kematian. Diperlukan pemahaman kompleksitas respon tubuh yang terjadi pasca trauma dan syok hemoragik sehingga dapat melakukan resusitasi yang benar diikuti monitoring yang ketat untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas penatalaksanaan trauma dengan syok hemoragik.

A retrospective cohort study was conducted! to assess the effect of postoperative excess fluid on the final outcome of trauma management with hemorrhagic shock at RSUPN- Dr.Cipto Mangunkusumo. Data was obtained from the medical records of 42 patients who were divided into group I (24 patients) receiving ~ 10,000 cc of fluid and group II (18 patients) who received 10,000 cc < liquid for 24 hours I. Of all the patients, 18 of them died and group I was at risk mortality was 6 times higher than group II and the difference between the two was statistically significant (p < 0.05). The occurrence of 2 or 3 of mortality (coagulopathy, metabolic acidosis and hypothermy) increased the risk of death 28 times higher and the association was significant (p < 0.001). Those who lived and received ~10,000 cc of fluid had a longer treatment time than those who received < 10,000 cc (P <0.05). Fluid resuscitation still increases the risk of death and length of treatment longer and the risk of death is mainly associated with the discovery of 2 or 3 of the triad of death. Understanding is required the complexity of the body's response that occurs after trauma and hemorrhagic shock so that it can perform correct resuscitation followed by strict monitoring to reduce morbidity and mortality in the management of trauma with hemorrhagic shock."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Robby Farhan
"Latar Belakang: Kehilangan gigi dan trauma oklusi merupakan salah satu faktor pendukung penyebab penyakit periodontal. Belum ada penelitian mengenai analisis kehilangan gigi molar pertama mandibula terhadap trauma oklusi dan status periodontal di Indonesia.
Tujuan: Memperoleh analisis kehilangan gigi molar pertama mandibula terhadap trauma oklusi dan status periodontal.
Metode: Studi retrospektif menggunakan data sekunder dengan pendekatan potong lintang dari rekam medik Departemen Periodonsia RSKGM FKG UI periode 2012-2017.
Hasil: Didapatkan 184 subjek yang mengalami kehilangan gigi molar pertama (M1) mandibula dengan jumlah kasus trauma oklusi terjadi pada 42 gigi premolar kedua (P2) mandibula dan 63 gigi molar kedua (M2) mandibula. Trauma oklusi yang terjadi pada P2 dan M2 mandibula memiliki nilai resesi gingiva, kedalaman poket, dan kehilangan perlekatan klinis yang lebih besar dibandingkan dengan keadaan tidak trauma oklusi. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) nilai resesi gingiva, kedalaman poket, dan kehilangan perlekatan klinis antara gigi P2 mandibula trauma oklusi dengan tidak trauma oklusi. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) nilai resesi gingiva dan kehilangan perlekatan klinis antara gigi M2 mandibula trauma oklusi dengan tidak trauma oklusi.
Kesimpulan: Kehilangan gigi M1 mandibula dengan trauma oklusi berpengaruh terhadap resesi gingiva, kedalaman poket, dan kehilangan perlekatan klinis pada gigi P2 dan M2 mandibula.

Background: Tooth loss and trauma from occlusion are kind of factors that contributing in periodontal disease. There has been no research on the analysis of mandibular first molar loss to trauma from occlusion and periodontal status in Indonesia.
Objective: Get the analysis of mandibular first molar loss to trauma from occlusion and periodontal status.
Method: A cross-sectional study using medical records in Department of Periodontics RSKGM FKG UI 2012-2017.
Result: There were 184 subjects that had mandibular first molar (M1) loss with total 42 mandibular second premolar (P2) and 63 mandibular second molar (M2) cases related to trauma from occlusion (TFO). Gingival recession, pocket depth, and loss of attachment of P2 and M2 mandibular teeth with TFO were worse than non-TFO. There were statically significant differences (p<0,05) of gingival recession, pocket depth, and loss of attachment between P2 mandibular teeth with TFO and non-TFO groups. There were statically significant differences (p<0,05) of gingival recession and loss of attachment between M2 mandibular teeth with TFO and non-TFO groups.
Conclusion:  Mandibular first molar loss with trauma from occlusion is related to gingival recession, pocket depth, and lost of attachment on mandibular second premolar and mandibular second molar.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Mustika Harinurdi
"ABSTRAK
Latar Belakang : penggunaan trauma skor dapat menentukan penanganan pasien trauma
dengan cepat dan tepat sehingga menurunkan mortalitas hingga 25%. Tujuan : untuk
mengetahui perbandingan performa skoring GAP dengan TRISS dalam memprediksi
mortalitas pasien trauma IGD RSCM Januari-Desember 2013. Desain Penelitian : studi
cross sectional dengan sampel Rekam Medik pasien trauma IGD RSCM. Hasil penelitian :
skor GAP memiliki nilai sensitifitas 80% dan spesitifitas 98,8% Kesimpulan : skor
GAP sangat baik untuk prediksi pasien trauma yang hidup tetapi kurang baik untuk
menentukan prediksi mortalitas pasien trauma di IGD RSCM

ABSTRACT
Title: The comparison of performance between GAP and TRISS Scoring in the
prediction of mortality of trauma patients in the Emergency Room of RSCM from
January until December 2013
Background: The use of trauma scoring can speed up the handling of trauma patients
in order to reduce mortality of patients by up to 25%
Objective: to know how the result of the performance between GAP and TRISS
scoring in the prediction of mortality of trauma patients.
Study design: cross sectional study which the sample was taken from Medical
Records. of trauma patiens for 1 year. Result: showed that the sensitivity GAP value
of 80% and 99,8% for specificity. Conclution: the GAP is very goog for determining
the prediction of life but not good enough for the prediction of mortality of trauma
patients in emergency room of RSCM."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almaulidah Ikaputri Septahapsari
"ABSTRAK
Latar Belakang: Trauma gigi adalah masalah kesehatan yang perlu ditanggulangi.
Data epidemiologi trauma gigi di Indonesia belum ditemukan. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi trauma gigi permanen anterior pada
anak sekolah dasar. Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan desain
cross sectional yang dilakukan pada 500 anak usia 8-12 tahun. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa trauma gigi terjadi dua kali lebih sering pada anak laki-laki usia
9 tahun yang melibatkan gigi permanen insisif sentral maksila kanan dan biasanya
terjadi di lingkungan rumah akibat aktivitas fisik.

ABSTRACT
Background: Dental trauma is health problems that have to be solved. Epidemiology
data of dental trauma in Indonesia has not been determined. Aim: The aim of this
reseach was to determine the distribution frequency of traumatic permanent anterior
teeth on elementary school student. Method: The method of this research was
descriptive with cross sectional design, which has been done on 500 children aged 8-
12 years old. Result: Result showed that dental trauma in children is two times more
common in boys aged 9 years, involving the permanent maxillary right central incisor
and usually caused of physical activity around the house."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Tania
"Intervensi ini dilakukan pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang tinggal di panti asuhan. Ia yang memiliki insecure attachment dan trauma perkembangan. Bersama dengan ibu asuh, anak menjadi partisipan dalam intervensi ini. Target dari intervensi ini adalah menurunkan perilaku externalizing, stress pengasuh serta meningkatkan konsep diri dan kualitas hubungan pengasuh dan anak Jumlah sesi yang diberikan sebanyak 11 sesi. Intervensi yang diberikan pada anak dan pengasuh berfokus pada attachement dan self regulation.
Efektifitas pemberian intervensi ini diukur setelah sesi selesai diberikan. Efektifitas ini dapat dilihat dengan penurunan masalah pada skor CBCL dan parent stress index serta peningkatan pada skor parent perception inventory dan the way I feel about myself.f Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan dalam masalah perilaku externalizing. Selain itu, adanya penurunan level stress yang dialami oleh ibu serta perubahan dalam konsep diri anak. Namun demikian, penurunan yang terjadi tidak terlalu besar. Hal ini dipengaruhi ketidakikutsertaan ibu pada sesi regulasi diri anak. Butuh waktu yang lebih panjang untuk memastikan apakah intervensi yang diberikan memang efektif.

This intervention is done for nine years old boy who live at orphanage. He has insecure attachment and developmental trauma. He and his foster mother become our participants. There are some targets for this intervention, reduce externalizing behavior, foster mother's stress and increase relation between foster mother and child, and improvement on child' self concept. There were 11 sessions for child and foster mother which focused on attachment and self regulation.
The Effectivity of this intervention is measured after the last session. The effectivity will be seen on decreasing CBCL score, parent stress index, and increasing on parent perception inventory and the way i feel about myself. The result showed there was declined on externalizing problem. make sure In addition to that, there was also a decrease on mother's stress level and change on child's self perception. We need more time to make sure the effectivity of this intervention.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Annisya
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana penerapan intervensi Resource Development and Installation (RDI) dalam menurunkan gejala-gejala developmental trauma pada R, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang mengalami kekerasan seksual oleh saudara kandungnya. Tujuan dari intervensi RDI adalah mengurangi gejala-gejala trauma R dengan cara membangkitkan resource yang dimilikinya dan mengubah kognisi negatif menjadi lebih positif sehingga menurunkan tingkat ketergangguan R terhadap pengalaman traumatisnya. Intervensi RDI dilakukan dengan menggunakan teknik Point of Power, Pendulation Exercise, dan Absorption. Teknik Point of Power digunakan untuk membangkitkan sumber daya positif yang dimiliki anak. Pada teknik Pendulation Exercise, anak dihadapkan dengan materi mengganggu berupa ekspresi gambar dan dilatih untuk memindahkan fokus dari kondisi tidak menyenangkan ke kondisi tenang. Pada teknik Absorption, anak memproses ingatan menganggu dan membangkitkan resource untuk menghadapi situasi tersebut.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan penerapan RDI dapat menurunkan gejala developmental trauma pada anak yang mengalami kekerasan seksual yang terukur dari penurunan gejala developmental trauma dan tingkat ketergangguan terhadap pengalaman traumatis. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa RDI dapat memfasilitasi terjadinya Adaptive Information Processing pada anak dengan developmental trauma. Setelah intervensi, R mampu menenangkan dirinya, tidak lagi menghindari situasi keluarga, dan memusatkan perhatian di sekolah.

This study was conducted to measure the effectiveness of Resource Development and Installation (RDI) to reduce symptoms of developmental trauma on R, a 11-year-old boy who experienced sibling sexual abuse. The goal of RDI intervention is to reduce symptoms of developmental trauma by activating the child‟s resources in order to change the negative cognition become more positive so the distress level of traumatic experience will be decreased. RDI performed by using Point of Power, Pendulation Exercise and Absorption Techniques. Point of Power Technique is used to activate positive resources owned by the child. Through Exercise Pendulation technique, the child is confronted with disturbing material in the form of images and learn to shift focus from unpleasant state to calming state. Then, Absorption technique is used to process disturbing memories and activate positive resources of the child and acquire new positive coping strategy to deal with possible traumatic situation in the future.
Results of this study suggest that RDI intervention effectively decreased symptoms of developmental trauma on a child with history of sexual abuse. The decrease in developmental trauma symptoms and subjective unit of distress of traumatic memory confirmed that RDI can facilitate the adaptive information processing in children with developmental trauma. After the intervention, R becomes calmer, more open to family, and also shows improvement in concentration and behaviors.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prida Sulistyarsi
"Latar Belakang: Trauma gigi permanen anak sering terjadi di sekolah pada rentang usia 8-12 tahun. Pertolongan pertama yang cepat dan tepat dapat dilakukan guru di tempat kejadian sebelum mendatangi fasilitas kesehatan gigi. Hal ini dapat meningkatkan prognosis pasca-trauma dental. Penelitian sebelumnya menyatakan tingkat pengetahuan guru sekolah dasar terhadap penanganan trauma dental masih rendah. Buku elektronik merupakan media edukasi visual berbasis digital dengan kemudahan akses pada pengguna gawai yang terhubung internet.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pengetahuan guru sekolah dasar sebelum dan sesudah membaca buku elektronik “Trauma Gigi Permanen Anak”.
Metode Penelitian: Penelitian dilakukan pada 117 guru di sekolah dasar negeri di Jakarta Timur. Subjek penelitian memiliki gawai yang terhubung internet dan mampu mengoperasikannya. Buku elektronik dan kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah membaca buku elektronik, dibagikan melalui link. Desain penelitian ini adalah membandingkan nilai sebelum dan sesudah membaca buku elektronik "Trauma Gigi Permanen Anak".
Hasil: Nilai median sebelum intervensi 6 (tingkat pengetahuan kurang) dan sesudah intervensi menjadi 13 (tingkat pengetahuan baik). Uji Wilcoxon pada skor sebelum dan sesudah membaca buku elektronik menghasilkan nilai p≤0,05.
Kesimpulan: Buku elektronik “Trauma Gigi Permanen Anak” merupakan media edukasi yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan guru sekolah dasar mengenai trauma gigi permanen anak.

Background: The majority of dental trauma in children aged 8–12 years occurs in schools. Teachers should take proper and immediate emergency management before visiting a dental health center. Previous studies have shown that elementary school teachers still have poor knowledge of how to manage dental trauma. Electronic books are digital-based visual educational media with easy access for internet-connected device users.
Objectives: This study compared the knowledge level of primary school teachers before and after reading the new innovation electronic book "Trauma Gigi Permanen Anak".
Research Methods: The study was conducted on 117 teachers at public elementary schools in East Jakarta. Electronic books and questionnaires that were given before and after reading the book, were shared via a link. The contents of the electronic book are kind of trauma, emergencies, and preventive action, which are explained with appealing illustrations.
Result: The median score before the intervention was 6 (poor), and after it was 13 (good). The Wilcoxon test on scores before and after reading e-books resulted in a value of p≤0.05.
Conclusion: The electronic book "Trauma Gigi Permanen Anak" is innovative, effective educational media, and high impact for increasing the knowledge of dental trauma among primary school teachers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>